Origin EON15-S Lebih Ringan dari MacBook Pro tapi Juga Lebih Perkasa

Apple kembali menuai kontroversi belakangan ini akibat sejumlah konsumen yang mendapati MacBook Pro versi baru miliknya beroperasi dalam suhu yang amat tinggi. Karena begitu panas, laptop tersebut pun tidak mampu memaksimalkan potensi prosesor 6-core di dalamnya, sehingga banderol mahal yang telah ditebus terasa agak sia-sia.

Kalau ditanya salah siapa, pasti bakal banyak yang menjawab salah Apple, terlebih karena obsesi mereka menciptakan perangkat setipis mungkin. Klaim ini ada benarnya, sebab prosesor Intel Core i9 yang lebih perkasa dan berinti lebih banyak jelas butuh ruang dan sirkulasi udara yang lebih baik, sedangkan MacBook Pro versi baru sendiri masih sama persis ketebalannya seperti sebelumnya (1,55 cm).

Origin EON15-S

Setidaknya untuk sekarang, tipis masih harus ada batasnya. Meski demikian, lebih tebal belum tentu lebih berat bobotnya. Hal itu telah dibuktikan oleh Origin PC lewat laptop gaming terbarunya, EON15-S. Titik paling tebal laptop ini berkisar 2,39 cm, akan tetapi bobotnya cuma 1,55 kg. Bandingkan dengan MacBook Pro yang berbobot 1,83 kg meski bodinya jauh lebih tipis.

Karena lebih tebal, ia jelas lebih bisa memaksimalkan potensi prosesor Core i9 ketimbang MacBook Pro. Tidak tanggung-tanggung, Origin telah membenamkan varian Core i9–8950HK, lengkap dengan GPU Nvidia GeForce GTX 1060, RAM 32 GB dan storage m.2 SSD sebesar 2 TB.

Visual disajikan lewat layar IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p. Untuk urusan kenyamanan sekaligus estetika, Origin juga telah menyematkan switch keyboard berjenis mekanis hybrid, lengkap dengan backlight RGB di tiap-tiap tombol.

Origin EVO17-S / Origin PC
Origin EVO17-S / Origin PC

Bersamaan dengan itu, Origin turut memperkenalkan EVO17-S, versi lebih bongsor dari salah satu laptop gaming andalannya tahun lalu. Dari namanya kelihatan kalau ukuran layarnya membesar menjadi 17,3 inci, dan konsumen bebas memilih resolusi 1080p atau 4K.

Urusan performa, EVO17-S juga mengusung prosesor Core i9–8950HK p
ada varian termahalnya, plus GPU GeForce GTX 1070, RAM 2 GB, dan kombinasi SSD beserta HDD untuk memberikan storage sebesar 4 TB. Dibandingkan EON15-S tadi, laptop ini sudah pasti lebih berat, tepatnya di angka 3 kg.

Keduanya bakal segera dipasarkan dalam waktu dekat. Harga awalnya masing-masing adalah sebagai berikut: EON15-S mulai $1.449, sedangkan EVO17-S mulai $1.999.

Sumber: PC World.

MacBook Pro Dapat Penyegaran Spesifikasi dan Tiga Fitur Baru

Apple baru saja mengumumkan versi baru MacBook Pro dengan spesifikasi yang lebih gres. Yang diperbarui secara spesifik adalah model yang mengemas Touch Bar, sedangkan yang dilengkapi tombol function fisik masih sama seperti sebelumnya.

Berhubung ini cuma penyegaran spesifikasi, desain fisik perangkat pun masih sama persis, dan yang berharap Apple menyematkan slot SD card masih akan dibuat kecewa, sebab formasi colokannya tidak berubah sama sekali; masih USB-C semua, plus sebuah jack headphone.

2018 MacBook Pro with Touch Bar

Untuk model yang berlayar 15 inci, konsumen sekarang dapat memilih antara prosesor 6-core Intel Core i7 atau Core i9, semuanya generasi terbaru. Konfigurasi termahalnya juga datang dengan kartu grafis Radeon Pro 4 GB, RAM DDR4 32 GB, dan SSD berkapasitas 4 TB. Harganya? $6.699 untuk konfigurasi tertingginya, atau $2.399 untuk yang terendah.

Model yang berlayar 13 inci di sisi lain menawarkan pilihan prosesor quad-core Intel Core i5 atau Core i7, ditemani oleh kartu grafis terintegrasi Intel Iris Plus 655 dan SSD sebesar 2 TB. Banderolnya dimulai di angka $1.799, sama seperti versi sebelumnya.

