GfK: Penjualan Smartphone Secara Global di 2019 Turun, Asia Tenggara Malah Naik

Mungkin kita tidak menyadarinya, akan tetapi volume penjualan smartphone secara global di sepanjang tahun 2019 turun sampai dua persen berdasarkan laporan lembaga riset GfK. Namun dalam lingkup yang lebih kecil, Asia Tenggara misalnya, penjualan smartphone di tahun 2019 justru naik satu persen.

Di enam negara terbesarnya – Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia – tercatat ada 97 juta unit smartphone yang terjual dari Januari sampai Desember tahun lalu, dengan nilai penjualan mencapai $23 miliar. Kontributor terbesarnya adalah Malaysia dan Singapura, dengan peningkatan volume dan nilai penjualan masing-masing sebesar 13 dan 11 persen.

Yang cukup menarik adalah data untuk Thailand dan Filipina. Keduanya menunjukkan kenaikan nilai penjualan yang lebih besar ketimbang volumenya. Menurut Alexander Dehmel selaku Associate Director GfK, ini mengindikasikan bahwa konsumen rajin meng-upgrade perangkat miliknya.

Dari enam negara tersebut, cuma Vietnam dan Indonesia yang mencatatkan penurunan penjualan di tahun 2019, tapi persentase turunnya masih di kisaran satu digit. Di Indonesia sendiri, GfK juga sempat mengadakan survei terkait pentingnya peran smartphone dalam keseharian konsumen.

Dua kesimpulan yang paling menarik adalah, sebanyak 64% responden setuju bahwa smartphone atau tablet merupakan alat terpenting mereka dalam berbelanja online, dan 58% responden juga lebih memilih menggunakan ponselnya untuk membayar berbagai transaksi. Ya, tren cashless rupanya semakin berkembang pesat di negara kita.

Terakhir, laporan GfK juga membahas sedikit soal kriteria terpenting yang ditetapkan konsumen dalam membeli smartphone. Salah satunya ternyata adalah kapasitas penyimpanan internal, dan ini sangat wajar mengingat belakangan resolusi kamera smartphone juga semakin tinggi, bahkan pada segmen low-end sekalipun.

Tercatat bahwa 20% dari total smartphone yang terjual di kawasan Asia Tenggara selama 2019 memiliki storage sebesar 128 GB atau lebih (tahun sebelumnya cuma 6%). Di Singapura sendiri, 18% dari ponsel yang terjual malah merupakan varian berkapasitas minimal 256 GB.

Sumber: GfK. Gambar header: Pixabay.

Begini Google Memantau Aktivitas Internet di Indonesia Selama Ramadhan

Google melanjutkan studinya tentang perilaku pengguna Internet di Indonesia selama Ramadhan untuk memahami pergeseran perilaku konsumen. Bekerja sama dengan GfK, Google menemukan kenaikan kegiatan belanja online di antara pukul 03.00 hingga 06.00 pagi dan menjelang Idul Fitri.

Fakta tersebut secara logika tentu masuk akal. Populasi masyarakat, yang disebut kini 61%-nya menggunakan smartphone, adalah pengadopsi skema mobile-first yang melakukan segala hal melalui ponselnya, termasuk berbelanja dan bermain.

Studi yang dilakukan Google dan GfK menemukan bahwa:

  • Trafik e-commerce selama Ramadhan di antara periode jam 3-6 pagi naik 152%, terutama di jam-jam sahur.
  • Di siang hari, terjadi peningkatan signifikan konsumsi sejumlah permainan mobile, seperti Subway Surfers, Pou, and Clash of Clans
  • Untuk hiburan, terjadi pergeseran konsumsi untuk mereka yang dahulu selalu terpaku di depan TV. Kini YouTube menjadi primadona. Konsumsi YouTube untuk hiburan selama Ramadhan, khususnya di malam hari, naik 15% terutama melalui perangkat mobile. Kebanyakan dari mereka mengkonsumsi klip video musik religi dan serial TV populer.
  • Mendekati Idul Fitri (Lebaran), traffic ke layanan e-commerce tidak kunjung turun. Bukalapak dan OLX malah melaporkan terjadi akses tertinggi mendekati masa liburan Lebaran.
  • Di masa dua minggu (H-14) hingga seminggu (H-7) menuju Lebaran, pencarian di mesin pencari akan didominasi pencarian layanan penyedia tiket, terutama tiket kereta api, melalui perangkat mobile. Kenaikannya disebutkan mencapai hingga 72%.
Perubahan perilaku konsumsi online selama Ramadhan, terutama di jam 3-6 pagi
Perubahan perilaku konsumsi online selama Ramadhan, terutama di jam 3-6 pagi

Fakta-fakta ini merupakan bekal yang menarik kepada pelaku dan penggiat startup untuk menjemput momentum ini. Selain Hari Belanja Online Ramadhan (Harboldan) 2016, para pelaku industri juga menggelar Jakarta Great Online Sale 2016 yang berdekatan dengan perayaan ulang tahun kota Jakarta.

