Mengenal Biaya Overhead yang Sering Terlewatkan

Ketika kita mulai memulai usaha, pasti akan ada banyak pengeluaran yang dilakukan. Pengeluaran tersebut bisa berkaitan langsung dengan produksi ataupun tidak. Biaya overhead ini termasuk ke dalam pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan produksi.

Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proses produksi di bisnis tersebut. Walaupun tidak terikat dari produksi, biaya overhead ini sangat penting dan menjadi penjamin lancarnya operasional secara keseluruhan.

Fungsi Menghitung Biaya Overhead

https://pixabay.com/photos/accountant-accounting-adviser-1238598/

Memastikan setiap catatan keuangan tepat dan benar sudah menjadi tanggung jawab perusahaan, begitu pula dengan catatan mengenai overhead ini. Fungsi menghitung biaya overhead secara dirinci dibahas sebagai berikut.

Mengontrol Biaya Non-Produksi

Ketika memiliki bisnis anda harus melakukan kegiatan pengawasan terhadap arus kas, agar menghindari munculnya oknum dengan kepentingan pribadi. Faktanya, biaya overhead ini menjadi salah satu komponen biaya yang paling rawan mengalami pencucian uang. Sehingga diperlukan perhitungan akurat oleh pihak berwenang (misalnya divisi keuangan).

Dasar Estimasi Anggaran Setiap Divisi

Salah satu metode perhitungan biaya overhead yang paling sering digunakan adalah dibagi berdasarkan kebutuhan setiap divisi. Adanya perhitungan biaya overhead per divisi akan memudahkan bagian keuangan untuk menganalisa, mengoreksi, atau Menyusun ulang proposal anggaran dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan.

Mengurangi Biaya Overhead Tidak Diperlukan

Perhitungan biaya overhead akan membantu divisi keuangan mengurangi pengeluaran overhead yang tidak diperlukan atau tidak menjadi prioritas. Dengan demikian, pengeluaran overhead dapat dipastikan efektif dan efisien.

Jenis Biaya Overhead

Biaya overhead dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu biaya overhead tetap, variable, dan semi variable. Penjelasan jenis biaya lengkap overhead ada dalam rincian berikut.

Biaya Overhead Tetap

Biaya overhead tetap adalah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah yang tetap dan dikeluarkan secara rutin serta terjadwal. Jadi, terlepas dari turun atau naiknya penjualan dan keuntungan biaya overhead ini tetap sama dan tidak berubah. Adapun contoh biaya overhead tetap seperti:

  • Biaya sewa
  • Gaji tenaga kerja
  • Biaya jasa hukum
  • Asuransi kesehatan karyawan

Biaya Overhead Variabel

Biaya overhead variabel adalah biaya overhead yang dikeluarkan dengan nominal yang cenderung berubah dari waktu ke waktu. Perubahan nominal bisa disebabkan oleh harga pasar, kondisi ekonomi negara, atau upaya promosi. Contoh biaya overhead variabel yaitu:

  • Biaya lembur
  • Anggaran alat tulis kantor
  • Biaya pemasangan iklan sebagai sarana pemasaran

Biaya Overhead Semi Variabel

Biaya overhead semi variabel adalah biaya overhead yang harus dibayarkan secara rutin tetapi terkadang tidak terjadwal dengan nominal yang fluktuatif (tidak tetap). Contoh dari biaya overhead semi variabel yaitu:

  • Biaya tinta printer dan kertas
  • Tarif telepon
  • Biaya listrik dan air

Cara Menghitung Biaya Overhead

 

Perhitungan biaya overhead ini memiliki beberapa tahapan, dimulai dari pengambilan data dari setiap divisi hingga membagi anggaran sesuai kebutuhan. Cara menghitung biaya overhead secara rinci adalah sebagai berikut.

Memisahkan Biaya Overhead Tiap Divisi

Dalam cara pertama ini anda hanya perlu mengumpulkan proyeksi biaya setiap divisi, hal ini untuk memudahkan divisi keuangan menganalisa rasionalisasi anggaran yang diminta dan kebutuhan setiap divisi.

Membuat Estimasi Biaya Overhead Secara Keseluruhan

Setelah melihat proyeksi setiap divisi dalam anggaran, anda bisa menentukan biaya maksimal dari overhead perusahaan. Wewenang penentuan batas biaya overhead keseluruhan ini mutlak di tangan pemilik dan atau divisi keuangan.

Membagi Biaya Overhead Berdasarkan Persentase

Setelah menganalisa kebutuhan divisi dan membuat batas maksimal, biaya overhead ini dibagi kepada setiap divisi sesuai dengan ukurannya. Sebagai contoh divisi pemasaran akan mendapatkan biaya overhead yang besar karena harus memperluas pemasaran melalui banyak sarana.

Mencari Nilai Efisiensi

Setelah penggunaan biaya overhead satu bulan anda bisa mulai menganalisa keefektifan pembagian biaya overcost kepada setiap divisi. Cara mencari efisiensi adalah menghitung persentase biaya overhead keseluruhan dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Rumusnya sebagai berikut.

Biaya overhead keseluruhan satu bulan : pendapatan 1 bulan x 100%

Cara Lengkap Menggunakan Credibook untuk Mencatat Keuangan UMKM

Mencatat keuangan adalah sebuah aktivitas yang sangat penting untuk dilakukan oleh sebuah usaha. Saat ini, mencatat keuangan usaha tidak hanya bisa dilakukan dengan bantuan buku fisik secara konvensional. Namun, cara tersebut seringkali merepotkan. Agar lebih mudah dalam pencatatan, Anda bisa mengatasinya dengan cara menggunakan Credibook.

Credibook adalah aplikasi pencatatan keuangan usaha yang khusus dibuat untuk membantu UMKM bertransisi dari pencatatan keuangan konvensional ke digital. Selain mencatat keluar masuknya uang usaha, masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan dengan Credibook. Mulai dari mencatat utang piutang, membuat invoice penagihan hingga membuat kartu nama.

Untuk membantu Anda memanfaatkan Credibook secara maksimal, simak panduan menggunakan Credibook yang akan dibahas pada artikel ini.

Cara Menggunakan Credibook

Menggunakan Credibook untuk mencatat keuangan usaha dapat Anda mulai dari melakukan registrasi pada aplikasi Credibook. Setelah berhasil melakukan registrasi, Anda bisa mulai menggunakan berbagai fitur yang tersedia.

Mari simak panduan menggunakan Credibook dari cara membuat akun Credibook di bawah ini.

Cara Registrasi Akun Credibook

Sebelum mulai mengikuti cara ini, pastikan Anda sudah mengunduh aplikasi Credibook di Play Store. Kemudian, siapkan nomor telepon aktif untuk didaftarkan pada aplikasi Credibook.

Jika semua sudah siap, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Pada halaman utama, klik Mulai Sekarang.

  • Masukkan nomor telepon aktif yang ingin didaftarkan. Klik Selanjutnya.

  • Pilih metode verifikasi nomor telepon yang Anda inginkan. Apakah melalui WhatsApp atau SMS.

  • Selanjutnya, masukkan kode verifikasi yang Anda terima melalui metode verifikasi yang sebelumnya Anda pilih. Jika nomor atau WhatsApp dengan nomor terdaftar ada pada perangkat yang sama dengan aplikasi, kode OTP verifikasi akan langsung terisi secara otomatis.

  • Pendaftaran selesai. Anda akan langsung dialihkan ke halaman dashboard aplikasi Credibook.

Cara Mencatat Penjualan dan Pengeluaran Usaha

Ketika Anda menerima penjualan masuk atau terdapat pengeluaran pada usaha Anda, Anda bisa mencatatnya pada fitur pencatatan penjualan dan pengeluaran Credibook. Fitur ini merupakan fitur utama dari aplikasi Credibook.

Begini cara melakukan pencatatan penjualan pada fitur utama Credibook:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Pada menu Transaksi, klik tombol Penjualan berwarna hijau.

  • Untuk menginput penjualan secara otomatis, pilih produk terjual dengan klik tombol +Produk. Jika belum ada produk yang ditambahkan, Anda bisa mengikuti cara di bawah untuk menambahkan produk.
  • Jika ingin mencatat penjualan secara manual, masukkan nominal harga jual dan harga modal pada kolom pertama.

  • Selanjutnya, pilih status transaksi. Apakah lunas atau belum lunas.
  • Setelah itu, berikan catatan dan informasi tambahan (kontak pelanggan, metode pembayaran, dan bukti pembayaran) jika perlu.

