Tahun Depan Oyo Targetkan Miliki Jaringan di Seratus Kota

Setelah meresmikan kehadirannya dua bulan yang lalu, Oyo sebagai jaringan hotel yang telah beroperasi di lebih dari 500 kota di 6 negara mengklaim telah mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan di Indonesia. Saat ini di jaringan Oyo sudah ada lebih dari 150 hotel di 16 kota di Indonesia.

Tahun 2019 mendatang Oyo memiliki target ekspansi di lebih dari 100 kota. Selama ini Oyo juga telah memperkuat jaringan hotel di Indonesia dengan menambahkan lebih dari 70 hotel per bulan ke jaringannya. Sebelumnya perusahaan mengumumkan komitmen investasi lebih dari US$100 juta (sekitar Rp1,5 triliun) untuk menjadi pemain terdepan di Indonesia.

“Dengan total investasi sebesar $100 juta, kami telah menyiapkan strategi pertumbuhan bisnis yang agresif untuk tahun 2019. Kami berencana akan memperluas jaringan di lebih dari 100 kota di Indonesia. Kami juga terus mengeksplorasi berbagai peluang pertumbuhan organik selagi membangun sinergi lewat berbagai kerja sama dengan entitas lokal,” kata Country Lead Oyo Hotels Indonesia Rishabh Gupta.

Besarnya permintaan dari masyarakat terkait dengan hotel di Indonesia menurut Oyo tidak diimbangi dengan penyediaan akomodasi berkualitas. Dalam hal ini Oyo dengan kapasitas yang dimiliki ingin mengakomodasi kebutuhan tersebut lewat model bisnis berbasis teknologi.

“Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan Oyo di Indonesia, namun kami melihat bahwa peluang bisnis yang tidak kalah besar justru datang dari kota-kota lain yang menjadi pusat bisnis regional maupun destinasi wisata baru. Berbagai program pengembangan destinasi wisata dari Kementerian Pariwisata Indonesia juga turut memiliki andil besar dalam mendukung pengembangan bisnis hospitality di Indonesia ke depannya,” tambah Rishabh.

Untuk pendanaan sendiri, Oyo sebelumnya telah mengantongi funding dari Softbank, Lightspeed, Sequoia, dan Greenoaks Capital senilai US$1 miliar. Ada pula tambahan $200 juta yang diambil dari neraca keuangan perusahaan.

Baru-baru ini Oyo juga dikabarkan telah mendapatkan dana segar dari Grab senilai $103,4 juta (Rp1,5 triliun) dalam seri E. Rencananya investasi Grab ini akan digunakan untuk membantu mengembangkan layanan Oyo di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Go-Ventures is in Talk to Invest $30 Million for Mobile Premier League, India’s Esports Platform Developer

Go-Ventures, Go-Jek’s investment company, is reportedly to pour another investment soon. It’s now for India’s esports platform developer Mobile Premier League (MPL). According to the local publication, it’s worth up to $30 million (over 431 billion rupiah) and put MPL valuation to $150 million.

MPL has previously received Series A funding from Sequoia Capital, a Go-Jek investor. Go-Jek has also acquired four Indian developers and built R&D office in Bangalore.

Gojek supporting esports

According to Google-KPMG, India esports market has reached $290 million and will be increased to $1 billion in 2022. Meanwhile, according to the data collected by Statista, the mobile game market in Indonesia will reach $571 million this year. It means the gaming market in both countries have great potential.

In Indonesia, Gojek particularly provides sponsorship for Evos, one of the successful esports teams in Indonesia consists of Hartman Harris and friends. Evos, also supported by Traveloka, has established a new team in Vietnam and Thailand, and formed a creative team for publicity. It proves the esports sector is a big deal.

In addition, through its business unit Go-Live, Gojek starts holding esports event in Jakarta. Even though there’s no further detail regarding its activities, Go-Live’s main focus is to handle esports industry and live event experience.

