In 2021, Gojek Singapore’s Focus Remains on Driver Acquisition

After officially launched in Singapore in late 2018, Gojek is said to experience significant growth in terms of drivers and users – although they avoid revealing the precise number. This year, the local decacorn  has some plans to be launched soon, with the same goal, to continue increasing the number of its driver-partners.

Gojek representatives revealed to DailySoial that Singapore has been a strategic market for Gojek. Of all the plans, one is to launch new transportation products to provide more benefits for users and drivers, including a convenient transportation platform for companies, as well as special features for ordering taxis and large vehicles.

In the future, Gojek intends to explore new potentials to launch relevant products and services to the Singapore market, both independently developed services and in partnerships with other startups.

Previously quoted from ChannelNewsAsia, Gojek’s Co-Founder & Co-CEO, Kevin Aluwi said Gojek has a goal of making a lasting impact in Singapore for the years to come and making “strategic investments” in developing the business this year.

Since its arrival in Singapore, Gojek has focused on ride-hailing services to provide new options to users. “We are also the first vehicle booking operator in the country to offer multi-purpose features for up to three destinations,” said a Gojek representative.

In Singapore, there are existing legacy players. The latest data from DBS Group Research, as of 2019 there are three key players in the Asia Pacific, including Grab (estimated number of active drivers: 2.8 million partners and trips: 2.4 billion times), Gojek (1 million partners/1,2 billion times), and Ola Cabs (1 million partners/1 billion times).

According to data from Google, Temasek Holdings, and Bain & Company, in 2020 there was a decline in GMV for ride-hailing services in Southeast Asia, from $13 billion in 2019 to $11 billion in 2020 due to social restrictions amid the pandemic. However, it is projected to grow beyond $42 billion by 2025. Indonesia was the highest contributor in 2020 valued at $5 billion, followed by Singapore at $2 billion.

By comparison, the global ride-hailing market value according to MarketsandMarkets reached $75.39 billion in 2020 and is expected to grow to $117.34 billion by 2021.

Gojek and digital talents

Before its operational launch, Gojek had already explored Singapore for its office base, especially to accommodate the data team. The office has been official since 2017.

Although based in Singapore, Gojek’s data science office supports all targeted markets in Southeast Asia. Its function is quite important to improve the efficiency and user experience on the Gojek platform, from improvements across automatic customer service, pricing algorithms, routing tools, and allocations.

To date, Gojek has made the office a data science hub because of the talent and existing technology infrastructure. Within three years, Gojek claimed the team had increased by over three times. Currently, the team has been developing some innovations, from data analytics, data science, machine learning, and others.

“We are expanding our Singapore-based technology talent, particularly in cybersecurity and data analytics, to support the growth of our business across the region. We will continue to promote Gojek’s dynamic values ​​and culture through various channels, including social media, as well as ecosystem players such as a university – to reach, train and recruit the best talent.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here

Tahun 2021, Gojek Singapura Masih Fokus Memperbanyak Mitra Pengemudi

Setelah resmi hadir di Singapura akhir tahun 2018 lalu, Gojek mengklaim telah mengalami pertumbuhan signifikan dari segi jumlah mitra dan pengguna — kendati tidak mau menyebutkan kisaran angka secara eksplisit. Tahun ini ada beberapa rencana yang akan dilancarkan decacorn lokal tersebut, dengan tujuan yang sama, yakni untuk terus menambah lebih banyak lagi jumlah mitra pengemudi mereka.

Kepada DailySocial, perwakilan Gojek mengungkapkan, Singapura selama ini telah menjadi pasar yang strategis bagi Gojek. Salah satu rencana yang akan dilakukan, mereka akan meluncurkan produk transportasi baru guna memberikan lebih banyak manfaat bagi pengguna dan pengemudi, termasuk platform transportasi yang nyaman untuk perusahaan, serta fitur khusus untuk memesan taksi dan kendaraan besar.

Ke depannya Gojek juga ingin menjelajahi lebih jauh potensi baru untuk meluncurkan produk dan layanan yang relevan untuk pasar Singapura, baik layanan yang dikembangkan secara mandiri maupun dalam bentuk kemitraan dengan startup lain.

