Microsoft akan Berinvestasi ke Bukalapak

Hari ini (03/11), startup unicorn Bukalapak mengumumkan peresmian kemitraan strategisnya dengan raksasa teknologi Microsoft. Ada dua agenda utama yang akan dilakukan, pertama rencana adopsi layanan komputasi awan Microsoft Azure di lingkungan pengembangan Bukalapak. Kemudian yang kedua, Microsoft akan melakukan investasi strategis di Bukalapak.

Sejak pertengahan tahun, Bukalapak memang dirumorkan tengah menggalang dana baru hingga $100 juta atau sekitar 1,4 triliun Rupiah. Bahkan menurut sumber, investor terdahulunya yakni Emtek dan GIC telah memulai menyuntikkan dana di putaran baru ini sejak Maret 2020. Belum diketahui pasti agenda yang dicanangkan perusahaan dengan dana baru ini. Pihak Bukalapak pun masih enggan memberikan komentar soal rumor yang beredar.

Valuasi Bukalapak saat ini ditaksirkan bernilai $2,5 s/d $3 miliar. Masuknya Microsoft dalam putaran terbaru membuat perusahaan cukup optimis. Karena sempat dikabarkan juga total dana yang ditargetkan sampai $200 juta untuk mendukung ekspansi.

Sebagai perusahaan global, Microsoft memang cukup aktif terlibat dalam putaran pendanaan startup digital dengan agenda serupa. Menjelang akhir 2018 lalu, Microsoft mengumumkan kerja sama strategis dengan Grab; memberikan pendanaan dan membantu Grab untuk mengadopsi layanan komputasi awan mereka.

Dan model seperti ini bukanlah hal baru, ambil contoh gelontoran investasi Alibaba ke Tokopedia tahun 2017 membuat online marketplace yang dipimpin William Tanuwijaya tersebut mengadopsi layanan komputasi awan Alibaba Cloud untuk menunjang infrastruktur server mereka.

Sebelumnya perusahaan global lain yang juga berinvestasi di startup lokal adalah Google. Dikabarkan mereka tengah berinvestasi ke Tokopedia dan merencanakan sejumlah kolaborasi strategis.

Rencana-rencana lainnya

Selain dua hal di atas, Bukalapak dan Microsoft akan berkolaborasi untuk beberapa inisiatif lain. Di antaranya menjembatani kesenjangan digital dan meningkatkan kompetensi (literasi digital) bagi karyawan dan para mitra Bukalapak.

“Sebagai pemimpin teknologi global, kepercayaan Microsoft terhadap Bukalapak menunjukkan posisi kami sebagai pemain teknologi lokal terkemuka di Indonesia dan tujuan berkelanjutan kami untuk menciptakan dampak positif bagi negara dan pelanggan kami,” sambut CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin.

Dari data yang disampaikan, saat ini Bukalapak mengklaim telah merangkul 12 juta UKM di Indonesia, melayani 100 juta pelanggan yang tersebar di berbagai kota. Namun demikian, menurut data yang dihimpun iPrice sepanjang Q2 2020 posisi Bukalapak masih ada di peringkat ketiga, di bawah Shopee dan Tokopedia. Persaingan di layanan e-commerce di Indonesia memang cukup sengit dewasa ini.

“Bukalapak dan layanannya memiliki dampak nyata jangka panjang bagi masyarakat Indonesia, dan pola pikir inovasi mereka di pasar yang berubah cepat akan menciptakan peluang baru bagi pelapak, bisnis, dan konsumen […] Melalui kerja sama ini, pelapak dan konsumen akan mendapatkan pengalaman jual beli yang lebih efisien dan andal, yang pada akhirnya menciptakan ketahanan bisnis dan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee.

Application Information Will Show Up Here

Haris Izmee Appointed as Microsoft Indonesia’s President Director

Microsoft officially announce Haris Izmee as the new President Director for Indonesia. Previously, the position is occupied by Andreas Diantoro for about 5 years. Andreas reportedly resigned from his position but not yet known where he would continue his career.

Haris Izmee is known to have experience in professional business for almost 20 years. Previously, Haris worked at Indonesia’s General Electric Healthcare (GEHC) as Director and Country Manager. In his era, he successfully expanding business in health and recently becomes the biggest GE’s business.

Prior ro GEHC, He was a Senior Sales Director at GE Aviation, responsible in leading all commercial aircraft engine sales. In educational background, Izmee is a graduate of London’s Queen Mary University with Aeronautical Engineering degree.

Andrea Della Mattea, Microsoft Asia Pasific’s President said in her statement, “Haris has an impressive track record in successful business. We aware that Indonesia is in an excellent position to grow new business, and I am very pleased to have Haris as a leader for our customers and partners towards digital transformation.

At Microsoft, Izmee will be responsible in product marketing, services and customer support in Indonesia, most importantly to fasten the transformation Microsoft currently working on, to be a productive company and popular platform.

“I am so glad to be able to join Microsoft at its finest. Indonesia’s aspiration in becoming the largest digital economy in Southeast Asia in 2020 shows a great opportunity for our partners and customers to use new business model and solution in fastening their business growth. Microsoft’s vision in empowering public and communities, underlines our commitment to support their digital transformation plans,” Izmee said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Haris Izmee Ditunjuk Menjadi Presiden Direktur Microsoft Indonesia

Microsoft hari ini resmi mengumumkan penunjukan Haris Izmee sebagai Presiden Direktur baru untuk Indonesia. Sebelumnya posisi tersebut dijabat oleh Andreas Diantoro selama kurang lebih lima tahun. Andreas dikabarkan mungundurkan diri dari jabatannya tersebut, namun belum diketahui informasinya tentang ke mana selanjutnya Andreas akan berkarier.

Haris Izmee diketahui sudah berpengalaman di bisnis profesional selama hampir 20 tahun. Sebelumnya, Haris bekerja di General Electric Healthcare (GEHC) Indonesia sebagai Country Manager dan Direktur. Dalam masa jabatannya, Haris sukses memperluas usaha dalam bidang kesehatan, yang menjadi bidang usaha terbesar GE pada saat ini.

Sebelum GEHC, Haris merupakan Senior Sales Director di GE Aviation, ia bertanggung jawab memimpin seluruh penjualan mesin pesawat komersial. Untuk latar belakang pendidikannya sendiri, Haris adalah lulusan dari Queen Mary University di London dengan gelar Sarjana Teknik Penerbangan.

Presiden Microsoft Asia Pasifik, Andrea Della Mattea dalam sambutannya mengatakan, “Haris memiliki rekam jejak kesuksesan bisnis yang mengesankan. Kami sadar bahwa Indonesia sedang berada di posisi yang luar biasa untuk dapat meraih kesempatan pertumbuhan bisnis baru, dan saya sangat senang untuk menyambut Haris yang akan memimpin pelanggan dan mitra kami menuju transformasi digital.”

Di Microsoft, Haris akan bertanggung jawab terhadap pemasaran produk, layanan dan dukungan pelanggan di Indonesia, serta yang lebih penting yakni mempercepat transformasi yang tengah dilakukan Microsoft saat ini, untuk menjadi perusahaan produktivitas dan platform terkemuka.

“Saya sangat senang dapat bergabung bersama Microsoft, di saat yang sangat tepat. Aspirasi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 menunjukkan kesempatan yang sangat besar bagi mitra dan pelanggan kami untuk memanfaatkan model bisnis dan solusi baru dalam mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Visi Microsoft untuk memberdayakan masyarakat dan komunitas, menggarisbawahi komitmen kami untuk mendukung perjalanan transformasi digital mereka,” sambut Haris dalam rilis yang kami terima.