Cara Menggunakan MultiDevice dengan Whatsapp Beta

Baru-baru ini, Whatsapp mengumumkan bahwa mereka sedang menguji sebuah fitur yang bisa membuat aplikasi tukar pesan ini dijalankan pada 4 perangkat sekaligus. Selama ini, perangkat yang bisa berjalan secara sinkron hanya sebanyak 2 saja, yaitu smartphone dan sebuah PC, entah itu pada web browser mau pun aplikasi desktop. Pada fitur terbarunya ini, pengguna bisa memakai hingga 4 perangkat sekaligus tanpa harus terkoneksi dengan smartphone-nya. Namun, fitur ini masih masuk dalam kategori beta.

Sebelum dibahas lebih lanjut, penggunakan 4 perangkat sekaligus ini hanya berlaku untuk komputer dan bukan smartphone lain. Artinya, pengguna hanya bisa menggunakannya pada sebuah perangkat smartphone sebagai yang utama dan terhubung dengan 4 perangkat komputer lainnya. Sayang memang, sebelumnya saya sempat berpikir bahwa kita bisa menggunakannya pada dua smartphone secara bersamaan. Ternyata tidak.

Whatsapp multi devices Linked Device

Namun saat ini, jika kita ada pada sebuah tempat umum dengan kondisi smartphone sedang mati karena tidak ada baterai, kita masih bisa melakukan tukar pesan via Whatsapp. Tidak hanya itu, kita bahkan masih bisa melakukan panggilan suara dan video langsung melalui sebuah komputer tanpa harus memerlukan koneksi yang tersinkron dengan Whatsapp smartphone. Tertarik untuk mencobanya?

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah Anda harus melakukan instalasi Whatsapp Beta. Tenang, untuk Android, Whatsapp sudah menyediakan versi Beta pada halaman download resmi mereka jika tidak mengikuti program beta mereka. Selanjutnya, Anda harus bertukar pesan dengan mereka yang memiliki versi Whatsapp terbaru. Jika tidak, kita harus menerima pesan tersebut langsung pada smartphone kita.

Whatsapp multi devices resource

Anda bisa menggunakan versi web dan juga desktop untuk mencoba fitur baru ini. Seperti biasa, versi desktop merupakan yang paling lengkap karena bisa menerima dan melakukan panggilan suara serta video kepada pengguna Whatsapp lainnya. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa menggunakan desktop untuk versi beta akan cukup memakai banyak RAM serta penulisan pada hard disk. Beberapa kali Whatsapp Desktop saya terkena crash karena pemakaian storage yang tinggi serta RAM yang mencapai 500 MB.

Beberapa fitur juga tidak tersedia pada Whatsapp Beta ini, salah satunya adalah Pin Chat yang akan membuat kontak yang penting berada di bagian atas. Selain itu, untuk melihat fitur live location juga harus menggunakan smartphone. Versi web dan desktop juga harus mengunduh pesan-pesan agar bisa dilihat secara langsung. Oleh karena itu, pesan-pesan lama setelah 3 bulan hanya bisa dilihat pada smartphone saja.

Whatsapp multi devices Pin chat

Jika Anda sudah melihat segala kekurangan tadi dan masih ingin mencobanya, ikuti langkah-langkah ini

  1. Ikut dalam program beta testing dari Whatsapp. Pengguna Android bisa langsung melakukan download melalui https://www.whatsapp.com/android/. Selain itu, tentukan apakah Anda ingin menggunakan versi web atau men-download versi desktop. Lakukan login pada aplikasi jika belum.
  2. Setelah itu masuk ke menu (untuk Android, tekan pada 3 garis yang berada di sisi kanan atas) dan masuk ke pilihan Linked Devices
  3. Nantinya akan ada pilihan dengan nama Multi-device beta. Tekan pada menu tersebut.
  4. Setelah itu, Anda akan bisa langsung menekan pilihan Join beta yang berada di sisi bawah. Dengan menekan ini, berarti akan menghapus semua login yang pernah dilakukan pada komputer sebelumnya.
  5. Dari sisi aplikasi, Anda sudah tergabung dengan beta dan bisa langsung melakukan login pada web atau versi desktop dengan melakukan pemindaian QR Code.
  6. Setelah melakukan pemindaian QR, Whatsapp akan melakukan sinkronisasi data 3 bulan kebelakang sehingga memerlukan beberapa saat untuk hal tersebut. Hal ini juga membuat pencarian pesan hanya bisa dilakukan hingga 3 bulan sebelumnya.
  7. Voila! Anda sudah bisa menggunakan Whatsapp di 4 komputer berbeda tanpa harus terkoneksi ke smartphone.

Perlu ditekankan bahwa fitur-fitur ini masih terbatas karena masih dalam tahap beta. Semoga saja, Whatsapp akan cepat dalam menambahkan fitur-fitur yang sebelumnya ada pada masa sebelum multi-device beta. Saya sendiri sudah menggunakan fitur ini dan hanya bermasalah dengan Whatsapp Desktop yang cukup memakan banyak sumber daya RAM dan penyimpanan internal di PC. Selamat mencoba!

Whatsapp multi devices Live Location

Sebelum Beli iPhone, Rekomendasi dan Harga iPhone Terbaru di Indonesia

Semua model terbaru iPhone telah tersedia di Indonesia, termasuk kuartet iPhone 12 series yang meliputi iPhone 12, versi mini, Pro, hingga Pro Max. Apa bedanya mereka?

Selain itu, mending beli model iPhone terbaru sekalian atau generasi sebelumnya saja yang harganya sudah turun. Biar tidak salah pilih, berikut rekomendasi pembelian iPhone dan harga terbaru iPhone di Indonesia.

1. Perbedaan iPhone 12 Series

Apple iPhone 12 & 12 mini
Apple iPhone 12 & 12 mini | Foto Apple

Salah satu kelebihan utama iPhone 12 series ialah dukungan konektivitas super cepat 5G. Namun bagi masyarakat Indonesia pembelian smartphone 5G bisa dianggap terlalu dini.

Kabar baiknya, pemerintah telah menetapkan tahun depan akan meresmikan penggelaran layanan 5G di Indonesia, meski masih hadir dalam cakupan terbatas dan dengan skema pengembangan bertahap. Jadi, mungkin masih butuh beberapa tahun sampai optimal dirasakan penggunannya.

Kalau dari sisi performa, keempat model baru iPhone sama ngebutnya berkat pemakaian chipset A14 Bionic yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer. Apple A14 ini terdiri dari prosesor 6-core, chip grafis 6-core, dan Neural Engine 16-core.

Selain itu, mereka juga mengemas panel Super Retina XDR OLED dan yang membedakan ialah ukuran layar serta kemampuan kameranya. Mulai dari paling compact, iPhone 12 mini datang layar 5,4 inci dan iPhone 12 original 6,1 inci. Namun kemampuan kameranya sama, dual camera dengan kamera utama 12MP f/1.6 dengan piksel 1.4µm dan kamera sekunder 12MP f/2.4 dengan lensa ultrawide.

Apple iPhone 12 Pro dan 12 Pro Max
Apple iPhone 12 Pro dan 12 Pro Max | Foto Apple

Beralih ke iPhone 12 Pro, ukuran layarnya juga 6,1 inci dan bedanya punya dua kamera ekstra yaitu 12MP f/2.0 dengan lensa telephoto 52mm yang menyuguhkan optical zoom sebanyak 2x. Satu lagi LiDAR yang tak hanya bermanfaat untuk aplikasi augmented reality saja, tapi juga untuk meningkatkan kualitas kameranya.

