[Review] Honor Watch GS Pro: Desain Keren, Kokoh, dan Baterai Lebih dari 3 Minggu

Beberapa orang mungkin tidak melirik sebuah smartwatch karena modelnya yang terasa ringkih. Biasanya mereka adalah orang-orang yang menyukai model-model rugged seperti G-Shock dari Casio. Hal tersebut dikarenakan model rugged sering disamakan dengan ketahanannya, kekuatannya, serta ketangguhannya untuk aktivitas outdoor seperti olah raga alam. Ternyata, Honor memiliki jam tangan pintar yang memiliki model rugged.

Perusahaan asal Tiongkok ini memperkenalkan Honor Watch GS Pro. Honor Watch GS Pro adalah smartwatch terbaru dari Honor yang mengkombinasikan desain rugged dengan durabilitas tinggi serta fitur yang lengkap. Biasanya, jam tangan pintar dari Honor dan Huawei tidak memiliki tambahan aplikasi yang membuat orang juga cukup menyayangkannya. Ternyata, Honor Watch GS Pro sudah dilengkapi dengan toko aplikasi.

Honor Watch GS Pro

Spesifikasi yang dibawa oleh Honor Watch GS Pro masih sama dengan MagicWatch 2. Hal ini juga berarti spesifikasinya masih sama pula dengan Huawei Watch GT 2. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Honor Watch GS Pro yang saya dapatkan

SoC HiSilicon Kirin A1
CPU ARM Cortex M7 200 MHz
RAM 32 MB
Internal 4 GB
Layar 1.39 inci OLED 454×454
Baterai 790 mAh
Sistem Operasi Huawei Lite OS
Konektivitas Bluetooth 5.1 + BLE, GPS + GLONASS
Dimensi 48 x 48 x 13,6 mm
Bobot 45.5 gram

Honor juga memberikan baterai yang lebih besar pada Watch GS Pro. Menurut situs resmi mereka, Honor Watch GS Pro dibenamkan baterai sebesar 790 mAh yang mampu bertahan hingga 25 hari. Hal ini tentu hampir dua kali lipat dari Magic Watch 2  46mm yang hanya 455 mAh dan bisa bertahan 14 hari saja.

Unboxing: Hanya Charger

Didalam paket penjualannya hanya akan ditemukan charger saja. Charger ini sendiri masih sama dengan jam pintar keluaran Honor generasi sebelumnya, sehingga mereka yang memiliki Magic Watch 2 masih bisa digunakan charger-nya.

Honor Watch GS Pro - Charger

Desain

Saat membuka paket penjualannya, saya langsung terkesan dengan bentuknya yang terlihat kokoh. Pertama kali melihat saya memang langsung teringat dengan desain-desain kokoh dari jam tangan Casio, yaitu G-Shock. Bentuk layarnya sendiri bundar sehingga memang mirip dengan kebanyakan jam tangan yang beredar di pasaran.

Tali jam tangan yang terpasang pada Honor Watch GS Pro sudah menggunakan bahan karet. Bahan ini tentu saja lebih cocok untuk mereka yang gemar berolah raga. Talinya sendiri bisa diganti dengan mudah, yaitu dengan menggeser pin kecil yang ada hingga terlepas. Strap Huawei Honor Watch GS Pro menggunakan standar 22 mm.

Honor Watch GS Pro - Strap pin

Layar dari Honor Watch GS Pro sudah menggunakan jenis AMOLED yang jika menggunakan background hitam, akan lebih hemat daya. Layarnya memiliki dimensi 1,39 inci dengan resolusi 454×454. Sayangnya, belum ada informasi apakah layarnya menggunakan Gorilla Glass atau tidak. Namun melihat dari generasi-generasi sebelumnya, seharusnya Watch GS Pro juga sudah menggunakan Gorilla Glass atau Sapphire Glass.

Berbicara mengenai kekuatan, Honor Watch GS Pro juga memiliki sertifikasi militer, yaitu MIL-STD-810G. Secara teoritis, jam tangan ini seharusnya lebih tahan terhadap benturan keras dan kondisi lingkungan yang lebih keras. Ada 14 pengujian yang telah dilakukan pada perangkat ini, seperti benturan, rendaman air, radiasi solar, tinggi rendahnya suhu, dan lain sebagainya. Hal ini membuatnya lebih cocok untuk mereka yang gemar olah raga seperti hiking dan panjat tebing.

