Legion of Champions Series III 2019: Antara Tradisi Baru dan Harapan Gamer League of Legends

Layaknya acara turnamen game yang diadakan di negara-negara Asia Pasifik, tim penyelenggara memeriahkan sesi upacara pembukaan Legion of Champions Series III 2019 di Bangkok dengan sejumlah atraksi. Setelah para eksekutif memberikan sambutannya, acara dihidupkan oleh aksi para cosplayer di panggung utama serta konser musik ‘mini’ dari grup idol Thailand, Sweat 16.

Di sesi pembukaan itu, terjadi peritiwa menarik yang bagi saya merepresentasikan semangat pro gamer sejati. Saat berjalan ke panggung, seorang cosplayer kehilangan keseimbangan akibat tersandung sepatu hak tingginya. Sesudah mencoba bangkit dan gagal, sang gadis tanpa ragu menanggalkan sepatunya, lalu lanjut melangkah ke depan dan berpose dengan gagah bersama kawan-kawannya. Pelajaran yang saya petik di sini: seberapa pun parah dan tak terduganya sebuah rintangan, kita harus tetap fokus pada tujuan.

LOC 2 1

 

Legion of Champions

Legion of Champions 2019 ialah ajang turnamen League of Legends ketiga yang diadakan Lenovo dan Intel. Acara ini merupakan cara sang produsen PC mengokohkan eksistensinya di ranah gaming, karena Anda mungkin sudah tahu, brand Legion baru berusia dua tahun – melakukan debutnya di CES 2017. Berbicara soal skala, LoC Series III 2019 tentu saja lebih besar dari dua perhelatan sebelumnya, dilihat dari perspektif partisipan maupun jumlah hadiah.

LOC 2 3

Event tahun ini diikuti oleh beberapa pendatang baru, yaitu perwakilan dari India, Jepang dan Korea; menambah jumlah negara peserta menjadi 11 wilayah, dengan talenta lebih dari 60 gamer profesional. Mereka semua akan memperebutkan potongan terbanyak dari total hadiah sebesar US$ 35 ribu. Pemenang pertama sendiri akan membawa pulang uang senilai US$ 7 ribu beserta sejumlah unit laptop gaming Legion Y530 seharga US$ 5 ribu.

LOC 2 6

Pelaksanaan Legion of Champions punya tujuan yang sedikit berbeda dari turnamen esports sejenis. Dalam sesi wawancara, Ken Wong selaku presiden dari PC and Smart Devices Lenovo Asia Pacific menjelaskan pada saya bahwa acara ini bukan dimaksudkan untuk sekadar mencari pemenang, tapi merupakan cara mereka membangun komunitas dan memberikan pijakan bagi para atlet esports muda buat menunjukkan taringnya.

LOC 2 5

 

Mengapa masih League of Legends?

League of Legends pernah jadi MOBA terbesar di Indonesia, namun seperti sejumlah judul di PC dan console, ia mendapatkan perlawan keras dari game-game esports mobile yang dengan singkat mencuri perhatian khalayak. Meski demikian, Lenovo dan Intel tetap ‘setia’ mempertandingkan permainan ini. Alasannya sederhana, League of Legends ialah salah satu game populer yang mengedepankan kerja sama tim.

LOC 2 4

Banyak orang cemas dengan masa depan League of Legends. Tapi melihat tingginya minat dan kehebohan penoton Legion of Champions Series III 2019, sentimen ini sedikit memudar. Dari sedikit riset, MOBA kreasi Riot Games itu sebetulnya masih dinikmati banyak pemain. Hanya saja, jumlahnya di tiap kawasan naik dan turun, bergantung dari tren di negara tersebut. Sebagai contohnya, ada banyak sekali gamer Vietnam menggeluti League of Legends, dan perwakilan mereka adalah salah satu tim terkuat di kompetisi ini.

LOC 2 14

Walaupun begitu, Ken Wong menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan ajang Legion of Champions di masa depan akan mempertandingkan game lain. Produsen secara konsisten terus memerhatikan perkembangan di ranah gaming, dan tak ragu buat memperluas konten turnamen lewat penambahan judul selain League of Legends.

LOC 2 12

 

Kiprah Indonesia dan harapan para pro gamer lokal

Headhunters terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia setelah berhasil menaklukkan kompetitor-kompetitor dalam negeri di babak kualifikasi regional. Meski lelah dan tak punya banyak waktu untuk beristirahat, performa tim pimpinan Bayu ‘Cruzher’ Putera Sentosa di hari pertama sangat membanggakan. Menariknya, sang kapten menuturkan bahwa dalam menghadapi lawan-lawan di LoC Series III ini, mereka memutuskan buat bermain secara biasa – tanpa menerapkan strategi khusus.

LOC 2 7

Di hari pertama, Headhunters sempat kalah dari tim Flash asal Vietnam, namun berhasil bangkit dan memamerkan kepiawaiannya dengan mengalahkan Rayning Jelly Bears (Singapura). Selanjutnya, manuver mereka terlihat lebih mulus di sesi melawan Duckondrug (Malaysia) dan Yama (Jepang). Barulah di match kelima, jagoan LoL kita harus mengakui keunggulan Mortal Wisdom dari Hong Kong setelah melewati pertandingan yang panjang dan melelahkan.

LOC 2 8

Perjalanan Headhunters menuju babak puncak sendiri terhenti di hari Sabtu itu, dihadang oleh perwakilan tuan rumah, Mega Esports. Tim asal Thailand tersebut merupakan salah satu yang dijagokan, dan berhasil mendapatkan tiket ke hari ketiga sesudah menundukkan Flash (Vietnam) dan Mortal Wisdom (Hong Kong).

LOC 2 10

Dalam bincang-bincang santai sebelum hari pertandingan kedua dimulai, beberapa anggota Headhunters sempat mengutarakan apa yang jadi keinginan mereka. Mereka berharap agar frekuensi kompetisi League of Legends di Indonesia dibuat lebih sering lagi. Dengan begitu, akan terbuka kesempatan lebih luas bagi tim-tim esports untuk berprestasi serta ada lebih banyak peluang bagi talenta baru buat menunjukkan kemahirannya.

