Google Luncurkan Aplikasi Gboard untuk Smartwatch Wear OS, Lebih Praktis daripada Keyboard Bawaan

Kabar baik bagi para pengguna smartwatch Wear OS. Google baru saja merilis aplikasi keyboard-nya, Gboard, untuk Wear OS. Dibandingkan keyboard bawaan Wear OS, Gboard terkesan jauh lebih nyaman digunakan sekaligus lebih kaya fitur.

Saya bilang lebih nyaman karena layout tombol-tombolnya kelihatan lebih rapi dan berjarak, memudahkan proses mengetik menggunakan layar smartwatch yang memang berukuran imut-imut jika dibandingkan dengan layar smartphone. Normalnya pengguna memang tidak akan menghabiskan waktunya chatting menggunakan smartwatch, tapi sesekali mereka mungkin bakal perlu mengetik di smartwatch untuk memberikan balasan secara cepat di tengah kesibukan masing-masing.

Pada baris paling atas, terdapat tombol untuk mengakses emoji, number pad, dan fitur dictation. Di keyboard bawaan Wear OS, pengguna harus lebih dulu menutup tampilan keyboard-nya agar bisa mengakses fitur dictation. Selagi pengguna mengetik, baris teratasnya juga akan menampilkan sejumlah rekomendasi kata yang bisa diklik dan di-scroll untuk menampilkan lebih banyak kata.

Seperti halnya di smartphone, Gboard di Wear OS juga membawa dukungan banyak bahasa. Secara default, Gboard akan menggunakan pengaturan bahasa yang sama seperti bawaan perangkat, tapi pengguna juga bisa mengubahnya jika diperlukan dengan cara menekan dan menahan tombol space bar. Sama seperti di keyboard bawaan, Gboard versi Wear OS turut mendukung swipe gesture.

Kemunculan Gboard di Wear OS bisa dilihat sebagai pertanda bahwa Google belum sepenuhnya lupa akan sistem operasi smartwatch bikinannya. Sebelum ini, komunitas pengguna Wear OS sempat dibuat geger ketika Google memensiunkan aplikasi Google Play Music tanpa menghadirkan YouTube Music sebagai penggantinya. Kesannya seakan komitmen Google terhadap segmen wearable sudah memudar.

Semoga saja Gboard baru satu dari sederet pembaruan yang sudah Google persiapkan untuk Wear OS. Kalau boleh menebak, Google sepertinya bakal menyingkap lebih banyak soal Wear OS pada event Google I/O yang akan dihelat pada tanggal 18-20 Mei mendatang. Seperti yang kita tahu, tahun kemarin tidak ada Google I/O, dan tahun ini Google bakal menggelarnya secara online sekaligus menggratiskannya.

Sumber: 9to5Google.

Google Kembangkan Sistem Speech Recognition yang Bisa Bekerja Secara Offline

Fitur speech recognition pada smartphone kita kenal sebagai fitur yang sangat bergantung pada koneksi internet. Itu dikarenakan teknologinya begitu kompleks, melibatkan sejumlah bagian dengan tugasnya masing-masing yang spesifik.

Pertama-tama, ada satu bagian dari sistem yang ‘memecah-mecah’ input audio menjadi satuan suara terkecil alias fonem. Selanjutnya, bagian sistem lain akan menghubungkan fonem demi fonem menjadi kata-kata, sebelum akhirnya frasanya ditebak oleh bagian yang lain lagi.

Itulah mengapa dibutuhkan koneksi internet yang baik agar speech recognition bisa bekerja dengan lancar, sebab smartphone perlu mengirimkan input audionya ke server terlebih dulu untuk diproses. Semua yang melibatkan server tentu tidak luput dari latency alias jeda, namun Google rupanya sudah punya solusi yang menarik.

Recurrent Neural Network Transducer

Ketimbang mengandalkan sistem speech recogntion yang tersimpan di server, Google meracik sistem berbasis AI bernama Recurrent Neural Network Transducer (RNN-T) yang bisa bekerja langsung di perangkat tanpa perlu mengandalkan koneksi internet. Alhasil, input audio dapat diproses secara instan tanpa ada jeda.

