Smartwatch Pertama Xiaomi Punya Desain yang ‘Terinspirasi’ dari Apple Watch

Melihat bagaimana Xiaomi mendesain dan memperkenalkan produk, banyak orang menyebutnya sebagai ‘Apple dari Tiongkok‘ atau ‘adik kecil Apple’. Menariknya, konsumen (terutama fans) sama sekali tidak terganggu dengan panggilan tersebut, mungkin karena sang perusahaan asal Beijing itu selalu menawarkan ponsel pintar berspesifikasi tinggi plus fitur ala perangkat high-end di harga yang terjangkau.

Saat ini, Xiaomi telah melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai ranah: perabotan elektronik rumah tangga, rumah pintar, mainan, laptop gaming, hingga monitor. Namun apapun yang mereka ciptakan, hingga waktu ke depan, perangkat Apple sepertinya akan terus menjadi kiblat bagi tim desain Xiaomi. Buktinya, baru-baru ini Xiaomi memperkenalkan smartwatch pertamanya yang mempunyai wujud sangat mirip Apple Watch. Mereka menamainya Mi Watch.

Mi Watch 1

Keberadaan Mi Watch terungkap ke publik lewat gambar dan video yang dirilis di Weibo minggu ini. Di sana, tersingkaplah sebuah perangkat berstruktur persegi panjang berpenampilan tak begitu berbeda dari Apple Watch. Namun jika dilihat lebih teliti, kedua produk memang punya perbedaan. Ketika Apple Watch punya tubuh ergonomis membundar, sisi samping Mi Watch tampak rata begitu saja.

Mirip Apple Watch, Mi Watch juga dilengkapi ‘digital crown‘ di sisi kanan atas (di arloji klasik, crown ialah kenop kecil yang berfungsi buat mengubah posisi jarum atau tanggal). Bagian ini berguna untuk menavigasi daftar aplikasi, membuka app video player serta memutar video. Dan seperti biasa, modul utama smartwatch tersambung ke strap. Berdasarkan beberapa gambar, Xiaomi tampaknya menyediakan opsi strap berbeda dan memperkenankan kita menggonta-gantinya.

Mi Watch 3

Uniknya, Mi Watch dapat bekerja layaknya smartphone mini. Perangkat ini kabarnya mendukung eSIM serta mempunyai speaker sehingga memungkinkan pengguna menerima atau melakukan panggilan telepon. Smartwatch mengusung sistem operasi ‘MIUI for Watch’ dan dengannya Anda diperkenankan menginstal aplikasi serta mengendalikan sistem rumah pintar.

Mi Watch 2

Mi Watch ditopang pula oleh konektivitas Wi-Fi, GPS dan NFC secara mandiri, lalu ia menyimpan motor linier buat menghasilkan vibrasi. Sebagai otak dari Mi Watch, Xiaomi mengandalkan system-on-chip buatan Qualcomm, yaitu platform Snapdragon Wear 3100.

Mi Watch 4

Smartwatch perdana Xiaomi rencananya akan mulai dipasarkan di tanggal 5 November 2019 besok. Buat sekarang, harganya masih belum diketahui. Perlu Anda ketahui bahwa Mi Watch bukanlah perangkat pertama yang meniru Apple Watch. Tahun lalu, Huami yang merupakan mitra eksklusif Xiaomi sempat merilis jam pintar mirip Apple Watch bernama Amazfit Bip. Belum diketahui seperti apa peran Huami dalam penggarapan Mi Watch.

Sumber: XDA Developers. Via The Verge.

Smartwatch VIITA Titan HRV Ialah Buah Dari Perpaduan Konsep Mewah dan Pintar

Para pemerhati horologi biasanya menyukai jam dengan kompleksitas mekanis tinggi serta varian yang punya sejarah unik di belakang pembuatannya, namun hal itu tidak menghentikan para perusahaan arloji tradisional untuk menanamkan kemampuan pintar di produk-produk baru mereka. Upaya ini kadang menghasilkan perangkat yang jauh lebih unik dari smartwatch.