Kemudian yang terbesar, iPhone 12 Pro memiliki layar 6,7 inci. Yang istimewa sensor kamera utama 12MP-nya berukuran 47% lebih besar dengan piksel 1,7μm, mampu menangkap cahaya hingga 87% lebih banyak di kondisi low-light dan kamera telephoto-nya 65mm memberikan kemampuan optical zoom 2,5x.

Kamera-Apple-iPhone-12-Pro-Max
Kamera Apple iPhone 12 Pro Max | Foto Apple

Khusus versi Pro Max, Apple juga menyematkan teknologi sensor-shift optical image stabilization yang cara kerjanya mirip seperti sistem IBIS di kamera digital. Di mana sensor akan bergerak untuk mengkompensasi getaran.

Selain itu, bagi penggemar fotografi Anda harus memilih antara iPhone 12 Pro dan versi Pro Max karena mendukung format foto Raw baru yakni ProRAW. Format ini menggabungkan manfaat komputasi pemrosesan gambar Apple seperti Smart HDR dan Deep Fusion dengan fleksibilitas post-processing file RAW.

2. Harga iPhone Terbaru di Indonesia

Selanjutnya mari lihat harga Apple iPhone terbaru per bulan Desember 2020. Daftar harga ini datanya saya ambil dari iBox, Apple Premium Reseller terkemuka di Indonesia dan harga bisa berubah sewaktu-waktu.

No Model Apple iPhone Harga
1 iPhone 12 64GB Rp14.999.000,00
2 iPhone 12 128GB Rp16.499.000,00
3 iPhone 12 256GB Rp17.999.000,00
4 iPhone 12 mini 64GB Rp12.999.000,00
5 iPhone 12 mini 128GB Rp14.499.000,00
6 iPhone 12 mini 256GB Rp15.999.000,00
7 iPhone 12 Pro 128GB Rp18.499.000,00
8 iPhone 12 Pro 256GB Rp20.999.000,00
9 iPhone 12 Pro 512GB Rp24.999.000,00
10 iPhone 12 Pro Max 128GB Rp20.499.000,00
11 iPhone 12 Pro Max 256GB Rp22.999.000,00
12 iPhone 12 Pro Max 512GB Rp26.999.000,00
13 iPhone SE 2nd Gen 64GB Rp7.499.000,00
14 iPhone SE 2nd Gen 128GB Rp8.799.000,00
15 iPhone SE 2nd Gen 256GB Rp10.499.000,00
16 iPhone 11 64GB Rp11.999.000,00
17 iPhone 11 128GB Rp12.499.000,00
18 iPhone 11 256GB Rp14.999.000,00
19 iPhone 11 Pro 64GB Rp15.999.000,00
20 iPhone 11 Pro 256GB Rp19.499.000,00
21 iPhone 11 Pro 512GB Rp23.499.000,00
22 iPhone 11 Pro Max 64GB Rp17.999.000,00
23 iPhone 11 Pro Max 256GB Rp21.499.000,00
24 iPhone 11 Pro Max 512GB Rp25.499.000,00
25 iPhone XR 64GB Rp7.999.000,00
26 iPhone XR 128GB Rp9.299.000,00
27 iPhone XS 64GB Rp11.999.000,00
28 iPhone XS 256GB Rp14.999.000,00
29 iPhone XS 512GB Rp18.999.000,00
30 iPhone XS Max 64GB Rp12.999.000,00
31 iPhone XS Max 256GB Rp15.999.000,00
32 iPhone XS Max 512GB Rp19.999.000,00
33 iPhone X 64GB Rp10.999.000,00
34 iPhone X 256GB Rp13.999.000,00

3. iPhone Model Lama

Kelebihan iPhone dibanding smartphone Android ialah umurnya lebih panjang. Pengguna iPhone akan mendapatkan pembaruan iOS terbaru sampai empat tahun terhitung sejak perangkat tersebut dirilis.

Apple iPhone 11
Apple iPhone 11 | Foto Apple

Kalau budget belum sampai untuk meminang iPhone 12, iPhone 11 dengan harga mulai Rp12 juta sangatlah recommended, meski selisihnya hanya Rp1 juta dengan iPhone 12 mini. Ceritanya lain kalau incaran Anda iPhone 11 Pro dan versi Pro Max, menurut saya mending sekalian ambil iPhone 12 Pro.

Apple iPhone SE
Apple iPhone SE | Foto Apple

Buat yang belum move on dengan desain iPhone 8, iPhone SE generasi ke-2 dengan harga mulai dari Rp7,5 juta juga sangat menarik. iPhone XR juga boleh dipertimbangkan, namun kalau saya amati ketersediaan iPhone XR, XS, XS Max, dan X sudah termasuk langka.

4. Beli iPhone di Luar Negeri

Beberapa tahun yang lalu, setelah iPhone anyar diumumkan oleh Apple, kita harus menunggu berbulan-bulan sampai mendarat di Tanah Air. Tidak heran, banyak yang memilih terbang ke negara tetangga, misalnya Singapura hanya untuk mendapatkan iPhone baru lebih cepat.

Makin ke sini, jadwal peluncuran iPhone semakin cepat. Tahun lalu, iPhone 11 series butuh waktu tiga bulan dan iPhone 12 series lebih singkat lagi, hanya butuh 2 bulan.

Selain itu, yang harus diperhatikan ialah kebijakan aturan IMEI yang saat ini sudah berlaku di Indonesia. Kita masih boleh beli smartphone di luar negeri, tetapi harus membayar pajak dan melaporkan nomor IMEI ke bea cukai, bisa lewat aplikasi Mobile Beacukai atau website resmi bea cukai.

Perlu dicatat, apabila nomor IMEI tidak dilaporkan dan pajak tidak dibayarkan, maka smartphone terancam tidak akan mendapatkan sinyal seluler. Pembelian iPhone baru atau bekas dengan garansi internasional juga harus lebih seksama dan pastikan IMEI telah terdaftar.

Nah itulah tips membeli iPhone terbaru, rekomendasi, dan update harga iPhone di Indonesia. Menurut saya, iPhone paling seksi dari harga dan bentuk ialah iPhone 12 mini dan wajib dimasukkan ke daftar wishlist tahun 2021.

Aksesori Ini Sulap iPhone dan Apple Watch Jadi Kamera untuk Vlogging

Salah satu kegunaan Apple Watch adalah sebagai remote sekaligus viewfinder dari kamera iPhone. Jadi semisal Anda hendak mengambil selfie atau wefie menggunakan kamera belakang, Anda bisa meletakkan iPhone di atas tripod, lalu mengepaskan posisi dan menekan tombol shutter dari jauh menggunakan Apple Watch.

Alternatifnya, Apple Watch juga dapat menjadi aksesori yang sangat menarik bagi para vlogger dengan bantuan aksesori bernama Ulanzi ST-09 Phone Tripod Mount berikut ini. Wujudnya sangatlah sederhana, hanya berupa penjepit dengan lubang untuk dipasangi Apple Watch (tanpa strap) di belakangnya.

Setelahnya, pengguna tinggal membuka aplikasi Camera Remote di Apple Watch, dan sesi vlogging pun siap dimulai tanpa harus mengandalkan kamera depan. Selain dipegang begitu saja iPhone-nya, penjepitnya juga dapat dipasangkan ke monopod maupun tripod. Di sisi atas penjepitnya, terdapat cold shoe mount untuk menyambungkan aksesori tambahan macam mikrofon atau LED flash.

