Penuhi Pasar Entry Level, Realme C25 dan C21 Diperkenalkan Pertama di Indonesia

Belum genap satu kuartal pada tahun 2021, realme kembali mengeluarkan smartphone yang ditujukan untuk pasar entry level. Tidak hanya satu buah perangkat, realme memperkenalkan dua smartphone yang ternyata salah satunya pertama muncul di Indonesia. Perangkat tersebut adalah realme C25 yang pertama diumumkan di Indonesia serta realme C21 yang ditujukan untuk pasar di bawahnya.

Kedua perangkat ini diluncurkan secara streaming pada kanal Youtube mereka pada tanggal 23 Maret 2021. Setelah acara streaming tersebut, realme pun mengadakan acara tanya jawab bersama dengan para jurnalis untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Realme C21 C25 - launch

“Realme C-Series adalah entry-level king dan kami ingin seri smartphone ini untuk tetap duduk di singgasananya. Untuk itu, kami menghadirkan realme C25 dan realme C21 dengan peningkatan yang sangat signifikan di sektor performa dan build quality. Kami bahkan telah berkolaborasi dengan otoritas ternama di dunia yang ahli dalam segi pengujian, inspeksi, dan sertifikasi produk – TÜV Rheinland untuk membuat realme C25 dan realme C21 lebih tangguh di segmen entry-level,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Pada dua perangkat yang kali ini diluncurkan oleh realme, mereka mengedepankan tentang kualitas build-nya. Keduanya sudah mendapatkan sertifikasi TÜV Rheinland sehingga realme sangat yakin dengan daya tahan keduanya. Realme bahkan mengadakan tes jatuh pada perangkat C25 untuk memperlihatkan bahwa smartphone mereka cukup tangguh.

Realme C25 dan C21 memiliki spesifikasi seperti berikut ini

realme C25 realme C21
SoC Mediatek G70 Mediatek G35
CPU 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.7 GHz Cortex-A55 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53
GPU Mali-G52 2EEMC2 PowerVR GE8320
RAM 4 GB 3 GB dan 4 GB
Internal 64 GB dan 128 GB 32 GB dan 64 GB
Layar 6,5 inci HD+ IPS Mini Drop 6,5 inci HD+ IPS Mini Drop
Kamera 48/12 MP Utama, 2 MP Macro, 2 MP B/W, 8 MP Selfie 13 MP Utama, 2 MP Macro, 2 MP B/W, 5 MP Selfie
Baterai 6000 mAh 5000 mAh
OS Android 11 Realme UI 2.0 Android 10 Realme UI 1.0

Bisa dilihat pada tabel di atas bahwa realme UI 2.0 memulai debutnya di smartphone realme C25 dan langsung menggunakan Android 11. Namun, realme C21 masih menggunakan Android 10 dan antarmuka realme UI 1.0.

Realme C21 C25 - C21

Realme C21 akan tersedia dengan harga spesial Rp 1.699.000 (3GB+32GB) dan 4GB+64GB dengan harga Rp 1.999.000. Smartphone realme C25 4GB+64GB dijual dengan harga spesial Rp 2.299.000. Sementara realme C25 dengan 4GB+128GB akan segera hadir dengan harga Rp 2.499.000.

Rentang harga yang sedikit, tapi kinerja lebih kencang

Jika kita lihat, realme C21 dengan varian tertinggi memiliki harga yang hanya terpaut Rp. 300.000 saja dengan C25 pada varian terendah. Tentu saja, kinerja yang dimiliki oleh Mediatek Helio G70 mencapai dua kali lipat dari G35 yang tidak memiliki prosesor Cortex A75. Bahkan, pada cluster hemat daya dari G70 juga lebih kencang dari Cortex A53 yang dimiliki G35.

Saya pun menanyakan hal ini kepada Krisva Angnieszca, Public Relation Manager Realme Indonesia. Krisva pun menjawab bahwa hal ini memang sangat tergantung dari masing-masing kebutuhan dan preferensi tiap pengguna. Ada yang menginginkan perangkat dengan kinerja yang lebih tinggi, namun ada juga yang memiliki dana pas-pasan untuk membeli smartphone.

Realme C21 C25 - C25

Realme sendiri berusaha menyediakan beragam produk di setiap segmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini juga terlihat dari realme Narzo yang sudah diluncurkan oleh realme pada bulan Februari 2021 lalu.

Pertanyaan mengenai kelangkaan chipset pun juga sempat terlontar. Namun, Krisva mengatakan bahwa kelangkaan pasokan cip tersebut sepertinya tidak akan berpengaruh pada realme. Hal tersebut dikarenakan baik dari stok, model, dan lain sebagainya sudah aman dan tersedia. Krisva juga mengatakan bahwa realme selalu mempersiapkan segalanya untuk konsumen.

Realme Narzo 20 Pro: Isi Baterai Cepat 65 watt di Harga 3 Jutaan

Setelah realme meluncurkan smartphone untuk kalangan mainstream, kini saatnya mereka untuk memanjakan para gamer mainstream-nya. Kali ini, realme mengeluarkan kembali seri Narzo yang tampaknya sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh realme fans. Seri yang kali ini diperkenalkan adalah realme Narzo 20 Pro.

Seri Narzo adalah smartphone yang berorientasi pada kinerja untuk gamer muda. Realme menghadirkan prosesor game terbaik di segmennya, baterai besar dengan pengisian daya cepat. Realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan baterai besar 4500 mAh dengan pengisian daya cepat 65W SuperDart Charge. Dan prosesor yang kembali digunakan adalah Mediatek Helio G95.

Realme Narzo 20 Pro

Tidak berbeda dengan realme 7, Narzo 20 Pro juga dilengkapi dengan layar dengan refresh rate 90Hz yang dinamakan Ultra Smooth Display. Untuk urusan pengambilan gambar, pada bagian belakang dari smartphone ini menggunakan kamera dengan resolusi 48 MP. Sedangkan untuk swafoto, Narzo 20 Pro menggunakan kamera dengan resolusi 16 MP pada bagian depannya.

Spesifikasi dari realme Narzo 20 Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Realme Narzo 20 Pro
SoC Mediatek Helio G95
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU ARM Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 8 GB
Internal 128 GB
Layar 6.5 inci 2400×1080 IPS 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 191 gram
Baterai 2x 2250 mAh (4500 mAh) dengan SuperDart Charge 65 watt

Hasil dari CPU-Z, AIDA 64, serta SensorBox adalah sebagai berikut

Satu hal lagi yang membedakannya dari realme 7 adalah absennya NFC pada Narzo 20 Pro. Selain itu, realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan sistem pendingin serat karbon yang dapat mendinginkan suhu hingga 8,6%. Hal tersebut menandakan bahwa realme hanya memasukkan fungsi yang memang ditujukan untuk bermain game.

Unboxing

Seperti inilah isi dari kotak penjualan dari realme Narzo 20 Pro

Realme Narzo 20 Pro - Unboxing

Desain

Realme mengklaim bahwa desain Narzo 20 Pro terinspirasi dari semangat pantang menyerah dan selalu mengincar kemenangan. Oleh karena itu, bagian belakangnya akan berbentuk V (Victory) saat terkena cahaya. Bagian tersebut sendiri terbuat dari plastik polikarbonat. Warna yang saya dapatkan untuk diuji bernama White Knight.

Realme Narzo 20 Pro - Bawah

Desainnya secara keseluruhan masih sangat mirip dengan realme 7. Di bagian depan, sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Realme memang memiliki kebiasaan untuk kembali menggunakan desain model smartphone yang sama pada satu waktu. Mungkin model punch hole ini akan berubah pada smartphone mereka di tahun 2021.