In the company blog, Rudolph Karundeng as Go-Live’s Head of e-Gaming said that Go-Live is an effort from Gojek to grasp e-sports potential in Indonesia. From various research results that he collected, Indonesia has 43.7 million gamers as of last year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Go-Ventures Dikabarkan Siap Kucurkan Dana 430 Miliar Rupiah untuk Pengembang Platform Esports India “Mobile Premier League”

Go-Ventures, perusahaan investasi milik Gojek, dikabarkan segera kembali mengucurkan dananya. Kali ini untuk pengembang platform esports asal India Mobile Premier League (MPL). Menurut sumber pemberitaan setempat, nilainya mencapai $30 juta (lebih dari 431 miliar Rupiah) dan membawa valuasi MPL di kisaran $150 juta.

MPL sebelumnya telah mendapatkan pendanaan Seri A dari Sequoia Capital, pemodal ventura yang turut berinvestasi ke Gojek. Gojek sendiri telah mengakuisisi empat pengembang India dan membangun kantor R&D di Bangalore.

Gojek mendukung esports

Menurut laporan Google-KPMG, pasar esports India saat ini telah mencapai $290 juta dan akan mencapai $1 miliar pada 2022 mendatang. Sementara menurut data yang dihimpun Statista, keuntungan segmen pengembang mobile game di Indonesia akan mencapai $571 juta tahun ini. Artinya, pasar game di kedua negara memang memiliki potensi yang besar.

Di Indonesia, secara khusus Gojek memberikan dukungan sponsor untuk Evos, salah satu tim esports sukses di Indonesia yang digawangi Hartman Harris dan kawan-kawan. Juga didukung Traveloka, Evos mantap membentuk tim baru di Vietnam dan Thailand, serta membentuk tim kreatif untuk publisitas. Ini menunjukkan bahwa sektor esports memang tidak bisa dianggap main-main.

Selain itu, melalui unit usahanya Go-Live, Gojek mulai mengadakan acara bertajuk esports di Jakarta. Kendati belum ada detail mengenai rencana aktivitas yang dilakukan, Go-Live akan jadi vertikal yang khusus menangani industri esports dan live event experience.

Di blog perusahaan, Head of e-Gaming Go-Live Rudolph Karundeng (Rudi) menyampaikan bahwa Go-Live menjadi cara Gojek untuk menangkap potensi e-sports di Indonesia. Dari berbagai hasil riset yang ia kumpulkan, tercatat pada tahun lalu Indonesia memiliki 43,7 juta pemain game.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Google Bersiap Luncurkan Smartphone Android Go dengan Harga $30?

Di tahun 2017 lalu, Google resmi memperkenalkan iterasi terbaru Android yang dinamai Android Go, sistem operasi berbasis Oreo yang dirancang untuk perangkat murah dengan RAM 1GB atau bahkan kurang. Inisiasi ini tak lain adalah untuk memperluas jangkauan Android ke pasar-pasar berkembang yang identik dengan perangkat dengan spek minimalis dan harganya yang murah meriah.

Sebagai permulaan, Google dikabarkan sedang bersiap-siap untuk memulai proyek Android Go di pasar India dengan menggandeng sejumlah pabrikan, salah satunya adalah Micromax yang cukup tenar di sana. Lebih ekstrim dari Android One, ponsel dengan bekal OS Android Go dijual seharga $30, paling murah dalam sejarah ponsel pintar Android. Smartphone disebut bakal debut di bulan ini.

Di India, ponsel feature masih merajai pasar di tier harga $25 sampai dengan $35. Dan bila pabrikan lain seperti Intex, Lava, dan Karbonn bergabung bersama Micromax, maka gelombang smartphone super murah ini akan sulit dibendung oleh pabrikan lain yang masih ngeyel fokus di ponsel-ponsel jadul.

Sementara itu di tempat berbeda, Nokia yang kini dimotori oleh HMD Global juga dikabarkan sedang menguji perangkat berbasis Android Go bernama Nokia 1. HMD Global disebut akan meluncurkan ponsel paling murahnya ini pada bulan Maret mendatang, meskipun perusahaan berbasis di Finlandia itu belum memberikan konfirmasi resmi.

screenshot-www.android.com-2018-01-04-09-16-23

Kembali ke topik. Selain mengusung sistem operasi yang diracik lebih ringan dari versi Android 8.0 Oreo standar, iterasi terbaru ini juga bakal dipersenjatai sejumlah aplikasi populer seperti YouTube, Google Maps, Gmail dan Play Store yang ke semuanya diracik ulang dari nol agar optimal di perangkat berspesifikasi minimalis tersebut. Sayang belum ada bocoran spesifikasi yang bakal disematkan.