Satu hal yang perlu dicatat adalah perihal kompatibilitas. Di situsnya, dituliskan secara spesifik bahwa aksesori ini siap menampung Apple Watch Series 5 varian 44 mm. Secara teknis, satu-satunya model yang punya dimensi sama persis dengan Apple Watch Series 5 adalah Series 4. Apple Watch SE dan Series 6 di sisi lain sedikit lebih tipis – selisih 0,3 mm – sehingga tidak ada yang berani menjamin keduanya bisa benar-benar pas.

Kalau untuk smartphone-nya, apapun yang lebarnya tidak kurang dari 58 mm dan tidak lebih dari 89 mm dapat diakomodasi. Namun berhubung ini juga menyangkut Apple Watch, berarti yang kompatibel jelas cuma iPhone. Kuartet iPhone 12, termasuk halnya iPhone 12 Mini maupun iPhone 12 Pro Max, semuanya dipastikan kompatibel.

Dengan harga yang cukup terjangkau ($30), aksesori ini bisa menjadi kado yang lumayan menarik bagi para pengguna iPhone sekaligus Apple Watch. Belum lagi kalau ternyata sang pengguna memang hobi vlogging menggunakan iPhone kesayangannya, sebab sebagus apapun hasil rekaman kamera depan suatu smartphone, sudah pasti tidak bisa menyaingi kamera belakangnya.

Sumber: Gizmodo.

Teardown iFixit, Perlihatkan Betapa Besar Sensor Kamera Utama iPhone 12 Pro Max

Pada bulan Oktober lalu, Apple merilis empat model iPhone. Meliputi iPhone 12 mini dengan layar 5,4 inci, iPhone 12 dan iPhone 12 Pro berlayar 6,1 inci, hingga paling besar 6,7 inci pada iPhone 12 Pro Max.

Namun iPhone 12 Pro Max tidak sekedar menawarkan ukuran layar jumbo, tetapi juga memiliki kemampuan kamera terbaik. Dalam teardown terbaru iFixit, menunjukkan ukuran sensor kamera wide-angle utamanya yang lebih besar sekitar 47% dibanding iPhone 12 series lain meski sama-sama beresolusi 12MP f/1.6.

Semakin besar sensor yang digunakan, artinya sanggup menangkap cahaya lebih banyak. Apple sempat menjelaskan bahwa sensor baru di iPhone 12 Pro Max bisa menangkap cahaya hingga 87% lebih banyak dibandingkan iPhone 11 Pro.

Selain itu berkat ukuran bodi iPhone 12 Pro Max yang besar, ada cukup ruang bagi Apple untuk menyematkan teknologi sensor-shift optical image stabilization. Cara kerjanya mirip seperti sistem IBIS di kamera mirrorless, di mana akan sensor bergerak untuk mengkompensasi getaran. Pada iPhone 12 series lainnya, Apple masih menggunakan optical image stabilization.

Menemani kamera utama, ada kamera 12MP f/2.2 dengan lensa telephoto 65mm yang menawarkan 2,5x optical zoom dan dilengkapi OIS. Serta, kamera 12MP f/2.4 dengan lensa ultrawide 13mm yang memberikan bidang pandang 120 derajat. Tak lupa ada LiDAR yang tak hanya bermanfaat untuk aplikasi augmented reality saja, tapi juga untuk meningkatkan kualitas kameranya.

Kamera iPhone 12 Pro Max ini memang istimewa, bahkan untuk video sanggup merekam video 4K 60 fps dalam format HDR Dolby Vision dan nantinya lewat software bakal dapat menjepret foto dalam format Apple ProRAW. Harga iPhone 12 Pro Max ini dijual mulai dari US$1.099 atau sekitar Rp15,5 jutaan, dengan pilihan kapasitas 128GB, 256GB, dan 512GB.

Sumber: The Verge

Kuartet iPhone 12 Resmi Diperkenalkan, Usung Desain Baru tapi Tanpa Charger dalam Boks

Entah berapa kali kata “5G” disebut dalam acara peluncuran iPhone 12 semalam. Di saat pabrikan smartphone lain sudah menawarkan dukungan 5G sejak lama, Apple malah tidak segan menekankan 5G sebagai fitur unggulan meski mereka datang terlambat.

Namun Apple memang demikian. Berkat pangsa pasar iPhone yang begitu besar, mereka pada dasarnya bebas berbuat apa saja, termasuk halnya menumbuhkan opini bahwa 5G bakal mulai menjadi mainstream tidak lama lagi karena iPhone pun akhirnya sudah menawarkannya.

Apapun itu, setidaknya untuk sekarang kita tidak perlu membahas iPhone 12 dari sudut pandang yang sama seperti Apple, sebab 5G memang belum relevan di Indonesia. Pertanyaan yang lebih tepat terkait iPhone 12 mungkin adalah, apa saja hal baru yang tidak ada pada iPhone 11?

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Apple semalam memperkenalkan empat model iPhone 12 sekaligus: iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max. Kuartet iPhone 12 ini memiliki banyak kesamaan, terutama dari sisi performa berkat pemakaian chipset A14 Bionic, yang sebelumnya sudah hadir lebih dulu pada iPad Air generasi keempat.

A14 Bionic

Apple cukup berbangga menyebut A14 sebagai chipset smartphone pertama yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer. Sederhananya, ini berarti ukuran tiap-tiap transistor yang tertanam di A14 lebih kecil dari sebelumnya, dan otomatis Apple bisa menyematkan lebih banyak lagi transistor di dalam satu unit chipset.

Secara total ada 11,8 miliar transistor di A14, hampir 40% lebih banyak ketimbang yang terdapat pada A13, dan semua itu berarti A14 mampu menyuguhkan kinerja yang lebih baik sekaligus lebih efisien perihal konsumsi daya. Seberapa jauh selisih performa A14 jika dibandingkan dengan A13 belum diketahui, tapi kalau dibandingkan dengan A12, Apple mengklaim peningkatan kinerja CPU hingga 40% dan GPU hingga 30%.

Secara teknis, chipset A14 ini terdiri dari prosesor 6-core, chip grafis 6-core, dan Neural Engine 16-core yang menawarkan performa machine learning sampai dua kali lebih kencang daripada sebelumnya. Di pasar smartphone sekarang, iPhone 11 sejatinya sudah memimpin perihal performa, dan iPhone 12 sejatinya bakal menetapkan standar performa yang jauh lebih tinggi lagi.

Desain baru setelah tiga tahun

Oke, performanya lebih ngebut, lalu apa lagi? Khusus iPhone 12 dan iPhone 12 Mini, kualitas layarnya benar-benar meningkat drastis jika dibandingkan dengan milik iPhone 11. Ini dikarenakan iPhone 12 dan 12 Mini sudah mengemas panel OLED dengan rasio kontras 2.000.000:1, dan tentu saja yang berbeda pada keduanya hanyalah ukurannya.

iPhone 12 datang membawa layar 6,1 inci beresolusi 2532 x 1170 pixel, sedangkan iPhone 12 Mini dengan layar 5,4 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Bezel yang mengitari layarnya juga lebih tipis, sehingga pada akhirnya dimensi iPhone 12 juga sedikit lebih ringkas meski ukuran layarnya sama persis seperti iPhone 11.

