Bridestory Rombak Situs, Bertransformasi dari Kanal Inspirasi Menjadi Platform Rekomendasi

Menjelang akhir tahun, platform marketplace pernikahan Bridestory merombak desain beserta pengalaman pengguna di situsnya. Menurut pemaparan Co-Founder Bridestory Doni Hanafi, perubahan desain ini merupakan bagan dari transformasi dari inspiration-based platform menjadi recommendation-based platform.

“Tujuan kami melakukan pembaruan ini untuk memberikan pilihan vendor yang lebih akurat dan tepat bagi calon pengantin, agar proses perencanaan pernikahan mereka menjadi lebih praktis dan mudah,” ujar Doni.

Ketika membuka situs Bridestory, pengguna akan diminta untuk menjabarkan aspek pernikahan mereka secara detail. Mulai dari waktu dan tempat acara akan digelar, anggaran yang disiapkan, jumlah tamu yang diundang, hingga kategori vendor apa saja yang masih dibutuhkan. Berdasarkan informasi yang diberikan, sistem akan memberikan rekomendasi pilihan vendor.

Peningkatan penetrasi Bridestory Pay

Tahun ini fitur Bridestory Pay diluncurkan, menjadi solusi pembayaran untuk menjembatani berbagai transaksi calon pengantin dengan vendor pernikahan. Menurut pemaparan Doni, saat ini Bridestory Pay tidak mengusung konsep e-wallet, namun menawarkan pilihan pembayaran yang lebih beragam untuk para calon pengantin.

“Dengan melakukan transaksi melalui Bridestory Pay, para calon pengantin dapat menikmati berbagai keuntungan, seperti program cicilan 0% melalui 15 pilihan bank yang bekerja sama dengan kami, asuransi pembatalan pernikahan, hingga cashback yang bisa didapatkan secara langsung,” lanjut Doni.

Manfaat lain yang ditawarkan melalui Bridestory Pay adalah program reward untuk vendor. Vendor pernikahan berkesempatan mendapatkan Bridestory Points dari setiap transaksi melalui Bridestory Pay. Poin dapat ditukarkan dengan berbagai produk dan layanan Bridestory.

Sejak bulan Desember 2018, Briedstory Pay mulai bisa digunakan oleh vendor-vendor di Singapura untuk opsi pembayaran. Selain itu adanya fitur pembayaran digital ini diklaim membuat vendor menjadi lebih mudah untuk mendapatkan transaksi pembayaran dari klien di luar negeri.

“Bridestory Pay sudah banyak digunakan oleh calon pengantin dari luar Indonesia yang ingin menikah di Indonesia. Destination wedding atau pernikahan destinasi memang semakin digemari calon pengantin saat ini. Bridestory Pay berupaya memudahkan vendor untuk menerima pembayaran dari para klien yang berlokasi di luar negeri tersebut.”

Target capaian Bridestory

Di platformnya, saat ini Bridestory telah menampung lebih dari 40 ribu vendor pernikahan yang berasal dari 126 negara. Bridestory juga telah beroperasi (memiliki kantor perwakilan) di Singapura dan Filipina. Selain Bridestory Pay, tahun ini mereka juga meluncurkan Personalised Vendor Discovery dan Parentstory.

Disinggung mengenai target bisnis di tahun depan, Doni menyampaikan bahwa Bridestory masih akan terus menggenggam misi yang ditetapkan bersama. Bridestory ingin senantiasa membantu calon pengantin untuk mewujudkan konsep pernikahan impian mereka dan membantu vendor pernikahan dalam upaya memaksimalkan potensi bisnis.

“Untuk itu, di tahun 2019 nanti kami akan terus fokus untuk mengembangkan inisiatif-inisiatif yang sudah kami mulai di tahun 2018, agar dapat memberikan layanan yang semakin baik dan mewujudkan misi tersebut,” tutup Doni.

Application Information Will Show Up Here

Lenovo Transformation 2.0 Bekerjasama dengan NetApp

Dimulai dari tahun 2017 lalu, Lenovo mulai menawarkan solusi-solusi untuk melakukan transformasi digital guna meningkatkan kinerja sebuah perusahaan. Kembali di tahun 2018, Lenovo menawarkan transformasi versi kedua yang bekerja sama dengan NetApp. Pengumuman kerjasama ini dilaksanakan pada Ballroom hotel Mulia Senayan pada tanggal 16 November 2018.