LOC 2 13

Di Indonesia, League of Legends tengah mengalami krisis. Tanpa ada jadwal kompetisi yang pasti, para pro gamer kita menghadapi dilema: haruskah mereka terus menunggu, berpindah haluan ke judul lain seperti yang sudah dilakukan beberapa atlet, atau  malah pensiun dari ranah ini. Apalagi, beberapa dari anggotanya tak lagi bisa dikatakan berada di usia paling prima…

Perangkat Snapdragon 855 Pertama, Lenovo Z5 Pro, Diumumkan di Tiongkok

Keluarga smartphone Lenovo Z5 saat ini sudah bertambah! Setelah meluncurkan Z5 dan Z5s, Lenovo pun membuat pernyataan yang cukup mengejutkan, di mana mereka mengumumkan varian terbarunya, Lenovo Z5 Pro GT. Ternyata, Z5 Pro GT menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 855.

Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh Chang Cheng, VP Lenovo pada akun Weibo-nya. Mereka akan melakukan pre-order di Tiongkok pada tanggal 22 Januari 2019 jam 10 pagi. Pengumuman tersebut dapat dilihat pada tautan ini.

z5 pro gt weibo

Lenovo Z5 Pro GT akan dijual dengan harga 2698 Yuan atau jika dikonversikan ke mata uang Indonesia, akan bernilai sekitar Rp. 5,6 jutaan saja. Dengan menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm tersebut, tentu saja harga tersebut menjadi cukup terjangkau. Saat ini, kisaran smartphone dengan Snapdragon 845 saja masih ditingkat Rp. 4,2 sampai 12 jutaan.

Selain menggunakan Snapdragon 855, Lenovo Z5 Pro GT menggunakan RAM  6 GB dan penyimpanan internal 128 GB. Layarnya menggunakan Super AMOLED buatan Samsung berdimensi 6,39 inci dengan resolusi 2340 x 1080. Rasio layar berbanding badannya adalah 95.06 persen. Baterainya memiliki kapasitas 3350 mAh.

Lenovo Z5 Pro GT

Lenovo menggunakan model slider untuk smartphone yang satu ini. Saat di-slide ke atas, maka muncul kamera depan dengan resolusi 16 MP + 8 MP. Untuk bagian belakangnya, Z5 Pro GT memiliki kamera 24 MP + 16 MP. Sensor Sony IMX 576 dan 519 pun menjadi andalannya. Pengoperasiannya menggunakan sistem operasi Android 9.0 Pie yang memakai ZUI 10 sebagai antar mukanya.

Tertarik untuk memilikinya?

Sumber: Weibo, GizmoChina

Bukan Sembarang Penunjuk Waktu, Lenovo Smart Clock Dibekali Integrasi Google Assistant

Masih ingat dengan Lenovo Smart Display? Perangkat unik dengan sistem operasi Android Things itu baru saja kedatangan adik kecil bernama Lenovo Smart Clock. Sesuai namanya, ia bukan sekadar penunjuk waktu biasa, melainkan yang didukung oleh kecerdasan Google Assistant.

Integrasi Google Assistant memungkinkan Smart Clock untuk difungsikan sebagai pengendali perangkat smart home, dan ini pun dapat diautomasi berkat fitur Actions milik Assistant. Contoh yang paling gampang, Smart Clock dapat menginstruksikan smart coffee maker yang kompatibel untuk menyeduh kopi ketika alarm berbunyi sehingga Anda bisa langsung menikmatinya setelah beranjak dari kasur.

Lenovo Smart Clock

Perangkat dilengkapi layar sentuh IPS berukuran 4 inci, sehingga ia dapat menampilkan beragam informasi seperti agenda harian, reminder maupun penunjuk arah menuju tempat bekerja. Di samping itu, perangkat juga dapat digunakan sebagai pemutar musik, audiobook maupun podcast jika perlu.

Di balik tubuh mungil berbalut kainnya, tersimpan speaker 6 W dan sepasang passive radiator, cukup untuk mengisi satu kamar tidur berukuran besar sekalipun. Kemudian di bagian belakangnya, ada port USB yang bisa dipakai untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Tidak seperti Lenovo Smart Display, Lenovo Smart Clock dibanderol cukup terjangkau: $80. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai musim semi mendatang di Amerika Serikat.

Sumber: Lenovo.

Lenovo Yoga A940 Siap Saingi Microsoft Surface Studio dalam Merebut Hati Kreator Konten

Lenovo punya banyak produk baru yang diumumkan pada ajang CES 2019 kali ini. Namun salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Lenovo Yoga A940, sebuah all-in-one PC yang pantas menjadi rival langsung Microsoft Surface Studio 2.

Seperti halnya besutan Microsoft, Yoga A940 dirancang untuk memenuhi kebutuhan kreator konten, terutama mereka yang rutin memerlukan kanvas digital. Yang saya maksud kanvas adalah layar sentuh IPS 27 inci beresolusi 4K dengan sertifikasi Dolby Vision, dan tentu saja layar ini dapat dimiringkan sudutnya hingga 25 derajat.

Lenovo Yoga A940

Kalau Surface Studio mengandalkan aksesori terpisah berupa Surface Dial sebagai input tambahannya, Yoga A940 dibekali dengan Precision Dial, kenop multi-fungsi yang dapat diposisikan di samping kiri atau kanan layar. Kehadiran aksesori ini memungkinkan pengguna untuk lebih berfokus dengan apa yang tengah dikerjakannya, selagi satu tangan lainnya melakukan penyesuaian secara presisi.

Urusan performa, varian termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU AMD Radeon RX 560, RAM 32 GB DDR4, dan SSD tipe PCIe 512 GB. Spesifikasi sekelas itu tentunya juga mumpuni untuk konsumsi multimedia, dan Lenovo pun tak lupa membekalinya dengan speaker bersertifikasi Dolby Atmos.