Menurut tim VIITA Watches sendiri, sejauh ini belum ada jam pintar yang mempunyai karakteristik serta kualitas dari arloji mewah. Yang mereka permasalahkan bukan sekadar desain, tapi dukungan material-material premium demi memastikan perangkat punya daya tahan tinggi sehingga kita tidak was-was dalam menggunakannya. Hal tersebut mendorong sang produsen asal Austria itu untuk meramu VIITA Titan HRV.

Lewat Titan HRV, VIITA Watches mencoba membangun smartwatch dengan bahan-bahan paling tangguh dan keras di alam. Produk ini mengusung arahan desain khas jam pintar berlayar bundar, memiliki diameter 46-milimeter, ketebalan 16-milimeter (ukurannya termasuk raksasa), dan berbobot 87-gram. Selanjutnya, Titan HRV memanfaatkan layar sentuh TFT-LCD beresolusi 320x290p buat menyampaikan informasi.

Penampilan smartwatch ini menonjolkan kesan modern dan mungkin Anda merasakan sedikit tema militer di sana. Wujudnya itu tampaknya dimaksudkan buat merepresentasikan ketangguhan struktur. VIITA Watch menggunakan keramik zirconium sebagai bahan penyusul bezel, membentuk bagian housing dari titanium ‘grade 1′ yang keras tapi ringan, memilih logam aluminium kelas pesawat terbang buat jadi backcover, lalu melindungi layarnya dengan kristal safir.

VIITA Titan HRV 2

Titan HRV turut dibekali kemampuan tahan air 10-ATM. Dengan dukungan ini, sang produsen mempersilakan Anda buat mengenakannya kapan saja, baik ketika mandi ataupun berenang. 10-ATM dapat dikatakan setara seperti kemampuan anti-air 100-meter, namun perlu diketahui bahwa perangkat ini belum siap diajak menyelam.

VIITA Titan HRV 4

Fitur Titan HRV tentu tidak kalah dari smartwatch yang ada di pasar. Ia mampu melacak aktivitas Anda (kecepatan, jarak tempuh, detak jantung, pembakaran kalori), mengetahui tingkat stres, menyampaikan notifikasi panggilan dan pesan masuk serta aplikasi, bahkan bisa membantu pengguna menemukan smartphone-nya. Selain itu, Titan HRV juga ditunjang kapabilitas machine learning buat mempelajari kebiasaan Anda sehari-hari dan memberi rekomendasi target latihan berdasarkan data tersebut.

VIITA Titan HRV 3

VIITA Titan HRV sudah bisa Anda pesan melalui situs crowdfunding  Indie Gogo dan Kickstarter. Produk rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan Desember nanti, disusul batch kedua di bulan Maret 2019. Harga retail produk dipatok di US$ 820, tapi dapat dimiliki cukup dengan mengeluarkan US$ 351 selama masa pengumpulan dana masih berlangsung.

Garmin Luncurkan Instinct, Jam GPS Rugged Untuk Penggemar Olahraga Ekstrem

Ada banyak produk fitness tracker canggih yang bisa digunakan saat berpetualang. Beberapa dari perangkat ini telah dibekali kapabilitas anti-air atau bahkan anti-benturan. Namun hanya ada sedikit model yang betul-betul dapat memberikan ketenangan pemakaian seperti Casio G-Shock. Garmin sepertinya menyadari hal tersebut dan mencoba menawarkan satu alternatif menarik.

Minggu ini, perusahaan spesialis teknologi global positioning system asal Kansas itu memperkenalkan Garmin Instinct, jam tangan GPS sekaligus activity tracker tahan banting yang disiapkan untuk mendukung segala macam aktivitas outdoor. Dan meskipun diperkenalkan sebagai ‘jam tangan’, Instinct dibekali banyak kemampuan ‘pintar’: ia bisa menghitung ketinggian, menakar detak jantung, serta ditunjang sejumlah mode olahraga.

Penampilan Garmin Instinct punya tema yang sama dengan arloji rugged lain. Tubuhnya cukup besar dengan diameter 45-milimeter, terbuat dari bahan polimer yang diperkuat serat karbon, tersambung ke strap bermaterial silikon. Perangkat telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD-810G, diklaim mampu menahan benturan, temperatur ekstrem, dan air sampai kedalaman 100-meter.

