Xiaomi Rilis Smartwatch Klasik Terjangkau, Mijia Quartz Watch

Memperluas ekspansi produknya di industri perangkat, pabrikan asal Tiongkok, Xiaomi resmi meluncurkan Mijia Quartz Watch di pasar domestik. Ini adalah perangkat jam tangan baru yang memiliki tampilan klasik namun dibekali pula dengan beberapa fitur pintar. Salah satunya adalah padometer yang berfungsi untuk menghitung langkah dan mengukur kalori pengguna.

Dari segi tampilan, Mijia Quartz Watch memiliki dua tombol Quartz standar dengan tombol cobblestone bulat. Tombolnya mempunyai desain tipis ke arah luar dengan ketebalan hanya 3.2mm di bagian ujung. Jam tangan akan tersedia dalam tiga pilihan warna, yaitu hitam, putih dan abu-abu, di mana ketiganya mempunyai dukungan dan fitur yang sama.

xiaomi-Mijia-Quartz

Kemampuan perangkat dominan pada tugas-tugas seperti pengaturan waktu otomatis, pengaturan panggilan dan pengingat interval atau konfigurasi alarm hingga 10 alarm di waktu berbeda. Mempertimbangkan pemakaiannya yang bersentuhan langsung dengan anggota tubuh, maka pemberitahuan yang tersedia bukan dalam wujud suara, tapi berupa getaran sehingga lebih efektif untuk membangunkan pemiliknya.

Xiaomi Mijia Quartz Watch diluncurkan berserta aplikasi mobile untuk menyinkronkan waktu yang ditampilkan di jam tangan agar sesuai dengan zona waktu yang paling akurat. Memiliki bobot sekitar 42 gram, perangkat dapat terhubung ke perangkat yang menjalankan sistem operasi Android 4.4 atau yang paling baru dan iOS 7.0 ke atas. Tambahan aplikasi ini membantu pengguna untuk mengakomodasi ketiadaan dukungan layar di smartwatch bertenaga baterai CR2430. Dan ketika dikenakan di kondisi ekstrim, perangkat juga mampu bertahan lebih baik berkat dukungan anti air yang mampu menahan tekanan air sedalam 30 meter termasuk terpaan cuaca esktrim di luar ruangan.

Xiaomi Mijia Quartz Watch akan tersedia mulai 17 Juli di Tiongkok dengan banderol 349 Yuan atau sekitar $52.

Xiaomi-Mijia-smart-analog-watch

Sumber berita GSMArena, Mi dan Phoneradar.

Lenovo Watch 9 Adalah Smartwatch Hybrid Berdesain Elegan dan Berharga Amat Terjangkau

Menurut saya, ada dua alasan mengapa smartwatch hybrid bisa menjadi alternatif yang menarik. Pertama, karena tidak memiliki layar, baterainya sangat awet. Pada kenyataannya, baterai yang digunakan seringkali bukanlah baterai rechargeable, dan bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Kedua, penampilannya lebih mendekati jam tangan konvensional.

Besar atau tidak pangsa pasarnya dibanding smartwatch digital, yang pasti smartwatch hybrid masih punya tempat di hati konsumen. Lenovo mengamini pendapat tersebut dengan meluncurkan sebuah smartwatch hybrid di samping trio smartphone barunya.

Dijuluki Lenovo Watch 9, penampilannya kelihatan sangat minimalis. Kerangkanya terbuat dari bahan stainless steel, sedangkan strap-nya terbuat dari silikon, dengan motif perforated yang menumbuhkan kesan sporty di tengah-tengah nuansa menyeluruh yang elegan. Perangkat tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Lenovo Watch 9

Wajahnya diproteksi oleh kaca safir, dan di sini bisa Anda lihat tidak ada angka-angka terkecuali indikator kecil bertuliskan angka 0 – 100 untuk memantau progress pengguna. Seperti halnya smartwatch hybrid lain, Watch 9 dapat memonitor beragam aktivitas fisik pengguna (jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar, pola tidur, dan lain sebagainya).

