Huawei Buktikan Bahwa AI Milik Smartphone Juga Bisa Mengemudikan Mobil dengan Sendirinya

Sehebat apa kapabilitas artificial intelligence (AI) yang terdapat pada smartphone saat ini? Seperti yang kita tahu, tren ini belakangan mulai populer sejak Apple mengklaim iPhone X memiliki komponen neural engine pada chipset-nya. Tidak lama setelahnya, Huawei yang juga merancang chipset-nya sendiri bilang bahwa seri Mate 10 turut dilengkapi komponen serupa.

Huawei punya cara unik untuk mendemonstrasikan kapabilitas AI yang mereka sematkan pada smartphone buatannya. Di ajang MWC 2018 di kota Barcelona, mereka mengajak sejumlah jurnalis untuk mengendarai Porsche Panamera yang ‘disopiri’ oleh Mate 10 Pro, tanpa ada seorang pun di balik lingkar kemudi mobil tersebut.

Sumber gambar: USAToday
Sumber gambar: USAToday

Mobilnya sendiri tentu sudah dimodifikasi dengan sistem kemudi otomatis, termasuk sebuah kamera yang diletakkan di bagian atap. Mate 10 Pro di sini bertindak sebagai ‘otak’ mobil, mengolah informasi yang diterimanya dari kamera itu tadi, lalu mengirimkan instruksi ke sistem robotik pada mobil.

Huawei bilang bahwa AI milik Mate 10 Pro dapat mengenali lebih dari 1.000 objek yang berbeda, mulai dari anjing dan kucing, sampai bola dan sepeda. Ketika objek-objek itu terdeteksi, ponsel akan mengirimkan instruksi supaya mobil bisa mengerem atau menghindarinya. Andai objeknya tidak dikenali, AI tetap bisa dilatih berkat kapabilitas deep learning.

Pada awal demonstrasi, mobil hanya berjalan dalam kecepatan sekitar 10 km/jam saja selagi AI mendeteksi dan mempelajari sejumlah objek yang ada di sekitar. Setelahnya, mobil mulai melaju secepat 50 km/jam selagi bermanuver dengan tepat (menyesuaikan dengan input penumpang melalui sebuah aplikasi) ketika ada objek di rutenya.

Proyek ini Huawei sebut dengan istilah “RoadReader”, dan mereka rupanya hanya butuh waktu sekitar lima minggu untuk mengerjakannya. Pada umumnya, kapabilitas seperti ini hanya bisa diwujudkan dengan bantuan chip khusus macam yang dibuat oleh Nvidia, akan tetapi Huawei berhasil membuktikan bahwa chipset smartphone saja sudah punya potensi yang cukup mendekati.

Sumber: 1, 2, 3.

Huawei Mate 10 dan Mate 10 Pro Usung Prosesor Cerdas dan Layar FullView

Sesuai dengan prediksi, pada hari Senin 16 Oktober waktu Tiongkok, Huawei secara resmi memperkenalkan smartphone papan atas terbarunya yang hadir dalam dua varian, Mate 10 dan Mate 10 Pro. Saat pertama kali melihat wujud keduanya, saya langsung berkesimpulan bahwa keduanya menggunakan layar FullView dan bezel yang dipangkas signifikan sehingga aspek rasionya juga meningkat.

Huawei Mate 10 menampilkan layar LCD QHD 1440×2560 piksel berukuran 5,9 inci, sedangkan Huawei Mate 10 Pro menawarkan layar OLED 6 inci full-HD + dengan resolusi 1080×2160 piksel. Dan benar adanya, kedua smartphone mengadopsi layar FullView yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman dalam menikmati video dan berinteraksi dengan navigasi dan sebagainya. Kedua ponsel ini tampak lebih ringkas dari pendahulunya karena Huawei meniadakan bezel dan meningkatkan aspek rasio layar. Apple mempunyai aspek rasio 81,36 persen terhadap bodi di iPhone X, namun Huawei Mate 10 lebih baik dengan aspek 81,79 persen dan Huawei Mate 10 Pro dengan 81,61 persen.

Huawei Mate 10

Di sisi jeroan, baik Huawei Mate 10 maupun Mate 10 Pro mengadopsi chipset buatan sendiri, HiSilicon Kirin 970 SoC yang diklaim sebagai chipset smartphone pertama yang memiliki unit prosesor jaringan syaraf tiruan (NPU), walaupun sebenarnya mirip dengan apa yang ditawarkan oleh A11 Bionic dengan neural engine milik Apple. Berbekal teknologi tersebut, Kirin 970 memiliki kapabillitas kecerdasan buatan untuk berbagai keperluan seperti menjepret selfie yang lebih baik, efek bokeh pada gambar dan mengenali objek yang dibidik secara efisien.

Huawei Mate 10 Pro

Kelebihan lain dari HiSilicon Kirin 970 adalah kemampuannya untuk terhubung ke monitor dan mengubah diri menjadi PC tanpa menggunakan dok. Secara teknis, chipset Kirin 970 mengemas empat core Cortex-A73 dengan kecepatan clock 2.36GHz, empat core Cortex-A53 clock 1.8GHz, dan sebuah prosesor i7, serta dukungan grafis Mali-G72 Mp12 dan NPU.

Mendampingi prosesor, tersedia beberapa pilihan RAM dan memori. Huawei Mate 10 dilengkapi dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB, sedangkan Huawei Mate 10 Pro hadir dalam dua varian, RAM 4GB + 64GB, dan RAM 6GB dengan penyimpanan internal 128GB. Sokongan daya keduanya datang dari baterai sebesar 4.000mAh yang mendukung teknologi pengisian cepat.

Huawe Mate 10 CameraModel

Beralih ke urusan jepret-menjepret, Huawei membekali kedua jagoannya dengan konfigurasi yang sangat identik. Huawei Mate 10 dilengkapi dengan dua buah kamera belakang yang terdiri dari satu sensor monokrom 20MP dan satu sensor RGB 12MP, ditambah dengan OIS, BSI CMOS, PDAF, CAF, Laser Autofocus, dan Depth Autofocus, selain tentunya kehadiran dual LED flash. Sedangkan di bagian depan, ada pemotret dengan resolusi 8MP yang terbilang biasa-biasa saja. Seperangkat kamera yang sama dengan saudaranya yang lebih besar Mate 10 Pro.

Huawei Mate 10 Pro_3

Huawei Mate 10 dan Huawei Mate 10 Pro menjalankan EMUI 8.0 yang diracik dari OS Android 8.0 Oreo dan dipastikan bakal mendukung sistem operasi yang baru saat tersedia nanti. Kedua smartphone dual-SIM ini juga mendukung koneksi NFC. Namun Huawei Mate 10 masih membawa audio jack headphone 3.5mm. Sedangkan Mate 10 Pro tidak. Perbedaan kecil lainnya, jika Mate 10 membawa sidik jari di tombol home, Mate 10 Pro di belakang tepat di bawah kamera utama.

Huawei Mate 10 Pro dijual dengan harga EUR 699 dan akan mulai dijual pada bulan November di Australia, Tiongkok, Mesir, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Arab Saudi, Singapura, Spanyol, dan UEA. Sedangkan Huawei Mate 10 Pro dijual dengan harga EUR 799 dengan tanggal peluncuran dan pasar tujuan yang sama.

Sumber berita Huawei Mate 10 dan Mate 10 Pro.