Honor Watch GS Pro - Sensors

Walaupun memiliki desain yang berbeda, penempatan tombol pada Watch GS Pro masih sama dengan pendahulunya, yaitu pada bagian kanannya dan jumlahnya juga dua buah. Yang bagian atas digunakan untuk menampilkan menu fungsi yang ada pada jam tangan pintar ini serta menjadi tombol home. Tombol yang bawah dibuat khusus untuk fungsi-fungsi olah raga. Saat digeser layarnya dari bagian atas ke bawah, akan muncul quick setting seperti perangkat Android.

Di bagian bawahnya terdapat sensor untuk mendeteksi detak jantung. Jam tangan pintar ini juga sudah dilengkapi dengan GPS, gyroscopeaccelerometer, sensor tekanan udara dan cahaya. Pada bagian bawah itu pula terdapat tulisan bahwa jam tangan ini sudah memiliki kemampuan menyelam dengan 5 ATM, yaitu 50 meter atau 50 atmosphere.

Honor Watch GS Pro - Buttons

Dan akhirnya, jam tangan pintar dari Honor saat ini sudah mendukung instalasi aplikasi khusus. Hal ini juga hadir pada update firmware versi 10.1.2.56 yang sudah dapat diinstalasikan saat ini juga. Saat ini, jam tangan yang saya dapatkan sudah mendapatkan firmware dengan versi 10.1.3.32.

Toko aplikasi untuk Honor masih menjadi satu pada aplikasi Health. Aplikasinya sendiri masih dapat dihitung dengan tangan. Semoga saja Honor menggandeng banyak developer sehingga bisa meramaikan aplikasi untuk jam tangan pintarnya sehingga bisa memiliki fungsi yang lebih luas lagi.

Pengalaman Menggunakan: Keren dan benar tahan lama

Saya mencoba jam tangan Honor Watch GS Pro mulai pada tanggal 22 November 2020 yang lalu. Saat pertama kali menyalakan dan melakukan pairing dengan smartphone, sebuah notifikasi update firmware pun muncul. Cukup senang pada saat membaca bahwa pada firmware tersebut, Honor Watch GS Pro mendukung aplikasi pihak ketiga yang menandakan bahwa ekosistem jam tangan pintar mereka yang berkembang.

Paket penjualan dari jam tangan pintar ini memang hanya berisikan Watch GS Pro, kabel USB-C, serta kepala charger itu sendiri. Ternyata, kepala charger yang dimiliki oleh Watch GS Pro sama dengan Honor Magic Watch 2 dan Huawei Watch GT 2. Jika Anda memiliki kedua jam tangan tersebut, tentu saja bisa menggunakan alat pengisi baterai yang lama. Hal ini juga menandakan bahwa Honor Watch GS Pro tidak mendukung wireless charging.

Honor Watch GS Pro - update firmware

Setelah melakukan update firmware, saya melakukan pengisian ulang baterai dari sekitar 40% sampai penuh yang memakan waktu kurang dari satu jam. Saya menggunakan jam tangan pintar ini dengan menyalakan koneksi bluetooth hanya pada hari pertama saja. Selanjutnya, saya mematikan koneksi tersebut karena lebih sering di rumah saja.

Saya mencoba beberapa hal yang dikeluhkan oleh pengguna jam tangan pintar dari Honor, yaitu masalah notifikasi dari Whatsapp Call. Ternyata tidak ada masalah mengenai notifikasi tersebut, asalkan jam tangan pintar ini dipasang di tangan. Namun sayangnya, hanya notifikasinya saja yang bisa diterima di jam tangan pintar ini. Jadi, panggilan telepon melalui aplikasi pihak ketiga seperti Whatsapp, Telegram, dan FB Call hanya notifikasinya saja dan tidak bisa menerima langsung dari jamnya.

Honor Watch GS Pro - SpO2

Jika kita mendapatkan panggilan telepon melalui jaringan seluler, Watch GS Pro yang terhubung melalui bluetooth akan memberikan tanda terima atau tolak. Saya juga bisa langsung berbicara melalui jam tangan ini tanpa harus mengeluarkan smartphone dari kantung. Jadi, kita bisa berlagak seperti James Bond dengan langsung berbicara melalui jam tangan pintar ini. Hal tersebut bisa diwujudkan karena ada microphone dan speaker pada jam tangan pintar ini.

