Sepuluh Tren Transformasi Digital di Tahun 2017

Sepanjang tahun 2016 telah muncul teknologi canggih yang terbukti bisa mmeberikan impact hingga revenue kepada perusahaan teknologi hingga startup. Kesuksesan dari permainan Pokemon Go dengan teknologi AR dan VR, pemanfaatan big data dan analytics, hingga kebangkitan Internet of Things (IoT) dan masih banyak lagi. Artikel berikut ini merangkum tren transformasi digital yang telah muncul sepanjang tahun 2016 dan diperkirakan bakal menjadi lebih terdepan dan familiar di tahun 2017 mendatang.

Adaptasi terhadap perubahan teknologi

Tahun 2016 kita melihat bagaimana komputasi awan memiliki peranan penting untuk operasional startup hingga perusahaan teknologi. Bukan hanya menjadi produk baru untuk diterapkan, komputasi awan saat ini sudah menjadi produk mainstream yang digunakan oleh semua orang. Teknologi juga telah merubah cara kerja konvensional menjadi lebih modern dengan mengadopsi teknologi, semua hal tersebut secara alami diadaptasi sepanjang tahun 2016. Di tahun depan pastinya akan lebih banyak lagi ‘serangan’ teknologi tekini yang akan hadir, untuk itu upayakan mengadaptasi dan menerapkan semua prubahan yang ada.

Pengalaman pengguna yang baik (user experience)

Tahun 2016 juga merupakan proses pembelajaran bagaimana user experience yang baik bisa membuat pengguna lebih setia dan engage dengan produk yang ditawarkan. Untuk itu menjadi penting di tahun 2017 mendatang untuk perusahaan teknologi hingga startup senantiasa memperhatikan pengalaman pengguna yang baik untuk semua produk yang ditawarkan. Cara mudah yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan analytics untuk mencari tahu apa yang diinginkan pengguna (bisa melalui platform media sosial, blog dan lainnya) dan coba dapatkan hasil yang berguna dari berbagai channel lainnya.

Hadirkan inovasi secara berkala

Salah satu kesuksesan dari Go-Jek dan Tokopedia adalah inovasi terbaru yang selalu dihadirkan secara berkala. Apakah itu pilihan pembayaran, layanan dan fitur baru hingga kemudahan lainnya yang dibutuhkan setiap hari oleh pengguna. Menjadi krusial untuk startup agar secara konsisten bisa menghadirkan inovasi yang baru dengan memanfaatkan teknologi. Dengan menerapkan metode ini artinya usaha Anda bisa berakhir dengan kegagalan atau justru mendapatkan keuntungan dalam waktu yang terbilang cepat. Semakin cepat perusahaan bisa melakukan implementasi dengan tepat, semakin baik perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Bekerja secara remote

Tahun 2016 juga menjadi awal mula kebangkitan bekerja secara remote untuk pegawai startup hingga perusahaan teknologi. Sistem bekerja seperti ini ternyata mampu meningkatkan produktivitas pegawai, menekan pengeluaran perusahaan dan menciptakan kolaborasi bekerja yang positif. Diperkirakan tahun 2017 mendatang bakal makin banyak startup hingga perusahaan teknologi yang menerapkan bekerja secara remote kepada pegawai.

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Kesuksesan permainan Pokemon Go pada pertengahan tahun 2016 lalu membuktikan bahwa teknologi yang pada umumnya lebih sering diterapkan kepada permainan, ternyata bisa memberikan impact yang postif untuk enterprise. Jika di tahun 2016 hanya beberapa perusahaan saja yang mengimplementasikan teknologi AR dan VR, diperkirakan tahun 2017 mendatang teknologi yang satu bakal menjadi lebih mainstream dan makin banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Application Program Interfaces (API)

Teknologi yang satu ini terbilang masih jarang diterapkan oleh startup hingga perusahaan teknologi karena enggan untuk berbagi informasi, namun demikian di tahun 2016 penerapan API dalam suatu bisnis terbukti ampuh dan mampu meningkatkan penjualan. Seperti yang telah dilakukan oleh eBay dan PayPal, dua perusahaan yang mengandalkan sepenuhnya teknologi ini dan mampu mendatangkan volume transaksi yang fantastis. Tahun 2017 mendatang API diperkirakan bakal memegang pernana penting dan menjadi pembuka berbagai platform untuk berkolaborasi dalam ekosistem yang lebih fleksibel dan cepat.

Big data dan analytics

Teknologi lain yang memegang peranan penting sepanjang tahun 2016 adalah pengelolaan big data dan analytics dalam bisnis. Dengan banyaknya data yang saat ini tersedia melalui platform media sosial, ternyata cukup mampu untuk menganalisa kemudian menyimpulkan strategi yang bisa diambil untuk pemasaran hingga inovasi terbaru. Dengan memanfaatkan teknologi hampir semua bisa di ukur dengan analytics. Diperkirakan tahun 2017 mendatang pemanfaatan big data dan analytics akan semakin masif di berbagai industri.