  • Klik Simpan.

Apabila terdapat pengeluaran usaha yang ingin Anda catat, ini langkah-langkahnya:

  • Masuk ke halaman Transaksi.
  • Klik tombol Pengeluaran berwarna merah.

  • Masukkan nominal pengeluaran usaha Anda.
  • Setelah itu, pilih tanggal dan tandai status pembayaran pengeluaran (Lunas/Belum Lunas).
  • Lalu, tambahkan catatan dan informasi tambahan jika perlu.
  • Apabila semua sudah terisi, klik Simpan untuk mencatat pengeluaran.

Cara Menambahkan Produk Baru pada Credibook

Agar bisa sekaligus mengelola stok produk terjual, Anda bisa menambahkan daftar produk usaha Anda pada menu Produk aplikasi Credibook. Ikuti langkah berikut ini untuk menambahkan produk baru:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Klik Produk Baru untuk mulai menambahkan produk.

  • Pada form Tambah Produk, isi nama produk pada kolom pertama.

  • Selanjutnya, pilih kategori produk.
  • Setelah itu, masukkan harga jual dan harga modal produk. Untuk harga modal bersifat opsional. Namun, untuk memudahkan Anda melihat keuntungan dari setiap penjualan, sebaiknya Anda cantumkan.
  • Apabila semua sudah terisi, klik Simpan.

Anda bisa mengulangi cara yang sama untuk menambahkan produk lainnya. Apabila terdapat kesalahan informasi pada produk yang Anda tambahkan, Anda bisa mengubah atau menghapusnya. Berikut adalah cara untuk mengubah atau menghapus produk yang telah ditambahkan:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Masuk ke menu Produk.
  • Pada menu Produk, klik ikon titik tiga di sebelah kanan nama produk yang akan Anda ubah atau hapus. 

  • Klik Ubah Produk untuk mengubah informasi produk sesuai keinginan Anda. Lalu, klik Simpan jika sudah selesai.
  • Klik Hapus Produk apabila Anda ingin menghapusnya. 

Cara Mencatat Utang Piutang di Aplikasi Credibook

Tak dapat dipungkiri, sebuah usaha tidak bisa terlepas dari utang piutang. Agar bisa mengelola utang piutang dengan baik, Credibook juga menghadirkan fitur untuk mencatat utang piutang pada menu Utang. Ini langkah-langkah untuk mencatat utang piutang pada aplikasi Credibook:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Masuk ke menu Utang.
  • Lalu, klik Catat Utang untuk mulai mencatat utang piutang.

  • Untuk mencatat utang, catat pada tab Terima. Sedangkan, untuk mencatat piutang, catat pada tab Berikan.

  • Kemudian, masukkan nominal utang atau piutang pada kolom pertama.
  • Selanjutnya, tambahkan kontak penerima atau pemberi utang.
  • Setelah itu, berikan catatan dan tambahkan gambar bukti pemberian utang jika ada.
  • Atur tanggal terima atau pemberian utang.
  • Jika semua sudah terisi, klik Simpan.

Cara Mencetak Struk dan Mengirim Invoice Kepada Pelanggan

Setelah melakukan pencatatan penjualan, Anda dapat mengirimkan invoice kepada pelanggan melalui WhatsApp agar pembayaran bisa segera dilakukan. Begini caranya:

  • Masuk ke aplikasi Credibook.
  • Pada menu Transaksi, pilih catatan yang ingin Anda buat invoice-nya.
  • Anda akan melihat tampilan invoice atau nota penjualan dari Credibook.

  • Untuk mengirimkannya kepada pelanggan, klik tombol Kirim WhatsApp.
  • Anda akan diarahkan untuk memilih aplikasi kirim pesan WhatsApp. Pilih kontak pelanggan Anda dan kirimkan invoice.

Selain mengirimkannya kepada pelanggan, Anda juga bisa mencetak nota penjualan atau struk melalui printer yang terhubung dengan bluetooth. Begini langkah-langkahnya:

  • Masuk ke aplikasi Credibook dan pilih pesanan yang ingin Anda cetak struknya pada menu Transaksi.
  • Klik opsi Cetak Struk pada halaman tampilan invoice.

  • Hubungkan printer dengan mengaktifkan bluetooth.

  • Jika sudah terhubung dengan printer, klik Cetak.

Cara Mengunduh Laporan Penjualan dan Pengeluaran

Setelah mencatat seluruh penjualan dan pengeluaran usaha, Anda juga bisa mengunduh dan melihat laporan penjualan dan pengeluaran usaha di aplikasi Credibook. Anda bisa mengunduhnya kapanpun Anda mau. Simak caranya di bawah ini:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Masuk ke menu Transaksi.
  • Klik opsi Laporan yang ada di bagian kanan atas catatan terbaru.

  • Anda akan langsung masuk ke halaman laporan transaksi dimana Anda bisa melihat total penjualan, dan pengeluaran Anda sesuai dengan periode yang dipilih.

  • Untuk mengatur periode, klik tombol bertuliskan Semua dengan ikon kalender dan pilih periode yang Anda inginkan.
  • Jika ingin mengunduh laporan, klik tombol Unduh Laporan yang berada di bagian paling bawah halaman laporan.

Cara Membuat Kartu Nama Usaha di Aplikasi Credibook

Pada aplikasi Credibook, Anda juga bisa membuat kartu nama untuk usaha Anda secara mudah dan gratis. Begini langkah-langkahnya:

  • Buka aplikasi Credibook.
  • Masuk ke menu Lainnya.
  • Pilih opsi Kartu Nama.

  • Kemudian, pilih tema warna kartu nama yang Anda ingnkan.
  • Selanjutnya, masukkan nama usaha, jenis usaha, nama lengkap Anda, nomor telepon, alamat usaha, dan rekening bank.

  • Lalu, klik Simpan.
  • Jika kartu nama sudah berhasil dibuat, Anda bisa membagikannya dengan klik tombol Bagikan Kartu Nama pada menu Lainnya.

Demikian panduan lengkap cara menggunakan Credibook untuk mencatat penjualan, pengeluaran, utang piutang, hingga membuat kartu nama. Dengan menggunakan Credibook, Anda akan terbantu untuk bisa terbiasa mencatat pembukuan secara digital. Sudah siap go digital bersama Credibook?

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan disertai Syarat dan Panduan Lengkap

BPJS merupakan kepanjangan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Salah satu program dari BPJS adalah BPJS Ketenagakerjaan, di mana program tersebut memberikan jaminan dan perlindungan kepada tenaga kerja dalam menghadapi risiko ekonomi. Program ini tentunya akan sangat memberikan keuntungan bagi pekerja agar keselamatan dan kesejahteraan mereka dapat terjamin, baik ketika bekerja maupun ketika sudah pensiun.

BPJS Ketenagakerjaan sendiri dapat dicairkan sebelum masuk ke masa pensiun kok! Akan tetapi, BPJS Ketenagakerjaan memiliki aturan tersendiri jika kamu ingin mencairkan dana kamu.

Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2015. Untuk mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan 10% dan 30%, peserta harus yang masih bekerja dan syarat usia kepesertaannya sudah menginjak 10 tahun. Untuk mencairkan dana JHT tersebut kamu hanya boleh pilih salah satu di antara 10% saja atau 30% saja, tidak bisa dua-duanya.

Selain dapat mencairkan BPJS 10% dan 30%, peserta pun dapat mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan sejumlah 100%. Pencairan JHT sejumlah 100% hanya diperbolehkan untuk peserta yang tidak bekerja baik itu keluar perusahaan, resign, maupun PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Saldo tersebut dapat dicairkan setelah peserta menunggu 1 bulan setelah keluar dari pekerjaan dan tidak bekerja sama sekali. 

Baru-baru ini BPJS Ketenagakerjaan memberikan opsi agar peserta mampu mencairkan dananya secara online melalui Lapak Asik.  Lapak Asik adalah singkatan dari Pelayanan Tanpa Kontak Fisik. Lapak Asik merupakan program yang ditujukan agar masyarakat dapat mengurangi mobilitas mereka terkait dengan pandemi Covid-19.

Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara untuk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan ini baik secara online maupun datang langsung ke kantor BPJS. Apa saja sih syarat yang perlu disiapkan untuk mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan? Berikut ini adalah syarat dan cara lengkap untuk mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan.