Sebelumnya dikutip dari ChannelNewsAsia, Co-Founder & Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan, Gojek memiliki tujuan untuk membuat dampak yang bertahan lama di Singapura untuk tahun-tahun mendatang, dan membuat “investasi strategis” dalam mengembangkan bisnis tahun ini.

Sejak awal peluncurannya di Singapura, Gojek fokus kepada layanan ride-hailing untuk memberikan opsi baru kepada pengguna. “Kami juga operator pemesanan kendaraan pertama di negara ini yang menawarkan fitur multi-tujuan hingga tiga tujuan,” imbuh perwakilan Gojek.

Di Singapura sendiri sudah ada beberapa pemain legasi. Data terbaru yang kami dapatkan dari DBS Group Research, per tahun 2019 ada tiga pemain kunci di Asia Pasifik yakni Grab (estimasi jumlah pengemudi aktif: 2,8 juta mitra dan perjalanan: 2,4 miliar kali), Gojek (1 juta mitra/1,2 miliar kali), dan Ola Cabs (1 juta mitra/1 miliar kali).

Kemudian menurut data dari Google, Temasek Holdings, dan Bain & Company, tahun 2020 sempat terjadi penurunan GMV untuk layanan ride-hailing di Asia Tenggara, dari $13 miliar di tahun 2019 menjadi $11 miliar di 2020 akibat adanya pembatasan sosial di tengah pandemi. Namun diproyeksikan tahun 2025 akan bertumbuh melampaui $42 miliar. Indonesia menjadi penyumbang nilai tertinggi di tahun 2020 dengan $5 miliar, disusul Singapura $2 miliar.

Sebagai perbandingan, nilai pasar ride-hailing secara worldwide menurut MarketsandMarkets mencapai $75,39 miliar di tahun 2020, dan diperkirakan akan tumbuh jadi $117,34 miliar di tahun 2021.

Gojek dan talenta digital

Sebelum resmi dijadikan sebagai pangsa pasar baru, Gojek sudah terlebih dulu menjajaki Singapura untuk basis kantor mereka, khususnya untuk mengakomodasi tim data. Kantor tersebut sudah diresmikan sejak tahun 2017.

Meskipun berbasis di Singapura, namun kantor data science Gojek mendukung semua pasar yang disasar di Asia Tenggara. Fungsinya pun menjadi penting dalam meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna di platform Gojek, mulai dari mendorong peningkatan di seluruh layanan otomatis pelanggan, algoritma harga, alat perutean, dan alokasi.

Hingga saat ini kantor tersebut telah dimanfaatkan oleh Gojek sebagai data science hub karena talenta dan infrastruktur teknologi yang ada. Dalam waktu tiga tahun, Gojek mengklaim tim telah berkembang lebih dari tiga kali lipat jumlahnya. Saat ini terdapat beberapa bidang yang kemudian dikembangkan, mulai dari data analytics, data science, machine learning dan lainnya.

“Kami memperluas talenta teknologi kami yang berbasis di Singapura, terutama di bidang keamanan siber dan analitik data, untuk mendukung pertumbuhan bisnis kami di seluruh wilayah. Kami akan terus mengedepankan nilai dan budaya dinamis Gojek melalui berbagai kanal, termasuk media sosial, serta pemain ekosistem seperti universitas – untuk menjangkau, melatih, dan merekrut talenta terbaik.”

Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here

Gojek Adds New Payment Options Through E-wallet “DBS PayLah”

Gojek and DBS Bank take a further step in their partnership by announcing the new payment option to on-demand applications using the DBS PayLah! This service is to be launched in a few months, it’s currently available for Gojek users in Singapore.

Gojek Singapore’s General Manager, Lien Choong Luen said with the integration of DBS PayLah! in Gojek app, it allows users to be more flexible in choosing payment methods. He observed that 35% of Gojek’s current ride-hailing transaction are using cash.

DBS PayLah! has become an additional option for those not using a credit and debit card. If the user already got DBS PayLah! account, the next step is just authorization.

DBS PayLah! is an e-money and payment app issued by DBS Bank. It can be used to pay for all types of transactions at various online and offline merchants, send money, pay bills, and many more.

“Therefore, users can have a more seamless experience every time they use Gojek services,” he said as quoted by The Business Times.