Layar yang digunakan pada Narzo 20 Pro memiliki resolusi 2400×1080 dengan jenis IPS. Layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 7, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

Realme Narzo 20 Pro - Kiri

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD (triple slot). Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Sepertinya sensor sidik jari yang ada pada Narzo 20 Pro ini juga sama dengan realme 7. Keduanya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi sehingga dapat mengenali sidik jari dengan sangat baik. Dari beberapa kali percobaan menggunakannya, saya belum pernah gagal membuka lockscreen dengan sidik jari.

Realme Narzo 20 Pro - Kanan

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme Narzo 20 Pro juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme Narzo 20 Pro, band yang didukung sama seperti realme 7 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 12 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme Narzo 20 Pro sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Saya pun dengan mudahnya bisa menghubungkan realme Narzo 20 Pro pada router di rumah yang memiliki bandwidth 5 GHz. Dengan cepat, saya bisa melakukan transfer foto dari Narzo 20 Pro ke NAS yang ada tanpa harus menunggu lama.

Kamera: 48 MP di belakang, Sony IMX di depan

Kamera pada realme Narzo 20 Pro masih menjadi nilai penjualan penting. Oleh karena itu, realme memasangkan kamera dengan resolusi hingga 48 MP pada bagian belakangnya. Kamera utamanya ini menggunakan sensor Samsung ISOCELL GM1. Untuk bagian depannya, realme menggunakan sensor Sony IMX 471.

Realme Narzo 20 Pro - Belakang

Kamera utama yang ada pada realme Narzo 20 Pro dapat mengambil gambar dengan cukup baik pada kondisi cahaya yang terang. Namun, saya menyarankan agar Chroma Boost dinyalakan untuk meningkatkan warnanya yang sedikit pudar jika dibandingkan dengan aslinya. Kinerja mode malam yang ada pada smartphone ini juga kurang baik, oleh karenanya gunakan mode ini saat berada didalam ruangan yang disinari oleh cahaya lampu saja.

Kamera wideangle yang ada juga memiliki kinerja yang biasa saja pada saat kondisi cahaya yang cukup terang. Saat kondisi cahayanya redup, ketajaman gambarnya menurun cukup drastis. Jika diperlukan, gunakan selalu lampu LED flash agar bisa meningkatkan kualitas gambarnya.

Kamera makro yang ada juga menghasilkan gambar yang tidak lebih baik dari menggunakan kamera utama dan melakukan cropping. Gambar yang didapat tidak akan sedetil dari yang ditangkap oleh kamera utamanya.

Pengujian

Chipset Helio G95 merupakan seri G terkencang yang saat ini dimiliki oleh Mediatek. Namun, kinerjanya hanya terpaut cukup kecil dengan sang pendahulunya, Helio G90T. Yang membedakan antara keduanya adalah selisih clock 100 MHz pada GPU-nya yang lebih tinggi pada Helio G95.

Mediatek Helio G95 dan G90T sama-sama memiliki clock 2.05 GHz pada dua inti Cortex A76 sebagai cluster kinerjanya. Clock pada cluster hemat daya yang menggunakan Cortex A55 juga sama-sama memiliki kecepatan 2 GHz. Kinerja keduanya tentu saja akan sangat mirip antara G95 dan G90T pada sisi prosesornya.

Dalam menguji realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan dua game yang sering dimainkan saat ini, yaitu Genshin Impact dan PUBG Mobile. Pada PUBG Mobile, Narzo 20 Pro langsung terdeteksi mampu berjalan pada setting Balanced High. Sayang memang, pilihan Ultra tidak muncul kecuali menurunkan kualitas gambarnya.

Pada Genshin Impact, secara default smartphone ini juga terdeteksi pada setting medium. Dan ternyata selama pengujian, frame rate yang didapatkan rata-rata cukup stabil pada 30 fps sehingga saya menaikkan setting frame rate ke 60 fps. Dalam menghitung frame rate-nya, saya menggunakan aplikasi GameBench (www.gamebench.net). Ternyata selama 15 menit bermain, Narzo 20 Pro mampu berjalan pada rata-rata 32 fps.

Lalu bagaimana dengan kinerja keseluruhannya? Tentunya hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan aplikasi benchmark. Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali smartphone realme 6, C15, dan C3 yang menggunakan cip buatan Mediatek. Berikut adalah hasilnya

Kali ini saya perdana menggunakan 3DMark Wild Life yang baru diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Benchmark yang satu ini dapat dibandingkan hasilnya antar platform, yaitu untuk Android, Windows, serta iOS. Pada pengujian kali ini, Helio G35 tidak mampu menjalankannya.

Dapat dilihat pada sebagian besar hasil benchmark, Narzo 20 Pro mampu bertengger pada urutan pertama. Hasil dari setiap benchmark juga menunjukkan bahwa kinerjanya patut diacungi jempol. Hal ini juga sejalan dengan lancarnya penggunaan realme Narzo 20 Pro.

Saat digunakan untuk bekerja, realme Narzo 20 Pro juga tidak memiliki masalah. Menggunakan aplikasi seperti Trello, Slack, dan beberapa video editor juga terasa sangat lancar. Jadi selain untuk bermain gamesmartphone yang satu ini juga cocok digunakan untuk bekerja sehari-hari.

Uji Baterai: Isi ulang kencang berkat dua baterai

Baterai dengan kapasitas besar saat ini sudah menjadi ukuran standar penggunaan smartphone. Yang saat ini menjadi perhatian adalah waktu pengisian baterai yang lebih cepat. Realme Narzo 20 Pro menggunakan SuperDart Charge yang memakai 65 watt sehingga mampu diisi dalam waktu 38 menit dari kosong ke 100% pada 4500 mAh.

Rahasia pengisian cepat tersebut ada pada penggunaan baterainya. Biasanya pada sebuah smartphone, hanya ada satu buah baterai saja didalamnya. Pada realme Narzo 20 Pro berbeda. Realme menggunakan dua buah baterai 2250 mAh yang diisi secara bersamaan sehingga dapat mempercepat waktu charging.

Untuk menghabiskan isi baterai dari realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan sebuah video 1080p yang diputar berulang-ulang sampai perangkat ini mati. Waktu yang dibutuhkan dari 100% hingga benar-benar mati adalah 15 jam 52 menit. Hasil ini didapat dengan menggunakan setting auto pada layarnya, yang membuat sistem menentukan sendiri apakah refresh rate ada pada 60 Hz atau 90 Hz.

Verdict

Sekali lagi realme kembali memenuhi pasar smartphone dengan produk buatan mereka. Kali ini yang disasar adalah para gamer mainstream yang ingin bermain dengan dana yang terbatas. Solusi itu ditawarkan dengan mengeluarkan realme Narzo 20 Pro.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme pada Narzo 20 Pro memang sangat baik. Dengan Menggunakan Helio G95, membuat Narzo 20 Pro dapat menjalankan semua aplikasi dan game dengan cukup baik untuk kelas mainstream. Hal ini tentu saja membuat smartphone Android ini dapat diandalkan untuk segala kegiatan.

Selain kinerjanya, daya tahan baterai serta pengisian ulang cepat menjadi daya tarik tersendiri pada Narzo 20 Pro. Pada rentang tiga jutaan, belum ada satu smartphone pun yang bisa mengisi ulang dari kosong hingga penuh dalam waktu 38 menit saja. Kamera juga menjadi nilai jual tersendiri, namun alangkah baiknya jika realme membenahi kualitas fotonya ke yang lebih baik lagi.

Realme Narzo 20 Pro dijual pada rentang harga tiga jutaan, tepatnya Rp. 3.399.000. Tentu saja, hal ini akan langsung membuatnya berhadapan dengan realme 7. Pilihannya di tangan Anda, apakah ingin memiliki sebuah smartphone dengan NFC atau yang dapat mengisi ulang baterai dengan cepat.

