Lenovo Legion Slim 7 Unggulkan Ryzen 9 dan RTX 2060 dalam Bodi yang Ramping Sekaligus Ringan

Ramping dan gaming adalah dua atribut yang jarang bisa akur saat membahas mengenai laptop. Jadi ketika suatu laptop mengusung embel-embel “Slim” pada namanya, saya pun reflek bertanya dalam hati: setipis apa memangnya?

Keraguan seperti itulah yang muncul dalam benak saya ketika mendengar mengenai Lenovo Legion Slim 7. Namun ternyata saya salah, sebab di balik sasisnya yang hanya setebal 17,9 mm dan seberat 1,86 kg, tertanam komponen-komponen yang sangat kapabel untuk keperluan gaming.

Yang pertama dan yang paling penting adalah kartu grafis alias GPU, dan di sini Legion Slim 7 mengandalkan Nvidia GeForce RTX 2060 Max-Q pada konfigurasi termahalnya. Selanjutnya, ada prosesor AMD Ryzen 9 4900H yang memiliki 8-core dan 16-thread, dengan boost clock 4,4 GHz dan TDP 54 W.

Lenovo juga tidak lupa menyematkan sistem pendingin Legion Coldfront 2.0 yang dirancang agar kinerja CPU beserta GPU-nya tidak jadi melambat karena suhunya kelewat tinggi. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz dengan kapasitas maksimum 32 GB serta SSD NVMe 2 TB.

Terkait layar 15,6 incinya, konsumen dipersilakan memilih antara panel 1080p 144 Hz, atau 4K 60 fps yang mendukung HDR. Dukungan terhadap format Dolby Vision pun juga tersedia, demikian pula sepasang speaker yang sudah mengantongi sertifikasi Dolby Atmos. Persis di depan layarnya, ada tombol power yang juga merangkap sebagai sensor sidik jari.

Secara estetika, lagi-lagi Lenovo menghadirkan sebuah laptop gaming yang desainnya benar-benar jauh dari kata norak. Bobot ringannya itu berasal dari pemakaian bahan aluminium, dan istimewanya, kapasitas baterainya tetap cukup besar di angka 71 Wh. Konektivitas Legion Slim 7 pun juga melimpah, mencakup dua port USB-C, slot SD card, serta dua port USB standar di bagian belakang.

Di Amerika Serikat, Lenovo Legion Slim 7 kabarnya akan segera dijual dengan harga mulai $1.370. Tentunya itu bukan harga dari varian dengan konfigurasi di atas, melainkan yang ditenagai Ryzen 7 4800H, GeForce GTX 1650 Ti, RAM 8 GB, dan SSD 512 GB.

Sumber: Lenovo.

Lenovo Indonesia Luncurkan Seri Laptop dan Pre-Built Desktop Legion Terbaru

Setelah memperkenalkan seri Legion 5 dan IdeaPad Gaming, kini Lenovo Indonesia kembali memperkenalkan lini laptop performa tinggi terbaru mereka. Laptop tersebut adalah Lenovo Legion 7i, Lenovo Y740 Si, dan Lenovo 5 Pi. Selain itu, mereka juga memperkenalkan 2 pre-built desktop yaitu Legion Tower 5, 5i, dan 7i, serta IdeaCentre Gaming 5 dan 5i.

Masih seperti seri Legion 5 dan IdeaPad Gaming, penambahan kode huruf “i” menandakan prosesor Intel yang digunakan dalam laptop-laptop tersebut. Legion 7i merupakan laptop gaming premium yang ditawarkan untuk para avid gamers. Dengan harga mulai dari Rp29.999.000, Legion 7i menggunakan CPU Intel Core i7 generasi ke-10 H-Series, GPU GeForce RTX 2070 SUPER Max-Q Design, layar IPS 15 inci, Full-HD, 144Hz dengan display color accurate 85,6 AAR.

Sumber: StraitsTimes
Sumber: StraitsTimes

Legion Y740Si bisa dibilang sebagai laptop ultrabook karena memiliki desain tipis, namun tetap powerful. Lenovo Legion Y740Si ditenagai oleh prosesor mobile hingga Intel Core i9 generasi ke-10 H-Series. Y740Si memiliki layar panel IPS sebesar 15 inci dengan resolusi 4K, dan memiliki VESA DisplayHDR400, Dolby Vision, dan 100 persen RGB color gamut. Dijual seharga Rp36.999.000, penjualan Legion Y740Si disertai dengan Lenovo Legion BoostStation yang bisa dilengkapi dengan GPU maupun SSD eksternal.

Selanjutnya Legion 5Pi merupakan laptop gaming yang didesain untuk menyeimbangkan antara style dengan performa. Untuk mencapai level performa tersebut, laptop ini dilengkapi dengan Intel Core generasi ke-10 H-Series dan RTX 2060. Dibanderol seharga Rp27.999.000, Legion 5Pi memiliki layar 15 inci dengan 100% sRGB color-accurate.

Lini produk berikutnya yang dirilis oleh Lenovo adalah pre-built desktop Legion Tower 5, 5i, dan 7i. Seri Legion Tower ini dibuat untuk avid gamer yang membutuhkan battle station dengan performa tinggi. Maka dari itu Legion Tower 5 dan 5i menggunakan Intel Core i7 dan GeForce RTX 2070, dan dibanderol dengan harga mulai dari Rp24.999.000, Sementara itu Legion Tower 7i menggunakan Intel Core i9 dan RTX 2080 SUPER dan dibanderol mulai dari Rp40.999.000.

Sumber: geekculture
Sumber: geekculture

Terakhir, yaitu IdeaCentre Gaming 5 dan 5i, merupakan pre-built desktop dengan banderol harga yang lebih ekonomis, yaitu mulai dari Rp13.249.000. Namun, IdeaCentre Gaming 5 dan 5i tetap ditenagai oleh CPU dan GPU yang cukup tangguh, yaitu Intel Core i7 atau AMD Ryzen 7, dengan GPU GeForce RTX 2060.

Selain spesifikasinya yang cukup tangguh, jajaran laptop tersebut juga sudah dilengkapi dengan beberapa fitur khas laptop gaming Lenovo terbaru. Beberapa fitur tersebut yaitu TrueStrike Keyboard (yang memang terbukti nyaman digunakan) pada Legion 7i dan Legion 5Pi. Selain itu ada juga teknologi ColdFront 2.0 yang tersedia untuk laptop Lenovo Legion 7i dan Legion 5Pi, serta seri desktop Legion Tower.

Lenovo Indonesia Merilis 3 Laptop Gaming Legion dan PC Gaming

Lenovo telah meluncurkan generasi terbaru produk PC gaming Lenovo Legion di Indonesia, lewat acara online bertajuk “Legion Your Power at Max“. Meliputi laptop gaming, PC desktop gaming, dan juga monitor gaming.

