Ralph Lauren Jadi Sponsor G2 Esports, Manchester City Rekrut Pemain Fortnite

Minggu lalu, bertambah lagi jumlah perusahaan non-endemik yang masuk ke dunia esports. Ralph Lauren, merek fashion mewah, baru saja menandatangani kontrak sponsorship dengan G2 Esports. Selain itu, Kaspersky juga memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Fnatic. Pada minggu lalu, ONE Esports juga resmi menjadi rekan media dari liga League of Legends Tiongkok (LPL).

Jajaki Esports, Ralph Lauren Sponsori G2 Esports

Organisasi esports asal Eropa, G2 Esports, baru saja mengumumkan kerja sama mereka dengan merek fashion mewah, Ralph Lauren. Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Ralph Lauren dan G2 akan melakukan sejumlah kegiatan brand activations di Twitch dan TikTok. Selain itu, keduanya juga akan saling berkolaborasi dalam mengadakan event dan kampanye global. Ralph Lauren juga akan menyediakan pakaian untuk G2 Esports. Menurut laporan Esports Insider, Martin “Rekkles” Larsson, pemain League of Legends dari G2, juga akan disertakan dalam Wimbledom Campaign dari Ralph Lauren.

Manchester City Esports Cari Pemain Fortnite

Manchester City Esports sedang mencari pemain Fortnite profesional. Salah satu syarat untuk mendaftarkan diri adalah berumur setidaknya 16 tahun. Pemain yang tertarik bisa mendaftarkan diri di sini dengan menyertakan video kompilasi permainan Fortnite selama maksimal dua menit. Keputusan Manchester City untuk mencari pemain Fortnite menunjukkan ketertarikan mereka dalam menjajaki skena esports dari game selain game olahraga.

Manchester City tengah cari pemain Fortnite. | Sumber: Manchester City

Selama ini, Manchester City selalu fokus pada kegiatan esports dari FIFA. Shaun “Shellzz” Springette, pemain FIFA yang menjadi perwakilan dari Manchester City, berhasil memenangkan ePremier League 2020/21 setelah mengalahkan perwakilan Leeds United, Olle “Ollelito” Arbin, seperti yang disebutkan oleh NME.

ONE Esports Jadi Rekan Media dari LPL

ONE Esports kini menjadi rekan media resmi dari League of Legends Pro League (LPL). Di LinkedIn, ONE Esports menyebutkan, sebagai rekan media resmi, mereka akan membuat berita terkait LPL 2021 Summer Split untuk pembaca di luar Tiongkok. ONE Esports merupakan anak perusahaan dari ONE Championship asal Singapura. Belum lama ini, mereka dikenal karena menjadi penyelenggara dari turnamen Dota 2 Singapore Major yang diadakan pada Maret 2021. Turnamen tersebut merupakan turnamen Dota 2 offline pertama di luar Tiongkok setelah pandemi, lapor The Esports Observer.

Fnatic Jalin Kerja Sama dengan Kaspersky

Fnatic baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan cyber security asal Rusia, Kaspersky. Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, Fnatic dan Kaspersky akan membuat beberapa kegiatan digital. Selain itu, logo Kaspersky juga akan disematkan di jersey dari Fnatic Rising, tim League of Legends akademi dari Fnatic. Kali ini bukan pertama kalinya Kaspersky bekerja sama dengan organisasi esports. Pada 2018, mereka telah menjalin kerja sama dengan Vodafone Giants.

Kaspersky jalin kerja sama dengan Fnatic. | Sumber: Esports Insider

“Kami senang karena kami dapat bekerja sama dan mendukung salah satu tim esports terbaik di dunia,” kata Andrew Winton, Vice President of Global Marketing, Kaspersky, seperti dikutip dari Esports Insider. “Pada saat yang sama, dari komunitas pemain esports profesional, kami bisa mempelajari cara untuk membuat produk kami semakin menarik di mata gamers.”

GamerzClass Dapat Investasi Sebesar US$2.5 Juta

GamerzClass, platform edukasi esports asal Denmark, baru saja mendapatkan kucuran dana sebesar US$2,5 juta. Ronde pendanaan tahap awal ini dipimpim oleh sekelompok angel investor, termasuk ByFounders, mantan General Partner dari Index Ventures Ben Holmes, dan pendiri GameAnalytics, Morten Wulf. Dua investor lain yang ikut serta dalam ronde pendanaan tersebut adalah Bumble Ventures dan TrueSight Ventures. Dengan pendanaan kali ini, total investasi yang didapatkan oleh GamerzClass mencapai US$4,2 juta.