Untuk menyampaikan informasi, Instinct mengandalkan layar bundar 0,9-inci beresolusi 128x128p yang ‘diperkuat secara kimia’ sehingga mampu menahan baretan. Seperti di fitness tracker Garmin lain, Instinct mengusung jenis panel transflective memory-in-pixel. Warna-warninya memang tidak seatraktif display OLED, namun dengan karakteristik mirip e-paper, konten tetap terlihat jelas meski Anda berada di bawah teriknya sinar matahari.

Garmin Instinct sangat ideal bagi mereka yang gemar bereksplorasi karena ditunjang oleh beberapa jaringan satelit GNSS buat melacak lokasi pengguna. Sebelum menjelajah, Anda dapat merencanakan perjalanan lewat aplikasi Garmin Explore. Lalu ketika sudah saatnya untuk pulang, Anda bisa menggunakan fitur TracBack buat mengetahui rute yang telah diambil dan kembali ke tempat semula.

Selain detak jantung, jam GPS ini mampu mengkalkulasi banyaknya langkah serta jarak yang telah ditempuh, mengukur tingkat keaktifan tubuh, pembakaran kalori, stres, hingga kualitas tidur. Instinct juga mendukung banyak jenis olahraga, contoh populernya seperti hiking, berlari, bersepeda, berenang, berkayak dan ski. Perangkat tentu dapat tersambung ke smartphone, dan data-data yang diperolehnya bisa Anda akses via aplikasi Garmin Connect.

Baterainya juga tahan lama. Sebagai smartwatch, Instinct bisa aktif sampai 14 hari. Dan dengan mengaktifkan mode UltraTrac, ia tak perlu di-charge selama 40 hari.

Garmin Instinct kabarnya sudah mulai dipasarkan, tersedia dalam tiga pilihan warna: hitam, putih dan merah-jingga. Produk dibanderol seharga US$ 300.

Sumber: Businesswire.

Garmin Forerunner 645 Music Siap Menyemangati Aktivitas Olahraga Anda Dengan Alunan Lagu

Meskipun sama-sama meracik smartwatch, Garmin dan brand-brand semisal Apple dan Samsung punya target konsumen berbeda. Produk seperti Apple Watch dan Gear S dirancang sebagai ekspansi fungsi smartphone yang ditempatkan di pergelangan tangan Anda, sedangkan perangkat wearable pintar Garmin diprioritaskan sebagai activity tracker terlebih dahulu, dan smartwatch kemudian.

Tapi tentu perusahaan teknologi GPS asal Amerika itu punya keinginan agar produk-produk wearable-nya bisa se-trendi brand-brand yang lebih populer. Tanpa mengorbankan fitur serta ciri khas mereka, Garmin mulai menyajikan layar bundar di lineup activity tracker yang lebih terjangkau – seperti VivoActive 3. Dan minggu lalu, Garmin menghadirkan versi ‘music player‘ dari varian Forerunner 645 di Indonesia: Forerunner 645 Music.

645 14

Alasan Garmin membawa Forerunner 645 Music ke tanah air mungkin tak sulit ditebak. Mereka ingin menyediakan perangkat pendukung olahraga yang tak hanya pintar, tapi juga dapat menghibur. Biasanya, hal ini merupakan tugas dari smartphone, namun membawa-bawa handset dalam kegiatan olah fisik bisa jadi sangat merepotkan – Anda harus menenteng tas atau memasang armband. Dengan Forerunner 645 Music, smartphone tak lagi dibutuhkan.

 

Untuk siapa smartwatch ini dibuat?

Di presentasinya, marketing manager Rian Krisna menjelaskan bahwa jenis konsumen Garmin tergolong majemuk. Pengguna produk Garmin mempunyai rentang usia antara 25 sampai 55 tahun, 60 persen merupakan pria, dan 40 persen ialah kaum Hawa. Forerunner 645 Music sendiri disiapkan buat dua jenis segmen user, yaitu atlet profesional dan pecinta fitness (biasanya mereka ini sering berpartisipasi dalam lari maraton).

645 13

Dan inilah alasannya Garmin tetap mengusung sejumlah fitur dan teknologi andalannya, walaupun mungkin malah berpotensi menyebabkan konsumen awam jadi kurang tertarik.