Untuk laptop gaming, tahun ini Lenovo sudah memiliki IdeaPad Gaming 3i/3 dan Legion 5i/5 yang tersedia dalam versi Intel dan AMD. Kali ini Lenovo membawa laptop gaming kelas premium Legion 7i, laptop gaming tipis Legion Y740Si, dan Lenovo 5Pi.

Lenovo Legion 7i

Pertama mari bahas Legion 7i, laptop gaming premium ini hadir dengan desain stylish. Kontruksi bodinya terbuat dari material aluminium dengan ketebalan hanya 19,9mm dan memiliki TrueStrike keyboard dengan sistem evironmental lighting array Corsair iCUE terintegrasi.

Layarnya IPS dengan lapisan anti-glare berukuran 15,6 inci beresolusi Full HD dan punya tingkat kecerahan maksimum 500 nits. Untuk memanjakan gamer, Legion 7i mengandalkan panel dengan refresh rate 144Hz dan response time kurang dari 1 ms melalui OverDrive dan teknologi Nvidia G-Sync.

Untuk para content creator yang butuh layar dengan akurasi warna tinggi, layar Legion 7i mendukung saturasi warna yang kaya dengan 100% Adobe sRGB Color Gamut dan Delta E kurang dari 2. Juga dibekali fitur VESA DisplayHDR 400 untuk warna hitam yang lebih pekat dan warna putih yang lebih cerah dengan Dolby Vision, serta sertifikasi X-Rite Pantone.

Dari sisi performa, Legion 7i mengandalkan prosesor 8 core Intel Core i7-10875H generasi ke-10 dan kartu grafis hingga Nvidia GeForce RTX 2070 Super MaxQ. Berpadu RAM 32GB DDR4 2933Mhz dan penyimpanan SSD 1TB M.2 NVMe PCIe yang mendukung konfigurasi RAID-O.

Agar performanya optimal, sistem pendingin Legion 7i menggunakan ColdFront 2.0 dengan Vapor Chamber. Yang juga menarik ialah daya tahan baterai yang bisa sampai 8 jam. Hal ini bisa dicapai berkat kapasitas baterainya yang besar 80 Whr dan juga teknologi Nvidia Advanced Optimus. Terdapat hybrid mode yang secara otomatis menonaktifkan GPU dan tak lupa pengisian daya cepat Rapid Charge Pro yang bisa mengisi dari 0% hingga 50% dalam waktu 30 menit.

Lenovo-Legion-30

Harga dari Lenovo Legion 7i dibanderol mulai dari Rp29.999.000. Dalam paket penjualannya termasuk Legion Armored Backpack II dan juga mendapatkan bonus promo berupa Legion gaming headset, gaming mouse, dan Steam Wallet Rp1 juta.

Lenovo Legion Y740Si

Berikutnya juga tak kalah menarik dengan Legion 7i, Legion Y740Si ialah laptop gaming tipis dengan ketebalan 14,9mm dan bobot 1,7kg. Namun, datang dengan prosesor sangat powerful hingga Intel Core i9-10980HK generasi ke-10.

Lenovo-Legion-34

Dalam penjualannya dilengkapi Legion BoostStation, aksesori pendamping eGPU ekseternal yang bisa kita sambungkan ke Legion Y740Si saat butuh performa grafis tinggi. Legion BoostStation ini 100% tool-free alias mudah dibongkar dan di dalamnya sudah ada kartu grafis RTX2060 6GB GDDR6 yang bisa di-upgrade hingga RTX3080.

Fitur lainnya, Legion Y740Si mengusung layar 15,6 inci HDR beresolusi 4K dengan tingkat kecerahan maksimum 600 nits. Juga dukungan warna 100% Adobe RGB, sertifikasi X-Rite Pantone, dan Dolby Vision. Lalu, menggunakan TrueStrike keyboard dengan Corsair iCUE RGB, sistem pendingin ColdFront 2.0 dengan Vapor Chamber, dan baterai 71 Whr yang bisa bertahan hingga 8 jam di hybrid mode.

Lenovo-Legion-20

Harga Lenovo Legion Y740Si dibanderol mulai Rp36.999.000, dengan prosesor Intel Core i9-10980HK generasi ke-10, RAM 32GB DDR4 2933Mhz, dan penyimpanan SSD 2TB PCIe NVMe. Selain mendapatkan Legion BoostStation RTX2060, juga dapat Legion armored backpack III, Legion gaming headset, dan mouse dalam setiap pembeliannya.

Lenovo Legion 5Pi

Beralih ke Legion 5Pi, laptop gaming ini dijual dengan harga mulai Rp27.999.000. Termasuk Legion Recon backpack, Legion gaming headset + mouse, dan Steam Wallet Rp1 juta.

Soal performa, Legion 5Pi ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-10875H generasi ke-10 dengan grafis Nvidia GeForce RTX2060 6GB GDDR6. Didukung RAM 32GB DDR4 2933Mhz dan penyimpanan SSD 1TB PCIe NVMe.

Lenovo-Legion-26

Fitur lainnya termasuk layar IPS 15,6 inci Full HD dengan refresh rate 144Hz, didukung 100% sRGB dan sertifikasi X-Rite Pantone. Menggunakan TrueStrike Keyboard dengan 4 zone RGB, sistem pendingin ColdFront 2.0, dan baterai 80 Whr yang bisa bertahan hingga 8 jam dengan hybrid mode.

Lenovo Legion Gaming Desktop

Selain meluncurkan tiga laptop gaming baru, Lenovo juga membawa tiga Legion gaming desktop. Pertama Legion Tower 7i yang dibanderol Rp40.999.000, Legion Tower 5i Rp29.999.000, dan IdeaCentre Gaming 5i mulai dari harga Rp14.499.000.

Mari bahas spesifikasinya, Legion Tower 7i membawa prosesor 10 core Intel Core i9-10900K generasi ke-10 dengan grafis Nvidia GeForce RTX2080 Super 8GB GDDR6. Didukung RAM 32GB DDR4 3200Mhz dengan heatspreader dan penyimpanan SSD 1TB PCIe NVMe ditambah 1TB HDD 7200RPM.

Sementara, untuk Legion 5i mengusung prosesor 8 core Intel Core i7-10700 generasi ke-10 dengan grafis GeForce RTX2070 8GB GDDR6. Bersamanya RAM 32GB DDR4 3200Mhz dengan heatspreader dan penyimpanan SSD 512GB PCIE NVMe ditambah 1TB HDD 7200RPM.

Kemudian, IdeaCentre Gaming 5i dibekali prosesor 8 core Intel Core i7-10700 generasi ke-10 bersama kartu grafis Nvidia GeForce RTX2060 6GB GDDR6. Didukung RAM 16GB DDR 3200Mhz dan penyimpanan SSD 512GB PCIE NVme ditambah 1TB HDD 7200RPM.