Sebagai platform edukasi esports, GamerzClass membuat konten tentang sejumlah game esports, termasuk League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, dan FIFA. Untuk itu, mereka bekerja sama dengan beberapa organisasi esports ternama, seperti Fnatic, Team Liquid, Schalke 04, dan Alliance. GamerzClass menggunakan sistem monetisasi berlangganan. Dengan kucuran dana ini, mereka akan menambah jumlah tim produksi konten mereka, menurut laporan The Esports Observer.

Kaspersky Rilis Antivirus Gratisan Tanpa Iklan

Kaspersky bukan nama yang asing lagi di persaingan software antivirus. Jumlah penggunanya memang bukan yang terbanyak, wajar mengingat developer asal Rusia tersebut sama sekali tidak menawarkan versi gratisan. Semua itu berubah per tanggal 25 Juli kemarin, bertepatan dengan hari jadi Kaspersky yang ke–20.

Setelah menjalani masa uji coba di beberapa negara, mereka pun akhirnya siap merilis Kaspersky Free ke publik secara luas. Versi gratis ini menawarkan sejumlah fitur esensial, termasuk proteksi saat pengguna mengakses internet, email maupun aplikasi pesan instan di PC. Semuanya tanpa batasan waktu atau seabrek iklan yang mengganggu.

Fitur yang absen dari versi berbayarnya adalah VPN, Parental Control dan Online Payment Protection. Namun tidak semua konsumen membutuhkan ketiga fitur ini, dan yang lebih penting lagi, tidak semua rela menyisihkan dana sebesar $50 untuk sebuah software antivirus.

Kaspersky Free

Kaspersky bilang kalau antivirus gratisannya bakal semakin andal seiring bertambah banyaknya pengguna. Hal ini dikarenakan Kaspersky akan memanfaatkan data penggunaan konsumen guna menyempurnakan kinerja teknologi machine learning yang mereka pakai.

Peluncuran Kaspersky Free bakal berlangsung secara bertahap, namun perkiraannya konsumen di Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik lain bakal segera kebagian pada bulan Juli – Agustus ini. Kalau Anda sudah bosan dengan antivirus gratisan yang dibanjiri iklan, tidak ada salahnya menjajal Kaspersky Free.

Sumber: Kaspersky.

Laporan Kaspersky Sebut Windows XP Justru Bertahan dari Serangan WannaCry

Ketika Ransomware WannaCry menghantam sejumlah negara, banyak orang yang menggunakan Windows XP dibuat panik. Banyak pihak juga menilai versi Windows ini sebagai pengguna yang paling terancam keamanannya. Bahkan Microsoft rela membuatkan patch dadakan yang ditujukan untuk Windows XP yang notabene sudah dihentikan dukungannya.

Tetapi faktanya tidak demikian. Menurut laporan dua perusahaan keamanan, Kaspersky Lab dan BitSight, bahwa mayoritas perangkat yang terkena infeksi WannaCry justru perangkat yang menjalankan sistem operasi Windows 7. Berdasarkan grafik yang dirilis oleh Kaspersky, Windows 7 x64 Edition menjadi korban terbanyak mencapai 60,35% sedangkan Windows 7 jadi korban terbanyak kedua dengan persentase 31,72 lalu di tempat ketiga masih versi Windows 7 Home x64 dengan persentase 3,67.

Jika ditotal 97% perangkat yang terinfeksi secara global menggunakan Windows 7, kata Costin Raiu director of global research and analysis Kaspersky Lab. Raiu juga mengatakan justru perangkat Windows XP yang terinfeksi hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Bahkan jika diamati dari grafis di atas, Windows 10 masih lebih terdampak akibat dari infeksi WannaCry ketimbang Windows XP.

Laporan ini memang didapatkan hanya dari perangkat yang menggunakan aplikasi Kaspersky, bukan dari seluruh pengguna Windows. Pun begitu, data Kaspersky didukung oleh laporan dari BitSight yang kurang lebih menemukan pola yang serupa. Perusahaan yang bermarkas di Amerika itu telah menganalisa 160.000 komputer dan menemukan 67% perangkat yang terinfeksi menggunakan sistem operasi Windows 7.

Jika kembali ke masa ketika WannaCry sedang merajalela, Windows  XP adalah sistem operasi terakhir yang memperoleh patch dari Microsoft. Sedangkan Windows 7 sudah lebih dulu kebagian jatah pada bulan Maret lalu. Ketimpangan ini terjadi karena memang Microsoft sudah menghentikan dukungan update untuk Windows XP sejak tahun 2014 lalu. Keputusan Microsoft menggulirkan update patch tak lain karena merasa ikut bersedih melihat banyaknya korban yang berjatuhan.