Jika kabar ini benar, ke mana lagi Android Go akan berlabuh? Berkaca pada program Android One yang sampai saat ini masih bergulir, saya yakin Google sangat tertarik untuk kembali membidik Indonesia untuk peluncuran smartphone Android Go berikutnya.

Sumber berita Gizmochina dan header ilustrasi Android.

Bersenjata Dual Camera Kelas Flagship, Smartphone Xiaomi Mi A1 Meluncur di India

Indikasi rencana Xiaomi buat meluncurkan smartphone baru terdengar di akhir bulan Agustus kemarin saat mereka mengirimkan undangan pada media di Indonesia untuk berkunjung ke India. Namanya sempat terkuak minggu lalu, kemudian fitur utamanya disingkap hari ini, beberapa saat sebelum pengumuman resminya. Produsen mendeskripsikan handset tersebut sebagai ‘seri baru Xiaomi’.

Dan lewat presentasi yang juga ditayangkan secara live stream, produsen elektronik asal beijing itu memperkenalkan Mi A1, smartphone ‘penakluk’ produk-produk high-end dari mulai iPhone 7 Plus hingga OnePlus 5. Fitur primadona di sana adalah setup kamera ganda, yang diklaim mampu memberikan keleluasaan fotografi ala DSLR. Sudah pasti, Xiaomi tidak melupakan aspek-aspek krusial lain seperti desain dan performa.

Xiaomi Mi A1 3

 

Mi A1 menyuguhkan layar 5,5-inci Corning Gorilla Glass 2.5D dengan resolusi full-HD, disematkan pada tubuh ergonomis bermaterial aluminium. Ketebalannya hanya 7-milimeter dan mempunyai bobot 165-gram. Menurut Donovan Sung selaku director of product management, Mi A1 tak hanya dirancang agar tampil elok, namun juga didesain agar fungsional. Sung bilang, smartphone ini mendukung penuh pemakaian satu tangan.

Xiaomi Mi A1 4

 

Menakar dari penampilan Mi A1, Anda akan melihat banyak kesamaan dengan iPhone 7 Plus: sisi sudutnya membundar, lalu modul kamera diposisikan di pojok kiri atas yang ditandai area hitam. Bedanya, sensor sidik jari ditempatkan di punggung, dalam zona melingkar, diletakkan di sana agar mudah dijangkau jari telunjuk. Di depan dan samping, Anda disuguhkan layout familer berupa tiga tombol navigasi kapasitif serta tombol mekanik power dan volume.

Xiaomi Mi A1 1

Untuk fotografi, Xiaomi mengandalkan sepasang kamera; terdiri dari lensa wide-angle 12-megapixel dan lensa telephoto 12-megapixel. Varian ini lebih premium dibanding pasangan sensor RGB dan monokromatis (harganya lebih mahal 41 persen), digunakan oleh iPhone 7 Plus. Sensor-sensor di sana memiliki ukuran 1,25μm, bisa menyerap cahaya 56 persen lebih banyak dari sensor 1μm. Selain bisa melihat objek dalam perspektif stereoscopic, kamera Mi A1 turut dibekali kemampuan deep learning.

Mi A14

Menariknya lagi, produsen memutuskan untuk tidak menyertakan MIUI di produk ini. Mi A1 merupakan smartphone dengan platform Android One pertama buatan Xiaomi. Rekan saya Glenn bilang bahwa pemilihan nama produk ini sangat cerdik. A1 sudah pasti ialah singkatan dari Android One, varian OS Android yang dioptimalkan untuk device-device entry-level hingga kelas menengah.

Tentu saja Mi A1 bukanlah handset entry-level. Ia diotaki oleh chip Snapdragon 625 (CPU octa-core Cortex A-53 2GHz dan GPU Adreno 506), yang dibantu RAM 4GB, ROM 64GB, dan ditenagai baterai 3.080mAh.

Di India, Xiaomi Mi A1 dibanderol seharga INR 15 ribu atau kisaran US$ 234. Cukup besar kemungkinan produk ini juga akan dilepas di Indonesia tanpa perlu menunggu terlalu lama.