Melengkapi tiga Legion gaming desktop, Lenovo turut membawa tiga monitor. Pertama Lenovo Legion Y25-25 monitor yang dibanderol Rp4.499.000, menyuguhkan panel 24,5 inci Full HD dengan refresh rate 240Hz dan response time 1ms.

Selanjutnya Lenovo G32QC-10 dengan harga Rp4.999.000. Spesifikasinya layar 31,5 inci Full HD dengan refresh rate 144Hz dan reponse time 4ms. Lalu, terakhir Lenovo G27C-10 yang dibanderol Rp3.999.000 dengan layar 27 inci Full HD, refresh rate 144Hz, dan response time 4ms.

Lenovo Luncurkan Smartphone Gaming Perdananya, Legion Phone Duel

Tren smartphone gaming belum menunjukkan tanda-tanda bakal meredup dalam waktu dekat. Malahan, sekarang Lenovo juga ikut-ikutan. Mereka baru saja mengungkap smartphone gaming pertamanya: Legion Phone Duel.

Sebagai sebuah smartphone gaming, layar dengan refresh rate di atas rata-rata tentu merupakan suatu keharusan. Berhubung 120 Hz sudah cukup menjamur di ranah ponsel flagship, pilihan Lenovo pun jatuh pada 144 Hz, sama seperti Nubia Red Magic 5G belum lama ini. Touch sampling rate 240 Hz turut melengkapi spesifikasi panel AMOLED 6,65 inci beresolusi 1080p tersebut.

Seperti yang bisa kita lihat, layarnya tidak dinodai notch atau lubang kamera sedikit pun. Lenovo memilih untuk mengadopsi kamera pop-up, dan ketimbang menanamkannya di sisi atas perangkat, Lenovo justru menyematkannya ke samping. Tujuannya? Supaya pengguna bisa merekam atau menyiarkan sesi gaming-nya dalam orientasi landscape secara maksimal.

Kamera depannya sendiri dibekali sensor 20 megapixel dan mampu merekam video dengan resolusi maksimum 4K 30 fps, atau 1080p jika dipakai untuk live streaming. Lenovo juga tidak lupa untuk membekalinya dengan empat mikrofon noise cancelling supaya suara sang streamer bisa tertangkap dengan jelas.

Gaming sekaligus streaming tentu menuntut kinerja yang gegas, dan di sini Legion Phone Duel telah ditenagai oleh chipset paling premium saat ini, yaitu Qualcomm Snapdragon 865+ yang baru diumumkan belum lama ini. Kapasitas RAM yang ditawarkan ada dua, yakni 12 GB dan 16 GB, semuanya tipe LPDDR5. Pada varian termahalnya, Lenovo telah membenamkan storage UFS 3.1 berkapasitas 512 GB.

Guna mencegah perangkat menghasilkan panas yang berlebih selagi dipakai untuk bermain sekaligus streaming, tentu saja Lenovo sudah mengimplementasikan sistem liquid cooling. Namun upaya mereka tidak berhenti sampai di situ saja; baterai Legion Phone Duel rupanya sudah dibagi menjadi dua, masing-masing dengan kapasitas 2.500 mAh (total 5.000 mAh), demi mencegah overheating.

Juga unik adalah fakta bahwa ponsel ini mengemas dua port USB-C sekaligus – satu di bawah seperti biasa, dan satu di samping kiri supaya kabel yang menancap tidak mengganggu saat perangkat dipakai bermain dalam posisi horizontal – dan dua-duanya bisa dipakai untuk charging secara simultan.

Lenovo bilang Legion Phone Duel mendukung charging dengan output maksimum 90 W. Pengisian dari 0 – 50% cuma membutuhkan waktu sekitar 10 menit, sedangkan 30 menit charging sudah cukup untuk mengisi baterainya hingga penuh.

Mengingat ini merupakan smartphone gaming, jangan heran kalau kamera belakangnya cuma dua. Meski Lenovo terkesan menyepelekan perkara ini, setidaknya mereka masih menanamkan kamera utama 64 megapixel dan kamera ultra-wide 16 megapixel. Kameranya pun tidak punya tonjolan yang berlebihan, sebab memang perangkat ini cukup tebal di angka 9,9 mm, dan bobotnya pun lumayan berat di angka 239 gram.

Melengkapi itu semua adalah fitur-fitur spesifik untuk gaming macam sepasang tombol trigger ultrasonik, speaker stereo dengan dukungan software Dirac Audio untuk menyajikan efek audio 3D yang maksimal, serta tentu saja lampu RGB programmable di sisi belakangnya.

Juga menarik adalah fitur untuk melihat sekaligus merekam replay sesi gaming beberapa detik sebelumnya dengan mengusap salah satu tombol trigger-nya. Saya tidak tahu cara kerja persisnya bagaimana, tapi yang pasti fitur ini sangat berguna seandainya pengguna kelupaan merekam manuver kerennya dalam game.

Rencananya, Lenovo Legion Phone Duel akan segera dipasarkan di Tiongkok dan di beberapa negara lain, termasuk sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik. Di Tiongkok, ponsel ini dinamai Lenovo Legion Phone Pro dan dibanderol 4.199 yuan (± Rp 8,8 juta) untuk varian 12GB/256GB, atau 5.999 yuan (± Rp 12,5 juta) untuk varian tertinggi 16GB/512GB.

Sumber: Lenovo via Android Central.

Lenovo Perkenalkan Legion 5, Legion 5i, dan IdeaPad Gaming 3i

Pasar gaming di Indonesia semaking berkembang. Menurut data dari GfK, pasar laptop gaming di Indonesia pada Q1 2020 naik 94 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Memang, secara global, industri game juga masih terus tumbuh. Newzoo memperkirakan, nilai industri game pada 2020 naik 9,3 persen dari tahun 2019, menjadi bernilai US$159,3 miliar. Lenovo melihat tren ini sebagai kesempatan.

“Berbicara soal physical distancing, kita melihat adanya perubahan perilaku pada konsumen. Menurut data Twitter, pembicaraan terkait industri game kini tengah berkembang,” kata Budi Janto, General Manager, Lenovo Indonesia, dalam webinar yang diadakan pada Rabu, 3 Juni 2020. “Data survei Twitter Indonesia menunjukkan, sebagian besar orang bermain game menggunakan smartphone, diikuti oleh laptop/desktop.” Memang, sepanjang pandemi, industri game justru menunjukkan tren positif. Hal ini bisa terlihat dari tumbuhnya industri game di Tiongkok pada Q1 dan naiknya spending gamer di Amerika Serikat.

Lenovo baru saja memperkenalkan jajaran laptop gaming teranyar mereka. Mereka membagi laptop-laptop gaming mereka ke dalam tiga kategori, yaitu seri 3 untuk gamer pemula, seri 5 untuk konsumen profesional (orang-orang yang menggunakan laptopnya tak hanya untuk bermain, tapi juga bekerja), dan seri 7 yang ditujukan untuk gamer hardcore.