Saya juga bisa mendengarkan musik langsung pada jam tangan ini. Suara yang dikeluarkan dari speaker yang ada pada bagian bawahnya ternyata cukup kencang. Selain melalui speaker tersebut, saya juga bisa membuat perangkat ini untuk terhubung dengan TWS melalui bluetooth. Fungsi musik yang ada juga bisa juga dipakai untuk mengontrol perintah dasar aplikasi musik seperti Spotify, seperti untuk skip lagu yang sedang diputar.

Honor Watch GS Pro - Di Tangan

Fungsi-fungsi lain yang sangat penting pada jam tangan pintar ini adalah deteksi detak jantung, tingkat stres, dan juga kadar oksigen dalam darah. Walaupun produsen jam tangan pintar mengatakan bahwa perangkat ini bukanlah perangkat medis, namun setidaknya informasi yang diberikan cukup akurat. Kadar SpO2 sendiri saat ini cukup penting karena mampu mendeteksi salah satu gejala COVID-19. Jadi, memiliki jam tangan dengan fungsi-fungsi ini sangat penting dalam keadaan pandemi seperti sekarang.

Fitur lainnya yang saya juga sering coba adalah kompas. Kompas yang ada juga bisa memberikan informasi akurat mengenai arah mata angin. GPS juga sudah ada didalam jam tangan pintar ini, sehingga bisa membantu pada saat berolah raga. Mode olah raga pada jam tangan ini juga mencapai 100 jenis.

Honor Watch GS Pro - 3rd party application

Hari ini (Senin tanggal 14 Desember 2020) merupakan hari ke 23 saya menggunakan Honor Magic GS Pro. Sisa baterai yang ada pada perangkat ini tinggal 19% tanpa pengisian ulang lagi semenjak tanggal 22 November 2020 yang lalu. Hal ini cukup membuktikan bahwa Honor Watch GS Pro memang bisa bertahan hingga 25 hari, sesuai dengan klaim mereka. Oh iya, saya tidak menyalakan fungsi Always-On pada jam tangan ini.

Verdict

Selama ini, jam tangan pintar Honor selalu menyasar pada pengguna mainstream. Hal seperti ini yang mungkin belum terlihat oleh mereka yang suka melakukan olah raga ekstrim seperti mendaki gunung atau panjat tebing. Oleh karena itu, Honor membuat desain dari jam tangannya yang bisa menarik mereka yang suka akan olah raga ekstrim tersebut dengan Honor Watch GS Pro.

Chipset Kirin A1 lagi-lagi digunakan pada jam tangan yang satu ini. Kinerjanya memang tidak perlu dipertanyakan lagi untuk menjalankan sebuah jam tangan pintar dengan daya tahan yang cukup lama. Saya juga tidak pernah menemukan lag pada saat mengoperasikannya. Baterainya pun juga bisa bertahan lebih dari 23 hari pada saat saya memakainya.

Fungsi pada jam tangan yang satu ini memang cukup standar untuk ukuran smartwatch di tahun 2020. Hal tersebut diperkuat lagi dengan kemampuannya untuk bisa diinstalasikan aplikasi pihak ketiga. Hal tersebut cukup melengkapi fitur-fitur yang ada seperti pendeteksi detak jantung serta SpO2. Hal ini menambah kenyamanan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Harga dari Honor Watch GS Pro juga tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan fitur yang dimilikinya. Harganya memang lebih mahal jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu Rp. 2.999.000, yang tidak memiliki fungsi selengkap Watch GS Pro. Namun hal tersebut menandakan bahwa jika Watch GS Pro terasa lebih mahal, maka Anda bisa memilih generasi sebelumnya seperti MagicWatch 2.