Apple mengklaim peningkatan spesifikasi ini dapat mendongkrak performa MacBook Pro 15 inci hingga 70 persen, atau dua kali lebih cepat untuk model 13 inci. Daya tahan baterainya diyakini sama, sebab Apple juga menambah sedikit kapasitas baterainya sebagai kompensasi atas spesifikasi yang lebih perkasa sekaligus lebih haus daya.

2018 MacBook Pro with Touch Bar

Di samping spesifikasi yang lebih segar, kedua model MacBook Pro ini juga hadir mengusung tiga fitur baru. Yang pertama adalah layar berteknologi True Tone, macam yang terdapat pada iPhone X maupun iPad Pro. Resolusinya masih sama persis, akan tetapi temperatur warna yang ditampilkan bisa berubah-ubah secara otomatis, menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Yang kedua adalah chip Apple T2 yang menjadi otak atas Touch Bar beserta fitur-fitur keamanan MacBook Pro, sekaligus memungkinkan pengguna untuk mengucapkan mantra “Hey Siri”. Ketiga, keyboard-nya telah disempurnakan dengan switch tipe butterfly generasi ketiga, yang diklaim lebih senyap meski menawarkan key travel yang sama persis.

Kalau Anda mengikuti berita dari media-media teknologi luar belakangan ini, Anda harusnya tahu mengenai kabar soal keyboard MacBook Pro yang bermasalah dan sangat mahal biaya reparasinya. Sayang sekali keyboard baru ini bukanlah solusi atas problem tersebut, dan untuk sekarang Apple hanya bisa memberikan tidak lebih dari sebatas program reparasi berdurasi empat tahun.

MacBook Pro leather sleeve

Terakhir, Apple juga memperkenalkan aksesori baru untuk MacBook Pro berupa leather sleeve dalam tiga pilihan warna: cokelat, biru dan hitam. Aksesori ini pertama muncul tahun lalu bersama MacBook 12 inci.

Sumber: Apple dan The Verge.

Perang Jumlah Core Prosesor Antara Intel dan AMD Terus Berlanjut

Saya yakin semua pembaca tahu bahwa Intel dan AMD memiliki rivalitas abadi dalam mendominasi pasar prosesor komputer. Intel sempat berada di atas angin selama beberapa tahun sebelum AMD mengungkap lini prosesor Ryzen. Pasca Ryzen, kedudukan di antara keduanya jadi tidak setimpang sebelumnya.

Karena sudah merasa mampu untuk kembali menyaingi Intel, AMD pun mulai unjuk gigi lewat ajang banyak-banyakan jumlah core menjelang event Computex tahun lalu. Ketika itu mereka mengungkap Ryzen Threadripper dengan spesifikasi monster: 16-core dan 32-thread, dalam satu keping prosesor.

Intel otomatis langsung kebakaran jenggot, dan tanpa berlama-lama, mereka melancarkan serangan balik lewat prosesor Core i9-7980XE yang mengemas 18-core dan 36-thread. Dari situ perang jumlah core, atau mungkin istilah lebih kerennya, “Core Wars”, pun resmi dimulai.

AMD Threadripper 2

Perang tersebut terus berlanjut di Computex tahun ini. Kali ini ganti Intel yang memprovokasi dengan mengumumkan prosesor 28-core yang belum bernama, yang rencananya bakal diluncurkan ke pasaran pada kuartal keempat tahun ini juga.

Kalau tahun lalu Intel butuh waktu dua minggu untuk membalas, kali ini AMD hanya perlu hitungan jam untuk menyerang balik. Mereka langsung mengumumkan Threadripper 2 dengan total 32-core dan 64-thread (2x lipat generasi pertamanya), dan jadwal peluncurannya malah lebih cepat daripada Intel: perkiraan di kuartal ketiga tahun ini, dan ada juga yang merumorkan di bulan Agustus nanti.

Namun seperti yang kita tahu, jumlah core bukanlah cerita sepenuhnya. Intel, meskipun kalah perihal jumlah core, mengklaim prosesor barunya itu dapat berjalan di kecepatan 5 GHz pada seluruh intinya. AMD di sisi lain menyebut Threadripper 2 punya boost clock 3,4 GHz, meski ini masih belum dipastikan.

Lalu apa artinya ini bagi para konsumen? Saya pribadi tidak mau terlalu ambil pusing, sebab kedua prosesor sinting ini tidak ditujukan kepada mayoritas, bahkan gamer yang paling hardcore pun sejatinya tidak memerlukannya untuk bisa memenuhi kebutuhannya.

