Tencent Siapkan US$14 Juta untuk Total Hadiah Esports PUBG Mobile, Audiens Free Fire di Brasil Tumbuh Pesat

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik seputar industri esports. Tencent mengumumkan bahwa mereka akan menyiapkan US$14 juta sebagai total hadiah dari semua turnamen PUBG Mobile pada 2021. Selain itu, TSM juga merekrut pemain League of Legends asal Taiwan, SwordArt, dengan nilai kontrak US$6 juta.

Tencent Siapkan US$14 Juta untuk Total Hadiah Turnamen PUBG Mobile

Dalam PUBG Mobile Global Championship Season Zero (PMGC 2020), Tencent mengungkapkan sejumlah hal, termasuk beberapa pencapaian PUBG Mobile sepanjang 2020. Director of PUBG Mobile Global Esports, James Yang mengatakan, PUBG Mobile World League Season Zero (PMWL) berhasil mendapatkan concurrent viewers sebanyak 1,1 juta orang. Selain itu, jumlah tim yang mendaftar di PUBG Mobile Professional League (PMPL) dan PUBG Mobile Club Open (PMCO) mencapai 120 ribu tim.

Pada tahun ini, Tencent menyiapkan US$5 juta sebagai total hadiah dari semua turnamen esports PUBG Mobile. Tahun depan, konglomerasi Tiongkok itu menaikkan total hadiah yang mereka siapkan menjadi US14 juta. Selain itu, menurut laporan Egg Network, turnamen esports PUBG Mobile juga akan diselenggarakan di lebih banyak kawasan, termasuk Commonwealth of Independent States (CIS), Turki, Eropa barat, Amerika Utara, Amerika Latin, Brasil, dan Arabia.

Jadwal turnamen esports PUBG Mobile pada tahun 2021.
Jadwal turnamen esports PUBG Mobile pada tahun 2021.

Salah satu perubahan yang akan Tencent tetapkan pada skena esports PUBG Mobile tahun depan adalah mereka akan mengadakan kompetisi invitational setelah Spring Split dari PMPL dan PMCO. Hal ini berarti, turnamen PUBG Mobile akan selalu bisa ditonton sepanjang tahun. Kabar baiknya, fans PUBG Mobile tidak akan kehabisan pertandingan untuk ditonton. Hanya saja, tim profesional harus mempersiapkan diri untuk menghadapi jadwal yang ketat. Perubahan lainnya adalah, PMGC hanya akan diadakan pada akhir tahun.

SwordArt Tanda Tangani Kontrak dengan TSM, Senilai US$6 Juta

Team SoloMid menandatangani kontrak dengan pemain asal Taiwan, Hu Shuo-Chieh, yang lebih dikenal dengan nama “SwordArt”. Dengan kontrak bernilai US$6 juta ini, SwordArt akan bermain untuk TSM selama 2 tahum, yaitu pada 2021 dan 2022. Dengan ini, Sword Art jgua menjadi pemain League of Legends dengan gaji terbesar di kawasan Amerika Utara.

SwordArt memegang peran Support. Dia menarik perhatian pendiri TSM, Andy Dinh, setelah membantu timnya, Suning, maju ke babak final dari League of Legends World Championship. Dinh merasa, sekarang adalah waktu yang tepat bagi TSM untuk mencari pemain berbakat baru, terutama setelah dua pemain bintang mereka — Søren “Bjergsen” Bjerg dan Yiliang “Doublelift” Peng — memutuskan untuk mengundurkan diri. Bjergsen akan tetap bergabung dengan TSM sebagai pelatih, sementara Doublelift memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dinh merasa, US$6 juta yang TSM keluarkan untuk mendapatkan SwordArt bukanlah harga mahal yang harus mereka bayar. Dia percaya, dengan keberadaan SwordArt, tim League of Legends akan banyak memenangkan turnamen di masa depan, sehingga mereka akan mendapatkan banyak fans. “Masuk akal bagi TSM untuk merekrut pemain baru,” kata Dinh, seperti dikutip dari The Washington Post.

Audiens Liga Free Fire Brasil Naik Dua Kali Lipat

Jumlah penonton Liga Free Fire Brasil (LBFF) pada 2020 naik 107% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Secara total, pertandingan-pertandingan dalam LBFF mendapatkan lebih dari 60 juta views di YouTube, channel TV kabel SporTV, dan platform streaming Garena, BOOYAH! Sementara itu, jumlah concurrent viewers di pertandingan LBFF mencapai 349 ribu orang. Sebagai perbandingan, jumlah concurrent viewers pada 2019 hanya mencapai 169 ribu orang.

Selain di Indonesia, Free Fire juga sangat populer di Brasil. Salah satu alasannya adalah karena game battle royale buatan Garena itu tidak membutuhkan smartphone berspesifikasi tinggi. Memang, sejak awal, Garena menargetkan pasar negara berkembang dengan Free Fire.

Di Brasil, organisasi esports lokal, LOUD, fokus pada skena esports Free Fire. Dan mereka berhasil menjadi tim esports pertama yang mendapatkan 1 miliar views di YouTube, lapor The Esports Observer. Sementara streamer dan pemain profesional Brasil, Bruno “Nobru” Goes berhasil menjadi streamer terpopuler di dunia pada Agustus 2020. Melihat tren ini, Twitch lalu menandatangani kontrak eksklusif dengan LOUD dan Goes.

ePremier League Season 3 Digelar Pada Januari 2021

Premier League dan Electronic arts mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan ePremier League musim ketiga di Januari 2021. Pendaftaran untuk EA Sports FIFA 21 Global Series akan dibuka pada 3 Desember 2020. Sementara babak kualifikasi akan mulai diadakan pada Januari 2021. Penyelenggara turnamen asal Inggris, Gfinity, dipercaya untuk mengadakan kompetisi ePremier League, menurut laporan The Esports Observer.

ePremier League musim ketiga akan kembali diadakan pada awal 2021.
ePremier League musim ketiga akan kembali diadakan pada awal 2021.

Perwakilan dari 20 klub sepak bola akan bertanding untuk memperebutkan tempat di babak playoff, yang akan diadakan secara online. Sementara babak final akan diselenggarakan pada Maret atau April 2021. Babak final itu akan disiarkan secara live di Sky Sports, channel Premier League, dan channel Twitch EA SPORTS FIFA.

Kompetisi ini terbuka untuk warga Inggris yang berumur setidaknya 16 tahun. Total hadiah yang ditawarkan dalam ePremier League musim ketiga ini mencapai GBP40 ribu. Para peserta akan bertanding menggunakan PlayStation 4 dan Xbox One. Peserta yang menang akan mendapatkan trofi dan dapat masuk dalam EA SPORTS FIFA 21 Global Series (FGS) European Playoff.

Klub Sepak Bola Prancis, Olympique de Marseille Terjun ke Esports

Klub sepak bola Prancis, Olympique de Marseille terjun ke dunia esports dengan berkolaborasi bersama Grizi Esports. Organisasi esports asal Prancis itu didirikan oleh pesepak bola Antoine Griezmann dan saudaranya, Théo Griezmann.

Untuk musim pertandingan 2020/2021 dari FIFA Global Series, akan ada dua pemain profesional yang akan mewakili Marseille. Selain kompetisi internasional, Marseille juga akan ikut serta dalam liga esports lokal, eLigue1, yang diselenggarakan oleh EA Sports bersama Liga Sepak Bola Prancis. Melalui kerja sama dengan Grizi Esports, Marseille berharap bisa mengadakan acara jumpa fans secara offline atau kegiatan online.

“Kami bangga dengan keputusan kami untuk masuk ke dunia esports melalui kerja sama dengan Grizi Esports,” kata Chief Marketing & Media, Olympique de Marseille, Hervé Philippe, seperti dikutip dari Esports Insider. “Hal ini akan memberikan kesempatan pada kami untuk memahami esports dengan lebih baik dan mendekatkan diri dengan para penonton yang masih muda.”

Kebangkitan Geek Fam ID di MPL Invitational, PUBG Mobile Global Championship Super Weekend #1

Berbagai macam hal terjadi di dalam ekosistem esports Indonesia selama satu pekan kemarin. Mulai dari panasnya pertandingan hingga beberapa kolaborasi apik dari organisasi esports lokal, berikut rekap berita esports di penghujung bulan November 2020.

MPL Invitational Week 1, Balas Dendam Alter Ego dan Dobrakan Performa Geek Fam

Sumber: ONE Esports
Sumber: ONE Esports

Pertandingan MPL Invitational sudah dimulai sejak tanggal 27 November 2020 lalu. Dari keseluruhan bracket, dua yang paling menarik mungkin bisa dibilang ada di bracket A dan B. Tiga tim Indonesia berkumpul pada bracket A, yaitu EVOS Legends, Genflix Aerowolf, dan RRQ Hoshi yang menunggu di babak perdelapan final. Alter Ego tampil konsisten dan munculke permukaan setelah melibas EVOS Legends dan Genflix Aerowolf. Alter Ego pun berhasil mencapai perdelapan final dan bertemu RRQ Hoshi.