Sparks

  • Daya tahan baterai lebih dari tiga minggu
  • Responsif saat bernavigasi
  • Desain kokoh
  • Feature bawaan cukup lengkap, seperti SpO2 dan heart rate
  • 5 ATM
  • Mendukung aplikasi pihak ketiga

Slacks

  • Tidak bisa digunakan untuk menerima panggilan VOIP Messenger seperti Whatsapp Call dan Telegram Call
  • Tidak mendukung Wireless charging

 

Garmin Luncurkan Instinct, Jam GPS Rugged Untuk Penggemar Olahraga Ekstrem

Ada banyak produk fitness tracker canggih yang bisa digunakan saat berpetualang. Beberapa dari perangkat ini telah dibekali kapabilitas anti-air atau bahkan anti-benturan. Namun hanya ada sedikit model yang betul-betul dapat memberikan ketenangan pemakaian seperti Casio G-Shock. Garmin sepertinya menyadari hal tersebut dan mencoba menawarkan satu alternatif menarik.

Minggu ini, perusahaan spesialis teknologi global positioning system asal Kansas itu memperkenalkan Garmin Instinct, jam tangan GPS sekaligus activity tracker tahan banting yang disiapkan untuk mendukung segala macam aktivitas outdoor. Dan meskipun diperkenalkan sebagai ‘jam tangan’, Instinct dibekali banyak kemampuan ‘pintar’: ia bisa menghitung ketinggian, menakar detak jantung, serta ditunjang sejumlah mode olahraga.

Penampilan Garmin Instinct punya tema yang sama dengan arloji rugged lain. Tubuhnya cukup besar dengan diameter 45-milimeter, terbuat dari bahan polimer yang diperkuat serat karbon, tersambung ke strap bermaterial silikon. Perangkat telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD-810G, diklaim mampu menahan benturan, temperatur ekstrem, dan air sampai kedalaman 100-meter.

Untuk menyampaikan informasi, Instinct mengandalkan layar bundar 0,9-inci beresolusi 128x128p yang ‘diperkuat secara kimia’ sehingga mampu menahan baretan. Seperti di fitness tracker Garmin lain, Instinct mengusung jenis panel transflective memory-in-pixel. Warna-warninya memang tidak seatraktif display OLED, namun dengan karakteristik mirip e-paper, konten tetap terlihat jelas meski Anda berada di bawah teriknya sinar matahari.

Garmin Instinct sangat ideal bagi mereka yang gemar bereksplorasi karena ditunjang oleh beberapa jaringan satelit GNSS buat melacak lokasi pengguna. Sebelum menjelajah, Anda dapat merencanakan perjalanan lewat aplikasi Garmin Explore. Lalu ketika sudah saatnya untuk pulang, Anda bisa menggunakan fitur TracBack buat mengetahui rute yang telah diambil dan kembali ke tempat semula.

Selain detak jantung, jam GPS ini mampu mengkalkulasi banyaknya langkah serta jarak yang telah ditempuh, mengukur tingkat keaktifan tubuh, pembakaran kalori, stres, hingga kualitas tidur. Instinct juga mendukung banyak jenis olahraga, contoh populernya seperti hiking, berlari, bersepeda, berenang, berkayak dan ski. Perangkat tentu dapat tersambung ke smartphone, dan data-data yang diperolehnya bisa Anda akses via aplikasi Garmin Connect.

Baterainya juga tahan lama. Sebagai smartwatch, Instinct bisa aktif sampai 14 hari. Dan dengan mengaktifkan mode UltraTrac, ia tak perlu di-charge selama 40 hari.

Garmin Instinct kabarnya sudah mulai dipasarkan, tersedia dalam tiga pilihan warna: hitam, putih dan merah-jingga. Produk dibanderol seharga US$ 300.

Sumber: Businesswire.

Kamera 360Fly 4K Pro Tawarkan Kemampuan Live Stream UHD, Dibekali Body Rugged

Beberapa tahun lalu, mungkin Anda merasakan sendiri repotnya menciptakan video 360 derajat. Pertama kita harus memanfaatkan sejumlah kamera yang disusun dengan rig khusus. Setelah beres, pekerjaan merepotkan untuk menyatukan tiap-tiap bagiannya menanti. Dengan masuknya nama-nama seperti Samsung serta Nikon, kamera 360 derajat semakin simpel dan mudah digunakan.

Namun baik pada Samsung Gear 360, Nikon KeyMission 360, hingga Garmin Virb 360, stitching tetap harus dilakukan karena gambar/video diambil dari modul lensa berbeda. Tim 360Fly punya niat untuk menyederhanakan prosesnya. Setelah riset dan pengembangan yang cukup lama, mereka mulai memasarkan 360Fly 4K di paruh kedua 2016. Dan kurang lebih setahun sesudahnya, produsen siap meluncurkan versi yang lebih canggih lagi.