Kalau Anda lihat pada gambar GIF di atas, output yang dihasilkan RNN-T muncul per huruf, dan itu menunjukkan tidak adanya latency selama prosesnya berlangsung. Bandingkan dengan sistem speech recognition berbasis server seperti biasa, yang output-nya muncul secara tidak menentu.

RNN-T nantinya bakal hadir di Gboard pada semua ponsel Pixel, tapi seperti biasa, sementara baru bisa digunakan untuk bahasa Inggris saja. Google berharap mereka bisa menerapkan teknik yang sama untuk bahasa-bahasa lain ke depannya.

Sumber: SlashGear.

Gboard Kini Dapat Merekomendasikan Emoji, Sticker dan GIF Secara Otomatis dan Sesuai Konteks

Dewasa ini, chatting tanpa disisipi emoji atau sticker mungkin bakal terasa kurang afdal. Bagi saya pribadi, bahkan sebatas merespon “iya” terkadang bisa terasa kurang ramah dibandingkan “iya” diikuti emoji senyum atau tertawa. Terkesan konyol memang, tapi seperti itulah kenyataannya.

Sticker itu penting. Lihat saja WhatsApp, yang belum lama ini akhirnya mengikuti jejak aplikasi chatting lain dengan meluncurkan fitur sticker. Namun di balik keceriaan yang bisa disuguhkan emoji dan sticker, terkadang saya juga merasa sedikit kesal ketika lawan bicara lama membalas hanya karena sibuk mencari emoji atau sticker yang tepat.

Rupanya Google menyadari akan problem konyol ini. Mereka baru saja merilis update untuk Gboard, yang memungkinkan aplikasi untuk menyuguhkan rekomendasi emoji, sticker maupun GIF secara otomatis dan sesuai dengan konteksnya.

Gboard emoji suggestions

Jadi selagi Anda mengetik seperti biasa, akan muncul tombol berlabel “GIF” di sebelah kiri suggestion bar. Klik tombol tersebut, maka Gboard akan menampilkan deretan emoji, sticker dan GIF yang sekiranya hendak Anda pakai. Semisal Anda mengetik “saya ngantuk”, maka rekomendasi emoji yang ditampilkan pun adalah emoji mengantuk.

Google bilang bahwa fitur ini memanfaatkan AI dalam eksekusinya, akan tetapi semuanya berjalan langsung di perangkat, tanpa terhubung ke server demi memastikan prosesnya cepat sekaligus untuk menjaga privasi pengguna.

Fitur ini sudah tersedia secara global, akan tetapi baru untuk teks dalam bahasa Inggris saja. Google memastikan ke depannya bakal ada dukungan untuk bahasa lain.

Sumber: Google.

Aplikasi Google Search di iOS Kini Terintegrasi dengan iMessage dan Safari

Aplikasi Google untuk iOS baru saja menerima update yang cukup menarik. Dalam versi terbarunya, Google kini terintegrasi ke iMessage, dan secara tidak langsung menjadi alternatif yang cukup ideal terhadap Gboard.

Saya termasuk pengguna yang lebih suka dengan keyboard bawaan iOS, terlepas dari banyaknya fitur yang ditawarkan Gboard. Integrasi Google pada iMessage ini setidaknya bisa sedikit mengisi sejumlah fitur yang saya lewatkan dengan tidak meng-install Gboard.

Google iMessage extension

Tanpa perlu meninggalkan iMessage, pengguna sekarang bisa melakukan berbagai pencarian di Google. Hasil pencariannya, semisal lokasi sebuah restoran, bisa dibagikan langsung ke percakapan. Kalau perlu, pengguna juga bisa meninjau informasi yang lebih lengkap, semisal jam-jam sibuk restoran tersebut, sekali lagi tanpa meninggalkan iMessage.

Di samping pencarian secara umum, integrasi ini turut menghadirkan pencarian GIF. Fitur GIF search sejatinya merupakan salah satu yang membuat Gboard sangat populer, dan kini pengguna bisa menikmatinya tanpa harus mengganti keyboard bawaan iOS.

