Epic Games Kabarkan Kapan Mereka Akan Meluncurkan Fortnite di Android

Cepat atau lambat, kepopularitasan sebuah genre permainan akan membuahkan persaingan: Epic Games merilis versi ‘free-to-play‘ dari Fortnite sebagai tanggapan atas naik daunnya genre battle royale yang dipionirkan oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds. Dan tak lama, rivalitas antara PUBG Corp. dan tim pencipta seri Gears of War itu dibawa ke ranah mobile.

Kira-kira satu bulan sesudah Tencent melepas PUBG Mobile secara, Epic Games meluncurkan versi full Fortnite Battle Royale setelah sempat melangsungkan tes beta selama kurang lebih dua minggu. Namun berbeda dari PUBG Mobile, Fortnite mobile sejauh ini baru bisa dinikmati oleh para pemiliki iDevice. Dan baru di minggu lalu terdengar kabar gembira bagi Anda yang sangat berharap Fortnite hadir di platform mobile Google.

Melalui blognya, Epic Games mengonfirmasi bahwa Fortnite akan turut dihadirkan di perangkat Android. Walaupun belum memberikan tanggal pasti, sang developer menargetkan untuk melangsungkan peluncuran di Android ‘musim panas’ tahun ini. Mereka berjanji buat memberikan lebih banyak informasi terkait versi tersebut dalam waktu dekat.

Di sana, Epic juga menyingkap sejumlah pembaruan yang akan mereka bubuhkan pada Fortnite mobile demi memastikan pengalaman bermain jadi lebih baik.

Pertama, developer mengabarkan mereka telah mempertimbangan permintaan para pemain dan memutuskan buat mempersilakan kita mengustomisasi layout HUD sendiri: misalnya menggeser posisi directional pad atau tombol action. Yang perlu Anda lakukan hanyalah masuk ke bagian HUD blueprint, memilih mode mode konfigurasi (combat atau building), kemudian menyimpannya

Fortnite

Fortnite 1

Masih berkaitan dengan aspek kendali, Epic Games punya agenda untuk memperbaiki sistem autorun dan metode menembak. Mereka tidak menyingkap implementasinya secara detail, namun sistem baru ini tampaknya tidak segera mengganti mekanisme lama: Anda dipersilakan memilihnya dan mencari metode mana yang paling pas.

Selanjutnya, developer akan melengkapi versi mobile Fortnite Battle Royale dengan kapabilitas voice chat. Mereka mengakui pentingnya faktor komunikasi dalam pertandingan, apapun platform game-nya. Untuk menyempurnakan fitur komunikasi suara, Epic Games sedang memikirkan cara agar fungsi mute dapat diterapkan secara simpel – baik buat diri sendiri ataupun user lain.

Developer juga berencana untuk mendongkrak aspek visual permainan melalui langkah optimalisasi, sekaligus menambahkan mode penghematan baterai yang memungkinkan kita mengurangi kualitas grafis. PR terbesar Epic Games saat ini adalah memberantas masalah ketidakstabilan dan crash.

Aspek terakhir yang menjadi perhatian tim ialah upaya mengurangi ukuran file instalasi lewat metode kompresi serta mencantumkan kemampuan pelacakan status bagi masing-masing gamer.

Baru Sebulan Dirilis, Fortnite Mobile Sudah Meraup Pemasukan Sebesar $15 Juta

Fortnite Battle Royale sedang di atas angin. Model free-to-play yang diterapkannya terbukti tak hanya mampu mengalahkan popularitas PUBG saja, tapi juga menghasilkan pemasukan yang lebih besar. Lebih mengejutkan lagi, kesuksesannya ini terus berlanjut sampai ke ranah mobile.

Baru satu bulan dirilis, Fortnite versi mobile sudah meraup lebih dari $15 juta berdasarkan data dari tim periset Sensor Tower. Dari semua penghasilan yang didapat melalui konten in-app purchase itu, sekitar $10,5 juta masuk ke kantong Epic Games selaku pengembangnya.