Belum lama ini, 360Fly memperkenalkan sembari membuka gerbang pre-order kamera 360 derajat baru mereka, 360Fly 4K Pro. Merekam video ultra-HD ‘tanpa jahitan’ tetap jadi spesialisasinya, tapi kehadiran 360Fly 4K Pro merupakan jawaban produsen terhadap tren yang sedang populer saat ini. Kamera siap membantu Anda live stream 4K melalui koneksi USB dan HDMI. Sebagai alternatif, mode live stream wireless juga tersedia dalam format equirectangular atau 360×180.

360fly 4K PRO 1

360Fly 4K Pro juga memanfaatkan sambungan wireless Wi-Fi dan Bluetooth agar pengguna bisa mengendalikan serta mengutak-atik setting kamera dari aplikasi iOS dan Android. Tentu ada kelemahan dalam pemakaian satu modul lensa. Meski menjanjikan ‘video 360 derajat’, 360Fly 4K Pro hanya memiliki field of view seluas 240 derajat saja. Anda dapat melihat depan, belakang dan sekitarnya, kecuali area bawah lensa.

360fly 4K PRO 2

Jantung dari kamera ini adalah lensa ultra fish-eye 8-elemen, dengan aperture f/2.5 dan panjang focal 0,88mm. Ia mampu mendeteksi objek secara optimal di jarak terdekat 30-sentimeter. Video yang dihasilkan 360Fly 4K Pro mempunyai resolusi 2880x2880p di 30 frame per detik dengan record rate 50Mpbs. Untuk suaranya, kamera merekam di format stereo 48KHz 96kbps AAC.

360fly 4K PRO 3

Desain 360Fly 4K Pro cukup berbeda dari 360Fly 4K. Tak lagi seperti bola, varian baru itu bertubuh tabung dengan bagian lensa membulat di atas. Device dirancang agar siap menemani Anda beraktivitas di alam terbuka, telah memperoleh sertifikasi IP67, yang berarti anti-debu-debu halus serta dapat tercemplung ke dalam air, maksimal sedalam 1m selama setengah jam. 360Fly 4K Pro juga tahan benturan (maksimal jatuh dari ketinggian 1,5m).

360Fly 4K Pro akan mulai dipasarkan sebentar lagi, dan kita sudah dipersilakan untuk melakukan pre-order. Produk dijajakan seharga US$ 800.

Via DPreview.

Disiapkan Buat Petualang, Archos 50 Saphir Dibekali Desain Rugged dan Baterai 5.000mAh

Namanya memang belum populer di Indonesia, namun Archos telah lama memupuk reputasi sebagai produsen perangkat elektronik serbabisa, dan di tahun 2013, mereka resmi berkiprah di pasar smartphone. Melengkapi model-model yang ada sebelumnya seperti Oxygen, Helium, dan Diamond, perusahaan Perancis itu mengenalkan produk baru untuk segmen konsumen unik.

Anda gemar melakukan kegiatan-kegiatan outdoor, atau mungkin beberapa kali merusak smartphone karena ceroboh? Boleh jadi sudah saatnya Anda beralih ke 50 Saphir. Produk ini merupakan handset rugged terbaru Archos, disiapkan sebagai ‘smartphone-nya para petualang’. Para penggemar berkemah juga pasti akan mengapresiasi 50 Saphir: device menyimpan baterai berkapasitas besar sehingga Anda tidak perlu repot-repot membawa power bank.

Archos 50 Saphir 4

Dari pengamatan saya, kata ‘Saphir’ yang diusungnya bukan digunakan untuk merepresentasikan penampilan, melainkan buat mewakili aspek ketangguhan device (safir adalah salah satu zat paling keras di Bumi). Archos 50 Saphir mempunyai tubuh oktagon dengan dimensi 75,9×146,6×13,9mm. Dan meski belum disebutkan di website, saya menerka mayoritas badannya didominasi bahan karet keras.

Archos 50 Saphir 2

Archos 50 Saphir telah memperoleh sertifikasi IP68 serupa Galaxy S7 dan Note 7, yang berarti mampu menahan debu-debu halus serta anti-air hingga kedalaman satu meter selama setengah jam. Archos turut mendeskripsikannya sebagai ‘smartphone yang tidak bisa tenggelam’. Saya belum tahu pasti apakah kalimat ini mengacu pada kemampuan anti-air tersebut atau produsen memang membubuhkan fitur agar smartphone dapat terapung.