Ilustrasi Syarat Dokumen untuk Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan | Pixabay

Syarat Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

Ada tiga jenis pilihan pencairan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan yakni ketika peserta mencairkan dana 10%, 30%, atau 100%. Ternyata, syarat untuk pencairan dana dari ketika jenis ini berbeda-beda lho. Simak syarat-syarat yang diperlukan untuk mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan berikut ini. 

Syarat Mencairkan Dana BPJS Ketenagakerjaan 10%

Pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan 10% khusus diperuntukkan untuk dana persiapan pensiun bagi peserta. Syarat untuk pencairan BPJS Ketenagakerjaan 10% ini adalah sebagai berikut.

  1. Sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan minimal selama 10 tahun
  2. Peserta masih merupakan seseorang yang bekerja
  3. Kartu BPJS/Jamsostek baik dokumen asli maupun fotokopi
  4. KTP (Kartu tanda Penduduk) atau Paspor (dokumen asli dan fotokopi)
  5. KK (Kartu Keluarga) (sediakan dokumen asli dan fotokopi)
  6. Buku Rekening Tabungan (sediakan baik itu dokumen asli maupun fotokopi)
  7. Dokumen asli dan fotokopi dari NPWP (apabila nilai klaim dana lebih dari 50 juta)
  8. Surat keterangan masih aktif bekerja yang didapat dari perusahaan

Syarat Mencairkan Dana BPJS Ketenagakerjaan 30%

Pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan 30% khusus diperuntukkan untuk biaya perumahan bagi peserta. Syarat untuk pencairan BPJS Ketenagakerjaan 30% ini adalah sebagai berikut.

  1. Sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan minimal selama 10 tahun
  2. Peserta masih merupakan seseorang yang bekerja
  3. Kartu BPJS/Jamsostek baik dokumen asli dan fotokopi
  4. Dokumen asli dan fotokopi dari KTP (Kartu tanda Penduduk) atau Paspor peserta
  5. KK (Kartu Keluarga) baik dokumen asli dan fotokopi
  6. Buku Rekening Tabungan (sediakan dokumen asli dan fotokopi)
  7. Dokumen asli dan fotokopi dari NPWP (apabila nilai klaim dana lebih dari 50 juta)
  8. Surat keterangan masih aktif bekerja yang didapat dari perusahaan
  9. Dokumen asli dan fotokopi dari perumahan

Syarat Mencairkan Dana BPJS Ketenagakerjaan 100%

Pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan 100% hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah tidak bekerja baik karena alasan telah mencapai usia pensiun, mengundurkan diri, maupun PHK. Syarat untuk pencairan BPJS Ketenagakerjaan 100% ini adalah sebagai berikut.

  1. Kartu BPJS/Jamsostek baik dokumen asli maupun fotokopi
  2. KTP (Kartu tanda Penduduk) atau Paspor peserta baik dokumen asli dan fotokopi
  3. KK (Kartu Keluarga) baik dokumen asli maupun fotokopi
  4. Buku Rekening Tabungan (dokumen asli dan fotokopi)
  5. NPWP (apabila nilai klaim dana lebih dari 50 juta, sediakan dokumen asli dan fotokopi)
  6. Surat Keterangan Berhenti dari Perusahaan atau Paklaring (surat yang menyatakan seseorang pernah bekerja di perusahaan dengan posisi tertentu)
  7. Pas foto terbaru berukuran 3 x 4 dan 4 x  6 masing-masing 4 buah
  8. Surat keterangan pengunduran diri dari pemberi kerja ke dinas tenaga kerja dan transmigrasi
  9. Apabila alasan dari berhenti bekerja adalah PHK, silakan melampirkan akta penetapan PHK dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)
  10. Jika perlu, silakan melampirkan juga email dari pihak HRD perusahaan tempat terakhir bekerja

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Secara Offline

Saat ini, kita dapat memproses pencairan BPJS Ketenagakerjaan melalui datang langsung ke kantor maupun secara online. Berikut cara mencairkan dana JHT BPJS jika peserta ingin datang langsung ke kantor BPJS.

Ilustrasi Cara Mencairkan BPJS Secara Offline | Pixabay

Datang ke Lokasi Kantor BPJS Terdekat di Kota Kamu

Langkah pertama untuk memproses pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan secara offline tentunya peserta perlu untuk datang ke kantor terdekat BPJS dari lokasi terdekat peserta. Jangan lupa untuk membawa semua dokumen persyaratan sesuai dengan jenis pencairan dana BPJS kamu ya! Pastikan juga bahwa kamu telah membawa dokumen asli dan fotokopi dari persyaratan yang ada.

Dalam proses pencairan nanti peserta biasanya akan membuat lembar pengajuan yang memerlukan tanda tangan di atas materai. Untuk itu, sediakan materai untuk berjaga-jaga ya!

Mengisi Blangko Formulir

Ketika sudah sampai pada kantor BPJS terdekat, peserta akan dibantu oleh petugas untuk memeriksa kelengkapan dokumen. Jika dokumen tersebut telah dipastikan lengkap, peserta akan diberi waktu untuk mengisi formulir dan membuat lembar pengajuan yang membutuhkan tanda tangan di atas materai. Selanjutnya, petugas akan memeriksa dokumen-dokumen itu lagi sampai dipastikan bahwa dokumen tersebut lengkap.

Pulang dan Menunggu Proses Pencairan

Setelah petugas memastikan bahwa dokumen dan persyaratan untuk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan sudah lengkap, petugas akan mempersilakan peserta untuk pulang dan menunggu proses pencairan selesai. Proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan biasanya memakan waktu 14 hari atau 2 minggu. Dana pencairan BPJS Ketenagakerjaan nantinya akan masuk pada rekening peserta yang telah didaftarkan pada proses pengajuan. 

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Secara Online

Untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk melaksanakan social distancing dan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), BPJS menyediakan opsi untuk dapat mencairkan BPJS Ketenagakerjaan secara online. Dalam pelayanan online ini pun, BPJS menyediakan opsi apabila peserta ingin melakukan klaim melalui website atau melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile). 

Ilustrasi Cara Mencairkan BPJS Secara Online | Pixabay

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan melalui Website Lapak Asik

Berikut ini adalah cara untuk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan melalui situs resmi BPJS Ketenagakerjaan.

  1. Kunjungi situs resmi BPJS Ketenagakerjaan yakni lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id
  2. Lengkapi data diri berupa NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama lengkap, dan nomor BPJS peserta
  3. Setelahnya, sistem akan melakukan verifikasi data secara otomatis
  4. Peserta diarahkan untuk melengkapi formulir data sesuai dengan yang ditampilkan oleh situs
  5. Peserta diarahkan untuk mengunggah dokumen persyaratan
  6. Jika proses sudah selesai, pihak BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan informasi berupa email terkait dengan jadwal wawancara online dengan informasi petugas kantor cabang yang ditugaskan untuk melakukan proses wawancara.
  7. Peserta dihubungi melalui video call oleh petugas sesuai dengan jadwal yang dibagikan sebelumnya. 
  8. Setelah wawancara selesai, petugas akan menginformasikan proses pencairan JHT BPJS yang biasanya memakan waktu 1 sampai dengan 2 minggu dan akan diterima oleh peserta pada nomor rekening yang didaftarkan.

Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan melalui Aplikasi JMO

Selain dapat melakukan proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan melalui situs resmi (program Lapak Asik), peserta dapat melakukan klaim JHT melalui aplikasi JMO. Aplikasi JMO ini dulunya dikenal sebagai aplikasi BPJSTKU. Secara umum, proses klaim JHT menggunakan situs resmi maupun melalui aplikasi itu cenderung sama. Hanya saja, platform yang digunakan itu berbeda. Berikut ini cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan secara online melalui JMO.

  1. Unduh aplikasi JMO melalui Google Play Store atau App Store.
  2. Lakukan proses registrasi akun dan login pada akun yang sudah kamu daftarkan
  3. Pada beranda atau halaman utama akun pilih opsi “Antrean Online”
  4. Download formulir pengajuan JHT dan isikan formulir sesuai dengan data.
  5. Peserta diarahkan untuk mengunggah dokumen persyaratan
  6. Jika proses sudah selesai, pihak BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan verifikasi data dan memberikan informasi berupa email terkait dengan jadwal wawancara online dengan informasi petugas kantor cabang yang ditugaskan untuk melakukan proses wawancara.
  7. Peserta dihubungi melalui video call oleh petugas sesuai dengan jadwal yang dibagikan sebelumnya. 
  8. Petugas akan menginformasikan untuk menunggu proses pencairan JHT BPJS dan dana akan dikirimkan pada nomor rekening yang didaftarkan.