Sementara pada sisi lain ada juga Geek Fam yang performanya terlihat mendobrak di bracket B. Schwann dan kawan-kawan berhasil melibas lawan pertama mereka yaitu Bigetron Alpha dengan skor 2-0. Momentum kemenangan tersebut berlanjut dengan skor 2-0 juga saat menghadapi Blacklist International. Geek Fam ID pun berhasil lolos ke babak perdelapan final bertemu tim Todak.

RRQ dan EVOS raih peringkat 3 & 4 di Gelaran Free Fire Continental Series 2020: Asia

Babak utama Free Fire Continental Series 2020: Asia digelar pada 29 November 2020 kemarin. Dua wakil Indonesia yaitu EVOS dan RRQ berhasil memperoleh peringkat 3 & 4 setelah melalui pertarungan yang sengit. Selama 6 ronde pertandingan, RRQ Hades berhasil mendapatkan 2 kali Booyah sementara EVOS hanya mendapatkan satu saja. Pada akhirnya EXP Esports dari Thailand berhasil keluar menjadi juara berkat perolehan konsisten di peringkat top 4 di beberapa ronde.

PUBG Mobile Global Championship Super Weekend #1 Diwarnai Kendala Teknis

PUBG Mobile Global Championship sudah dimulai. Tanggal 29 November 2020 kemarin adalah pertandingan Super Weekend yang pertama dari turnamen PMGC 2020. Dua wakil Indonesia yaitu Bigetron RA dan Aerowolf Limax berhasil mendapat torehan yang cukup positif di pertandingan tersebut. Bigetron RA mendobrak awal-awal ronde dengan finish di posisi top 3. Walaupun sempat satu dua kali terkena Too Soon, namun mereka berhasil bangkit lagi dan bahkan mendapat Chicken Dinner dua kali. Berkat hal tersebut mereka kini ada di peringkat ke 2 dengan perolehan poin sebesar 114.

Pada sisi lain Aerowolf Limax sepertinya masih belum menemukan pola permainan terbaik di Super Weekend #1. Mereka berkali-kali mendapat Too Soon pada banyak ronde. Mereka juga sempat mendapat peringkat top 3, namun 71 poin yang mereka kumpulkan masih belum cukup untuk mendobrak klasemen sementara. Aerowolf Limax pun kini bertengger di peringkat 9 klasemen Super Weekend. Setelah pertandingan sengit, terjadi satu masalah teknis dari sisi kelistrikan di hari pertandingan Super Weekend #1 yang terakhir. Alhasil pertandingan pun ditunda dan dijadwalkan bertanding hari ini (30 November 2020).

The Prime Jadi Juara Piala KONI

29 November kemarin juga menjadi puncak bagi Piala KONI yang mempertandingkan Free Fire. The Prime muncul sebagai juara setelah dua hari dan 10 total ronde pertandingan. Memang tim tersebut terbilang tampil konsisten di sepanjang pertandingan. Mereka berhasil bertahan menghadapi First Raiders Bravo dan Red Bull Rebellion yang terbilang jadi pesaing terkuat mereka di dalam turnamen tersebut. Akhirnya First Raiders Bravo dan Red Bull Rebellion sendiri harus puas menempel The Prime saja di peringkat 2 & 3 dengan perolehan poin yang tipis-tipis.

Street Fighter League: Pro-JP Week 9 dan 10

Tanggal 20 dan 27 November 2020 kemarin adalah pertandingan pekan ke-9 dan 10 dari Street Fighter League Pro-JP. Seluruh pertandingan berakhir dengan skor 3-1 di pekan ke-9 kemairn. Tokido Flame berhasil melibas Fuudo Gaia 3-1. Umehara Gold harus rela ditekuk Mago Scarlet 1-3 pada pekan tersebut. Terakhir ada Momochi Splash yang menekuk Nemo Aurora 3-1.

Pertandingan Week 10 adalah pertandingan Season Finale pada SF League: Pro-JP. Fuudo Gaia berhasil melibas Momochi Splash 4-0 ketika itu. Sementara Mago Scarlet berhasil menekuk Nemo Aurora 3-1 berkat kemenangan dari Moke. Menutup pertandingan, ada hidangan utama berupa pertandingan antara Tokido Flame melawan Umehara Gold. Pertandingan terakhir dari kedua tim tersebut adalah pertandingan antara Tokido dengan Daigo. Tokido dengan Akuma sempat terdesak oleh Guile dari Daigo untuk beberapa saat. Namun pada akhirnya Tokido bangkit kembali di momen-momen penentuan. Tokido Flame berhhasil menekuk Umehara Gold dengan skor 3-2. Maka dari itu top 3 di akhir musim SF League Pro-JP ini adalah Tokido Flame di peringkat 1, Umehara Gold di peringkat 2, dan Nemo Aurora di peringkat 3.

Kolaborasi MORPH Team dengan Machine56 Untuk Merchandise Bergaya Cyberpunk

Sumber: MORPH Team Official
Sumber: MORPH Team Official

MORPH Team sepertinya benar-benar meresapi jargon mereka sebagai “the 1st beyond esports team“. Tanggal 25 November 2020 lalu, MORPH Team mengumumkan kolaborasi mereka dengan Machine56 dalam hal merchandising. Machine56 sendiri merupakan salah satu fashion label lokal asal Bandung yang terkenal memiliki desain progresif nan futuristik. Maka dari itu, kolaborasi ini menjadi sesuatu yang sejalan karena posisi brand MORPH Team yang menampilkan gaya Streetwear ala Cyberpunk. Nantinya berbagai merchandise hasil kolaborasi tersebut akan diluncurkan pada tanggal 1-2 Desember 2020 mendatang dalam acara HYPECLUB Tokopedia.

BOOM Esports Lakukan Kampanye Galang Dana Dengan Yayasan Kanker

Sumber: BOOM Esports Official
Sumber: BOOM Esports Official

BOOM Esports mengumumkan kolaborasi mereka dengan The Princess Margaret Cancer Foundation untuk kampanye bertajuk Quest to Conquer Cancer. Lewat kolaborasi ini, BOOM Esports akan melakukan sebuah galang dana lewat sebuah leivestreaming yang dilakukan oleh seluruh divisi pemain BOOM Esports. BOOM Esports tidak sendiri dalam kampanye ini. Kampanye dilakukan bersama dengan beberapa sosok ternama dari ekosistem gaming/esports negara barat seperti Stonemountain64 dan tim Chaos EC. Nantinya kegiatan livestream Quest to Conquer Cancer akan dilakukan pada tanggal 5-12 Desember 2020 mendatang.

Perombakan Roster Dota 2 T1

Perombakan tersebut dimulai pada tanggal 24 November 2020 lalu. Ketika itu akun Twitter resmi T1 mengumumkan bahwa mereka melepaskan InYourDream, Jhocam, dan MP. Pelepasan roster tersebut terbilang tidak diduga karena sebelumnya InYourDream sempat mengatakan bahwa dirinya masih akan bermain bersama T1 sampai dengan tahun depan. Tak lama pasca pelepasan ketiga pemain tersebut, T1 pun segera mengumumkan dua pemain penggantinya yaitu Jackky dan Xepher.

Ubisoft Umumkan Jalan Menuju Kompetisi Esports Rainbow Six Sampai Tahun 2021

https://twitter.com/R6esports/status/1330924908638040067

Tanggal 24 November 2020 lalu, Ubisoft mengumumkan beberapa update dari ekosistem esports Rainbow Six Siege. Lewat pengumuman tersebut, Ubisoft mengungkap beberapa hal. Salah satunya adalah kehadiran Six Invitational di bulan Februari tahun 2021. Dalam pengumuman tersebut, Ubisoft mengumumkan kepastian penyelenggaraan Six Invitational secara offline, namun tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu Ubisoft juga mengumumkan mundurnya tahun penyelenggaraan Rainbow Six World Cup. Awalnya direncanakan hadir tahun 2021, piala dunia Rainbow Six tersebut akhirnya mundur ke tahun 2022 karena adanya situasi pandemi.

OGN Korea Dikabarkan Akan Tutup Akhir Tahun Ini

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Salah satu saluran esports tertua dan terpopuler di Korea Selatan dikabarkan akan menghentikan operasionalnya pada akhir tahun ini. Rumor tersebut muncul pertama kali dari media lokal Korea Selatan FOMOS. Kim Yong-woo reporter FOMOS mendapatkan kabar tersebut dari beberapa sumber internal terpercaya yang mengatakan bahwa operasional OGN akan diberhentikan pada 31 Desmeber 2020. Kim juga mengabarkan bahwa salah satu alasan penutupan tersebut adalah karena penurunan pemasukan yang didapatkan oleh OGN dari sisi iklan. Terlepas dari semua itu, informasi ini terbilang masih rumor belaka. Lebih lanjut dikatakan juga bahwa ada kemungkinan bahwa OGN nantinya akan dilebur dengan channel lain.

Strategi Garena Di Balik Kesuksesan Free Fire

Bahkan setelah esports menjadi populer, mobile esports sempat dianaktirikan, dipandang sebelah mata. Namun, perlahan tapi pasti, anggapan itu mulai berubah. Ekosistem mobile esports kini juga mulai tumbuh. Dan hal ini terjadi berkat kemunculan sejumlah mobile game kompetitif, baik game dengan genre MOBA seperti Mobile Legends maupun game battle royale, seperti PUBG Mobile dan Free Fire.

