Facebook Luncurkan Aplikasi Express Wi-Fi di Google Play Store

Status Facebook sebagai media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak bukan berarti mereka akan bersantai menikmati dominasinya. Sebaliknya, Facebook justru terus mengerahkan upaya untuk menggaet lebih banyak konsumen lagi. Namun itu semua percuma kalau tidak ada akses internet.

Inilah yang pada dasarnya menjadi motivasi utama atas pengembangan sebuah program bernama Express Wi-Fi, yang merupakan bagian dari inisiatif Internet.org (yang kini dikenal dengan nama Free Basics). Express Wi-Fi pada dasarnya memungkinkan konsumen untuk membeli kuota internet untuk digunakan pada jaringan-jaringan Wi-Fi di sekitarnya.

Express Wi-Fi sedikit berbeda dari Internet.org sebelumnya. Mengingat konsumen harus membayar, jelas yang mereka dapatkan adalah akses penuh ke jagat internet. Program ini sekarang sudah tersedia di lima negara: India, Nigeria, Kenya, Tanzania dan Indonesia.

Di tanah air, Facebook menggandeng penyedia layanan internet asal Surabaya, D-NET, sebagai mitranya. D-NET sendiri telah aktif mengembangkan jaringan Express Wi-Fi sejak September tahun lalu di Surabaya, dan akan terus melanjutkannya tahun ini sampai tersedia ribuan titik jaringan Express Wi-Fi.

Facebook Express Wi-Fi

Kabar baiknya, Express Wi-Fi kini tersedia sebagai aplikasi Android yang bisa diunduh langsung dari Play Store, seperti yang sudah dikonfirmasi langsung oleh Facebook kepada TechCrunch. Sebelumnya, konsumen harus mengakses Express Wi-Fi lewat situs mobile atau aplikasi yang disediakan sendiri oleh penyedia layanan internet.

Juga baru pada aplikasi resminya ini adalah fitur untuk mencari jaringan Express Wi-Fi di dekat pengguna. Tidak kalah penting adalah fitur untuk mencari tempat di mana konsumen bisa membeli kuota data tambahan saat yang dimilikinya habis setelah satu jam membuka Instagram Story.

Kembali ke poin di awal artikel, Express Wi-Fi setidaknya bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan internet, yang tentunya bakal menghambat pertumbuhan jumlah pengguna bagi Facebook. Bagi pihak konsumen, layanan seperti ini semestinya bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau ketimbang kuota data dari penyedia jaringan seluler.

Sumber: TechCrunch.

Application Information Will Show Up Here

Program Internet Gratis Facebook “Dibungkam” di India

Layanan bebas biaya Free Basics inisiatif Facebook sudah sejak lama mengundang perdebatan hangat. Sejumlah pihak berpendapat layanan ini dapat merusak kebebasan dan netralitas internet. Kekhawatiran ini bukan main-main, setidaknya bagi pemerintah India yang melarang layanan Free Basics beroperasi di negara mereka.

Instansi berwenang setempat menyatakan sedang melakukan investigasi terkait isu dan kekhawatiran yang berkembang. Tak hanya Free Basics, sejumlah layanan serupa juga akan dilarang beroperasi sampai investigasi selesai.

Di India, Free Basics ditawarkan oleh operator bernama Reliance Communications. Juru bicara Facebook mengakui isu tersebut dan telah mengonfirmasi segera melakukan langkah-langkah konkrit bersama operator dan regulator setempat guna mendapatkan kembali izin operasional.

“Tujuan dari Free Basics adalah untuk memberikan akses internet kepada lebih banyak orang dengan platform yang terbuka, bebas dan merakyat. Pemblokiran ini memang mengecewakan, tapi kami akan berupaya untuk membuka kembali akses Free Basics.”

Program Free Basics besutan Facebook diluncurkan tahun lalu melalui brand Internet.org. Layanan ini menyediakan akses internet secara gratis ke beberapa layanan, misalnya Facebook, Facebook Messenger, BBC News, Wikipedia, Bing, AccuWeather dan sejumlah situs kesehatan lain.

Di dunia, Internet.org sudah merambah 17 negara di tiga benua, dan berhasil menyediakan akses internet gratis ke lebih dari satu miliar orang.

Sumber berita Slashgear dan gambar header Facebook.

Setahun Beroperasi, Internet.org Kini Terbuka untuk Semua Operator Jaringan Seluler

Tidak terasa setahun telah berselang sejak Facebook pertama kali mengoperasikan program Internet.org di Zambia, Afrika. Selama setahun ini, Internet.org sudah merambah 17 negara di tiga benua, dan berhasil menyediakan akses internet gratis ke lebih dari satu miliar orang. Continue reading Setahun Beroperasi, Internet.org Kini Terbuka untuk Semua Operator Jaringan Seluler

Internet.org di Indonesia Diklaim Telah Miliki Sejuta Pengguna

Sekitar dua bulan lalu Facebook resmi mengumumkan program Internet.org untuk Indonesia bekerja sama dengan Indosat. Meski banyak pihak yang menyatakan tidak setuju dengan Internet.org, program yang menawarkan akses gratis ke beberapa layanan tersebut sejauh ini diklaim telah menembus satu juta pengguna.