Berapa Lama Pencairan BPJS Ketenagakerjaan?

Proses pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan biasanya memakan waktu 1 – 2 minggu. Akan tetapi, setiap peserta diberikan hak transparansi untuk dapat mengecek status klaim mereka melalui cara berikut ini.

  1. Akses situs website bpjsketenagakerjaan.go.id/tracking 
  2. Peserta akan diarahkan untuk memasukkan nomor Kartu Peserta Jamsostek (KPJ)
  3. Klik “Informasi Status Klaim”
  4. Peserta akan mendapatkan memperoleh informasi status klaim JHT yang telah diajukan.

Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan

Selain dapat melakukan proses pencairan JHT BPJS secara online, kamu sekarang juga bisa untuk mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan secara online melalui device kamu. 

Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan melalui Situs Resmi BPJS

Berikut ini adalah cara untuk mengecek Saldo BPJS Ketenagakerjaan melalui Situs Resmi BPJS.

  1. Akses situs website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.
  2. Peserta diarahkan untuk mengisi email dan password di akun yang sudah terdaftar (jika belum, kamu bisa buat akun terlebih dahulu ya)
  3. Klik “Saya Bukan Robot”, ini dilakukan agar sistem dapat memastikan kamu adalah pengguna sesungguhnya bukan suatu bot.
  4. Klik Login
  5. Peserta akan mendapatkan informasi terkait dengan cek saldo BPJS Ketenagakerjaan.

Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan melalui Aplikasi JMO

  1. Unduh aplikasi JMO melalui Google Play atau App Store
  2. Buka aplikasi tersebut dan login sesuai dengan data kamu
  3. Pilih pada tampilan utama dan klik “Jaminan Hari Tua”
  4. Klik “Cek Saldo”
  5. Setelahnya, peserta dapat melihat jumlah saldo BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi.

Penjelasan di atas merupakan informasi seputar cara mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan beserta syarat dan cara untuk mengecek status dan saldo klaim. Persoalan finansial pastinya adalah hal esensial yang tidak dapat lepas dari keseharian kita. Ingat selalu untuk menyisihkan sebagian pemasukan untuk persiapan di hari tua. Jangan lupa untuk selalu memanajemen keuangan kamu ya. 

Sumber gambar header: Pixabay.

Menghitung Rasio Profitabilitas: Jenis, Manfaat, dan Contoh

Laba, keuntungan, atau profit mungkin bukan istilah asing yang sering kamu temukan dalam proses keuangan sebuah usaha. Nah, selain istilah laba, keuntungan, atau profit, ternyata ada satu istilah yang memiliki makna hampir sama di antara ketiganya yaitu rasio profitabilitas.

Biasanya istilah rasio profitabilitas digunakan dalam ilmu akuntansi, mungkin bagi kamu yang baru terjun ke dunia keuangan belum terlalu familiar dengan istilah rasio profitabilitas,

Namun, jangan khawatir karena DailySocial akan membagikan ringkasan terkait rasio profitabilitas. Yuk, cari tahu lebih dalam tentang rasio profitabilitas sekarang juga!

Apa itu rasio profitabilitas?

Dikutip dari laman investopedia, rasio profitabilitas adalah ukuran metrik keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan sebuah bisnis untuk menghasilkan pendapatan yang relatif terhadap aktivitas dana operasional, neraca aset, ekuitas pemegang saham dari waktu ke waktu menggunakan data dari periode yang ditentukan.

Rasio profitabilitas juga biasanya digunakan oleh analisis keuangan dan investor sebagai bahan evaluasi, karena investor biasanya akan mencari perusahaan yang memiliki rasio tinggi. Sebab dengan tingginya sebuah laba, arus kas, atau pendapatan sebuah perusahaan artinya kinerja keuangannya juga berjalan dengan baik.

Pengertian rasio profitabilitas menurut para ahli

Para ahli atau pakar juga sudah memiliki definisi khusus untuk rasio profitabilitas, di antaranya adalah:

Susan Irawati (2006)

Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Agus Sartono (2010)

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Kasmir (2011)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Manfaat rasio profitabilitas

Setelah mengetahui definisi rasio profitabilitas, maka kamu juga wajib tahu apa saja manfaat dan fungsi dari rasio profitabilitas selain sebagai bahan evaluasi untuk investor.

  1. Sebagai bahan evaluasi perusahaan terkait keuangan dari waktu ke waktu, untuk melihat perkembangan laba perusahaan.
  2. Digunakan investor sebagai bahan penilaian perusahaan.
  3. Untuk mengetahui seberapa besar laba atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
  4. Bisa juga sebagai bentuk pembanding keuangan terutama laporan laba dengan periode sebelumnya.
  5. Untuk mengetahui berapa jumlah laba bersih setelah dikurangi pajak dan modal.
  6. Sebagai bahan untuk menilai produktivitas perusahaan melalui pengelolaan dana untuk modal.
  7. Sebagai pengukur untuk mengetahui laba kotor atas penjualan bersih.
  8. Mengukur laba bersih yang dihasilkan dari dana total aset dan ekuitas.
  9. Menjadi tolak ukur dalam penilaian yang akan dilakukan bank terhadap perusahaan.
  10. Menjadi tolak ukur penilaian bagi trader  saham, untuk melihat apakah saham perusahaan kamu layak dibeli atau tidak.

Jenis-jenis rasio profitabilitas dan cara menghitungnya

Rasio profitabilitas memiliki berbagai jenis dan tentunya setiap jenisnya juga memiliki rasio profitabilitas rumus yang berbeda. Berikut jenis-jenis rasio profitabilitas dalam keuangan perusahaan:

1. Rasio Pengembalian Aset

Rasio pengembalian aset atau return on assets ratio adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba yang dihasilkan oleh perusahaan terkait total aset agar efisien. Sebuah perusahaan yang bisa mengelola asetnya dengan baik dapat dilihat dari rasio pengembalian aset.

Rumus rasio pengembalian aset:

ROA = Laba Bersih : Total Aset

Contoh sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp150 juta dengan total aset Rp50 juta. Maka, ROA perusahaan ini adalah:

ROA = 150 juta : 50 juta = 3%

2. Rasio Pengembalian Penjualan

Rasio pengembalian penjualan atau return on sales ratio adalah rasio profitabilitas yang menampilkan laba perusahaan setelah dikurangi upah pekerja, bahan baku, sebelum dikurangi bunga atau pajak.

 Rumus rasio pengembalian penjualan atau ROS adalah:

ROS = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan) x 100%

Contoh perhitungan ROS adalah sebagai berikut:

PT ABC menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp200 juta dengan penjualan sebesar Rp2 miliar.

ROS = (Rp200 juta : Rp2 miliar) x 100% = 0,1%

3. Margin laba bersih

Margin laba bersih atau juga net profit margin adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba bersih sebelum dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. Margin laba bersih juga terkadang disebut sebagai profit margin ratio.

Untuk menghitung net profit margin  adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba bersih setelah pajak : Penjualan

Contoh untuk menghitung net profit margin:

Laba bersih setelah pajak adalah Rp750 juta dengan pendapatan penjualan bersih adalah Rp980 juta.

Net profit margin = Rp750 juta : Rp980 juta = 0,76%

4. Margin Laba Kotor

Selain margin laba bersih, margin laba kotor atau gross profit margin juga masuk ke dalam rasio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung persentase laba kotor terhadap pendapatan yang telah dihasilkan dari penjualan.

Rumus menghitung margin laba kotor:

Gross profit margin = (Laba kotor : total pendapatan) x 100%

Contoh:

Laba kotor Perusahaan ABC adalah Rp56juta dengan total pendapatan Rp78 juta. Maka gross profit margin perusahaan tersebut adalah:

Gross profit margin = (Rp56 juta : Rp78 juta) x 100% = 71%

5. Rasio Pengembalian Ekuitas

Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba hasil dari investasi pemegang saham yang dibuat dalam bentuk persentase.