Internet of Things (IoT)

Tahun 2016 hanya beberapa startup dan perusahaan teknologi yang menghadirkan teknologi Internet of Things (IoT). Namun dengan semakin familiarnya penggunaan smart home diperkirakan tahun 2017 mendatang bakal makin banyak lagi penerapan teknologi IoT yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung dengan perkiraan sekitar 50 IoT sensor hingga tahun 2020 dan lebih dari 200 miliar pemanfaatan teknologi  IoT hingga tahun 2030 mendatang.

Smart machines dan Artificial Intelligence (AI)

Kehadiran machine learning sepanjang tahun 2016 sudah mulai di terapkan oleh startup hingga perusahaan teknologi, demikian juga dengan artificial intelligence (AI). Saat ini bisa dibilang kedua teknologi tersebut semakin mudah untuk diadopsi dan telah diterapkan dalam berbagai produk yang ada. Meskipun pada akhirnya machine learning bakal menggantikan pekerjaan dengan skill yang terbilang rendah, namun teknologi AI dipastikan bisa berkolaborasi dengan para profesional untuk mencari solusi terbaik. Tahun 2017 mendatang AI diprediksi bakal menjadi ‘pengganggu’ dalam industri IT.

Kebangkitan Chief Innovation Officer (CIO)

Titel CTO (Chief Technology Officer) pada akhirnya bakal mengalami transformasi yang lebih luas, ketika saat ini tanggung jawab hingga role yang dimainkan oleh jabatan yang satu ini lebih kepada menciptakan inovasi dengan memanfaatkan teknologi. Tahun 2017 mendatang diperkirakan bakal bermunculan jabatan baru yang membawahi tugas tersebut, yaitu Chief Digital Officer, Chief Customer Service hingga yang paling bergengsi yaitu Chief Innovation Officer.

Lima Alasan Pegawai yang Bekerja Secara Remote Menguntungkan Startup

Kehadiran startup secara langsung telah memperkenalkan konsep bekerja secara remote atau di luar kantor kepada pegawainya. Alasannya sederhana, untuk memudahkan proses kolaborasi dan tentunya menekan biaya atau pengeluaran, terutama jika memperkerjakan pegawai yang lokasinya jauh dari kantor pusat atau di luar kota.

Bagi pegawai sendiri bekerja secara remote ternyata cukup memberikan suasana baru yang lebih segar dan fleksibel. Tidak harus menempuh perjalanan pergi dan pulang ke tempat bekerja yang pastinya diwarnai dengan kemacetan, belum lagi dengan lingkungan bekerja yang terkesan monoton dan membosankan, hal tersebut yang selama ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas kerja. Artikel berikut ini akan membahas 5 poin menarik yang ternyata memberikan manfaat baik untuk pegawai yang bekerja secara remote.

Menghilangkan stres

Kebebasan untuk memilih sendiri tempat bekerja yang diinginkan ternyata cukup ampuh untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas kerja. Untuk itu sudah banyak startup asing yang saat ini justru menganjurkan perusahaan konvensional untuk kemudian melakukan hal yang serupa, yaitu memberikan pilihan untuk pegawainya bekerja secara remote.

Komunikasi lancar dengan teknologi

Bekerja secara remote bukan berarti Anda tidak bisa mengontrol kinerja pegawai, saat ini teknologi sudah banyak menawarkan tools dan aplikasi terkini yang bisa digunakan untuk memperlancar komunikasi dengan pegawai yang bekerja secara remote. Kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh Slack untuk komunikasi, Cloud untuk menyimpan hasil kerja dan bisa dilihat bersama, Trello untuk melihat aktivitas kerja pegawai hingga Skype atau Google Hangout untuk melakukan konferensi, merupakan tools yang paling ideal untuk digunakan.

Menekan biaya operasional

Salah satu kelebihan dengan menerapkan proses bekerja secara remote kepada pegawai tentunya bisa menekan pengeluaran perusahaan. Terutama jika Anda membutuhkan tenaga ahli seperti engineer yang kebetulan bermukim di luar kota. Dari pada membawa pegawai tersebut ke kantor pusat serta meluangkan budget khusus untuk tempat tinggal dan transportasi, dengan bekerja secara remote pengeluaran tersebut bisa dipangkas, namun tidak mengurangi hasil kerja dari tenaga ahli tersebut.

Pekerja remote lebih ‘engage’

Pekerja remote biasanya lebih ‘happy’ dan puas dengan kondisi kerja yang ada, sehingga mereka semakin bersemangat dan selalu menawarkan adanya tugas yang bisa diselesaikan. Hal tersebut tentunya bisa memberikan manfaat lebih untuk perusahaan, ketika pegawai lebih ‘engage’ dengan pekerjaan dan tentunya perusahaan.

Tempat umum lebih ‘ideal’ dari kantor

Bekerja di coffee shop, perpustakaan atau food court yang pada umumnya banyak dipilih oleh pekerja remote ternyata merupakan lokasi ideal dan tentunya lebih menyenangkan dibandingkan dengan suasana kantor yang kaku dan membosankan. Karena alasan itulah pegawai yang bekerja secara remote biasanya lebih fokus dan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan karena suasana hati yang positif, dibandingkan dengan pekerja di kantor pada umumnya.

