Kiat Sukses Tingkatkan Skala Bisnis di Startup

Ketika startup sudah memiliki cukup banyak dana, anggota tim hingga produk yang diterima oleh pangsa pasar, tahap selanjutnya yang harus diperhatikan adalah masa peningkatan skala bisnis (scale-up). Mengidentifikasi peluang baru merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh agar startup Anda mampu mengalami kemajuan dan pastinya mengamankan pendapatan untuk jangka tahun-tahun mendatang.

Founder LinkedIn Reid Hoffman dalam tulisannya merangkum rahasia sukses para pakar dan ahli teknologi saat menjalani proses scale-up. Dan berikut poin-poin utama yang disorot Hoffman.

Tidak hanya pendanaan, proses scale-up membutuhkan pengembangan sumber daya pendukung lainnya

Yang perlu diperhatikan ketika Anda baru mulai melakukan scale-up, bukan hanya dana yang tersimpan akan digunakan secara sepenuhnya, namun Anda pun perlu untuk mempekerjakan pegawai lebih banyak. Siapkan diri Anda untuk memasuki teritori baru yang memacu Anda untuk bergerak lebih cepat, mengeluarkan uang lebih banyak dan tentunya dengan risiko lebih besar yang menentukan kesuksesan jangka panjang, jika Anda mampu menjalani proses scale-up.

Namun tak perlu terburu-buru untuk merekrut pegawai baru

Hindari untuk mempekerjakan banyak pegawai jika perusahaan Anda belum siap untuk melakukan scale-up. Seperti yang diungkapkan oleh Sam Altman, President at Y Combinator. Yang perlu diketahui adalah :

  • Airbnb membutuhkan waktu 9 bulan sampai akhirnya mempekerjakan satu orang pegawai.
  • Dropbox membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mempekerjakan pegawai pertama.
  • Stripe membutuhkan waktu 6 bulan sebelum akhirnya menambah satu pegawai baru.

Jika Anda belum yakin untuk menambah jumlah pegawai, upayakan jumlah tim yang ada untuk mengembangkan produk, ketika sudah waktunya secara alami penambahan pegawai akan terjadi.

Rekrut orang yang tepat untuk bisnis Anda

Proses perekrutan merupakan kunci keberhasilan dari proses scale-up. Dalam buku yang dirilis oleh Google dengan judul “How Google Works”, sebagian besar keberhasilan dari Google adalah proses perekrutan kandidat yang tepat. Secara pribadi Larry Page, Sergey Brin serta Brian Chesky mengulas satu persatu calon kandidat yang layak untuk dijadikan pegawai sedikitnya hingga 100 orang.

Yang perlu diperhatikan adalah proses perekrutan akan lebih mudah dilakukan ketika perusahaan sudah masuk ke tahap scale-up, namun demikian ketika jumlah pegawai makin bertambah jangan pernah menurunkan standar atau kualifikasi dari perusahaan. Seperti yang ditegaskan oleh Founder dan ex-CEO VMware Diane Greene.

Membutuhkan adaptasi cepat di setiap situasi

Setiap tahap yang akan dilalui memiliki sifat dan proses yang berbeda, untuk perlu dilakukan adaptasi dan penyesuaian di setiap tahap scale-up. Hal ini juga ditegaskan oleh Executive Chairman Alphabet Inc. Eric Shmidt perlunya dilakukan perubahan di setiap proses dan tahapan untuk tingkatkan skala bisnis.

Siap menghadapi kompetitor saat bisnis sudah bertumbuh

Salah satu alasan mengapa perusahaan wajib untuk melakukan scale-up adalah kompetitor. Seperti yang ditegaskan ex-CEO Mozilla John Lilly. Pada awal persaingan tidak begitu penting, karena target pasar sudah jelas dan mudah untuk disasar, namun ketika sudah memasuki tahap selanjutnya perusahaan lain akan melakukan hal yang sama, menawarkan produk serupa. Di sinilah persaingan dan jumlah kompetitor akan semakin meningkat.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Founder dan  CEO Airbnb Brian Chesky, yang perlu dilakukan ketika proses scale-up dilakukan adalah tidak harus tergesa-gesa, lakukan scale-up secara perlahan namun pasti dan dikerjakan dengan tepat. Seperti yang dilakukan oleh Brian dengan Airbnb, diawali dengan memfokuskan bisnis di kawasan Amerika Serikat sebelum merembet ke ranah yang lebih luas.