Google Search’s Role in Initiating Online Transaction

GfK survey institution suggested that Google successfully defines a new behavior called “micro-moment”. Google Indonesia’s Industry Head Henky Prihatna often refers it to a moment when consumers use mobile internet to quickly fulfill their daily needs, shopping online for instance. Continue reading Google Search’s Role in Initiating Online Transaction

Mobile Technology Will Soon Cover Everything

Today, everything gets computerized. Along with this trend of computerization, Internet has indeed become something that perfects the way humans communicate. Having said that, what’s the next big thing, then? Easy, it’s mobile. Continue reading Mobile Technology Will Soon Cover Everything

GfK: Indonesia Has the Best Smartphone Sales Growth in Southeast Asia

While mobile devices have become something regular nowadays, the total sales of smartphones keeps rising up from year to year. The latest data from GfK suggests that the total sales of smartphones in Southeast Asia this year has reached $16.4 Billion (around Rp 198 Trillion) so far, going up 33 percent from last year. The total volume of units sold also goes up by 44 percent annually. In Indonesia, the growth of smartphone sales has risen up to 70% in past twelve months, the highest among other Southeast Asian countries. Continue reading GfK: Indonesia Has the Best Smartphone Sales Growth in Southeast Asia

GfK: Pertumbuhan Penjualan Smartphone di Indonesia Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

Penggunaan perangkat mobile dianggap telah menjadi hal yang lumrah bagi banyak orang di masa kini. Namun hal tersebut ternyata tidak menyusutkan penjualan smartphone yang justru semakin meningkat setiap tahunnya. Data terbaru GfK menyatakan nilai penjualan smartphone di negara Asia Tenggara mencapai $16.4 Miliar (sekitar Rp 198 Triliun), meningkat 33 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah unit yang terjual pun mengalami peningkatan sebesar 44 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan penjualan smartphone di Indonesia mencapai 70% dalam 12 bulan terakhir, tertinggi di antara negara-negara di kawasan.

Continue reading GfK: Pertumbuhan Penjualan Smartphone di Indonesia Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

GfK: 1,45 Juta Tablet Terjual di Indonesia Hingga April 2014

GfK mempublikasi temuannya tentang penjualan tablet di Asia Tenggara. Disebutkan dalam empat bulan pertama (Januari hingga April) tahun 2014, terjual 3,6 juta tablet di seantero kawasan dengan total nilai $935 juta (Rp 11 triliun). Angka penjualan tersebut hampir satu juta unit lebih banyak ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Continue reading GfK: 1,45 Juta Tablet Terjual di Indonesia Hingga April 2014

Video Akan Berperan Penting di Media Online

Dalam sebuah laporan berdasarkan hasil survei atas 4.500 responden di tiga negara (Indonesia, Cina dan Jepang), disebutkan bahwa video akan berperan penting dalam penyajian berita di media online.

Laporan berjudul ‘Tinggal Landas: Era baru erita video di Asia’ ini disusun oleh Deloitte atas permintaan kantor berita AP. Penelitian di lapangan dilakukan oleh GfK.

Dalam penelitian ini terungkap beberapa data yang berhubungan dengan konsumsi media di ranah maya oleh para pengguna di tiga negara. Berapa temuan antara lain adalah bahwa 98 persen responden menggunakan portal atau mesin pencari secara teratur untuk mencari berita.

Terkait video di media online. Maria Roson, vice president of sales for Asia di AP menyebutkan bahwa dari data penelitian ini berita video menawarkan cara yang penting bagi outlet media untuk membedakan diri dari pesaing dan membangun loyalitas para permirsanya.

Tentunya dengan perlikaku yang suka mencari berita di layanan pencari, penyedia konten harus mencari cara agar beritanya dibaca atau dilihat pembaca. Dengan konten media berupa video hal ini bisa menarik pembaca atau pemirsa.

Asia sendiri, yang menjadi tempat pertumbuhan berbagai hal di bidang teknologi, mulai dari ponsel murah, penetarasi pengguna internet serta pertumbuhan ketersediaan jaringan broadband bergerak menjadikan pasar media online yang besar. Penyediaan konten yang menarik seperti video online disebutkan juga oleh Matthew Guest – media director di Deloitte – akan memainkan peran vital dalam menciptakan pengalaman berita yang menarik bagi konsumen.

Penelitian juga menyebutkan bahwa pemirsa atau pembaca berita mau untuk bereksperimen dengan berbagai sumber berita termasuk piranti terbaru.

Dari penelitian ini pun ditemukan bahwa 93 persen pengguna video berita online di Asia berpendapat bahwa video begitu penting bagi situs berita atau aplikasi agar terlihat lebih menarik, serta 96 persen responden asal Indonesia berpendapat bahwa video dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai sebuah berita

Apa saja temuan lain dari penelitian ini, berikut kami kutipkan beberapa temuan utama dari dari rilis pers yang dikirimkan ke TRL:

  • Permintaan konten melalui piranti bergerak. Di pasar negara berkembang Asia, banyak konsumen yang beralih ke dunia online untuk pertama kalinya melalui ponsel atau tablet dibandingkan lewat komputer personal. Dengan penetrasi tablet yang meningkat pesat di seluruh dunia, para pengguna mungkin mengharapkan ragam kekayaan konten tersulam pada piranti layar-lebar mereka. Dari kelompok yang kami survei di Indonesia, yang mewakili konsumen online perkotaan yang lebih makmur, 51 persen menggunakan ponsel pintar dan 24 persen menggunakan tablet untuk mengakses berita. Pengguna tablet di Jepang cenderung menonton berita video secara  online daripada pemilik piranti lain, dan hampir dua kali lipat lebih sering mengakses video setiap harinya atau hampir setiap hari, dibandingkan dengan pemilik ponsel pintar.