Sangat disayangkan memang refresh rate layarnya masih 60 Hz, dan ukuran poninya juga tidak berubah sedikit pun. Namun setidaknya Apple akhirnya sudah menerapkan desain yang lebih gres pada iPhone 12 setelah hampir tiga tahun tidak mengubahnya. Seperti yang bisa dilihat, bagian samping-sampingnya benar-benar menyiku dan rata, mirip seperti desain iPhone 5 dulu.

Kemiripannya dengan iPhone 5 bahkan semakin terasa pada iPhone 12 Mini, sebab ukurannya memang lebih ringkas daripada iPhone SE edisi 2020 yang masih mengadopsi desain lawas. Bahkan tebal bodinya pun mirip; iPhone 12 Mini 7,4 mm, sedangkan iPhone 5 7,6 mm. Selain iPhone 12 Mini, angka tebal bodi itu juga berlaku untuk tiga model iPhone 12 lainnya.

Pembaruan lain yang tidak kalah signifikan juga Apple terapkan pada kameranya, meski sepintas kelihatannya tidak ada yang berubah. iPhone 12 dan iPhone 12 Mini sama-sama mengusung dua kamera belakang 12 megapixel, salah satunya dengan lensa ultra-wide. Lensa wide-nya sendiri sudah di-upgrade dan kini memiliki bukaan sebesar f/1.6 sehingga mampu menangkap cahaya 27% lebih banyak.

Di depan, iPhone 12 dan 12 Mini masih mengandalkan kamera 12 megapixel, namun kamera selfie tersebut sekarang juga sudah mendukung fitur Night Mode. Pada kenyataannya, Night Mode bisa diaktifkan pada semua kamera milik iPhone 12 dan 12 Mini, termasuk kamera ultra-wide-nya. Bahkan time-lapse pun juga bisa diambil selagi mengaktifkan Night Mode.

Kualitas kamera terbaik hanya pada iPhone 12 Pro Max

Seperti sebelumnya, kamera adalah faktor pembeda yang paling utama di antara lini iPhone 12 dan iPhone 12 Pro. Seperti yang bisa dilihat, baik iPhone 12 Pro maupun Pro Max sama-sama mengemas kamera belakang ketiga dengan lensa telephoto. Namun ternyata kedua model Pro ini sendiri berbeda satu dengan yang lainnya.

Singkat cerita, kalau Anda mendambakan kualitas kamera terbaik dari semua iPhone, maka Anda harus meminang iPhone 12 Pro Max. Pasalnya, ia merupakan satu-satunya model yang mengemas kamera utama dengan sensor yang berukuran lebih besar. 47% lebih besar kalau kata Apple, dengan ukuran pixel individual 1,7 μm dan kemampuan menangkap cahaya hingga 87% lebih banyak di kondisi low-light.

Bukan hanya itu, kamera utama ini juga didampingi sistem OIS yang berbeda sendiri. Kalau biasanya yang bergerak mengompensasi getaran adalah lensanya, di sini yang bergerak justru sensornya, yang dipercaya mampu menghasilkan rekaman video yang lebih mulus lagi ketimbang mengandalkan OIS tradisional. Pada iPhone 12 Pro Max, kamera telephoto-nya juga agak berbeda, dengan jangkauan yang sedikit lebih jauh; 2,5x dibanding 2x pada iPhone 12 Pro.

Selain kamera telephoto, yang membedakan lini iPhone 12 dan iPhone 12 Pro adalah LiDAR. Apple menjelaskan bahwa kehadiran LiDAR pada iPhone 12 Pro dan Pro Max tak hanya bermanfaat untuk aplikasi augmented reality saja, tapi juga untuk meningkatkan kualitas kameranya.

Yang paling kentara adalah kinerja autofocus-nya, yang diklaim lebih cepat hingga 6x pada kondisi minim cahaya berkat bantuan LiDAR. Lebih lanjut, iPhone 12 Pro dan Pro Max juga mampu memadukan Portrait Mode dan Night Mode dengan adanya informasi kedalaman (depth) ekstra yang ditangkap oleh sensor LiDAR-nya ini.

Untuk video, satu keistimewaan iPhone 12 Pro dan Pro Max adalah kemampuan merekam video 4K 60 fps dalam format HDR Dolby Vision. iPhone 12 dan 12 Mini sebenarnya juga bisa, tapi cuma dalam resolusi 4K 30 fps saja. Oh ya, nantinya melalui sebuah software update, iPhone 12 Pro dan Pro Max juga dapat menjepret foto dalam format Apple ProRAW.

Secara desain, hampir tidak ada yang berbeda dari iPhone 12 Pro dan Pro Max selain pilihan warna beserta material yang digunakan. Tidak seperti iPhone 12 dan 12 Mini yang memakai bahan aluminium, rangka iPhone 12 Pro dan Pro Max terbuat dari bahan stainless steel yang jelas lebih tangguh. Ketahanan air dan debunya sendiri sama persis di antara keempat model iPhone 12, dan ternyata sedikit lebih baik dibanding iPhone 11: IP68 dengan tingkat kedalaman maksimum 6 meter dan durasi 30 menit.

Lalu kalau dibandingkan dengan duo iPhone 11 Pro, duo iPhone 12 Pro ini ternyata punya ukuran layar yang sedikit lebih besar: 6,1 inci 2532 x 1170 pixel pada iPhone 12 Pro, 6,7 inci 2778 x 1284 pixel pada iPhone 12 Pro Max. Keduanya juga dilapisi jenis kaca baru besutan Corning yang disebut Ceramic Shield, yang diklaim 4x lebih kokoh daripada lapisan kaca milik iPhone 11.

Lapisan Ceramic Shield ini sebenarnya juga tersedia pada iPhone 12 dan 12 Mini. Namun masih ada lagi satu perbedaan terkait layarnya: layar iPhone 12 Pro dan Pro Max bisa menyala lebih terang ketika menampilkan konten non-HDR, 800 nit dibanding 625 nit pada iPhone 12 dan 12 Mini.

Siapkan budget ekstra untuk membeli charger

iPhone 12 box

Rencananya, iPhone 12 dan iPhone 12 Mini akan dipasarkan masing-masing dengan harga mulai $799 dan $699. Pilihan kapasitas penyimpanannya sama seperti sebelumnya: 64, 128, dan 256 GB.

Untuk iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max, harganya dimulai di angka $999 dan $1.099; dengan pilihan kapasitas 128, 256, dan 512 GB. Pemasaran perdananya dijadwalkan berlangsung pada 23 Oktober untuk iPhone 12 dan iPhone 12 Pro, sedangkan iPhone 12 Mini dan iPhone 12 Pro Max baru akan menyusul pada tanggal 13 November.

Belum diketahui kapan kuartet iPhone 12 ini bakal resmi mendatangi Indonesia, tapi kalau melihat tahun lalu, tidak salah jika ada yang memprediksi awal bulan Desember. Harganya sendiri kemungkinan bakal dimulai di angka 13 jutaan rupiah untuk model yang paling murah, yakni iPhone 12 Mini.

Namun saya cukup yakin pada praktiknya konsumen bakal mengucurkan dana lebih dari banderol harga yang ditetapkan untuk masing-masing model, sebab paket penjualannya sama sekali tidak meliputi charger. Jadi yang ada di dalam boks semua iPhone 12 hanyalah kabel Lightning ke USB-C, bahkan earphone berkabelnya pun sudah dieliminasi.