Faktanya, Free Fire dari Garena berhasil menyabet penghargaan mobile esports terbaik tahun ini. Lalu, bagaimana strategi Garena sehingga mereka bisa membuat Free Fire sukses di dunia?

 

Bisnis Lisensi Game Garena

Sebelum membahas tentang Free Fire, mari kita membahas sejarah Garena secara sekilas. Garena didirikan di Singapura pada 2009. Ketika itu, mereka merupakan developer game. Pada 2017, mereka mengganti nama mereka menjadi Sea Limited. Meskipun begitu, Garena masih digunakan sebagai nama divisi hiburan/game dari perusahaan itu.

Selain bisnis game, Sea juga punya dua divisi lain, yaitu layanan e-money dan e-commerce, yaitu Shopee. Dari ketiga divisi Sea, Shopee merupakan divisi dengan pertumbuhan paling pesat. Namun, hal itu bukan berarti Shopee telah mendapatkan untung. Garena, yang pendapatannya naik 61,6% pada Q2 2020, masih menjadi tulang punggung untuk Sea.

Garena sendiri punya beberapa sumber pemasukan. Salah satunya adalah licensing game. Dengan model bisnis ini, Garena akan membeli lisensi sebuah game dan merilisnya di Asia Tenggara. Beberapa game yang lisensinya Garena miliki antara lain League of Legends, FIFA Online 3 dan 4, Point Blank, Blade & Soul, Arena of Valor, dan Call of Duty: Mobile. Garena menampilkan game-game tersebut di platform distribusi digital mereka, seperti Uplay milik Ubisoft atau Origin dari EA.

Platform distribusi game milik Garena.
Platform distribusi game milik Garena.

Jika Anda memerhatikan game-game yang lisensinya Garena beli, Anda akan menyadari bahwa semua game itu punya model bisnis yang sama, yaitu free-to-play. Dengan game gratis, Garena dapat menjangkau lebih banyak gamer dengan lebih mudah. Pasalnya, di kawasan negara berkembang seperti Asia Tenggara, Amerika Latin, dan India, para gamer cenderung untuk tidak membeli game. Mereka lebih suka untuk memainkan game gratis, walau game itu menawarkan in-game purchase.

Pada 2010, Garena mendapatkan lisensi dari Riot Games untuk meluncurkan League of Legends di Asia Tenggara. Memang, League of Legends terbilang kurang sukses di Indonesia dan negara-negara tetangga. Meskipun begitu, keberhasilan Garena untuk menjalin kerja sama dengan Riot membuat mereka dikenal oleh perusahaan-perusahaan game global, termasuk Tencent.

Pada November 2018, Tencent dan Garena itu menandatangani letter of intent yang menyebutkan bahwa Garena akan menjadi opsi pertama Tencent jika mereka ingin merilis game di Indonesia, Taipei, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Berkat kerja sama ini, Tencent dapat merilis sejumlah game-game ternama, seperti Arena of Valor, Contra: Return, dan Call of Duty: Mobile.

Call of Duty: Mobile adalah game milik Activision. Namun, Garena bisa merilisnya di ASEAN berkat kerja sama dengan Tencent.
Call of Duty: Mobile adalah game milik Activision. Namun, Garena bisa merilisnya di ASEAN berkat kerja sama dengan Tencent.

Kerja sama dengan Tencent tentu menguntungkan Garena. Berkat kolaborasi itu, Garena tidak hanya dapat merilis game-game populer, tapi juga dapat belajar tentang cara mengembangkan game dan operasinal perusahaan dari Tencent. Nantinya, ilmu yang Garena pelajari ini akan sangat membantu mereka ketika mereka memutuskan untuk membuat game sendiri.

Tentu saja, Tencent juga mendapatkan untung. Kerja sama bisnis tidak akan bertahan lama jika tidak saling menguntungkan. Tencent melihat Garena sebagai perusahaan berpengalaman. Jadi, Tencent tak ragu untuk memercayakan peluncuran sejumlah game di Asia Tenggara pada Garena. Nilai kerja sama dengan Garena menjadi semakin tinggi bagi Tencent ketika pemerintah Tiongkok memperketat peraturan terkait game-game yang bisa diluncurkan di Tiongkok. Karena Tencent harus menunda peluncuran game-game di negara asal mereka, mereka akhirnya memutuskan untuk mencoba dan merilis game di Asia Tenggara dengan bantuan Garena.

Bisnis licensing game memang berhasil membuat Garena sukses. Hanya saja, seiring dengan berjalannya waktu, distribusi game di Asia Tenggara menjadi semakin mudah berkat keberadaan platform seperti Steam untuk game PC dan Play Store serta App Store untuk mobile. Para developer game merasa, mereka bisa merilis game mereka sendiri tanpa bantuan perusahaan perantara seperti Garena.

Karena bisnis licensing game mulai menjadi tak populer, Garena lalu memutuskan untuk membuat dan meluncurkan game sendiri. Hal inilah yang akan menjadi awal dari Free Fire.

 

Strategi Garena di Free Fire

Garena membuat studio game pertama mereka pada 2014. Ketika itu, mereka mencari developer berbakat dari Asia Tenggara dan Tiongkok. Bersama 111dots — developer asal Vietnam — Garena mengembangkan Free Fire. Game battle royale itu lalu diluncurkan pada September 2017. Mengingat game itu dibuat sendiri oleh Garena, mereka tidak lagi perlu untuk membayar biaya lisensi pada pihak developer, yang berarti mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari Free Fire.

Dengan cepat, Free Fire menjadi populer di Asia Tenggara dan Amerika Latin. Memang, pada awal 2017, game dengan genre battle royale tengah populer. Banyak game-game battle royale yang bermunculan. Namun, Garena dapat menggunakan strategi yang tepat sehingga mereka bisa sukses dengan Free Fire, khususnya di kawasan negara berkembang.

Salah alasan mengapa Free Fire bisa sukses adalah karena game tersebut merupakan mobile game. Pada 2017, game battle royale memang menjamur. Namun, kebanyakan developer memilih untuk membuat game untuk PC. Sementara game battle royale untuk mobile masih belum banyak. Dengan menjadikan Free Fire sebagai mobile game, Garena tak perlu bersaing dengan banyak pihak.

Selain itu, Garena juga fokus mengoptimalkan Free Fire sehingga game itu bisa dimainkan di perangkat ‘kentang’ sekalipun. Dengan ini, semakin banyak mobile gamer yang bisa dijangkau. Pendekatan Garena berbeda dengan Epic Games, yang juga merilis Fortnite untuk mobile. Versi mobile Fortnite memerlukan smartphone dengan spesifikasi yang cukup tinggi. Hal ini justru membuat game buatan Epic itu menjadi kurang populer.

Free Fire tidak menuntunt spesifikasi tinggi.
Free Fire tidak menuntunt spesifikasi tinggi.

Tak berhenti sampai di situ, Garena juga memastikan, ukuran file Free Fire tidak terlalu besar. Dengan begitu, orang-orang yang koneksi internetnya tidak terlalu bagus tetap bisa mengunduh dan memainkan game tersebut. Meskipun begitu, Garena tetap mencoba untuk membuat Free Fire tampil unik dengan menambahkan skill pada karakter. Sementara untuk masalah monetisasi, Garena menggunakan model in-game purchase. Selain itu, mereka juga menjual battle pass yang dinamai Elite Pass.

Semua faktor di atas berhasil membuat Free Fire sukses. Namun, Free Fire tidak akan bertahan sampai sekarang jika Garena tidak bisa membuat game itu tetap menarik di mata para gamer. Untuk memastikan para gamer tetap memainkan Free Fire, Garena terus memberikan update berupa campaign dan event. Selain update berkala, strategi lain dari Garena adalah fokus pada pelokalan. Memang, perusahaan asal Singapura itu tidak hanya punya kantor di negara asalnya, tapi juga enam negara lain, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Taipei.

Tugas tim lokal adalah untuk memastikan kegiatan marketing dan promosi yang Garena lakukan bisa diterima dengan baik. Misalnya, di Indonesia, Garena menjadikan Joe Taslim sebagai brand ambassador dari Free Fire. Mereka bahkan membuat karakter bernama Jota yang didasarkan pada artis tersebut. Dengan begitu, tim utama Garena akan bisa fokus pada pengembangan Free Fire.

Setiap negara punya budaya dan kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya, soal makanan, masyarakat Indonesia cenderung makan nasi. Meskipun sudah memakan makanan kaya karbohidrat seperti pizza sekalipun, orang Indonesia tetap merasa belum makan kalau belum menyantap nasi. Begitu juga dengan game. Di Asia Tenggara, negara-negaranya adalah mobile first. Jadi, jangan heran jika mobile game sangat populer di Indonesia dan negara-negara sekitar.

Salah satu hal yang membuat Garena sukses dengan Free Fire adalah karena sejak awal, mereka memang menyasar pasar Asia Tenggara. Padahal, biasanya, perusahaan game besar justru fokus ke pasar-pasar game besar, seperti Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan. Memang, pasar game di kawasan itu besar. Namun, pasarnya sudah jenuh. Jika Garena ingin menembus pasar tersebut, mereka harus siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan game ternama lainnya.