Lenovo Yoga A940

Kita pun juga tidak boleh mengabaikan desain cerdas yang diterapkan Lenovo, seperti contohnya bagian dudukan layar yang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan keyboard sekaligus wireless charger untuk beragam perangkat. Fitur-fitur pemanis seperti webcam yang mendukung Windows Hello dan integrasi mikrofon turut tersedia, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan Cortana maupun Alexa dari jarak hingga sejauh 4 meter.

Rencananya, Lenovo bakal memasarkan Yoga A940 mulai bulan April mendatang. Banderol harganya dimulai dari $2.350.

Sumber: Lenovo dan MSPowerUser.

India, Jepang, dan Korea Selatan akan Turut Serta di Legion of Champions III di Thailand

15 Desember 2018 kemarin, Legion of Champions (LoC) III telah merampungkan kualifikasi untuk Indonesia di Britama Arena alias Mahaka Square, Jakarta Utara. 2 tim yang berlaga di final kualifikasi Indonesia turnamen League of Legends milik Lenovo Legion ini adalah Headhunters dan ZHR.

Tim Headhunters yang digawangi oleh Bayu “Cruzher” Putra Sentosa pun berhasil menaklukkan lawannya. Menariknya, ini adalah kali kedua tim Headhunters berhasil mewakili Indonesia di LoC. Selain mendapatkan tiket untuk berjuang di tingkat yang lebih tinggi mewakili Indonesia, Headhunters juga mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta.

Nantinya, Headhunters akan bertanding lagi di main event LoC III 2019 di Thailand melawan tim-tim dari Hong Kong / Macau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan 3 negara lainnya yang untuk pertama kalinya bergabung di LoC (India, Jepang, dan Korea Selatan). Gelaran tersebut akan diadakan di Central Plaza Ladprao, Bangkok, pada tanggal 25-27 Januari 2019.

Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia
Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia

“LoC merupakan perwujudan komitmen Lenovo untuk mengembangkan komunitas gaming di Asia. Dengan meningkatnya keabsahan dan pengaruh eSports di wilayah Asia Pasifik ini, inisiatif kami adalah menghubungkan sesama gamer dan memberdayakan generasi gamer berikutnya,” kata Ken Wong, President, Lenovo Asia Pacific dalam rilis yang diberikan. “Lenovo Legion didesain dengan memikirkan kebutuhan gamer, dan kami akan terus menyediakan pengalaman serta perangkat gaming yang seru dan relevan.”

“LoC menjadi agenda tahunan di kalendar gaming Asia, dan kami senang menjadi bagian dari turnamen ini untuk ketiga kalinya. Kami melihat dukungan yang besar dari para mitra dan gamer. Dan kami bangga bisa mendukung tim Indonesia dalam perjalanan mereka untuk menjadi juara eSports, serta menyediakan platform bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan serta pengalaman.” Kata Diantika, Consumer Marketing Lead, Indonesia, dalam rilis yang sama.

Tahun lalu, pihak Lenovo mengklaim bahwa ada 7000 gamer dan 20 ribu pengunjung yang hadir di acara puncak mereka. Tahun ini, para peserta di main event nanti akan berebut total hadiah sebesar US$35 ribu atau setara dengan Rp472 juta. Sang pemenang turnamen ini nantinya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar US$7000 dan laptop Lenovo Legion Y530 yang bernilai US$5000.

Saat konferensi pers yang digelar di Hiveworks, Jakarta Pusat, 17 Desember 2018 kemarin, kami sempat menanyakan soal pemilihan tiga negara baru yang akan turut serta di LoC III 2019 di Thailand nanti. Diantika pun menjelaskan bahwa acara LoC ini mendapatkan respons yang sangat positif dari banyak negara karena itulah Lenovo melebarkan sayapnya untuk mengajak lebih banyak negara lagi untuk ikut serta.

Lalu bagaimana dengan respons Headhunters dengan masuknya tim Korsel ke LoC III 2019 nanti? Di kesempatan yang sama, Bayu menjelaskan bahwa strategi yang ia gunakan akan sama dengan strategi untuk menghadapi tim-tim dari negara lainnya. “Cari tahu lawan kita siapa saja, bagaimana permainannya, META apa yang sering mereka pakai. Kita juga merubah gaya latihan kita agar lebih ke quality over quantity. Percuma kalau latihan 12 jam tapi tidak banyak yang bisa didapat.” Ujar Bayu.

Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia
Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia

Setelah konferensi pers, kami pun mendatangi Bayu untuk berbincang lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa targetnya di sana memang untuk meraih posisi 4 besar. Ia juga menyebutkan 3 negara yang berpeluang besar untuk jadi juara, yaitu Hong Kong, Korea Selatan, dan Thailand.

Terakhir, kami sebenarnya sedikit bingung dengan masuknya Vietnam dan Korea Selatan karena mereka punya liga profesionalnya di negaranya masing-masing sehingga mungkin akan menyulitkan jadwal tim-tim dari sana. Ternyata menurut pengakuan Headhunters, tim-tim Vietnam dan Korea Selatan yang bertanding di sini bukanlah tim-tim yang berlaga di liga profesional negaranya masing-masing. Jadi, bukan tim-tim setingkat SKT T1 ataupun Gen.G yang akan berlaga di sini.


Maka dari itu, peluang Indonesia merebut posisi 4 besar mungkin memang realistis untuk dicapai oleh Bayu dan kawan-kawannya nanti. Apalagi The Headhunters juga bahkan sampai mendatangkan pelatih baru dari Thailand, Iyakup “z0ey” Promboot Korn, untuk membantu mereka mempersiapkan diri untuk Grand Final LoC III 2019. Selamat berjuang ya buat The Headhunters!

Lenovo Perkenalkan Smartphone Pertama yang Mengemas Snapdragon 855

Ketika Qualcomm resmi mengumumkan Snapdragon 855, banyak orang menduga chipset termodern itu bakal mendiami flagship Samsung Galaxy S10 tahun depan. Tetapi, dugaan itu sama sekali keliru karena Snapdragon 855 resmi debut di Lenovo Z5 Pro atau yang disebut juga dengan Lenovo Z5 GT di situs resminya.