Lenovo Transformation 2.0 - Launch

Selain media, para pengunjung yang hadir bisa mencari solusi untuk melakukan transformasi sehingga bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Acara yang menggunakan setengah dari ballroom hotel Mulia Senayan tersebut terlihat cukup diminati pengunjung.

Lenovo dan Netapp bekerjasama secara global dan juga membuat Indonesia menjadi sebuah pasar penting. Hal ini dikarenakan ada tiga hal yang mendasari: besarnya populasi di Indonesia, adopsi teknologi yang pesat serta inovasinya yang sangat baik, serta jumlah data dan informasi yang tersedia sangat besar.

Lenovo Transformation 2.0 - Think System DM

Beberapa Mitra dari Lenovo pun membuka booth pada acara ini. Kami menemukan beberapa booth dari produsen kenamaan seperti Intel, NetApp, dan lain sebagainya. Lenovo pun juga memamerkan server solusi mereka pada acara tersebut.

“Lenovo berkomitmen untuk mendorong IT baru, atau Intelligent Transformation, melalui penawaran data center yang berpusat pada pelanggan,” kata Sumir Bhatia, President, Data Center Group, Lenovo Asia Pacific. “Lenovo berkomitmen pada pertumbuhan yang organik dan non-organik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan menjaga kerjasama global terkuat di industri data center.”

Lenovo Transformation 2.0 - ThinkAgile

“Di perekonomian global saat ini, pelanggan menuntut pendekatan baru pada infrastruktur TI yang mendukung transformasi digital mereka; melalui kerjasama ini, Lenovo dan NetApp akan menawarkan portfolio yang komprehensif berisi produk, solusi, dan layanan yang tidak tertandingi,” kata George Kurian, Chief Executive Officer, NetApp. “Menggabungkan kekuatan kami dalam hal inovasi yang berpusat pada pelanggan, Lenovo dan NetApp akan menentukan standar baru untuk mengakselerasi keberhasilan pelanggan.”

Lenovo Transformation 2.0 - Lenovo Service

Saat pertama membuat program Lenovo Transformation, sekitar 18 bulan yang lalu, Lenovo menjadi sebuah unit bisnis yang independen. Keberhasilan selama rentang waktu tersebut membuat Lenovo memiliki banyak mitra memiliki visi sama, yaitu mengubah masa depan. Perusahaan bisa langsung datang ke Lenovo dan memilih mitra yang diinginkan mereka sendiri atau meminta Lenovo untuk memilih solusinya.

Lenovo Transformation 2.0 - Nutanix

Lenovo mengatakan bahwa transformasi data ini bisa masuk ke semua sektor bisnis. Saat ini, Lenovo banyak masuk ke sektor misalnya finansial, manufaktur, serta retail.

Lenovo menawarkan dua produknya untuk transformasi saat ini, yaitu dengan server Think System seri DM dan DE. Walaupun bekerjasama dengan Netapp, Lenovo tidak serta merta mengharuskan pelanggannya untuk menggunakan Netapp.

Di Balik Perubahan Tampilan Aplikasi Mobile OLX Indonesia

Dalam sebuah rapat di pertengahan tahun 2016, CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengungkapkan kegundahannya. Sebagai sebuah layanan online, OLX Indonesia menurutnya sudah berada di comfort zone. Untuk melangkah ke depan, dengan tantangan bisnis yang semakin berat, mereka harus berani “mengganggu” diri mereka sendiri agar tetap relevan di tengah persaingan industri.

OLX Indonesia, yang Januari tahun ini berusia 11 tahun dan awalnya bernama Tokobagus, harus berubah.

“Tren, keadaan, dan rencana kami ke depannya mengharuskan untuk melakukan perubahan atau bisa dibilang small pivot,” ungkapnya.

Perusahaan kemudian membentuk tim khusus yang bertugas merealisasikan semangat baru yang disebut “The All New OLX”. Tim ini terdiri dari 15-20 project manager yang semuanya merupakan karyawan OLX dan tidak melibatkan pihak ketiga. Tim khusus tersebut berfungsi September 2016 hingga The All New OLX diluncurkan.