Di iPad yang menjalankan iOS 11, aplikasi Google kini telah mendukung navigasi drag-and-drop, sehingga pengguna bisa dengan mudah memindahkan konten dari dan ke aplikasi lain. Kontennya bisa teks, gambar, atau tautan, dan ini bakal sangat memudahkan ketika menggunakan tampilan split-view.

Selain integrasi di iMessage, update ini rupanya juga membawa integrasi pada Safari. Premisnya sederhana: saat sedang membaca suatu artikel, pengguna bisa mengklik tombol “Search Google” dari menu sharing untuk memunculkan deretan konten terkait. Sebelumnya, fitur ini hanya bisa dinikmati apabila pengguna browsing memakai aplikasi Google.

Semua fitur baru di atas sudah bisa dinikmati sekarang juga, terkecuali integrasi iMessage yang untuk saat ini baru tersedia di Amerika Serikat saja.

Sumber: Google.

Versi baru Gboard Permudah Pengguna Mencari Emoji, Sticker dan GIF

Di titik ini, Gboard sudah menjadi aplikasi keyboard pamungkas bagi pengguna smartphone. Dari tampilan keyboard yang memenuhi separuh layar itu, pengguna bisa melakukan banyak hal; mulai dari melakukan pencarian di Google, membagikan tautan berita, mengakses lokasi di Google Maps, sampai saling bertukar GIF.

Begitu banyaknya fitur yang tersemat pada Gboard, kesan kompleks pun sesekali muncul. Pada kenyataannya, Gboard punya sederet tab yang berbeda untuk emoji, sticker dan GIF. Berpindah dari satu tab ke yang lain bukanlah cara efektif untuk sekadar membalas chat dengan emoji, lalu diikuti dengan GIF.

Tampilan tab baru di versi beta Gboard untuk Android / 9to5Google
Tampilan tab baru di versi beta Gboard untuk Android / 9to5Google

Google sudah menyiapkan solusinya, yang sekarang sudah bisa dinikmati lewat versi beta Gboard untuk Android (versi 7.0.2). Versi baru ini menghadirkan tab anyar untuk melakukan pencarian emoji, sticker dan GIF dalam satu tampilan yang terpusat.

Tab tersebut diposisikan di paling kiri, dengan icon bergambar kaca pembesar. Di bagian atas, ada tulisan “Search all media”, di mana deretan emoji, sticker dan GIF yang ditampilkan akan mengacu pada kata kunci yang dicantumkan.

Pembaruan ini memang kesannya sepele, tapi setidaknya bisa menyederhanakan kompleksitas Gboard yang tidak terelakkan akibat fiturnya yang begitu banyak. Bersamaan dengan itu, versi ini juga menghadirkan dukungan untuk bahasa Tionghoa dan Korea.

Sumber: 9to5Google.

Application Information Will Show Up Here

40 Tambahan Bahasa Baru Mendarat di Gboard Android Bersama Perbaikan Bugs

Google baru saja meluncurkan Gboard versi terbaru, aplikasi keyboard virtual untuk perangkat berbasis Android. Ada tiga pembaruan yang dihadirkan, antara lain penambahan stiker default, 40 tambahan bahasa baru dan perbaikan bugs sekaligus peningkatan performa.

Salah satu pembaruan besar yang dibawa Gboard adalah dukungan bahasa baru termasuk bahasa asli Jepang (non-latin). Google sendiri sejatinya sejak lama sudah menawarkan metode input berbeda untuk beberapa bahasa lain yang tidak memiliki basis penulisan dalam skrip Latin. Pengguna cukup melakukan penyesuaian dari halaman pengaturan, mengunduh bahasa pilihan masing-masing yang kini tersedia dalam 120 jenis bahasa.

Berikutnya, Gboard kini mempunyai koleksi stiker asli sendiri tanpa harus tergantung pada dukungan Allo. Sebelum versi ini, Gboard “meminjam” beberapa koleksi stiker dari Allo sehingga pengguna harus mengunduh kedua aplikasi agar dapat menggunakan stiker.

gboard update

Terakhir, pengembang Gboard juga melakukan penambalan bugs dan optimalisasi untuk meningkatkan performa aplikasi.