Tips Menjaga Keutuhan Tim Dalam Sebuah Startup

Dalam membangun startup, salah satu tantangan terbesar adalah menjaga keutuhan tim. Menjaga karyawan betah dalam waktu yang lama merupakan hal yang tak mudah. Terlebih jika karyawan tersebut memiliki talenta yang mumpuni sehingga diincar banyak perusahaan lain dengan iming-iming yang besar. Satu atau dua karyawan keluar masuk mungkin tidak masalah, tetapi bagaimana jika angka tersebut terus naik? Dan dengan tempo yang semakin cepat? Berarti ada yang salah dengan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Jika hal tersebut terjadi pada startup Anda sebaiknya segera lakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari strategi membuat nyaman karyawan, kultur kerja di perusahaan hingga proses seleksi karyawan baru. Temukan cara baru yang lebih baik untuk mengelola karyawan Anda.

Di lingkungan kerja yang baik biasanya terjalin hubungan yang baik antara karyawan dengan manajemen. Terbuka untuk menyampaikan opini dan berdebat untuk sebuah pendapat bisa menjadi indikator lain. Salah satu antisipasi terbaik untuk menjaga karyawan Anda keluar atau mengundurkan diri terlalu cepat adalah pastikan Anda merekrut mereka yang bisa bertahan lebih baik.

Untuk membuat calon karyawan yakin sebelum mereka mendaftar pastikan Anda memberikan informasi yang detil di semua saluran informasi Anda mengenai perusahaan Anda. Dengan demikian hanya yang benar-benar tertarik akan melangkah ke tahap selanjutnya. Mengajukan lamaran dan kemudian wawancara.

Dalam proses wawancara inilah nilai-nilai kesungguhan dan kepantasan calon karyawan bisa Anda nilai. Selain skill set dan pengetahuan, kemampuan dan daya tahan mereka terhadap lingkungan perusahaan Anda menjadi informasi yang bisa digali. Pastikan yang Anda pilih bisa membuat sama-sama nyaman. Betah bekerja dalam tim dalam jangka waktu yang lama.

Jika Anda sebuah startup yang mencari tim yang sedang berjuang kemungkinan akan menghabiskan waktu seharian untuk bekerja atau sekedar berkomunikasi masalah pekerjaan. Hal ini mungkin bisa membuat karyawan Anda jenuh dan bosan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membuat suasana kantor menjadi senyaman mungkin. Tidak hanya desain tapi juga hubungan antar karyawan.

Membuat suasana di kantor seperti layaknya komunitas mungkin salah satu cara yang bisa dicoba. Sama-sama belajar, berbagi, dan mengingatkan. Komunikasi. Cara ini bisa membuat Anda tahu masalah-masalah yang dihadapi mereka. Baik secara personal atau secara tim.

Cara lain untuk membuat karyawan mendefinisikan metrik dan capaian mereka sendiri (tim atau individu). Hal ini bukan berarti mereka dibebaskan sesuka hati. Lebih kepada membiarkan mereka menilai kemampuan mereka untuk menentukan apa yang akan mereka capai. Tentu dengan garis besar perusahaan Anda. Anda bisa memberi masukan jika sudah terlalu menyimpang, atau memberikan semangat jika mereka ragu-ragu.

Anda juga bisa memberikan penghargaan sesuai capaian yang telah mereka capai, bahkan sebelum mereka bertanya atau meminta. Ini bisa menggambarkan seberapa Anda peduli dan menghargai mereka. Hal yang baik untuk mereka agar bisa mengevaluasi diri sendiri.

Anda juga harus mengantisipasi jika mungkin ada gelagat yang salah dengan karyawan Anda. Anda harus berbicara baik-baik jika ada yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Jika keputusannya sudah bulat, pastikan Anda tahu penyebabnya. Kenapa mereka keluar, apa ada yang salah dengan komunikasi atau mungkin hak-hak mereka yang belum terpenuhi. Hal tersebut bisa jadi masukan dan diperbaiki.

Kiat Sukses Menjalin Relasi Bisnis Bagi Introvert

Menjalin relasi dalam dunia bisnis adalah salah satu kunci menuju kesuksesan, tetapi itu sering kali menjadi hal yang tabu bagi kaum introvert. Kaum introvert biasanya selalu merasa lelah bila menghabiskan waktu di ruangan yang penuh dengan orang asing, yaitu dalam acara networking. Pun begitu, menurut Pauline Ploquin, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan oleh introvert agar bisa sukses dalam menjalin relasi bisnis.

Pauline Ploquin adalah seorang introvert. Namun, ia memiliki rekam jejak karier yang sukses dalam perjalanan hidupnya. Malah hampir semua karier yang pernah dilakukannya berhubungan erat dengan menciptakan ikatan strategis untuk bisnis. Kini Pauline sendiri sedang menikmati waktunya sebagai Chief Relationship Officer di Struck dan juga anggota jajaran direksi SoDA Speaks.

Lalu bagaimana Pauline melakukan itu semua, menciptakan hubungan strategis dalam bisnis meski dirinya seorang introvert? Setidaknya, ada 12 kiat khusus yang dilakukan oleh Pauline ketika dirinya akan mencoba menciptakan hubungan bisnis.