Core i7-8086K (kanan) bersebelahan dengan prosesor Intel 8086 orisinil (kiri) / Intel
Core i7-8086K (kanan) bersebelahan dengan prosesor Intel 8086 orisinil (kiri) / Intel

Yang lebih menarik buat saya justru adalah pengumuman lain dari Intel terkait prosesor bernama Core i7-8086K. Intel merancangnya dalam rangka merayakan ulang tahun ke-40 prosesor Intel 8086, yang memulai tren arsitektur prosesor x86 yang masih digunakan hingga saat ini.

Keistimewaan Core i7-8086K adalah kecepatannya. Meski sama-sama berarsitektur Coffee Lake dan memiliki 6-core dan 12-thread seperti Core i7-8700K, base clock-nya berada di angka 4 GHz, sedangkan boost clock-nya malah mencapai 5 GHz. Ini tanpa di-overclock, dan karena ada label “K” di namanya, berarti ia bisa dengan mudah ditambah lagi kecepatannya.

Kendalanya cuma satu: prosesor ini merupakan edisi terbatas, dan hanya akan diproduksi sebanyak 50.000 unit. Harganya mungkin berada di kisaran $425. Intel juga mengadakan giveaway prosesor ini sebanyak 8.086 unit, tapi sayang hanya untuk konsumen di negara tertentu saja, dan Indonesia tidak termasuk salah satunya.

Sumber: AnandTech 1, 2, 3.

Dibekali Intel Core i9+ dan GTX 1070, Acer Predator Helios 500 Siap Menyantap Game-Game Terbaru

Di hari Rabu kemarin, Acer kembali menggelar konferensi tahunan Next@Acer di Kota New York, dan di sana, sang produsen asal Taiwan itu memamerkan beragam PC. Beberapa produk seperti laptop Swift 5 15-inci dengan berat kurang dari 1kg serta deretan Chromebook anyar memang mencuri perhatian, namun  gaming mendapatkan jatah yang cukup besar.

Acer memeriahkan lineup Predator-nya melalui sejumlah produk, di antaranya ada PC desktop Predator Orion 3000 dan Nitro 50, serta laptop Predator Helios 500. Model terakhir ini sangat menarik karena menandai ikut sertanya Acer dalam tren di kalangan produsen laptop gaming: menyediakan ‘desktop replacement‘ bersenjata prosesor Intel terbaru dan tercanggih serta mempersilakan kita untuk meng-overclock-nya.

Acer Predator Helios 500 3

Predator Helios 500 ialah versi lebih canggih lagi dari Helios 300 yang dirilis tahun lalu, sebuah notebook gaming ‘monster’ berlayar 17,3-inci. Sang produsen mempersilakan Anda memilih satu dari dua jenis panel, antara 4K atau full-HD dengan refresh rate 144Hz. Keduanya sudah dibekali teknologi Nvidia G-Sync.

Acer Predator Helios 500 4

Untuk input kendali, Anda dihidangkan keyboard full-size yang turut dibekali backlight LED RGB. Sistem pencahayaannya memang belum ‘per-key‘, tapi dibagi dalam empat zona yang dapat dikustomisasi. Papan ketik ini sudah dibekali kemampuan anti-ghosting, lalu Acer juga mencantumkan lima tombol programmable tambahan buat dijadikan shortcut – mereka semua bisa menyimpan profil berbeda.

Acer Predator Helios 500 6

Fitur primadona di Predator Helios 500 adalah kehadiran prosesor Intel generasi kedelapan hingga opsi Core i9+ yang dipasangkan dengan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070. Acer memperkenankan kita untuk meng-overclock kecepatan dua komponen ini melalui aplikasi PredatorSense. Software tersebut juga berguna untuk memonitor temperatur hardware, mengatur pencahayaan, mengonfigurasi tombol, hingga mengubah kecepatan kipas.

Selanjutnya, Anda diperkenankan mencantumkan RAM hingga 64GB, serta menggunakan SSD berkapasitas 1TB plus hard drive 2TB. Dan dari gambar yang sudah dipublikasikan, saya melihat dukungan konektivitas fisik yang cukup lengkap. Ada tiga port USB 3.0, sepasang port audio 3,5mm, port LAN, satu lagi USB 3.0, HDMI 2.0, DisplayPort dan sepasang USB type-C dengan Thunderbolt 3.0.

 

Untuk semua kencanggihan ini, Anda memang perlu mengeluarkan uang dalalm jumlah besar. Predator Helios 500 dibanderol mulai dari US$ 2.000.

Acer Predator Helios 500 5

Selain unit desktop replacement raksasa ini, Acer juga menyingkap Predator Helios 300 Special Edition. Pendekatan desainnya menyerupai varian standar, tapi tubuhnya dibalut warna putih dengan bumbu emas pada logo dan engsel. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7 8th-Gen, GPU GeForce GTX 1060 dan RAM DDR4 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB.