Jujur pencapaian ini terbilang sinting, dalam artian yang positif. Pasalnya, hingga kini Fortnite versi mobile baru tersedia di platform iOS saja. Begitu versi Android-nya dirilis nanti, angkanya jelas akan melambung lebih tinggi lagi.

Fortnite Mobile

Menurut prediksi Sensor Tower, versi Android-nya berpotensi melipatgandakan jumlah pemain Fortnite Mobile, yang sejauh ini sudah diunduh 11 juta kali di iOS. Mereka juga bilang bahwa bukan tidak mungkin Fortnite Mobile bisa secara konsisten meraup pemasukan di atas $1 juta per harinya sewaktu versi Android-nya sudah keluar nanti.

Sebagai perspektif, Sensor Tower mencoba membandingkan Fortnite dengan game ‘penghasil uang’ lain seperti Candy Crush Saga, Clash of Clans dan Pokemon Go. Dalam satu minggu terakhir di Amerika Serikat, Fortnite berhasil meraup $6,4 juta, Candy Crush $5,8 juta, CoC $4,1 juta dan Pokemon Go $2,7 juta.

Di beberapa negara, Fortnite sebenarnya masih kalah populer dari PUBG Mobile, termasuk di tanah air. Kendati demikian, PUBG Mobile masih kalah soal pendapatan, sebab pengembangnya sampai sekarang masih belum menerapkan sistem in-app purchase.

Sumber: VentureBeat dan Sensor Tower.

Game Battle Royale Fortnite Mobile untuk iOS Kini Bebas Diunduh

Kepopuleran PUBG yang kemudian dibuntuti Fortnite, membuat demam game bergenre battle royale tak terbendung. Rupanya tak hanya menjangkiti gamer PC dan konsol, bahkan menjalar ke ranah mobile.

Kedua developer game formula last man standing berskala masif ini pun akhirnya tersedia di platform mobile. Bila PUBG Mobile sudah bisa dicicipi di perangkat Android dan iOS, Fortnite Mobile masih terbatas di platform iOS dengan sistem undangan.

Kabar baiknya bagi Anda yang penasaran dengan Fortnite Mobile, developer Epic Games telah mengumumkan bahwa game tersebut sudah dirilis secara resmi. Kini bisa diunduh secara bebas di App Store dan Anda tak perlu lagi menunggu undangan untuk bisa memainkannya.

Fortnite Mobile tetap dibekali konten yang sama seperti versi PC. Game ini menyuguhkan medan tempur 100-player serta peta permainan serupa, dan juga akan memperoleh update mingguan.

Sayangnya tidak semua pengguna iOS bisa menikmati Fortnite Mobile, karena system requirement tergolong tinggi. Pertama Anda membutuhkan sistem operasi iOS 11.

Kemudian daftar perangkat yang mendukung ialah iPhone 6S, iPhone SE, iPad Mini 4, iPad Pro, iPad Air 2, dan iPad 2017.  Sedangkan, bagi pengguna perangkat iPhone 5S, iPhone 6, iPhone 6 Plus, iPad Air, iPad Mini 2, iPad Mini 3, dan iPod Touch hanya bisa gigit jari.

Game ini juga mendukung permainan lintas platform antara PlayStation 4 dan iOS. Bagaimana dengan pengguna smartphone Android? Harus bersabar, Epic Games berencana meluncurkan Fortnite Mobile di Android dalam beberapa bulan mendatang.

Sumber: PhoneArena

Fortnite Mengalahkan Kepopularitasan PUBG dan Menghasilkan Pemasukan Lebih Besar

Berkat meledaknya kepopularitasan PlayerUnknown’s Battlegrounds, formula last man standing berskala masif saat ini menjadi hal terpanas di industri gaming. Awalnya, genre battle royale lewat PUBG berhasil menyingkirkan Dota 2 sebagai permainan terfavorit di Steam. Tak lama, developer lain berbondong-bondong mengadopsi formula ini, serta berupaya menyediakannya di  platform mobile.

