Manajemen Konflik: Pengertian, Fungsi, dan Tahapannya

Terjadinya konflik memang tak bisa dihindari, tak terkecuali di dunia bisnis yang bersinggungan dengan banyak pihak. Baik secara internal maupun eksternal, konflik akan selalu ada. Tinggal bagaimana kita mencari cara untuk mencegah hingga mengatasi konflik yang terjadi.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan manajemen konflik yang benar, contohnya dengan bernegosiasi. Nah, artikel ini akan membahas setiap pertanyaanmu mengenai manajemen konflik, mulai dari pengertian hingga penerapannya. Pantengin terus ya!

Apa Itu Manajemen Konflik?

Menurut KBBI, manajemen artinya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan konflik adalah peristiwa yang terjadi ketika dua atau lebih pihak saling bertentangan atau berselisih.

Secara teori, banyak ahli yang mengemukakan pengertian manajemen konflik seperti Howard Ross, Minnery, hingga Johnson & Johnson. Menurut Ross, manajemen konflik adalah langkah-langkah penyelesaian konflik yang diarahkan ke hasil tertentu, seperti ketenangan, kreatif, hingga bermufakat.

Gampangnya, manajemen konflik adalah cara untuk mengelola konflik untuk meredam kemungkinan buruk akibat konflik seperti permusuhan, perpecahan, hingga persaingan tidak sehat. Manajemen konflik sendiri bisa dilakukan secara mandiri, kerjasama baik dengan atau tanpa pihak ketiga, hingga mengambil keputusan antara kedua belah pihak.

Fungsi Manajemen Konflik dalam Organisasi

Penggunaan manajemen konflik memiliki berbagai fungsi, misalnya untuk mencegah gesekan antara atasan dan bawahan. Bahkan, dalam Islam, manajemen konflik juga dianjurkan, misalnya lebih baik bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah.

Berikut 3 fungsi penerapan manajemen konflik:

Meningkatkan kreativitas dan produktivitas pekerja

Tujuan utama manajemen konflik adalah untuk menghindari perselisihan atau bahkan permusuhan. Nah, dengan penerapan manajemen konflik yang baik, maka konflik-konflik yang terjadi bisa diatasi bahkan dicegah sebelum konflik menjadi parah.

Dengan minimnya gesekan, maka kinerja anggota akan semakin baik. Tentu ini akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas kerja. Pekerja dapat bekerja dengan maksimal tanpa perlu pusing memikirkan masalahnya dengan atasan.

Selain bagi pekerja sendiri, kinerja yang baik juga akan berpengaruh pada hasil pekerjaan yang semakin cepat dan semakin baik atau kreatif. Pada akhirnya, kinerja yang baik juga mempengaruhi pertumbuhan bisnis yang dijalankan.

Mengurangi kesenjangan antar pekerja

Jika terjadi konflik, suasana kerja pasti tidak mengenakkan. Atmosfer positif yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide-ide kreatif menjadi hilang. Terlebih, jika konflik tidak segera ditangani, satu pihak bisa jadi memiliki relasi yang buruk dengan pihak lainnya.

Maka dari itu, manajemen konflik penting untuk mengurangi kesenjangan antar satu pihak dengan yang lainnya. Selain itu, manajamen konflik juga penting dilakukan agar masing-masing pihak saling menghormati.

Melatih kemampuan penyelesaian konflik

Meski konflik cenderung dilihat sebagai hal buruk, namun ada sisi lain mengapa konflik itu penting adanya. Konflik memang akan selalu ada, namun upaya organisasi untuk mengatasinya setiap kali ia datang pada akhirnya akan membuahkan hasil.

Organisasi akan terbiasa dengan adanya konflik, lalu menjadikan manajemen konflik sebagai hal yang mudah untuk dilakukan. Tentunya, ini juga dapat mengasah kemampuan menentukan solusi yang lebih tepat untuk konflik yang terjadi di masa depan.

Tahapan Manajemen Konflik

Untuk menerapkan manajemen konflik, berikut 5 tahapan umum yang sering dilakukan.

Identifikasi

Yang pertama adalah identifikasi permasalahan. Di tahap ini, kamu harus bisa menemukan jawaban atas apa kira-kira yang menjadi penyebab terjadinya konflik. Mulai dari mengetahui pihak mana saja yang berselisih, akar permasalahan, skala konflik, hingga dampak yang mungkin terjadi.