Via Engadget. Sumber: Acer.

Gaming Laptop MSI GT Kini Dipersenjatai Intel Core 8th-Gen, Salah Satunya Usung i9 Ter-Overclock

Seri GT menempati hierarki tertinggi produk laptop gaming Micro-Star International. Di keluarga inilah perusahaan asal Taiwan itu membenamkan segala macam fitur terbaru dan tercanggih, dari mulai menggunakan kartu grafis top-end hingga pemanfaatan keyboard ber-switch mekanis. Dan dua bulan menjelang Computex 2018, MSI meng-upgrade GT dengan prosesor baru Intel.

Minggu ini, MSI mengumumkan inkarnasi baru dari tiga varian GT: GT75 Titan, GT83 Titan dan GT63 Titan. Ketiga laptop high-end ini akhirnya memperoleh dukungan Intel Core generasi kedelapan. GT75 Titan sendiri mendapatkan sentuhan istimewa karena ia menjadi notebook gaming berprosesor Intel i9 pertama di dunia yang di-overclock.

 

GT75 Titan

GT 2

Diperkenalkan perdana di Computex Taipei tahun lalu, melalui GT75 Titan, MSI mencoba memberikan alternatif lebih portable dari raksasa GT83 Titan tanpa mengorbankan eksistensi papan ketik mekanis. Solusinya adalah dengan menggunakan switch mekanis berprofil slim. Di sana, MSI juga menerapkan sistem pencahayaan RGB per-key sehingga warna-warni di tombol dapat menari secara independen.

Sebagai reaktornya, sang produsen mencantumkan prosesor hexa-core 12-thread Intel Core i9 yang telah di-unlock dan di-overclock. Kombinasi kedua hal ini kabarnya meningkatkan kinerja sebesar 70 persen dibanding Core i7 generasi sebelumnya, sempurna bagi mereka yang sering ber-multi-tasking hingga men-stream sesi gaming. Di dapur olah grafis, GT75 Titan ditunjang oleh sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1070 SLI atau sebuah GTX 1080.

 

GT83 Titan

GT 1

Desktop replacement bersenjata papan ketik Cherry MX Speed Silver ini mengusung prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, menjanjikan dongkrakan performa 40 persen dari sang pendahulu, dan ditunjang pula oleh RAM sebesar maksimal 64GB. Untuk pengolahan visual, MSI memberikan kita dua pilihan: GeForce GTX 1070 SLI atau GTX 1080 SLI. Di antara ketiga laptop baru MSI, hanya GT83 Titan refresh yang menawarkan sepasang GTX 1080.

 

GT63 Titan

GT 4

Varian ini dibangun berbasiskan model terpopuler keluarga GT, yaitu GT62. GT63 Titan diramu untuk menjadi laptop 15-inci paling bertenaga di dunia. Berbagai pembaruan diperolehnya: desain, kehadiran lighting RGB per-key di keyboard SteelSeries, panel 120Hz 3ms, serta tentu saja prosesor Intel Core i7 8th-Gen. Seperti di kedua tipe sebelumnya, GT63 Titan turut mendapatkan update Dragon Center 2.0 dengan fitur Gaming Mode yang lebih optimal dalam mengelola sistem hardware.

Belum diketahui kapan ketiga produk ini akan mendarat resmi di Indonesia. Namun berdasarkan rumor yang saya dengar, MSI kemungkinan akan mengadakan event media di waktu dekat. Boleh jadi, tiga produk anyar ini diungkap di sana.

Sumber: MSI.

Prosesor Intel Core i9 Kini Tersedia untuk Laptop

Belum setahun setelah memperkenalkan prosesor laptop generasi kedelapannya, Intel membuat kejutan dengan merilis versi yang lebih baru lagi. Meski masih disebut generasi kedelapan, perbedaan yang paling utama dari deretan prosesor baru ini adalah penggunaan platform Coffee Lake sebagai basisnya, sama seperti prosesor versi desktop-nya.

Tidak kalah mengejutkan adalah model teratas yang Intel ungkap, yakni Core i9-8950HK. Ya, seri Core i9 sekarang tidak cuma tersedia untuk desktop saja. Model ini adalah prosesor laptop Intel pertama yang mengemas 6-core dan 12-thread, dengan boost clock maksimum yang mencapai angka 4,8 GHz, dan dapat di-overclock sesuka hati.