Namun, karena Garena fokus pada Asia Tenggara, persaingan yang mereka hadapi tidak terlalu ketat. Selain Asia Tenggara, Garena juga fokus pada pasar kawasan negara berkembang, seperti Amerika Latin dan India. Sama seperti Indonesia, India dan Amerika Latin juga merupakan kawasan mobile first. Dan keputusan Garena untuk fokus pada kawasan negara berkembang berbuah manis.

Menurut data dari Sensor Tower soal penghasilan Garena pada Q1-Q3 2020, Asia Tenggara masih menjadi kawasan yang memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan Garena. Negara-negara ASEAN menyumbangkan 34,6% dari total pemasukan Garena pada 3 kuartal di 2020. Amerika Latin menjadi kawasan dengan kontribusi terbesar kedua. Mereka menyumbangkan sebesar 24,5%. Posisi ketiga diduduki oleh Amerika Utara, dengan kontribusi 20,4%. Terakhir, Asia Selatan dan Asia Timur memberikan kontribusi sebesar 13%.

Pemasukan Garena selama Q1-Q3 2020.

Pemasukan Garena selama Q1-Q3 2020.

Sejak diluncurkan pada 2017, total pemasukan Garena dari Free Fire mencapai US$1,5 miliar. Sementara dari segi download, game battle royale tersebut telah diunduh sebanyak lebih dari 500 juta kali. Pada 2020, Free Fire juga diuntungkan oleh pandemi covid-19. Game itu mencetak dua rekor baru. Pada Q2 2020, jumlah pemain harian Free Fire mencapai 100 juta orang. Dan pada Juli 2020, jumlah pemain berbayar Free Fire juga mencapai rekor baru. Jumlah pemain berbayar Free Fire ketika itu mencapai lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu.

Keuntungan yang didapatkan oleh Garena dari Free Fire tak melulu berbentuk uang. Dengan Free Fire, Garena sukses untuk menciptakan reputasi sebagai perusahaan game yang mumpuni. Karena itu, jangan heran jika mereka juga mencoba untuk masuk ke pasar game kasual. Salah satu game buatan mereka adalah Garena Fantasy Town, sebuah game simulasi bercocok tanam.

 

Bagaimana Esports Membantu Garena Sukses

Di Asia Tenggara, para gamer tidak hanya senang untuk bermain game, tapi juga menonton kompetisi esports. Menurut Niko Partners, pada 2019, 60% dari total gamer di Asia Tenggara menonton konten esports. Selain itu, Asia Tenggara juga menjadi kawasan yang industri esports-nya tumbuh paling pesat. Jadi, tidak heran jika Garena lalu memutuskan untuk mengadakan kompetisi esports dari Free Fire.

Penonton esports di Asia Tenggara.
Penonton esports di Asia Tenggara.

Turnamen esports Free Fire ternyata diminati banyak orang. Buktinya, Garena World 2018 berhasil menarik 240 ribu pengunjung offline. Pada 2019, jumlah pengunjung Garena World naik menjadi 300 ribu orang. Sementara itu, Free Fire World Series 2019, yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil, berhasil mendapatkan 2 juta concurrent viewers pada puncaknya. Menurut laporan Esports Charts, viewership itu menjadi rekor concurrent viewership untuk mobile game esports.

Secara keseluruhan, kompetisi Free Fire yang diadakan sepanjang Q1 2020 berhasil mendapatkan total view sebanyak 90 juta views. Pada kuartal berikutnya, angka itu naik menjadi 120 juta views. Turnamen Free Fire Asia All-Stars 2020 saja berhasil mendapatkan 20 juta views.

Keberhasilan turnamen Free Fire untuk mendapatkan banyak penonton merupakan bukti bahwa banyak orang tertarik untuk menonton kompetisi Free Fire. Dan hal ini akan memudahkan Garena untuk mencari sponsor. Tak hanya itu, esports juga dapat meningkatkan tingkat engagement dari para pemain, yang berujung pada naiknya jumlah uang yang dihabiskan oleh para gamer. Garena mengaku, usaha mereka untuk mengembangkan esports dan komunitas berbuah manis. Pada Q3 2019, penghasilan mereka naik berkat ekosistem esports dan komunitas yang solid.

 

Penutup

Garena dapat membuat Free Fire sukses di dunia karena mereka bisa melihat tren pasar dan mengambil kesempatan yang ada. Daripada membuat game battle royale untuk PC, mereka lebih memilhi membuat game untuk mobile. Dan daripada berusaha masuk ke pasar-pasar besar yang sudah jenuh, mereka lebih memilih untuk fokus ke negara-negara berkembang. Setelah itu, mereka foksu pada pelokalan, memastikan bahwa game mereka bisa diterima dengan baik.

Free Fire mungkin sering dianggap remeh karena spesifikasinya yang memang enteng, grafik yang B saja dan gameplay yang cenderung sederhana. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa Garena berhasil membuat game itu sukses. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia game, “sukses” itu tak melulu berupa game AAA eksklusif untuk konsol terbaru.

Sumber: Niko Partners

Daftar 10 Tayangan Esports Terpopuler Bulan Oktober 2020

Situasi pandemi menciptakan tantangan tersendiri bagi ekosistem esports selama tahun 2020. Namun demikian ekosistem esports terbilang tetap tumbuh dengan cukup cepat hingga bulan November ini. Berhubung kita sudah berada di pertengahan bulan November, mari kita sedikit melihat ke belakang untuk menakar perkembangan industri esports sampai saat ini. Kali ini, tim redaksi Hybrid mengutip daftar turnamen esports terpopuler bulan Oktober 2020 dari Esports Charts sebagai referensi. Apa saja yang ada di dalamnya? Berikut daftarnya.

 

10. FIFA 21 Challenge

FIFA 21 rilis pada tanggal 6 Oktober 2020 lalu. Untuk menyambut perilisan tersebut, EA Sports mengadakan sebuah turnamen bertajuk FIFA 21 Challenge. Turnamen yang diadakan pada tanggal 29 Oktober 2020 ini mempertemukan para atlit sepak bola dengan pemain profesional FIFA 21 di dalam satu panggung kompetisi. Kompetisi ini menampilkan defender andal Liverpool yaitu Trent Alexander-Arnold dan juga sosok pemain esports FIFA 21 seperti Gravesen.

Dengan memanfaatkan pesona bintang sepak bola dan bintang esports, FIFA 21 Challenge pun berhasil bertengger di posisi ke-9 dari 10 turnamen esports terpopuler di bulan Oktober 2020. FIFA 21 Challenge mencatatkan 328.008 peak viewers dengan average viewers sejumlah 260.302. FIFA 21 Challenge mencatatkan total konsumsi konten selama 1.019.513 total watch hours dari 4 jam durasi penayangan konten.

Dari catatan watch hours kita bisa melihat bagaimana para penggemar sepak bola sepertinya benar-benar menyimak acara ini. Pertandingan FIFA 21 Challenge memang berjalan dengan sangat sengit. Contohnya seperti skor seri 3 sama yang dihasilkan dalam pertandingan puncak saat Tekkz bertemu dengan Gravesen. Setelah pertarungan yang sengit tersebut, Tekkz dan Trent Alexader-Arnold pada akhirnya keluar sebagai juara dengan skor tim 8-4.

 

9. Liga Brasileira de Free Fire 2020 Series A

Lagi-lagi turnamen Free Fire kembali masuk ke dalam daftar. Kali ini di peringkat ke-8 Liga Brasileira de Free Fire LBFF yang merupakan liga kasta utama Free Fire di Brazil. Seperti kebanyakan liga esports, LBFF memiliki babak Regular Season dan Playoff atau Finals. Babak Regular Season diadakan mulai dari 22 Agustus sampai 18 Oktober 2020, sementara babak Finals diadakan pada 31 Oktober sampai 1 November 2020. 18 tim Free Fire terbaik di Brazil bertarung untuk merebut total hadiah sebesar 100.000 real Brazil (sekitar Rp265 juta).

Turnamen ini berhasil mencatatkan 372.891 peak viewers dengan average viewers sebanyak 194.579 orang. Dari 60 jam total durasi penayangan, LBFF berhasil mencatatkan 11.593.612 total watch hours. Negara Amerika Latin terutama Brazil, memang terkenal sebagai negara dengan penonton esports yang sangat antusias. Bukti atas pernyataan tersebut mungkin bisa dilihat dari contoh kasus LOUD Esports asal Brazil yang berhasil menjadi organisasi esports pertama dengan 1 miliar views di YouTube. Kasus lain mungkin bisa kita lihat juga dari keputusan BOOM Esports memilih negara Brazil sebagai usaha ekspansi bisnis dan menembus dunia kompetitif CS:GO internasional.

Pertandingan hari terakhir adalah pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak dari keseluruhan pertandingan karena persaingan ketat yang harus dihadapi SS Esports untuk bisa menjadi juara.