Rumus rasio pengembalian ekuitas:

ROE = Laba bersih setelah pajak : Ekuitas pemegang saham

Contoh perhitungan rasio pengembalian ekuitas:

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2021, PT ABC memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp700 juta dengan total ekuitas pemegang saham adalah Rp900 juta. Maka rasio pengembalian ekuitasnya sebagai berikut:

ROE = Rp700 juta : Rp900 juta = 77,7%

6. Pengembalian Modal yang Digunakan

Pengembalian modal yang digunakan atau return on capital employed (ROCE) adalah rasio profitabilitas yang berguna untuk menilai keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan dalam bentuk persen.

Rumus pengembalian modal yang digunakan ada dua jenis yaitu:

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : Modal Kerja

ROCE = Laba sebelum pajak dan bunga : (Total aset – Kewajiban)

7. Earning Per Share (EPS)

Earning per share adalah jenis rasio profitabilitas yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan yang kamu kelola, EPS juga digunakan sebagai indikator keberhasilan sebuah perusahaan.

Rumus EPS adalah sebagai berikut:

EPS = (Laba bersih setelah pajak – Dividen Saham Preferen) : Jumlah saham biasa yang beredar

8. Return on Investment (ROI)

ROI atau return on investment adalah jenis rasio profitabilitas yang penghitungnya dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total dana aktiva. Semakin tinggi ROI sebuah perusahan, maka semakin baik kondisi keuangannya.

Rumus ROI adalah sebagai berikut:

ROI = ((Laba atas investasi – investasi awal) : Investasi) x 100%

Contoh perhitungan ROI, sebuah perusahaan melakukan investasi sebesar Rp500 juta dan mendapatkan penjualan sebesar 500 unit. Kemudian, dari penjualan tersebut perusahaan itu mendapatkan keuntungan sebesar Rp650 juta. Diketahui juga keuntungan investasi adalah Rp150 juta dan modal investasi awal adalah Rp500 juta.\

ROI = ((Rp650 juta – Rp500 juta) : Rp500 juta) x 100 = 30%

ROI yang diperoleh adalah 30%.

Nah, itu adalah manfaat, jenis, rumus, dan contoh menghitung rasio profitabilitas. Untuk memantau rasio profitabilitas kamu juga bisa menggunakan software akuntansi online.

Bagaimana Cara Menjadi Chief Financial Officer (CFO)?

Bekerja sebagai Chief Financial Officer atau CFO adalah impian bayak orang yang merintis karir di bidang profesi keuangan. CFO memiliki  tanggungjawab besar sebagai orang yang memastikan dan mempertahankan prospek keuangan perusahaan yang positif. Tidak ada satupu perusahaan yang beroprasi tanpa seorang CFO, meski memiliki bentuk dan nama lain tapi setiap perusahaan harus memiliki Bendahara Perusahaan.

Pentingnya posisi ini berkolerasi dengan tingginya pendapatan/ gaji seorang CFO. CFO bukanlah posisi yang ringan, tapi memiliki tanggungjawab besar untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan, mengontorl pengeluaran dan memastikan cash flow berjalan dengan baik. Untuk mencapai posisi ini diperlukan kerja keras dan pengalaman bertahun-tahun serta loyalitas tinggi pada perusahaan.

Apa itu Chief Financial Officer, CFO?

Posisi CFO adalah sebagai pemegang kuasa tertinggi keuangan perusahaan sehingga memiliki posisi yang sangat penting. CFO harus mampu berfikis strategis dan mampu menjalankan strategi keuangan dengan sempurna. Seain itu juga harus memiliki kesadaran taktis serta sensitif terhadap perubahan pasar. Hal penting lain yang harus dimiliki adalah dapat beradaptasi terhadap berbagai gangguan keuangan, ketidakpastian pendapatan, tahu kapan harus berinvestasi pada suatu hal yang baru untuk meningkatkan profitabilitas.

Karena Chief Financial Officer memegang posisi sangat berpengaruh, mereka sering juga masuk dalam jajaran dewan atau Board of Director (BOD) sebuah perusahaan.

Apa Tanggungjawab utama Chief Financial Officer?

CFO adalah port of call tertinggi untuk semua pengambilan keputusan keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan dan diharapkan mampu untuk memikul tanggung jawab kepemimpinan dibidang keuangan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola departemen yang terlibat dalam pembelian, penetapan harga, investasi, pajak, pengelolaan utang, dan utang usaha.

Sebagai Chief Financial Officer, Anda akan bertanggung jawab untuk mengawasi transaksi yang dilakukan oleh departemen ini, mencatatnya di buku atau sistem database dan melaporkannya ke manajemen tingkat atas atau menyajikan catatan kepada auditor eksternal.

CFO juga bertanggung jawab untuk memastikan manajemen kepatuhan keuangan atau SOP dibidang keuangan dan akuntansi dipenuhi oleh organisasi atau perusahaan dan seluruh struktur dibawahnya. Untuk mencapai ini, seorang CFO perlu meneliti dan mengaudit semua departemen untuk memastikan mereka mengikuti undang-undang, Peraturan pemerintah baik ditingkat nasional maupun tingkat daerah (perda).

Tugas sehari-hari seorang CFO meliputi:

  • Manajemen keuangan seluruh perusahaan
  • Pencatatan transaksi di seluruh perusahaan
  • Pengeluaran dan perkiraan pelaporan
  • Memastikan manajemen kepatuhan keuangan
  • Melakukan audit internal

Tanggung jawab utama seorang CFO dapat difokuskan pada tiga bidang keuangan utama berikut:

Keuangan Manajerial

  • Memahami dan menggunakan kerangka dan software keuangan penting dalam lingkungan bisnis modern
  • Membuat perkiraan dan anggaran yang akurat – untuk mengoptimalkan operasi bisnis dan profitabilitas
  • Membuat keputusan berdasarkan informasi dengan wawasan keuangan dan teknik analitis

Strategi perusahaan keuangan

  • Memahami bagaimana strategi bisnis akan memengaruhi masa depan perusahaan dan organisasi
  • Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan bisnis strategis yang lebih baik dengan memanfaatkan kerangka kerja yang strategis

Inovasi keuangan

  • Memiliki keahlian untuk merancang, menyusun strategi, dan mengembangkan inovasi tekhnologi yang tepat
  • Memperoleh pengetahuan tentang masa depan uang, pasar dan transaksi, dan kemungkinan tren masa depan di fintech, regtech, dan proptech serta blokchain

Bagaimana jenjang karir Chief Financial Officer?

Chief Financial Officer sangat dituntut untuk tidak hanya menjabat sebagai CFO, tetapi juga untuk mengisi posisi di dewan direksi perusahaan. Menurut sebuah studi terhadap 800 CFO oleh Ernst & Young, 79% CFO setuju keahlian dan pengalaman keuangan mereka telah meningkatkan peran dalam pengambilan keputusan di tingkat direksi.

Anda bisa mengambil banyak jalan berbeda untuk menjadi CFO. Peran yang terkait dengan Chief Financial Officer mencakup manajemen keuangan, manajemen orang/SDM, dan memiliki keseimbangan yang tepat antara keahlian teknis, pengetahuan teoretis, dan kepemimpinan.

Manajer dan direktur di sektor/departemen berikut ini adalah kandidat potensial untuk mengisi posisi CFO. Secara langusng atai tidak langsung jabatan berikut memiliki keterkatian dengan karir sebagai CFO.

  • Manajer keuangan
  • Manajer Operasional
  • Manajer umum
  • Manajer bisnis
  • Direktur Operasional
  • Direktur Keuangan
  • Direktur Administrasi

Berapa gaji potensial untuk Chief Financial Officer?

Sebagai CFO, gaji Anda akan sangat bergantung pada pendapatan yang diperoleh perusahaan tempat Anda bekerja, dan karena itu akan secara langsung terkait dengan ukuran dan kesuksesan perusahaan tempat Anda bekerja.

Misalnya, CFO dengan bayaran tertinggi pada tahun 2015 adalah David Wehner dari Facebook, membawa pulang $16,8 juta untuk tahun itu. CFO di startup Unicorn indonesia juga memiliki angka yang fantastis. Di beberapa Marketplace besar Indonesia gji seorang CFO bisa diatas 100 Juta.

Chief Financial Officer adalah anggota eksekutif di perusahaan mereka masing-masing, dan gaji mereka termasuk salah satu yang paling tinggi di perusahaan, dan akan naik seiring dengan berkembangnya bisnis dan perusahaan. Beberapa CFO juga bisa memegang peranan yang lebih besar lagi baik dalam struktur yang resmi maupun yang ad hoc.