Sebelum pergi ke acara networking

Menjalin relasi bisnis untuk Introvert / Shutterstock

1. Santai. Ketika harus pergi ke acara networking bisnis, sebagai introvert, Anda harus sadar bahwa akan butuh waktu dalam menjalin hubungan. Jadi, ambil waktu Anda untuk santai dan tentukan tujuan seperti halnya yang dilakukan Pauline, yaitu untuk mengenal orang.

2. Rencana. Jangan berharap untuk untuk ‘menjual’ ketika pergi ke acara networking, tetapi Anda tetap harus punya target yang terukur untuk mengevaluasi tercapainya tujuan di acara. Ingat, waktu dan uang itu terbatas. Pauline sendiri sadar ketika dirinya punya rencana dan tujuan yang jelas tentang siapa yang ingin ditemui, maka dia bisa menjadi lebih efektif.

3. Pelajari atau kenali orang-orang yang akan datang sebelum tiba di acara. Miliki seorang target yang bisa membantu Anda di acara atau minta daftar hadir untuk melakukan riset sebelum ke acara. Mengetahui siapa saja yang akan ditemui dapat memberikan rasa keakraban pada invtrovert dan percayalah, itu akan sangat membantu ketika akhirnya Anda bertemu dengan mereka.

Ketika berada di acara networking

Menjalin relasi bisnis untuk Introvert / Shutterstock

4. Siapkan topik “ice breaker”. Punya topik yang dapat membuka percakapan penting bagi introvert, jadi siapkan satu atau dua potongan percakapan yang bisa bekerja bagi Anda. Pauline sering bertanya apakah mereka menikmati acara dan belajar hal menarik dari di sana?

5. Penasaran. Jangan langsung masuk topik bisnis ketika bertemu dengan orang-orang baru di acara, coba mulai untuk mengenal sebagai orang pertama. Pauline selalu memulai dari rasa ingin tahun murni untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi semua orang yang terlibat.

6. Jangan jadi terlalu pribadi. Mulai dari rasa ingin tahu sebagai orang pertama bukan berarti langsung ke topik pribadi seperti punya anak-anak atau hewan peliharaan. Pauline merekomendasikan untuk beralih ke percakapan bisnis sekitar 3-5 menit setelah memulai percakapan.

7. Masuki topik bisnis mereka. Salah satu pertanyaan favorit Pauline adalah mengenai masalah bisnis apa yang membuat lawan bicaranya terjaga di malam hari. Pertanyan tersebut sedikit banyak bisa memberikan wawasan tentang bagaimana Anda bisa membantu, langsung atau tidak langsung.

8. Minta dan beri kartu nama. Meski ini cara lama, tapi dapat menjamin Anda bisa tetap terhubung dengan koneksi baru Anda. Begitu juga sebaliknya.

9. Pergi di waktu yang tepat. Introvert biasanya memiliki “batas” ketika datang ke acara networking dan hanya dia yang tau sensasi ketika dirinya lelah atau “mencapai batas” tersebut. Jadi, disarankan oleh Pauline untuk bersikap baik pada diri sendiri dan pergi di saat sensasi itu fisik itu datang.

Setelah acara networking

Menjalin relasi bisnis untuk Introvert / Shutterstock

10. Isi ulang sumber daya. Sebagi introvert, Pauline tahu batas dirinya sendiri dan sadar bahwa dia akan perlu waktu untuk sendirian. Jadi, pastikan Anda juga meluangkan waktu untuk sendirian lagi sebanyak yang Anda bisa setelah acara networking. Ini bertujuan untuk mengisi ulang “sumber daya” Anda.

11. Tindak lanjuti. Follow-up atau tindak lanjuti apa yang sudah terjalin di acara. Tapi, buat tindak lanjut tersebut singkat, pribadi, dan langsung ke poin yang ingin dibicarakan. Menurut Paulne, cara terbaik adalah jika Anda menawarkan beberapa sumber daya yang bisa bantu atau terhubung dengan masalah bisnis mereka.

12. Tetap terhubung. Jangan berlebihan dalam follow-up melalui email. Cobalah terhubung melalui saluran lain seperti LinkedIn dan Twitter. Hubungi seperlunya saja, terutama bila melihat sesuatu yang relevan dengan topik yang Anda punya. Bila memungkinkan, menurut Pauline, makan siang dan minum kopi bersama adalah pilihan yang baik. Tapi sadari juga bahwa butuh komitmen untuk menemukan waktu yang tepat di kalender.

Tak mudah memang ketika Anda menjadi seorang introvert dan harus menjalin hubungan strategis untuk bisnis. Namun dengan campuran rasa ingin tahu, mau mendengarkan dan menyimak, menjadi diri sendiri, serta beberapa persiapan, terbukti hal itu bisa dilakukan.

Mengurangi “Kesibukan” CEO di Perusahaan

Startup yang sukses  merupakan startup yang mampu terus mengalami pertumbuhan, bisa mendapatkan pendanaan, dan mendapatkan profit serta penerimaan. Ketika perusahaan Anda saat ini mungkin sudah berada pada tahap pendanaan seri A atau B, jangan kaget ketika investor atau pihak-pihak terkait akan meminta Anda untuk menambah jumlah tim yang ada.