Dua laptop baru dari Lenovo antara lain Legion 5i dan Legion 5. Keduanya memiliki layar IPS 15,6 inci dengan refresh rate 144Hz dan sudah mendukung 100 persen sRGB. Dua laptop ini juga sudah mendukung RAM DDR4 hingga 16GB atau SSD NVMe 512GB. Untuk masalah sistem pendingin, Lenovo menggunakan ColdFront 2.0 Thermal.

Lenovo Legion 5i
Lenovo Legion 5i. | Sumber: Lenovo

Salah satu perbedaan antara Legion 5 dan 5i adalah prosesor. Legion 5i menggunakan prosesor Core dari Intel sementara Legion menggunakan prosesor Ryzen buatan AMD. Untuk Legion 5i, Lenovo menawarkan prosesor hingga Core i7-10750H dengan GPU hingga NVIDIA GTX1660Ti. Sementara pada Legion 5, Anda bisa memilih hingga Ryzen 7 4800H serta GPU serta GPU sampai NVIDIA GTX 1650Ti. Baik Legion 5 dan 5i telah dilengkapi dengan WiFi 6 serta baterai 80Whr. Harga Legion 5i dimulai dari Rp16.999.000 sementara Legion 5 dihargai mulai dari Rp15.999.000.

Ian Tan, Gaming Lead, Lenovo Asia Pacific menjelaskan, gamer yang menjadi target pasar Lenovo biasanya tak hanya menggunakan laptopnya untuk bermain, tapi juga untuk bekerja, seperti melakukan video editing. Karena itulah, mereka melengkapi laptop Legion baru mereka dengan layar 100 persen sRGB. “Konsumen kami menginginkan laptop yang bisa digunakan untuk bermain dan bekerja,” ujar Tan. “Jadi, filosofi kami adalah desain minimalis dan performa maksimal.”

Selain Legion 5 dan 5i, Lenovo juga menyediakan IdeaPad Gaming 3i untuk pasar entry gaming. Meskipun ditujukan untuk gamer pemula, laptop ini juga sudah menggunakan WiFi 6. Spesifikasi dari IdeaPad Gaming 3i beragam. Lenovo menyediakan prosesor hingga Intel Core i7-10750H, GPU hingga NVIDIA GTX 1650Ti, serta RAM hingga DD4 16GB dual slot atau SSD NVMe 512GB. Untuk masalah layar, Anda bisa memilih hingga layar IPS 15,6 inci dengan refresh rate 120Hz. Harga laptop ini dimulai dari Rp13.499.000. Ketiga laptop baru Lenovo ini akan resmi diluncurkan pada 25 Juni 2020.

Lenovo Legion Jadi Sponsor Apex Legends Global Series

Electronic Arts mengungkap keberadaan turnamen Apex Legends Global Series dengan hadiah US$3 juta pada Desember 2019 lalu. Sekarang, mereka mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lenovo Legion yang berlangsung sampai Maret 2021.

Dengan kerja sama ini, Lenovo Legion akan menjadi sponsor dari Apex Legends Global Series. Sebagai sponsor, Lenovo akan menyediakan PC dan monitor untuk para peserta yang bertanding. Tidak tanggung-tanggung, Lenovo Legion akan menyiapkan 200 PC, 200 monitor, dan beberapa laptop gaming untuk para talent. PC yang akan digunakan dalam Apex Legends Global Series menggunakan prosesor Intel generasi ke-9 dan NVIDIA GeForce 2070 Super GPU. Sementara monitor yang mereka sediakan memiliki refresh rate 144Hz.

John Nelson, Apex Legends Gaming Commissioner mengatakan, ketika mencari sponsor untuk Apex Legends Global Series, dia memastikan bahwa calon sponsor tahu skala dari acara ini. “Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah banyaknya pemain yang bertanding pada saat bersamaan,” kata Nelson pada The Esports Observer. “Di setiap pertandingan, ada 60 pemain yang berlaga. Dalam tiga turnamen major pertama, kami akan mengadu 100 tim di masing-masing turnamen. Saya rasa, satu hal yang membedakan turnamen kami dengan kompetisi lain adalah skala turnamen. Kami senang karena Lenovo Legion bersedia mendukung kami dalam mengadakan tiga turnamen major dengan menyediakan lebih dari 200 desktop dan monitor Lenovo Legion.”

Apex Legends Preseason Invitational
Inklusivitas jadi salah satu fokus Apex Legends Global Series.

Nelson menjelaskan, inklusivitas menjadi salah satu prioritas mereka dalam mengadakan Apex Legends Global Series. Karena itu, mereka menggunakan sistem terbuka. Selain itu, mereka juga mengadakan turnamen tujuan untuk memudahkan peserta untuk ikut serta. “Kami ingin memberikan kesempatan bertanding pada semua pemain di dunia,” kata Nelson. “Para pemain bisa ikut serta dalam kompetisi online atau dalam salah satu turnamen kami, yang terbagi ke dalam tiga level. Kami juga akan mengadakan turnamen challenger, dengan fokus pada komunitas lokal.”

Lalu, apa yang didapatkan oleh Lenovo Legion dengan menyediakan ratusan komputer dan monitor? Matt Bereda, Vice President of Global Consumer Marketing, Lenovo mengatakan bahwa melalui kerja sama ini, Lenovo ingin bisa mendekatkan diri dengan konsumen. Salah satu caranya adalah dengan memasang logo di tempat turnamen. Tak hanya itu, mereka juga akan menyediakan produk mereka di lokasi kompetisi. Di sini, para pengunjung akan bisa mencoba berbagai game, termasuk Apex Legends. Bereda mengatakan, menurut riset pasar, genre battle royale memiliki peran signifikan dalam mendorong konsumen untuk membeli perangkat khusus gaming.

Melalui kerja sama ini, Lenovo juga akan mendapatkan konten yang bisa disiarkan di berbagai media sosial, seperti Twitch, Facebook, dan YouTube. “Akan ada banyak konten yang bisa kami bagikan di media sosial. Kami juga terus mencari kesempatan untuk mempopulerkan Apex melalui konten itu,” ungkap Bereda.

Adakan 3 Turnamen Esports Sekaligus, Apa Dampaknya ke Penjualan Lenovo?

Lenovo akan mengadakan babak final dari Legion of Champions untuk kawasan Indonesia pada 9 dan 10 November 2019 di Mall Taman Anggrek. Game yang diadu adalah Player Unknown’s Battleground dan Counter-Strike: Global Offensive. Ini adalah kali keempat Lenovo mengadakan turnamen Legion of Champions. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Legion of Champions mencakup kawasan Asia Pasifik. Hanya saja, kali ini, Legion of Champions juga akan menyertakan tim dari Australia dan Selandia baru. Selain memenangkan US$2 ribu (sekitar Rp28 juta), tim yang memenangkan babak final lokal Legion of Champions akan mewakili Indonesia untuk bertanding dengan tim-tim lain di Bangkok, Thailand.