Kemampuan yang memungkinkan CFO dapat menghasilkan lebih banyak uang antaralain:

  • Perencanaan strategis
  • Pemodelan Keuangan
  • Manajemen risiko
  • Manajemen Kepatuhan Keuangan

Apa saja persyaratan pendidikan dan pelatihan untuk Chief Financial Officer?
Karena CFO hadir di banyak industri dan jenis organisasi yang berbeda, persyaratan pendidikan sangat bervariasi. Tingkat pendidikan paling umum yang dibutuhkan untuk menjadi CFO adalah gelar sarjana, dan tentu saja yang utama adalah memiliki rekam jejak baik serta banyak pengalaman.

Kualifikasi populer untuk CFO adalah gelar master dalam administrasi bisnis, dengan 54% CFO Fortune 100 memegang gelar MBA. Pengembangan keterampilan, mengambil kursus dan sertifikasi dibidangan keuangan, akuntansi, perpajakan serta sertifikasi dan pelatihan lain di bidang keuangan dan manajemen bisnis adalah cara yang pasti untuk mempersiapkan peran tersebut.

Gelar sarjana: Memperoleh gelar sarjana di bidang yang berhubungan dengan keuangan akan memberi Anda pengetahuan dasar yang diperlukan untuk memulai perjalanan Anda menjadi Chief Financial Officer. Gelar sarjana keuangan yang populer adalah Keuangan dan Akuntansi.

MBA: Karena tanggung jawab kepemimpinan dan manajemen yang termasuk dalam peran CFO, anda pelu mengambil kuliah/ pendidikan MBA, hal ini adalah salah satu cara yang pasti untuk meningkatkan keahlian Anda dan mempersiapkan diri Anda untuk peran tersebut. Bersiaplah untuk belajar MBA dan gunakan keterampilan teknis Anda yang baru diperoleh untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Kursus dan sertifikasi: Chief Financial Officer diharuskan memakai banyak topi dalam organisasi mereka, yang berarti mereka perlu tahu sedikit tentang banyak hal. Pengembangan keterampilan yang konsisten diperlukan untuk mengikuti dunia bisnis yang bergerak cepat.

Jalan menuju CFO juga bisa dengan mempelajari berbagai pelatihan dan sertifikasi di bidang berikut: Manajemen Kepatuhan , Manajemen Operasi , Manajemen Impor dan Ekspor , Manajemen Risiko Bisnis , Manajemen Bisnis Strategis, Perpajakan dll .

Itulah beberapa garis besar dan gambaran tentang profesi seroang Chief Financial Officer disebuah perusahaan, apakah anda tertarik?

Leverage Ratio: Jenis, Rumus, Contoh, dan Risikonya

Ternyata dalam dunia keuangan dan investasi ada banyak istilah yang wajib kamu ketahui, terutama bagi kamu yang sedang merintis usaha. Salah satu istilah yang mungkin masih asing di telinga adalah leverage ratio.

Sebenarnya apa itu leverage ratio dan fungsinya dalam keuangan? Yuk, simak ringkasan dan penjelasannya sekarang juga!

Apa itu leverage ratio?

Leverage ratio adalah salah satu rasio dalam akuntansi atau keuangan, biasanya rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atau industri dalam hal kewajiban untuk melunaskan utangnya, baik utang jangka panjang atau jangka pendek.

Sehingga, sering juga dikaitkan dengan utang atau juga pinjaman.

Menurut Fabozzi & Drake (2009), leverage ratio adalah jenis rasio keuangan untuk menilai seberapa besar risiko keuangan yang telah diambil oleh perusahaan.

Secara umum, leverage ratio adalah representasi atau nilai utang suatu perusahaan atau bisnis yang berjalan.

Tidak hanya menampilkan tingkat utang, leverage ratio juga bisa memperlihatkan jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi biasanya memiliki jumlah aset kreditur lebih banyak dibandingkan jumlah asetnya. 

Penempatan leverage ratio dalam sebuah bisnis adalah hal yang penting, karena dengan adanya leverage ratio, investor bisa melihat dan memahami struktur modal yang akan mereka investasikan.

Fungsi leverage ratio

Selain berguna untuk investor untuk memahami struktur modal perusahaan, leverage ratio juga memiliki fungsi lainnya, dikutip dari berbagai sumber berikut:

  1. Leverage ratio akan berfungsi untuk menilai kemampuan keuangan suatu perusahaan dalam jangka waktu panjang atau pendek. Leverage ratio bisa berguna untuk melihat elemen yang berasal dari utang atau pinjaman.
  2. Tidak hanya melihat utang dan pinjaman seperti yang disebutkan di atas, leverage ratio juga bisa digunakan untuk melihat pergerakan modal yang digunakan sebuah perusahaan.
  3. Dengan bisa melakukan tracking modal, utang, dna pinjaman, leverage ratio mampu memberikan analisis terkait keuangan perusahaan untuk melunasi utang.
  4. Dalam keuangan perusahaan, leverage ratio berguna sebagai bahan evaluasi performa keuangan yang nantinya bisa dijadikan patokan investor untuk melakukan pendanaan atau memutusnya.
  5. Selain investor, leverage ratio juga bisa dijadikan acuan oleh kreditur untuk mempertimbangkan dalam hal pemberian keputusan terkait pinjaman yang biasanya diajukan oleh perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
  6. Leverage ratio juga bisa menjadi alat ukur seberapa banyak modal yang bisa dijadikan jaminan dalam pelunasan utang.
  7. Yang terakhir dengan adanya leverage ratio juga perusahaan bisa mengetahui tangal jatuh tempo pekusana utang.

Jenis-jenis leverage ratio

Leverage ratio memiliki empat jenis yang berbeda, yaitu:

1. Debt to EBITDA ratio

Mungkin kamu sudah mengetahui apa itu EBITDA yaitu singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, dan Amortization yang merupakan sebuah ukuran atau metrik kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan dan digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa situasi keuangan.

Rasio ini akan digunakan untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi utangnya atau menentukan apakah perusahaan memiliki risiko gagal untuk membayar utang.

Dalam jenis rasio ini apabila hasilnya lebih dari angka 3, maka bisa dipastikan risiko dalam membayar utang cukup tinggi. Sehingga, perusahaan pasti memiliki kewajiban membayar utang yang cukup besar.

Rumus Debt to EBITDA ratio adalah sebagai berikut:

Debt to EBITDA = Total utang : total EBITDA

2. Debt to equity ratio

Jenis yang kedua adalah debt to equity ratio atau biasa disingkat (DER) yang merupakan rasioo utang terhadap ekuitas. Apa maksudnya rasio utang terhadap ekuitas?

Rasio keuangan yang proporsinya relatif antara utang dan ekuitas dalam perusahaan untuk membayar aset yang digunakan.

Rumus debt to equity ratio:

Debt to equity ratio = Total utang : total ekuitas

3. Debt to assets ratio

Seperti namanya, jenis ini adalah rasio yang sering digunakan untuk melihat performa perusahaan dalam mengelola utang agar bisa membayar aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Rumus debt to assets ratio adalah:

Debt to assets ratio = Total utang : total aset.

4. Debt to capital ratio

Jenis yang terakhir adalah rasio utang terhadap modal atau debt to capital ratio yang berfokus pada utang sebagai komponen basis dari total perusahaan. Apabila sebuah perusahaan memiliki nilai debt to capital ratio yang tinggi maka risiko gagal membayar utang juga akan tinggi dan tentunya akan berdampak pada keuangan operasional perusahaan.

Rumus debt to capital ratio:

Debt to capital ratio = Total uang saat ini : (total utang + total ekuitas)

Contoh menghitung leverage ratio

Untuk memahami penghitungan leverage ratio sebuah perusahaan, kamu bisa melihat contohnya sebagai berikut:

Perusahaan U memiliki total hutan Rp10 juta, total equity senilai Rp20 juta, total aset Rp15 juta, dan laba kotornya atau EBITDA perusahaan adalah Rp25 juta. Untuk menghitung Perusahaan U adalah:

Debt to assets ratio = Rp10 juta : Rp15 juta = 0,66. Artinya 0,66 atau 66% aset menjadi jaminan utang.

Debt to equity ratio = Rp10 juta : Rp20 juta = 0,5 atau 50%. 50% dari modal perusahaan menjadi jaminan utang.

Debt to capital ratio = Rp10 juta : (Rp20 juta + Rp10 juta) = 0,333

Debt to EBITDA = Rp10 juta : Rp25 juta = 0,4.