Pada umumnya ketika baru mulai dibangun, jumlah tim yang ada hanya berjumlah 3-5 orang saja. Sebagai CEO, Anda pun pun dituntut untuk mampu menjadi “editor” terkait dengan pemilihan tim yang sesuai untuk perusahaan Anda, terutama ketika waktunya sudah tepat untuk menambah jumlah tim yang awalnya hanya 5 orang menjadi 500 orang.

Co-Founder dan CEO Twitter Jack Dorsey, seperti dikutip dari halaman Medium Co-Founder Bigcommerce dan PeopleSpark Mitchell Harper, mengatakan:

“Tugas Anda sebagai CEO adalah mengedit bukannya menulis, tidak ada salahnya jika sekali-sekali Anda menulis namun jika terlalu sering Anda terlibat dalam penulisan berarti ada yang salah dengan tim Anda.”

Esensi yang ingin disampaikan Jack Dorsey adalah ketika Anda mulai melakukan perekrutan tim, carilah kandidat yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta semangat yang tinggi untuk kemajuan perusahaan Anda. Tidak ada salahnya untuk merekrut anggota tim yang ternyata memiliki pengalaman serta pengetahuan lebih pandai dari Anda seorang CEO. Percayalah bahwa dengan adanya dukungan dari tim yang kredibel, beban kerja Anda sebagai CEO jauh lebih berkurang sehingga Anda bisa lebih fokus untuk membuat atau mengembangkan proyek yang baru.

Evaluasi dan laporan perkembangan terkini

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar Anda bisa mengurangi kesibukan mengerjakan tugas-tugas rutin serta operasional perusahaan adalah, dengan melakukan evaluasi, menerima laporan dari anggota tim (dengan jumlah yang telah ditambah) serta mencoba untuk memperbaiki kekurangan serta masalah yang ada. Berikanlah kepercayaan sepenuhnya kepada anggota tim Anda untuk menyelesaikan semua kendala dan tantangan tersebut, agar Anda bisa lebih fokus melakukan tahap scale-up perusahaan, menciptakan inovasi baru dan tentunya meningkatkan growth perusahaan.

Pada intinya, CEO yang telah menerapkan semua manajemen perusahaan dengan baik, idealnya akan dibebankan dengan kesibukan 2 atau 3 tahun pertama ketika perusahaan baru saja berjalan, namun ketika waktunya harus menemukan tim inti dan tim support lainnya, kesibukan tersebut berangsur-angsur berubah. Anda tidak lagi disibukkan dengan eksekusi sehari-hari, tapi lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan strategi, memahami big picture, dan membantu para pemain utama Anda mengerjakan tugasnya.

5 Kiat Sukses Founder Perempuan

Hingga akhir tahun 2015, DailySocial mencatat beberapa pendiri startup perempuan mulai bermunculan. Sebut saja co-founder dan CTO NulisBuku Aulia Halimatussaidah, founder dan CEO HijUp Diajeng Lestari, co-founder dan CEO Berrykitchen Cynthia Tenggara, dan lainnya. Hal ini membuktikan founder perempuan di Indonesia sudah mulai cerdas melihat potensi yang ada, menargetkan pasar yang sesuai, dan membuat produk yang baik.

Dalam tips DailySocial kali ini, founder Blooming Founder, sebuah jaringan khusus untuk entrepreneur perempuan di London, Lu Li berbagi lima tips ampuh yang bisa Anda terapkan sebagai calon entrepreneur perempuan.

1. Mencari bisnis yang sesuai

Banyak yang mengatakan menemukan bisnis yang tepat sama saja dengan mencari pasangan hidup. Awalnya boleh terkesan manis dan menyenangkan namun untuk menjaga hubungan tersebut diperlukan kesabaran dan kerja keras. Begitu juga dengan membangun bisnis, diperlukan keyakinan serta pengetahuan yang jelas tentang apa yang ingin Anda kerjakan.

Yang paling mudah tentunya adalah menjalankan bisnis yang Anda sukai, mengerti, dan bisa menghasilkan. Tidak ada salahnya untuk melakukan pivot ketika model bisnis awal tidak dapat berjalan dengan baik. Selama Anda bisa dengan cepat menemukan model bisnis yang baru, perusahaan akan dapat bergerak maju menemukan target pasar, mengembangkan produk yang baik, hingga akhirnya menghasilkan.

Berikut ini adalah contoh diagram yang menggambarkan menemukan happy place terhadap bisnis yang akan digarap.

2. Menerima timbal balik dan validasi

Yang perlu diperhatikan ketika model bisnis sudah ditemukan adalah membuat rencana bisnis dan kemudian mulailah keluar untuk melakukan validasi produk. Hal ini penting dilakukan di awal agar dapat mengumpulkan sebanyak-banyaknya feedback hingga validasi. Ketika produk yang ditawarkan bisa diterima oleh pelanggan potensial, langkah selanjutnya yang akan ditempuh menjadi lebih mudah dan tentunya jelas.