Internet.org seperti kita ketahui bersama telah menimbulkan banyak kontroversi. Isu-isu mengenai netralitas internet, privasi, keamanan dan lain sebagainya turut menemani perjalanan program Facebook ini. Di Indonesia sendiri program Internet.org masuk dengan menggandeng Indosat sebagai operator lokal yang menyediakan akses gratis untuk berbagai layanan yang ditunjuk, termasuk dua layanan lokal Tokopedia dan Kelase. Meski tak mulus, sejauh ini Internet.org disebutkan berhasil menggalang satu juta pengguna dan mayoritas adalah pengguna pemula.

“Dua-tiga minggu pertama yang menggunakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang lihat promo, tapi sekarang lebih banyak karena telah disosialisasikan ke daerah-daerah,” jelas President Director dan CEO Indosat Alexander (Alex) Rusli seperti dikutip dari Detik.

Sama seperti di negara lain, di Indonesia program ini banyak ditentang, meski dengan alasan yang berbeda-beda. Pemerintah, yang diwakili Kominfo, mengkritik program ini dengan alasan ekonomi dan dalam rangka melindungi konten lokal. Sementara ICT Watch, salah satu LSM yang mengawasi kebijakan-kebijakan Internet Indonesia, bergabung dengan LSM lain lintas negara untuk menyatakan keberatan mereka melalui surat terbuka yang diterbitkan beberapa waktu lalu.

Meski diterpa banyak penolakan dari berbagai pihak Alex mengaku tak ambil pusing. Alex mengatakan bahwa Indosat punya agenda tersendiri terkait kerja samanya dengan Facebook melalui program Internet.org ini. Mereka ingin mengajak masyarakat yang masih menggunakan jaringan 2G untuk menggunakan Internet.

“Ada program global, ya kami ikut. Karena kalau kami desain sendiri, siapa yang mau membuat aplikasi di jaringan yang ringan, pastinya susah. Kebetulan Facebook membuat program yang sangat bagus, kami turut serta,” kata Alex.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Prayogo Riza. Gambar header: Mobile via Shutterstock. 

Indosat Claims Internet.org Has One Million Users in Indonesia

Two months ago, Facebook announced that their Internet.org program had officially entered Indonesia within a partnership with Indosat. Although many refused the presence of the program which serves free access to a number of services, including Tokopedia and Kelase, it has eventually reached one million users so far. Continue reading Indosat Claims Internet.org Has One Million Users in Indonesia

Internet.org di Indonesia Diklaim Telah Miliki Sejuta Pengguna

Pengguna Internet.org di Indonesia kebanyakan pengguna internet pemula / Shutterstock

Sekitar dua bulan lalu Facebook resmi mengumumkan program Internet.org untuk Indonesia bekerja sama dengan Indosat. Meski banyak pihak yang menyatakan tidak setuju dengan Internet.org, program yang menawarkan akses gratis ke beberapa layanan tersebut sejauh ini diklaim telah menembus satu juta pengguna. Continue reading Internet.org di Indonesia Diklaim Telah Miliki Sejuta Pengguna

ICT Watch Ikut Tandatangani Surat Terbuka Tolak Internet.org

Surat terbuka untuk internet.org / Shutterstock

Polemik terkait program Internet.org yang diusung Facebook terus berlanjut. Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari berbagai negara, termasuk ICT Watch dari Indonesia, menandatangani surat terbuka penolakan terhadap program Internet.org. Menurut mereka, program Internet.org melanggar netralitas internet, kebebasan berpendapat, privasi, keamanan, serta penerapan zero rating.

Continue reading ICT Watch Ikut Tandatangani Surat Terbuka Tolak Internet.org

The Government’s Focus on Net Neutrality Is Access Distribution

In his response towards the article on finding the balance between Internet.org’s economic aspect and net neutrality, the Ministry of Communication and Information Rudiantara stated that government, although not in a specified regulation, supports this net neutrality concept with the focus on providing equal distribution to all Indonesian population. As for Internet.org, Rudiantara admitted that he tended to focus on the business model aspect rather than protecting local services. Continue reading The Government’s Focus on Net Neutrality Is Access Distribution

Fokus Pemerintah Soal Netralitas Internet adalah Pemerataan Akses

Menkominfo Rudiantara menekankan fokus pemerintah adalah pemerataan akses Internet / Shutterstock

Dalam tanggapannya terhadap tulisan tentang mencari keseimbangan faktor ekonomi Internet.org dan netralitas Internet (net neutrality), Menkominfo Rudiantara menyebutkan pemerintah, meskipun tidak dalam bentuk regulasi khusus, mendukung konsep netralitas Internet ini dengan fokus pemerataan akses Internet ke seluruh rakyat Indonesia. Khusus soal skema Internet.org, Rudiantara mengaku memang lebih fokus melihat sisi model bisnisnya dan cenderung ingin memproteksi layanan lokal.

Continue reading Fokus Pemerintah Soal Netralitas Internet adalah Pemerataan Akses

Searching for Balance between Net Neutrality’s Economic and Idealism

It’s been almost a month since Facebook and Indosat introduced Internet.org in Indonesia. Unlike the response drawn outside which tends to “attack” Facebook with the net neutrality issue, its presence in Indonesia is more “welcomed”. The regulators address the economic aspect of the program more than the technical side, as the project is regarded to put partnering operators in a great loss. Continue reading Searching for Balance between Net Neutrality’s Economic and Idealism