Meneruskan notifikasi juga bisa dilakukan, tapi hanya sebatas bergetar ketika ada notifikasi yang masuk ke ponsel. Fitur pintar lainnya adalah menjadi remote control atas kamera ponsel via gesture mengguncangkan tangan.

Terkait kompatibilitasnya, Lenovo Watch 9 dapat digunakan bersama perangkat Android maupun iOS, sedangkan baterainya diklaim bisa bertahan sampai 12 bulan. Perangkat ini kabarnya bakal dipasarkan mulai 23 Maret, tapi sayang hanya di Tiongkok saja. Sangat disayangkan mengingat harganya amat terjangkau: cuma 129 yuan atau ± 280 ribu rupiah.

Sumber: GizmoChina dan Gagadget.

Casio WSD-F20-WE Limited Edition Diperkenalkan, Dibikin Hanya 1.500 Unit

Casio baru saja mengumumkan versi limited edition dari smartwatch model WSD-F20. Casio WSD-F20-WE adalah bagian dari jajaran jam tangan Pro Trek Smart untuk pengguna yang gemar beraktivitas di luar dan kali ini hadir dalam skema warna fluorite white terbatas.

Polesan warnanya dilapisi dengan clear-coating yang jernih untuk perlindungan dan efek desain multilayer yang dalam sehingga membuatnya terlihat mengkristal, mewah dan sekaligus solid.

Casio WSD-F20-WE _1

Dari segi desain, jam tangan ini tampak identik dengan WSD-F20 konvensional, termasuk jeroannya, seperti sistem operasi Android Wear 2.0 dan dan balutan layar touchscreen berpenampang 1,32 inci (320 x 300 piksel).

Mulai dijual pada bulan Maret dengan jumlah hanya 1.500 unit, Casio WSD-F20-WE dibekali GPS built-in dan dapat terhubung ke smartphone menggunakan koneksi Bluetooth 4.1. Daya tahan baterai diklaim bertahan sekitar satu hari dengan pemakaian normal tanpa GPS diaktifkan. Sedangkan untuk pemakaian yang cukup intens, baterainya bertahan hanya 18 jam sekali isi ulang.

Casio WSD-F20-WE _2

Salah satu fitur yang cukup menarik, Casio membenamkan layar Google Maps di bagian belakang tali yang bila diketuk akan tampil di layar utama dan memulai navigasi dari sana. Dan sudah barang tentu, karena jam tangan pintar ini dirancang sebagai jam outdoor, ia dibangun dengan material berstandar militer Mil-Standard 810G dan bisa diajak menyelam hingga kedalaman 50m.

Casio belum membeberkan berapa harga jam tangan edisi terbatasnya ini. Tapi sebagai perbandingan, seri standarnya pertama kali diluncurkan dijual seharga £450.

Casio WSD-F20-WE _3

Casio memang tak sementereng Apple dan Samsung dalam industri wearable, terutama ketika mereka mulai mengadopsi teknologi ke dalam produk-produknya. Tapi, di ceruk pasar konvensional, Casio adalah satu dari sekian penguasa pasar jam tangan. Untuk bisa terus bersaing, tinggal bagaimana Casio mengemas warna khas mereka dan memadukannya dengan teknologi.

Sumber berita Casio.

ZTE Ikutan Bikin Smartwatch Android Wear?

Pasar perangkat wearable terbukti masih menggiurkan bagi sebagian pabrikan perangkat. Selain FitBit, Casio, Samsung dan Huawei yang masih berada di lintasan, muncul satu nama lagi yang disebut tertarik melahirkan generasi terbaru untuk jajaran smartwatch-nya. Dia adalah ZTE yang disebut-sebut sedang bersiap meluncurkan smartwatch pertama yang beroperasi dengan Android Wear.

Dinamai ZTE Quartz, perangkat yang menjadi penanda bagi ZTE dalam menggarap Android Wear itu bakal menawarkan fitur dan fungsionalitas yang hampir sama dengan kebanyakan smartwatch yang ada di pasaran saat ini. Dan jika tak ada halangan merintang, ZTE akan meluncurkan smartwatch generasi ketiganya itu dalam beberapa bulan ke depan.