Apple bilang semua ini demi menekan emisi karbon. Mereka berasumsi sebagian besar konsumen sudah mempunyai charger-nya sendiri, dan mereka pada dasarnya melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pengurangan sampah elektronik. Sebagai bonus, packaging iPhone 12 pun bisa lebih tipis daripada sebelumnya.

Seperti yang saya bilang di awal, Apple bebas melakukan apa saja, termasuk halnya meniadakan charger dari paket penjualan seluruh model iPhone 12. Dalam presentasinya, Apple bahkan mengajak pabrikan smartphone lain untuk mengambil langkah serupa.

Sebagian konsumen mungkin melihat ini sebagai ajang cari untung ekstra. Tanpa ada maksud membela Apple, semua menurut saya tergantung perspektif, dan lagi Apple sebenarnya masih punya cara lain untuk mencari untung, yakni dengan berjualan aksesori yang tergabung dalam ekosistem MagSafe.

Ya, MagSafe yang sebelumnya merupakan nama konektor charger MacBook sekarang sudah beralih fungsi menjadi standar aksesori baru untuk iPhone. Idenya adalah, semua model iPhone 12 kini dilengkapi magnet yang mengitari koil wireless charging-nya, sehingga ketika menggunakan charger MagSafe, iPhone 12 akan langsung menempel pada posisi yang paling tepat.

Kompatibilitas dengan Qi wireless charging tetap dipertahankan, tapi konsumen juga bisa menikmati kecepatan pengisian yang lebih cepat kalau menggunakan charger MagSafe yang menawarkan output sebesar 15 W. Selain charger, nantinya juga akan ada casing atau dompet kartu MagSafe yang bisa menempel dengan mudah ke punggung iPhone 12.

Untungnya Apple tidak egois dan mau mengambil untung sendiri, sebab ke depannya juga bakal ada beragam aksesori MagSafe dari produsen aksesori pihak ketiga.

Sumber: Apple 1, 2.

Aplikasi Xbox iOS Akan Bisa Streaming Game dari Konsol ke iPhone

Jaringan 5G sudah di depan mata dan potensi pemanfaatan teknologi 5G sangat besar, salah satunya layanan cloud gaming atau streaming game. Kabar terbaru, Microsoft akan merilis pembaruan besar untuk aplikasi Xbox di platform iOS.

Pada pembaruan tersebut akan disertakan fitur remote play yang memungkinkan pemilik konsol Xbox One melakukan streaming game ke iPhone. Mirip dengan fitur remote play PlayStation 4 milik Sony yang sudah tersedia lebih dulu di Android dan iOS.

Fitur remote play ini berbeda dengan layanan xCloud Microsoft yang melakukan streaming game langsung dari server. Fitur tersebut hanya akan terhubung ke konsol Xbox milik Anda sendiri bukan ke layanan xCloud.

Nantinya pengguna akan dapat mengakses konsol Xbox melalui WiFi atau bahkan lewat koneksi seluler. Karena aplikasi ini mengontrol Xbox di rumah, pengguna juga dapat mengaktifkan konsol dari jarak jauh bahkan saat di luar rumah. Xbox akan hidup tanpa suara dan tanpa menyalakan lampu Xbox di bagian depan.

Kemudian saat pengguna memutuskan sambungan, Xbox akan kembali ke standby setelah beberapa saat tidak aktif. Fitur yang sama diluncurkan baru-baru ini dalam versi beta untuk pengguna Android dan debutnya di iOS akan terjadi pada saat peluncuran Xbox Series X dan S terbaru Microsoft tanggal 10 November mendatang.

Pengguna juga dapat dengan cepat mengunduh atau membagikan klip game dan screenshot yang diambil di konsol Xbox One atau Xbox Series X/S. Bahkan pengguna dapat mengelola ruang penyimpanan konsol dan menghapus game dari smartphone. Fitur lainnya mencakup new homescreen, friends tab, search interface, dan my library tab.

Saat ini aplikasi Xbox untuk iOS masih dalam pengujian dengan anggota TestFlight. Saya pikir sangat menarik, bisa mengakses game-game di konsol lewat smartphone kita – meski pengalaman terbaik tetap bermain di depan TV besar dengan controller ikoniknya.

Sumber: The Verge

Harga iPhone SE Generasi Ke-2 di Indonesia, Rilis 2 Oktober 2020

Empat hari yang lalu, akun Instagram iBox Indonesia (@iboxindonesia) mengeluarkan teaser iPhone SE generasi ke-2 yaitu “iPhone idaman. Dengan harga impian.” Sekarang kita sudah bisa melakukan registrasi untuk menjadi yang pertama tahu mengenai iPhone SE yang akan diluncurkan tanggal 2 Oktober 2020 di iBox, Erafone, Urban Republic, iBox.co.id, Eraspace.com.

Pada formulir registrasi di sini, harga iPhone SE 2nd Gen di Indonesia pun telah terungkap yaitu mulai dari Rp333.292/bulan* dan bebas 1 bulan cicilan*. Tepatnya ada tiga varian penyimpanan yang tersedia, yaitu 64GB, 128GB, serta 256GB dan masing-masing dibanderol Rp7.999.000, Rp8.999.000, serta Rp10.999.000.

Sejarah Apple iPhone SE

Apple_new-iphone-se-white_04152020_big.jpg.large_2x

Apple merilis iPhone SE generasi pertama pada Maret 2016, dalam wujud iPhone 5 atau 5s yang sangat compact dengan layar 4 inci dalam rasio 16:9. Namun dengan jeroan yang sama seperti iPhone 6s series yaitu menggunakan chipset Apple A9.

Rumor soal penerusnya sudah beredar cukup lama dan semakin santer terdengar pada tahun 2019. Hingga akhirnya Apple mengumumkan iPhone SE generasi ke-2 setelah empat tahun berselang yaitu pada April 2020.

Formula utamanya tetap sama dengan pendahulunya, yakni menggunakan desain lawas yang Apple adopsi sejak iPhone 6 yang dirilis tahun 2014 dan digunakan selama empat generasi sampai iPhone 8 di tahun 2017. Namun menggunakan dapur pacu yang sama seperti iPhone 11 series yaitu chipset Apple A13 Bionic.

Spesifikasi Apple iPhone SE Generasi Ke-2

Apple_new-iphone-se-black-white-product-red-colors_04152020_inline.jpg.large_2x

Seperti yang saya sebut di atas, iPhone SE Generasi ke-2 mengandalkan chipset Apple A13 Bionic yang terbaru dan sangat powerful. SoC ini dibuat pada process technology 7mm+ dan mengemas CPU hexa-core yang terdiri dari dua inti lightning 2.65GHz dan empat inti thunder 1.8GHz. Serta, menggunakan Apple GPU (4-core graphics) dan RAM 3GB.

Karena terjebak dalam fisik iPhone 8, iPhone SE generasi ke-2 mengusung layar 4,7 inci dengan resolusi 750×1334 piksel dalam rasio 16:9. Bodinya tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67 dibalut dalam opsi warna black, white, dan red.

Untuk pengambilan gambar dan video, Apple hanya menyematkan satu kamera saja beresolusi 12MP f/1.8 lengkap dengan PDAF dan OIS. Serta, mampu merekam video 4K hingga 60fps dan 1080p hingga 240fps. Sedangkan, kamera depannya 7MP f/2.2.