Risiko leverage ratio

Selain memiliki manfaat atau fungsi, leverage ratio juga memiliki risiko yang cukup riskan bagi perusahaan. Ada dua risiko yang perlu diperhatikan:

1. Semakin tinggi utang, akan semakin sulit untuk mendapat keuntungan

Dengan adanya leverage ratio, maka tingkat utang juga akan semakin tinggi. Sehingga bisa membuat perusahaan kesulitan untuk mendapat keuntungan. Langkah yang tepat untuk menghindari hal ini adalah dengan menghitung secara detail dan cermat, kemudian disesuaikan dengan keperluan perusahaan.

2. Beban psikologis perusahaan semakin tinggi

Memiliki utang membuat perusahaan wajib melunasinya dan ini bisa menjadi beban psikologis apalagi jika memiliki utang yang cukup tinggi. Maka dari itu dalam mengembangkan perusahaan sebisa mungkin untuk menekan biaya yang dikeluarkan dan menghindari pinjaman.

Nah, itu tadi ringkasan dari leverage ratio yang dimulai dari definisi, fungsi, jenis, hingga risiko yang akan diterima oleh perusahaan. Jadi, pertimbangkan baik-baik apakah perusahaan kamu akan menggunakannya atau tidak.

***

Punya Ide Usaha? Wujudkan dengan 5 Langkah Ini!

Setiap usaha pasti berawal dari sebuah ide. Tapi, sebuah ide tanpa realisasi tentu menjadi tidak berarti. Lalu, bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha agar terealisasi?

Pada artikel ini akan dibahas 5 langkah yang akan membantu Anda mewujudkan ide usaha Anda menjadi sebuah usaha yang nyata dan memberikan Anda penghasilan tambahan.

Bagaimana Cara Memulai Sebuah Ide atau Gagasan Usaha?

Bermimpi untuk memiliki usaha memang hal yang indah. Tapi membangun usaha ternyata tidak semudah bermimpi.

Banyak orang yang akhirnya gagal mewujudkan ide usahanya karena kebingungan untuk memulainya dari mana. Jangan sampai hal itu juga terjadi kepada Anda. Simak langkah-langkah dalam mewujudkan ide usaha di bawah ini.

Lakukan Riset Terlebih Dahulu

Setelah mendapatkan ide usaha, Anda tidak bisa serta-merta langsung berjualan begitu saja. Anda perlu melakukan riset mengenai potensi ide tersebut terlebih dahulu.

Pastikan ide usaha Anda memecahkan suatu masalah tertentu, memenuhi kebutuhan pasar, atau merupakan sesuatu yang diinginkan pasar. Jika ide usaha Anda setidaknya sesuai dengan salah satu dari tiga hal tersebut, maka ide tersebut berpotensi untuk sukses.

Anda bisa memastikannya dengan melakukan riset atau melakukan trial and error.

Menyusun Rencana

 

bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha
Sumber: Pixabay

Seperti yang telah disebutkan di atas, memulai usaha tanpa perencanaan yang matang sangatlah berisiko gagal. Maka dari itu, sebaiknya Anda merencanakan semuanya dengan baik. Mulai dari hal terkecil, seperti rencana kemasan produk dan varian produk, hingga hal paling penting, seperti rencana penjualan, pemasaran, dan target pasar.

Semakin lengkap perencanaan yang Anda buat, maka semakin mudah untuk mengeksekusi ide usaha Anda menjadi usaha yang nyata.

Rencanakan Keuangan

Keuangan adalah hal utama yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat sebuah usaha. Meskipun Anda hanya ingin membangun usaha kecil-kecilan dengan modal yang kecil, tapi ada baiknya jika Anda tetap membuat perencanaan keuangan yang matang dan jelas.

Anda perlu menyusun rencana keuangan untuk produksi barang, stok, kemasan, iklan berbayar, dan lain sebagainya.

Tetapkan Tenggat Waktu

Setelah membuat perencanaan, hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menetapkan deadline untuk mengerjakannya. Jangan biarkan rencana usaha Anda berhenti di kertas. Tetapkan tenggat waktu untuk melakukan persiapan agar Anda termotivasi dan ide usaha Anda berhasil menjadi kenyataan.

Fokus Pada Satu Bisnis

 

bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha
Sumber: Pixabay

Seringkali ide bisnis muncul secara bersamaan yang membuat Anda bersemangat untuk mengeksekusinya secara bersamaan atau bergantian dalam waktu dekat. Cara tersebut sangat tidak dianjurkan karena akan membuat perencanaan dan realisasi bisnis menjadi tidak maksimal.

Jadi, pastikan Anda fokus kepada satu usaha terlebih dahulu hingga benar-benar teralisasi dan stabil.

Mencari ide usaha memang tidaklah mudah. Tapi, mewujudkannya adalah sesuatu yang lebih sulit, terutama jika tanpa perencanaan yang matang. Semoga penjelasan mengenai bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha di atas dapat memberikan Anda petunjuk mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk mewujudkan ide usaha Anda. Semoga berhasil!

 

Header by pixabay.com.

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Tetap Lancar

Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan perusahaan untuk mengetahui jalannya keuangan. Laporan keuangan biasanya akan dibuat dalam periode tertentu seperti sebulan sekali atau tahunan. Setelah mengetahui cara membuat laporan keuangan, hal selanjutnya yang harus kamu tahu adalah cara analisis laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan ini untuk mengetahui apakah keuangan bisnis yang kamu kelola sehat dan stabil dan tidak mengalami penurunan yang merugikan. 

Untuk itu kamu perlu tahu cara analisis laporan keuangan agar lebih efektif. Di bawah ini ada 5 poin cara analisis laporan keuangan yang baik.

5 Cara Analisis Laporan Keuangan Agar Keuangan Lancar

Dikutip dari website Association For Financial Professionals ada 5 cara untuk menganalisis laporan keuangan, analisis keuangan untuk memudahkan mengambil keputusan.

1. Mengidentifikasi karakteristik ekonomi industri

Hal pertama dalam menganalisis laporan keuangan adalah kamu menentukan karakteristik nilai industrinya terlebih dahulu, kamu harus membuat rantai ekonomi industri seperti aktivitas produksi, distribusi, dan layanan perusahaan.

Pada tahap ini biasanya juga menggunakan analisis atribut ekonomi.

2. Mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh perusahaan

Cara analisis laporan keuangan selanjutnya adalah kamu harus melihat sifat dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis yang kamu jalani. Kamu juga harus menentukan keunikan, tingkat margin keuntungan  yang ingin dicapai, loyalitas merek, hingga potongan harga yang diinginkan. 

Hal ini bertujuan untuk membentuk strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Selain itu, jangan lupa untuk mengidentifikasi faktor lain seperti industri yang memasok kebutuhan bisnis dan diversifikasi industri.

3. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan

Menganalisis laporan keuangan artinya kamu meninjau kembali laporan keuangan bisnis atau perusahaan yangs sudah dirancang, saat meninjau kamu harus menyamaratakannya dengan standar akuntansi perdagangan yang relevan.

Jangan lupa untuk mengevaluasi neraca saldo, untuk menilai apakah neraca saldo sudah lengkap semua. Kemudian, saat menganalisis laporan laba rugi, kamu harus melihat apakah kualitas laba sebagai representasi lengkap dari kinerja ekonomi perusahaan.

Dengan melakukan evaluasi terhadap semua komponen laporan keuangan juga untuk memahami dampak posisi likuiditas perusahaan dari dana aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan pada periode tertentu.

Dalam bagian ini kamu harus mengetahui terkait datang dan perginya dana perusahaan, dan bagaimana likuiditas perusahaan secara keseluruhan.

4. Menganalisis profitabilitas dan risiko keuangan

Langkah selanjutnya dan tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi terkait likuiditas, manajemen aset, profitabilitas, dan risiko keuangan.

Kamu juga perlu menganalisis seberapa menguntungkan operasi bisnis terhadap aset, dan bagaimana perusahaan dapat membayar asetnya tersebut. Yang terakhir adalah seberapa menguntungkannya perusahaan dari perspektif pemegang saham ekuitas.

5. Menyusun proyeksi laporan keuangan

Hal yang tidak boleh luput dari analisis laporan keuangan adalah membuat proyeksi laporan keuangan untuk periode selanjutnya. Tahap ini sangat penting dilakukan agar kamu bisa membuat asumsi terkait perusahaan kedepannya karena akan berdampak pada arus kas dan pendanaan. Sehingga, kamu bisa mengetahui terkait keuangan yang nantinya akan terpakai atau didapatkan.