Dari nama dan desain, memang benar bahwa Lenovo Z5 Pro sama dengan model terdahulu yang dirilis belum lama ini. Namun ada banyak peningkatan yang ditawarkan oleh Lenovo di model ini. Yang pertama, sudah barang tentu dapur pacu tergarang berupa Snapdragon 855. Kemudian, smartphone ini menjadi smartphone pertama yang mengemas RAM sebesar 12GB untuk varian tertinggi. Kapasitas memori internalnya juga super lega, yakni seluas 512GB. Total ada tiga varian yang diperkenalkan, antara lain RAM 6GB + 128GB, RAM 8GB + 256GB dan RAM 12GB + 512GB.

slider1slider2

Yang menarik, Z5 Pro 2019 ini mengemas konsep slider untuk menyembunyikan dua kamera depan. Hal ini memberikan ruang lebih kepada Lenovo untuk menawarkan layar 6,39 inci yang terasa makin lega lega, tanpa gangguan notch ataupun lubang kamera. Layar ini juga berfungsi ganda sebagai rumah bagi sensor sidik jari yang mengikuti tren terbaru sejak desain lawas dianggap merepotkan.

Hanya ada dua kamera di punggung Lenovo Z5 Pro GT, antara lain sensor 24 dan 16MP, dengan baterai 3,350 mAh yang terbilang tak istimewa untuk menjadi andalan menjaga perangkat tetap menyala. Kamera depannya sendiri menggunakan konfigurasi lensa 16MP dan 8MP.

screenshot-activity.lenovo.com.cn-2018-12-19-11-49-20

Harga Lenovo Z5 Pro

  • 6 GB RAM + 128 GB penyimpanan – 2.698 Yuan ($391)
  • 8 GB RAM + penyimpanan 256 GB – 3998 Yuan ($ 579)
  • 12 GB RAM + 512 GB penyimpanan – 4398 Yuan ($ 638)

 

Sumber berita Lenovo.

Lenovo Luncurkan PC Desktop Monster Berteknologi Real-Time Ray Tracing di Indonesia

Sedang terjadi transisi menarik dalam perancangan perangkat gaming. Produsen mulai memahami bahwa siapa saja bisa jadi gamer, dan mereka tak perlu mensegmentasi produk lewat desain. PC laptop dan desktop gaming terbaru kini mempunyai penampilan yang lebih sederhana dari pendahulunya. Arahan tersebut membuatnya lebih fleksibel dan tidak terlalu mencuri perhatian seperti pohon Natal di bulan Juli.

Kita dapat melihat sendiri bagaimana pendekatan simpel dan elegan ini diadopsi beragam produsen, misalnya MSI dengan GS65 Stealth Thin-nya atau Asus melalui ROG Strix Hero dan Scar. Selain merek-merek Taiwan itu, satu perusahaan IT Tiongkok juga mengusung taktik serupa di lini gaming mereka. Lenovo Legion ‘generasi baru’ melakukan debutnya di Indonesia lewat Y530 pada bulan September silam, dan baru saja meluncurkan varian desktop-nya.

C730 13

Lenovo Legion C730 Cube diramu sebagai penerus IdeaCentre Y720 Cube. Ia merupakan PC desktop yang disiapkan agar mudah dibawa serta cukup ringkas untuk digunakan di acara-acara LAN party. Namun meski perangkat tetap mengedepankan konsep sang pendahulu, C730 memperoleh perombakan cukup signifikan di aspek desain. Dan menariknya lagi, ia adalah salah satu desktop built-up pertama yang mengusung kartu grafis baru Nvidia.

C730 11

 

Transformasi desain

Hilang sudah sudut-sudut tajam dan tema visor ala ‘helm legiun’ yang melekat pada IdeaCentre Y720 Cube. Wujud C730 jauh lebih rendah hati. Konstruksinya terbuat dari kombinasi logam dan plastik, kali ini penampilannya lebih menyerupai kubus, memiliki dimensi 231x332x242mm, berbobot 9kg, dengan tubuh berwarna abu-abu ala besi. Ia memang bukanlah desktop small-form factor yang gampang ditenteng, namun handle di bagian atas memang sengaja dibuat agar C730 Cube mudah diangkat.

C730 7

Simpel tidak berarti C730 tidak stylish. Sebaliknya, ia tampak lebih elegan dan serius dibanding Y720. Di bagian depan, Lenovo membubuhkan susunan lubang grille bundar. Selanjutnya, Anda dapat mengintip kartu grafis lewat jendela transparan di atas. Produsen tidak lupa menghias jendela tersebut dengan pencahayaan LED RGB yang bisa dikonfigurasi. Lalu untuk mengakses hardware, Anda tinggal membuka panel di sebelah kanan.

C730 8

C730 3

Jika mengomparasinya secara teliti, mungkin Anda penasaran mengapa Legion C730 punya volume lebih besar dari Y720 ketika perusahaan lain berlomba-lomba untuk menyusutkan ukuran produk. Produsen menjelaskan bahwa banyak pengguna Y720 yang meminta Lenovo memberikan lebih banyak keleluasaan bongkar-pasang komponen. Menurut Lenovo, bertambahnya volume demi memudahkan proses upgrade dapat dimaklumi.

C730 2

Lenovo memposisikan tombol power secara unik di pojok kanan atas. Kemudian, di area bawah, tersedia sepasang port audio 3,5mm dan USB 3.0. Anda dapat menemukan konektivitas fisik lebih lengkap di belakang. Di sana ada HDMI dan DVI (bergantung dari jenis kartu grafisnya), LAN, sebuah port audio lagi, dua buah USB 2.0 dan empat slot USB 3.1. Untuk sebuah desktop bergelar ‘VR Ready’, Lenovo tidak mencantumkan HDMI di bagian depan buat menyederhanakan koneksi.