Berdasarkan bocoran dari Bluetooth SIG via VentureBeat, ZTE Quartz dilengkapi dengan konektivitas selular generasi ketiga (3G) untuk menemani fitur WiFi yang secara default tertanam sejak lahir. Apabila rumor ini dapat dipercaya dan terbukti menjadi kenyataan, maka pengguna perangkat tak perlu menyambungkan ZTE Quartz ke smartphone untuk menggunakan sejumlah fitur di dalamnya, seperti membuat dan menerima panggilan, mengirim pesan singkat, pesan chat, email dan aktivitas lain yang membutuhkan jaringan data.

Kemudian berdasarkan bocoran materi pemasaran yang diperoleh oleh sumber, ZTE Quartz tampak mempunyai desain bundar dan penunjuk waktu layaknya jam konvensional. Selain fitur yang dijelaskan di atas, nyaris tak ada hal yang istimewa di perangkat yang disebut berbekal Android Wear 2.0 ini. Apabila benar, maka smarwatch ZTE Quartz hampir dipastikan membawa sejumlah kemampuan baru yang diadopsi dari OS generasi termutakhir itu.

Saat ini belum ada konfirmasi kapan ZTE Quartz akan diresmikan. Namun dengan makin dekatnya gelaran MWC 2017, ada selentingan kabar yang menduga kehadirannya di ajang itu.

Huawei Resmi Perkenalkan Smartwatch Honor S1

Sesuai janji, Huawei akhirnya mengungkap secara resmi tablet Honor Pad 2 dan smartwatch Honor S1. Tentu saja ini bukan perangkat wearable pertama yang dirilis Huawei lewat sub-brand-nya tersebut, namun setidaknya ini merupakan smartwatch perdana di bawah bendera Honor.

Menjawab apa yang dirumorkan, belum ada konfirmasi apakah Honor S1 benar-benar menjalankan sistem operasi Tizen. Namun yang pasti perangkat ini dijejali sederet fitur activity tracking maupun sleep tracking. Ia bahkan telah dilengkapi heart-rate monitor yang bisa berfungsi selama 24 jam nonstop.

Tidak seperti yang diduga, Honor S1 mengemas layar sentuh monokrom berukuran 1,04 inci, dengan resolusi 208 x 208 pixel. Spesifikasi lebih lengkapnya tidak bisa saya temukan dalam spec sheet berbahasa Mandarin-nya, terkecuali baterai berkapasitas 80 mAh dan kompatibilitas dengan perangkat Android maupun iOS.

Heart-rate monitoring 24 jam nonstop adalah salah satu fitur utama yang ditawarkan Honor S1 / Honor
Heart-rate monitoring 24 jam nonstop adalah salah satu fitur utama yang ditawarkan Honor S1 / Honor

Secara fisik, Honor S1 tergolong ringkas dengan bobot hanya 35 gram. Strap-nya memiliki lebar 18 mm dan bisa dilepas-pasang dengan mudah. Perangkat pun juga tahan air hingga kedalaman 50 meter. Bodinya sendiri terbuat dari bahan logam dan tersedia dalam tiga pilihan warna: Navy Blue, Deep Gray atau Vibrant Orange.

Fitur lain yang layak disorot adalah kemampuan meneruskan notifikasi serta untuk menerima dan menolak panggilan telepon. Kalau Anda tinggal di Tiongkok, Honor S1 juga bisa dimanfaatkan sebagai metode pembayaran elektronik berkat integrasi layanan AliPay.

Menyinggung soal Tiongkok, Honor S1 sepertinya hanya akan tersedia di sana, setidaknya untuk sekarang. Pemasarannya dimulai pada tanggal 25 Oktober dengan harga 699 yuan, atau setara Rp 1,35 jutaan.

Untuk review Honor MagicWatch 2, Anda bisa baca di sini.

Sumber: Wareable dan Honor.

Misfit Phase Adalah Smartwatch Berwujud Seanggun Jam Tangan Tradisional

Kini merupakan bagian dari Fossil Group, produsen activity tracker ternama Misfit akhirnya mengungkap smartwatch perdananya. Bernama Phase, Misfit mengategorikannya sebagai sebuah “hybrid smartwatch”, yang sejatinya merupakan jam tangan analog dengan sejumlah fitur pintar – tren yang dipopulerkan oleh Withings.