 

Impresi

Forerunner 645 Music mempunyai penampilan serupa varian standar. Tubuhnya terbuat dari konstruksi plastik kuat yang dipadu bersama bezel baja anti-karat, memiliki diameter 42mm dan tebal 13,5mm. Meski terlihat cukup lebar jika dikenakan oleh orang berpergelangan tangan kecil, salah satu hal paling luar biasa dari smartwatch ini ialah bobotnya: hanya 42-gram. Garmin  menjanjikan daya tahan terhadap air sampai 5ATM. Itu artinya, ia bisa diajak berenang/snorkeling serta menemani Anda mandi.

645 5

645 7

Sebagai jendela penyampai informasi, Garmin kembali memanfaatkan layar transflective memory-in-pixel. Jenis display ini memang tidak seatraktif OLED di Apple Watch, tapi tampil atraktif bukanlah tugas utama Forerunner 645 Music. Panel transflective punya karakteristik berbeda: semakin intens sinar matahari, konten jadi kian jelas terlihat tanpa sama sekali membebani baterai karena harus meningkatkan kecerahan layar. Sifatnya mirip e-ink.

645 4

645 12

Faktor kenyamanan juga jadi perhatian utama Garmin dalam mendesain 645 Music. Agar sensor optik detak jantung bekerja optimal, smartwatch memang harus dikenakan secara erat di tangan. Dan demi memastikan penggunaannya tetap nyaman, produsen memanfaatkan strap silikon 20mm yang sangat lembut dan lentur. Bahkan jika Anda memasangnya dengan kencang, Forerunner 645 Music tidak akan menyakiti atau menghambat gerakan tangan.

645 10

645 16

Untuk berinteraksi dengan fitur-fiturnya, Anda bisa menggunakan layar sentuh atau kelima tombol fisik yang diposisikan di area samping smartwatch. Contohnya: Anda bisa mencatat putaran cukup dengan menekan tombol.

645 2

Meminimalkan bobot juga menjadi faktor penting dalam desain Forerunner 645 Music. Dalam pemakaian biasa, orang umumnya tidak akan mengeluhkan berat jam atau smartwatch di tangan. Namun bobot dari aksesori yang Anda pakai akan terasa setelah berlari jarak jauh, 5km misalnya. Mungkin ini salah satu alasan mengapa para atlet tidak membawa-bawa smartphone ketika berlatih.

 

Fitur

Seperti yang diindikasikan namanya, Forerunner 645 Music mampu memutar lagu secara mandiri tanpa dukungan smartphone. Smartwatch dibekali memori internal yang mampu menyimpan 500 file audio MP3 (boleh jadi berkapasitas 4GB). Lalu jika Anda adalah pelanggan layanan streaming third-party, perangkat juga bisa menyinkronkan musik-musik favorit sehingga Anda dapat mendengarkannya secara offline.

645 17

Walaupun demikian, kapabilitas tracking Forerunner 645 Music dijanjikan tetap nomor satu. Ia siap melacak detak jantung Anda secara non-stop, ditunjang oleh GPS dan GLONASS. Dipadu bersama algoritma pintar dan sensor, smartwatch mampu menghitung aspek-aspek penting saat Anda berolahraga: performa, interval, cadence, keseimbangan kaki kiri dan kanan, VO2 Max, hingga melacak data-data ‘standar’ seperti jumlah langkah dan banyaknya tangga yang dilewati setiap hari.

645 9

645 3

Selain itu, Anda bisa memanfaatkan fitur Virtual Partner untuk memberikan elemen kompetitif di sesi latihan serta menciptakan rute berlari via software Garmin Connect sebagai panduan. Aplikasi Garmin Connect tersedia buat Android serta iOS, dan dengannya, Anda bisa mendapatkan informasi detail mengenai aktivitas olah fisik. Di sana, Anda juga dipersilakan mengutak-atik watch face hingga men-share hasil latihan ke sosial media.

645 12

645 15

Ada beberapa hal yang Garmin upgrade di Forerunner 645 Music, terutama pada fitur konektivitas seperti Wi-Fi, notifikasi pintar, sampai kemampuan upload otomatisnya. Lalu produsen turut memperluas dukungan terhadap jenis olahraga, misalnya trail run, paddling dan elliptical. Kemudian jika Anda ingin memperoleh data olah fisik lebih lengkap lagi, Forerunner 645 Music bisa disambungkan ke aksesori Garmin Dynamics Pod.