Jangan pernah takut bahwa ide bisnis Anda nantinya akan diketahui atau bahkan ditiru oleh pesaing lainnya. Cobalah membuat produk dengan kualitas lebih baik, menjadi pendengar yang baik untuk pelanggan potensial Anda, dan menerima semua feedback yang ada.

3. Mendahulukan pelanggan, baru kemudian investor

Melakukan penggalangan dana dari investor adalah hal yang wajar dilakukan oleh startup. Namun demikian, perlu diingat bahwa kesuksesan yang datang di perusahaan Anda bukan hanya berasal dari investor, melainkan porsi besar berasal dari pelanggan dengan adanya pemasukan (dan ujung-ujungnya profit).

Di awal merintis startup, habiskan waktu lebih banyak untuk pelanggan Anda, kemudian jika waktunya tepat baru penggalangan dana bisa dilakukan. Kunci keberhasilan penggalangan dana adalah ketika perusahaan Anda telah mendapatkan cukup banyak uang dari pelanggan. Hal ini akan memberikan nilai lebih kepada startup Anda ketika mulai melakukan pertemuan dengan para investor.

4. Memperluas jaringan

Founder yang sukses adalah founder yang secara cerdas bisa menempatkan diri mereka dengan baik di publik. Perluas jaringan Anda dengan mengikuti kegiatan yang positif untuk startup Anda, bergabung dengan komunitas startup, dan acara lainnya. Mintalah bantuan kepada sesama pendiri startup, pakar, ahli, mentor, konsultan, dan lainnya yang bisa memberikan kontribusi kepada startup milik Anda.

5. Menyiapkan diri

Menjadi seorang entrepreneur memerlukan keberanian dan kreativitas untuk menciptakan peluang baru. Jangan pernah ragu atau takut ketika kesempatan hingga tawaran-tawaran mulai datang menghampiri. Coba pelajari dan mulai kerjakan semua kesempatan yang ada sebaiknya.

Jika bukan sekarang Anda memperlihatkan kemampuan Anda sebagai founder, mengembangkan produk yang dimiliki, dan tim yang ada, kemungkinan besar akan sulit bagi Anda bergerak maju bersama perusahaan. Sebagai seorang founder, Anda dituntut untuk bisa melakukan semua. Pastikan Anda siap, memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, dan tentunya memiliki produk yang baik untuk ditawarkan ke pasar.

Pentingnya Mempercayai Insting Bagi Para Pengambil Keputusan

Salah satu skill para founder startup dan pebisnis lainnya adalah insting mereka terhadap peluang yang ada. Startup pun saya yakin berkembang tak hanya dengan hitungan matematis, tetap juga keberanian manajemen dan founder mempercayai insting mereka. Gesche Haas, Founder Dreamers, percaya bahwa keberanian mengambil keputusan berdasarkan insting bisa menjadi game changer perjalanan sebuah startup. Continue reading Pentingnya Mempercayai Insting Bagi Para Pengambil Keputusan

Sepuluh Kesalahan Yang Kerap Dilakukan Pendiri Startup

Kali ini DailySocial ingin berbagi tips seputar kesalahan terbesar yang kerap dilakukan oleh pendiri startup di tahap awal, seperti yang di ceritakan oleh Laurence McCahill, Founder Happy Startup dan Spook Studio. Dalam tulisan di halaman Medium-nya, Laurence mencatat 10 kesalahan yang wajib dihindari oleh pendiri startup.

1. Visi dan misi tidak jelas

Tanpa adanya visi dan misi yang jelas, startup tidak akan mampu untuk meraih momentum. Memliki visi dan misi serta tujuan merupakan hal yang menentukan keberhasilan sebuah startup. Dengan begitu apa pun yang terjadi pendiri startup serta tim bisa kembali kepada tujuan awal startup tersebut.

Buatlah visi dan misi setinggi langit, seperti yang dilakukan oleh Twitter dengan slogannya yaitu “To be the pulse of the planet“, sementara Amazon memiliki visi dan misi “To be the earth’s most customer-centric company”.

Jika konsumen percaya dengan visi dan misi yang ditawarkan oleh produk Anda, besar kemungkinan Anda akan mendapatkan perhatian lebih dari konsumen. Ciptakan koneksi yang dalam kepada konsumen demi kesuksesan startup.

2. Kurang fokus

Dibutuhkan disiplin yang tinggi untuk bisa tetap fokus, namun jika dijalankan dengan benar bisa menciptakan nilai lebih yang mendukung kesuksesan sebuah startup. Idealnya adalah jangan terlalu berlebihan dalam hal penambahan fitur di produk Anda. Fokuslah dengan kelebihan yang bisa Anda tawarkan kepada konsumen terkait dengan produk yang Anda buat. Ambil contoh Instagram dan Dropbox misalnya, yang sejak awal fokus dan tidak berlebihan memberikan penawaran kepada konsumen dan hingga kini dikenal sebagai aplikasi yang menguntungkan dan dicintai oleh konsumen.