 

8. PUBG Mobile Pro League SEA – Fall Split 2020

Setelah serbuan turnamen-turnamen Free Fire barulah kita menemukan turnamen esports PUBG Mobile di peringkat ke-7 dari daftar. Turnamen PUBG Mobile yang masuk ke dalam daftar ini adalah PMPL SEA – Fall 2020. Kompetisi yang jadi momen bagi Bigetron RA untuk melengkapi pialanya ini berjalan mulai dari 23 hingga 25 Oktober 2020. PMPL SEA – Fall 2020 mempertandingkan tim terbaik dari 5 negara di Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan US$150.000 (sekitar Rp2,1 miliar) sebagai total hadiah untuk diperebutkan.

Sampai saat ini, Asia Tenggara terbilang masih merupakan salah satu pasar terbesar bagi game dan tayangan esports PUBG Mobile. PMPL SEA – Fall 2020 berhasil mencatatkan 490.874 peak viewers dengan average viewers sebanyak 179.933 orang. Dari 18 jam total durasi tayangan konten, PMPL SEA – Fall 2020 berhasil mengumpulkan 3.223.799 total watch hours. Jumlah total watch hours PMPL SEA memang terbilang kalah cukup jauh jika dibandingkan dengan LBFF. Namun hal tersebut cukup wajar mengingat Esports Charts menghitung total watch hours LBFF sejak dari babak liga.

PMPL SEA – Fall 2020 sendiri menampilkan antar peserta yang begitu ketat. Apalagi ditambah dengan dinamika performa tim primadona Indonesia yaitu Bigetron RA pada hari pertama dan kedua turnamen. Alhasil, pertandingan hari ke-3 pada ronde ke-15 pun menjadi tayangan turnamen yang paling banyak menyedot perhatian penonton berkat sajian pertandingan kompetitif yang ditambah dengan kemenangan dramatis dari Bigetron RA.

 

7. BLAST Premier Series 2020 Fall – Group Stage

Setelah jajaran tayangan esports mobile games, esports pc games baru masuk ke dalam daftar di peringkat ke-6. Tayangan esports pc games yang masuk ke dalam daftar ini adalah BLAST Premier 2020 Fall Series – Group Stage yang merupakan tayangan esports Counter-Strike: Global Offensive. Kebanyakan turnamen esports diubah menjadi format online selama masa pandemi, tak terkecuali BLAST Premier Series 2020 Fall. Turnamen tersebut dibagi menjadi dua divisi kompetisi online yaitu divisi Amerika dan Eropa. Peratndingan yang masuk dalam daftar ini adalah pertandingan divisi Eropa yang diselenggarakan mulai dari 26 Oktober hingga 4 November 2020 dengan US$150.000 (sekitar Rp2,1 miliar) sebagai total hadiah.

BLAST Premier Series sedikit banyak membuktikan masih tingginya minat para gamers menonton tayangan esports CS:GO, terutama untuk negara-negara kawasan barat (Amerika dan Eropa).  BLAST Premier Series mencatatkan 512.971 peak viewers dengan average viewers sebanyak 190.662 orang. Dari 70 jam total durasi tayangan, BLAST Premier Series berhasil mencatatkan total konsumsi konten mencapai 13.346.309 total watch hours.

Salah satu pertandingan yang paling diminati adalah pertarungan antara Astralis melawan MiBR. Pertandingan tersebut bisa dibilang sebagai salah satu pertandingan tersengit sepanjang turnamen ini. Astralis sampai harus menjalani overtime untung memenangkan game pertama. MiBR membalas di game kedua, itu pun dengan skor 16-13. Baru pada akhirnya Astralis menang dengan meyakinkan di game ketiga dengan skor 16-5 di map Inferno. Karena pertandingan yang sengit, tidak heran kalau Astralis vs MiBR jadi tayangan yang berhasil mencetak peak viewers di dalam turnamen ini.

 

6. Liga NFA Season 4

Lagi-lagi tayangan Free Fire yang masuk ke dalam daftar. Kini giliran Liga NFA Season 4 yang masuk ke dalam peringkat ke-6 dari daftar 10 tayangan esports terpopuler bulan Oktober 2020. Satu fakta menariknya adalah Liga NFA yang ternyata bukanlah turnamen resmi pihak pertama seperti LBFF. Turnamen diselenggarakan sejak Juli dengan gelaran puncak pada tanggal 4 Oktober 2020. Turnamen memperebutkan 40.000 real Brazil (sekitar Rp105 juta).

Tayangan berhasil mencatatkan 558.414 peak viewers dengan average viewers sebesar 109.697 orang. Dari 101 total durasi tayangan, Liga NFA Season 4 berhasil mencatatkan total konsumsi konten hingga 11.115.865 total watch hours. Liga NFA juga jadi bukti lain dari tingginya antusiasme penggemar game di Brazil terhadap tayangan esports Free Fire. Apalagi juga mengingat status dari liga NFA yang bukan merupakan liga kasta utama, namun masih disaksikan oleh banyak orang.

 

5. ESL Pro League Season 12  – Europe

CS:GO kembali muncul pada peringkat 5 dari daftar ini. Tayangan esports tersebut adalah ESL Pro League Season 12 – Europe.  ESL Pro League Season 12 – Europe diselenggarakan sejak bulan September dengan puncaknya diselenggarakan pada bulan Oktober 2020. Diselenggarakan secara online, kompetisi tersebut mempertandingkan 16 tim asal Eropa dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$450.000 (sekitar Rp6,4 miliar).

Seperti BLAST Premier, ESL Pro League Season 12 juga terbilang jadi bukti lain atas tingginya minat gamers negara kawasan barat terhadap esports CS:GO. Kompetisi tersebut mencatatkan 568.406 peak viewers dengan 121.244 average viewers. Dari total 226 jam total durasi tayangan, ESL Pro League Season 12 mencatatkan konsumsi konten hingga 27.411.211 total watch hours. Total watch hours yang tinggi bisa jadi disebabkan karena Esports Charts mencatat data watch hours sejak dari babak liga.

Pertandingan Astralis lagi-lagi menjadi tayangan yang paling banyak ditonton oleh khalayak. Kali ini giliran pertandingan Grand Final yang mempertemukan Astralis dengan Natus Vincere. Seperti pada kompetisi BLAST Premier, Astralis lagi-lagi harus bertarung sengit di babak final dari gelaran ESL Pro League Season 12. Astralis baru bisa memperoleh kemenangan setelah bertanding 5 game dengan satu kali overtime di game ke-4 saat melawan NAVI.

 

4. MPL PH Season 6

Mobile Legends bisa dibilang jadi satu-satunya tayangan esports dari game bergenre MOBA yang masuk ke dalam daftar 10 tayangan esports terpopuler bulan Oktober 2020. Peringkat ke-4 diisi oleh MPL Philippines Season 6. MPL PH Season 6 dibagi menjadi dua babak, Regular Season pada bulan September dan Playoff pada bulan Oktober. Kompetisi tersebut mempertandingkan 10 tim dan memperebutkan total hadiah sebesar US$120.000 (sekitar Rp1,7 miliar).

Selain Indonesia, Filipina terbilang jadi pasar besar lain bagi game ataupun tayangan esports MLBB. MPL PH mencatatkan 765.915 peak viewers dengan 132.893 average viewers. Dari 159 jam total durasi tayangan, MPL PH Season 6 mencatat angka konsumsi konten hingga 21.118.776 total watch hours. Fakta menariknya adalah, pertandingan MPL PH Season 6 yang berhasil mencatatkan jumlah peak viewers justru pertandingan yang terbilang tidak segitu istimewa.

Pertandingan tersebut adalah pertemuan antara Bren Esports dengan NXP.Solid. Pertemuan tersebut terbilang kurang istimewa karena pertandingan tersebut bukanlah pertandingan Grand Final dan Bren Esports berhasil menang 3-0 dari seri best-of 5. Terlepas dari itu, Bren Esports sendiri memang bisa dibilang sebagai tim kuat Filipina yang jadi panutan dari banyak penonton tayangan esports MLBB. Hal tersebut bisa jadi alasan untuk menjawab kenapa pertandingan tersebut jadi yang paling banyak ditonton.

 

3. Free Fire League 2020 Clausura

Free Fire League 2020 – Clausura yang sempat menjadi buah bibir ternyata berada di peringkat ke-3 dari daftar ini. Turnamen ini terbagi menjadi dua fase, Group Stage yang diselenggarakan pada Agustus hingga Oktober dan Season Finals yang diselenggarakan pada 7 November 2020 kemarin. Babak Group Stage diikuti oleh 24 tim sementara Season Finals diikuti oleh 12 tim dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$46.500 (sekitar Rp667 juta).

Merupakan liga kasta utama bagi skena kompetitif Free Fire di Amerika Latin, FF League 2020 Clausura mencatatkan 1.257.058 peak viewers dengan 113.211 average viewers. Dari total 55 jam durasi tayangan, FF League 2020 Clausura mencatatkan konsumsi konten selama 6.217.122 total watch hours. Fakta menariknya adalah, tayangan yang paling banyak ditonton dari turnamen ini adalah pada ronde 1 di pertandingan final. Padahal persaingan poin antar tim tebilang sangat ketat bahkan sampai akhir pertandingan sekalipun.