Menjangkau segmen konsumen baru

Jargon “iklan baris” yang melekat di OLX Indonesia dinilai Daniel sudah tidak relevan dengan kondisi terkini. Padahal OLX adalah perusahaan pionir di sektor ini.

Selain itu, selama ini kebanyakan pengguna OLX Indonesia adalah kaum laki-laki, sehingga fitur dan tampilannya banyak mengarah ke unsur maskulin. Daniel menilai OLX tidak bisa selamanya di jalur tersebut. Ada segmen potensial yang belum terjamah, yakni kalangan millennial dan perempuan.

Perubahan harus membantu OLX Indonesia menjangkau calon konsumen yang selama ini bukan fokusnya.

Aplikasi mobile OLX Indonesia dengan tampilan baru / OLX Indonesia
Aplikasi mobile OLX Indonesia dengan tampilan baru / OLX Indonesia

COO OLX Indonesia Doan Ciscus mengatakan:

“Ini adalah tim besar yang pertama kali dibentuk oleh OLX Indonesia. Kami ingin bentuk tim yang solid karena ini kan sifatnya long term project. Orang-orang dari tim ini adalah gabungan teman-teman OLX yang bisa kerja sama dengan baik, ada spirit yang sama, dan sangat concern kepada OLX.”

Project Manager The All New OLX dipegang Renita yang dipilih karena dinilai mempunyai perhatian yang besar kepada OLX Indonesia, dapat memastikan aplikasi tetap relevan dengan masyarakat, dan bisa menjalankan tugas harian secara baik.

Ia dibantu oleh tim UX yang dipimpin Bayu, tim riset yang dipimpin Meidy, dan Arya menjadi jembatan informasi perkembangan The All New OLX ke staf lainnya. Dari sisi teknologi, Fandy menjadi mobile tech lead, Deni memimpin tim API, dan Wasis memegang di sisi infrastruktur.

Bagaimana tim The All New OLX bekerja

Di bulan pertama, tim memfinalisasi user design dengan menemui pelanggan OLX, baik yang sudah sudah lama menggunakan OLX ataupun belum sama sekali, yang berlokasi di suburban Jakarta.

Riset dilakukan dengan tiga macam cara, bertemu langsung, menelepon, atau melalui email. Komposisi responden yang dipilih dibuat seimbang, terkait jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan strata sosial ekonomi.

Secara rutin tiap minggunya, mereka mengundang pelanggan OLX ke kantor. Tim menyediakan tiga kamar tertutup yang digunakan tim produk saat bertemu langsung dengan responden. Responden akan mencoba tools OLX dan memberikan masukan dan keluhannya.

Di tahap ini, tidak hanya tim The All New OLX yang turun. Pihak manajemen pun ikut bertemu pelanggan secara langsung.

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa / DailySocial
CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa / DailySocial

“Kurang lebih selama tiga bulan pertama kami terus bertemu pelanggan OLX, sebelum mulai shifting tugas ini ke bagian Tech Product untuk mulai develop. Ini tugas awal yang terberat, jangan sampai salah dari awal,” tutur Doan.

Di bulan ketiga, tim produk memulai proses pengembangan desain baru sesuai hasil temuan riset yang sudah dikumpulkan. Proses menemui pelanggan terus berjalan dalam tahapan ini, sebab mereka harus kembali mencoba produk OLX berdasarkan masukan yang diberikan sebelumnya.

“Kalau diperhatikan dari proses awal hingga versi rilis OLX, it’s all about users. Setiap ada perkembangan baru, kami kembali menemui pengguna untuk minta masukan dari mereka. Apakah fitur baru yang kami sediakan sudah sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sebab ini kan tujuannya untuk jangkau pengguna baru juga.”

Perubahan yang dilakukan

The All New OLX melakukan perubahan besar di fitur dan tampilan OLX di aplikasi mobile, sementara untuk versi web (desktop  dan mobile) masih tetap menggunakan tampilan lama untuk memastikan proses transisi berjalan lancar. Tanpa bermaksud meninggalkan pengguna lama, OLX mengembangkan fitur baru yang bertujuan dapat menjangkau kalangan millennial dan perempuan.