Tahap awal merupakan tahap yang penting untuk mengukur dampak akhir yang ditimbulkan. Semakin dini kamu mengidentifikasi adanya konflik, semakin minim pula akibat yang ditimbulkan dari konflik tersebut, tentu tetap harus dibarengi dengan strategi manajemen konflik yang baik.

Diagnosis

Pada tahap ini, kamu harus melakukan analisis dan pemetaan konflik secara menyeluruh terhadap hasil identifikasi awal. Kemudian, buatlah diagnosis atau statement atas konflik yang terjadi. Misalnya, yang terjadi ternyata “konflik vertikal antara manajer dan anggota tim karena sistem kerja yang tidak teratur”.

Dari situ, kamu juga harus menyiapkan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian beserta konsekuensinya yang bisa diterima oleh kedua belah pihak dan tidak berat sebelah.

Kesepakatan solusi

Di tahap ini, kedua belah pihak dipertemukan. Kamu sebagai penengah misalnya, menjabarkan berbagai opsi penyelesaian yang sudah dibuat di tahap sebelumnya. Kemudian, biarkan kedua pihak menimbang hingga sepakat untuk memilih mana solusi terbaik untuk keduanya.

Penerapan solusi

Sepakat terhadap solusi yang dipilih bukanlah akhir dari konflik, melainkan kedua pihak juga harus diawasi masing-masing untuk menerapkan apa yang sudah disepakati. Jika kesepakatan memerintahkan kedua pihak tidak boleh ikut campur urusan masing-masing, maka keduanya harus mematuhi hal tersebut.

Jika kesepakatan juga ditulis beserta sanksi, maka kedua pihak juga terkena pasal ini jika melanggar. Maka dari itu, perlu adanya pengawas untuk mengevaluasi penerapan kedua pihak atas kesepakatan yang ada.

Evaluasi

Selain memantau pelaksanaan kesepakatan, penerapan solusi juga harus dievaluasi. Ini dilakukan untuk melihat seberapa efektif solusi yang telah dipilih. Jika sudah baik, maka kamu tak perlu khawatir lagi jika konflik terjadi lagi.

Sebaliknya, jika evaluasi menemui nilai yang buruk, maka kedua pihak harus memulai kembali tahapan kesepakatan solusi untuk memilih solusi yang baru.

Jenis-Jenis Manajemen Konflik

Ada 5 jenis atau tipe yang sering digunakan untuk melancarkan strategi manajemen konflik, di antaranya:

Accommodating

Jenis pertama adalah akomodasi. Pada dasarnya, jenis ini menitikberatkan pada kepentingan dua pihak yang cara penyelesaiannya dilakukan oleh pihak ketiga. Di sini, pihak ketiga harus mendengarkan dan mengumpulkan setiap pendapat dari kedua belah pihak.

Kemudian, pihak ketiga memberikan beberapa solusi yang dapat mengadopsi kedua kepentingan, ataupun bisa juga berat sebelah.

Avoiding

Selanjutnya adalah teknik menghindari, atau manajemen konflik apatis. Jenis ini dipilih untuk mencegah dan menghindari potensi konflik. Tujuan utama dari jenis ini memang untuk preventif atau pencegahan jangan sampai konflik terjadi.

Dalam konteks organisasi, yang bertanggung jawab atas hal ini harus memiliki daya analisis yang kuat terhadap ekosistem perusahaan. Ia harus peka dan dapat mengidentifikasi sedini mungkin adanya konflik sekaligus menentukan kebijakan preventif sebelum konflik benar-benar terjadi.

Compromising

Jenis ini dikenal sebagai pilihan strategi yang positif karena kedua pihak yang berselisih memilih berkompromi untuk mengambil solusi untuk kepentingan bersama. Tujuannya, hasil kesepakatan yang ada memberikan pengaruh positif bagi kedua pihak.

Terdapat 4 cara penyelesaian dengan compromising yaitu: separasi, atrasi, menyogok, dan keputusan yang diambil secara kebetulan.

  1. Separasi, artinya kedua pihak dipisahkan.
  2. Atrasi, artinya kedua pihak menyepakati keputusan pihak ketiga.
  3. Mengambil keputusan karena kebetulan bisa dilakukan, bisa secara sederhana namun tetap mengikuti aturan yang ada.
  4. Menyogok mungkin terdengar culas, namun jika memang kedua pihak menyepakatinya, maka hal ini sah-sah saja dilakukan.