645 19

645 18

 

 

Ketersediaan dan harga di Indonesia

Garmin Forerunner 645 Music sudah tersedia di Indonesia, dijajakan di harga yang cukup premium, yaitu mulai Rp 7,8 juta. Produk bisa dipesan di situs Erafone.com, Dinomarket, WearinAsia serta Blibli.com, dan akan segera hadir secara offline di Erafone Mega Store dan jaringan retail resmi lain. Produk tak lupa dilindungi oleh garansi resmi selama dua tahun.

Garmin menyediakan dua pilihan warna strap Forerunner 645 Music, yaitu hitam dan pink. Dan seperti smartwatch Garmin lain, bagian ini mudah digonta-ganti, lalu produsen juga menyiapkan beragam pilihan strap pengganti – termasuk strap berbahan kulit.

645 8

645 1

Smartwatch Hybrid Mim X Suguhkan Layar yang ‘Tersembunyi’

Munculnya banyak smartwatch hybrid menunjukkan pada kita bahwa meski konsumen menginginkan perangkat berfitur canggih, desain timeless tetap jadi pertimbangan penting dalam memilih produk. Di Beselworld 2018, Anda mungkin telah menyaksikan kelahiran sejumlah jam pintar hybrid dari Skagen, Kronaby, Mondaine, hingga a.b.art; masing-masing menawarkan kemampuan istimewa.

Dalam penyajiannya, akses ke fitur-fitur pintar di sana adalah aspek yang jadi perhatian para desainernya. Mayoritas produsen masih mengandalkan tombol fisik, sedangkan a.b.art Touch X mencoba mengusung sistem navigasi berbasis gesture. Dan dalam meracik smartwatch-nya, tim Mim Watches memanfaatkan teknologi yang jarang kita dengar, yaitu ‘invisible display‘ atau layar tersembunyi.

Layaknya device sekelas, Mim X adalah perpaduan antara smartwatch dengan arloji analog. Jika melihatnya hanya sekilas, mungkin Anda tidak sadar ia mempunyai kemampuan pintar. Di sana Anda akan disuguhkan pernak-pernik familier: ada dua jarum di dalam dial-nya yang simpel, lalu produsen menempatkan tiga tombol di sisi samping. Bagian case-nya berukuran 42×12,6mm, terbuat dari bahan stainless steel 316L, dengan ‘kristal’ kaca mineral.

Mim X 2

Fungsi penunjuk waktu di Mim X bekerja layaknya arloji standar, menggunakan pergerakan quartz kaliber 930m. Selanjutnya, Mim Watches menawarkan dua jenis finishing pada case, yaitu PVD atau brushed, lalu mempersilakan Anda memilih jenis strap-nya – ada kulit, karet berwarna-warni, serta stainless steel. Smartwatch juga sudah memperoleh sertifikasi anti-air dan debu IP68.

Aspek terunik di Mim X terletak pada kacanya. Bagian tersebut menyimpan teknologi transparent levitation display atau TLD untuk menampilkan informasi dan notifikasi di smartphone – misalnya jika Anda pesan teks, email, update sosial media atau penggilan masuk. Setelah beres menunaikan tugasnya, layar TLD segera non-aktif dan Mim X kembali menyamar menjadi jam tangan tradisional.

Mim X 1

Selain jadi ekstensi fungsi smartphone, Mim X dibekali kemampuan activity tracking dan sensor detak jantung. Melalui aplikasi companion di perangkat mobile, Anda bisa mengetahui segala informasi terkait kegiatan olah tubuh, misalnya jumlah pembakaran kalori, jarak tempuh, serta waktu aktif. Via app, Anda juga dapat mengutak-atik fitur smartwatch lebih jauh lagi.

Sebagai sumber tenaga, Mim X menyimpan baterai non-removable 55mAh, dapat diisi ulang dengan menyambungkannya ke unit charger magnetis.

Mim X 3

Mim X sudah bisa Anda pesan sekarang di Kickstarter. Di platform crowdfunding tersebut, produk dijajakan di harga yang sangat kompetitif, yaitu mulai dari US$ 90 – hampir separuh dari harga retail-nya.