Google terbilang rajin melakukan pembaruan untuk Gboard pasca berganti nama. Sebelum ini, Google juga merilis beberapa pembaruan antara lain dukungan gambar animasi GIF, voice typing, Google Doodles, dan integrasi untuk Youtube dan Google Maps yang secara khusus dihadirkan untuk perangkat iOS.

Untuk mencoba apa yang ditawarkan oleh Gboard, Anda bisa mengunduh aplikasi langsung dari Play Store.

Sumber berita PhoneArena dan gambar header 9to5Google.

Application Information Will Show Up Here

 

Gboard untuk iPhone Kini Dilengkapi Integrasi Google Maps dan YouTube

Google kembali meluncurkan update yang cukup menarik untuk aplikasi keyboard-nya di iPhone, Gboard. Versi terbaru Gboard (versi 1.8.0) kini dilengkapi integrasi Google Maps dan YouTube untuk mempermudah pengguna berbagi lokasi dan konten video dari berbagai aplikasi chatting.

Pengguna sekarang bisa memilih satu dari tiga tab yang berjejer di paling atas: “Search”, “YouTube” dan “Maps”. Pilih tab YouTube, maka Anda bisa melakukan pencarian video langsung dari keyboard, lalu membagikan tautannya ke lawan bicara Anda tanpa harus meninggalkan aplikasi chatting yang digunakan sama sekali.

Untuk Maps, Anda juga bisa melakukan pencarian beragam lokasi maupun lokasi Anda sendiri pada saat itu, lalu membagikan link-nya melalui aplikasi chatting apa saja, bahkan pada aplikasi yang tidak mendukung fitur berbagi lokasi sekalipun.

Gboard Ink

Terakhir, Gboard kini juga mengemas fitur Ink yang memungkinkan pengguna untuk menggambar langsung di atas keyboard dan mengirimkannya ke lawan bicara, sekali lagi tanpa perlu berpindah aplikasi, sama seperti ketika pengguna hendak berbagi GIF.

Kabar buruknya, lagi-lagi fitur-fitur baru ini baru tersedia di Gboard untuk iPhone saja. Saya yakin versi Android-nya juga bakal kebagian nanti – meski tidak ada yang tahu kapan – tapi kesannya aneh saja melihat Google lebih memprioritaskan versi iOS-nya terlebih dulu.

Sumber: Google.

Gmail Kini Mendukung Gambar GIF dari Gboard

Dalam beberapa bulan terakhir, aplikasi Gmail khususnya Android sudah memperoleh sejumlah pembaruan termasuk shortcut akun dan fitur baru untuk mengirim atau menerima uang. Tak berhenti di situ, Google kembali menggulirkan versi baru, Gmail 7.3 yang memboyong kemampuan baru yakni memasukkan gambar format GIF dengan aplikasi keyboard, Gboard.

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup menyentuh ikon emoji dan memilih menu tab GIF seperti yang biasa dilakukan di Google Voice dan Facebook Messenger. Dari sana pengguna akan mendapatkan akses ke pencarian dan juga gambar-gambar GIF populer atau yang terbaru. Setelah dipilih, gambar GIF akan langsung diinput ke dalam tubuh pesan di Gmail.

gmailgif

Seperti yang terlihat di dalam screenshot di atas, pengguna tidak membutuhkan lagi aplikasi pihak ketiga tambahan untuk melakukannya. Hal ini sudah barang tentu akan menghemat waktu Anda. Tapi, Anda membutuhkan aplikasi keyboard yang menawarkan dukungan GIF, salah satunya adalah Gboard yang juga kepunyaan Google.

Tak banyak pembaruan yang dihadirkan Gmail di versi 7.3 ini. Namun seberapapun jumlah fiturnya, yang terpenting adalah manfaat yang diberikan. Sebelum ini Gmail juga menghadirkan dukungan add-on untuk layanan pihak ketiga, bersama dukungan untuk kalangan bisnis dengan menghadirkan dukungan Exchange Task dengan tambahan shortcut aplikasi tertentu. Gmail juga sudah menghadirkan kemampuan untuk melihat pratinjau untuk lampiran video, namun sejauh ini baru bisa digunakan di perangkat desktop.

Sumber berita AndroidPolice dan gambar header Pixabay.