Minggu Depan, BlackBerry KEYone Mulai Dijual di India

BlackBerry memang tak sepenuhnya terjun dan mengelola bisnis mobile-nya seperti dulu. Tapi kekuatan brand yang mereka miliki ampuh menarik minat sejumlah perusahaan untuk jadi rekanannya. Saat ini BlackBerry telah merangkul 3 perusahaan yang siap merakit perangkat untuk mereka, yakni TCL (Tiongkok), Optiemus (India) dan PT BB Merah Putih di Indonesia.

Perkembangan terbaru, bahwa Optiemus Infracom Limited yang memegang hak jual di India telah resmi menghadirkan smartphone flagship, BlackBerry KEYone limited edition black. Perangkat secara ekslusif dijual di Amazon India mulai tanggal 8 Agustus 2017 dengan banderol di kisaran $625 atau Rs. 39,990.

blackberry_keyone_front_box_gadgets_360_1501569179097

Hardip Singh selaku eksekutif direktur Optiemus mengatakan, bahwa ponsel ini akan diproduksi oleh perusahaannya yang berada di India. Ia juga optimis brand BlackBerry masih diterima oleh masyarakat India. “Masih ada lebih dari satu juta perangkat BlackBerry yang aktif di sini.” Katanya kepada Indianepress.

BlackBerry KEYone memiliki layar 4,5 inci dengan resolusi 1620 x 1080 dan mempunyai kepadatan piksel di 434ppi serta aspek rasio 3:2. Perangkat dibangun dari bingkai aluminium dengan tektur soft touch di bagian belakang. Di bagian inilah bersemayam kamera 12MP dengan sensor Sony IMX378 dengan ukuran pixel 1.55 micron yang kemudian dilengkapi kamera depan 8MP handal.

Namun untuk varian ini, Optiemus memberi sentuhan istimewa sesuai namanya. Bahwa perangkat tiba dengan balutan warna hitam khas dan mendapatkan peningkatan kapasitas RAM serta memori, menjadi 4GB dengan 64GB.

Sumber berita NDTV, CrackBerry.

Aplikasi LinkedIn Lite Resmi Diluncurkan

Menghadirkan versi ringan dari layanan utamanya, menjadi solusi untuk menjangkau lebih banyak pengguna terutama di wilayah yang terbentur dengan koneksi internet. Facebook lebih dulu dengan Facebook Lite, kemudian disusul dengan Messenger Lite tak lama kemudian. Langkah Facebook juga diikuti oleh Twitter belum lama ini, juga dengan imbuhan yang sama menjadi Twitter Lite.

Seolah tak mau kehabisan pasar, jejaring sosial profesional LinkedIn mengikuti jejak kedua layanan di atas dengan meluncurkan LinkedIn Lite. India menjadi negara pendaratan pertama sebelum menyambangi negara-negara berkembang lainnya.

Tersedia hanya untuk Android, LinkedIn Lite dijadwalkan untuk menjumpai lebih dari 60 negara berkembang di seluruh dunia. Microsoft sendiri selaku pemilik situs belum membeberkan secara gamblang urutan negara-negara yang akan disambangi. Tetapi mereka memastikan India bukan satu-satunya negara tujuan LinkedIn Lite.

LinkedIn Lite

Aplikasinya sendiri berukuran kurang dari 1MB, super ringan dan ideal untuk perangkat entry level selama berbasis Android yang memang lebih banyak dijumpai di India. Mayoritas fitur versi web bisa dijumpai di aplikasi ini, namun interface-nya dibuat lebih minimalis. Dalam penggunaanya, LinkedIn Lite bahkan dapat diakses dari jaringan 2G, berkat penerapan algoritma pintar yang memangkas konsumsi data hingga 80% banyaknya ketimbang aplikasi standar.

Peluncuran aplikasi berbasis Android ini menjadi pelengkap atas apa yang sudah dimulai oleh LinkedIn pada bulan September lalu. Sebelum ini, mereka sudah menghadirkan versi lite dari situs utamanya, memberikan alternatif akses yang jauh lebih cepat terutama dari browser perangkat berkemampuan terbatas.

Penunjukan India sebagai tempat peluncuran perdana aplikasi LinkedIn Lite bukanlah tanpa alasan. Dari total negara yang terdaftar di sana, India duduk di peringkat kedua dengan jumlah anggota sebanyak 42 juta dan terus bertambah.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita Techcrunch.