Dibanding Touch X, Skagen Hybrid Holst, dan smartwatch Kronaby, penawaran Mim Watches ini jelas jauh lebih terjangkau. Kini Anda tinggal menentukan, rancangan seperti apa yang jadi favorit Anda. Saya pribadi tetap lebih memilih Touch X karena saya ialah penggemar berat desain Bauhaus.

Desain 3 Smartwatch Baru Kronaby Juga Sulit Dibedakan dari Jam Tangan Klasik

Penggunaan LCD memungkinkan arloji mengungkap informasi lebih banyak, namun ada keindahan yang membuat sistem analog tak tergantikan. Hal ini dirasakan pula oleh pencipta smartwatch. Meski pemanfaatan touchscreen sangat populer, produk hybrid juga jadi andalan sejumlah produsen. Di antara mereka bahkan mengimplementasikan arahan desain yang super-sederhana.

Tak lama setelah Skagen menyingkap arloji pintar berkonsep dress watch, kali ini giliran watchmaker Swedia Kronaby memperkenalkan koleksi baru ‘jam terkoneksi’ berkonsep minimalis. Produk-produk ini merupakan revisi dari perangkat wearable mereka sebelumnya. Gagasan desainnya Kronaby namai ‘Technology made Human’, memastikan penggunanya tetap terhubung tanpa membuat perhatian mereka jadi mudah terpecah.

Ada tiga model yang memperoleh refresh, yaitu Apex, Sekel, dan Nord. Semua versi ini dibekali kemampuan layaknya jam pintar: menyampaikan notifikasi via alarm ‘sunyi’, menyesuaikan waktu secara otomatis, mengingatkan pengguna untuk bergerak, hingga mempersilakan kita buat mengendalikan kamera serta musik. Dan tentu saja, fungsi ketiga smartwatch Kronaby ini dapat diakses lewat aplikasi mobile.

 

Apex 43mm

Kronaby menjelaskan bahwa Apex 43mm mengadopsi desain speedometer di mobil balap, tertuang lewat rancangan ala chronograph. Watch face barunya dibekali dua sub-dial untuk menampilkan informasi, di antaranya zona waktu sekunder, target olahraga/langkah harian/mingguan, serta tanggal. Case berbahan stainless steel-nya dipadu bersama strap kulit Itali, lalu bagian ‘kristalnya’ memanfaatkan bahan kaca safir. Hebatnya lagi, perangkat berwujud sporty ini bisa tahan air hingga 10-bar atau 100-meter.

Harga: € 595

 

Sekel 41mm

Model ini sempurna untuk Anda yang menginginkan arloji pintar bertema ‘lebih serius’. Sekel 41mm mengusung strap baja anti-karat 316L yang serasi dengan bagian case-nya. Selanjutnya, watch face menyuguhkan dial berlatar belakang biru plus satu sub-dial buat menampilkan zona waktu kedua, dan semua itu dilindungi oleh kaca safir kubah. Ia turut dibekali kapabilitas anti-air serupa Apex 43mm, tersambung via Bluetooth 5.0 LE ke smartphone Anda, serta mengambil tenaga dari baterai koin CR3032 – kabarnya bisa tetap aktif hingga dua tahun.

Harga: € 575

 

Nord 41mm

Nord 41mm mempunyai rancangan yang paling ‘dressy‘ di antara ketiga varian anyar ini, sangat cocok digunakan saat menghadiri acara-acara formal. Presentasinya sangat simpel, tanpa kehadiran sub-dial atau bahkan jendela kecil penunjuk tanggal. Saya tidak tahu bagaimana caranya Nord 41mm menyampaikan notifikasi secara visual, tapi saya menebak boleh jadi ia memanfaatkan gerakan jarum. Faktor ketahanan air dan durasi baterai Nord 41mm sama seperti dua model sebelumnya, juga memanfaatkan case stainless steel dan strap kulit suede.

Harga: € 295

Produk-produk ini akan dipasarkan mulai bulan April 2018.