 

2. MPL ID Season 6

Walaupun genre MOBA tidak banyak mengisi daftar ini, namun MPL Indonesia berhasil menjadi raja dan mengemban tahta sebagai tayangan esports mobile terpopuler bulan Oktober 2020. MPL ID terbagi ke dalam dua babak, Regular Season yang diselenggarakan sejak Agustus dan Playoff yang diselenggarakan bulan Oktober 2020. MPL ID menggunakan model liga franchise dengan 8 tim peserta yang memperebutkan total hadiah sebesar US$300.000 (sekitar Rp4,2 miliar).

Sebelumnya MPL ID Season 6 sempat menciptakan catatan jumlah penonton yang mengejutkan, bahkan hampir mendekati jumlah penonton babak grup League of Legends World Championship 2020. MPL ID Season 6 mencatatkan 2.848.970 peak viewers dengan 378.529 average viewers. Dari total 179 jam durasi tayangan, MPL ID Season 6 mencatatkan konsumsi konten hingga 67.567.331 total watch hour.

Pertandingan final antara RRQ melawan Alter Ego menjadi tayangan yang paling banyak ditonton. Ada beberapa faktor yang membuat tayangan tersebut jadi banyak disaksikan menurut analisis kecil-kecilan saya. Pertama adalah karena fanbase RRQ di skena MLBB yang cukup besar (kalau tidak bisa dibilang paling besar). Kedua adalah karena pertandingan final tersebut yang memang sangat sengit. Alter Ego bahkan hampir menjuarai turnamen tersebut. Walau demikian RRQ terbukti lebih tangguh secara mental sehingga mereka berhasil keluar sebagai juara.

1. League of Legends World Championship 2020

Bulan Oktober juga terbilang menjadi hari raya bagi para pecinta esports League of Legends karena gelaran World Championship 2020. Kompetisi tersebut diselenggarakan sejak bulan September 2020 dengan babak final digelar pada tanggal 31 Oktober 2020 kemarin. Sebagai salah satu helatan esports terbesar dunia, tidak heran jika Worlds 2020 berhasil mencatatkan angka viewership yang begitu megah.

Worlds 2020 berhasil mencatatkan 3.882.252 peak viewers dengan 1.113.702 average viewers. Dari 126 jam total durasi tayangan, Worlds 2020 mencatatkan konsumsi konten selama 139.862.355 total watch hours. Pertandingan babak Grand Final antara Damwon Gaming melawan Suning Gaming memang patut menjadi tayangan yang paling banyak ditonton.

Damwon Gaming harus melalui pertarungan yang sulit untuk bisa mendapatkan kemenangan dengan skor 3-1 di babak Grand Final Worlds 2020. Terlebih, Grand Final tahun ini juga dianggap sebagai momen kembalinya keseruan final Worlds, setelah pertandingan final dua tahun sebelumnya yang cenderung dianggap berjalan one-sided.

MPL Invitational Bakal Digelar, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Dalam satu minggu terakhir, ada berbagai berita terbaru tentang dunia esports. Salah satunya, ONE Esports menggandeng Moonton untuk menyelenggarakan MPL Invitational. Selain itu, AC Milan juga mulai menjajaki dunia esports dan memulai kerja sama dengan Qlash, orgaisasi esports asal Italia.

ONE Esports Adakan MPL Invitational

ONE Esports, penyelenggara turnamen esports asal Singapura, bekerja sama dengan Moonton untuk mengadakan MPL Invitational. Turnamen dengan total hadiah US$100 ribu itu akan diadakan pada 27 November – 6 Desember 2020. Dalam MPL Invitational, akan ada 20 tim dari 5 negara yang berlaga. Lima negara yang ikut serta dalam MPL Invitational antara lain Indonesia (8 tim), Malaysia/Singapura (4 tim), Myanmar (2 tim), dan Filipina (6 tim).

Dari Indonesia, tim yang akan bertanding di MPL Invitational antara lain Alter Ego, Aurafire, Bigetron Alpha, EVOS Legends, Geek Fam, Genflix Aerowolf, ONIC Esports, dan RRQ Hoshi, yang baru saja memenangkan MPL Indonesia Season 6. Sementara empat tim yang bertanding mewakili Malaysia/Singapura adalah EVOS SG, Orange Louvre, Resurgence, dan Todak.

Dari Myanmar, dua tim yang ikut serta di MPL Invitational adalah Burmese Ghouls dan Ronin Esports. Terakhir, dari Filipina, enam tim yang bertanding adalah Aura Philippines, Blacklist International, Execration, ONIC Philippines, dan dua tim yang menjadi finalis MPL Filipina, BREN Esports dan Omega Esports.

Garena Umumkan Free Fire Continental Series

Garena baru saja mengungkap struktur, tanggal, dan total hadiah dari Free Fire Continental Series (FFCS). Turnamen tersebut akan diadakan secara serentak untuk kawasan Amerika, EMEA, dan Asia pada 21-29 November 2020. Kompetisi itu akan diikuti oleh tim-tim terbaik dari masing-masing region, seperti dikutip dari The Esports Observer.

Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.
Garena baru saja mengumumkan tentang Free Fire Continental Series.

Perwakilan dari Asia akan terdiri dari tim-tim asal Indonesia, Malaysia, Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, India, dan Taipei. Untuk kawasan Amerika, tim-tim yang berkompetisi akan datang dari Brasil dan Amerika Latin. Sementara EMEA mencakup tim-tim dari Eropa, Rusia, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Total hadiah dari FFCS mencapai US$900 ribu. Masing-masing kawasan akan menawarkan total hadiah sebesar US$300 ribu.

Gandeng Qlash, AC Milan Jajaki Ranah Esports

Klub sepak bola asal Italia, AC Milan, masuk ke ranah esports dengan menggandeng organisasi esports Qlash. Melalui kerja sama ini, Qlash akan membuat tim baru, yang dinamai AC Milan Qlash. Tim tersebut akan bertanding di game esports sepak bola dan juga game esports lainnya, menurut laporan Sports Pro Media.

Diego “Qlash Crazy” Campagnani dan Fabio “Qlash Denuzzo” Denuzzo menjadi dua atlet esports yang akan menjadi anggota dari AC Milan Qlash. Keduanya akan berlaga di eSerie A TIM 2020/2021. Tak hanya itu, mereka juga akan bertanding di pertandingan FIFA 21 resmi lainnya, seperti FIFA Global Series dan FIFA Club World Cup. Selain FIFA 21, tim AC Milan Qlash juga akan ikut serta dalam World Finals dari dari mobile game Brawl Stars.

IOC Tidak Akui Badan Esports Manapun

Melalui pernyataan tertulis, Esports and Gaming Liaison Group (ELG) di bawah International Olympic Committee (IOC) mengungkap bahwa mereka tidak akan mengakui federasi esports manapun sebagai perwakilan esports di dunia. Menurut laporan insidethegames, ELG bahkan mengeluarkan peringatan agar cabang olahraga tradisional tidak bergabung dengan Global Esports Federation (GEF).

Didukung oleh Tencent, GEF didirikan di Singapura pada tahun lalu. Ketika itu, mereka mengatakan, tujuan mereka adalah untuk menjadi otoritas esports di dunia. Chris Chan, COO dari GEF dan juga sekretaris dari National Olympic Council (NOC) Singapura mengungkap, salah satu impian GEF adalah agar esports bisa disertakan dalam Olimpiade, lapor The Esports Observer.

IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.
IOC tidak mengakui federasi esports apapun saat ini.

GEF bukan satu-satunya federasi esports yang ada saat ini. Pada 2008, International eSports Federation (IeSF) didirikan di Korea Selatan. Berbeda dengan GEF, IeSF bertujuan untuk mempromosikan esport agar competitive gaming dianggap sebagai kompetisi layaknya pertandingan olahraga tradisional.

Hal lain yang membedakan GEF dan IeSF adalah GEF menerima perwakilan cabang olahraga Olimpiade sebagai anggota, sementara IeSF berusaha untuk mendorong diselenggarakannya kompetisi esports internasional. Sejauh ini, beberapa cabang olahraga tradisional yang telah menjadi anggota GEF antara lain panahan, kano, karate, dan tenis.

Logitech G Kerja Sama dengan Riot Games

Logitech G baru saja menandatangani kontrak eksklusif dengan Riot Games. Melalui kontrak yang berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, Logitech G akan dapat membuat produk League of Legends resmi. Lini produk pertama yang akan mereka buat terinspirasi oleh K/DA, grup musik virtual buatan Riot Games.

Menurut Logitech, lini produk League of Legends pertama mereka akan mencakup headset gaming G733, mouse gaming G304/G305, mousepad gaming G840, dan headset in-ear gaming G333. Logitech akan melakukan rebranding dari semua produk tersebut sehingga barang-barang tersebut memiliki warna dan karakteristik khas League of Legends, lapor The Esports Observer.

Salah satu fokus Logitech adalah G733 Lightspeed Wireless RGB Gaming Headset, yang diklaim sebagai headset ternyaman yang pernah dibuat oleh Logitech. Selain itu, headset G333 merupakan headset in-ear pertama buatan Logitech. Sementara pada G304/G305 Lightspeed Wireless Gaming Mouse, Logitech ingin menonjolkan kecepatan sensor pada mouse tersebut dan beratnya yang hanya mencapai 3,5 ons.