Fortnite buatan Epic Games merupakan satu judul yang tak malu-malu membuntuti kesuksesan PUBG dengan membubuhkan mode battle royale di permainan. Disajikan secara terpisah dari bagian PvE-nya dan dihidangkan gratis, Fortnite Battle Royale segera menghimpun 10 juta pemain lebih dua minggu setelah meluncur di bulan September 2017. Dan masih di awal tahun 2018, game tersebut berhasil memperoleh rekor membanggakan.

Berdasarkan laporan yang diungkap oleh perusahaan riset SuperData, Fortnite Battle Royale kabarnya berhasil memperoleh pemasukan lebih besar dan mengumpulkan pemirsa live streaming lebih banyak dibanding game action multiplayer ciptaan desainer Brendan Greene tersebut. Pencapaian itu tercatat terjadi di minggu terakhir bulan Februari, artinya bahkan sebelum pecahnya rekor stream Twitch minggu lalu oleh Ninja dan musisi rap Drake.

Dari kurva yang diungkap oleh SuperData, jumlah penonton PlayerUnknown’s Battlegrounds di Twitch berada di atas Fortnite Battle Royale hingga momen titik balik di bulan Februari. Saat jumlah viewer PUBG melandai turun, angka pemirsa kreasi Epic Games itu terus meningkat. Di penghujung bulan kemarin, Fortnite Battle Royale sukses menggalang 14 juta active viewer, sedangkan pemirsa PUBG berada di angka 8,7 juta.

Di periode yang sama, pemasukan Fortnite juga akhirnya melampaui PlayerUnknown’s Battlegrounds, yakni US$ 126 juta versus US$ 103 juta. Ketika jumlah profit PUBG tertinggi berada di bulan Desember 2017 (sewaktu game keluar dari early access dan meluncur di Xbox One), pendapatan Fortnite Battle Royale versi PC dan console naik dengan stabil.

SuperData-Fortnite-vs-PUGB

Menurut SuperData, kesuksesan Fortnite disebabkan oleh faktor kemudahan akses. Game ini bisa dinikmati gratis, sedangkan untuk bermain PUBG, Anda harus mengeluarkan uang sebesar US$ 30 (atau Rp 200 ribu di Indonesia). Fortnite juga lebih gampang dipelajari serta lebih bersahabat bagi gamer belia berkat desain dunia dan karakter ala kartunnya.

Dan di waktu ke depan, ada kemungkinan kompetisi di ranah battle royale akan bertambah sengit. Mungkin hanya tinggal menunggu waktu bagi perusahaan-perusahaan gaming raksasa seperti Activision-Blizzard, Electronic Arts, and Ubisoft untuk turut berkecimpung di sana, dengan mengimplementasikan formula last man standing di IP-IP mereka yang sudah terkenal.

Fortnite Battle Royale Akan Hadir di Mobile, Gamer PC dan Console Bisa Bermain Bersama

Melihat begitu suksesnya formula last man standing yang dipopulerkan oleh PlayerUnknown’s Battlegrounds, Epic Games tidak ragu-ragu mengadopsi genre ini ke game Fortnite. Fortnite Battle Royale dirilis sebagai permainan free-to-play, terpisah dari mode Save the World yang menyajikan gameplay sandbox kooperatif dan mengadu pemain melawan monster.

Ternyata Epic Games tak hanya mengikuti jejak game kreasi Brendan Greene itu, tapi juga platform tempat permainan diluncurkan. Di bulan Februari kemarin, PUBG Corporation dan Tencent Games melepas versi early access PlayerUnknown’s Battleground di Android dan iOS. Dan minggu ini, Epic Games mengumumkan rencana untuk membawa Fortnite Battle Royale ke kedua platform mobile tersebut.

Menurut penjelasan developer, Fortnite Battle Royale mobile tetap dibekali konten yang sama seperti versi PC dan console-nya. Permainan menyuguhkan medan tempur 100-player serta peta permainan serupa, dan juga akan memperoleh update mingguan. Game rencananya akan tersedia lebih dulu di iOS, baru kemudian menyusul di Android. Per tanggal 12 Maret kemarin, registrasi Fortnite Battle Royale versi iOS telah dibuka.