Update Gboard untuk iPhone Hadirkan Fitur Voice Typing dan Google Doodles

Gboard, terlepas dari fitur-fitur yang ditawarkannya, merupakan aplikasi keyboard yang cukup kontroversial. Bagaimana tidak, ia dikembangkan oleh Google, tapi Google malah merilisnya lebih dulu di iOS ketimbang Android. Dan kini, update terbarunya juga lebih dulu datang untuk versi iOS-nya.

Entah apa yang menjadi dasar keputusan Google, tapi yang pasti update ini menghadirkan sejumlah fitur yang cukup menarik. Yang paling utama adalah voice typing atau dictation, dimana pengguna dapat menyentuh dan menahan tombol space bar, lalu mendiktekan apa yang hendak ditulisnya. Kehadiran fitur ini sejatinya bisa menempatkan Gboard di level yang sama dengan aplikasi keyboard lain.

Dukungan bahasa juga ikut bertambah. Kini ada 15 bahasa baru yang didukung Gboard, namun sayang sekali Indonesia masih belum termasuk – yang berarti fitur dictation tadi masih belum bisa dipakai apabila kita mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Selagi menunggu, mungkin pengguna Gboard di tanah air bisa lebih sering memanfaatkan emoji, apalagi mengingat Gboard kini telah mendukung semua emoji baru yang datang bersama iOS 10.

Tampilan Google Doodles pada Gboard / Google
Tampilan Google Doodles pada Gboard / Google

Fitur terakhir dan yang tak kalah menarik adalah dukungan Google Doodles. Jadi di hari-hari ketika ada Doodle, icon Google yang berada di atas keyboard akan beranimasi sebagai pertanda. Sentuh tombol tersebut, maka Doodle hari itu akan langsung muncul dan Anda bisa mencari tahu mengenainya lebih lanjut.

Fitur-fitur ini sudah bisa Anda nikmati pada Gboard versi 1.3.0, tapi sayang masih belum ada informasi kapan versi Android-nya juga akan menerima jatah yang sama.

Sumber: Google Blog.

Aplikasi Google Keyboard Android Dikemas Ulang dengan Fitur Unggulan Gboard

Ketika Google memutuskan untuk merilis aplikasi keyboard Gboard ke platform iOS, banyak pengguna Android termasuk saya bertanya-tanya mengapa Google justru memberikan fitur yang lebih lengkap ke sistem operasi yang notabene adalah rivalnya. Pertanyaan itu dijawab hari ini oleh Google lewat update terbaru untuk Google Keyboard yang sudah lama melang-lang buana di Play Store.

Google mengemas ulang aplikasi Google Keyboard menjadi Gboard, utamanya dalam hal fitur dan tampilan, dimulai dari versi 6.0 yang digulirkan secara bertahap. Tetapi dari pantauan Dailysocial, saat ini belum ada pergantian nama dan deskripsi di Play Store.

ap_resize

Aplikasi Gboard mempunyai satu fitur unik di mana pengguna dapat mengetik dalam tiga bahasa berbeda secara berkesimbungan. Fitur ini sudah lama ada di SwiftKey dan menjadi salah satu alasan mengapa pengguna Android menyesalkan hadirnya Gboard di iOS terlebih dahulu ketimbang platform kembangan Google sendiri.

Fitur paling ditunggu lainnya, adalah fitur pencarian terintegrasi ke banyak hal. Gboard dapat mencari gambar ataupun GIF dengan mengganti tab di sisi paling bawah. Ia bahkan juga bisa dipakai untuk mencari emoji dengan cepat. Hasil pencarian dapat dibagikan ke teman tanpa repot menyalin dengan menyentuh tombol “Share”.

Selain kemampuan itu, Google Keyboard baru juga mendapatkan fitur baris angka yang bisa ditampilkan melalui sedikit pengaturan, kemudian Glide typing yang jadi pengganti gesture, panel emoji juga diatur ulang serta dukungan GIF yang kini selalu ditampilkan secara default.

Berdasarkan lansiran AndroidPolice, fitur ini baru digulirkan secara bertahap ke pengguna Android. Bahkan dalam rincian changelog di Play Store saat ini belum dijumpai detail sebagaimana yang diberitakan.

Sumber gambar header pc-tablet.