Jika adanya tekanan dari pelanggan atau investor untuk menambahkan beberapa fitur rekomendasi, baiknya diuji coba dan lakukan percobaan terlebih dahulu. Apakah fitur-fitur tersebut relevan dengan produk Anda dan dibutuhkan? Dengan begitu Anda dapat mengoreksi semua dan tetap fokus.

3. Desain yang tidak user friendly

Mengutip apa yang dikatakan Steve Jobs, penampilan sebuah produk merupakan salah satu hal yang membuat pelanggan tertarik sehingga menjadi loyal.

“Design is not just what it looks like and feels like, design is how it works.”  – Steve Jobs.

Artinya jelas ketika sedang membuat desain (UI/UX) yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kemudahan yang ditawarkan oleh produk untuk konsumen yang disasar. Bukan hanya terlihat cantik dan menarik, desain produk juga harus memiliki fungsi yang jelas serta memberikan user experience yang baik, sehingga konsumen menjadi loyal dan produk Anda terhindar dari ulasan yang buruk.

4. Produk yang tidak populer

Produk yang Anda tawarkan boleh saja memiliki teknologi yang paling canggih, namun kembali lagi jika produk tersebut tidak terlalu populer dan kurang dibutuhkan oleh konsumen, akhirnya pertumbuhan bisnis pun tidak bisa berjalan. Sebelum Anda memutuskan untuk membuat produk, lakukan tes terlebih dahulu kepada konsumen apa hal yang mereka membutuhkan dan jika masih ada kekurangan tambahkan fitur-fitur mendukung sehingga menarik perhatian konsumen.

Adalah tanggung jawab dari pendiri startup yang menentukan apakah produk tersebut cukup menarik, dilirik konsumen ,dan memiliki harga jual. Jika tidak ada, jangan buang waktu Anda membuat produk yang tidak dibutuhkan oleh orang.

5. Fokus hanya kepada investor, bukan pelanggan

Jika saat ini Anda masih kesulitan untuk mendapatkan pendanaan dari investor atau VC artinya produk yang Anda buat belum bisa secara mandiri dijual ke pasaran. Untuk bisa bertahan Anda harus memiliki model bisnis yang bisa menghasilkan uang, artinya tanpa bantuan dari investor atau VC pun startup bisa tetap menjalankan bisnisnya.

Biasanya ketika produk sudah makin digemari, secara otomatis investor hingga VC akan datang menghampiri menawarkan funding. Untuk itu tetaplah fokus kepada perkembangan produk, tingkatkan pertumbuhan, dan buat semua pelanggan bahagia.

6. Fokus kepada penjualan melupakan product market fit

Memang tidak bisa dipungkiri pendanaan merupakan hal yang paling penting di awal membangun startup namun terkadang banyak startup yang hanya memikirkan aspek penjualan saja daripada memikirkan product market fit. Tanpa adanya bisnis model yang sudah terbukti, akan mustahil produk Anda bisa dijual di pasar.

Untuk itu tetaplah melakukan eksplorasi terhadap ide-ide baru dan inovasi yang segar. Menawarkan solusi di awal bisa menciptakan dialog yang baik antara startup dengan calon konsumen.

7. Meluncurkan produk terlalu cepat

Dengan harapan bisa tampil lebih awal dari kompetitor lainnya kebanyakan startup melakukan kesalahan ini. Untuk itu, sebelum produk sudah dites dan dicoba dengan baik, tunda dulu peluncuran produk lebih awal dan pastikan semua komponen sudah siap. Ciptakan waktu yang pas antara persiapan hingga tanggal peluncuran, dengan begitu akan meminimalisir terjadinya kesalahan dan ulasan yang buruk dari konsumen dan pihak terkait.

8. Tidak memiliki mentor

Tidak ada salahnya untuk bertanya kepada para ahli dan pakarnya terkait dengan hal-hal teknis hingga manajemen menjalankan bisnis. Terkadang para pendiri startup merasa cukup percaya diri sehingga enggan untuk bertanya kepada para ahli dan mentor. Idealnya adalah temukan mentor atau penasihat yang bisa bekerja baik dan cocok dengan Anda.

9. Tidak ada rencana jangka panjang

Akuisisi pelanggan merupakan momen penentu keberhasilan sebuah startup. Untuk itu seorang entrepreneur sejati harus mengerti secara menyeluruh penjualan, pemasaran untuk mendukung terjadinya pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang. Selain itu seorang pendiri juga harus mampu mendorong tim untuk meningkatkan jumlah konsumen lebih banyak lagi. Upayakan produk startup Anda terlihat secara viral, cerdas, dan tentunya menarik.

10. Salah merekrut anggota tim

Ketika di awal membangun usaha dan mulai mendapatkan pendanaan dari investor idealnya adalah jangan terlalu cepat merekrut tenaga kerja dalam jumlah banyak. Maksimalkan tim yang ada hingga saatnya menambah beberapa posisi penting untuk mendukung pertumbuhan startup. Yang perlu diperhatikan saat melakukan perekrutan adalah jangan salah memilih pegawai dan pilih yang sesuai dengan kriteria Anda sebagai pendiri startup.