Kejutan dari developer tidak berhenti sampai di sana. Epic Games mengungkap rencana untuk membubuhkan kemampuan cross play di Fortnite Battle Royale, memungkinkan gamer PC, PlayStation 4, Mac, iOS dan Android buat berkumpul dan bermain bersama. Meski begitu, implementasinya belum sebebas yang kita inginkan. Beberapa restriksi dibubuhkan di sana, mungkin dimaksudkan demi menjaga game dari upaya eksploitasi.

Dijelaskan oleh PR Manager Nick Chester di Twitter, para pemain versi mobile akan diberikan pilihan untuk bermain bersama gamer PC dan console. Sementara itu, pemain console dan PC tidak dapat masuk ke lobi Fortnite Battle Royale mobile. Itu berarti, kedua kelompok pemain tidak ditempatkan di wadah matchmaking yang sama.

Cross-platform play tentu saja diterapkan pada versi PC, Mac, Xbox One dan PlayStation 4. Namun sejauh ini, masih ada satu hal yang membatasi mode tersebut. Cross play di Fortnite Battle Royale belum bisa mempertemukan gamer Xbox One dengan PlayStation 4. Usut punya usut, Sony-lah yang ternyata melakukan pemblokiran.

Sebelumnya, pihak Sony sempat memblokir fitur cross-platform play di Rocket League dan Minecraft. Saat itu, Sony berargumen bahwa langkah ini diambil ‘demi melindungi para gamer PlayStation 4 yang masih belia’. Namun alasan sesungguhnya di balik keputusan ini boleh jadi berkaitan dengan strategi bisnis: adanya cross play memperkenankan satu grup teman buat bermain bersama tanpa perlu memiliki console PS4. Hal ini tidak baik bagi bisnis.

Via Polygon. Tambahan: Kotaku.

Karena Fortnite Jadi Fokus Utama, Epic Games Akan Segera Memensiunkan Paragon

Paragon ialah upaya Epic Games menyegarkan multiplayer online battle arena yang saat itu mulai terasa jenuh. Game tetap menyimpan elemen-elemen khas genre itu seperti tower, lane, jungle hingga minion. Hal yang membuatnya berbeda ialah penyajian perspektif: saat mayoritas MOBA mengusung kamera isometrik, Paragon dimainkan dari sudut pandang orang ketiga ala game action.

Walaupun sejak bulan Februari silam para gamer bisa menikmati Paragon tanpa perlu membayar, versi early access-nya disuguhkan secara pay-to-play. Respons gamer terhadapnya memang cukup positif, namun developer melihat adanya penurunan jumlah pemain secara signifikan tak lama sesudah mereka melepas mode Battle Royale untuk Fortnite. Dan pada akhirnya, Epic Games mengumumkan sebuah berita duka.

Lewat situs resminya, developer menyingkap rencana buat menutup Paragon secara permanen. Keputusan ini dilakukan setelah tim berdebat secara internal dan mempertimbangkan secara mendalam. Hasilnya, mereka tidak melihat adanya arahan jelas demi mengembangkan Paragon sebagai game MOBA dengan populasi pemain yang memastikannya dapat terus hidup.

Di sana, Epic Games menyampaikan permohonan maaf dan bilang bahwa mereka gagal mengeksekusi seluruh janji terkait Paragon, terlepas dari segala usaha yang telah mereka curahkan. Developer juga mengucapkan terima kasih untuk semua partisipasi komunitas gamer dalam permainan. Melaluinya, Epic Games menerima banyak sekali ide-ide dan masukan berharga.

Sebagai kompensasi dari penutupan ini, Epic Games menawarkan pengembalian uang secara penuh untuk semua gamer Paragon di seluruh platform – baik Windows PC ataupun PlayStation 4. Caranya cukup sederhana: Pertama-tama Anda perlu mengoneksikan akun Epic, lalu jika sudah (atau Anda memainkan game ini di PC), Anda dapat segera mengajukan permohonan refund.

