Comic-Con Umumkan Layanan Streaming ala Netflix dengan Segudang Konten Eksklusif

Sudah hampir setengah abad San Diego Comic-Con (SDCC) menjadi pusat perkembangan pop culture. Setiap tahunnya, event yang digelar di kota San Diego ini menjadi tempat berkumpulnya para geek sekaligus nama-nama besar di industri hiburan, mulai dari studio komik ternama sampai produser film blockbuster.

Namun di era digital ini, organisasi penyelenggara SDCC rupanya ingin menawarkan sesuatu yang lebih bagi para fansnya. Mereka mengumumkan Comic-Con HQ, sebuah layanan streaming video on-demand ala Netflix, tapi untuk semua hal ‘berbau’ Comic-Con.

Layanan ini bakal menyajikan segudang konten eksklusif bagi para pelanggannya, mulai dari serial TV klasik sampai program-program orisinil seperti wawancara dengan pemain industri hiburan maupun serial scripted dan unscripted. Namun yang paling penting, Comic-Con HQ juga akan menayangkan sejumlah seminar maupun panel diskusi dari event San Diego Comic-Con secara langsung.

Hal ini sekaligus menjadikannya sebagai alternatif yang sangat menarik bagi para fans yang tidak berkesempatan mengunjungi event SDCC 2016 pada bulan Juli nanti. Di sisi lain, kehadiran layanan streaming ini juga bisa diartikan Comic-Con dapat dinikmati sepanjang tahun, tidak hanya selama empat hari dalam setahun saja seperti sebelum-sebelumnya.

Layanan streaming Comic-Con HQ rencananya akan mulai memasuki fase beta pada tanggal 7 Mei mendatang, dimana konsumen bisa mencobanya secara cuma-cuma di perangkat Android, iOS maupun desktop lewat web browser. Barulah di bulan Juni dan selanjutnya, Comic-Con HQ akan menarik biaya berlangganan. Sayang belum ada informasi mengenai berapa biaya yang dipatok.

Sumber: The Verge.

[Rumor] Samsung Berencana Mengakuisisi Layanan Streaming Musik Tidal

Samsung dikabarkan hendak mengakuisisi layanan streaming musik Tidal. Sebelumnya, kabar serupa juga sempat muncul ketika para petinggi Samsung diundang untuk berdiskusi bersama pemilik Tidal, Jay-Z, di bulan Oktober tahun lalu.

Bagi yang tidak tahu, Tidal merupakan layanan streaming musik yang dirilis di tahun 2014. Berbeda dari Spotify, Apple Music maupun yang lainnya, layanan ini menawarkan konten musik dalam kualitas lossless, yang diklaim punya kualitas suara lebih baik. Kendati demikian, sampai sejauh ini Tidal baru bisa menggaet sekitar satu juta pelanggan saja.

Ketertarikan Samsung terhadap Tidal sebenarnya sudah bisa ditebak dari hal lain, seperti misalnya keputusan Samsung untuk menjadi sponsor album baru Rihanna sekaligus kegiatan turnya. Rihanna sendiri merupakan salah satu mitra Tidal dan berkiprah di bawah label Roc Nation milik Jay-Z. Di sisi lain, Samsung juga belum punya layanan streaming musiknya sendiri.

Di saat yang sama, Google dan Spotify dikabarkan juga tengah mengincar Tidal. Namun ketimbang rencana mengakuisisi, keduanya lebih tertarik untuk menjalin kerja sama guna meningkatkan layanan streaming-nya masing-masing. Spotify misalnya, dikabarkan punya inisiatif untuk menyuguhkan konten-konten milik Tidal pada layanannya, yang nantinya bakal dilabeli “Powered by Tidal”.

Apapun yang terjadi, Tidal sepertinya bakal menerima salah satu dari penawaran ini. Kondisi finansial Tidal dilaporkan kurang sehat, terbukti dari keputusan Jay-Z selaku sang pemilik untuk menyuntikkan dana ekstra dari kantong pribadinya. Selain itu, sumber lain juga mengatakan bahwa Tidal beberapa kali terlambat membayar royalti pada musisi yang karyanya ditawarkan di layanannya.

Apakah nasib Tidal bakal sama seperti Beats Radio, diakuisisi raksasa teknologi lalu dilebur menjadi layanan streaming musik lain? Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya.

Sumber: New York Post. Gambar header: Tidal.

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Mencoba Netflix di Indonesia

Baru satu minggu menjalani tahun yang baru, rakyat Indonesia sudah diberi kado istimewa dari Netflix. Ya, salah satu layanan streaming film terpopuler itu akhirnya sudah resmi masuk di Indonesia. Pengguna bisa mendaftar dan segera menikmati beragam konten tanpa harus mengandalkan cara lama, yakni menggunakan VPN.