Device menyuguhkan layar IPS 720p berukuran 5-inci, dan spesifikasi hardware-nya juga masuk ke kategori kelas menengah. Archos mungkin lebih fokus pada rancangan rugged, sekaligus memastikan harganya terjangkau. 50 Saphir memanfaatkan sistem-on-chip MediaTek MTK6737VWT dengan CPU quad-core 1,5GHz dan GPU Mali-T720, dilengkapi RAM DDR3 2GB, penyimpanan internal 16GB yang bisa diekspansi hingga 128GB via microSD, serta baterai 5.000mAh.

Archos 50 Saphir 3

Untuk kebutuhan fotografi, ada kamera bersensor 13-Mp di belakang dengan fitur autofocus dan flash LED, serta kamera 5-Mp di depan. Teknologi wireless semisal GPS, FM radio, Wi-Fi Direct serta kehadiran sensor cahaya, proximity dan gravitasi juga mendukung segala aktivitas outdoor Anda. Satu lagi, 50 Saphir beroperasi di platform Android 6.0 Marshmallow.

Rencananya, Archos 50 Saphir akan meluncur sebentar lagi di wilayah Eropa, ditawarkan di harga € 199 atau kisaran US$ 222. Belum diketahui apakah device juga akan tersedia di kawasan lainnya seperti Amerika dan Asia.

Sumber: Archos.

Bluetooth Speaker Mpow Armor Plus Disiapkan Buat Temani Anda Hiking dan Bersepeda

Meskipun speaker wireless jarang menarik perhatian audiophile, kepopularitasannya terus meningkat di kalangan konsumen awam dan produsen menjawab antusiasme itu dengan menyediakan lebih banyak pilihan. Beberapa speaker tersebut mulai menjamah outdoor, dibekali fitur anti-cuaca dan sejenisnya. Tapi sekuat-kuatnya perangkat elektronik, tentu saja ada batasannya.

Seperti apapun janji produsen, mayoritas orang enggan menggunakan speaker di luar ruangan saat hujan atau menggeletakkannya semalaman, apalagi jika harganya tidak murah. Rasa cemas inilah yang ingin dihapus oleh Mpow. Perusahaan aksesori perangkat bergerak itu meramu speaker Bluetooth ultra-durable Armor Plus. Sebagaimana namanya, ia didesain untuk menghadapi skenario-skenario terburuk yang berpotensi merusak device.

Desain Mpow Armor Plus memang tidak seelok speaker wireless kompetitor, yang umumnya memiliki tubuh warna-warni. Wujudnya kotak memanjang dengan pinggiran berbahan karet keras, tak begitu besar sehingga Anda dapat menyelipkannya di dalam tas tas; dengan bobot sekitar satu kilogram. Armor Plus tahan benturan dan telah memperoleh sertifikasi IPX5, artinya sanggup menahan semprotan air, namun masih tidak boleh tercemplung.

Mpow Armor Plus

Selain menggunakan sambungan Bluetooth 4.0, Anda bisa mengoneksikannya ke sumber musik melalui kabel via port USB 2.1. Bagian tersebut (termasuk port charging serta AUX-in) dan lampu indikator dilindungi oleh tutup karet. Perangkat mengambil tenaga dari baterai 5.200mAh, cukup untuk menyuguhkan playback selama lebih dari 20 jam. Di situasi darurat, ia dapat dimanfaatkan pula sebagai power bank, mampu mengisi penuh dua smartphone.

Di belakang grille depan, Mpow menyematkan sepasang driver 50-milimeter, masing-masing bertenaga 8-watt, serta radiator pasif. Produsen menjanjikan audio jernih berkualitas high definition tanpa distorsi. Armor Plus menyimpan dua mode equalizer, yaitu indoor dan outdoor. Di indoor, speaker fokus pada rentang suara rendah sampai menengah; sedangkan di outdoor, Armor Plus menitikberatkan nada tinggi.