Collaborating

Jenis ini juga dianggap memiliki output yang positif karena setiap anggota dari kedua pihak dipersilakan untuk bekerja sama menyelesaikan konflik. Namun, untuk catatan, strategi ini hanya bisa dilakukan jika kedua pihak sepakat untuk mencari solusi dengan tujuan kepentingan bersama.

Competing

Jenis ini membutuhkan pihak ketiga untuk membiarkan kedua pihak saling berkompetisi dengan sehat sebagai bentuk penyelesaian masalah. Meski terlihat adil di beberapa kasus, namun hasilnya masih terkesan “hitam-putih” karena akan ada pihak yang menang dan kalah.

Conglomeration

Pada jenis ini, sebuah pihak akan menggabungkan beberapa strategi yang sudah disebutkan di atas. Tentunya, ini akan memakan biaya dan waktu, misalnya menyewa pihak ketiga, hingga pertemuan-pertemuan dengan pihak yang saling berselisih.

Contohnya, manajemen konflik dengan jenis utama strategi kompromi bisa menggunakan cara accommodating atau collaborating agar tidak merugikan kedua belah pihak.

Demikian pembahasan kita hari ini tentang seluk beluk manajemen konflik. Apakah kamu sudah paham sejauh ini? Jika belum maka dalami lagi soal manajemen konflik karena hal ini juga penting secara personal.

Kamu tentu tak ingin memutus hubungan dengan sahabat karibmu karena konflik yang sebenarnya bisa diselesaikan bukan?

Sumber gambar header: Unsplash

Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Keberhasilan Usaha

Setiap pelaku usaha tentu menginginkan usaha yang dijalani mencapai keberhasilan. Keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti kinerja keuangan atau pun image perusahaan.

Keberhasilan usaha sendiri sangat dipengaruhi dari cara pengelolaannya. Maka dari itu, dalam mencapai keberhasilan tersebut, pelaku usaha perlu memahami  faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha, sehingga, dapat diimplementasikan saat mengelola usaha.

Tanpa mengetahui faktor-faktor tersebut, usaha akan sulit bertahan lama. Sebab, keberhasilan dalam usaha tidak dapat dicapai secara instan. Dalam berbisnis perlu adanya strategi, adaptasi juga inovasi yang dipikirkan guna meningkatkan daya jual usaha.

5 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi kunci keberhasilan usaha, bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya.

1. Sumber Daya Manusia (SDM) Perusahaan

Dalam menjalankan suatu usaha, sumber daya manusia tentu selalu dibutuhkan dalam menunjang kemajuan usaha. Pegawai, karyawan, buruh atau tenaga kerja yang berdaya menjadi unsur penting dalam pengelolaan kegiatan usaha.

Meski saat ini banyak pekerjaan manusia yang diambil alih oleh mesin atau alat mekanis dan otomatis, di dalam banyak hal, tenaga manusia masih diperlukan. Manusia masih memegang peranan penting bagi keberhasilan usaha

2. Fasilitas Fisik Perusahaan

Fasilitas fisik perusahaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan, guna menunjang kegiatan usaha seperti produksi dan operasional. Fasilitas tersebut dapat berupa tempat untuk melakukan produksi, hingga tempat konsumen mencari barang atau jasa dari usaha tersebut.

Ada pun fasilitas fisik perusahaan, meliputi:

  • Lokasi usaha, yakni tempat perusahaan melakukan kegiatan kerja.
  • Bangunan, dapat berupa gedung yang dibutuhkan usaha.
  • Tata letak fasilitas produksi yang tepat.
  • Lingkungan kerja yang nyaman mempengaruhi kinerja pegawai.

3. Modal Usaha

Modal usaha merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk perputaran roda usaha. Modal usaha yang dimiliki pelaku usaha dalam menjalankan bisnis haruslah cukup dan dikelola dengan baik. Namun, realitanya, pelaku usaha masih kerap dihadapi dengan permasalahan kekurangan modal.

Meski begitu, saat ini kesempatan bagi pelaku usaha untuk keluar dari permasalahan tersebut semakin luas. Misalnya, dengan solusi lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan fintech yang memberikan kredit usaha bagi pelaku usaha.

4. Manajemen (Keahlian Pengolahan)

Faktor manajemen di sini maksudnya yakni kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi keseluruhan faktor usaha yang tersedia dan diperlukan. Keahlian dalam melakukan kegiatan tersebut dapat menunjang keberhasilan usaha.

5. Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan yang berpengaruh pada keberhasilan usaha dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni lingkungan umum (general environment) dan lingkungan khusus (specific environment).