Desain adalah aspek yang bakal paling menarik perhatian konsumen terhadap Misfit Phase. Case-nya terbuat dari perpaduan material aluminium dan stainless steel. Tampangnya yang minimalis didukung oleh aksen metalik yang tersebar di wajahnya, sedangkan strap selebar 20 milimeternya bervariasi antara bahan kulit maupun silikon.

Terdapat sepasang tombol pada sisi kanan Phase; satu berfungsi untuk menyetel alarm atau melangsungkan kalibrasi, sedangkan satunya bisa dipakai untuk mengontrol aplikasi musik di ponsel, menggantikan peran tombol shutter di aplikasi kamera, atau bahkan menavigasikan slide presentasi.

Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit
Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit

Berbekal accelerometer 3-axis, Phase akan melakukan tracking langkah kaki, kalori, jarak tempuh dan kualitas serta lama tidur secara otomatis. Fitur notifikasi juga tersedia, dengan memanfaatkan kombinasi jarum jam, getaran dan indikator warna yang terletak di angka 6.

Desain tanpa layar sentuh ini memang membuatnya jadi sedikit lebih dungu dibandingkan smartwatch ‘murni’ macam Apple Watch, tapi di saat yang sama ada beberapa efek positif. Utamanya menyangkut daya tahan baterai; Phase diklaim bisa terus beroperasi sampai 6 bulan nonstop. Sebagai bonus, ia juga tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Misfit Phase saat ini sudah tersedia seharga $175 untuk strap silikon, dan $195 untuk strap kulit. Total ada enam pilihan kombinasi warna yang bisa memenuhi selera baik konsumen laki-laki maupun perempuan.

Sumber: Ars Technica dan Business Wire.

Bulan Ini Huawei Siap Perkenalkan Smartwatch dan Tablet Honor Baru

Huawei melalui sub-brandnya, Honor merilis dua buah teaser perihal perangkat-perangkat terbarunya. Teaser pertama yang muncul menampilkan gambar yang tampak seperti perangkat smartwatch berbentuk bundar yang dilengkapi label S1 berukuran besar. Label ini tampaknya merupakan julukan untuk perangkat yang dimaksudkan.

Sementara teaser kedua Huawei gamblang menyebutkan bakal merilis juga sebuah perangkat tablet di generasi Honor. Meski tak membeberkan informasi lain terkait spesifikasi dan lain-lain.

Kembali bicara soal Honor S1, smartwatch diyakini bakal mengusung sistem operasi Tizen OS menyusul adanya gelagat ke arah sana. Pun begitu, jika bukan Tizen OS, pilihan paling logis adalah Android Wear.
Honor S1 teaser

Di segi hardware, Honor S1 diyakini mengemas layar 1,4 inci AMOLED dengan resolusi 400 x 400 piksel. Dalamannya dihuni RAM 512MB, memori 4GB dan juga baterai sebesar 300mAh. Selain itu, Honor S1 juga dipercaya punya kemampuan untuk diajak basah-basahan. Bukan sesuatu yang mengherankan mengingat Huawei Watch yang notabene berstatuskan generasi lawas sudah memiliki kemampuan tersebut.

Belum ada bocoran harga dan fitur-fitur unggulan yang diboyong oleh Honor S1 nantinya. Namun kita tak harus menunggu lama untuk mendapati semua informasi itu, pasalnya Huawei telah mengonfirmasi akan mengumumkan keduanya di sebuah acara pada tanggal 18 Oktober 2016 mendatang.

Sumber berita AndroidPure dan gambar header Huawei.

Sony Perkenalkan Smartwatch e-Ink Generasi Baru, FES Watch U

Smartwach FES awalnya memang merupakan proyek percobaan yang digelar oleh internal Sony melalui program bernama First Flight. Tapi tak lama kemudian jam e-ink ini berhasil mendapatkan greget untuk menapaki kancah persaingan yang sesungguhnya. Setelah memulai debut pada bulan November tahun lalu, FES Watch terus digodok hingga akhirnya kemarin waktu setempat Sony resmi memperkenalkan generasi baru yang tampil lebih berani.