C730 6

 

Hardware terbaru di dalam

Mendaratnya Legion C730 menandai dimulainya kiprah Lenovo dalam menyediakan mesin berteknologi real-time ray tracing di tanah air yang dihadirkan oleh kartu grafis Nvidia GeForce RTX. Ada langkah unik yang dilakukan produsen dalam melepas C730 di nusantara: mereka meluncurkan varian berspesifikasi paling canggih, namun malah tidak menyertakan model dengan GPU GTX 1060.

C730 4

Ada dua ‘SKU’ Legion C730 Cube yang Lenovo tawarkan di Indonesia, yaitu model bersenjata GeForce RTX 2070 dan prosesor Core i7-9700K, serta opsi spesifikasi monster berkartu grafis GeForce RTX 2080 dengan prosesor Core i9-9900K. C730 versi RTX 2070 dibekali RAM DDR4 16GB, SSD M.2 256GB dan hard drive 2TB; sedangkan tipe RTX 2080 dilengkapi RAM DDR4 32GB, SSD M.2 512GB serta hard disk 2TB.

C730 1

Satu hal yang saya sayangkan di peluncuran Legion C730 kemarin ialah absennya sesi demo. Media hanya bisa menyaksikan bagaimana sistem pencayahaan RGB-nya bekerja serta membuka panel samping untuk melihat susunan komponen di dalam. Padahal, GeForce RTX menyimpan banyak potensi. Selain spesialisasi pada fitur grafis real-time ray tracing, ia juga menyajikan Deep Learning Super-Sampling, yaitu kemampuan ala anti-aliasing buat melatih ‘GPU’ menghasilkan visual tajam dan mampu bekerja dua kali lebih cepat dibanding kartu grafis generasi sebelumnya.

C730 9

Lewat diskusi singkat bersama Lenovo Indonesia, tim mengungkap rencana buat menyertakan paket penjualan Legion C730 bersama keyboard, mouse dan bundel game dari Intel – tapi Lenovo belum memberikan detail penyajiannya lebih spesifik. Buat produk premium dengan harga yang tidak murah seperti ini, sangat mungkin konsumen mengharapkan adanya bonus.

C730 5

 

Harga, ketersediaan dan alternatif

Berdasarkan keterangan Lenovo, Legion C730 Cube telah mulai dipasarkan di Indonesia, saat dilangsungkannya final tingkat nasional acara League of Champions Series III tanggal 15 Desember kemarin (grand final diadakan di Bangkok bulan Januari nanti). Model dengan GeForce RTX 2070 dibanderol Rp 32 juta, dan versi ber-GPU RTX 2080 dipatok di harga Rp 50 juta ‘saja’.

Jika Anda penasaran mengapa Lenovo tidak memasukkan varian GTX seri 10, alasannya adalah mereka masih terus menyediakan IdeaCentre Y720 Cube.

C730 12

Selain itu, produsen turut memperluas konfigurasi laptop gaming Y530, mempersilakan konsumen memilih tipe berprosesor i5-8300H dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 Ti. Desainnya serupa Y530 standar, dan juga ditopang oleh hard disk 1TB dan memori Intel Opane 16GB. Anda bisa memilikinya dengan mengeluarkan uang Rp 14,7 juta.

Lenovo Z5s Bakal Ditenagai RAM 10GB dan Dua Asisten Virtual?

Lenovo sepertinya sedang mempersiapkan sesuatu yang besar untuk menyambut tahun 2019 yang sebentar lagi akan tiba. Diberitakan sebelumnya, bahwa pabrikan asal Tiongkok ini sedang mempersiapkan Z5s, generasi baru yang disebut-sebut bakal menjadi smartphone gaming, menyaingi Black Shark, Red Magic Mars dan juga Asus ROG Phone.

Kabar smartphone terbaru dari Lenovo ini kian menguat menyusul merebaknya teaser komponen RAM yang dikatakan bakal mengemas kapasitas sebesar 10GB, menjadikannya sebagai salah satu smartphone paling kuat yang ada di pasaran. Meskipun dalam rumor terdahulu dikatakan dapur pacunya hanya mengenakan chipset Snapdragon 678, bukan Snapdragon seri 8. Ada juga kemungkinan Lenovo akan memilih Snapdragon 710 mengingat peningkatan efisiensi-nya jauh lebih baik.

screenshot-m.gsmarena.com-2018-12-17-12-43-15

Selain kapasitas RAM, Lenovo Z5s juga disebutkan bakal mengemas dua teknologi assisten virtual untuk menyempurnakan dukungan aktivitas harian pemiliknya. Sisi fotografi juga dioptimalkan dengan bekal tiga kamera yang duduk di bagian belakang seperti yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy A7 2018.

Tak banyak informasi resmi yang bisa diungkapkan sejauh ini selain apa yang saya ceritakan di atas. Tapi menurut rumor terdahulu, Lenovo Z5s kemungkinan besar akan memiliki body yang cukup bongsor dengan bekal layar seluas 6,3 inci. Tapi untuk menekan ketebalannya, baterai yang dibawa hanya sebesar 3.210mAh yang masih cukup baik untuk sebuah smartphone. Namun kapasitas ini tentu dipertanyakan jika memang Lenovo Z5s diperuntukkan untuk kebutuhan gaming.

Sumber berita GSMArena.

Bagaimana Event Esports Berperan Sebagai Sarana Marketing dan Branding?

Di 2018 ini, selalu ada saja event esports yang berbeda setiap bulannya. Namun demikian, membuat event esports tatap muka, atau yang biasa disebut offline, butuh dana yang tidak sedikit juga.

Dari sejumlah obrolan off-the-record saya dengan beberapa penyelenggara ataupun sponsor event, ajang kompetitif tatap muka tadi yang berskala nasional atau lebih besar, kebanyakan – jika tidak bisa dibilang semua – butuh dana sampai miliaran Rupiah (sayangnya, saya tidak dapat merinci lebih spesifik tentang detail turnamen atau penyelenggaranya).