Untuk pembelian dan keterangan lebih lanjut, Anda bisa mengklik tautan di bawah ini:

Lazada: https://www.lazada.co.id//products/i3368190845-s5809114568.html?
Website: https://event.realme.com/id/leap-to-next-gen/

Sparks

  • Kinerja yang sangat baik dengan Helio G95
  • Layar dengan refresh rate 90 Hz
  • Isi ulang baterai hanya setengah jam saja
  • Respon sidik jari yang responsif
  • Daya tahan baterai cukup panjang, hampir 16 jam

Slacks

  • Desainnya digunakan di hampir semua produk realme tahun 2020
  • Hasil kamera yang kurang kompetitif
  • Body terbuat dari bahan plastik polikarbonat

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Realme.

[Review] Realme 7: Smartphone Helio G95 Pertama dan Gunakan NFC di Kelas Mainstream

Mungkin hampir setiap bulan di tahun 2020 ini, realme selalu mengeluarkan produk barunya. Kali ini, realme kembali mengeluarkan perangkat baru sebagai pengganti smartphone realme 6. Realme 7 hadir sebagai upgrade bagi realme 6 dan menyediakan fitur baru yang sudah dinanti oleh banyak orang.

realme 7 - Lucky 7

Realme 7 merupakan smartphone pertama yang menggunakan chipset terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G95. Dan yang paling ditunggu adalah smartphone ini yang pertama dari realme yang menggunakan NFC untuk kelas mainstream. Selain itu, realme juga pertama kali menggunakan sensor 64 MP yang bukan ISOCELL pada smartphone ini. Jadi, ketiganya merupakan sebuah perubahan yang sangat ditunggu-tunggu.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme 6 Realme 7
SoC Mediatek Helio G90T Mediatek Helio G95
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G76 MC4 800 MHz Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 4 / 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3  IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 162.1 x 74.8 x 8.9 mm 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 191 gram 196.5 gram
Baterai 4300 mAh 5000 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP B/W / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Makro, 2 MP B/W / 16 MP
OS Android 10 dengan Realme UI  Android 10 dengan Realme UI

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut

Seperti yang kita lihat di tabel, perbedaan antara SoC yang digunakan memang ada pada clock GPU yang berbeda 100 MHz. Namun, sepertinya nilai tersebut sudah cukup untuk mendongkrak kinerjanya lebih baik dari yang digunakan pada realme 6. Selain itu, penggunaan kamera dengan sensor Sony juga mengubah kinerja keseluruhan realme 7.

Unboxing

Inilah yang ditemukan didalam paket penjualan realme 7

realme 7 - Unboxing

Desain

Realme mendesain bagian belakangnya dengan nama AG Split yang terinspirasi dari kaca. Dan ternyata desain ini membuat saya cukup terkesima pada pandangan pertama. Anda harus melihat sendiri bagaimana desain ini terlihat indah. Namun sayang, plastik yang melapisinya membuat realme 7 cukup ramah terhadap minyak sidik jari.

realme 7 - Sisi Kanan

Pada bagian depan, desainnya masih sama dengan realme 6. Sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Sepertinya karena desain ini masih tergolong baru pada tahun 2020, membuat realme kembali menggunakannya pada smartphone terbaru mereka kali ini.

Layar tersebut memiliki resolusi 2400×1080 dengan jenis IPS. Akan tetapi, layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 6, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

realme 7 - Sisi Kiri

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD. Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Pada realme 7, ternyata sensitivitas dari sidik jari tersebut dibuat cukup tinggi. Saya tidak menemukan lag yang sama dengan sensor sidik jari realme 6. Begitu tersentuh, maka sidik jari jempol saya langsung terdeteksi dengan baik. Bahkan dari 20 kali percobaan, tidak satu pun sidik jari yang terpasang gagal mendeteksi jempol saya.

realme 7 - Bawah

Realme 7 juga datang dengan near field communication atau NFC. Saya selalu vokal menanyakan kapan seri realme untuk kalangan mainstream dipasangkan NFC. Dan akhirnya setelah lama menunggu, realme mewujudkannya pada realme 7. Sensornya mampu mendeteksi semua kartu uang elektronik yang saya miliki dengan cukup cepat.

Realme 7 juga sudah dilengkapi dengan teknologi suara yang bernama Real Sound Technology. Teknologi ini sebenarnya hasil kerjasama realme dengan Dirac Research AB. Suara yang dihasilkan juga cukup baik, namun saat mendengarkan file FLAC, ada beberapa aplikasi yang sepertinya tidak terpengaruh dengan equalizer bawaan ini sehingga suaranya sama saja.

realme 7 - NFC

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme 7 juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme 7, band yang didukung sama seperti realme 6 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme 7 sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Dengan standar ini, mengartikan pula bahwa realme 7 sudah bisa menggunakan WiFi pada band 5 GHz yang lebih kencang.

Kamera: Akhirnya kembali ke Sony IMX

Mungkin para pengguna realme sudah cukup bosan dengan hasil kamera yang kurang lebih mirip pada kelas mainstream. Hal tersebut karena realme masih menggunakan ISOCELL GW1 pada banyak smartphone mereka, Namun perubahan pun datang pada realme 7, di mana akhirnya mereka kembali ke sensor Sony setelah realme 5 Pro dan realme X.

realme 7 - Kamera

Realme 7 menggunakan sensor Sony IMX 682 dengan resolusi 64 MP dan memiliki teknologi quad bayer. Hal tersebut berarti setelah melakukan pixel binning, resolusi terbaiknya ada pada 16 MP. Dan hal tersebut pun dibuktikan dengan hasil kamera dari realme 7.

Saya cukup terpukau dengan hasil foto pertama yang dihasilkan. Saat dalam kondisi cahaya yang terang, kameranya mampu menangkap gambar dengan detail yang baik. Saya pun tidak melihat noise yang berlebih dari hasilnya. Namun, warnanya akan terlihat over saturated pada saat Chroma Boost dinyalakan.

Berikut adalah contoh dari kamera utamanya

Kamera ultrawide yang dimiliki juga menghasilkan gambar dengan warna yang cukup bagus. Detail yang ditangkap juga cukup tajam pada bagian yang terkena cahaya. Namun, pada bagian gelap akan cukup banyak ditemukan noise. Entah apakah kamera B/W ikut difungsikan saat mengambil gambar wide atau tidak.

Berikutnya adalah kamera makro yang masih memiliki resolusi 2 MP. Terus terang, saya lebih menyukai kamera utama dan melakukan cropping karena hasilnya lebih tajam dan detail dibandingkan dengan makronya. Kamera makronya akan mengambil gambar yang kurang detail walaupun jaraknya sudah 4 cm. Contohnya seperti berikut ini

Terakhir adalah kamera selfie. Dengan resolusi 16 MP, hasil yang diperoleh ternyata cukup bagus untuk mengambil gambar diri. Hasilnya bisa diandalkan pada saat pencahayaannya cukup.

Pengujian: G95 mantap, tapi hangat

Mediatek Helio G95 merupakan versi dengan clock GPU lebih tinggi dari G90T. Keduanya hanya terpaut 100 MHz saja pada Mali-G76 MC4. Tentunya kinerjanya akan lebih baik walau hanya memiliki perbedaan clock yang cukup kecil tersebut.

Helio G95 menggunakan dua inti Cortex A76 serta enam inti Cortex A55 dan memiliki clock yang sama dengan G90T. Jadi pada sisi prosesor, kinerjanya kurang lebih akan sama dengan sang pendahulunya tersebut.

Saat bermain game, memang cukup terasa adanya peningkatan kenyamanan dalam bermain. Akan tetapi, saya cukup merasakan panas yang muncul pada bagian belakangnya. Padahal, sistem pendingin Carbon Fiber sudah terpasang didalamnya. Mungkin hal tersebut adalah penyebaran dan pelepasan panas dari satu titik yang disebabkan oleh GPU Mali yang ada.