He also said that this partnership will be further developed by both companies in order to improve the customer’s experience. Indonesia will be the next country as a target of regional partnership. In particular, Indonesia is the leading market. The latest data says there are more than 460 thousand Digibank customers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Buka Opsi Pembayaran Lewat Saldo E-wallet “DBS PayLah!”

Gojek dan DBS Bank perdalam kemitraan dengan mengumumkan dibukanya opsi pembayaran transaksi ke aplikasi on-demand dengan saldo DBS PayLah!. Layanan ini bakal diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang, sementara baru bisa dipakai untuk pengguna Gojek di Singapura.

General Manager Gojek Singapura Lien Choong Luen menyebutkan, dengan terintegrasinya DBS PayLah! dalam aplikasi Gojek, memungkinkan para pengguna lebih fleksibel dalam memilih metode pembayaran. Menurutnya, saat ini transaksi ride hailing Gojek sebanyak 35% dilakukan dengan pembayaran tunai.

Kehadiran DBS PayLah! menjadi opsi tambahan untuk mereka yang tidak memiliki kartu kredit dan debit. Apabila pengguna sudah memiliki akun DBS PayLah!, cukup melakukan selangkah otorisasi saja.

DBS PayLah! adalah aplikasi pembayaran sekaligus e-money yang dikeluarkan DBS Bank. Aplikasi ini dapat dipakai untuk membayar semua jenis transaksi di berbagai merchant online dan offline, mengirim uang, bayar tagihan, dan sebagainya.

“Sehingga pengguna dapat memiliki pengalaman yang lebih seamless setiap kali menggunakan layanan Gojek,” katanya seperti dikutip dari The Business Times.

Dia juga menuturkan kemitraan ini akan terus diperdalam kedua perusahaan demi meningkatkan pengalaman konsumen. Indonesia akan jadi negara berikutnya yang disasar sebagai bagian dari kemitraan regional. Terlebih bagi DBS, Indonesia adalah pasar pertumbuhan utama. Data terkini menyebut ada lebih dari 460 ribu nasabah Digibank.

Country Head DBS Singapura Shee Tse Koon menambahkan, “Menyusul keberhasilan kemitraan DBS dan Gojek di Singapura, di mana Gojek baru-baru ini merayakan tonggak perjalanan 10 juta perjalanan mereka, kami juga telah memasuki fase berikutnya dari kemitraan kami di Indonesia.”

DBS merupakan mitra pertama saat Gojek melakukan debut di Singapura pada November 2018. Pada awal kehadiran, perusahaan memberikan penawaran khusus kepada nasabah DBS untuk mencobanya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek Jalin Kemitraan dengan Carousell, Strategi Pendekatan Lokal Berlanjut di Singapura

Gojek saat ini sudah memulai kiprahnya di pasar Singapura. Strategi pendekatan lokal pun perlahan mulai dijalankan. Terbaru adalah kerja sama mereka dengan Carrousell yang mengadirkan potongan harga bagi pengguna keduanya.

Pengguna Carousell yang mengunduh aplikasi Gojek dengan mengklik iklan Gojek di aplikasi atau web Carousell akan menerima voucher diskon. Promo kerja sama keduanya akan berlaku mulai Kamis (24/1) hingga (6/3).

Head of Transport Global Gojek Raditya Wibowo mengatakan pihaknya cukup senang menyambut kerja sama ini, dan bersiap tumbuh bersama Carousell sebagai mitra lokal di Singapura.

“Di Gojek, kami ingin bermitra dengan merek lokal yang sejalan dengan misi kami untuk menjadikan kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik. Sebagai marketplace consumer to consumer yang ternama di Singapura, Carousell memecahkan masalah bagi konsumen dengan menjadikan pertukaran barang dan jasa lebih mudah diakses. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Carousell dan tumbuh bersama dengan mitra lokal yang inovatif,” jelas Raditya dalam rilisnya.

Dengan kerja sama ini Gojek telah memiliki dua mitra lokal Singapura. Sebelumnya, pada November tahun 2018 Gojek mengumumkan kerja sama dengan Bank DBS dan berencana bersama-sama membangun ekosistem digital di Singapura.

Application Information Will Show Up Here