Seperti varian sebelumnya, FES Watch U masih mengandalkan fitur e-ink di kedua bagian, layar utama dan gelang. Tetapi kali ini Sony membuat gebrakan baru dengan menambahkan dua layar e-ink dibanding pendahulunya yang hanya punya satu layar e-ink fleksibel. Selain itu, FES Watch U juga tampil dengan casing baru yang tersusun dari material stainless stell.

Tak cuma layar, gelang FES Watch U juga terbuat dari e-ink display
Tak cuma layar, gelang FES Watch U juga terbuat dari e-ink display

FES Watch U dibalut tiga pilihan warna, hitam, putih dan silver. Tapi tak hanya berbeda kulit, Sony juga menerapkan komposisi yang berbeda untuk masing-masing warna. Untuk warna hitam, Sony membenamkan komponen layar dengan material kaca safir super solid yang membuatnya tahan terhadap goresan benda tajam. Sementara untuk warna putih dan silver menggunakan kaca mineral standar yang juga dapat dipasangkan ke casing yang terbuat dari baja.

FES Watch U juga dapat dipasangkan ke ponsel untuk mengendalikan tampilan jam. Tapi kali ini, selain memilih sendiri desain watch face, pengguna juga bisa memilih corak yang disukai untuk bagian gelangnya. Total ada 12 desain watch face dan gelang yang disematkan secara default di dalam perangkat. Tapi jumlah yang dapat ditampung di dalam perangkat mencapai 24 desain berbeda.

Sony FES Watch U mampu menampung 24 desain watch face berbeda
Sony FES Watch U mampu menampung 24 desain watch face berbeda

Terkait daya tahan baterai, di sinilah teknologi eink yang diusung FES Watch U berbicara banyak. Sony mengklaim jamnya ini dapat bertahan hingga tiga minggu dengan sekali isi ulang. Durasi yang tentu jauh lebih lama ketimbang smartwatch yang ada di pasaran saat ini. Durasi pengisiannya sendiri disebutkan selama 2.5 jam melalui metode pengisian nirkabel.

Untuk sementara ini, FES Watch U tampaknya baru akan tersedia untuk peminatnya yang berdomisili di Jepang. Sony tidak menyebutkan apakah mereka berencana membawa FES Watch U ke negara lain. Mereka juga belum membeberkan berapa banderol untuk FES Watch U. Harga varian sebelumnya di kisaran 29,700 YEN atau setara dengan Rp 3,9 juta-an. Jadi, kemungkinan besar FES Watch U akan dilepas dengan banderol yang tak jauh berbeda dengan harga tersebut.

Sumber berita Sony.

Kate Spade Perkenalkan Trio Perangkat Wearable Berdesain Chic

Bertambah lagi brand fashion kenamaan yang merambah ranah wearable. Kate Spade yang koleksi tasnya sangat populer di kalangan perempuan ini dikabarkan siap merilis tiga perangkat wearable sekaligus.

Ketiganya terdiri dari dua fitness tracker berbentuk gelang dan sebuah smartwatch analog. Sejauh ini belum ada informasi soal nama dari masing-masing perangkat, tapi fitur-fitur yang ditawarkan mencakup fitness tracking, notifikasi, serta kontrol terhadap aplikasi pemutar musik dan kamera.

Tidak terlalu mengejutkan, desain masing-masing perangkat tampak sangat chic dan trendi. Satu fitness tracker-nya memakai strap silikon dan memiliki motif kucing yang imut-imut, sedangkan satu lainnya mempunyai warna rose gold yang kian populer di dunia fashion.

Untuk smartwatch-nya, tampak jelas perpaduan warna pink pucat dan emas ala Kate Spade. Di bagian bawah wajahnya di samping gelas champagne, tampak sebuah meteran yang sepertinya bakal menjadi indikator activity tracking.