Dari tiga versi ini, favorit pribadi saya adalah Nord 41mm dengan alasan kesederhanaan desain. Dan karena complication-nya lebih sedikit, saya menerka penggunaan baterainya akan jadi lebih hemat. Lalu melihat dari penampilannya, ada kemungkinan kita juga bisa menggonta-ganti strap-nya, berbekal spring bar remover standar.

Sumber: Kronaby.

Selain Tawarkan Kualitas ‘Swiss Watchmaking’, Baterai Jam Pintar Swings Bisa Bertahan 2 Tahun

Mengusung display bundar dan membuatnya sekuat arloji tradisional adalah beberapa upaya yang dilakukan produsen smartwatch demi memastikan produk mereka lebih diinginkan. Setelah aspek desain dan fitur terpenuhi, satu tugas lagi telah menanti: mereka harus mencari cara agar device bisa beroperasi di waktu lama. Rekor daya tahan baterai saat ini dipegang oleh Vector Watch Luna – mencapai 30 hari.

Tapi bahkan performa baterai smartwatch ciptaan mantan CEO Timex itu akan bertekuk lutut di hadapan kreasi startup Swings Watch. Lewat situs crowdfunding Kickstarter, mereka memperkenalkan Swings, smartwatch berkonsep hybrid dengan baterai yang mampu bertahan hingga dua tahun. Selain itu, Swings juga menawarkan kualitas yang jarang ada pada produk sejenis, yaitu komponen serta ketelitian watchmaking Swiss.

Swings 1

Saat dikenakan, Swings mungkin tidak akan terlihat seperti smartwatch. Penyajiannya menyerupai chronograph analog dengan tiga subdial yang dilindungi kaca safir dan case stainless steel 316L. Sebagai material natural terkeras kedua di Bumi, safir mampu menahan benturan dan baretan; lalu jenis baja 316L memastikan tidak ada reaksi alergi di kulit. Di bagian luar, Anda bisa menemukan dua tombol dan sebuah crown.

Swings 3

Swings Watch menawarkan beberapa model berbeda – dengan desain sporty atau minimalis, serta dial berlatar belakang hitam atau putih. Smartwatch ini memiliki diameter 42mm dan ketebalan 12mm, lalu Anda juga dipersilakan memilih jenis band-nya, tersedia dari bahan stainless steel serupa case, kulit asli, atau silikon jika Anda berniat buat membawanya berolahraga. Swings telah memperoleh sertifikasi IPX8, anti-air hingga kedalaman 100m.

Swings 2

Di dalamnya, Swings dibekali kemampuan yang tak kalah dari jam tangan mata-mata. Smartwatch dapat menyampaikan notifikasi panggilan atau pesan masuk (via getaran), melacak aktivitas olahraga (dilengkapi sembilan gyroscope), menakar kualitas tidur, mampu mengubah zona waktu secara otomatis saat device mendeteksi perubahan lokasi, mempersilakan Anda mengendalikan musik, hingga bisa dipakai untuk mengontrol app kamera. Swings tersambung ke smartphone melalui Bluetooth.

Swings memang tidak mempunyai layar. Sebagai gantinya, smartwatch memanfaatkan arahan jarum subdial buat menunjukkan notifikasi, mode berbeda, serta persentase dari target olahraga harian Anda. Tentu saja sebagai chronograph, Swings juga mempunyai fitur stopwatch tradisional. Sebagai sumber tenaganya, smartwatch menggunakan baterai CR2450 yang mudah diganti. Pemakaian dayanya sangat efisien, sehingga Swings dapat aktif terus-menerus selama 18 bulan atau 24 bulan dalam penggunaan normal.

Swings sudah bisa Anda pesan sekarang di Kickstarter. Produk ditawarkan seharga mulai dari US$ 150, dan rencananya akan mulai didistribusika pada bulan Desember 2017.

Embrace, Arloji Pintar Penyelamat Jiwa

Fungsi kesehatan pada perangkat wearable kini sama pentingnya dengan fitur konektivitas sendiri. Ia adalah sebuah standar, dan konsumen selalu memilih yang tercanggih dan terlengkap. Tapi butuh sentuhan khusus agar device juga dapat berperan sebagai produk kelas medis. Dan Embrace ialah salah satu dari sedikit perangkat wearable penyelamat jiwa. Continue reading Embrace, Arloji Pintar Penyelamat Jiwa