Metaverse Bakal Banyak Dilibatkan di Dunia Gaming, Demikian Pula NFT dan Cryptocurrency

Definisi metaverse sejauh ini bisa dibilang masih agak abu-abu, akan tetapi itu tidak mencegah banyak perusahaan besar mengejar tren tersebut. Mulai dari Facebook Meta, Microsoft, sampai Niantic, semua punya visinya sendiri-sendiri akan konsep metaverse yang ideal.

Satu hal yang pasti, metaverse bakal banyak dilibatkan di dunia gaming. Seperti yang kita tahu, gaming memang kerap menjadi lahan percobaan untuk banyak teknologi baru, dan pola tersebut pun juga bakal berlaku untuk metaverse.

Beberapa game yang ada saat ini, seperti misalnya Fortnite, Minecraft, Roblox, atau Second Life bahkan juga sudah bisa kita anggap sebagai iterasi awal metaverse, dan masing-masing bakal terus berevolusi ke depannya. Ini bukan pendapat saya pribadi, melainkan pemikiran dari Jesse Powell, co-founder sekaligus CEO dari Kraken, salah satu marketplace crypto tertua yang sudah eksis sejak tahun 2011.

Dalam wawancaranya bersama Yahoo Finance, Jesse menyamakan metaverse dengan dunia virtual yang sudah bisa kita temukan di berbagai game online populer, mulai dari Second Life, World of Warcraft, sampai Runescape.

NFT bisa populer karena keakraban kita dengan tren membeli barang virtual di game / Sumber gambar: Epic Games

Menurutnya, orang-orang yang sempat memainkan deretan game tersebut kini tertarik dengan tren metaverse salah satunya karena ide akan kemudahan memindah-mindah barang virtual, token virtual, pakaian virtual, atau apapun itu, di antara platform yang berbeda-beda. Di situlah NFT dan cryptocurrency jadi bakal banyak berperan.

Ditanya mengenai faktor yang mendorong peningkatan popularitas NFT belakangan ini, Jesse bilang salah satu alasannya adalah keakraban generasi muda dengan tren membeli barang-barang virtual, seperti membeli skin di game online misalnya. Lagi-lagi game yang jadi pemicunya.

Poin terakhir yang tak kalah menarik adalah, Jesse percaya ke depannya tidak akan ada satu metaverse saja. Atau dengan kata lain, tidak akan ada satu perusahaan saja yang memonopoli bidang ini. Sekali lagi, platform-nya boleh berbeda-beda, akan tetapi ada blockchain yang bakal menjembatani satu sama lain.

Sumber: Yahoo Finance.

Razer Siap Melepas Dua Headphone Kraken Baru

Mengusung nama monster laut, ada tiga aspek yang jadi fokus penyajian headphone Razer Kraken: dibuat agar nyaman dikenakan, menggunakan earcup foldable sehingga ringkas, serta dibekali driver neodymium berukuran besar demi menyuguhkan audio bertenaga. Dan di bulan September ini, Razer siap melepas dua ‘ekor’ Kraken baru untuk memperkuat lineup produknya.

Lewat situs mereka, sang spesialis gaming gear Amerika itu memperkenalkan Kraken 7.1 V2 dan Kraken Pro V2. Keduanya kembali menjanjikan kenyamanan pemakaian dan daya tahan tinggi seperti varian terdahulu, namun Razer tak lupa membubuhkan beragam penyempurnaan – baik pada desain maupun performa penyajian suara. Dan tak hanya mendukung user PC dan Mac, headphone juga diracik agar kompatibel ke console PlayStation 4 dan Xbox One.

Razer Kraken 7.1 V2 1

Dari perspektif penampilan, Razer Kraken 7.1 V2 dan Kraken Pro V2 mempunyai wujud hampir identik. Berdasarkan info spesifikasi dan gambar yang ditampilkan sang produsen, perbedaan paling mencolok adalah kehadiran sistem lighting Chroma pada logo Razer khusus di varian 7.1 V2.

Razer Kraken Pro V2 1

Kedua headphone memanfaatkan headband ber-frame bauxite aluminium unibody, dimaksudkan untuk mengurangi bobotnya. Bantalan dibuat lebih besar, lebih empuk, dan lebih efektif dalam menyegel suara dan memblokir bunyi-bunyian eksternal. Menariknya lagi, Razer mulai memerhatikan para gamer berkacamata: bantalan tersebut memiliki ‘special inmold channels‘, fungsinya ialah mengurangi tekanan di kepala akibat memakai kacamata.

Razer Kraken 7.1 V2 2

Kedua headphone memperoleh upgrade driver, kali ini berukuran 50-milimeter (Kraken Pro biasa ditenagai driver 40mm), diklaim telah diramu agar menyajikan keseimbangan terbaik antara kapabilitas output audio game serta fungsi komunikasi. Artinya, suara derap kaki lawan yang berusaha menyergap Anda terdengar sama jelasnya dengan jeritan minta bantuan dari rekan satu tim.

Razer Kraken Pro V2

Mengulik lebih jauh, tentu saja ada perbedaan signifikan antara Kraken 7.1 V2 dan Pro V2. Seperti namanya, Kraken 7.1 V2 ditopang audio surround virtual di channel 7.1, dengan satu syarat: Anda harus menginstal software Razer Synapse, cuma tersedia di PC dan Mac. Kraken 7.1 V2 tersambung via USB dan didukung teknologi active noise cancellation; sedangkan Pro V2 dibekali connector 3,5-milimeter, jenis audio stereo, dan sistem noise cancelling pasif. Razer menyematkan mic BOOM unidirectional ECM di kedua produk, mampu merespons suara dari 100Hz sampai 10kHz.

Razer Kraken Pro V2 sudah bisa Anda pesan sekarang, dibanderol seharga US$ 80, lalu Kraken 7.1 V2 sendiri dijajakan di harga US$ 100. Kedua produk akan mulai tersedia di bulan Oktober.

Sumber: RazerZone.

Razer Pamerkan Casing PC Pertama Mereka dan Beberapa Aksesori Keren Lain

Apa yang terpikir saat mendengar kata ‘Razer’? Berbagai desain PC dengan fitur dan kemampuan radikal, periferal gaming dengan harga selangit dan alat kontrol eksperimental? Dari panggung E3 2014, Razer mengenalkan casing pertama mereka hasil kolaborasinya dengan NZXT dan juga berbagai aksesori gaming menarik. Continue reading Razer Pamerkan Casing PC Pertama Mereka dan Beberapa Aksesori Keren Lain

Cara Mudah Meminimalisir Ukuran Gambar Tanpa Mengorbankan Kualitas dengan Layanan Kraken

Foto memiliki makna yang tak terhingga, melebihi untaian 1000 kata. tapi bagi webmaster atau biasa disebut blogger foto atau gambar bisa jadi dilema yang membingungkan. Di satu sisi ada keinginan untuk memberikan gambar dengan tampilan terbaik untuk pengunjung blog tapi di sisi lain hosting menjerit karena kelebihan beban.

Continue reading Cara Mudah Meminimalisir Ukuran Gambar Tanpa Mengorbankan Kualitas dengan Layanan Kraken