Secara keseluruhan, smartwatch besutan Kate Spade ini lebih mirip milik Skagen ketimbang Michael Kors yang menggunakan Android Wear. Meski demikian, ketiganya tetap merupakan bagian dari inisiatif Fossil Group untuk meluncurkan sekitar 100 perangkat wearable di tahun 2016 ini – Kate Spade membayar lisensi kepada Fossil Group untuk mewujudkan ketiga perangkat wearable-nya ini.

Pemasarannya akan dimulai pada bulan November mendatang melalui toko retail dan online Kate Spade. Kedua fitness tracker-nya akan dibanderol seharga $125, sedangkan smartwatch analognya seharga $250.

Sumber: Wareable.

Ticwatch 2 Siap Tantang Android Wear dengan Desain Premium dan Cara Interaksi yang Unik

Di saat banyak pengguna menganggap remeh kualitas smartwatch buatan Tiongkok, sebuah perusahaan bernama Mobvoi yang bermarkas di kota Beijing berhasil menggaet Google sebagai salah satu investornya. Tahun lalu, mereka menuai sukses lewat smartwatch perdananya, Ticwatch, dan sekarang mereka sudah siap dengan penerusnya.

Ticwatch 2 patut disorot bukan semata karena perusahaan pengembangnya dibekingi oleh Google, namun Mobvoi yang punya spesialisasi di bidang AI (artificial intelligence) ini memang merancang Ticwatch 2 agar seimbang dalam hal desain dan fungsi. Dilihat sepintas, Ticwatch 2 memang tidak kelihatan seperti smartwatch murah meriah made in China pada umumnya.

Dalam merancang Ticwatch 2, Mobvoi menunjuk Mika Nenonen, desainer asal Finlandia yang punya portofolio menarik bersama Nokia, Nest dan perusahaan-perusahaan ternama lainnya. Casing-nya terbuat dari aluminium atau stainless steel (tergantung pilihan), sedangkan strap 20 mm-nya tersedia dalam bahan silikon, kulit atau stainless steel. Varian termahalnya bahkan mengemas layar berlapis kristal safir.

Di dalam casing berdiameter 36 mm tersebut bernaung sebuah layar membulat 1,4 inci berpanel OLED dengan resolusi amat tinggi, tepatnya 400 x 400 pixel atau setara 287 ppi. Dapur pacunya dihuni oleh prosesor dual-core 1,2 GHz, RAM 512 MB dan storage internal 4 GB. Baterainya sendiri punya kapasitas 300 mAh, dan telah mendukung fitur wireless charging.

Berbagai varian Ticwatch 2 dengan material casing, strap serta penutup layar yang berbeda / Mobvoi
Berbagai varian Ticwatch 2 dengan material casing, strap serta penutup layar yang berbeda / Mobvoi

Deretan sensornya mencakup GPS dan heart-rate monitor. Namun yang lebih menarik adalah bagaimana pengguna punya banyak cara untuk berinteraksi dengan Ticwatch 2.

Ticwatch 2 menjalankan sistem operasi garapan Mobvoi sendiri yang dijuluki Ticwear OS – bukan Android Wear, tapi masih berbasis Android dan dapat menjalankan beberapa aplikasi Android Wear. Cara interaksi yang pertama tentu saja adalah menggunakan layar sentuh, namun pengguna juga bisa memanfaatkan perintah suara seperti ketika berinteraksi dengan Siri atau Google Now di ponsel.

Ticwatch 2 juga mengenal sejumlah gesture, seperti misalnya ketukan pada casing atau ketika pengguna menggoyangkan pergelangan tangannya. Akan tetapi yang paling menarik justru adalah sisi samping smartwatch yang dilengkapi panel sentuh tersembunyi.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk bernavigasi dengan mengusap sisi samping smartwatch ke atas atau bawah, mirip seperti cara kerja bezel berputar Samsung Gear S2 – hanya saja bezel milik Ticwatch 2 tidak akan bergerak-gerak seperti itu.

Faktor lain yang membuat Ticwatch 2 semakin menarik adalah kompatibilitasnya dengan perangkat Android maupun iOS. Saat ini Mobvoi memasarkannya lewat situs crowdfunding Kickstarter seharga $139 untuk varian termurahnya selama masa early bird. Harga retail-nya diperkirakan berawal di angka $199.