Nokia 3, Nokia 5 dan Nokia 6 Resmi Meluncur di India

Setelah didahului oleh serangkaian rumor, Selasa (13/6/2017) waktu India, HMD Global akhirnya resmi meluncurkan smartphone Nokia 3, Nokia 5 dan Nokia 6 ke negeri Bollywood. Peluncuran ketiga smartphone ini merupakan langkah penting bagi HMD Global dalam kampanyenya di pasar global sekaligus menandai kembalinya Nokia di pasar India.

Sebelum membahas harga jualnya di sana, mari kita simak dulu ulasan spesifikasi ketiga smartphone yang mungkin saja setelah ini akan menyambangi tanah air.

Nokia 3 mengandalkan frame aluminium unibody, namun panel belakangnya menggunakan polycarbonate / HMD Global
Nokia 3 mengandalkan frame aluminium unibody, namun panel belakangnya menggunakan polycarbonate / HMD Global

Nokia 3 telah ditargetkan untuk mereka yang mencari perangkat dengan spek premium tapi punya anggaran terbatas. Muncul dengan bodi polikarbonat dan bingkai metalik di sampingnya, Nokia 3 memiliki layar HD 5 inci, sistem operasi Android 7.0 Nougat, dan chipset MediaTek 6737 SoC 1.3GHz. Perangkat menawarkan penyimpanan inbuilt 16GB, yang dapat diupgrade hingga 128GB melalui dukungan kartu microSD.

Nokia 3 mempunyai dua komponen kamera, 8 megapiksel di bagian depan dan juga belakang yang kemudian ditopang oleh baterai sebesar 2650mAh yang dibalut oleh body berukuran 143.4×71.4×8.4mm.

Desain Nokia 5 lebih mirip iPhone jika dibandingkan dengan Nokia 6 / HMD Global
Desain Nokia 5 lebih mirip iPhone jika dibandingkan dengan Nokia 6 / HMD Global

Sedangkan Nokia 5 sudah dilengkapi pemindai sidik jari dan menampilkan pesaonanya lewat penampang layar selebar 5,2 inci. Smartphone berbasis Android 7.1.1 Nougat ini didukung oleh prosesor Snapdragon 430 yang ditemani oleh RAM sebesar 2GB. Muncul dengan penyimpanan inbuilt 16GB dan juga mendukung kartu microSD (hingga 128GB), Nokia 5 menawarkan juru potret beresolusi 13MP di bagian belakang dan 8MP di bagian depan.

Desain Nokia 5 menjadi sorotan karena mengemas seri aluminium 6000 mulus yang melengkung di bagian tepi dengan bentuk bulat yang rapi. Mempunyai dimensi total 149.7×72.5×8.05mm, ia mampu baterai berkapasitas 3000mAh.

Variasi warna untuk Nokia 6, termasuk varian Arte Black Limited Edition di paling depan / HMD Global
Variasi warna untuk Nokia 6, termasuk varian Arte Black Limited Edition di paling depan / HMD Global

Sekarang tiba giliran sang idola, Nokia 6 yang merupakan smartphone dengan spesifikasi terbaik di antara ketiganya. Nokia 6 memiliki layar 5,5 inci full-HD dengan lapisan kaca 2.5D dan perlindungan Corning Gorilla Glass. Nokia 6 berjalan dengan sistem operasi Android 7.0 Nougat dan didukung oleh Snapdragon 430 SoC yang ditemani oleh RAM 3GB. Perangkat ini mengemas penyimpanan 32GB yang bisa diperluas dengan tambahan microSD hingga 128GB. Kapasitas baterainya sendiri sama dengan Nokia 5, sebesar 3.000mAh. Di bagian depan kamera, Nokia 6 mengusung sensor belakang 16MP, sementara di depan menggunakan resolusi kamera depan 8MP dengan aperture f/2.0 untuk keduanya.

Harga dan Ketersediaan Nokia 3, Nokia 5 dan Nokia 6 di India

Harga Nokia 6 di India di kisaran Rs. 14.999 atau setara dengan Rp 3 juta-an, dan pendaftaran untuk penjualan pertama akan dimulai pada 14 Juli secara online melalui Amazon India, Kemudian harga Nokia 5 adalah Rs. 12.899 atau Rp 2,6 juta-an, dan akan tersedia mulai tanggal 7 Juli melalui distributor offline. Nokia 3, yang termurah dari ketiganya akan dijual dengan harga Rs. 9.499 atau Rp 1,9 juta-an dan akan tersedia secara eksklusif melalui ritel offline mulai 16 Juni tanpa pendaftaran.