Budi Janto, Country General Manager, Lenovo Indonesia mengatakan, “Legion of Champions telah menjadi kompetisi esports tahunan dan tidak hanya di Indonesia. Dengan dukungan Intel, kami memfasilitasi para gamer dan aspiring gamer untuk mempersiapkan diri menjadi juara, tidak hanya di Indonesia, tapi juga ajang internasional.” Selain Legion of Champions, Lenovo juga mengadakan turnamen Rise of Legion yang mengadu game PUBG dan Dota 2. Lain halnya dengan Legion of Champions, Rise of Legions lebih ditujukan untuk mencari gamer berbakat dengan mengadu tim amatir. Consumer Marketing Lead, Lenovo Indonesia, Diantika menjelaskan, Lenovo mengadakan roadshow di enam kota dengan tujuan untuk menemukan gamer bertalenta di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, dan Makassar. Tim-tim yang menang di pertandingan lokal berhak untuk maju ke babak final yang diadakan di Jakarta pada akhir pekan ini. Total hadiah dari Rise of Legions mencapai Rp180 juta.

Sumber: Lenovo Indonesia
Sumber: Lenovo Indonesia

Lenovo juga mengadakan turnamen CS:GO khusus untuk perempuan, Legion of Valkyries (LOV). Sama seperti Legion of Champions, Legion of Valkyries juga merupakan turnamen regional dengan total hadiah US$2 ribu (sekitar Rp28 juta). Ini adalah kali pertama Lenovo mengadakan turnamen khusus untuk perempuan. Ketika ditanya terkait alasan Lenovo mengadakan Legion of Valkyries, Diantika menjawab, “Kita lihat tren, mulai banyak female gamer bermunculan, tim-tim perempuan juga sudah mulai terbentuk. Gaming itu kini jadi salah satu hobi untuk perempuan. Kami pikir, LOV bisa jadi wadah bagi para perempuan untuk berkompetisi.” Dia menjelaskan, sebenarnya, perempuan pun boleh ikut serta dalam Legion of Champions. Hanya saja, Lenovo sengaja membuat Legion of Valkyries sebagai wadah untuk memberdayakan gamer perempuan. Dia bercerita, keberadaan turnamen khusus perempuan ini disambut dengan baik. Hanya saja, saat ini, belum banyak tim yang ikut mendaftar. Dia memperkirakan, hanya ada sekitar empat atau lima tim yang telah mendaftar. Dia merasa, salah satu alasan mengapa tak banyak tim yang ikut adalah karena jumlah tim perempuan memang jauh lebih sedikit dari tim pria.

Sumber: Lenovo Indonesia
Sumber: Lenovo Indonesia

Dalam pembukaan konferensi pers yang diadakan di Taman Anggrek, Kamis 7 November 2019, Budi sempat membanggakan bahwa penjualan lini gaming Lenovo, Legion, naik 63 persen pada semester pertama 2019 jika dibandingkan dengan semester pertama 2018. Diantika menjelaskan, menyelenggarakan turnamen esports seperti Rise of Legions tidak akan berdampak langsung pada penjualan. “Menyelenggarakan turnamen esports adalah aktivitas untuk membangun brand. Tujuan kita adalah komitmen untuk membangun industri gaming. Logikanya, jika esports berkembang, maka industri gaming juga berkembang, jumlah gamer akan menjadi lebih banyak dan orang yang butuh gaming device juga lebih banyak,” jelas Diantika. Meskipun begitu, dia mengatakan, efek dari penyelenggaraan turnamen esports pada penjualan dapat dirasakan dengan cukup cepat. “Sudah terasa dampaknya. Tak perlu menunggu terlalu lama. Karena yang mengembangkan esports tak hanya Lenovo saja,” ujarnya. Memang, sejumlah perusahaan teknologi lain juga ikut aktif dalam mengadakan turnamen esports, seperti HP yang baru saja mengadakan OMEN Challenger Series. Sebagai developer Mobile Legends, Moonton juga mengadakan Mobile Legends Professional League secara rutin. Faktanya, perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan esports bukan hanya perusahaan endemik, tapi juga merek non-endemik, seperti GoPay dan Dua Kelinci.

Selain menyediakan perangkat gaming dan mengadakan turnamen esports, Diantika mengatakan, hal lain yang Lenovo lakukan untuk mengembangkan industri gaming dan esports adalah dengan mengadakan workshop untuk mengedukasi masyarakat akan potensi industri gaming dan esports. “Kami melakukan workshop untuk mengubah paradigma, menjelaskan bahwa indsutri gaming itu luas cakupannya. Sekarang, juga ada profesi yang dulu tidak ada, seperti caster dan streamer. Kita membuka mata masyarakat, termasuk orangtua, bahwa bermain game itu tidak membuang waktu. Itu bisa jadi profesi atau mata pencaharian.”

Legion Y740 Jadi Andalan Lenovo Indonesia Dalam Bermanuver di Era Laptop Gaming Ray Tracing

Belianya usia Legion dibanding nama-nama seperti MSI dan Republic of Gamers tidak berarti Lenovo minim pengalaman dalam meracik produk-produk khusus gamer. Sebelum peluncuran Legion di CES 2017, produsen asal Tiongkok itu sudah cukup lama menyediakan PC-PC berperforma tinggi penunjang gaming, dan penciptaan sub-brand Legion menegaskan keseriusan Lenovo di sana.

Dalam waktu dua tahun, Lenovo berhasil mengukuhkan Legion sebagai salah satu merek gaming terkemuka di dunia. Dalam perjalanannya, perusahaan melakukan modifikasi terhadap branding dan desain, dengan maksud agar produk-produknya tampil lebih inklusif  dan pada akhirnya merangkul lebih banyak kalangan pengguna. Di lini Legion Y Series terbaru, Lenovo tak hanya meng-update penampilan, tapi juga mempersenjatainya dengan GPU spesialis ray tracing Nvidia, GeForce RTX.

Y740 1

Laptop Legion Y Series ber-RTX melakukan debutnya di CES 2019, dan saya sempat menjajalnya sedikit di acara Legion of Champions Series III 2019 Bangkok bulan Januari silam. Perangkat gaming nomaden ini terdiri dari beberapa model, di antaranya Y740 dan Y540, disajikan dalam pilihan konfigurasi hardware dan ukuran layar berbeda. Khusus di Indonesia, Lenovo memasukkan varian Y740 15-inci berkartu grafis RTX 2060.

Y740 2

Dan melalui acara pers hari Selasa kemarin, Lenovo mengundang beberapa media untuk mencoba Legion Y740 secara langsung sembari mengungkapkan hal-hal baru yang dihidangkan olehnya.

Y740 9

 

Mengapa varian ini yang dipilih?

