Platform Paylater Yup Masuk ke Lini Insurtech, Gandeng Indotekno dan Fuse

Yup, platform fintech di bawah naungan PT Finture Tech Indonesia, hari ini mengumumkan kerja sama strategis dengan PT Pialang Asuransi Indotekno dan startup insurtech Fuse untuk memperluas akses terhadap asuransi digital di Indonesia. Kerja sama ini memungkinkan pengguna aplikasi Yup untuk membeli berbagai jenis asuransi dengan lebih mudah dan terjangkau.

Dengan penetrasi asuransi yang masih rendah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui asuransi digital.

Kepala PMO & Strategi Finture Group Gandan Wiranegara mengatakan, “Kami bangga dapat berkontribusi dalam inisiatif OJK dan berharap kerja sama ini dapat meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia.”

Melalui aplikasi Yup, pengguna dapat membeli asuransi dengan premi yang kompetitif, seperti asuransi kecelakaan diri dengan premi mulai dari Rp 5.000 yang memberikan manfaat perlindungan hingga Rp 10 juta. Produk lain yang tersedia antara lain asuransi gadget, perlindungan layar, travel, mobil, dan sepeda motor.

Direktur Utama Indotekno Iskandar Bintoro Wibowo menambahkan, “Kami berkomitmen untuk mendekatkan asuransi kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Kerja sama dengan Yup dan Fuse memungkinkan kami untuk menyediakan polis secara instan dan klaim digital, memperkaya pengalaman pengguna.”

Direktur Senior Regional Mikro Asuransi Fuse Stefani Anggadjaja, juga menekankan bahwa integrasi produk asuransi ke dalam platform Yup bertujuan untuk mempermudah proses pembelian asuransi dan memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk perlindungan finansial.

Pengguna juga dapat menikmati layanan pay later dari Yup, dengan limit hingga Rp 100 juta dan pilihan pembayaran yang fleksibel. Informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan Yup dapat diakses melalui media sosial dan website resmi mereka.

Inisiatif ini tidak hanya memperkuat ekosistem asuransi digital di Indonesia tetapi juga menunjukkan komitmen Yup, Indotekno, dan Fuse dalam mendukung inklusi keuangan melalui inovasi dan kolaborasi.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Perbarui Model Bisnis, Futuready Tambah Produk Asuransi dan Targetkan Segmen B2B2C

Setelah sebelumnya dikenal sebagai supermarket asuransi digital, pialang asuransi Futuready saat ini telah melakukan perubahan model bisnis dan transformasi layanan. Langkah ini sengaja diambil perusahaan untuk menyesuaikan fokus baru mereka yaitu memberikan layanan dan memudahkan pelanggan untuk melakukan klaim asuransi.

Kepada DailySocial CEO Futuready Keet Peng Onn menyebutkan, setelah sebelumnya fokus kepada onboarding customer, sudah saatnya bagi perusahaan untuk fokus kepada layanan pelanggan secara menyeluruh, terutama dalam hal proses klaim asuransi.

“Setelah menjalankan bisnis selama 4 tahun, kami melihat fokus kepada layanan pelanggan bagi Futuready merupakan prioritas bagi kami. Kini Futuready mulai menyasar pasar B2B2C dengan menawarkan produk terbaru dan kemudahan klaim asuransi.”

Sebagai pialang asuransi digital yang memiliki izin resmi dari OJK, Futuready melihat masih banyak startup asuransi atau insuretech yang hanya menawarkan produk asuransi saja, namun tidak memberikan layanan yang memudahkan pelanggan untuk melakukan klaim. Didukung dengan teknologi dan pilihan pembayaran pelanggan, Keet Peng Onn menyebutkan proses klaim bisa dilakukan hanya dalam waktu 48 jam saja.

“Setelah pelanggan mengunggah KTP, STNK, atau dokumen lain yang dibutuhkan juga foto tampak samping, teknologi kami bisa membantu proses lebih cepat terutama saat klaim asuransi yang diminta oleh pelanggan.”

Futuready juga telah menerapkan artificial intelligence dan machine learning ke dalam platform, sehingga membuat proses semakin seamless dan cepat. Memanfaatkan pengalaman pribadi, Keet Peng juga mengklaim teknologi Futuready bisa melakukan data analytics yang akurat, guna membantu proses pembelian produk asuransi hingga klaim.

“Harapannya dengan model bisnis yang lebih segar ini, bisa menambah jumlah pelanggan lebih banyak lagi, terutama kalangan milenial yang mulai kami lirik sebagai potensi pelanggan produk asuransi Futuready.”

Jumlah mitra yang dimiliki saat ini ada 25 perusahaan asuransi dengan lebih dari 100 product plan yang ditawarkan. Futuready mengklaim sudah mengalami pertumbuhan pelanggan hingga 137%, jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2018 lalu. Mereka mematok target untuk menambah jumlah pelanggan hingga dua kali lipat tahun 2020 mendatang.

Menambah produk asuransi

Selain melakukan penyegaran dalam model bisnis, Futuready juga bakal menambah produk asuransi baru yang dinilai sangat relevan untuk dihadirkan saat ini. Mulai dari asuransi untuk existing gadget hingga asuransi visa refund. Bukan hanya melindungi gadget baru saja, namun juga menghadirkan produk asuransi untuk pemilik gadget dengan kondisi yang sudah terpakai dan lama. Produk-produk asuransi tersebut dinilai sesuai dengan tren dan kondisi saat ini.