Untuk mencegah infeksi Ransomware WannaCry, DailySocial juga sudah pernah mengangkat beberapa tipsnya untuk Anda. Silahkan baca di sini.

Sumber berita Sofpedia dan gambar header Pixabay.

Kaspersky: App Pokémon Go Palsu Berhasil Kelabui Setengah Juta Orang Lebih

Niantic saat ini sedang berkutat demi menjaga ketertarikan pemain Pokémon Go dengan membubuhkan fitur-fitur baru. Terlepas dari berhasil atau tidaknya usaha mereka, game berbasis AR tersebut telah tercatat sebagai fenomena bersejarah, menyabet lima rekor Guinness di bulan Agustus 2016. Meroketnya kepopularitasan Pokémon Go ternyata turut menarik perhatian para peretas.

Anda mungkin sudah tahu, serbuan malware tak lama menyusul dengan kehadiran beragam aplikasi third-party yang menjanjikan kemudahan menemukan Pokémon, dan juga saat orang mengunduh APK permainan dari sumber tidak resmi. Pelan-pelan, ancaman keamanan tersebut mulai menghilang setelah Pokémon Go mulai tersedia lebih luas, tetapi belum lama ini Kaspersky menemukan situasi baru yang tidak kalah berbahaya.

Beberapa hari lalu, pakar keamanan Kaspersky menemukan Trojan di Google Play, dan segera melaporkannya ke sang penyedia layanaan. Kabar buruknya, saat itu aplikasi berjudul Guide for Pokémon Go tersebut sudah diunduh sebanyak lebih dari 500 ribu kali. Program jahat ini lebih cerdik dibanding malware terdahulu, mampu menghidar dari pengawasan para ahli dan memilih korbannya secara pintar serta selektif.

Pokémon Go Malware 1

Korban yang kurang beruntung akan disuguhkan banyak sekali iklan, dan bukan itu saja, malware melakukan root pada perangkat mereka lalu menginstal lebih banyak file-file jahat. Kaspersky menjelaskan bagaimana cara program itu bekerja: prtama-tama, file executatble dari Trojan dikompres dalam software packer, bersama file-file berguna, ditambah kode khusus.

Setelah seorang pengguna menginstal Guide for Pokémon Go, malware akan menunggu beberapa saat sebelum menyerang. Hal ini memang disengaja, karena ia harus mempelajari apakah sudah berhasil masuk ke handset sungguhan atau ke virtual machine – yaitu komputer dengan emulasi yang dipakai perusahaan keamanan untuk memeriksa aplikasi-aplikasi mencurigakan.

Pokémon Go Malware 2

Ketika malware mengetahui telah berada di sistem yang tepat, Trojan akan mengirim notifikasi ke server sang hacker – berisi data model perangkat Anda, versi sistem operasi, negara Anda tinggal, bahasa, dan lain-lain. Server selanjutnya segera menganalisis informasi tersebut, memutuskan apakah target merupakan subjek yang mereka cari. Dan lewat izin dari server, Guide for Pokémon Go dapat mengunduh file-file malware lainnya.

Senjata Andalan Trojan adalah mengeksploitasi kelemahan device yang ditemukan di tahun 2012 sampai 2015. Kemudian, ia berupaya me-root smartphone, menginstal file diam-diam, dan membanjiri Anda dengan iklan.

Sumber: Blog Kaspersky.

[Panduan Pemula] Cara Backup Berkas Penting di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security

Ada yang berbeda dengan aplikasi anti virus Kaspersky Total Security. Tak hanya menjadi garda terdepan dalam menghalau ancaman virus, Kaspersky juga mempersenjatai diri dengan sejumlah tool-tool serbaguna.

Misalnya, yang akan kita bahas di artikel ini; tool backup yang fungsinya membuat duplikasi berkas penting sekaligus tool restore untuk mengembalikan berkas hasil backup kembali ke asalnya. Mari kita simak cara kerjanya.