Fokus mendapatkan traction pengguna

Lebih baik memiliki 100 orang yang mencintai produk Anda dari pada memiliki 1 juta orang yang hanya menyukai produk Anda. Seperti yang diungkapkan oleh Co-Founder Y Combinator Paul Graham. Kesalahan terbesar dari pemilik startup adalah ketika waktunya membuat aplikasi berharap agar aplikasi tersebut langsung menjadi viral dan menjangkau jutaan pengguna. Hal tersebut menjadi tidak berguna jika jutaan orang tersebut hanya melihat dan menyukai saja.

Proses scale-up akan lebih mudah dilakukan jika produk yang Anda miliki telah berhasil meraih perhatian 100 orang yang bukan hanya menyukai produk Anda namun mencintainya.

Scale-up harus segera dilaksanakan pada momen yang tepat

Kapan waktunya untuk scale-up? VP Product Strategy LinkedIn mencatat beberapa poin penting yang wajib diketahui ketika sudah sampai saat yang tepat untuk melakukan scale-up. Ketika jumlah pegawai Anda sudah mencapai 150 orang atau lebih, merupakan pertanda yang pasti untuk segera melakukan scale-up. Selain itu di tahap ini biasanya perusahaan telah memiliki traction serta pendapatan. Untuk mendukung pertumbuhan organisasi, scale-up harus segera dilakukan.

Buatlah susunan tim untuk mendukung kinerja bisnis

Buatlah pengelompokan tim di perusahaan. Dengan demikian masing-masing tim akan saling mendukung kemajuan serta pergerakan dari perusahaan. Contoh sederhana yang dilakukan oleh Partner di Greylock dan ex-CEO Mozilla John Lilly adalah :

  • Tim 1 – Fokus kepada teknis, produk, desain, pertumbuhan dan beberapa poin yang mendukung pengembangan produk.
  • Tim 2 – Fokus kepada memberikan dukungan kepada Team 1 yang terdiri atas bagian legal, PR, CS, penjualan, operasional, HR dan lainnya.

Inovasi dimulai dari sebuah tim kecil

Produk terbaik dihasilkan dari tim dengan jumlah yang kecil. Meskipun saat ini perusahaan Anda sedang menjalani proses scale-up, selalu prioritaskan tim dengan jumlah yang kecil untuk menciptakan produk baru yang kreatif.  Seperti yang diceritakan oleh Eric Schmidt di Google selalu ada 1 hingga 2 orang yang bekerja dalam kelompok berbagi ide satu dan lainnya.

Contoh lain yang bisa ditiru adalah, Windows diciptakan oleh satu orang, UNIX dibuat oleh dua orang saja, Java dibuat oleh satu orang, Gmail berasal dari ide dua orang pegawai, Android berasal dari kumpulan ide tim yang kecil, Linux dibuat oleh satu orang dan contoh lainnya.

CEO menjalankan tugasnya dengan benar

Seorang CEO sebuah perusahaan wajib untuk memiliki kemampuan bekerja dengan cepat, memiliki kepekaan terhadap perkembangan produk, mampu menjadi pemimpin di bawah pengawasan para pemangku kebijakan dan yang pasti melakukan koordinasi yang baik saat proses scale-up. Pada dasarnya fungsi CEO dapat dikerucutkan menjadi tiga hal berikut:

  • Strategi.
  • Kultur (hanya Founder dan CEO yang bisa mendesain kultur bisnis).
  • Menentukan pihak manajemen senior untuk perusahaan.
  • Memiliki opsi terhadap produk (seorang CEO bisa secara fokus mengembangkan produk atau melakukan pengembangan yang lain untuk produk yang berbeda).

Perusahaan yang sedang berkembang menuntut CEO dan tentunya engineer untuk menciptakan inovasi terbaru. Ketika perusahaan Anda telah menjalani proses product market fit, tahap selanjutnya adalah scaling pendapatan dan mencari lanskap pertumbuhan, vertikal dan geografi yang berbeda.