Sistem keamanannya pun masih mengandalkan sensor fingerprint di depan atau Touch ID. Kapasitas baterainya 1.821 mAh dengan fast charging 18W yang dapat mengisi daya 50% dalam waktu 30 menit dan mendukung Qi wireless charging. Kita tunggu saja kejutan peluncuran resmi iPhone SE generasi ke-2 pada tanggal 2 Oktober 2020 mendatang.

[Hands-on] Menjajal Fitur Baru iOS 14, Dari Widget Sampai PiP

Pada perhelatan Worldwide Developers Conference 2020, Apple akhirnya merilis pembaruan sistem operasi mobile terbarunya yaitu iOS 14. Mulai dari pengguna iPhone 6s (termasuk versi Plus) dan seri iPhone yang lebih baru sudah dapat mengunduh pembaruan iOS 14.

Caranya buka settings, lalu pilih menu general dan software update. Istri saya kebetulan pengguna iPhone 6s Plus dan saya membantu menginstal sekalian mencobanya.

Ukuran filenya sekitar 2,2GB dan setelah unduhannya selesai, proses pembaruannya memakan waktu cukup lama kira-kira 20 menit. Faktanya iPhone 6s Plus memang sudah cukup tua, dirilis tahun 2015 dan menggunakan chipset Apple A9. Jadi, kemungkinan iOS 14 merupakan dukungan pembaruan software terakhir.

Hands-on iOS 14

Cantik dan elegan, kesan saya terhadap penampilan iOS tidak berubah sejak lama. Pada iOS 14, antarmukanya mendapatkan peningkatan dengan memperbolehkan kita memasang widget dan diujung sebelah kanan kini terdapat App Library.

Ya, kita bisa menyisipkan widget ke homescreen di antara ikon-ikon aplikasi. Fitur widget ini sudah ada sejak lama di Android, namun seperti biasa Apple mengemasnya dengan sangat baik.

Widget di iOS 14 tidak hanya tampil lebih kece tapi juga lebih interaktif. Untuk menambah widget, caranya tekan area kosong di homescreen dan selanjutnya klik ikon (+) di pojok kanan atas. Beberapa widget andalan antara lain Smart Stack, App Suggestions, Siri Suggestions, Screen Time, dan sebagainya.

Sementara untuk App Library ini jelas bukan App Drawer seperti di Android, fitur ini memungkinkan kita mengorganisir aplikasi menjadi grup yang sesuai dengan jenisnya atau kemauan kita. Secara default, beberapa grup diantaranya adalah suggestions, recenty added, social, entertainment, creativity, uitilities, productivity & finance, games, dan lainnya.

Fitur baru lainnya ada aplikasi penerjemah bahasa baru atau Translate yang dapat menerjemahkan percakapan secara real-time. Opsi jalur sepeda di Apple Maps, serta memungkinkan mengganti aplikasi default untuk browser dan email.

Kemudian ada fitur Picture in Picture (PiP) untuk memperkecil video supaya kita bisa membuka aplikasi lain. Saya mencoba dengan aplikasi Netflix, kita bisa menyembunyikan video tersebut dengan menggesernya ke kiri atau ke kanan tetapi audio tetap terdengar. Sayangnya, seperti rumor yang beredar fitur ini tidak bekerja di aplikasi YouTube kecuali bila Anda berlangganan YouTube premium.

iOS-14-5

Terakhir saya ingin membahas performa iOS 14 di iPhone 6s Plus yang secara mengesankan masih berjalan dengan cukup mulus. Meski begitu, saya mendapati lag saat melakukan tugas-tugas tertentu. Contohnya saat saya menandai banyak foto untuk dikirim lewat WhatsApp atau mengirim foto lewat email.

Terlepas dari beberapa fitur iOS 14 yang sudah ada di Android sebelumnya, sekali lagi kemasan Apple itu berbeda dan pengalaman pengguna yang disuguhkan pun tak sama. Saya pikir tidak ada yang lebih baik, baik Android atau iOS punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Semua yang Perlu Diketahui dari Apple WWDC 2020

Gelaran Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) tahun ini agak sedikit berbeda. Selama sepekan ke depan, serangkaian acaranya bakal diadakan secara online, dan pada pukul 12 dini hari kemarin, sesi keynote-nya disiarkan ke YouTube.

Meski terhambat oleh pandemi, Apple rupanya tetap sangat produktif dalam memperbarui berbagai sistem operasi bikinannya. Hal itu bisa dilihat dari segudang pembaruan yang dihadirkan melalui iOS 14, iPadOS 14, watchOS 7, tvOS 14, dan yang paling substansial menurut saya, macOS Big Sur.

Tanpa perlu berkepanjangan, mari kita bahas satu per satu.

iOS 14

Tampilan home screen baru iOS 14 dan App Library / Apple
Tampilan home screen baru iOS 14 dan App Library / Apple

Di saat Android 11 terkesan iteratif karena tidak membawa perubahan yang betul-betul besar, iOS 14 justru sebaliknya. Untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah iOS, pengguna dapat menempatkan berbagai macam widget langsung pada home screen.

Android sudah menawarkan fitur ini selama bertahun-tahun, dan cukup melegakan melihat Apple akhirnya ikut menghadirkan fitur yang serupa. Meski demikian, Apple mengaku inspirasinya berasal dari complication pada watchOS. Tidak penting. Yang lebih penting adalah, widget pada iOS 14 juga datang dalam berbagai ukuran yang berbeda, yang berarti satu aplikasi bisa menawarkan hingga tiga ukuran widget (kecil, sedang, besar).

Juga baru adalah fitur bernama App Library, yang pada dasarnya akan mengorganisasikan seabrek aplikasi pada perangkat secara otomatis. App Library dapat diakses dengan menggeser ke kanan pada halaman terakhir home screen. Bagaimana seandainya ada begitu banyak halaman home screen? Well, pada iOS 14, ada opsi untuk menyembunyikan halaman-halaman aplikasi yang dirasa kurang perlu, dan yang pada akhirnya dapat digantikan oleh App Library.

Tampilan fitur App Clip / Apple
Tampilan fitur App Clip / Apple

Masih seputar aplikasi, fitur iOS 14 yang paling menarik menurut saya adalah App Clip. App Clip pada dasarnya merupakan versi mini dari aplikasi yang bisa diakses lewat bermacam sumber; bisa dengan mengklik tautan di Safari atau Messages, atau bisa juga dengan memindai kode QR maupun tag NFC.

Apple bahkan telah mendesain format baru macam kode QR yang dikhususkan untuk App Clip. Fungsi App Clip sendiri adalah untuk menyediakan akses ke aplikasi langsung di saat dibutuhkan, misalnya ketika hendak melakukan pembayaran elektronik; cukup scan kode QR atau tag NFC-nya, maka App Clip dari aplikasi pembayaran yang bersangkutan akan muncul, dan pengguna dapat menyelesaikan pembayaran tanpa harus mengunduh aplikasinya terlebih dulu.

iOS 14 turut memperkenalkan fitur picture-in-picture, yang berarti video dapat tetap diputar pada jendela kecil (termasuk sesi video call) meski pengguna meninggalkan aplikasinya. Ukuran jendela videonya itu bisa dibesar-kecilkan, dan yang paling menarik, videonya juga dapat disembunyikan di samping kiri atau kanan layar selagi audionya tetap diputar.

Berbagai perubahan kosmetik pada iOS 14 / Apple
Berbagai perubahan kosmetik pada iOS 14 / Apple

Siri pun turut menerima pembaruan kosmetik pada iOS 14. Saat dipanggil, Siri tak lagi memenuhi layar seperti biasanya. Tampilan barunya hanya berupa icon di bagian bawah layar. Andai pengguna meminta Siri untuk membuatkan reminder, jendela konfirmasinya juga tak lagi memenuhi layar, melainkan hanya menutupi sebagian kecil di atas layar.