Legion Y740 menawarkan dua ukuran panel, yaitu 17.3- dan 15,6-inci. Keduanya mengusung resolusi 1080p, serta ditunjang teknologi Nvidia G-Sync, refresh rate 144Hz, dan tingkat brightness hingga 400-nit. Melalui riset, sang produsen melihat bagaimana notebook 15-inci menjadi favorit konsumen di tanah air, sehingga mereka memutuskan untuk memilihnya. Lenovo berpendapat, dalam pemakaian sehari-hari, model ini lebih ringkas dibandingkan tipe ber-display 17-inci.

Y740 13

Menjawab pertanyaan saya, Imam Alka selaku perwakilan presales business team juga menjelaskan bahwa RTX 2060 ‘non-Max-Q’ merupakan GPU berkapabilitas ray tracing yang paling ideal bagi gamer di Indonesia saat ini. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bagi Lenovo untuk menghadirkan tipe lainnya. Penuturan Imam mengindikasikan upaya produsen bereksperimen terhadap pasar lokal, sebelum membawa New Legion Y Series secara lebih masif.

Y740 14

 

Arahan desain

Sejak diajukan tahun lalu, banyak orang mengapresiasi arahan desain baru Legion Y Series. Berbeda dari produk di kelasnya, Y740 (dan Y540) tampil lebih simpel, sehingga ia tidak akan menarik terlalu banyak perhatian ketika Anda memakainya buat bekerja atau menggunakannya di tempat umum. Walaupun begitu, saya tak bilang bahwa Y740 tidak atraktif. Sebaliknya, wujudnya terlihat lebih elegan dan secara pribadi saya menyukai rancangan bertema industrial seperti ini.

Y740 4

Y740 7

Aluminium dipilih sebagai material dasar chassis Legion Y740. Ia memang bukan laptop gaming tertipis di dunia, namun dibanding rata-rata produk 15-inci di pasar, Y740 lebih tipis dan ringan – bobotnya cuma 2,2kg. Engsel diposisikan di atas, memungkinkan layar diputar sejauh 180 derajat, memperkenankan Lenovo mencantumkan port fisik secara lengkap di sisi belakang. Dalam upaya memangkas volume lebih jauh, produsen memanfaatkan desain thin bezel (dengan efek samping berupa webcam yang dipindahkan ke bawah).

Y740 3

Satu hal yang tidak dibahas (dan saya lupa tanyakan) di acara kemarin adalah eksistensi dari fitur high dinamic range via Dolby Vision di layar laptop. Teknologi ini menjadi salah satu andalan Y Series, tapi boleh jadi ia tidak tersedia untuk model yang dipasarkan di Indonesia.

Y740 6

Y740 5

Terlepas dari penggunaan rancangan yang ‘serius’, Lenovo tidak lupa untuk menyertai Legion Y740 dengan sistem pencahayaan RGB, diimplementasikan pada keyboard, logo Y di lid, serta bagian internal heat sink. Tidak tanggung-tanggung, Lenovo turut menggandeng Corsair untuk memudahkan kustomisasi warna dan pola lewat software iCUE. Berbekal iCUE, kita juga dipersilakan mengonfigurasi tombol macro, yang diposisikan di sebelah kiri keyboard.

Y740 8

 

Hardware dan pengalaman penggunaan

Selain kartu grafis GeForce RTX 2060, Legion Y740 turut ditopang oleh prosesor Intel Core i7-8750H, RAM DDR4 2666MHz hingga 32GB, penyimpanan berbasis SSD (256GB) serta hard drive (1TB), dan dibundel bersama sistem operasi Microsoft Windows 10 Home. Untuk menjinakkan panas, Lenovo menerapkan sistem pendingin Coldfront yang terdiri dari dua kipas dan dua pipa pendingin. Udara dingin dihisap dari grille di bawah, kemudian udara panasnya dibuang via ventilasi di samping serta belakang.

Y740 15

Susunan komponen di atas sejujurnya sudah lebih dari cukup untuk menangani permainan-permainan blockbuster terbaru. Di unit demo kemarin, tim Lenovo Indonesia menyiapkan sejumlah game untuk dicicipi, beberapa siap mendukung ray tracing seperti Battlefield V dan Shadow of the Tomb Raider. Saya sendiri cuma berkesempatan menjajal performa Legion Y740 lewat dua ronde Apex Legends.

Y740 16

Banyak orang mungkin akan menyarankan agar kita tidak menggunakan setting grafis terlalu tinggi di permainan-permainan shooter multiplayer kompetitif demi memaksimalkan frame rate dan meminimalkan peluang lag. Jangan cemas, bahkan ketika Apex Legends dijalankan di level visual ‘rata kanan’, resolusi full-HD dan filtering maksimal, game terhidang stabil di lebih dari 60-frame rate per detik (Imam Alka menyebutkan sekitar 66fps). Sama sekali tidak mengecewakan…

Y740 10

 

Harga dan ketersediaan

Peluncuran resmi Legion Y740 di Indonesia dilangsungkan pada bulan Maret 2019 lalu dan momen itu juga menandai ketersediaannya di pasar. Produk dijajakan secara online maupun offline, dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 28,5 juta.

 

Mengupas Fitur-Fitur Andalan Lenovo di Laptop Gaming Legion Baru

Apapun pendapat Anda mengenai Nvidia, perusahaan teknologi grafis asal Santa Clara ini sangat piawai dalam membangun sensasi. Tren terbaru di ranah visual yang berhasil mereka angkat belakangan ialah real-time ray tracing, dihadirkan lewat kartu grafis anyar GeForce RTX. Begitu hebohnya ray tracing, bahkan studio first-party Sony seperti Polyphony Digital terpacu untuk turut mengembangkannya.

Persaingan perangkat gaming portable berkemampuan real-time ray tracing sendiri dimulai awal Januari ini dengan peluncuran laptop-laptop ber-GeForce RTX di CES 2019. Beberapa produsen yang memiliki brand gaming segera menyediakannya, antara lain Asus (ROG), Dell (Alienware), MSI, dan Lenovo lewat Legion. Namun, tentu saja kompetisi akan jadi membosankan jika pencipta hardware cuma menjual ray tracing.

Sebagai merek gaming yang tergolong muda, Lenovo perlu melakukan manuver ‘nekat’ agar Legion mampu menyusul ketenaran rival-rivalnya. Berbekal arahan baru pada desain produk, eksperimen-eksperimen berani, pelaksanaan turnamen esports secara konsisten, serta kolaborasi bersama tim spesialis gaming gear, perusahaan teknologi berusia 34 tahun asal Beijing tersebut sukses menjalankan misinya.

LOC 4 11

Lewat artikel ini, saya ingin mencoba menggali teknologi baru yang diusung di deretan notebook gaming Legion. Ada dua model yang jadi andalan Lenovo di tahun 2019, yaitu Y740 dan Y540. Mereka merupakan penerus dari seri Y, tersedia dalam opsi ukuran layar 15- dan 17-inci.