Aplikasi LinkedIn Hadir dengan Tampilan Baru yang Lebih Mudah Dinavigasikan

Menyambut resolusi tahun baru, LinkedIn rupanya mencuri start dengan meluncurkan versi anyar dari aplikasi mobile-nya. Dalam beberapa bulan terakhir, jejaring sosial untuk para profesional ini sebenarnya cukup rajin meluncurkan aplikasi-aplikasi baru – Lookup salah satunya – akan tetapi perkembangan aplikasi utamanya malah terkesan agak stagnan.

Aplikasi LinkedIn versi 9.0.0 ini tak cuma membawa perubahan tampilan yang cukup drastis, tetapi juga dirancang dari nol supaya dapat memberikan pengalaman yang lebih simpel bagi para pengguna. Diungkapkan bahwa tujuan dari perubahan yang cukup signifikan ini adalah untuk memudahkan para profesional dalam berkomunikasi dengan jaringannya sekaligus mengakses konten yang relevan secepat mungkin.

Dalam versi anyarnya, aplikasi LinkedIn berfokus pada lima area yang dianggap sebagai elemen kunci dari jejaring sosial tersebut: Your Feed (Home), Me, My Network, Messaging dan Search.

Bagian Home akan menampilkan berbagai macam konten yang berasal dari jaringan Anda, berdasarkan relevansinya dengan industri, profesi dan bakat Anda sekaligus percakapan dan jenis konten yang membuat Anda tertarik. Maka dari itu, pengguna nantinya bakal diminta mencantumkan konten apa saja yang menarik buatnya. Berubah pikiran? Unfollow saja dengan satu sentuhan.

Me tentu saja akan menampung semua hal yang berkaitan dengan profil Anda – siapa saja yang melihat profil Anda, siapa yang meninggalkan komentar maupun yang membagikan post dari Anda. LinkedIn juga menjanjikan proses update profil yang jauh lebih mudah lewat bagian ini.

Selanjutnya, My Network akan menampilkan seputar jaringan profesional yang Anda bangun; siapa saja yang mendapatkan promosi maupun rekomendasi orang-orang yang mungkin Anda kenal. Tertarik memulai koneksi baru? Kirim pesan, lalu lanjutkan di bagian Messaging yang tampilannya kian simpel seperti aplikasi chatting pada umumnya.

Terakhir, fitur Search telah dirombak sehingga dapat menampilkan hasil dengan lebih cepat – 300 persen lebih cepat menurut pengakuan LinkedIn. Pada prakteknya, hasil pencarian akan ditampilkan secara real-time tanpa menunggu Anda selesai mengetik.

LinkedIn versi 9.0.0 ini sudah tersedia sekarang juga dan bisa Anda unduh lewat Google Play maupun App Store.

Sumber: LinkedIn Blog.

LinkedIn Lookup Bantu Anda Kenali Rekan Sepekerjaan

Saat bekerja di suatu perusahaan besar, mustahil bagi kita untuk mengenali semua rekan kerja yang ada, khususnya yang berada di divisi yang berbeda. Mengapa kita harus mengenal rekan kerja dari divisi yang berbeda? Well, terkadang kita perlu berkolaborasi dengan mereka dalam suatu proyek. Continue reading LinkedIn Lookup Bantu Anda Kenali Rekan Sepekerjaan

There Are Four Million LinkedIn Users in Indonesia

LinkedIn social network announced that it has reached a stunning number of four million users in Indonesia, one third of its total users in Southeast Asia. In Asia Pacific, the social network has successfully lured no less than 64 million users so far. Continue reading There Are Four Million LinkedIn Users in Indonesia

LinkedIn Tembus Empat Juta Pengguna di Indonesia

Jejaring sosial profesional LinkedIn mengumumkan bahwa jumlah anggotanya di Indonesia kini mencapai empat juta pengguna. Hal ini berarti sepertiga dari total pengguna LinkedIn di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Secara total jumlah pengguna LinkedIn di Asia Pasifik mencapai 64 juta orang.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus meningkat melihat pertumbuhan ekonomi yang impresif satu dekade belakangan ini, dimana pendapatan per kapitanya meningkat tiga kali lipat. Pertumbuhan ini akan menambah ketertarikan pada Indonesia, dimana para profesional non-Indonesia semakin banyak mencari tahu tentang perusahaan-perusahaan Indonesia,” ujar Managing Director LinkedIn untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Cliff Rosenberg.