Untuk membandingkan kinerjanya, saya kembali menghadirkan realme 6, 6 Pro, dan C3. Ketiga pendahulunya ini terbilang merupakan smartphone kencang dan terjangkau. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut

Pada hasil tersebut, pengguna sudah tidak perlu khawatir lagi dalam menggunakannya saat bekerja. Menggunakan Trello, Slack, WPS, serta aplikasi lain untuk bekerja terasa cukup mulus. Saya tidak menemukan masalah apa pun saat menggunakannya sebagai perangkat sehari-hari.

Saya juga menggunakan perangkat ini untuk melakukan rendering video. Kebetulan, tugas sekolah anak saya membutuhkan perekaman video yang harus diedit. Hasilnya, waktu render yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan yang saya lakukan pada realme 6. Tidak butuh waktu menunggu yang lama untuk membuat sebuah video pendek.

Uji baterai dengan MP4

Pengujian daya tahan baterai memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi, realme 7 memiliki baterai dengan kapasitas 5000 mAh. Untungnya, perangkat ini menggunakan resolusi tinggi serta prosesor yang lebih boros daya sehingga sedikit menyingkat waktu pengujian.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, realme 7 mencatat waktu sekitar 15 jam 29 menit. Saat sudah mati, saya mengisi ulang dengan charger bawaan yang mendukung DART Charge 30 watt. Hasilnya, perangkat ini dapat terisi ulang dalam waktu sekitar 67 menit saja.

Verdict

Dengan hadirnya realme 7 di pasar Indonesia, tentu saja membuat pertarungan di kelas mainstream menjadi lebih ramai. Realme datang menantang para pesaingnya dengan fitur yang lebih lengkap, yaitu hadirnya NFC pada kelas mainstream. Selain itu, kinerja yang diberikan juga tidak bisa dianggap remeh.

realme 7 - The Phone

Dengan menggunakan Mediatek Helio G95, membuat kinerjanya semakin tinggi, terutama untuk bermain game. Untuk bekerja dan melakukan rendering secara mobile, perangkat ini juga bisa diandalkan. Tidak ada masalah yang ditemukan dalam hal kinerja dari realme 7.

Kamera juga menjadi salah satu perbaikan dari realme 7. Menggunakan Sony IMX 682 membuat smartphone ini memiliki hasil gambar yang bahkan lebih baik dari versi flagship-nya. Namun, realme masih memiliki PR pada bagian night mode-nya yang seharusnya bisa ditingkatkan lagi hasilnya.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki konfigurasi 8/128 GB. Perangkat ini bakal dijual pada harga Rp. 3.999.000. Harga ini tentu saja lebih tinggi dari realme 6 pada saat peluncurannya. Namun dengan kinerja dan fitur yang lebih baik, sepertinya harga tersebut cukup pas dalam bersaing pada pasar mainstream.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Helio G95
  • Respon sidik jari sangat baik
  • Desain premium
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Layar dengan 90 Hz
  • Hasil kamera yang lebih baik dari pendahulunya
  • Isi ulang baterai yang cepat

Slacks

  • Sedikit panas saat bermain game
  • Body masih menggunakan plastik
  • Hasil kamera malam kurang bagus

Mediatek Umumkan SoC untuk Perangkat 4G dan 5G Terbaru

Walaupun di Indonesia belum menggelar jaringan 5G, namun sepertinya para produsen chipset sudah siap untuk mendukungnya. Salah satu yang saat ini sudah siap untuk mendukung jaringan 5G adalah MediaTek. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya cip Dimensity pada beberapa merek smartphone yang disinggung pada acara Virtual Coffee Session with MediaTek. MediaTek pun juga mengeluarkan dua cip 5G baru dan sebuah SoC gaming 4G.

Dua cip 5G yang dimaksud adalah MediaTek Dimensity 720 dan 800U. Dua chipset ini nantinya bakal menemani Dimensity 1000, 800, dan 820 untuk dipasangkan pada beberapa perangkat smartphone. Kedua SoC ini sudah memiliki modem 5G yang memiliki dua fitur unggulan.

Fitur unggulan yang pertama adalah 5G 2CC CA atau 5G Carrier Component Carrier Aggregation. Fitur yang satu ini bakal mempercepat transfer dari 5G sebesar 30%. Hal tersebut membuat cip yang menggunakan fitur ini bakal bisa melakukan download dengan kecepatan 4,7 Gbps serta upload dengan kecepatan 2,5 Gbps.

Fitur unggulan kedua adalah 5G Ultra Save yang membuat koneksi 5G menjadi lebih ramah terhadap baterai. Fitur ini bakal menggunakan algoritma AI yang secara dinamis akan menyesuaikan daya dan frekuensi pengoperasian berdasarkan lingkungan dan kualitas transmisi data. Tentu saja, tujuannya agar penggunaan internet 5G tidak menjadi boros.

Presentation_deck_for_coffee_talk_in_Q3_0908_Indonesia media version-08

 

MediaTek juga mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Intel. Nantinya, setiap perangkat yang diproduksi oleh Intel yang mendukung jaringan 5G bakal menggunakan modem dari MediaTek. Tentunya, dua fitur pendukung tersebut bakal tersedia juga. Rencananya, pada tahun 2021 nanti, laptop yang menggunakan prosesor Intel dan modem MediaTek akan dirilis.

Selain itu, Mediatek juga mengumumkan sebuah chip gaming terkencang versi mereka. Chipset tersebut adalah MediaTek Helio G95. Spesifikasi yang dimiliki juga terpaut cukup kecil dengan Helio G90T.

Yang membedakan antara keduanya adalah Helio G95 memiliki clock GPU 100 MHz lebih kencang. Lalu dukungan RAM LPDDR4X ditingkatkan dari 10 GB menjadi 12 GB. Terakhir, dukungan resolusi layar dari G95 meningkat menjadi 2520 x 1080 @90 Hz dari 2400 x 1080 @90 Hz yang ada di G90T.

Helio G95 vs G90T

 

Dengan perbedaan tersebut, membuat Helio G95 memiliki kinerja 8% lebih kencang dari G90T. Kedua cip ini juga mengandalkan HyperEngine dalam meningkatkan kinerjanya.

SoC Mediatek Helio G95 sendiri rencananya bakal digunakan pada smartphone Realme 7. Smartphone tersebut pun juga bakal hadir di Indonesia pada minggu ke 3 bulan September 2020 ini. Jadi, kita tunggu saja kehadiran cip terbaru dari MediaTek ini.

[Review] Membandingkan 3 Smartphone Murah Xiaomi: Redmi 9, 9A, dan 9C

Dalam bertanding di kelas satu jutaan, Xiaomi kali ini sudah memiliki tiga perangkat Android. Ketiganya adalah Xiaomi Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Keluarga Redmi 9 ini memiliki harga yang cukup memukau jika melihat spesifikasi yang diberikan. Namun, masih banyak orang yang bingung untuk memilih Redmi 9 mana yang cocok untuk kebutuhan mereka.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - The Phones

Ketiga anggota keluarga Redmi seri 9 ini sama-sama menggunakan chipset buatan MediaTek. Redmi 9 ditenagai dengan MediaTek Helio G80, Redmi 9c dengan Helio G35, dan Redmi 9A dengan Helio G25. Tidak ada versi Snapdragon untuk kelas yang satu ini.

Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 adalah satu-satunya yang memiliki dua inti prosesor Cortex A75. Seperti yang kita ketahui, prosesor yang satu ini memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Cortex A55. Redmi 9C dan Redmi 9A menggunakan prosesor Cortex A53 yang lebih rendah kinerjanya dibandingkan dengan prosesor rendah daya dari G80.