Juga ikut menciut ukurannya adalah notifikasi untuk panggilan telepon maupun video. iOS 14 turut memperkenalkan aplikasi baru bernama Translate, yang sejauh ini sudah bisa menerjemahkan 11 bahasa secara offline.

Beralih ke Messages, ada fitur pinned conversation untuk memudahkan pengguna mengakses percakapan dengan orang-orang yang dirasa penting. Group messaging juga kebagian fitur reply dan mention, sehingga ‘kekacauan’ dalam suatu percakapan grup jadi lebih tertata dan bisa diikuti semua anggotanya dengan baik.

Terakhir, bagi para pengguna CarPlay, iOS 14 siap mengubah iPhone Anda menjadi sebuah kunci mobil digital. Fitur ini memanfaatkan NFC, dan sejauh ini baru kompatibel dengan BMW 5 Series generasi terbaru.

iPadOS 14

Tampilan fitur Spotlight di iPadOS 14 / Apple
Tampilan fitur Spotlight di iPadOS 14 / Apple

Lanjut ke iPadOS 14, sebagian besar pembaruannya sebenarnya sama seperti iOS 14, termasuk halnya fitur customizable widget itu tadi. Meski begitu, pastinya ada pembaruan spesifik yang diterapkan, dan salah satunya adalah collapsible sidebar pada aplikasi-aplikasi seperti Photos, Notes, Files, atau Music.

Sidebar tak hanya memudahkan navigasi konten yang berjumlah besar, tapi juga manajemen konten lewat dukungan mekanisme drag-and-drop. Juga sangat menarik adalah kehadiran fitur Spotlight ala macOS, yang pada iPadOS 14 juga berperan sebagai universal search.

Tampilan fitur Scribble pada iPadOS 14 / Apple
Tampilan fitur Scribble pada iPadOS 14 / Apple

Bagi para pengguna Apple Pencil, iPadOS 14 menyajikan fitur Scribble. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menulis menggunakan tangan di atas kotak teks manapun, entah itu di kotak URL Safari ataupun di Reminder. Idenya adalah supaya pengguna bisa terus memakai Pencil meski sudah tidak berada dalam aplikasi yang membutuhkannya.

Tulisan tangan itu otomatis diubah menjadi ketikan. Namun yang lebih istimewa lagi adalah, iPadOS 14 mampu melakukan seleksi teks pada tulisan tangan, dan dari situ pengguna dapat menyalin lalu menempatkannya di aplikasi lain dalam bentuk ketikan.

AirPods software

Sebelum membahas watchOS, Apple sempat menyinggung sedikit soal pembaruan yang mereka terapkan pada software AirPods. Yang pertama adalah fitur auto switching, di mana AirPods mampu mengenali di perangkat mana (iPhone, iPad, Mac) Anda memutar konten beraudio, lalu secara otomatis menyambung ke perangkat tersebut. Tentu saja syaratnya adalah AirPods harus di-pair dengan masing-masing perangkat lebih dulu sebelumnya.

Khusus AirPods Pro, perangkat tersebut bakal kedatangan fitur spatial audio. Apple bilang bahwa mereka memanfaatkan data dari gyroscope dan accelerometer milik AirPods Pro untuk mendeteksi gerakan-gerakan kepala dan memastikan speaker virtual-nya tetap berada di posisi semula demi memberikan kesan seolah-olah sedang berada di dalam bioskop.

watchOS 7

Tidak hanya menghadirkan watch face baru, watchOS 7 juga mendukung fitur watch face sharing / Apple
Tidak hanya menghadirkan watch face baru, watchOS 7 juga mendukung fitur watch face sharing / Apple

Seperti yang saya bilang, Apple mengaku mendapat inspirasi widget iOS 14 dari fitur complication di watchOS, dan sudah seharusnya watchOS 7 menghadirkan opsi kustomisasi complication yang lebih komplet lagi.

Namun yang mungkin lebih menarik untuk sebagian besar konsumen Apple Watch adalah fitur watch face sharing. Ya, saat watchOS 7 tiba nanti, kita bisa berbagi watch face satu sama lain, dan kita juga dapat menemukan beraneka ragam watch face baru di jagat internet maupun media sosial.

Bagi mereka yang rajin bersepeda, watchOS 7 kini mendukung fitur cycling directions. Fitur yang sama sebenarnya juga tersedia di aplikasi Maps bawaan iOS 14, tapi berhubung database-nya baru lengkap di beberapa kota saja di Amerika Serikat dan Tiongkok, saya jadi kurang semangat untuk membahasnya.

watchOS 7 datang bersama aplikasi Fitness baru di iOS 14 / Apple
watchOS 7 datang bersama aplikasi Fitness baru di iOS 14 / Apple

Yang lebih menarik justru adalah sejumlah tipe latihan baru yang dapat dikenali, salah satunya dancing. Berkat watchOS 7, Apple Watch nantinya bisa menerjemahkan tarian demi tarian pengguna menjadi metrik kesehatan yang mudah dipantau. Di samping itu, sleep tracking juga menjadi salah satu fitur baru yang diunggulkan watchOS 7.

Lalu berkaitan dengan pandemi, watchOS 7 juga akan menghadirkan fitur deteksi otomatis untuk kegiatan mencuci tangan. Jadi sesaat setelah terdeteksi, perangkat akan langsung memulai hitungan mundur demi memastikan pengguna benar-benar mencuci tangannya dengan bersih.

tvOS 14

Apple tidak berbicara banyak soal tvOS, tapi yang pasti versi terbarunya bakal menghadirkan dukungan multi-user mode, dan fitur ini tentunya sangat cocok disandingkan dengan layanan Apple Arcade, sebab masing-masing pengguna jadi bisa memiliki profil yang berbeda, sehingga mereka bisa melanjutkan progres permainannya masing-masing dengan mudah.

Supaya sesi gaming lebih maksimal, tvOS 14 turut menghadirkan dukungan controller eksternal yang lebih lengkap, spesifiknya yang meliputi Xbox Elite Wireless Controller 2 maupun Xbox Adaptive Controller yang dikhususkan untuk kalangan difabel. Terakhir, Apple sempat menyinggung bahwa layanan streaming filmnya, Apple TV+, bakal bisa diakses lewat TV lain (Sony dan Vizio di AS).

macOS Big Sur

macOS Big Sur / Apple
macOS Big Sur / Apple

Beralih ke macOS, versi terbarunya yang bernama Big Sur ini bisa dibilang merupakan macOS yang paling mirip dengan iOS. Bukan dari segi tampilan saja, tapi memang beberapa fitur ia pinjam langsung dari iOS, Control Center contohnya. Notifikasi dan widget kini juga dijadikan satu, tidak lagi berbeda halaman seperti sebelumnya.

Sejumlah pembaruan yang hadir pada aplikasi-aplikasi bawaan iOS, seperti Messages atau Maps, turut tersedia pada versi macOS-nya melalui Big Sur. Meski begitu, Safari di Big Sur jauh lebih powerful ketimbang di iOS, sebab kini ada dukungan terhadap fitur extension.

Ya, Safari di macOS Big Sur dapat dikustomisasi menggunakan berbagai macam extension layaknya Chrome. Apple bahkan sudah menyediakan tool agar developer bisa mengonversikan extension Chrome ke Safari dengan mudah.