Jenis-jenis Analisis Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan juga bisa dilakukan dengan empat jenis analisis yaitu mengutip dari E-Finance Management ada analisis rasio, analisis DuPont yang menggunakan rumus Return on Equity untuk memecah rasio seperti margin laba bersih, manfaat keuangan, dan perputaran aset.

Kemudian ada analisis horizontal untuk membandingkan keuangan satu periode dengan periode tahun-tahun sebelumnya, dan yang terakhir analisis vertikal yang menghitung laporan laba rugi sebagai bentuk dari pendapatan atau penjualan.

Cara analisis laporan keuangan setiap perusahaan mungkin akan berbeda satu sama lain, kamu juga bisa memilih untuk menggunakan software akuntansi jika tidak masih belum paham terkait analisis laporan keuangan bisnis kamu.

Pengertian dan Cara Membuat Laporan Laba Rugi, Lengkap dengan Contohnya

Laporan laba rugi adalah salah satu jenis laporan yang umum dibuat oleh bisnis dalam suatu periode tertentu. Contoh laporan laba rugi yang akan ditampilkan pada artikel ini dapat membantu Anda untuk menyusunnya apabila ini adalah kali pertama Anda.

Sebelum masuk ke contoh, simak terlebih dahulu pengertian laporan laba rugi dan langkah-langkah membuatnya di bawah ini.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan jenis laporan keuangan yang berisi pendapatan dan beban bisnis yang menghasilkan nilai rugi atau laba bersih

Pembuatan laporan laba rugi ini tidak semata-mata hanya dokumentasi, melainkan ada tujuannya. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pembuatan laporan laba rugi:

  • Membantu menjelaskan kondisi keuangan bisnis di akhir periode
  • Sebagai bahan evaluasi apabila terdapat peningkatan atau penurunan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
  • Membantu menyusun strategi agar penjualan semakin meningkat.
  • Sebagai patokan dalam perhitungan besaran pajak perusahaan.

Dengan banyaknya tujuan pembuatan laporan laba rugi, laporan ini termasuk salah satu komponen yang wajib masuk ke dalam pembukuan dan tidak hanya dibuat oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun juga usaha kecil, mikro, dan menengah.

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Bisnis

Sebagai salah satu jenis laporan yang memiliki banyak tujuan penting, membuat laporan laba rugi tidak bisa sembarangan. Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, mulai dari memilih periode laporan, membuat neraca percobaan, menghitung pendapatan, menentukan HPP, menghitung gross margin, menambahkan biaya operasi, hitung penghasilan, tambahkan pajak penghasilan, hingga hitung penghasilan neto.

Memilih Periode Laporan

Pembuatan laporan laba rugi umumnya dilakukan di akhir suatu periode. Periodenya tersendiri dapat dipilih sesuai dengan ketentuan bisnis Anda, apakah ingin membuatnya secara bulanan, triwulan, atau tahunan.

Membuat Neraca Percobaan

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang berisi saldo akhir di setiap akun buku besar pada suatu periode tertentu. Informasi saldo akhir yang ada dalam neraca percobaan ini nantinya bisa Anda gunakan dalam membuat laporan laba rugi.

Menghitung Pendapatan

Langkah selanjutnya adalah menghitung total pendapatan bisnis Anda dalam periode yang telah Anda tentukan sebelumnya. Pendapatan yang dihitung adalah semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama periode tersebut, meskipun Anda belum menerima semua pembayarannya.

Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Setelah menghitung pendapatan, berikutnya Anda perlu menentukan harga pokok penjualan atau HPP. Anda bisa menentukan HPP dengan menghitung harga pokok produksi terlebih dahulu. Untuk tahap-tahap menghitung HPP, Anda bisa lihat di sini.

Menghitung Gross Margin

Gross margin atau margin kotor menunjukkan jumlah kotor yang Anda peroleh dari penjualan barang dan jasa Anda. Untuk mendapatkan nilai gross margin, Anda bisa mengurangi total pendapatan dengan total HPP pada laporan laba rugi Anda.

Menambahkan Biaya Operasional

Langkah keenam adalah menambahkan biaya operasional. Tepat di bawah garis gross margin, masukkan seluruh biaya operasional yang ada di laporan neraca saldo.

Menghitung Penghasilan

Nominal penghasilan bisa Anda dapatkan dengan mengurangi total biaya penjualan dan administrasi dari gross margin. Kemudian, masukkan jumlah yang Anda dapatkan di bagian bawah laporan laba rugi.

Menambahkan Pajak Penghasilan

Berikutnya, kalikan angka pendapatan sebelum pajak Anda dengan tarif pajak negara. Lalu, tambahkan di bawah angka penghasilan sebelum pajak pada laporan laba rugi Anda.

Menghitung Penghasilan Neto

Penghasilan neto adalah pendapatan bersih Anda. Anda bisa memperoleh nilainya dengan mengurangi pajak pendapatan dari angka pendapatan Anda sebelum pajak. Setelah itu, tambahkan ke baris terakhir dalam laporan laba rugi Anda.

Contoh Laporan Laba Rugi

Setelah mengetahui pengertian dan juga cara membuat contoh laporan laba rugi, berikut ini adalah contoh laporan laba rugi dari PT. Tulus Berkarya periode Desember 2021:

contoh laporan laba rugi

 

Nah, itu dia sedikit informasi mengenai contoh laporan laba rugi yang juga telah dilengkapi dengan definisi laporan laba rugi itu sendiri, serta langkah-langkah pembuatannya. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menyusun laporan laba rugi bisnis Anda di setiap akhir periode.

Key Performance Index (KPI), Pengukur Kinerja dalam Bisnis

Pengukuran sebuah kinerja dalam bisnis penting untuk dilakukan untuk mengetahui posisi bisnis saat ini dan menentukan strategi ke depannya. Anda bisa melakukan pengukuran kinerja ini dengan menggunakan key performance index (KPI).

Apa itu key performance index? Apa karakteristik yang menunjukkan bahwa sebuah alat ukur itu merupakan key performance index? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Key Performance Index?

Key performance index atau key performance indicator adalah sebuah matriks atau alat ukur untuk mengukur performa kinerja suatu bisnis atau perusahaan. Hasil dari pengukuran menggunakan KPI dapat membantu menggambarkan efektivitas bisnis dalam mencapai goals.

Sebuah alat ukur dapat dikatakan sebagai key performance index apabila memiliki karakteristik berikut ini:

  • Memiliki target apa yang hendak dicapai.
  • Sering digunakan (regular measurements)
  • Diketahui oleh manajemen.
  • Semua orang dalam perusahaan atau organisasi telah mengerti.
  • Berorientasi pada outcome.
  • Memiliki ambang batas untuk membedakan antara nilai target dan nilai aktual.
  • Memiliki efek yang signifikan dan positif.

Menentukan KPI tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, melainkan perlu perencanaan yang matang. Salah satu hal yang perlu disiapkan oleh perusahaan sebelum menentukan KPI adalah menetapkan tujuan atau misi yang hendak dicapai, karena hal ini menjadi dasar penentuan KPI.

Kemudian, agar KPI bisa berfungsi dengan optimal, KPI harus ‘SMART’ atau bersifat scientific, measurable, achievable, reliable, dan memiliki time bound.

 

key performance index

 

Jenis-Jenis Key Performance Index

KPI terbagi menjadi dua jenis, yakni KPI Finansial dan KPI non-finansial. Berikut ini adalah contoh dari masing-masing jenis KPI tersebut.

KPI Finansial

KPI jenis ini digunakan untuk mengukur kinerja yang berkaitan dengan keuangan. Contohnya antara lain adalah KPI yang digunakan untuk mengukur laba kotor (gross profit), laba bersih (net profit), margin laba kotor (gross proft margin), margin laba bersih (net profit margin), dan rasio lancar (current ratio).

KPI Non-Finansial

Sebaliknya, KPI non-finansial merupakan KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan, contohnya antara lain:

  • Matriks kepuasan pelanggan
  • Rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru
  • Pangsa pasar
  • Perputaran tenaga kerja

Demikian informasi mengenai key performance index sebagai alat ukur kinerja dalam bisnis atau organisasi. Jika Anda berencana menetapkan KPI untuk membantu mencapai tujuan bisnis Anda, pastikan KPI tersebut memenuhi kaidah SMART seperti yang telah dijelaskan di atas.