Spesifikasi lengkap dari ketiga smartphone yang datang ke meja pengujian DailySocial dapat dilihat dari tabel berikut ini

Redmi 9A Redmi 9c Redmi 9
SoC Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35 Mediatek Helio G80
CPU 4×2 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 4×2.3 GHz Cortex-A53 + 4×1.8 GHz Cortex-A53 2×2.0 GHz Cortex-A75 + 6×1.8 GHz Cortex-A55
GPU PowerVR GE8320 Mali-G52 MC2
RAM 2 GB 4 GB
Internal 32 GB 64 GB
Layar 6.53 inci 1600×720  IPS 20:9 6.53 inci 2340×1080 IPS 19.5:9
Dimensi 164.9 x 77 x 9 mm 163.3 x 77 x 9.1 mm
Bobot 196 gram 198 gram
Baterai 5000 mAh 5020 mAh
OS Android 10 MIUI 12 Android 10 MIUI 11

Masing-masing perangkat mulai dari Redmi 9a, Redmi 9c, dan Redmi 9 terdeteksi oleh CPU-Z, AIDA-64, dan SensorBox sebagai berikut

Jika kita lihat, Redmi 9A dan 9C tidak memiliki sensor Gyroscope. Sensor ini sendiri digunakan untuk mengukur orientasi sebuah perangkat secara 360 derajat. Gyro sendiri banyak digunakan oleh para gamer untuk melakukan aiming dengan lebih baik. Sedangkan, sensor ini tersedia untuk Redmi 9.

Pada artikel kali ini, saya akan menguji perbedaan kinerja serta kamera yang ada pada ketiga perangkat. Dua hal tersebut tentu saja penting karena memang yang paling penting dalam membeli sebuah smartphone.  Namun sebelum itu, mari kita lihat desain dari ketiga perangkat tersebut.

Desain

Menyandang perangkat dengan harga di bawah dua juta, tentu membuat perangkat yang satu ini memiliki bahan plastik polikarbonat di bagian belakangnya. Namun, desain ketiganya dibuat semewah mungkin agar tidak terlihat kuno. Redmi 9A memiliki garis yang membuatnya mewah, 9C memakai desain kamera kotak yang kekinian, dan Redmi 9 memiliki bundaran di sekitar kameranya.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kiri

Ketiga perangkat ini memiliki dimensi layar yang sama, yaitu 6,53 inci. Untuk resolusinya, Redmi 9A dan 9C menggunakan 1600×720 sedangkan Redmi 9 memakai 2340×1080. Si kembar Redmi 9A dan 9C juga tidak menggunakan pelindung pada layarnya, sehingga keduanya rentan retak saat terbentur. Di lain pihak, Redmi 9 sudah terlindungi Gorilla Glass 3 dan sudah memiliki lapisan anti gores.

Redmi 9, 9C, dan 9A memiliki desain layar depan yang sama. Desain poni bernama Dot Drop masih digunakan pada ketiga perangkat ini. Dengan dimensi yang sama, sepertinya bakal sulit membedakan antara ketiganya

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Sisi Kanan

Uniknya, desain tombol untuk ketiga perangkatnya cukup mirip. Pada bagian kiri hanya terdapat slot SIM nano. Pada bagian kanannya terdapat tombol power dan volume. Redmi 9A dan 9C menaruh port audio pada bagian atasnya sedangkan pada Redmi 9 hanya ada sensor infra merah dan microphone kedua.

Port audio Redmi 9 terletak pada bagian bawah bersama dengan speaker dan microphone utama. Kecuali Redmi 9A, 9 dan 9C sudah memiliki sensor sidik jari. Untuk Redmi 9A dan 9C, port USB yang tersedia adalah microUSB sedangkan Redmi 9 sudah menggunakan USB-C. Karena sudah menggunakan USB-C, Redmi 9 mendukung pengisian 18 watt.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - USB Port

Ketiga perangkat sudah menggunakan sistem operasi Android 10. Untuk Redmi 9A dan 9C sudah memakai MIUI 12. Sayang memang, Redmi 9 masih bertahan di MIUI 11 dan sampai tulisan ini diturunkan, update MIUI 12 masih belum tersedia.

Jaringan dan WiFi

Saat ini, semua smartphone baru pasti sudah mendukung semua jaringan LTE yang ada di Indonesia. Ketiga perangkat ini juga sudah mendukung VoLTE yang hanya menggunakan jalur LTE seperti untuk operator Smartfren, Telkomsel, dan Indosat.

Xiaomi Redmi 9 9a 9c - Layar

Redmi 9A dan 9C mendukung kanal WiFi 2.4 GHz. Redmi 9 sendiri mendukung kanal 2.4 GHz dan 5 GHz. Jadi bagi kalian yang butuh menggunakan WiFi 802.11ac, pilihannya hanya ada pada Redmi 9.

Kamera

Ketiga smartphone memiliki kamera utama dengan resolusi 13 MP yang memiliki spesifikasi mirip. Untuk Redmi 9A, hanya tersedia satu kamera saja. Redmi 9C datang dengan tambahan kamera makro dan depth. Sedangkan Redmi 9 mendapatkan tambahan ultrawide, makro, dan depth.

Satu hal yang sangat disayangkan adalah ketiganya tidak memiliki mode malam. Padahal, mode yang satu ini selalu digaungkan oleh pesaing Redmi pada rentang harga di bawah dua jutaan. Kita lihat saja, apakah Xiaomi akan menyediakan mode malam pada update berikutnya.

Untuk kamera utama, saya mencoba mengambil tiga gambar yang sama dengan fokus yang sama. Hal yang cukup mengejutkan adalah Redmi 9C memiliki warna yang sama dengan aslinya. Sementara Redmi 9 dan 9A memiliki kontras yang kurang. Tingkat ketajaman ketiganya terlihat sama, jadi bisa saja ketiganya menggunakan sensor Omnivision yang sama.

Berikut adalah hasil kamera utama dari Redmi 9

Hasil kamera Redmi 9C adalah sebagai berikut

Sedangkan untuk Redmi 9A hasilnya adalah sebagai berikut:

Untuk kamera depannya, profile ketiganya cukup mirip. Hanya saja, Redmi 9A dan 9C menggunakan kamera dengan resolusi 5 MP, sedangkan Redmi 9 menggunakan resolusi 8 MP. Gambar yang terambil kurang tajam dalam kondisi tertentu serta terlihat noise di seluruh gambar.

Hasil kamera depan dari Redmi 9 adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9C, hasil kameranya adalah sebagai berikut

Untuk Redmi 9A, kamera depannya adalah sebagai berikut

Hanya Redmi 9 dan 9C yang memiliki kamera makro. Keduanya memiliki resolusi 2 MP dan menghasilkan gambar yang mirip. Hasilnya memang kurang tajam dan tidak stabil. Kadang saya bisa mengambil gambar dengan jarak 4 cm dengan baik dan kadang buram.

Berikut adalah hasil kamera makro Redmi 9:

Hasil kamera makro untuk Redmi 9C adalah sebagai berikut

Terakhir, hanya Redmi 9 yang memiliki kamera ultrawide angle. Hasilnya justru memiliki warna yang sedikit lebih akurat dibandingkan dengan kamera utamanya. Untuk sebuah kamera dengan resolusi 8 MP, hasilnya memang cukup patut diacungi jempol.

Pengujian Kinerja

Dengan menggunakan cip buatan MediaTek, yaitu Helio G25, G35, dan G80, kinerja yang diharapkan tentu saja tinggi. Helio G25 dan G35 masih menggunakan prosesor Cortex A53 yang dibuat khusus untuk hemat daya. Jadi, kinerjanya tidak akan terlalu tinggi.

Untuk Helio G80, SoC ini memiliki prosesor Cortex A75 dan A55 yang memang akan memiliki gap kinerja yang cukup jauh dengan G25 dan G35. Namun, yang menarik adalah jarak harganya tidak terlalu jauh.