 

Desain industrial dengan chassis logam

Sempat saya bahas di artikel terdahulu, Legion tidak lagi tampak seperti laptop gaming pada umumnya. Penampilannya lebih elegan, simpel dan netral; dengan tubuh all-metal berwarna abu-abu gelap. Meski demikian, Lenovo tidak melupakan aspek-aspek krusial di sana, direalisasikan lewat penyuguhan keyboard anti-ghosting 100 persen plus waktu respons 1-milidetik serta penempatan sebagian besar port fisik di belakang agar lebih rapi.

LOC 4 12

Identitas gaming-nya sendiri ditunjukkan oleh branding Legion dengan logo Y menyala, dipadu bersama papan ketik RGB yang bisa dikustomisasi. Pencahayaan LED juga bisa ditemukan di lubang-lubang ventilasi pembuangan panas.

LOC 4 7

 

Panel berbingkai tipis, plus dukungan high-dynamic range

Dengan berpedoman pada prinsip minimalis, Lenovo tanpa ragu mengadopsi desain bingkai tipis yang belakangan populer. Frame bagian atas dan samping mempunyai ketebalan hanya 6,7mm. Efek sampingnya: produsen harus memindahkan webcam ke bawah. Apapun ukuran layarnya, 15- maupun 17-inci, kita tetap disuguhkan resolusi full-HD 1920x1080p. Tapi ada hal menarik tersembunyi di sana.

LOC 4 2

Ketika beberapa produsen laptop gaming masih menunjukkan keraguan, Lenovo tak enggan membubuhkan fitur high-dynamic range bersertifikasi Dolby Vision di produknya. Teknik HDR diramu untuk mensimulasikan cara mata manusia melihat, memungkinkan pengguna mendeteksi detail serta warna-warni pada objek secara jelas, terlepas dari gelap terangnya suatu area. Begitu terbiasa menikmati konten HDR, penyajian game di layar biasa terlihat lebih kusam.

LOC 4 5

Buat mendukung HDR, panel laptop gaming Legion mempunyai tingkat kecerahan yang tinggi, mencapai 500-nit. Selain itu, Lenovo turut melengkapi produk mereka dengan Nvidia G-Sync demi menyingkirkan efek screen tearing, serta kecepatan refresh 144Hz yang sangat bermanfaat di permainan-permainan bertempo cepat.

 

Sistem audio Dolby Atmos

Teknologi Dolby bukan hanya bisa ditemukan di layar, tapi juga pada sistem audio laptop. Eksistensi Dolby Atmos mendongkrak mutu output suara, sehingga gamer bisa lebih mudah mengetahui sumber bunyi. Model Legion Y740 sendiri dibekali unit sound bar gaming-grade, lengkap dengan subwoofer terintegrasi dan sistem Smart Amp. Itu artinya, audio bisa terhidang optimal tanpa memerlukan speaker eksternal ataupun headphone.

LOC 4 3

Legion juga menyimpan satu fitur ‘curang’ yang dapat membuat Anda unggul dalam permainan: overlay Sound Radar. Beroperasi layaknya radar, sistem ini bekerja untuk menangkap asal suara, kemudian informasi tersebut ditampilkan berupa notifikasi visual. Metodenya mirip Sound Tracker di software Nahimic yang digunakan MSI.

 

Sistem pendingin Legion Coldfront

Untuk menjinakkan panas, Lenovo meramu sistem pendinginnya sendiri yang mereka namai Legion Coldfront. Coldfront adalah solusi penanggulangan panas ‘dual-channel‘, terdiri dari dua kipas yang difokuskan pada GPU dan CPU secara terpisah. Agar aliran angin tetap optimal tanpa menyebabkan suara fan jadi bising saat berputar cepat, produsen memanfaatkan kipas 70 bilah buat meniupkan udara panas ke empat zona pembuangan.

LOC 4 4

 

Corsair iCUE

Dikembangkan oleh Corsair Components, iCUE ialah versi lebih canggih dari Corsair Utility Engine. Software ini bertugas untuk menyambungkan seluruh hardware serta periferal dalam satu wadah, agar mereka tersinkronisasi dan pengguna bisa mudah mengustomisasi masing-masing komponen. Dibanding aplikasi dari produsen lain, iCUE jauh lebih canggih dan komprehensif. Tidak heran mengapa Lenovo mengadopsinya.

LOC 4 10

Di laptop Legion baru, iCUE diterapkan pada sistem pencahayaan RGB di keyboard dan dapat segera membaca gaming gear Corsair ketika Anda memasangnya. Software juga telah didukung oleh game Far Cry 5. Begitu permainan dibuka, iCUE secara otomatis memodifikasi pola RGB dan akan menyesuaikan pencahayaan dengan kondisi permainan (oranye ketika karakter Anda tersulut api, atau menampilkan warna ala bendera Amerika di menu utama).

LOC 4 6

Lenovo sudah mengumumkan harga dari tiap-tiap model Legion Y740 dan Y540. Produk-produk anyar tersebut bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang antara US$ 1.100 sampai US$ 2.700. Saya pribadi menduga pendaratannya di Indonesia akan ditandai oleh acara peluncuran resmi.

LOC 4 13

Hands-On Lenovo Legion Y520, Laptop Gaming Entry-Level yang Tak Boleh Diremehkan

Lenovo tiba di arena kompetisi gaming sedikit lebih terlambat dari para kompetitornya lewat peresmian Legion di CES 2017, dan sebagai kompensasinya, mereka harus bermanuver lebih agresif . Untuk memenuhi gamer dengan kebutuhan berbeda, produsen PC asal Tiongkok itu menawarkan beragam tipe perangkat: dari mulai model high-end sampai versi paling terjangkau.

Di antara beberapa notebook gaming yang dijajakan Lenovo, Y520 ialah versi yang paling menarik perhatian. Harganya kompetitif, menyajikan ukuran layar favorit pengguna laptop, mengusung desain gaming namun tidak berlebihan, kemudian performa hardware-nya juga mumpuni buat menangani game-game populer.

Di sesi hands-on kali ini, saya diberikan kesempatan oleh editor-in-chief kami sendiri untuk menjajal langsung Legion Y520 miliknya. Unit ini merupakan model bersenjata Nvidia GeForce GTX 1050, dan secara teori, sanggup menjalankan judul-judul eSport tanpa kesulitan. Pertanyaannya kini adalah, seberapa siap Legion Y520 menghadapi permainan-permainan kelas blockbuster?

 

Desain dan layar

Dibanding laptop gaming Omen by HP dan Asus ROG, Legion Y520 mempunyai penampilan yang lebih ‘rendah hati’. Memang ada banyak elemen desain gaming di tubuhnya, tapi baru akan terlihat jika Anda memperhatikannya secara lebih cermat. Seperti Dell Inspiron 15 7000 Gaming, Legion Y520 tidak akan menarik perhatian yang tak diinginkan saat Anda menggunakannya di tempat umum.