Karena besaran dana tadi, tentunya dibutuhkan para sponsor untuk saling bahu membahu menanggung besaran biayanya. Untungnya, event esports sendiri bisa berperan sebagai sebuah sarana pemasaran (marketing) ataupun penjenamaan (branding) buat semua yang terlibat di sana.

Kali ini, saya telah mengumpulkan 3 narasumber dari perspektif yang berbeda-beda yang akan berbagi pendapatnya mengenai peran event esports sebagai sebuah sarana marketing dan branding.

Peran Event Esports untuk Publisher Game dan Sponsor

AoV World Cup 2018. Sumber: Garena
AoV World Cup 2018. Sumber: Garena

Sebagai salah satu publisher game yang paling aktif mengembangkan ekosistem esports di Indonesia, tentunya tidak sah jika saya tidak mengajak Garena untuk membagikan pendapatnya di sini.

Ada 3 game yang mereka rilis sendiri yang (pernah) digarap cukup intensif esports-nya oleh Garena, League of Legends (LoL), Point Blank (PB), dan Arena of Valor (AoV).

Adalah Wijaya Nugroho, Business Development – Esports, Garena Indonesia, yang akan mewakili Garena Indonesia untuk menjadi salah satu narasumber kita kali ini.

Ia mengatakan “Garena melihat bahwa esports lebih dari sekedar sarana marketing/branding dari produk game. Esports juga merupakan salah satu sarana dari publisher/developer game untuk give back ke komunitas game itu sendiri dan menjadi katalis pertumbuhan industri game.”

Wijaya juga melanjutkan, “contohnya saat ini, stakeholder dalam industri (game dan esports) tidak hanya developer, publisher ataupun pemain, tetapi juga telah melebar ke pihak lain seperti video platform providers, tournament organizer, dan bahkan perusahaan-perusahaan lain yang menjadi sponsor dalam event-event dan klub esports.”

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Selain itu, buat developer ataupun publisher gameesports juga sebenarnya dapat memperpanjang umur (life-cyclegame itu sendiri; meski memang tidak mutlak menjadi satu-satunya faktor yang berpengaruh. Bagi Garena, esports dapat memperpanjang umur produk dengan menciptakan engagement antara game dengan pemainnya.

Ditambah lagi, Wijaya mengklaim, “perkembangan produk game Garena tidak terlepas dari peran para permainnya.”

Buat komunitas game itu sendiri, mekanisme esports secara otomatis mampu membentuk pemain loyal yang terus mengikuti pertandingan di berbagai tingkat turnamen yang diadakan. Garena juga percaya bahwa esports juga bisa menjadi ruang bagi para gamer untuk mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing.

Meski begitu, banyak juga developer/publisher game yang masih percaya bahwa umur satu produk game lebih bergantung pada kualitas game itu sendiri; terlepas dari ada atau tidaknya esports-nya. Bagaimana Garena menanggapi pandangan tersebut?

Wijaya pun berargumen, “kita mungkin perlu mencoba membayangkan seperti apa industri game apabila tidak ada esports, mungkin tetap sama seperti tahun-tahun yang lalu: gamer hanyalah gamer, tidak ada tontonan pertandingan, tidak ada tim professional, tidak banyak brand lain yang masuk.

Memang benar bahwa tidak semua game memerlukan esports, tetapi tidak berarti esports tidak diperlukan. Esports telah membentuk ekosistem yang ada sekarang dan mengembangkan pasar industri game menjadi seperti apa yang kita ketahui saat ini.”

Itu tadi pendapat dari Garena tentang peran esports bagi developer/publisher game yang bersangkutan. Lalu bagaimana peran esports buat brand yang menjadi sponsor event?

Sumber: Lenovo
Sumber: Lenovo

Saya pun menghubungi Lenovo untuk mewakili brand yang kerap menjadi sponsor ajang esports. Mereka juga bahkan menjadi sponsor salah satu organisasi esports terbesar di Indonesia, EVOS Esports.

Diantika, Consumer Marketing Lead Lenovo Indonesia, yang akan mewakili Lenovo untuk berbincang-bincang dengan saya di sini. Lenovo sendiri tak hanya menjadi sponsor berbagai event esports namun juga menggelar event mereka sendiri di Indonesia, seperti League of Champion untuk LoL, Rise of Legion untuk sejumlah game seperti Dota 2, PUBG, dan yang lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan JD.ID untuk menggelar ajang esports buat para pelajar yang bertajuk High School League 2018.

Di tingkatan global, Lenovo juga dirangkul oleh Ubisoft untuk official PC dan monitor untuk game FPS Tactical mereka, Rainbow Six Siege (R6S).

Menurut Diantika, tujuan Lenovo mendukung esports karena mereka ingin berkembang bersama esports yang berkembang pesat sekarang ini. Menurutnya, gamer bertambah banyak jumlahnya dan mereka butuh perangkat yang mampu mengakomodir kebutuhan bermain game.

Lenovo juga bahkan pernah melakukan survei ke sejumlah warnet atau iCafe tentang pertanyaan apa saja yang diminta oleh para gamer dari brand. Dari survey tersebut, ada 3 jawaban tertinggi yang mereka dapatkan yaitu, kompetisi, workshop (pelatihan), dan promosi produk. Menariknya, dari 3 jawaban tadi, justru promosi produk lah yang menjadi jawaban terbanyak yang diminta gamer berdasarkan data internal Lenovo.

Dari jawaban survei tadilah, Lenovo pun menjalankan strateginya. Mereka telah menjalankan turnamen seperti yang saya tuliskan beberapa contohnya di atas. Bersama EVOS Esports, mereka juga telah mengadakan workshop di 5 kota di tahun 2017. Di workshop tersebut, EVOS Esports berbicara seputar esports seperti bagaimana caranya membangun tim esports.