Pada pengujian kinerja kali ini, saya menghadirkan Redmi 8 yang menggunakan Snapdragon 439. Redmi 8 saat ini masih tersedia di pasaran dan memiliki spesifikasi SoC yang lebih baik dibandingkan Redmi 9A dan 9C. Oleh karena itu, mari kita lihat kinerja dari Redmi 9, 9A, 9C, dan 8 pada grafik berikut ini

Dengan kinerja seperti ini, cukup sejalan dengan bagaimana Redmi 9A dan 9C digunakan. Dibandingkan dengan Redmi 9, pengalaman menggunakan 9A dan 9C menjadi jauh di bawah. Saya membutuhkan hampir 2 detik untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Saat menjalankan aplikasi, hanya Redmi 9 yang terasa seperti “standar” beberapa smartphone Android pada umumnya. Aplikasi yang saya jalankan meliputi WPS, Trello, Slack, Whatsapp, Facebook, dan Instagram. Namun pada 9A dan 9C, saya merasa adanya lag saat mengoperasikan semua aplikasi tersebut.

Jadi, walaupun menggunakan chipset yang digadang sebagai gaming oleh Mediatek, Redmi 9A dengan Helio G25 dan Redmi 9C dengan Helio G35 lebih baik digunakan sebagai perangkat sosial media saja. Dan agar game yang dimainkan lancar, saya merekomendasikan Redmi 9 yang harganya terpaut tidak terlalu jauh.

Pengujian Baterai

Baterai ketiganya memiliki kapasitas yang kurang lebih sama, yaitu 5000 mAh. Namun, berbagai konfigurasi bakal membuat daya tahannya menjadi berbeda. Sebagai contoh, Redmi 9 menggunakan layar FHD+ dan Redmi 9A menggunakan layar HD+. Pemakaian dayanya tentu saja sudah berbeda di mana FHD+ sudah pasti akan lebih boros daya.

Redmi 9 lolos pada pengujian MP4 looping dengan waktu sekitar 15 jam 15 menit. Redmi 9A bisa mendapatkan waktu sekitar 21 jam 20 menit dari 100% hingga mati secara otomatis. Untuk Redmi 9C, waktu yang saya dapatkan sedikit lebih pendek, yaitu 20 jam 59 menit.

Verdict

Dalam membeli sebuah perangkat Android dengan harga di bawah dua juta rupiah memang banyak pilihannya. Tiga di antara pilihan tersebut adalah smartphone dari Xiaomi yaitu Redmi 9, Redmi 9A, dan Redmi 9C. Ketiganya ditujukan untuk pasar entry level dengan tingkatan yang cukup berbeda.

Redmi 9 memiliki kinerja paling tinggi di antara ketiganya. Kameranya pun paling lengkap di antara ketiganya. Dengan yang fitur yang ditawarkan, Redmi 9 memang menjadi yang paling menarik untuk dimiliki pada harga Rp. 1.749.000 untuk 3/32 GB dan Rp. 1.949.000 untuk 4/64 GB. Sayangnya, smartphone ini masih menggunakan MIUI 11.

Redmi 9C memiliki hasil kamera utama yang paling baik di antara ketiganya. Kinerja yang ditawarkan tidak sekencang Redmi 9 dan masih ditemukan lag pada saat pemakaian sehari-hari. Namun, perangkat ini paling baik untuk dijadikan smartphone sosial media dan chatting serta untuk mereka yang butuh perangkat untuk sekolah di rumah. Harga dari perangkat ini adalah Rp. 1.449.000 untuk 3/32 GB (bukan yang saya review).

Redmi 9A memiliki kinerja yang paling rendah di antara ketiganya. Namun, dengan harga varian tertingginya Rp. 1.299.000, sepertinya menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Smartphone ini sendiri paling cocok untuk mereka yang memiliki dana terbatas serta yang baru ingin pindah dari ponsel biasa ke perangkat Android.

Jika harus memilih antara tiga perangkat ini, saya sendiri bakal memilih Redmi 9. Mengapa? Kinerja yang ditawarkan cukup terpaut tinggi dibandingkan dengan Redmi 9A dan 9C. Saya tidak menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Penggunaan MIUI 11 pun juga tidak terlalu mengganggu saya.

Kamera 9C memang menghasilkan gambar yang lebih baik, namun hasilnya terpaut sedikit dari Redmi 9. Harga yang ditawarkan juga tidak terpaut jauh, sehingga nilai perbandingannya dengan kinerja masih jauh lebih baik. Saya bisa mengoperasikan semua aplikasi untuk bermain dan bekerja dengan lancar.

Sparks

Redmi 9

  • Kinerja terbaik untuk perangkat harga di bawah dua jutaan
  • Bisa menggunakan WiFi 5 GHz
  • Layar sudah menggunakan Gorilla Glass 3

Redmi 9C

  • Hasil kamera cukup baik di harga satu jutaan
  • Perangkat paling murah yang memiliki sensor sidik jari
  • Garansi 2 tahun

Redmi 9A

  • Harga perangkat paling murah di antara ketiganya
  • Daya tahan baterai paling panjang

Slacks

Redmi 9

  • Hasil kamera bukan yang terbaik di antara ketiganya
  • Masih MIUI 11

Redmi 9C

  • Kinerja masih kurang kencang walau menggunakan Helio G35
  • Tanpa dukungan WiFi 5 GHz

Redmi 9A

  • Kinerja paling rendah di antara ketiganya
  • Tanpa sensor sidik jari

Mediatek Helio G95 Diluncurkan, Beda 100 MHz pada GPU

Segmen gaming saat ini sedang mendapatkan sebuah chipset baru dari Mediatek. Masih ditujukan untuk segmen smartphone gaming 4G premium, Mediatek memperkenalkan G95. Hal ini membuat G90T harus turun tahta sebagai cip gaming 4G terkencang dari Mediatek.

Bagi para penggemar game, MediaTek Helio G95 menawarkan kinerja lebih cepat dan fitur-fitur high-end seperti fotografi multi-kamera tingkat lanjut – maksimal 4 kamera, dengan AI processing unit (APU) terintegrasi. Chip ini menyediakan dukungan wake-up word ganda dan tampilan standar HDR 10, yang bisa ditingkatkan untuk mendekati kualitas HDR10+ secara real-time.

 “Segmen smartphone gaming memperlihatkan pertumbuhan yang stabil, dengan para pembuat perangkat yang terus menawarkan berbagai teknologi yang lebih baru dan lebih canggih bagi para penggemar game. MediaTek terus meningkatkan chip seri G miliknya untuk menawarkan kinerja hebat dan mediaTek Helio G95 merupakan chip gaming kami yang paling canggih saat ini,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

MediaTek_Helio_G95 info

Mediatek Helio G95 dibuat dengan proses pabrikasi 12 nm oleh TSMC. Spesifikasi yang dimiliki ternyata mirip dengan Helio G90T. Keduanya menggunakan prosesor dua inti Cortex A76 dengan clock 2.05 GHz bersama enam core Cortex A55 berkecepatan 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X dengan penyimpanan internal UFS 2.1.

Perbedaan yang mendasar ditemukan pada kecepatan dari GPU-nya. Mediatek Helio G90T menggunakan GPU Mali G76 MC4 yang memiliki kecepatan 800 MHz. Untuk Helio G95, kecepatannya sedikit dipercepat menjadi 900 MHz. Tentunya, hal ini akan cukup membuat kinerja game sedikit terdongkrak.

Kedua cip juga sudah mendukung HyperEngine yang selama ini akan meningkatkan kinerjanya pada saat bermain game. Teknologi ini dapat memicu konkurensi Wi-Fi dan LTE, membuat koneksi menjadi lancar dan bebas-lag ketika bermain game. Teknologi ini juga memungkinkan opsi untuk menunda panggilan ketika bermain game tanpa hilangnya koneksi dan memastikan pengelolaan dinamis untuk CPU, GPU, dan memori

Helio G95 bakal pertama kali hadir pada seri Realme 7 yang akan diluncurkan pada bulan September. Tentunya, cip ini juga bakal hadir pada perangkat-perangkat mainstream lainnya di tahun 2020 ini.