  • Jalankan aplikasi Kaspersky Total Security, kemudian klik Backup and Restore.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_1

  • Berikutnya pilih Select file for backup.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_2

  • Lalu pilih jenis berkas yang hendak dibackup, atau jika Anda menginginkan folder tertentu, pilih opsi kedua.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_3

  • Pilih folder yang ingin di-backup dan klik Select.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_4

  • Setelah ditambahkan, sekarang klik Next.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_5

  • Pilih lokasi disk yang akan menjadi tujuan hasil backup. Selain disk lokal, Anda juga bisa memilih penyimpanan berbasis awan.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_6

  • Di sini, silahkan buat nama untuk berkas hasil backup dan klik Next untuk melanjutkan.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_7

  • Selesai, pengaturan sudah berhasil dilakukan. Anda dapat langsung mengeksekusi backup atau membuat jadwal rutin dari tombol yang sama.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_8

  • Di jendela yang sama dapat Anda temukan tombol restore yang berfungsi untuk mengembalikan berkas hasil backup. Dalam panel restore Anda dapat memilih berkas mana saja yang hendak dikembalikan dan ke mana harus diletakkan.

cara backup file di Windows 7 dengan Kaspersky Total Security_restore

Selamat mencoba, sampai jumpa di tips berikutnya.

Kapersky: Indonesia Is The World’s 2nd Biggest Spammers

Last November,Sophos IT security firm released a data protection report mentioning that Indonesia is included in the world’s top 10 spammers. Now, Russian antivirus maker, Kaspersky, has released a supporting discovery. Indonesia is ranked number two after India as the world’s biggest spammers. The data was collected from all  spam emails sent until September 2011.

It is estimated that 10.6% of junk mail originated from Indonesia. India and Brazil also entered into the top three of this list with 14.8% and 9.7% respectively. Indonesia entered Sophos’ list in the 8th position.

As quoted by AFP,Mr Darya Gudkova, a spam analyst at Kaspersky, said that the statistics reflected a growing trend that more and more spam is sent from  Asia and Latin America. A similar trend is also observed by Sophos. According to Sophos’ list, South Korea is the number one email spammer. It seems that spam delivery rate in India and Indonesia is due to the lack of effective law enforcement relating to Internet security.

Continue reading Kapersky: Indonesia Is The World’s 2nd Biggest Spammers

Kaspersky: Indonesia Penyebar Spam Kedua Terbesar di Dunia

Di bulan November lalu, firma keamanan IT dan proteksi data Sophos merilis laporan bahwa Indonesia termasuk dalam 10 besar penyebar spam di dunia. Kini salah satu pembuat antivirus ternama dari Rusia Kaspersky merilis berita yang cukup mencengangkan. Dari seluruh email spam yang terkirim hingga bulan September 2011, Indonesia menempati posisi kedua setelah India sebagai negara penyebar spam terbesar di dunia.

Diperkirakan 10.6% junk email berasal dari Indonesia, sementara India dan Brazil yang juga masuk ke dalam tiga besar daftar ini masing-masing menyumbang 14.8% dan 9.7%. Dalam daftar Sophos, Indonesia sendiri menduduki posisi ke-8.

Seperti dikutip dari AFP, Darya Gudkova, seorang spam analyst di Kaspersky mengatakan bahwa statistik tersebut merefleksikan perkembangan tren spam yang makin banyak dikirim dari negara-negara di Asia dan Amerika Latin. Tren serupa juga diamini oleh Sophos. Di daftar Sophos sendiri Korea Selatan adalah negara yang diklaim sebagai penyebar email spam terbesar. Besarnya tingkat pengiriman spam di India dan juga Indonesia nampaknya tak lain dan tak bukan adalah kurang efektifnya penegakan hukum yang berkaitan dengan keamanan Internet.

Continue reading Kaspersky: Indonesia Penyebar Spam Kedua Terbesar di Dunia

Kaspersky+Antivirus365 Luncurkan Blogger Referal Program

Semalam bertempat di FX Plaza Jakarta, Kaspersky mengundang beberapa blogger untuk acara peluncuran produk terbaru mereka yaitu Kaspersky Internet Security 2010 dan juga Kaspersky Mobile Security 2010. Dengan mengundang Gun Suk Ling (Managing Director Kaspersky Labs SEA) dan Nathan Wang (VP Technical Kaspersky APAC) acara semalam diisi dengan presentasi mengenai kedua produk tersebut.

Dari presentasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa improvement di Kaspersky 2010 ini memang cukup besar, namun ada satu fitur unggulan yaitu “Run in safe mode” yang juga disebut sebagai “green zone”. Dengan fitur ini pengguna Kaspersky dapat menjalankan sebuah program aplikasi secara aman, dan jika ternyata aplikasi tersebut disusupi virus maka efeknya akan hilang setelah di-restart. Pada dasarnya Greenzone ini meng-emulasikan program tersebut seolah-olah dijalankan pada OS namun sebenarnya dijalankan pada platform/engine yang berbeda, jadi OS tidak akan terpengaruh setelah di-restart.