Safari juga dilengkapi fitur terjemahan terintegrasi, dan laman awalnya (start page) kini dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan masing-masing pengguna.

Mac versi ARM

Tampilan baru macOS Big Sur semakin mirip iOS / Apple
Tampilan baru macOS Big Sur semakin mirip iOS / Apple

Lalu sampailah kita pada pengumuman yang menurut saya paling menarik, yaitu macOS untuk platform ARM. Ya, Apple berniat untuk meluncurkan perangkat Mac yang ditenagai chipset A-Series buatannya sendiri (bukan prosesor Intel seperti biasanya) menjelang akhir tahun ini juga, dan Big Sur sendiri mereka rancang demi memuluskan proses transisi dari platform Intel ke ARM.

Langkahnya tentu tidak semudah mencabut prosesor Intel, lalu menyematkan chipset A-Series begitu saja, sebab harus ada perombakan besar yang diterapkan dari sisi software pula. Kabar baiknya, Apple sudah meracik ulang semua aplikasi bawaan macOS Big Sur agar dapat berjalan secara native di platform ARM.

Apple yakin developer hanya perlu waktu beberapa hari untuk mengonversikan aplikasinya ke platform baru ini, tapi kalaupun tidak sempat, macOS Big Sur bakal melangsungkan proses konversinya secara otomatis menggunakan tool bernama Rosetta 2 (versi anyar dari tool yang sama yang Apple gunakan ketika mentransisikan Mac dari platform PowerPC ke Intel 15 tahun silam).

Apple sempat mendemonstrasikan konversi otomatis ini dengan menjalankan game Shadow of the Tomb Raider. Cukup mengejutkan melihat game tersebut berjalan mulus dengan kualitas grafik yang cukup apik di perangkat development kit yang memakai chipset A12Z Bionic milik iPad Pro.

Untuk aplikasi yang sudah dikonversi secara proper oleh masing-masing developer, performanya malah dipastikan lebih mulus lagi. Apple sempat mendemonstrasikan bagaimana sebuah file gambar berukuran 5 GB bisa diedit secara lancar dan murni tanpa lag di Adobe Photoshop. Bahkan aplikasi 3D animation yang berat seperti Autodesk Maya pun bisa berjalan tanpa kesulitan sedikit pun.

Ada alasan mengapa Apple merombak tampilan icon-icon aplikasi macOS jadi mirip versi iOS-nya / Apple
Ada alasan mengapa Apple merombak tampilan icon-icon aplikasi macOS jadi mirip versi iOS-nya / Apple

Berhubung chipset yang digunakan pada dasarnya sama persis seperti iPhone dan iPad, Mac versi ARM ini bisa menjalankan semua aplikasi iPhone dan iPad secara native, termasuk halnya game, yang semuanya dapat diunduh langsung lewat Mac App Store. Seperti halnya iPhone dan iPad, Mac versi ARM juga dipastikan lebih efisien perihal konsumsi daya ketimbang Mac yang ada sekarang.

Keuntungan lain dari transisi Mac ke platform ARM adalah, perangkat jadi bisa mengakses komponen Neural Engine yang terdapat pada chipset A-Series, sehingga pada akhirnya fitur-fitur berbasis AI pun dapat diterapkan, contohnya fitur auto crop pada aplikasi edit video Final Cut Pro.

Lalu yang mungkin jadi pertanyaan adalah, apakah Apple bakal betul-betul memensiunkan hardware Mac yang dibekali prosesor Intel? Bisa ya bisa tidak, tapi yang pasti tidak sekarang. Apple bilang masa transisinya bakal berjalan selama sekitar dua tahun, dan dalam kurun waktu tersebut, mereka masih akan merilis Mac baru yang ditenagai prosesor Intel.

Kita juga tidak tahu Mac versi ARM ini nanti wujudnya bakal seperti apa. Development kit-nya sendiri merupakan Mac Mini, namun Apple masih bungkam soal perangkat final yang akan dipasarkan ke konsumen nanti. Terlepas dari itu, bagi yang hendak membeli MacBook baru, ada baiknya Anda menunggu sampai setidaknya akhir tahun ini, sebab ada kemungkinan Mac versi ARM ini nantinya berwujud laptop.

iPhone SE Generasi Kedua Dirilis, Usung Spesifikasi iPhone 11 dalam Kemasan Lawas

Sejak meluncurkan trio iPhone 11 tahun lalu, Apple sudah tidak lagi menjual iPhone yang dilengkapi home button (kecuali di Indonesia dan beberapa negara lainnya). iPhone terakhir yang wajahnya masih dihiasi bezel tebal beserta tombol fisik adalah iPhone 8, yang dirilis hampir tiga tahun yang lalu.

Maka dari itu, cukup mengejutkan melihat lineup iPhone kini kedatangan anggota baru yang lagi-lagi membawa home button. Mari berkenalan dengan iPhone SE, penerus dari perangkat bernama sama yang Apple luncurkan di bulan Maret 2016.

Generasi pertama iPhone SE sejatinya boleh dianggap sebagai iPhone 6S dalam kemasan iPhone 5S. Untuk generasi keduanya, iPhone SE tak ubahnya dari iPhone 11 dalam kemasan iPhone 8. Bingung? Well, perangkat ini sederhananya punya spesifikasi mutakhir, hanya saja penampilannya sudah termakan usia.

iPhone SE 2

Abaikan sejenak wujudnya yang kelihatan kuno dan terkesan tak bisa move on, sebab memang tidak ada yang berubah di sektor ini. Panel layar yang digunakan pun masih sama persis seperti sebelum-sebelumnya: IPS 4,7 inci, dengan resolusi 1334 x 750 pixel.

Yang menjadi daya tarik utama ponsel ini adalah kinerjanya. iPhone SE generasi kedua mengusung chipset A13 Bionic, dengan prosesor dan GPU yang sama superiornya seperti milik iPhone 11, iPhone 11 Pro maupun iPhone 11 Pro Max.

Terkait kamera, iPhone SE hanya dilengkapi satu kamera belakang beresolusi 12 megapixel beserta lensa f/1.8, akan tetapi ia tetap mendukung fitur Portrait Mode. Yang mengecewakan adalah, Apple sama sekali tidak menyinggung soal Night Mode, sehingga saya menduga fitur ini memang absen di iPhone SE.

Urusan video, iPhone SE mendukung perekaman dalam resolusi maksimum 4K 60 fps. Kalau melihat kualitas video yang dihasilkan iPhone selama ini, iPhone SE generasi kedua pada dasarnya bisa menjadi senjata cadangan yang sangat berpotensi bagi kalangan videografer.

iPhone SE 2

Selebihnya, iPhone SE generasi kedua nyaris tidak ada bedanya dari iPhone 8. Fitur-fitur pemanis seperti sertifikasi ketahanan air IP67 dan dukungan wireless charging tetap ada. Bicara soal baterai, konsumen pada dasarnya bisa mengekspektasikan daya tahan yang sama seperti iPhone 8, meski mungkin ada sedikit peningkatan berkat chipset-nya yang lebih efisien.

Di Amerika Serikat, iPhone SE generasi kedua bakal segera dijual dengan banderol mulai $399. Ada tiga varian kapasitas yang ditawarkan (64 GB, 128 GB, dan 256 GB), demikian pula pilihan warnanya (hitam, putih, merah).

Sumber: Apple.