Lebih lanjut Rosenberg mengatakan, “Sebagai kunci perekonomian di Asia Tenggara, profesional Indonesia mempunyai posisi yang bagus untuk bisa mengembangkan jaringannya di dalam maupun luar Indonesia. Hal ini dapat menghasilkan pertukaran pengetahuan dan kesempatan pengembangan ekonomi yang bagus, di mana LinkedIn yang menghubungkan profesional di seluruh dunia, bisa membantu para anggotanya mewujudkan hal ini.”

Profil pengguna LinkedIn di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Muda, mapan, senantiasa mobile, dan berkelas: 70% anggota LinkedIn di Indonesia berusia antara 25-44 tahun. Selain muda, mereka memegang posisi senior dalam perusahaannya – 71% menyandang jabatan manager atau lebih senior lagi, sementara 22% bertanggung jawab untuk membuat keputusan dalam organisasi mereka.
  • Senantiasa mobile : 86% anggota LinkedIn di Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile mereka setiap hari. Sebagian besar dari mereka senang mencari pengalaman baru dengan bepergian baik untuk berlibur (71% berlibur ke luar negeri dalam 1 tahun terakhir) ataupun kepentingan bisnis (61% bepergian ke luar kota dalam satu tahun terakhir)
  • Ambisius dalam mencari peluang pengembangan karir : 90% anggota LinkedIn di Indonesia ingin mencapai puncak karirnya dan 71% memandang LinkedIn sebagai alat penting yang bisa membantu percepatan karier mereka.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh LinkedIn, empat dari lima perusahaan yang paling banyak diikuti (di-follow) oleh profesional di Indonesia adalah perusahaan migas, yang disebut menjanjikan karier dengan gaji tinggi. Mereka adalah Chevron, BP, Shell, dan Pertamina. Satu perusahaan lagi adalah Unilever yang dikenal sebagai perusahaan FMCG dengan gaji dan jenjang karier menarik.

Dari orang-orang Indonesia yang terdaftar di LinkedIn, lima universitas lokal yang paling representatif adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Bina Nusantara.

[Gambar: Twin Design/Shutterstock.com]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

LinkedIn Tembus Empat Juta Pengguna di Indonesia

Ilustrasi Penggunaan LinkedIn di Kantor / Shutterstock

Jejaring sosial profesional LinkedIn mengumumkan bahwa jumlah anggotanya di Indonesia kini mencapai empat juta pengguna. Hal ini berarti sepertiga dari total pengguna LinkedIn di Asia Tenggara disumbangkan oleh Indonesia. Secara total jumlah pengguna LinkedIn di Asia Pasifik mencapai 64 juta orang.

Continue reading LinkedIn Tembus Empat Juta Pengguna di Indonesia

10 Kata Paling Populer di LinkedIn dan 6 Langkah Manjur untuk Membuat Profil Anda Istimewa

Menulis CV (curriculum vitae) atau sekedar profil kerja di LinkedIn itu gampang-gampang susah. Di satu sisi, kita hanya perlu mendeskripsikan bakat maupun keunikan diri masing-masing. Di sisi lain, keunikan itu tidak lagi terdengar istimewa saat jutaan orang lain mengungkapkan hal yang sama persis. Continue reading 10 Kata Paling Populer di LinkedIn dan 6 Langkah Manjur untuk Membuat Profil Anda Istimewa

Krishna Zulkarnain Anchors at LinkedIn APAC

Krishna Zulkarnain, an ex-official of Google Indonesia, finally anchors himself at LinkedIn APAC. Zulkarnain, who previously held the position of Country Marketing Manager at Google Indonesia for around 3,5 years, is now the Head of APAC Marketing for LinkedIn Sales Solutions, stationed in Singapore.

Continue reading Krishna Zulkarnain Anchors at LinkedIn APAC

Krishna Zulkarnain Berlabuh di LinkedIn Asia Pasifik

Krishna Zulkarnain Saat di Google / Dok. Pribadi

Mantan petinggi Google Indonesia, Krishna Zulkarnain, akhirnya berlabuh di LinkedIn Asia Pasifik. Krishna, yang sebelumnya menjabat sebagai Country Marketing Manager Google Indonesia, per Januari ini menjadi Head of APAC Marketing untuk LinkedIn Sales Solutions, yang berkedudukan di Singapura. Krishna berkiprah bersama Google Indonesia selama sekitar 3,5 tahun.

Continue reading Krishna Zulkarnain Berlabuh di LinkedIn Asia Pasifik