Lima Kiat Sukses Pendiri Startup

Belajar dari pengalaman pendiri startup yang telah meraih kesuksesan bisa memotivasi semangat dan cita-cita bagi anda pendiri startup baru. Jatuh bangunnya membangun usaha memang tidak bisa dihindari, seperti yang diceritakan oleh Travis Katz, Co-Founder Gogobot, yang saat ini sukses membangun situs pencari tempat-tempat wisata menarik, tempat makan, hingga tempat istirahat yang saat ini telah memperoleh pendanaan Seri C sebesar $20 juta akhir tahun lalu.

Dalam halaman Medium-nya, Travis Katz berbagi pengalaman bagaimana membangun startup sejak awal dan tips serta trik untuk mengatasi kendala yang kerap terjadi.

Dengarkan keinginan konsumen

Sebagai pendiri perusahaan serta pemilik produk, tentunya Anda harus yakin benar terhadap ide bisnis yang Anda miliki, namun hal yang tidak kalah penting adalah memvalidasi ide bisnis anda kepada target pasar, dalam hal ini konsumen yang ingin dibidik. Jika di awal usaha Anda memiliki produk yang kurang diterima oleh masyarakat, jangan langsung menyerah. Lakukanlah rangkaian survei, dialog, hingga permintaan feedback kepada konsumen, fitur atau layanan apa yang dinilai masih kurang atau butuh perbaikan.

Perubahan kecil atau inovasi baru yang anda lakukan bisa jadi akan diterima dengan baik oleh konsumen. Seperti halnya Gogobot, situs yang pada awalnya berfungsi sebagai sumber perjalanan wisata, setelah dilakukan perubahan kecil di aplikasi mobile ternyata mampu meningkatkan traksi pengguna.

“Biarkan pengguna menantang produk yang anda buat dan terima masukan dari mereka dengan baik. Dengan begitu Anda bisa membuka potensi lebih besar untuk perbaikan produk untuk perkembangan jangka panjang.”

Ciptakan tim yang solid

Carilah orang yang bukan hanya menyukai produk yang Anda buat tapi juga memiliki semangat dan gairah yang tinggi untuk berkembang bersama dengan perusahaan. Berikanlah ruang yang nyaman untuk mereka memberikan kontribusi inovasi dan kreativitas dalam naungan perusahaan.

Jika Anda menemui beberapa anggota tim yang kurang mendukung dan hanya berharap mendapatkan gaji di akhir bulan saja, mulailah untuk mengurangi jumlahnya dan rekrut benar-benar orang yang sesuai dengan Anda, bisa bekerja dengan tim, dan menyukai rekan kerja hingga pimpinan.

“Jangan sia-siakan waktu anda yang berharga memaksakan orang-orang yang tidak bisa bekerja sama dengan baik, lakukanlah hal yang pasti dan move on.”

Adopsi perubahan

Teknologi kerap mengalami perubahan dan kemajuan, cari tahu terus perkembangan apa di dunia teknologi yang dapat berpengaruh terhadap produk dan layanan yang anda miliki. Manfaatkan dengan baik keuntungan dari teknologi yang relevan dengan produk yang anda miliki, dan jangan terpengaruh atau tergantung dengan beberapa cara atau strategi yang ada, teruslah berinovasi, dan tentunya peka dengan perkembangan yang ada.

“Pikirkan dengan benar  tentang bagaimana orang akan mengadopsi teknologi dan bagaimana Anda mungkin perlu untuk ‘mengganggu’ diri Anda agar mengakomodasi perubahan tersebut.”

Eksplorasi diri

Saat Anda tengah kesulitan menemukan inspirasi atau inovasi baru, cobalah cari di luar kantor. Saat-saat istimewa bersama keluarga atau orang-orang terdekat kadang kala bisa menjadi sumber inspirasi yang berguna. Travis menyukai berkumpul bersama keluarga demi mendapatkan ide segar untuk startup yang ia dirikan.

“Habiskan waktu di luar kantor sebisa mungkin dan percayalah anda akan menemukan kreativitas segar tanpa anda sadari.”

Pemasukan jangka panjang

Jika anda percaya produk startup anda dapat memberikan kontribusi jangka panjang kepada masyarakat maka percayalah pendapatan secara otomatis akan anda peroleh. Hindari keinginan untuk mendulang uang dalam waktu cepat dengan jumlah yang banyak saat mendirikan startup. Hal itu hanya akan mematikan kreativitas dan kemajuan dari startup anda.

“Jika Anda memiliki semangat yang besar dalam membangun startup dan memulai usaha proses tersebut dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan.”

Lima Poin Penting Pola Pikir Pendiri Startup Menurut Kevin Rose

Dalam sebuah wawancara oleh Google Ventures bersama Kevin Rose, penggusaha sukses dunia di bidang teknologi menyampaikan beberapa hal yang menjadi landasan penting bagi seorang pengusaha. Berbekal pengalamannya sebagai Co-Founder North Technologies, Founder Digg, Milk, Revision3, Powence dan rekanan strategis Google Ventures, Kevin menyampaikan beberapa hal yang menurutnya penting untuk menjadi sebuah landasan pola pikir pendiri startup/bisnis. Continue reading Lima Poin Penting Pola Pikir Pendiri Startup Menurut Kevin Rose