Sumber berita GSMArena dan gambar header HMD Global.

Panasonic Eluga Ray dan P85 Panaskan Pasar Smartphone Murah di India

Selain dua model Eluga Ray Max dan Eluga Ray X, Panasonic India kembali menghadirkan smartphone model baru untuk pasar domestik dari seri yang sama, kali ini model Eluga Ray dan satu model lainnya, P85 melalui Flipkart.

Dijajakan mulai 15 Mei, Panasonic Eluga Ray mempunyai fitur unggulan berupa asisten kecerdasan buatan bernama Arbo yang mampu melacak dan mempelajari kebiasaan pengguna perangkat. Teknologi ini berdiam dalam perangkat seluas 5 inci yang ditenagai prosesor empat inti buatan MediaTek, RAM 3GB dan memori internal seluas 16GB. Ekspansi memori dapat dioptimalkan hingga 64GB melalui memori eksternal.

Perihal tatap muka, Panasonic memilih sistem operasi Android 6.0 Marshmallow yang akan ditopang oleh baterai sebesar 4.000mAh. Kameranya menggunakan sensor 5MP yang disematkan di bagian depan, sedangkan di bagian belakang menggunakan sensor 13MP. Smartphone dengan konektivitas 4G LTE ini ditemani oleh model P85 yang mengemas layar 5 inci dan prosesor quad core, RAM 2GB dan memori internal seluas 16GB.

P85 yang tampaknya berada di kelas yang lebih rendah mendapatkan bekal kamera 8MP dan 2MP masing-masing untuk bagian belakang dan depan. Tapi dukungan daya untungnya masih dipertahankan sebesar 4.000mAh. Panasonic Eluga Ray dijual melalui Flipkart seharga $124, sedangkan P85 lebih murah hanya $102.

Sumber berita NDTV.

YouTube Go Versi Beta Akhirnya Tiba

YouTube akhirnya secara resmi meluncurkan versi barunya, YouTube Go untuk pengguna di India, kendati masih mengantongi label beta dan membutuhkan waktu dan feedback untuk benar-benar matang. Aplikasi ini pertama kali diumumkan pada bulan September 2016 tepat di hari jadi YouTube ke 18. YouTube Go adalah aplikasi yang ditujukan untuk pengguna yang mempunyai keterbatasan jaringan dan kerap dibuat was-was dengan konsumsi kuota data.

Dirancang untuk negara-negara berkembang yang mempunyai kualitas jaringan di bawah standar, YouTube Go memungkinkan penggunanya untuk mengunduh video dan menontonnya secara offline tanpa dibuat pusing dengan proses buffering. YouTube Go juga menawarkan sejumlah opsi untuk membantu pengguna mengoptimalkan keseruan menonton video tanpa membakar kuota, termasuk fitur pratinjau video dan panel untuk memantau penggunaan data saat mengunduh satu video dalam resolusi yang berbeda.

YT Go Screen Grabs - PR (3)

Video yang sudah diunduh kemudian dapat dibagikan melalui koneksi nirkabel, seperti Bluetooth atau Wi-Fi Direct, membantu pengguna lain yang ingin menyaksikan video yang sama untuk menghemat lebih banyak data. Bukan satu, kemampuan ini disebut mampu menampung beberapa pengguna secara bersamaan. Tatap muka aplikasi dibuat sedemikian rupa agar relevan dengan preferensi pengguna. Panel pratinjau yang disematkan secara default untuk membantu pengguna mengetahui apa isi dari video guna memutuskan apakah video tersebut layak diunduh secara penuh atau tidak.

Aplikasi YouTube Go saat ini sudah dapat dijumpai di Google Play Store. Namun seperti yang sudah disinggung di atas, layanan ini baru tersedia untuk negara India. Ketersediaan versi final dan publik juga tampaknya akan tergantung pada domisili pengguna. Tapi Indonesia seharusnya menjadi salah satu tujuan berikutnya setelah India.

Sumber berita GoogleBlog.

Application Information Will Show Up Here