Pasca Diakuisisi Gojek, Moka Pastikan Tetap Jadi Platform Terbuka

Setelah santer dirumorkan selama beberapa bulan terakhir, hari ini (30/4) Gojek secara resmi mengumumkan akuisisinya terhadap Moka. Aksi korporasi ini menjadi langkah awal perusahaan menggabungkan layanan guna memberikan solusi terintegrasi bagi mitra usaha (merchant), yang meliputi layanan pembayaran, pengantaran makanan, dan sistem point-of-sale, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan digitalisasi UKM online maupun offline.

Setelah akuisisi ini, Moka akan terus beroperasi sebagai entitas mandiri yang terintegrasi dengan ekosistem merchant Gojek. Ekosistem tersebut terdiri dari GoBiz (super app yang menaungi GoFood), GoPay, dan layanan-layanan lainnya seperti Midtrans dan Spots. Spots adalah produk mPOS yang diedarkan untuk merchant GoFood, sebagai hasil gabungan Nadipos dan Kartuku yang keduanya diakuisisi Gojek.

Kepada DailySocial, pihak Moka menyebutkan mereka akan tetap menjadi open platform dan sangat terbuka untuk terus berkolaborasi dengan dengan seluruh mitra, baik yang telah tergabung maupun yang akan datang. Moka memungkinkan merchant untuk menerima pembayaran dari digital wallet seperti Gopay, Ovo, Dana, dan lainnya.

“Kami sangat bersemangat menjadi bagian dari ekosistem Gojek dan mengakselerasi misi kami membantu usaha kecil untuk terus tumbuh. Gojek adalah aplikasi konsumen terbesar di Indonesia dan integrasi ini akan membuka akses jaringan para pelaku usaha kepada ratusan juta pengguna platform Gojek dan mendapatkan transaksi langsung dari layanan seperti GoFood,” ujar Co-Founder & CEO Moka Haryanto Tanjo.

Sementara itu Co-CEO Gojek Andre Soelistyo berujar, “Kami selalu berupaya untuk membantu lebih banyak bisnis offline menuju bisnis online untuk ikut mengembangkan ekonomi digital dan bekerja dengan Moka dan jaringan pelaku usahanya akan membantu kami untuk mempercepat terwujudnya misi ini.”

Sebelumnya diberitakan akuisisi ini disepakati di angka US$130 juta atau setara 2 triliun Rupiah. Langkah korporasi ini merupakan bagian rencana ekspansi layanan dan produk Gojek pasca perolehan pendanaan seri F yang sudah digalang sejak tahun 2018.

Hingga saat ini Moka telah digunakan oleh 40 ribu pebisnis di 200 kota di Indonesia dengan memberikan solusi perangkat POS, sistem pembayaran, pembukuan, pengadaan bahan baku, dan peminjaman modal usaha. Sementara Gojek, lewat layanan GoBiz, telah merangkul 500 ribu mitra usaha, yang 96%-nya diklaim dari kalangan UKM.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek Dikabarkan Finalisasi Akuisisi Moka Senilai 1,6 Triliun Rupiah

Bloomberg melaporkan Gojek berada dalam tahap finalisasi untuk menyelesaikan akuisisi terhadap Moka yang bernilai $120 juta (sekitar 1,68 triliun Rupiah). Moka akan menjadi startup SaaS POS kedua yang dimiliki Gojek setelah akuisisi terhadap Nadipos akhir tahun lalu. Nadipos sendiri sudah bertransformasi menjadi Spots bersama Kartuku.

Baik pihak Gojek maupun Moka disebut menolak berkomentar. Tahun ini Gojek telah menembus valuasi $10 miliar dan menjadi startup decacorn pertama di Indonesia dan ingin meningkatkan keunggulannya dengan berekspansi ke kawasan Asia Tenggara. Moka sendiri telah mendapatkan pendanaan dalam 5 putaran dengan total senilai $27,9 juta (hampir 400 miliar Rupiah).

Rumor tentang akuisisi Moka telah berseliweran sejak pertengahan tahun ini. Moka, yang kini merupakan salah satu pemimpin pasar, akan mendorong keunggulan Gojek di pasar UKM, melalui GoBiz, yang menjadi satu dari tiga pilar utama perusahaan. Tak hanya soal pencatatan kasir, Moka yang didirikan oleh Haryanto Tanjo dan Grady Laksmono di tahun 2014 ini juga mengakomodasi berbagai layanan pembayaran, bantuan pembiayaan, dan integrasi dengan platform pencatatan finansial.

Pasar SaaS sendiri sepanjang setahun terakhir mulai mengalami konsolidasi. Yang terbesar adalah bergabungnya beberapa platform SaaS di sektor finansial dan sumber daya manusia melalui Mekari.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here