PasarPolis Announces Over 70 Billion Rupiah Funding from IFC

Insurtech startup PasarPolis announces follow on funding worth $5 million (more than 70 billion Rupiah) from the International Finance Corporation (IFC), a financial institution that operates under the World Bank that focuses on accelerating financial inclusion and literacy in developing countries. This funding was caught four months after announcing a Series B worth $54 million.

The two companies will gather to continue and strengthen the PasarPolis mission to democratize insurance coverage, one of which is through developing innovative microinsurance products that are affordable and in accordance with the needs of the community.

PasarPolis’ Founder & CEO, Cleosent Randing said the company needed world-class partners who could strengthen PasarPolis’s mission that is quite tough in order to encourage insurance penetration in Southeast Asia.

“We are ready to continue PasarPolis mission to answer the challenge of insurance inclusion in Southeast Asia, which remains such a homework, but through technology and microinsurance products, it can provide access to create a better impact,” he said in a virtual press conference, Thursday ( 4/2).

IFC’s Senior Country Officer, Jack Sidik said this investment is one of IFC’s series of efforts to assist Indonesia’s economic recovery through various initiatives in the private sector. In the past two months, IFC has mobilized IDR 5 trillion, mostly directed at the manufacturing sector in which most affected.

“Regarding PasarPolis, it is an equity [investment] of $5 million. We will help PasarPolis to expand insurance penetration in order to improve the digital economy. Thus, Indonesian workers and their families can have insurance and other safety nets,” Sidik said.

Separately, in an official statement, LeapFrog Investments Partner Fernanda Lima said that the cooperation between IFC and PasarPolis shows the great potential of insurance coverage at affordable prices, in order to increase positive social impacts. “With 30 insurance companies and 25 digital partners serving millions of new users during 2020, the opportunity for PasarPolis to expand its reach and services is extraordinary.”

Regarding the fresh funds, Randing explained that the company will continue to provide the best experience for consumers, from the product selection to the claim process. In terms of technology, it is also being improved for it can be easily used by underprivileged people and in remote areas, having limited use of digital technology.

He also emphasized that PasarPolis’ has other focus to increase insurance penetration and literacy in other ASEAN countries, such as Vietnam and Thailand, as one of the priorities in 2021. “From an industrial perspective, Vietnam and Indonesia have similar insurance market criteria, even though insurance awareness in Vietnam is relatively lower than Indonesia, Thailand is a fairly mature insurance market with a higher penetration rate.”

It is said that PasarPolis currently has more than 80 products specifically designed to lighten the burden and meet the unique needs of people. During the five years of operation, it is claimed that the company has provided protection to 11% of Indonesia’s population of around 30 million people.

As many as 90% of PasarPolis consumers are first time buyers, and 40% of policyholders are informal sector workers, such as online motorcycle taxi drivers, couriers, and online MSME players.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

PasarPolis Umumkan Pendanaan Lebih dari 70 Miliar Rupiah dari IFC

Startup insurtech PasarPolis mengumumkan perolehan pendanaan lanjutan sebesar $5 juta (lebih dari 70 miliar Rupiah) dari International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan di bawah naungan Bank Dunia yang fokus pada percepatan inklusi dan literasi keuangan di berbagai negara berkembang. Pendanaan ini direngkuh selang empat bulan setelah mengumumkan Seri B sebesar $54 juta.

Kedua perusahaan akan bersama-sama melanjutkan dan memperkuat misi PasarPolis untuk mendemokratisasi asuransi secara lebih luas, salah satunya melalui pengembangan inovasi produk asuransi mikro yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Founder & CEO PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, perusahaan membutuhkan mitra kelas dunia yang bisa memperkuat misi PasarPolis yang bisa dikatakan berat dalam rangka mendorong penetrasi asuransi di Asia Tenggara.

“Kami siap melanjutkan misi PasarPolis untuk menjawab tantangan inklusi asuransi di Asia Tenggara masih jadi PR yang besar, tapi melalui teknologi dan produk asuransi mikro bisa memberi akses agar dapat menciptakan dampak yang lebih baik,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (4/2).

Senior Country Officer IFC Jack Sidik menambahkan, investasi ini adalah salah satu rangkaian IFC dalam membantu pemulihan ekonomi Indonesia melalui berbagai inisiatif di sektor swasta. Dalam dua bulan ini IFC telah mengerahkan dana sebesar Rp5 triliun, paling banyak diarahkan untuk sektor manufaktur yang paling banyak terkena dampak.

“Untuk PasarPolis berupa [investasi] ekuitas sebesar $5 juta. Kami akan bantu PasarPolis perluas penetrasi asuransi dalam rangka meningkatkan ekonomi digital. Dengan demikian, para pekerja Indonesia beserta keluarganya bisa memiliki asuransi dan jaring pengaman lainnya,” ucap Jack.

Secara terpisah, dalam keterangan resmi, Partner LeapFrog Investments Fernanda Lima mengatakan, kerja sama antara IFC dan PasarPolis menunjukkan besarnya potensi dari perlindungan asuransi dengan harga terjangkau, guna meningkatkan dampak sosial yang positif. “Dengan 30 perusahaan asuransi dan 25 mitra digital yang bersama-sama melayani jutaan pengguna baru selama 2020 lalu, peluang PasarPolis untuk memperluas jangkauan dan layanannya sangat luar biasa.”

Terkait penggunaan dana segar, Cleosent hanya merinci bahwa perusahaan akan terus memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen, mulai dari proses pemilihan produk hingga proses klaim. Dari sisi teknologi juga terus ditingkatkan agar dapat lebih mudah digunakan oleh masyarakat prasejahtera dan di daerah terpencil, yang selama ini baru memanfaatkan teknologi digital secara terbatas.

Ia juga menegaskan, fokus PasarPolis lainnya adalah meningkatkan penetrasi dan literasi asuransi di negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Thailand yang masih menjadi salah satu prioritas di 2021. “Dari sisi industri, Vietnam dan Indonesia memiliki kriteria pasar asuransi yang serupa, meski kesadaran asuransi di Vietnam relatif lebih rendah daripada Indonesia, Thailand merupakan pasar asuransi yang cukup matang dengan tingkat penetrasi lebih tinggi.”

Disebutkan saat ini PasarPolis memiliki lebih dari 80 produk yang dirancang secara khusus dapat meringankan beban dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang unik antara satu sama lain. Selama lima tahun beroperasi, diklaim perusahaan telah memberikan perlindungan kepada 11% populasi masyarakat Indonesia atau sekitar 30 juta orang.

Sebanyak 90% dari konsumen PasarPolis adalah first time buyer, dan 40% pemegang polisnya adalah pekerja sektor informal, seperti pengemudi ojek online, kurir, dan pelaku UMKM online.

Application Information Will Show Up Here