Yang sangat menarik adalah, Netflix menawarkan uji coba gratis selama sebulan kepada seluruh pengguna baru. Jadi sebelum Anda ditarik biaya, Anda bebas menjajalnya sepuas mungkin, untuk kemudian memutuskan akan lanjut berlangganan atau tidak.

Untuk itu, kali ini DailySocial akan membantu para pembaca mengenal lebih dekat layanan streaming film yang sudah dinanti-nanti selama beberapa tahun ini. Inilah 5 hal yang perlu dipersiapkan untuk mencoba Netflix di Indonesia.

1. Periksa koneksi internet Anda

Sama halnya seperti streaming video di YouTube, koneksi internet yang cepat dan stabil sangat penting di Netflix. Cari tahu bandwith koneksi yang Anda miliki di rumah, karena hal ini bakal mempengaruhi keputusan Anda saat memilih satu di antara tiga paket berlangganan yang ditawarkan.

Kalau ternyata bandwith yang tersedia cuma sekitar 1 Mbps, mungkin akan lebih ideal memilih paket yang paling murah karena resolusi video maksimum yang bisa dinikmati hanya sampai kualitas SD atau 480p. Di atas itu, koneksi internet Anda mungkin akan sedikit kewalahan.

2. Siapkan kartu kredit

Saat mendaftar, Anda akan diminta untuk mencantumkan informasi kartu kredit. Satu bulan pertama memang gratis, tapi selanjutnya Netflix akan otomatis memperpanjang paket berlangganan yang Anda pilih. Maka dari itu, info kartu kredit akan diminta langsung di depan.

Semisal Anda ternyata kurang sreg dengan ragam konten yang ditawarkan ataupun hal lain, Anda bisa langsung membatalkan paket berlangganan kapan saja. Jadi tak perlu khawatir muncul tagihan ekstra yang tidak diinginkan. Update: Rekan kami bisa mendaftarkan untuk akun Netflix dengan menggunakan akun iTunes di aplikasi iOS Netflix, jadi selain mendaftarkan menggunakan email Anda juga bisa mendaftarkan dengan akun iTunes Anda.

3. Berapa orang yang akan menggunakan Netflix di rumah?

Selain koneksi internet, jumlah orang juga perlu dipertimbangkan saat hendak memilih paket berlangganan Netflix. Kalau Anda sudah berpasangan, paket Standard-lah yang semestinya dipilih karena bisa digunakan oleh dua orang secara bersamaan.

Sedangkan untuk yang sudah berkeluarga dan ingin anak-anaknya bisa menikmati Netflix sendiri, paket yang paling mahal memungkinkan hingga empat pengguna yang mengakses dalam kesempatan yang sama.

4. Atur menu Parental Control

Masih seputar anak-anak, Netflix menawarkan opsi pengaturan terkait konten yang bisa ditonton oleh mereka. Anda selaku pemegang akun bisa membatasi film apa saja yang tersedia, memblokir akses menuju film yang rating-nya tidak sesuai dengan anak-anak – mereka perlu memasukkan nomor PIN untuk bisa ‘menembusnya’, dan Anda-lah yang menetapkan PIN tersebut.

5. Atur menu Playback Settings

Secara default Netflix bekerja seperti YouTube dalam hal kualitas video. Resolusi akan berubah-ubah secara otomatis tergantung seberapa cepat koneksi internet Anda pada saat itu. Akan tetapi Anda juga bisa mengubahnya secara manual sehingga ekspektasi pribadi pun bisa disesuaikan.

Saya sendiri sempat mencoba mengganti setting otomatis menjadi yang terbaik, yang berarti video akan diputar dalam resolusi HD. Dengan bandwith sekitar 3 Mbps, buffer video berlangsung cukup lama, tapi begitu sudah selesai, semuanya berjalan lancar.

Gambar header: Netflix via Shutterstock.

Layanan Streaming Songza Siap Dilebur ke Google Play Music Awal Tahun Depan

Setelah setahun lebih, Google akhirnya memutuskan untuk memensiunkan Songza pada tanggal 31 Januari 2016 mendatang. Sekedar informasi, Songza adalah layanan streaming musik yang diakuisisi oleh Google pada bulan Juli 2014. Songza sendiri sudah beroperasi sejak tahun 2007, menawarkan playlist terkurasi berdasarkan mood maupun aktivitas pengguna.