“Kami menyadari perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh banyak orang atau smartphone bukan hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan hiburan saja, namun juga mata pencaharian terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online hingga agen digital yang saat ini banyak jumlahnya. Dengan asuransi existing gadget, bisa melindungi data smartphone mereka,” kata Keet Peng Onn.

Harapannya Futuready bukan hanya memberikan produk asuransi yang dibutuhkan namun juga bisa menghadirkan user experience yang mudah dan cepat. Futuready juga ingin menjadi platform yang bisa memberikan konsultasi terkait dengan risk management hingga membantu pelanggan.

Disinggung tentang adanya rencana penggalangan dana, masih menjadi bagian dari Aegon group perusahaan asuransi jiwa yang bermarkas di Den Haag, Belanda, perusahaan masih memiliki dana yang cukup untuk menjalankan bisnis dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana.

“Namun untuk ke depannya kami juga memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke Thailand. Target lainnya adalah menambah jumlah produk asuransi yang paling relevan dan dibutuhkan oleh pelanggan,” tutup Keet Peng Onn.

Targetkan Milenial, Aplikasi Igloo Hadirkan Asuransi Perlindungan Layar Ponsel

Bertujuan untuk menghadirkan produk asuransi untuk kalangan milenial, Sompo Indonesia (perusahaan asuransi asal Jepang) dan Axinan menjalin kemitraan strategis meluncurkan aplikasi Igloo. Aplikasi yang dilengkapi dengan teknologi machine learning tersebut menyediakan layanan asuransi khusus untuk perlindungan layar (screen protector) untuk semua tipe dan merek ponsel yang tersedia di Indonesia.

CEO Sompo Indonesia Eric Nemitz menyebutkan, dipilihnya Axinan sebagai mitra karena sesuai dengan misi dan komitmen untuk memperluas ruang usaha dengan mengandalkan teknologi dan menargetkan kalangan milenial. Igloo merupakan aplikasi konsumen pertama mereka di Indonesia yang berfokus pada asuransi.

“Kami menyadari kalangan milenial yang memiliki asuransi jumlahnya masih sedikit. Dengan produk awal yaitu perlindungan layar smartphone dalam aplikasi Igloo, kami harapkan akan lebih banyak lagi kalangan milenial yang tertarik untuk memiliki asuransi,” kata Eric.

Proses mudah ajukan dan klaim asuransi

Dalam presentasinya diperlihatkan cara mudah bagi pengguna yang ingin memiliki asuransi melalui aplikasi Igloo. Hanya dengan menunjukkan foto layar kamera ponsel dalam kaca, nantinya teknologi machine learning bisa mendeteksi secara langsung jenis ponsel yang dimiliki dan menyesuaikan nilai asuransi yang sesuai.

Setelah jenis ponsel ditentukan, pengguna bisa memasukkan nomor KTP yang berfungsi untuk proses KYC dan verifikasi. Nantinya proses pembayaran bisa dilakukan melalui Go-Pay, bank transfer dan beberapa opsi lainnya.

“Dengan machine learning kami bisa menentukan asuransi yang tepat dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Sehingga tidak ada lagi nilai asuransi yang berlebihan, semua disesuaikan dengan kondisi ponsel milik pengguna,” kata CEO Axinan Wei Zhu.

Saat ini Igloo hanya menyediakan asuransi untuk layar ponsel saja, namun ke depannya Igloo juga akan menghadirkan asuransi untuk perjalanan wisata, perlindungan furnitur dan barang berharga di apartemen.

“Proses klaim asuransi yang cepat juga bisa kita pastikan, berbeda dengan layanan asuransi konvensional. Kami telah bermitra dengan 5 penyedia service ponsel di Jakarta. Saat ini layanan kami hanya tersedia di Jabodetabek,” kata Wei.

Menyediakan layanan untuk segmen B2B

Sebagai perusahaan yang berbasis di Singapura, Axinan bersama dengan Sompo Indonesia saat ini juga telah memiliki layanan asuransi khusus yang menyasar segmen B2B. Bermitra dengan marketplace dan e-commerce di Indonesia, Axinan memberikan asuransi jaminan barang untuk pengembalian yang bisa dimanfaatkan oleh merchant.

“Prosesnya adalah dari e-commerce dan marketplace tersebut akan melakukan kurasi merchant apa saja yang bisa memanfaatkan asuransi. Kami juga menyediakan asuransi perlindungan barang kepada pembeli,” kata Wei.

Perusahaan mengklaim sedang bersiap melakukan penggalangan dana. Tujuannya antara lain untuk mengembangkan produk, menambah tim dan melakukan ekspansi ke negara lainnya di Asia Tenggara.

“Setelah Indonesia kami melihat pasar yang memiliki potensi lainnya adalah Thailand. Masih dalam tahap penjajakan dengan mitra lokal kami berencana dalam waktu dekat akan melakukan ekspansi ke Thailand,” kata Wei.

Application Information Will Show Up Here