  • Di Cina, penelitian ini menemukan 75 persen dari responden menyatakan bahwa mereka pernah mengakses berita dari perangkat ponsel atau ponsel pintarnya. Hampir sepertiga dari populasi Cina memiliki ponsel pintar dan 16 persen dari survei yang berbasis di Cina membuka aplikasi apps untuk mengetahui tentang berita terkini.  Delapan belas persen dari konsumen di Cina menggunakan tablet dan tiga perempatnya menggunakan piranti mereka untuk menonton berita video setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

  • Dampak dari berita video. Di kebanyakan negara-negara Asia video begitu penting untuk menonjolkan diri di tengah ramainya pasar online. 93 persen pengguna video berita online yang disurvei di Asia menyatakan bahwa video begitu penting bagi situs berita atau aplikasi agar terlihat lebih menarik, dengan 96 persen responden Indonesia menegaskan bahwa video dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai sebuah berita. Penelitian ini juga mengungkap apa yang menjadi penghambat bagi para pemirsa dalam menonton konten video online. Di Indonesia, 41 persen mempertimbangkan tidak menonton konten video karena koneksi internet yang lamban. Jadi manakala koneksi internet membaik, penyedia konten harus siap untuk memenuhi permintaan laten ini. Sementara di Cina dan Jepang, diantara mereka yang tidak menyaksikan video online, rata-rata sebanyak 39 persen mengatakan bahwa video dengan topik yang menarik bagi mereka tidak cukup banyak tersedia, dibandingkan dengan 19 persen di Indonesia.

  • Menganalisa kompetisi online. Penelitian menemukan bahwa para penyedia berita menghadapi tantangan untuk membedakan konten dalam pasar online yang memiliki persaingan tinggi serta mudah diakses. 78 persen responden dari survei kami menyatakan bahwa mereka sering atau selalu menggunakan lebih dari satu sumber untuk suatu berita. Rata-rata, konsumen berita online di Cina dan Indonesia akan menggunakan empat hingga lima situs web untuk suatu berita yang menarik perhatian mereka. Sebaliknya, rata-rata konsumen di Inggris hanya menggunakan dua situs saja untuk berita sehari-hari. Keinginan untuk memverifikasi berita dengan menggunakan beberapa sumber berita adalah yang terbanyak di kalangan kelompok sosial-ekonomi yang lebih tinggi, hal mana menunjukkan bahwa seiring meningkatnya tingkat pendidikan dan pendapatan, saluran berita harus bekerja lebih keras untuk menonjolkan diri dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

  • Berita terkini di jejaring sosial. Di Asia, media sosial telah menjadi sumber utama dari berita terkini bagi populasi online. Di antara negara-negara yang disurvei, tren paling kuat berada di Indonesia, dimana 18 persen responden terlihat berbagi, berdiskusi dan memverifikasi berita diantara rekan-rekan mereka. Di seluruh wilayah, 9 persen konsumen di Asia menemukan berita melalui media sosial, dibanding 4 persen di Eropa, ini menujukkan bahwa saat ini masyarakat secara naluriah melebur jejaring sosial ke dalam konsumsi konten online mereka, termasuk berita. Hal ini didorong oleh sebuah pandangan di antara banyak konsumen Asia bahwa situs-situs media sosial memiliki informasi yang lebih mutakhir, akurat, dan menunjukkan berita mana yang lebih penting bagi masyarakat.

Riset Menunjukkan Konten Video Berita Akan Laku Keras di Asia Termasuk di Indonesia

Penelitian terbaru menunjukkan fakta yang menarik, bahwa masyarakat Asia kini sangat menyukai konten video berita. Penelitian yang dilakukan oleh GFK dan disusun oleh Deloitte, perusahaan konsultan bisnis ini, bisa saja berarti akan ada revolusi orientasi para pemilik media dalam menyajikan informasinya.

Continue reading Riset Menunjukkan Konten Video Berita Akan Laku Keras di Asia Termasuk di Indonesia

GfK: Android Dominasi Penjualan Smartphone di Indonesia dan Asia Tenggara Kuartal Pertama 2013

Lembaga riset pasar GfK merilis perhitungannya untuk penjualan smartphone di Asia Tenggara sepanjang periode Januari-Maret 2013 (Kuartal Pertama/Q1). Menurut perhitungan GfK, seperti dikutip dari CNET Asia, dari 12,8 juta smartphone yang terjual di semua negara Asia Tenggara, 8,8 juta di antaranya (69%) merupakan smartphone Android. Di Indonesia, penjualan Android juga mendominasi dengan angka 51% dari total keseluruhan smartphone.

(null)