EVOS Esports
Sumber: ESL

Lebih lanjut menjelaskan, Diantika malah mengungkapkan bahwa esports sendiri memang masih jadi satu-satunya sarana/strategi branding dan marketing untuk pasar gamer. Ia juga mengungkapkan bahwa pasar gamer sendiri memang sedikit berbeda dengan pasar yang lain. Gamer adalah loyalis. Mereka ingin terlibat dan mereka ingin cari tahu, belajar saat menonton pertandingan.

Sebagai contoh, Diantika juga menjelaskan strategi yang berbeda yang mereka gunakan untuk lini produk mereka yang lainnya. Strategi pemasaran di esports mereka memang dibuat untuk lini gaming Lenovo, yaitu Legion. Namun untuk lini produk mereka yang lain, Lenovo Yoga, yang diperuntukkan untuk anak muda dan profesional, mereka menggunakan cara yang berbeda.

Activity campaign-nya berbeda.” Ujar Diantika. Ia juga mengaku Lenovo memang tidak banyak menggelar event untuk target pasar Lenovo Yoga. Sedangkan target pasar Legion memang lebih banyak ke grass root. Esports memungkinkan Lenovo mendatangi langsung para gamer di tempat pasar ini berkembang cepat, yang kebanyakan berada di daerah pulau Jawa seperti Surabaya dan Bandung, karena gamers juga lebih butuh yang engage langsung dengan mereka.

Sumber: PUBG Mobile Esports
Sumber: PUBG Mobile Esports

Andrew Tobias, salah seorang yang cukup lama berkiprah di esports Indonesia juga sempat saya tanyai pendapatnya. Ia telah malang melintang di industri esports Indonesia sejak beberapa tahun silam sebelum akhirnya bergabung dengan Tencent untuk PUBG Mobile sebagai Esports Manager. Meski begitu, pendapatnya di sini bukan mewakili perusahaan gaming raksasa asal Tiongkok tadi, melainkan atas kapasitasnya sebagai ‘aktivis’ esports Indonesia.

Hal yang sama seperti yang dikatakan oleh Diantika, Andrew juga mengutarakan bahwa brand atau vendor memang butuh orang-orang, tim, gamers yang bisa membantu mempromosikan produk. “Kalau tidak ada game atau esports-nya, lalu bagaimana cara promosinya?”

Saya sangat setuju dengan semua narasumber kita kali ini. Pasalnya, industri game dan esports sendiri memang pada dasarnya tak bisa dipandang sebagai bagian-bagian yang terpisah antara para stakeholders-nya. Game, perangkat, turnamen (event esports), dan profesional players memang saling membutuhkan satu sama lainnya.

Hitung-Hitungan (RoI) Event Esports

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Di era digital ini, industri advertising berevolusi jadi lebih transparan dan tepat sasaran dibanding saat jaman iklan tradisional. Perhitungan Return of Investment (RoI) pun jadi jauh lebih mudah dan transparan dibanding era sebelumnya karena ada banyak sekali takaran yang bisa digunakan di digital advertising mulai dari CPM (Cost per Miles), CPC ( Cost per Click), CPI (Cost per Installation), CPA (Cost per Activation), dan yang lain sebagainya.

Lalu, pertanyaan besarnya adalah bagaimana cara menghitung RoI ketika sebuah brand atau vendor ingin menjadi sponsor event esports?

Muasalnya, pelaku bisnis tentunya ingin tahu seberapa besar keuntungan yang bisa ia dapatkan saat mereka menaruh investasi. Apalagi, seperti yang saya tuliskan tadi, digital advertising yang sekarang jadi mainstream untuk para pelaku bisnis mampu menawarkan kejelasan dari hitung-hitungan RoI.

Bagaimana cara meyakinkan sponsor baru, misalnya para pemilik brand non-endemicyang ingin terjun ke esports? Apakah event esports juga dapat membantu publishers atau developers mengenalkan game mereka ke masyarakat yang lebih luas?

Wijaya Nugroho mengatakan, “tidak semua hal dapat dikuantifikasi dalam hitung-hitungan, esports salah satunya. Dalam melakukan bisnis, kami di Garena percaya bahwa customer harus selalu ada di top-of-mind kami dan esports merupakan salah satu sarana bagi Garena untuk give back kepada komunitas game.”

Sedangkan untuk efektifitas esports dalam mengenalkan sebuah game, ia menjelaskan bahwa event esports sendiri butuh beberapa faktor penunjang lain dalam menentukan efektifitasnya, seperti publikasi sebuah event yang dapat menentukan tingkat pemaparan masyarakat terhadap event esports.

“Di sinilah rekan-rekan media memainkan peran besar mereka.”

GPL Spring 2018. Sumber: Garena
GPL Spring 2018. Sumber: Garena

Terlepas dari hitung-hitungan tadi, ia juga menambahkan satu hal yang tak kalah penting yaitu esports juga bisa digunakan untuk menyingkap sisi positif dari kegiatan bermain game. Kerjasama tim, kerja keras para pemain berlatih, penyusunan strategi, kepemimpinan seseorang dalam tim, dan sejumlah hal lainnya itu bisa disampaikan ke masyarakat untuk mengubah paradigma banyak orang tentang game dan industrinya lewat esports.

Hal tersebut mungkin memang termasuk salah satu keuntungan yang tak dapat dihitung dari esports. Muasalnya, tak dapat dipungkiri, salah satu tantangan yang dihadapi oleh para stakeholders dalam memajukan industri game dan esports memang ada di paradigma negatif kaum awam tentang kegiatan bermain game.

Andrew juga mengutarakan pendapat yang serupa karena perhitungan RoI di event esports memang tricky. Ia juga menambahkan karena ada banyak faktor yang bisa berpengaruh terhadap kesuksesan event esports sebagai sarana marketing. Misalnya saja, apakah produk sponsor tersebut cocok dengan target market dari event esports?

Sumber: PUBG Mobile Esports
Sumber: PUBG Mobile Esports

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa ia sendiri merasakan ada hype yang terbangun untuk PUBG Mobile dari PUBG Indonesia National Championship (PINC) 2018 yang digelar beberapa waktu lalu.

Untungnya, Diantika dari Lenovo memberikan jawaban yang lebih konkrit soal hitung-hitungan ini.