Y520 28

Y520 35

Bagi saya, hal paling menarik di sisi desain ialah kesamaannya dengan tema yang pernah jadi inspirasi laptop MSI. Lekukan tipis di punggung membuatnya terlihat seperti kap mobil, ditambah lagi ujung yang sedikit menajam ke depan. Selain itu, lid memiliki tekstur ala serat karbon. Elemen paling distingtif di sana adalah modul speakernya. Posisinya mengapit engsel, ditaruh di dalam grille berjeruji.

Y520 41

Y520 42

Legion Y520 menyajikan warna body favorit gamer, yakni hitam dengan bumbu merah. Warna merah digunakan buat membatasi area touchpad serta diimplementasikan sebagai warna backlight papan ketik – menyala seperti bara saat laptop diaktifkan

Y520 43

Y520 44

Body Legion Y520 terbuat dari kombinasi logam dan plastik, mempunyai dimensi 380x265x25,8-milimeter dan berat 2,4-kilogram. Notebook memang belum masuk ke kategori ultra-thin, namun rasio ukuran dan bobotnya cukup ideal untuk jadi perangkat penunjang kerja serta gaming para ‘gamer nomaden’ karena mudah diselipkan di tas.

Y520 36

Y520 39

Notebook gaming Legion ini menyuguhkan layar seluas 15,6-inci dengan resolusi 1920×1080. Lenovo memilih panel in-plane switching sehingga gambar bisa tetap terlihat walaupun posisi Anda tidak berada tepat di depan display. Lalu buat menyingkirkan bayangan, produsen memanfaatkan lapisan anti-glare.

 

 

Y520 29

Y520 45

 

Keyboard dan touchpad

Legion Y520 menghidangkan keyboard ber-numpad. Di sana, Lenovo membubuhkan tombol chiclet, dengan twist kecil: tuts-nya mempunyai lengkungan di bagian bawah, sehingga luas permukannya lebih lebar. Hal ini sangat berguna buat meminimalisir peluang salah ketik. Pemangkasan ukuran tombol hanya diterapkan pada numpad.

Y520 31

Tombol-tombol ini mempunyai key travel berjarak 1,7-milimeter, cukup fleksibel untuk dipakai mengetik maupun bermain. Satu fungsi yang belum berhasil saya temukan ialah cara menonaktifkan tombol Windows.

Y520 37

Y520 32

Bagian touchpad-nya ditempatkan sejajar dengan tombol spasi, menyebabkannya jadi terlihat timpang ke sebelah kiri palm rest. Namun karena touchpad ditempakan di area yang lebih rendah, saya belum pernah mengalami insiden akibat gerakan pangkal jari yang  tak sengaja terbaca sebagai input. Kekurangannya, tombol mouse di Legion Y520 terasa kaku dan keras.

Y520 34

 

Hardware dan bechmark

Komposisi hardware Legion Y520 dapat Anda lihat di bawah:

  • Prosesor Intel Core i7 7700HQ 2,8GHz
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 4GB
  • Mainboard Lenovo Provence 5R1
  • RAM Samsung DDR4-2400 8GB
  • Penyimpanan hard drive 1TB

Y520 40

Saya memanfaatkan lima software benchmark untuk menguji performa hardware Legion Y520. Mereka meliputi Cinebench R15, PCMark 10, 3DMark Time Spy 1.0, Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0. Hasilnya sebagai berikut:

Cinebench R15
 Y520 19

 

PCMark 10
 Y520 23Y520 24Y520 26

 

3DMark Time Spy 1.0
Y520 20Y520 21Y520 22

 

Unigine Heaven 4.0
Y520 27

Y520 1

 

Unigine Valley 1.0

Y520 25

Y520 2

 

Gaming

Di laptop  lain yang memiliki spesifikasi serupa Legion Y520, sistem seperti ini mampu menjalankan Wolfenstein II: The New Colossus di 35- hingga 40-frame rate per detik di resolusi full-HD dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Di sesi hands-on Legion Y520, saya hanya mengujinya dengan Titanfall 2. Walaupun bukan game baru, Titanfall 2 menuntut frame rate yang tinggi supaya pengalaman bermain terhidang maksimal.

Sebelum mulai bermain, saya terlebih dulu memodifikasi setting visual. V-Sync saya matikan, texture filtering diturunkan, lalu pilihan-pilihan efek grafis lain juga diubah. Rinciannya bisa Anda lihat di bawah.

Y520 3

Dari pengamatan saya, setting tersebut tampaknya masih terlalu tinggi untuk laptop ini. Hal yang paling menyelamatkan sesi gaming ini adalah fitur adaptive resolusition FPS target. Ia berfungsi untuk memastikan PC Anda mencapai sasaran frame rate per detik yang sudah ditentukan sebelumnya dengan cara mengorbankan detail dan resolusi objek.

Setelah saya pilih adaptive resolusition FPS target di 90, lalu diturunkan ke 70, frame rate selalu turun ke batasan terendah. Di sisi positifnya, fitur ini membuat permainan jadi tetap nyaman untuk dinikmati. Dan karena Titanfall 2 menitikberatkan gameplay bertempo cepat, maka ketajaman objek bukan jadi prioritas di sana.

Meski begitu, tidak berarti Legion Y520 tak sanggup menyuguhkan permainan blockbuster baru secara optimal. Sebaliknya, laptop mampu memberikan kepuasan ber-gaming tanpa menuntut konsumen mengeluarkan banyak uang. Syaratnya, Anda hanya perlu pintar mengutak-atik opsi grafis di game apapun yang diinstal di sana.

Silakan nikmati galeri screenshot Titanfall 2 yang diambil dari Legion Y520 dengan GTX 1050 di bawah.

Y520 4

Y520 5

Y520 6

Y520 7

Y520 8

Y520 9

Y520 10

Y520 11

Y520 12

Y520 13

Y520 14

Y520 15

Y520 16

Y520 17

Y520 18

 

Early verdict

Di antara banyaknya penawaran dari produsen berbeda, Lenovo Legion Y520 GTX 1050 merupakan salah satu laptop gaming entry-level yang paling direkomendasikan. Produk ini cocok buat para gamer pemula serta para penikmat judul-judul eSport populer, memperkenankan konsumen menikmati hobi tersebut secara lebih fleksibel tanpa menghanguskan seluruh isi dompet mereka.

Lenovo juga menjaga bundelnya tetap sederhana serta menyodorkan Anda hal-hal esensial buat gaming: keyboard yang nyaman dan lapang, kelengkapan konektivitas, serta rancangan yang selaras dengan aspek portabilitas.

Di Bhinneka.com, Legion Y520 tanpa Windows 10 bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 13 juta saja.