Versi early access Paragon dirilis pada bulan Maret 2016, dan mempersilakan para gamer di PS4 dan PC untuk bermain bersama. Saat itu, game tersedia dalam tiga versi, yakni Founder’s Pack, Challenger Packs, dan Master Packs; masing-masing berisi bundel item kosmetik berbeda. Khusus PlayStation 4, Epic menawarkan versi retail eksklusif bertajuk Essentials Edition, yang turut dibekali sejumlah item in-game.

Server permainan Paragon akan terus beroperasi hingga tanggal 26 April 2018.

Epic Games sempat menegaskan bahwa Paragon sama sekali tidak menggunakan formula pay-to-win. Segala item yang bisa pemain beli bersifat kosmetik. Namun sepertinya hal ini belum bisa menyelamatkan permainan. Hal ini mungkin mengindikasikan rasa bosan gamer terhadap MOBA. Semoga keadaan serupa tidak cepat-cepat terjadi pada battle royale

Via Kotaku.

Setelah Dikembangkan Selama 6 Tahun, Fortnite Bisa Dimainkan Sebentar Lagi

Dikenal sebagai salah satu developer engine game paling bereputasi, Epic Games memang tak sering memperkenalkan franchise permainan baru. Hal itulah yang membuat pengumuman judul-judul seperti Bulletstorm, Paragon serta Fortnite memperoleh banyak perhatian dari pers dan gamer. Fortnite sendiri terbilang istimewa karena proses pengembangannya memakan waktu enam tahun.

Berdasarkan penjelasan creative director Donald Mustard, lamanya periode pengerjaan itu disebabkan karena pengumuman dilakukan tiga minggu setelah tim developer mendapatkan ide – game-nya malah belum mulai dibuat. Fortnite memberikan angin segar bagi fans Epic Games karena menyajikan tema yang lebih ringan, cukup berbeda dari Unreal Tournamen serta Gears of War. Kabar gembiranya, game bisa dinikmati sebentar lagi.

Fortnite 2

Lewat publikasi launch trailer di akhir minggu kemarin, Epic Games mengumumkan bahwa waktu pelepasan versi early access Fortnite akan segera tiba, rencananya siap meluncur kurang lebih dua minggu lagi. Game dapat dicicipi di Windows PC, Xbox One, PlayStation 4, lalu Fortnite juga akan tersedia di MacOS. Dengan membeli Founder’s Pack sekarang, Anda bisa menikmatinya lebih dulu dari gamer lain. Simak trailer baru Fortnite di bawah ini:

Fortnite ialah game action co-op dengan elemen sandbox. Di sana, Anda didorong untuk bereksplorasi, mengumpulkan item, crafting, dan membuat pertahanan di siang hari; sebelum para zombie menyerang saat matahari terbenam. Konsep ini mungkin mengingatkan kita pada Left 4 Dead, dipadu dengan art direction ala Overwatch yang lebih bersahabat untuk gamer-gamer belia.

Meski begitu, membangun pertahanan adalah elemen utama di Fortnite. Pemain dipersilakan menciptakan bunker, menara hingga bermacam-macam perangkap. Seperti Left 4 Dead, permainan menyajikan mode multiplayer empat pemain. Bedanya, masing-masing karakter mempunyai kelas berbeda, ada ninja, outlander, soldier dan constructor. Kemampuan mereka berbeda-beda, contohnya: hanya constructor yang bisa membangun tembok tinggi.

Fortnite 1

Seperti di sejumlah proyek Epic Games lainya, pengembangan Fortnite turut dibantu oleh studio independen asal Polandia, People Can Fly. Sang developer juga menggandeng Gearbox Software sebagai distributor dari versi fisik permainan. Fortnite ditawarkan dalam empat versi, yakni standar (US$ 40), Deluxe Edition (US$ 60), Super Deluxe Edition (US$ 90) dan Limited Edition (US$ 150).

Walaupun program early access dapat diikuti pada tanggal 25 Juli 2017 nanti (atau tanggal 21 Juli bagi Anda yang sudah melakukan pre-order), waktu perilisan versi retail Fortnite sendiri masih belum diketahui, kemungkinan baru dilakukan di tahun depan.