Lingkungan umum adalah lingkungan perusahan yang berpengaruh tidak langsung di perusahaan. Sedangkan, lingkungan khusus adalah lingkungan perusahaan berpengaruh dan berkontribusi langsung dalam perkembangan perusagaan dalam mencapai tujuan. Misalnya:

  • Lingkungan pelanggan.
  • Lingkungan penyedia.
  • Lingkungan pesaing.
  • Lingkungan teknologi.
  • Lingkungan sosio-politik.

Demikian serangkaian faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Semoga dapat bermanfaat bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan dan memajukan usahanya.

Menerapkan Metode FIFO untuk Manajemen Persediaan Barang

Metode FIFO adalah salah satu metode manajemen persediaan barang dalam bisnis. Selain FIFO, terdapat dua metode lainnya, yaitu LIFO dan Avarage. Namun, jika dibandingkan dengan dua metode tersebut, metode FIFO menjadi metode yang banyak diterapkan oleh banyak bisnis. Mengapa begitu?

Sebelum masuk ke jawaban dari pertanyaan di atas, simak definisi lengkap dari metode FIFO di bawah ini.

Apa Itu Metode FIFO?

Hal pertama yang harus Anda ketahui mengenai metode FIFO adalah FIFO merupakan singkatan dari First In First Out. Dari kepanjangannya tersebut, Anda mungkin sudah memahami maksud dari metode FIFO ini.

 

metode fifo adalah

 

FIFO adalah sebuah metode yang digunakan dalam manajemen persediaan barang dimana barang yang pertama masuk menjadi barang yang juga pertama keluar. Dengan kata lain, stok barang yang masuk lebih dahulu akan menjadi barang yang dijual atau digunakan lebih dahulu.

Pengertian dari metode ini berbanding terbalik dengan metode LIFO. LIFO adalah singkatan dari Last In First Out dimana barang yang masuk terakhir akan menjadi barang yang dijual atau digunakan pertama.

Penerapan FIFO sebagai metode manajemen persediaan barang ini didasari dengan anggapan bahwa biaya pembelian produk harus disesuaikan dengan hasil penjualan. Kemudian, biaya persediaan produk yang terakhir masuk akan menjadi patokan biaya persediaan barang yang masih tersisa hingga akhir suatu periode.

Kelebihan Metode FIFO

Setelah memahami definisi dari metode FIFO sendiri, selanjutnya Anda akan masuk ke pembahasan mengenai kelebihan dari metode FIFO yang mungkin menjadi alasan dari banyaknya bisnis yang menerapkan metode ini.

Kelebihan metode FIFO yang pertama adalah metode ini sangat cocok untuk bisnis dengan produk yang memiliki masa kedaluwarsa. Dengan metode first in first out, maka kemungkinan persediaan barang kedaluwarsa menumpuk sangatlah kecil, yang mana ini akan membawa Anda ke keuntungan lainnya yaitu meminimalisir risiko kerugian.

Dikarenakan setiap barang yang masuk lebih dahulu juga akan dijual lebih dahulu, maka hal ini akan mengurangi adanya barang yang berdebu atau rusak akibat disimpan terlalu lama. Sehingga, bisnis akan terhindar dari kerugian akibat menjual barang yang tidak layak jual.

Kelebihan lainnya dengan menerapkan metode FIFO untuk manajemen persediaan barang adalah bisnis Anda tidak melanggar hukum. Mengapa? Karena dengan menerapkan metode FIFO ini artinya Anda membayar pajak sesuai dengan laba riil yang dihasilkan.

Jumlah pajak yang harus dibayarkan memang lebih besar dibandingkan dengan bisnis yang menerapkan metode LIFO. Meskipun begitu, selalu ingat untuk tetap patuh pada peraturan dan tidak menempatkan bisnis Anda dalam bahaya.

Demikian informasi mengenai metode manajemen persediaan barang First In First Out. Jika bisnis Anda menjual produk dengan masa kedaluwarsa, metode FIFO adalah metode yang cocok untuk Anda terapkan. Selamat mencoba!

7 Tips Manajemen Gaji Karyawan dengan Bukugaji untuk Pemula

Manajemen gaji karyawan adalah salah satu hal yang harus Anda kuasai ketika Anda akhirnya memutuskan untuk merekrut karyawan untuk usaha Anda. Apabila Anda pemilik usaha kecil dan menengah yang sebelumnya tidak memakai karyawan dan kemudian Anda berencana untuk merekrut karyawan, menyusun gaji karyawan tentu menjadi hal yang baru bagi Anda.