Daniel mengatakan:

“Selama ini pengguna OLX Indonesia didominasi oleh laki-laki berusia 30 tahun ke atas. Di satu sisi, demografi seperti ini menyulitkan kami untuk melakukan scale up, sementara itu kalangan millennial dan perempuan semakin marak dan menjadi konsumen yang cukup aktif di dunia e-commerce dan marketplace di tanah air.”

Kalangan millennial dan perempuan identik dengan istilah impulsive shopper. Sasaran pengguna seperti ini yang menjadi fokus utama perubahan.

Dalam membuat fitur, perusahaan selalu memperhatikan empat prinsip The All New OLX, yaitu hyperlocal, simple, trust, dan C2C. Hasilnya tercermin di beberapa fitur baru OLX, seperti chat, tampilan foto (visual) di halaman utama, dan fitur Nearby.

Fitur chat dipilih berdasarkan masukan pelanggan perempuan yang menginginkan privasi saat berhubungan dengan calon pembeli. Doan menyebutkan fitur chat ini sesuai dengan prinsip simple dan trust. Bagi kaum perempuan, memajang nomor ponsel di internet kurang nyaman karena bisa terhubung ke berbagai platform messaging lainnya. Ada juga risiko foto profil tersebar ke publik. Tim memutuskan membuat fitur chat di seluruh platform yang dimiliki OLX. Meskipun demikian, tetap ada pilihan untuk mencantumkan nomor telepon untuk mereka yang memilih berkomunikasi melalui telepon, SMS, dan WhatsApp.

Untuk tampilan foto di halaman utama, semangat yang ingin disampaikan adalah mengedepankan visual produk yang dijajakan oleh pengguna OLX. Visual dinilai sebagai kunci yang menarik bagi impulsive shopper untuk mengakses OLX. Dibantu fitur Nearby, pengguna akan dipermudah melakukan transaksi tergantung mereka berada.

Pemilihan warna ungu

Bila Anda mengakses aplikasi dan situs OLX Indonesia, tampilannya kini didominasi warna ungu sebagai bahasa komunikasi. Sebelumnya tampilan OLX didominasi oleh warna biru.

CMO OLX Indonesia Edward Kilian menjelaskan warna ungu melambangkan warna yang dinamis, bisa diterima semua gender, dan merepresentasikan secara kuat energi positif yang baru kepada publik.

Menurut Edward, warna ungu tergolong warna trendi yang diterima dengan baik di kalangan anak muda dan perempuan sebagai sasaran pengguna baru OLX. Warna ini juga masih diterima oleh kalangan laki-laki yang sudah sangat dekat dengan OLX.

Ungu kini menjadi bahasa komunikasi resmi OLX Indonesia / OLX Indonesia
Ungu kini menjadi bahasa komunikasi resmi OLX Indonesia / OLX Indonesia

“Ini akan memudahkan OLX untuk bisa mengajak kalangan masyarakat lebih luas, semakin pandai mengatur keuangan, dan berhemat dengan mengadopsi perilaku baru. Yaitu memanfaatkan barang yang tidak terpakai menjadi modal memiliki barang lain yang dibutuhkan penjual, menekan pengeluaran dengan membeli barang preloved namun kualitas bagus, dan harga yang jauh lebih murah,” terangnya.

Proses edukasi dan adaptasi

Pekerjaan The All New OLX belum berhenti pasca selesainya proses pengembangan. Masih ada tahap stabilisasi untuk memastikan proses edukasi dan adaptasi berjalan baik untuk pengguna setia maupun pengguna baru.

Doan mengaku ketika pertama kali meluncur banyak sekali keluhan yang masuk dari pengguna. Kebanyakan pengguna mengeluhkan tampilan di halaman utama yang berubah drastis. Tidak lagi disuguhi kategori, tetapi ditampilkan iklan baris yang sesuai lokasi pengguna.

Konsumen juga mengeluhkan tidak adanya nomor ponsel penjual sebagai metode komunikasi yang kini diganti dengan fitur chat. Terakhir, fitur Nearby dikeluhkan pengguna karena belum terbiasa.