Nathan Wang juga menjelaskan mengenai teknologi cloud yang digunakan KIS-2010 yang memampukan perpindahan informasi antara client-server Kaspersky Labs untuk mendeteksi tingkat kemanan dari sebuah file/aplikasi. Informasi mengenai file/aplikasi ini dikirimkan secara otomatis ke server Kaspersky Labs (via internet) lalu server kan melakukan scanning dan memberi label apakah file/aplikasi ini masuk white-listing atau black-listing. Informasi virus yang real-time dan crowd-source ini tentu menjadi sebuah keunggulan tersendiri bagi Kaspersky.

Namun dengan teknologi yang makin canggih, tentu ancaman dan resiko untuk Kaspersky juga bertambah. Satu hal yang saya tanyakan kepada Nathan semalam adalah mengenai server-outage dan service availability. Bagaimana Kaspersky mengantisipasi server outage? Nathan-pun menjelaskan bahwa server Kaspersky tidak hanya satu, melainkan ratusan server yang bekerja dan mem-backup satu sama lain. Ya, tentu saja begitu. Baik Google, Microsoft, Facebook Media Temple dan bahkan Amazon-pun pasti memiliki ratusan bahkan ribuan server yang bekerja dan saling mem-backup. Tetap saja mereka mengalami service unavailibility/outage. There’s no such thing as 100% server uptime. Dari jawaban yang diberikan oleh Nathan, saya simpulkan bahwa Kaspersky 2010 tidak memiliki mekanisme pencegahan dalam kondisi seperti ini.

Kaspersky juga mengumumkan mengenai re-branding Kaspersky Fans and Friends Club menjadi KKlub.net. Di situs tersebut anda bisa mendapatkan banyak informasi mengenai kegiatan-kegiatan Kaspersky seperti lomba, event mancanegara, dan lain-lain. Dan anda juga bisa terlibat langsung melalui forum dengan penggemar Kaspersky lainnya dari seluruh penjuru dunia.

Di luar dari penjelasan mengenai produk (yang lebih mirip seperti jualan MLM), Kaspersky juga membawa berita bagus untuk blogger. Dengan bekerjasama dengan Antivirus365.net, mereka meluncurkan program referal penjualan software Kaspersky dengan insentif sebesar 5% untuk para blogger. Caranya cukup mudah, blogger cukup mendaftarkan diri sebagai referal partner di antivirus365.net, lalu memasang banner berupa skrip yang telah disediakan oleh Antivirus365.net di blog masing-masing. Nanti ketika ada pengunjung blog anda yang meng-klik banner tersebut dan membeli software Kaspersky di Antivirus365, maka anda mendapatkan insentif 5% dari penjualan tersebut. Lumayan? Bisa ya, bisa tidak. Semua kembali ke traffic dan daya beli pengunjung anda.

Satu hal tambahan tidak penting dari saya, mungkin sebaiknya kesalahan-kesalahan seperti terlihat pada gambar diatas agak dikurangi. Kaspersky.com.id seharusnya jadi Kaspersky.co.id bukan? Namun sayangnya kaspersky.co.id juga gagal diakses pada saat saya menulis posting ini 🙁

mungkin sarannya benar juga, coba gunakan layanan Site5 (like dailysocial.net). Haha 😀

[UPDATE] Launching Kaspersky Blogger Referal Program

Kali ini saya mendapat email dari perwakilan PR Kaspersky di Indonesia, yang ingin mengajak para blogger untuk makan malam bersama tim Kaspersky. Ahli-ahli dari Russia, Beijing dan Malaysia dijadwalkan akan datang ke acara ini (tidak untuk bermain bola, jadi jangan di-bom).

Tujuan kedatangan tim Kaspersky ini adalah untuk memperkenalkan sebuah program baru dari Kaspersky yaitu Blogger Referal Program yang ditujukan tentu saja kepada para blogger. Blogger gathering ini sendiri akan diadakan pada :

Tanggal : Selasa 4 Agustus 2009, 18.30 – 21.00

Tempat : Foodism – FX Lifestyle Center, F7 Floor. Jl. Jend. Sudirman-Pintu Satu Senayan, Jakarta

So, untuk anda para blogger yang tertarik dengan program referal ini silahkan hadir Selasa minggu depan dan jangan lupa sapa saya dan kita bisa ngobrol-ngobrol.

*UPDATE* Karena tempat terbatas jangan lupa konfirmasi kedatangan anda via email ke [email protected] atau [email protected]