Mpow Armor Plus 2

Menurut Mpow, Armor Plus sengaja dirancang untuk menemani mereka yang gemar menikmati musik saat bersepeda atau mendaki gunung. Agar mudah dibawa dalam perjalanan, Mpow turut membundel speaker bersama kantong serta strap. Dan tak hanya buat menyajikan musik, Armor Plus juga dilengkapi microphone build-in, bisa digunakan untuk menjawab panggilan telepon.

Mpow Armor Plus telah tersedia dan dapat dibeli di Amazon. Di sana, ia dijajakan seharga US$ 80 – lebih murah US$ 14 dari harga yang dipatok di website resmi.

Sumber: XMpow.com.

Chromebook CTL NL6x Sanggup Menahan Bantingan dan Beban Lebih Dari 165 Kilogram

Salah satu tren menarik yang tumbuh di ranah Chromebook adalah penggunaan desain dan struktur rugged. Karena harganya terjangkau, ia banyak dipakai di sekolah-sekolah. Kita tahu, terkadang anak-anak memperlakukan device ringkih dengan semena-mena, dan hal tersebut tampaknya mendorong CTL meramu produk Chromebook berstruktur super-kuat.

Di akhir minggu kemarin, perusahaan asal Portland itu memperkenalkan NL6x. Deskripsi produknya cukup singkat, yaitu sebuah Chromebook extra-rugged yang dikhususkan untuk fungsi edukasi. Tapi istilah extra-rugged memang bukan klaim sembarangan. NL6x dapat Anda jadikan papan tulis darurat, tahan banting, dan hebatnya lagi: tetap bekerja normal setelah diinjak orang dengan berat 165 kilogram.

CTL NL6x memanfaatkan lapisan penutup inovatif untuk memproteksi device, terutama di area atas dan pojok. Begitu kuatnya, produsen menyatakan 90 persen kerusakan tidak akan disebabkan oleh tekanan vertikal. Kemudian NL6x sanggup menahan benturan akibat jatuh, dites dari ketinggian 70-sentimeter. CTL juga memang sengaja mengusung tekstur non-slip dan keyboardanti-peel‘ tahan cipratan air.

CTL NL6x 02

Produsen tahu, meskipun umumnya kerusakan disebabkan oleh tindihan, beberapa area juga menjadi kelemahan besar notebook/Chromebook. Mengetahui hal ini, CTL memperkuat bagian port, engsel dan colokan kabel power. Lalu di sekitar layar dan di ujung, cover serta bingkai dibuat lebih tebal dan kuat untuk membantu menyerap guncangan. Mereka berkomentar, “Kami tahu anak-anak merupakan ‘tester produk yang paling menuntut’, itu alasannya kami memubuhkan fitur-fitur tangguh di NL6x.”

Chromebook tersebut dilengkapi kamera snap-on opsional, buat memudahkan para siswa mengerjakan proyek yang membutuhkan foto atau video. Terdapat handle untuk memudahkan NL6x dibawa-bawa, layar berukuran 11,6-incinya dibekali teknologi anti-glare, dan device sanggup aktif hingga 9,5 jam sekali charging – optimal mendukung kegiatan belajar mengajar. Bundel produk dibuat hassle-free, sehingga baik guru dan murid mudah mengoperasikannya.

NL6x menggunakan rancangan fanless, ditenagai prosesor quad-core Intel Celeron N2940 berkecepatan sampai 2,25GHz, RAM 4GB dengan storage eMMC 16GB plus SSD 16GB, dan berjalan di platform Chrome OS. Sisi konektivitasnya meliputi port HDMI, USB 3.0, USB 2.0, card reader 2-in-1, Wi-Fi serta Bluetooth 4.0.

CTL sudah mulai memasarkan NL6x via website resminya. Chromebook ini dibanderol di harga yang ekonomis, hanya US$ 300.

Sumber: PR Newswire.

Seperti Alat Konstruksi, Smartphone Cat S40 dari Caterpillar Sangat Tangguh

Dalam industri pertambangan dan konstruksi, Caterpillar telah lama diakui sebagai brand terdepan. Mereka memupuk reputasi dalam penyediaan truk, bulldozer sampai mesin penghancur. Di sisi yang lebih mainstream, Cat menjual barang konsumen semisal jam serta apparel. Tapi mungkin tak banyak orang tahu, mereka juga memproduksi smartphone. Continue reading Seperti Alat Konstruksi, Smartphone Cat S40 dari Caterpillar Sangat Tangguh