Intel Core 8th Gen Mobile

Intel bilang bahwa prosesor barunya ini sanggup meningkatkan performa gaming hingga 41 persen, atau sampai 59 persen untuk mengedit video 4K. Di bawahnya, ada Core i7-8850H yang sama-sama mengemas 6-core/12-thread. Perbedaannya, base clock dan boost clock-nya lebih rendah, dan kapabilitas overclocking-nya dibatasi.

Satu hal yang perlu diperhatikan, dua prosesor di atas ini mengusung embel-embel “H”, yang berarti kemungkinan besar hanya laptoplaptop gaming yang bakal menggunakannya. Untuk laptop kelas mainstream, kansnya lebih besar yang menggunakan prosesor dengan embel-embel “U”, macam Core i7-8559U atau Core i5-8269U (sama-sama 4-core/8-thread) yang lebih memprioritaskan efisiensi daya ketimbang performa.

Intel Core Optane

Bersamaan dengan itu, Intel rupanya juga membawa teknologi memory Optane mereka ke lini prosesor laptop dan desktop-nya. Optane sederhananya berfungsi untuk meningkatkan performa HDD secara signifikan, yang paling utama untuk mempercepat proses loading, baik untuk game maupun konten multimedia.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui mana prosesor yang mendukung Optane dan mana yang tidak? Perhatikan saja branding-nya, kalau ada simbol “+” – jadi Core i5+, i7+ dan i9+ – berarti Optane sudah tersedia pada prosesor tersebut. Ya, membeli laptop baru tampaknya bakal semakin ribet, sebab yang perlu diperhatikan bukan lagi sekadar seri dan jumlah core-nya saja.

Sumber: Intel.

Intel Luncurkan Prosesor Core i9 dengan Total 18-Core

Lewat Ryzen, AMD sejatinya ingin merebut perhatian para gamer dan enthusiast yang selama ini selalu tertuju pada Intel. Namun kini giliran Intel yang menghantam balik dengan amunisi baru yang cukup mengejutkan, yakni lini prosesor baru Core i9.

Yup, Anda tidak salah baca. Core i7 sekarang tidak lagi menduduki kasta teratas di kategori prosesor desktop. Core i9 ini sejatinya adalah jawaban Intel atas tantangan AMD yang dengan bangganya menggembar-gemborkan jumlah core dan thread pada Ryzen 7.

Total ada lima model Core i9 yang akan dirilis. Core i9-7900X adalah yang paling ‘murah’ di angka $999, mengemas 10-core / 20-thread, dengan base clock 3,3 GHz dan boost clock 4,5 GHz. Selanjutnya ada Core i9-7920X dengan 12-core / 24-thread seharga $1.199, Core i9-7940X dengan 14-core / 28-thread seharga $1.399, dan Core i9-7960X dengan 16-core / 32-thread seharga $1.699.

Yang kelima adalah yang paling istimewa, yaitu Core i9-7980XE yang memiliki label “Extreme” pada boksnya. Prosesor seharga $1.999 ini mengemas total 18-core / 36-thread, dan Intel dengan bangga menyebutnya sebagai prosesor desktop untuk konsumen pertama yang datang dengan jumlah core sebanyak itu.

Kelima prosesor ini pastinya bukan untuk semua orang, melainkan mereka yang sama sekali tidak mau kompromi soal performa. Spesifiknya mereka yang menganggap kartu grafis GeForce GTX 1080 Ti itu murah, dan hendak menjalani sesi gaming dalam setting visual terbaik selagi menyiarkannya secara langsung ke Twitch.

Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel
Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel

Intel Core i9 ini sendiri sebenarnya merupakan bagian dari seri prosesor baru bernama Intel Core X, dimana Intel rupanya juga merilis model Core i5 dan Core i7 baru yang bahkan lebih perkasa ketimbang yang sudah dipasarkan saat ini.

Di posisi terbawah ada Core i5-7640X (4-core / 4-thread) seharga $242, lalu disusul oleh Core i7-7740X (4-core / 8-thread) seharga $339. Khusus untuk kedua prosesor ini, arsitektur yang digunakan adalah Kaby Lake X, sedangkan yang lain (termasuk semua model Core i9 tadi) menggunakan arsitektur Skylake X.

Tepat di bawah Core i9 adalah Core i7-7820X yang mengemas 8-core / 16-thread, dibanderol seharga $599. Semua prosesor baru ini kompatibel dengan chipset motherboard X299 yang juga baru.

Benang merah semua ini adalah, Intel tidak mau posisinya sebagai produsen prosesor desktop tercepat direbut oleh AMD. Kendati demikian, hampir semua prosesor yang diumumkan ini punya banderol harga premium, jadi setidaknya AMD masih bisa bersaing dari segi rasio harga dan performa.

Sumber: Ars Technica.