Lini MediaTek Helio G Series yang berfokus di game terdiri dari G90 Series dan G95 yang baru ini, ditujukan bagi pengguna premium. Untuk perangkat game menengah, MediaTek memiliki chipset G85, G80 dan G70. MediaTek Helio G25 dan G35 difokuskan pada kategori smartphone mainstream.

Realme C12 Diluncurkan dengan Baterai 6000 mAh dan (Masih) Helio G35

Tampaknya tidak perlu menunggu lama lagi untuk realme dalam mengeluarkan produk barunya. Produk yang kali ini diluncurkan adalah perangkat yang dipasarkan untuk kelas entry level. Produk tersebut adalah smartphone realme C12.

Realme C12 kembali hadir dengan baterai besar, yaitu 6000 mAh.  Realme C12 juga menghadirkan layar besar 6,5 inci dan tiga kamera. Pangsa pasar yang mereka tuju adalah sebagai smartphone sempurna bagi anak muda yang gemar berkreasi dan mengeksplor diri.

realme C12 adalah kejutan besar pertama yang kami siapkan bagi penggemar di Indonesia bersamaan dengan rangkaian acara realme Fan Fest kedua kami. Anak muda di Indonesia mengutamakan baterai besar seperti 6000mAh untuk bisa menemani aktivitas sehari-hari mereka tanpa perlu sering mencari colokan untuk mengisi daya smartphone. Kami meluncurkan realme C12 untuk memberikan mereka pilihan baru smartphone 6000mAh di segmen harga entry-level. Selain baterai 6000mAh, realme C12 juga hadir dengan trendsetting design dan triple camera dengan kemasan box yang trendi dan di desain khusus untuk penggemar realme di Indonesia,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme menjanjikan bahwa perangkat ini mampu bertahan secara stand by hingga 57 hari. Selain itu, perangkat ini juga membawa tiga buah kamera yang terdiri dari kamera utama, makro, dan hitam putih. Realme C12 juga menggunakan layar mini drop dengan dimensi 6.5 inci dan rasio layar 88,7 %.

Jika diperhatikan, realme C12 merupakan saudara kembar dari C15. Jika kita lihat dari bagian depan dan belakangnya, keduanya hampir tidak bisa dibedakan. Hal itu berlaku juga untuk desain back case dari kedua smartphone tersebut yang memiliki motif sama.

Palson Yi - Marketing Director realme Indonesia (kiri) & Krisva Angnieszca - PR Manager realme Indonesia (kanan) Umumkan realme C12

System on Chip yang digunakan juga ternyata sama. C12 masih menggunakan Mediatek Helio G35 yang menggunakan delapan inti prosesor Cortex A53. Hal ini membuat kinerja keduanya akan cukup mirip. Namun, realme C12 hanya dijual dengan konfigurasi RAM 3 GB dan internal 64 GB saja.

Realme C12 sudah langsung tersedia di pasar Indonesia dari tanggal 16 Agustus 2020. Harga yang dipatok untuk perangkat yang satu ini adalah Rp. 1.899.000.

Kembar dengan realme C15?

Seperti yang sudah saya singgung di atas, perangkat yang satu ini memang mirip dengan C15. Hal ini juga nantinya bisa membuat konsumen bingung untuk memilih antara C12 dan C15. Apa tanggapan realme Indonesia mengenai hal ini?

Krisva Angnieszca selaku manajer Public Relation realme Indonesia mengatakan bahwa fans realme memang menginginkan banyak opsi. Realme menghadirkan C12 memang untuk menjadikan opsi pada batera 6000 mAh di entry level. Krisva juga mengaku bahwa keduanya mirip dan tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, C12 hadir untuk melengkapi opsi tersebut, namun mengisi harga di antara C11 dan C15.

Palson Yi juga mengatakan bahwa mereka meluncurkan C12 karena menggelar Realme FanFest 2020. Ketiga produk yang ada pada kelas entry level itu tidak akan melawan satu sama lainnya di pasar karena diluncurkan untuk kebutuhan yang beragam. Peluncuran C12 ini juga membuat realme C3 sudah discontinue.

Realme C15 dan C12 memiliki perbedaan pada sisi konfigurasi kamera, di mana C12 tidak memiliki kamera retro. Selain itu, C12 juga tidak dilengkapi dengan charger 18 watt dan hanya 10 watt saja. Terakhir, C12 hanya memiliki internal 64 GB saja serta RAM 3 GB.

 

Mengenal Chipset Mediatek Helio G35 dan G25

Baru-baru ini, realme meluncurkan perangkat terbarunya yang bernama C11. Hal yang baru dari perangkat realme C11 adalah smartphone ini yang pertama yang membawa cip baru buatan Mediatek, yaitu Helio G35. Setelah peluncuran dari smartphone ini, saya pun mendapatkan sebuah email bahwa Mediatek meluncurkan cip terbarunya, G35 dan G25.

Dengan lini G, tentu saja kedua cip ini memiliki fitur yang bernama MediaTek HyperEngine. HyperEngine sendiri merupakan sebuah fitur untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih cepat dan lancar, serta membuat efisiensi daya menjadi lebih tinggi, serta membuat kinerja grafis yang lebih baik.

MediaTek Helio G25

Ketika sinyal Wi-Fi lemah, teknologi HyperEngine secara cerdas mengaktifkan konkurensi Wi-Fi dan LTE dalam waktu milidetik, memastikan koneksi tanpa lag. MediaTek HyperEngine juga memungkinkan pengguna untuk menunda panggilan ketika bermain game, mencegah putusnya koneksi atau berhentinya permainan untuk menerima panggilan. Teknologi ini juga memastikan pengelolaan cerdas dan dinamis akan CPU, GPU, dan memori.

Saat ini, keluarga Mediatek Helio G sudah memiliki dua kelas, yaitu menengah dan premium. Kelas premium diisi oleh seri G90 yang terdiri dari G90 dan G90T. Untuk kelas menengah, Mediatek memiliki cip Helio G70, G80, dan G85. Mediatek pun menempatkan Helio G25 dan G35 untuk kategori smartphone mainstream.

“Mobile gaming merupakan cara yang sekarang dipilih untuk hiburan di berbagai segmen pasar, dan MediaTek memperluas seri G untuk memenuhi kebutuhan yang besar akan smartphone gaming mainstream dengan harga bersaing,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

“MediaTek Helio G25 dan G35 menawarkan fitur-fitur smartphone premium yang sudah ada di lini seri G kami lainnya, termasuk efisiensi daya yang lebih tinggi, kinerja optimal, permainan yang lebih mulus, dan fotografi lebih baik,” imbuhnya.

Secara spesifikasi, kedua cip yang diproduksi dengan proses pabrikasi 12 nm ini memang memiliki banyak kemiripan. Hal yang membedakan paling mencolok adalah clock speed yang dimiliki, di mana G25 hanya memiliki kecepatan hingga 2 GHz dan G35 sampai 2,3 Ghz. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini

Mediatek Helio G25 Mediatek Helio G35
CPU 8x ARM Cortex-A53 up to 2GHz, total 1MB L2 cache 8x ARM Cortex-A53 up to 2.3GHz, total 1MB L2 cache
RAM 2x LPDDR4x (Up to 6GB, 1800MHz); 2x DDR4 (Up to 6GB, 1200MHz); 1x LPDDR3 (933MHz, up to 4GB)
GPU IMG PowerVR GE8320 up to 680MHz
Camera 21MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps 25MP @ 30fps, 13+8MP @ 30fps
Video Decoding FHD @ 30FPS, H.264/HEVC
Video Encoding FHD @ 30FPS, H.264
Display 1600 x 720 (HD+) @ 20:9 2400 x 1080 (Full HD+) @ 20:9
Storage eMMC 5.1
Modem LTE Cat 7 (DL) / Cat-13 (UL) (FDD/TDD), DL/UL CA, TAS 2.0, HPUE, IMS (VoLTE\ViLTE\WFC), eMBMS, Dual 4G VoLTE (DSDS), Band 71, Dual 4G SIM
Connectivity Wi-Fi 5 (802.11 a/b/g/n/ac), Bluetooth 5.0, Multi-GNSS options, FM radio

Pada kedua cip yang baru diluncurkan ini, MediaTek menekankan bahwa G25 dan G35 mendukung penggunaan multi kamera pada sebuah smartphone. Untuk resolusinya, G35 mendukung kamera hingga 25 MP dan G25 mendukung hingga 21 MP. Kedua cip juga memiliki fitur EIS untuk gambar yang lebih stabil serta RSC untuk mengurangi efek melengkung ketika merekam aksi cepat.