Garena Beri Diamond untuk Penemu Bug di Advanced Server Free Fire

Garena meluncurkan Advanced Server untuk Free Fire pada 10 September 2020. Advanced Server ini akan dibuka hingga 17 September 2020. Pemain yang tertarik untuk mencoba bermain di Advanced Server Free Fire bisa mengunduh APK dari situs resminya di sini.

Untuk bermain di Advanced Server, Anda bisa menggunakan akun Facebook Free Fire Anda. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan akun tamu. Sayangnya, jumlah pemain yang bisa bermain di Advanced Server Free Fire terbatas. Jadi, meskipun Anda telah mengunduh Advanced Server, ada kemungkinan Anda tidak bisa mendapatkan akses.

Advanced Server Free Fire ini berfungsi untuk mencoba berbagai fitur baru yang akan diluncurkan pada update OB24. Update tersebut diperkirakan akan resmi dirilis pada 26 September 2020. Pemain yang bermain Advanced Server memang akan bisa mencoba berbagai fitur baru yang belum tersedia game Free Fire. Namun, satu hal yang harus diingat, Anda mungkin masih akan menemui bug di Advanced Server. Kabar baiknya, jika Anda melaporkan keberadaa bug tersebut pada Garena, Anda bisa mendapatkan diamonds.

advanced server free fire
Selain karakter baru, Garena juga menampilkan tema Halloween pada update OB24.

Bagi pemain yang melaporkan 1 bug baru akan mendapatkan 100 diamonds. Tak hanya itu, Garena juga menyiapkan 3 hadiah utama untuk para pemain yang melaporkan bugs paling banyak. Hadiah pertama, sebesar 3.000 diamonds, akan diberikan untuk 1 orang. Sementara hadiah kedua, sebanyak 2.000 diamonds, akan diberikan pada 2 orang. Dan hadiah ketiga, sebanyak 1.000 diamonds, akan dimenangkan oleh 3 pemain.

Bulan ini, Garena mengonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan karakter baru, Jai. Selain itu, mereka juga mengimplikasikan, akan ada 2 karakter lain yang akan diluncurkan saat update OB24 rilis. Salah satu karakter baru yang diduga akan bisa dimainkan setelah update OB24 adalah Sverr.

Berdasarkan rumor yang beredar, Sverr akan memiliki skill untuk meningkatkan damage dengan menggunakan HP. Diduga, karakter baru lain yang akan Garena rilis adalah Diana. Dia akan memiliki skill untuk mengurangi recoil dan damage yang dia terima. Tak hanya itu, dia juga akan bisa memulihkan diri dengan lebih cepat.

Di tengah pandemi, semakin banyak orang yang memainkan Free Fire. Pada Q2 2020, jumlah pemain aktif harian Free Fire mencapai 100 juta orang, yang merupakan rekor terbaru.

Sumber: Dot Esports, One Esports

Rekap Free Fire Master League Season 2 Minggu 5: Aura Esports Kuasai Klasemen

Setelah bergulir selama 5 minggu, gelaran Free Fire Masters League Season 2 hampir memasuki akhir musim kompetisi. Di waktu yang berdekatan, Garena juga sudah menjalankan proses kualifikasi untuk perebutan seed di gelaran Free Fire Indonesia Masters 2020 mendatang.

Adapun di akhir matchday 9, EVOS Esports terpilih menjadi team of the match. Faktanya, EVOS Esports dengan meyakinkan menambah selisih poin dan meninggalkan raihan poin tim lainnya di pot C. Performa yang diberikan EVOS Esports terbilang konsisten dengan placement dan kill point yang berimbang sepanjang matchday 9. Tercatat lebih dari 40 kill point dikumpulkan oleh EVOS Esports di matchday 9.

Team of The Match | viaL Instragram ff.esports.id
Team of The Match | viaL Instragram ff.esports.id

Matchday 9 menjadi gelaran pertandingan yang panas antara EVOS Esports dan RRQ Hades. Kedua tim secara berimbang berhasil mendapatkan masing-masing 2 kali Booyah di hari Sabtu yang lalu. Kedua tim memiliki pola rotasi yang efektif dan selalu bertemu di akhir permainan. Sayangnya 2 raihan Booyah untuk RRQ Hades masih belum bisa banyak membantu ketertinggalan jumlah poin mereka di pot C.

Di sisi lain, Legaeloth dari RRQ Hades tampil sebagai pemain kunci yang membawa timnya meraih Booyah. Misalnya pada ronde ketiga, aksi individual Legaeloth sanggup mengeksekusi clutch dan membuat pemain-pemain BOSS Knightmare tersungkur. Booyah pertama berhasil diamankan Legaeloth untuk RRQ Hades.

Berlanjut ke matchday 10, hari Minggu menjadi hari yang lebih baik bagi tim Aerowolf. Permainan yang agresif ditunjukkan Aerowolf di ronde kedua yang berhasil membawa petaka bagi First Raiders Bravo. Sekalipun secara positioning First Raiders Bravo sudah lebih aman karena dapat berlindung dalam compound. Situasi itu justru bisa dimanfaatkan Aerowolf untuk melakukan rush yang berujung dengan Booyah.

Momen menarik lainnya datang dari Onic Olympus yang berhasil mendapatkan momentum di ronde keempat. Performa Jars dari Onic Olympus memiliki akurasi yang tidak main-main saat melemparkan grenade yang menumbangkan pemain First Raiders Bravo dan Aura Esports sekaligus. Performa prima Jars dan kawan-kawan memberikan satu-satunya Booyah untuk Onic Olympus.

FFML Week 5 Standings | via: instagram ff.esports..id
FFML Week 5 Standings | via: instagram ff.esports..id

Di match terakhir, circle yang mengarah ke area open field membawa keberuntungan bagi tim Island of Gods. Dengan keunggulan dari segi vision, IOG memanfaatkan situasi pertempuran antara tim DG Eternal dan BOOM Esports. Fokus yang terpecah membuat DG Eternal harus puas finis di peringkat kedua setelah ambush yang dilancarkan IOG.

Secara kedudukan belum banyak perubahan yang terjadi di minggu kelima gelaran Free Fire Masters League Season 2 dibandingkan minggu yang lalu. Di pot B, Aerowolf menggeser posisi Louvre Kings dengan keunggulan 11 poin yang dikumpulkan 2 matchday terakhir. Dranix Vendetta, EVOS Esports, dan Aura Esports masih tercatat memimpin di pot masing-masing.

Summary of Indonesia Games Championship 2020 – Winners and Viewers Data

After a bit long journey from the best gamers all over the country, Indonesia Games Championship (IGC) 2020 is finally complete. On 27-30 August 2020, IGC gave the crowns for all champions from Free Fire (FF), Arena of Valor (AoV), Call of Duty Mobile (CoDM) and League of Legends (LoL).

Held online, IGC 2020 was held from May to August. The tourney started with registration phase from May to June 2020. After that, the qualification phase was on July until August, filtering out the best team to play on Playoff (24-26 August 2020) and Grand Final (27-30 August 2020).

There are two champions from each contested game (except LoL) in IGC 2020 since there are champions from male and female categories. From all of the winning teams, EVOS Esports could be said as the most successful in this tournament. It’s because they won in two games titles on male categories.

This is the list of champions from each games titles and categories in IGC 2020:

Sumber: Telkomsel
Source: Telkomsel

Male Categories

  • Free Fire – EVOS Esports
  • COD Mobile – LOUVRE x One Team
  • Arena of Valor – EVOS Esports
  • League of Legends – Magnus

Female Categories

  • Free Fire – Toxic for Lyfe
  • Call of Duty Mobile – Star8 Celestial
  • Arena of Valor – Hertz Emot

 

The impact of IGC 2020 towards Indonesian esports ecosystem

With many choices of games titles, two categories, and long journey, IGC 2020 gives good impact to Indonesian esports ecosystem.

From participation, there are 34,000 players in 8,200 teams in this championship. By doing it online, IGC reached to 457 cities in Indonesia and three countries in Southeast Asia (Malaysia, Singapore, and Philippine). From the broadcasting side, IGC managed to get 10 million total views and 1.5 million hours watched on DuniaGames website and MAXstream app.

Dari sisi tingkat partisipasi, IGC 2020 diikuti oleh 34.000 peserta yang tergabung dalam 8.200 tim. Menggunakan format online, IGC 2020 juga berhasil menjangkau 457 kabupaten/kota di Indonesia, dan tiga negara di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, dan Filipina. Dari sisi tayangan, rilis mengatakan bahwa IGC 2020 berhasil menyedot perhatian sampai dengan 10 juta total views, dengan 1,5 juta jam total watch time pada situs DuniaGames dan aplikasi MAXstream.

Meanwhile, monitoring Dunia Games YouTube channel, here’s our finding on the views number. These results were taken on 1 September 2020.