Kini keunikan tersebut sudah diwariskan ke Google Play Music. Pada kenyataannya, selama ini Google cukup sibuk mengintegrasikan fitur-fitur milik Songza ke dalam layanan streaming musiknya sendiri. Prosesnya memang memakan waktu, tapi pada akhirnya Songza pun bisa melebur dengan Play Music secara sempurna.

Namun para penggemar Songza tak perlu khawatir, karena mereka akan diberi kesempatan untuk memindahkan akunnya ke Google Play Music. Dengan demikian, semua history maupun playlist yang telah dicantumkan sebagai favorit juga akan muncul di Google Play Music.

Google juga memastikan bahwa seluruh fitur Songza bisa dinikmati secara cuma-cuma di Google Play Music. Biaya berlangganan cuma diperlukan kalau pengguna hendak mengakses katalog lagu secara on-demand dan mengunggah koleksi lagu pribadinya ke cloud.

Bicara soal biaya berlangganan, Google juga berencana meluncurkan family plan dalam waktu dekat, yang mencakup enam anggota keluarga sekaligus seharga $15 per bulan – mirip seperti yang ditawarkan oleh Apple Music.

Yang disayangkan, Google Play Music tak kunjung tersedia di tanah air sampai saat ini. Dalam email yang dikirim ke seluruh pengguna Songza, dikatakan bahwa Google akan terus mengekspansi Play Music ke negara-negara lainnya. Namun tidak ada kepastian mengenai kapan Indonesia kebagian jatah.

Mungkin saja Google selama ini masih fokus mewariskan fitur-fitur Songza ke Play Music, memperkuat posisinya terlebih dahulu dalam kompetisi layanan streaming musik. Kini semuanya sudah siap dan mereka pun bisa berfokus pada ekspansi internasional yang lebih agresif lagi. Semoga saya tidak salah…

Sumber: TechCrunch. Gambar header: YouTube.

Google Play Music Akan Hadirkan Siaran Podcast Terkurasi

Tema terkini yang diangkat layanan-layanan streaming musik adalah konten terkurasi. Apple Music misalnya, mengandalkan konten terkurasi berdasarkan selera para music editor yang mereka rekrut, bukan berdasarkan algoritma rancangan seorang programmer. Terlepas dari itu, intinya kalau mau bersaing di kompetisi ini, jangan anggap remeh soal kurasi. Continue reading Google Play Music Akan Hadirkan Siaran Podcast Terkurasi

Apple Music Punya 15 Juta Pengguna, 6,5 Juta di Antaranya Berlangganan

Beberapa waktu lalu, kita sempat membahas soal popularitas Apple Music. Akan tetapi pada saat itu kesimpulannya masih bersifat tentatif karena semua penggunanya masih berada dalam masa free trial. Buat yang mendaftar di hari pertama, yakni 30 Juni, masa free trial tersebut resmi berakhir pada tanggal 30 September kemarin. Pertanyaannya, apakah mereka lanjut membayar biaya berlangganan? Continue reading Apple Music Punya 15 Juta Pengguna, 6,5 Juta di Antaranya Berlangganan

TuneIn Premium Sajikan Siaran Olahraga, Audiobook dan Musik Tanpa Iklan

Tren berlangganan konten digital semakin hari semakin mencuat. Berkat kehadiran berbagai layanan streaming musik seperti Guvera, Rdio maupun Apple Music, konsumen kini rela membayar sejumlah biaya setiap bulan demi memanjakan telinganya. Continue reading TuneIn Premium Sajikan Siaran Olahraga, Audiobook dan Musik Tanpa Iklan

Seberapa Populer Apple Music Sejauh Ini?

Meski belum masuk ke Indonesia, fakta menyebutkan bahwa Spotify adalah layanan streaming musik paling populer sejagat. Saat Apple meluncurkan Apple Music akhir bulan Juli kemarin, tampak jelas bahwa tujuan mereka adalah bersaing langsung dengan Spotify. Continue reading Seberapa Populer Apple Music Sejauh Ini?

Seperti Ini Cara Mendaftar Apple Music Melalui Perangkat iOS

Apple bukan pemain baru untuk urusan penyajian konten digital khususnya musik. Jauh sebelum hadirnya Apple Music seperti sekarang ini, Apple sudah merevolusi cara orang mendengarkan musik dari yang tadinya menggunakan Walkman atau discman menjadi perangkat iPod, dimana file musik disimpan secara digital. Apple Music baru saja diluncurkan dan kini Anda bisa menikmati layanan streaming serta siaran live radio dari perangkat iOS.
Continue reading Seperti Ini Cara Mendaftar Apple Music Melalui Perangkat iOS