MediaTek Helio G25 & G35 Infographic 0620

Hal yang menarik pula adalah modem yang digunakan pada cip G35 dan G25 sudah mendukung Wi-Fi 5 atau 802.11ac. Wi-Fi 5 sendiri sudah mendukung dua kanal Wi-Fi, yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz. Sedangkan pada perangkat pertama yang menggunakan G35, yaitu realme C11, tidak mendukung Wi-Fi 5 GHz.

Realme C11 - Auf Extra 2

Konektivitas 4G yang dimiliki oleh kedua cip juga sudah mendukung LTE Cat 7. Hal ini berarti bahwa Helio G25 dan G35 sudah mendukung 2×20 MHz Carrier Aggregation yang bisa mentransfer data hingga 300 Mbps. Cip-cip ini juga menawarkan teknologi antena cerdas MediaTek TAS 2.0, yang secara aktif mendeteksi kualitas sinyal untuk menyediakan koneksi terbaik, dengan konsumsi daya rendah hingga menghemat pemakaian baterai.

Jika Mediatek Helio G35 digunakan pertama pada realme C11, kemungkinan besar Helio G25 nanti hadir sebagai Xiaomi Redmi 9A. Tentunya, dengan menggunakan cip Helio G25, nantinya perangkat-perangkat tersebut bakal memiliki harga yang lebih terjangkau. Jadi, mari kita tunggu kehadiran perangkat-perangkat baru yang terjangkau yang menggunakan MediaTek Helio G35 dan G25.

MediaTek Umumkan Chipset Helio G85, Fokus Pada Performa Gaming

Bila dibandingkan dengan Qualcomm, dulu penggunaan chipset MediaTek kerap dianggap remeh. Tetapi itu cerita lama, karena MediaTek berhasil menunjukkan bahwa chipset buatannya sanggup menyuguhkan performa yang powerful dan sangat mengunggulkan kekuatan AI.

Belum lama ini, Xiaomi telah meluncurkan Redmi Note 9 yang didalamnya terdapat chipset MediaTek terbaru bernama Helio G85. Kini MediaTek secara resmi mengungkap lebih banyak mengenai keunggulan SoC tersebut.

MediaTek Helio G85 sendiri merupakan penerus dari Helio G80, SoC ini berfokus pada kemampuan mobile gaming, AI camera, dan konektivitas lebih baik. Konfigurasi CPU yang digunakan memang masih sama, yaitu terdiri dari dua inti Cortex-A75 yang berjalan pada 2.0GHz dan enam inti Cortex-A55 pada 1.8GHz.

MediaTek Helio G85

Salah satu peningkatannya ada pada kemampuan olah grafisnya, di mana GPU Mali-G52 kini berjalan pada 1GHz meningkat dari sebelumnya di 950MHz. Serta, membawa peningkatan pada teknologi HyperEngine untuk meningkatkan performa bermain game di smartphone dengan mengoptimasi hardware dan software.

SoC ini juga memiliki semua fitur dari Helio G80 seperti VoW (voice on wakeup) untuk meminimalkan penggunaan daya. Serta, menjanjikan fitur prediksi intelligent untuk WiFi dan LTE yang dapat beralih antar jaringan hanya dalam waktu 13 ms yang minim lag.

MediaTek telah mengirimkan SoC ini ke pabrikan smartphone. Kemungkinan akan ada lebih banyak smartphone yang dirilis dengan Helio G85 dengan harga sekitar 2-3 jutaan.

Sumber: GSMArena

Mediatek Rambah 5G, Perkenalkan Keluarga Dimensity

Para vendor smartphone saat ini selalu berusaha menekan harga jual perangkat mereka. Hal tersebut tentu saja harus mencari kombinasi peripheral yang digunakan. Salah satunya adalah pemilihan system on chip. Mediatek sering hadir pada perangkat murah yang disajikan oleh para vendor.

Mediatek sendiri mengeluarkan SoC buatan mereka dengan kinerja yang cukup baik. Apalagi, Mediatek Helio saat ini sudah dapat menyaingi para pembuat cip lainnya, seperti Snapdragon, Exynos, dan Kirin. Dan saat ini, sudah waktunya para pembuat cip untuk menghadirkan fasilitas 5G pada SoC mereka.

Dimensity 1000

Mediatek pun memperkenalkan Dimensity, sebuah cip yang dihadirkan untuk perangkat flagship dengan kemampuan 5G. Cip ini menawarkan performa yang tinggi, konektivitas nirkabel yang kencang, AI Camera, serta kenyamanan untuk bermain game. Satu hal yang hadir pada Dimensity adalah HyperEngine 2.0 yang merupakan sebuah kepintaran buatan untuk meningkatkan kinerja dari cip tersebut.

AI yang ada pada cip Dimensity pun juga memiliki kinerja yang tinggi. Hal tersebut diuji oleh Mediatek melalui Zurich ai-benchmark. Hasilnya, Dimensity 1000 mampu mengungguli semua cip flaghsip yang ada dipasaran, termasuk Kirin 990 dan Snapdragon 865. Cip ini juga pertama kali hadir lewat OPPO Reno 3.

Mediatek P90 vs P95

Selain Dimensity, Mediatek juga masih mengeluarkan sebuah cip Helio, yaitu P95. P95 sendiri merupakan cip P90 yang memiliki HyperEngine 1.0. Dengan begitu, kinerjanya mampu terdongkrak hingga 10% dari P90. Mediatek sendiri sepertinya menyasar Snapdragon 675 sebagai pesaing dari P95 tersebut.

Cip P95 juga sudah memiliki sebuah kecerdasan buatan untuk kamera dengan nama AI NR atau Noise Reduction. Dengan AI yang satu ini, gambar yang dihasilkan pada saat kondisi cahaya yang kurang terang akan lebih baik dari cip lainnya. Cip ini sendiri juga akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Helio masih akan diproduksi?

Cip Dimensity yang ditawarkan oleh Mediatek memang memiliki kinerja yang tinggi, serta menawarkan konektivitas lengkap hingga 5G. Namun, seiring dengan waktu, pengguna akan melakukan perpindahan dari perangkat yang hanya bisa terhubung dengan 4G ke perangkat yang memiliki kemampuan 5G. Apakah Helio nantinya masih akan diproduksi setelah P95?

Mediatek P70 - Talk

Pang Sui Yen, Senior Manager Mediatek, mengatakan bahwa hal tersebut masih memungkinkan. Sebab, mereka belum tahu bagaimana permintaan pasar di masa depan. Jika nantinya masih ada permintaan pada pasar yang membutuhkan konektivitas sampai tingkat 4G saja, bisa jadi akan keluar cip Helio baru setelah P95.

Mediatek Dimensity sendiri memang ditujukan untuk mereka yang membutuhkan kinerja tinggi serta konektivitas 5G. Sedangkan Helio merupakan cip dengan kemampuan 4G yang ditujukan untuk kinerja tinggi secara keseluruhan.