“Perubahan yang drastis memang membutuhkan adaptasi terutama bagi pengguna lama. Makanya kami perlu tuntun mereka. Setiap keluhan yang kami terima dari pelanggan tidak ada yang sia-sia. Selalu dibicarakan dan dicarikan solusinya.”

Dalam proses kerjanya tim The All New OLX mendapat dukungan dari Grup OLX Global. Mereka berdiskusi dengan tim OLX dari berbagai belahan dunia. Selain itu, tim juga mendapat kewenangan dari manajemen OLX Indonesia untuk memutuskan hal yang mereka yakini baik.

Pengembangan teknologi

Di sisi teknologi, pengembangan The All New OLX mendorong pemanfaatan teknologi yang aman menggunakan protokol HTTPS. Fungsi tracker, yang sempat membuat “heboh”, tetap disematkan untuk user experience yang lebih baik.

Masih soal keamanan, tampilan baru ini juga memanfaatkan teknologi anti fraud menggunakan sistem machine learning. Tim OLX mengidentifikasi potensi fraud dari akun pengguna, kemudian memberikan rekomendasi ke machine learning untuk melakukan pendeteksian melalui foto, nama, dan akun media sosial.

“Teknologi tersebut memudahkan kami untuk bisa melakukan antisipasi bahkan pemblokiran kepada akun pengguna yang dinilai berisiko bakal melakukan fraud dalam aplikasi OLX,” kata CTO OLX Indonesia Rendra Toro.

Tim manajemen OLX Indonesia / OLX Indonesia
Tim manajemen OLX Indonesia / OLX Indonesia

Meskipun demikian, sebagai platform C2C. OLX Indonesia belum berencana menjadi perantara pembayaran, seperti menghadirkan rekening bersama (escrow account). OLX Indonesia berharap tetap berfungsi sebagai platform jual beli yang independen. Hal ini dianggap membedakan OLX dengan layanan lainnya.

“Mungkin nantinya jika OLX Indonesia memutuskan untuk menghadirkan fitur tersebut [bakal] lebih memanfaatkan kerja sama dengan pihak ketiga. Artinya kesempatan terbuka lebar untuk layanan fintech atau perusahaan teknologi terkait memberikan layanan tersebut bersama OLX Indonesia,” terang Daniel.

Risiko di balik perubahan

Nama besar dan jumlah pengguna yang cukup masif membuat perubahan memiliki risiko yang besar jika tidak diterapkan dengan benar. Daniel percaya hal tersebut dan berniat untuk menunjukkan keseriusan perusahaan menjadi lebih baik dengan semangat The All New OLX.

OLX Indonesia merupakan negara ketiga dalam Grup OLX yang melakukan pivoting dan perubahan dalam skala cukup besar. Tim negara lain yang telah melakukan perubahan adalah India dan Filipina.

OLX Filipina melakukan perubahan menggunakan sistem yang dimiliki OLX India (template), sementara OLX Indonesia menciptakan semua teknologi tersebut dari awal secara independen.

Daniel menyebutkan:

“Bukan hanya meyakinkan Grup OLX secara global, dengan konsep baru ini OLX Indonesia juga ingin meyakinkan pengguna setia dan pengguna baru bahwa platform ini bisa menjadi favorit dan diandalkan untuk mendapatkan keuntungan cepat dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan.”


Tim penyusun liputan The All New OLX Indonesia: Yenny Yusra, Marsya Nabila, dan Amir Karimuddin

Application Information Will Show Up Here

Transformasi Portal Informasi Kecantikan Female Daily Disambut Positif, Beberkan Rencana-Rencana 2014

Empat hari yang lalu, Female Daily Network mengumumkan secara resmi reorganisasi situs-situs yang dimilikinya. Mereka menutup dua situs, Fashionese Daily dan Travelers Daily, dan menggabungkannya ke Female Daily yang dirilis ulang dengan fokus portal informasi kecantikan. Meskipun cukup mengejutkan sejumlah pembaca setianya, respon pengunjung Female Daily sangat positif dan tercatat adanya kenaikan kunjungan sejak transformasi diumumkan.

Continue reading Transformasi Portal Informasi Kecantikan Female Daily Disambut Positif, Beberkan Rencana-Rencana 2014