League of Legends Grand Final

  • Total broadcast duration – 452 minutes 33 seconds (7 hours 32 minutes 33 seconds)
  • Total number of views – 10,967 views

Grand Final Arena of Valor (also shows AOV female category)

  • Total broadcast duration – 639 minutes  (10 hours 39 minutes)
  • Total number of views – 81,078 views

Free Fire Grand Final (also shows Playoff COD Mobile male and female categories)

  • Total broadcast duration – 649 minutes 38 seconds (10 hours 49 minutes 38 seconds)
  • Total number of views – 225,859 views

Free Fire Grand Final part 2 (also shows Grand Final COD Mobile male and female categories)

  • Total broadcast duration – 697 minutes 5 seconds  (11 hours 37 minutes 5 seconds)
  • Total number of views – 354,925 views

“We really appreciate the growing enthusiasm from gaming fans all over Indonesia towards IGC 2020. It can be seen from the live streaming views number. We hope competition like this could be an oasis for esports activists to keep fighting for a better industry, even though we are in a difficult time.  Seeing the excitement, we will keep it open-minded to hold IGC in the coming years. We also hope to give bigger impacts in developing the esports industry in Indonesia by doing inclusively and continuously.” Said Setyanto Hantoro, President Director of Telkomsel on IGC 2020.

Congrats to the winners! So far, IGC is indeed regarded as one of the first-class tournaments in Indonesia. Hopefully, this annual tournament could continue and give more positive impacts.

The original article is in Indonesian, translated by Yabes Elia

Rekap FFML Season 2 Minggu 4: Jatuhnya Onic Olympus dan Bangkitnya Bigetron Bit

Gelaran liga profesional Free Fire Master League Season 2 sudah memasuki minggu yang keempat. Dominasi tim Onic Olympus yang berjaya di posisi atas klasemen sementara minggu ketiga berhasil digeser oleh tim-tim lainnya.

Adapun tim Dranix Vendetta dan tim BOSS Titan kerap menjadi momok bagi tim Onic Olympus dalam persaingan di pot A. Kedua tim tersebut lebih sering tampil dominan dan bisa menguasai situasi di akhir setiap ronde.

Team of The Match | via: Instagram ff.esports.id
Team of The Match | via: Instagram ff.esports.id

Matchday 7 dibuka dengan permainan cemerlang dari tim BOSS Titan. Tim BOSS Titan kembali mengulang performa yang prima dan bisa bermain unggul dibanding tim Onic Olympus sekalipun. Pertemuan pot A dan pot B kembali menyajikan rivalitas antara tim Aura Esports dan tim Dranix Vendetta. Misalnya pada ronde kedua, Dranix Vendetta memenangkannya secara dramatis dengan melakukan strategi healing di saat play zone sudah menutup sepenuhnya.

Lebih jauh lagi, tim Louvre King pantas mencuri perhatian dengan 2 kali raihan Booyah di matchday 7. Pada ronde keempat dan keenam, tim Louvre King mendapatkan hasil Booyah dengan eksekusi yang tenang di akhir-akhir pertandingan. Contohnya pada ronde keempat, tim Louvre King dengan koordinasi yang apik sanggup meredam ambush yang dilakukan tim Dranix Vendetta dan tim Aerowolf serta mendapatkan Booyah.

Salah satu momen menarik matchday 7 terjadi di akhir ronde ketiga. Tim Saudara Esports menunjukkan ketajaman skill dengan menyusun gloo wall yang menutup vision ke arah tim mereka. Booyah berhasil diamankan setelah memenangkan baku tembak di detik-detik terakhir dengan menaklukkan tim Louvre King dan tim BOOM Esports.

FFML Season 2 2020 Week 4 Standings |via: Instagram ff.esports.id
FFML Season 2 2020 Week 4 Standings |via: Instagram ff.esports.id

Matchday 8 terbilang menjadi hari yang baik bagi tim Bigetron Bit. Dengan bekal 2 kali Booyah, tim Bigetron Bit berhasil menggeser tim Red Bull Rebellion yang duduk di posisi kedua pot C. Di ronde kedua, positioning yang diambil tim Bigetron Bit berhasil memaksa tim BOSS Knightmare bertahan di luar zona dan memenangkan Booyah.

Di sisi lain ada aksi individual oleh HeyyU! dari tim BOOM Esports yang patut diacungi jempol. Dengan mempertahankan posisi yang lebih tinggi dari tim-tim lain, HeyyU! berhasil mengumpulkan kill point dan mengambil keuntungan dari pertikaian di antara tim yang tersisa. Booyah di ronde ketiga menjadi milik tim BOOM Esports.

Di akhir minggu keempat, kembali terjadi perubahan dari posisi pemuncak klasemen. Secara keseluruhan tim Dranix Vendetta melesat jauh dengan perolehan 88 poin. Di posisi berikutnya masih ada tim EVOS Esports yang dibuntuti raihan imbang antara tim Aura Esports dan tim BOSS Titan. Tim Onic Olympus yang sebelumnya memimpin kini tertinggal dan tertahan di peringkat ketiga pot A.

 

Esports Indo: PMPL Ladies, Grand Final IGC 2020, Tim Esports Pendekar Cisadane

Berikut adalah rekap berita skena esports Indonesia yang dihimpun selama sepekan:

 

NXL Perkenalkan Roster Free Fire

via: instagram NXL
via: instagram NXL

Dalam kurun waktu sepekan kemarin organisasi esports NXL memperkenalkan roster terbaru mereka unutk divisi Free Fire. Meskipun sekarang tengah bergulir liga profesional Free Fire, FFML Season 2, ruang kompetisi bagi tim NXL Lucky masih terbuka untuk dapat bersaing dengan tim-tim lainnya. Tim NXL Lucky menjadi tambahan divisi mobile yang dimiliki oleh organisasi esport NXL setelah divisi COD Mobile yang dibentuk di akhir tahun 2019.

 

Tim juara PMPL ID Season 2 Ladies akan berlaga di SEA Final Mendatang

via: Instagram pubgm rechek
via: Instagram pubgm rechek

Bersamaan dengan bergulirnya musim kedua liga profesional PUBG Mobile di Indonesia, dimulai juga pertandingan bagi 16 tim dari divisi ladies. Dengan turut dibukanya divisi ladies, ke depannya diharapkan esports di Indonesia bisa menjadi lebih inklusif dari sebelumnya.

Setelah bertanding dengan cukup sengit, sudah ada 4 tim teratas yang akan menjadi perwakilan Indonesia di babak final regional Asia Tenggara tanggal 5 September 2020 mendatang. Di tempat pertama duduk tim Belletron Ace diikuti tim Alter Ego Dione yang menempel dengan selisih 7 poin. Tempat ketiga dan keempat diisi oleh tim Aerowolf Zoo dan tim BOOM Siren.

 

Perjalanan BOOM Esports di ESL One Thailand

Sumber: Youtube BOOM Esports
Via: BOOM Esports

Perjalanan tim Dota2 Indonesia di gelaran turnamen ESL One Thailand terbilang lancar. Sejauh ini tim BOOM Esports memimpin klasemen dengan 3 poin kemenangan. Sampai sekarang tim BOOM Esports sudah mengalahkan tim Adroit yang kerap kali menjadi pesaing berat di region Asia Tenggara.

Pada pertandingan di matchday 3 mereka juga bisa tampil percaya diri dengan mengalahkan tim juara ESL Thailand Championship, tim Motivate.Trust Gaming. Sedangkan Team Trust menjadi mangsa pertama bagi tim yang berjuluk The Hungry Beast dan bermain penuh 3 match yang masih berujung pada kemenangan tim BOOM Esports di match kedua dan ketiga.

 

Persik Kediri, Persita Tangerang dan PSS Sleman akan merumput di IFeL

via: Instagram
via: Instagram ifel.id

Kembali datang kabar dari lapangan hijau digital Indonesia. Tim-tim yang lama aktif di berkompetisi di dunia sepak bola di Indonesia dikabarkan akan menurunkan pemain untuk berlaga di ranah sepak bola digital. Adapun tim sepak bola Persik Kediri, Persita Tangerang, dan PS Sleman menjadi tim yang menyusul tim Persija Jakarta untuk berlaga di gelaran turnamen Indonesian Football e-League.

Dengan adanya kekosongan musim kompetisi, sekarang terbuka kemungkinan yang cukup besar bagi tim sepak bola profesional untuk memindahkan fokusnya ke pertandingan sepak bola profesional di ranah digital.

 

Babak Grand Final Indonesia Gaming Championship 2020

via: Instagram dg
via: Instagram duniagames.esports.id

Gelaran turnamen Indonesia Gaming Championship 2020 sudah memasuki babak final bagi sebagian besar game yang dipertandingkan. Hari kamis yang lalu, divisi League of Legends melahirkan juara baru di luar dugaan. Di babak final League of Legends, justru terjadi pertemuan antara 2 tim yang berasal dari fase online qualifier. Tim Magnus berhasil unggul atas lawannya tim LSTKH dengan skor kemenangan 3-1.

Dari divisi Arena of Valor, tim ladies Hertz Emot bertanding sengit melawan Team Blessed. Kedua tim bertanding saling membalas dalam 5 match secara penuh. Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim Hertz Emot. Pertandingan terakhir antara tim XCN Gaming dan tim EVOS Esports berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan EVOS. Situasi wiped out tim XCN Gaming di menit 12 pada match 4 mengunci kemenangan bagi tim EVOS Esports yang masih menjadi tim AoV terkuat di Indonesia.