Lenovo sendiri memiliki 3 objective yang bisa dikejar saat mereka menggelar atau menjadi sponsor event esports, yaitu:

  1. Engagement Rate
  2. Partisipasi tim
  3. Click Through Rate (CTR)

Engagement Rate tadi bisa di-set targetnya sebagai salah satu tujuan dan target dari penyelenggaraan event.

Partisipasi tim juga bisa menjadi benchmark dalam penyelenggaraan event. Misalnya pun tak semua pendaftar bisa turut serta di turnamen karena keterbatasan slot, data tersebut bisa menjadi leads baru yang sangat berharga.


Kedua hal tersebut bisa membentuk para pengguna agar menjadi loyalist brand baru, yaitu orang-orang yang memang setia menggunakan merek-merek tertentu. Buat yang memang sudah cukup lama berkecimpung di industri gaming ataupun teknologi, hal ini tentunya sudah tidak asing lagi karena memang loyalist brand itu riil di sini.

Contohnya saja baik Apple ataupun Android punya fans loyalnya masing-masing. Demikian juga antara AMD dan NVIDIA, ataupun Intel.

Ditambah lagi, brand awareness yang bisa didapat saat menjadi sponsor juga tak kalah penting karena menurut Diantika, “awareness itu yang akan menjadi jembatan ke purchase (sales).”

Sedangkan untuk CTR, yang dimaksud di sini adalah seberapa banyak orang yang masuk ke dalam landing page dari promo campaign yang memang telah disiapkan berjalan bersama dengan event-nya.

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Diantika mengakui memang saat ini belum ada measurement tools yang bisa digunakan untuk mengukur berapa konversinya. Maksudnya, apakah pembelian di saat promo tersebut memang di-drive oleh campaign tadi atau bukan.

Namun, biasanya yang mereka lakukan adalah menghitung penjualan sebelum dan sesudah campaign. Penjualan mereka memang faktanya naik berdasarkan pengamatan tadi namun boleh dibilang perhitungan ini juga masih berada di batas asumsi. Bukannya tidak valid juga, hanya saja korelasi yang masih memang belum ditunjukkan secara eksplisit.

Itu tadi obrolan saya dengan 3 narasumber kita soal peran esports sebagai sarana marketing/branding.

Saya tahu pembahasan kali ini mungkin masih terlalu dangkal untuk sebagian orang namun anggaplah saja ini bisa jadi pengantar untuk pembahasan-pembahasan lain yang lebih mendalam di lain waktu.

Lenovo Transformation 2.0 Bekerjasama dengan NetApp

Dimulai dari tahun 2017 lalu, Lenovo mulai menawarkan solusi-solusi untuk melakukan transformasi digital guna meningkatkan kinerja sebuah perusahaan. Kembali di tahun 2018, Lenovo menawarkan transformasi versi kedua yang bekerja sama dengan NetApp. Pengumuman kerjasama ini dilaksanakan pada Ballroom hotel Mulia Senayan pada tanggal 16 November 2018.

Lenovo Transformation 2.0 - Launch

Selain media, para pengunjung yang hadir bisa mencari solusi untuk melakukan transformasi sehingga bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Acara yang menggunakan setengah dari ballroom hotel Mulia Senayan tersebut terlihat cukup diminati pengunjung.

Lenovo dan Netapp bekerjasama secara global dan juga membuat Indonesia menjadi sebuah pasar penting. Hal ini dikarenakan ada tiga hal yang mendasari: besarnya populasi di Indonesia, adopsi teknologi yang pesat serta inovasinya yang sangat baik, serta jumlah data dan informasi yang tersedia sangat besar.

Lenovo Transformation 2.0 - Think System DM

Beberapa Mitra dari Lenovo pun membuka booth pada acara ini. Kami menemukan beberapa booth dari produsen kenamaan seperti Intel, NetApp, dan lain sebagainya. Lenovo pun juga memamerkan server solusi mereka pada acara tersebut.

“Lenovo berkomitmen untuk mendorong IT baru, atau Intelligent Transformation, melalui penawaran data center yang berpusat pada pelanggan,” kata Sumir Bhatia, President, Data Center Group, Lenovo Asia Pacific. “Lenovo berkomitmen pada pertumbuhan yang organik dan non-organik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menjaga kerjasama global terkuat di industri data center.”

Lenovo Transformation 2.0 - ThinkAgile

“Di perekonomian global saat ini, pelanggan menuntut pendekatan baru pada infrastruktur TI yang mendukung transformasi digital mereka; melalui kerjasama ini, Lenovo dan NetApp akan menawarkan portfolio yang komprehensif berisi produk, solusi, dan layanan yang tidak tertandingi,” kata George Kurian, Chief Executive Officer, NetApp. “Menggabungkan kekuatan kami dalam hal inovasi yang berpusat pada pelanggan, Lenovo dan NetApp akan menentukan standar baru untuk mengakselerasi keberhasilan pelanggan.”

Lenovo Transformation 2.0 - Lenovo Service

Saat pertama membuat program Lenovo Transformation, sekitar 18 bulan yang lalu, Lenovo menjadi sebuah unit bisnis yang independen. Keberhasilan selama rentang waktu tersebut membuat Lenovo memiliki banyak mitra memiliki visi sama, yaitu mengubah masa depan. Perusahaan bisa langsung datang ke Lenovo dan memilih mitra yang diinginkan mereka sendiri atau meminta Lenovo untuk memilih solusinya.

Lenovo Transformation 2.0 - Nutanix

Lenovo mengatakan bahwa transformasi data ini bisa masuk ke semua sektor bisnis. Saat ini, Lenovo banyak masuk ke sektor misalnya finansial, manufaktur, serta retail.

Lenovo menawarkan dua produknya untuk transformasi saat ini, yaitu dengan server Think System seri DM dan DE. Walaupun bekerjasama dengan Netapp, Lenovo tidak serta merta mengharuskan pelanggannya untuk menggunakan Netapp.