Aplikasi Bukugaji Business bisa menjadi alat bantu pilihan Anda untuk menyusun hingga membayar gaji karyawan setiap bulannya. Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda menyusun gaji untuk karyawan Anda. Informasinya akan dibahas secara lengkap pada artikel ini.

Tips Manajemen Gaji Karyawan

Terdapat tujuh tips yang harus Anda perhatikan ketika Anda menyusun gaji untuk karyawan Anda. Mulai dari menentukan nominal gaji hingga ke proses pembayaran gaji itu sendiri. Di bawah ini adalah informasi lengkapnya untuk Anda.

Sesuaikan Nominal Gaji dengan Jam dan Beban Kerja

Menentukan nominal gaji adalah hal pertama yang harus Anda lakukan, bahkan sebelum memulai perekrutan, karena gaji, beban kerja, dan jumlah jam kerja adalah hal-hal yang menjadi pertimbangan karyawan saat akan melamar ke tempat Anda.

Maka dari itu, sebaiknya sesuaikan nominal gaji dengan jam kerja dan beban kerja karyawan agar tidak terjadi tumpang tindih antara hak dan tanggung jawab karyawan.

Harian/Mingguan/Bulanan

Selain nominal gaji, sistem perhitungan gaji juga perlu Anda pikirkan. Apakah Anda ingin membayar karyawan secara harian, mingguan, atau bulanan. Sebagai contoh, jika Anda ingin membayar karyawan sebesar 70 ribu per hari dengan jadwal kerja 5 hari dalam seminggu, maka karyawan akan mendapatkan gaji berkisar 1,4 juta per bulannya.

Namun, perlu diketahui jika Anda memilih perhitungan gaji secara harian, maka nominal gaji karyawan akan berkurang ketika karyawan tidak masuk kerja.

Tentukan Uang Lembur dan Bonus

Ketika karyawan bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan, Anda perlu memberikan apresiasi dengan menambahkan uang lembur atau bonus ke dalam gaji. Anda bisa menetapkan sendiri jumlah uang lembur dan bonus sesuai dengan kemampuan.

Tentukan Tunjangan

Selain gaji pokok, Anda juga bisa memberikan tunjangan kepada karyawan. Jenis tunjangan yang bisa Anda berikan diantaranya tunjangan uang makan, transport, bensin, parkir, dan lain-lain. Untuk menambahkan tunjangan untuk karyawan di aplikasi Bukugaji, Anda juga bisa melihat cara lengkapnya di artikel cara menggunakan aplikasi Bukugaji.

Tentukan Tanggal Pembayaran Gaji Setiap Bulannya

Setelah menentukan berapa nominal gaji, tunjangan, dan bonus karyawan, selanjutnya Anda perlu menentukan tanggal pembayaran gaji setiap bulannya. Anda bisa memilih pembayaran di akhir bulan, di awal bulan, atau tanggal spesifik lainnya.

Berikan Slip Gaji Kepada Karyawan

Ketika pembayaran gaji dilakukan, jangan lupa untuk memberikan slip gaji kepada karyawan agar karyawan dapat melihat detail gaji setiap bulannya. Jika Anda menggunakan aplikasi Bukugaji untuk melakukan pembayaran gaji karyawan, Anda juga bisa mengirim slip gaji karyawan melalui aplikasi ini.

Simpan Laporan Gaji Karyawan

Selain slip gaji untuk karyawan, Anda juga bisa melihat dan mengunduh laporan gaji karyawan dari aplikasi Bukugaji Business untuk Anda simpan sebagai bukti Anda telah melakukan pembayaran gaji setiap bulannya dengan jumlah yang tertera. Begini langkah-langkahnya:

  • Buka aplikasi Bukugaji Business.
  • Masuk ke menu Salary.
  • Klik tombol Report untuk melihat laporan gaji karyawan.

 

manajemen gaji karyawan

 

  • Kemudian, klik Print.

 

manajemen gaji karyawan

 

  • Lalu, klik Download PDF untuk mengunduh laporan.

 

manajemen gaji karyawan

 

Nah, itu dia tujuh hal dalam manajemen gaji karyawan yang perlu Anda perhatikan ketika Anda berencana untuk merekrut karyawan. Anda bisa menggunakan aplikasi Bukugaji Business untuk membantu Anda mengelola berbagai aspek dalam pengelolaan karyawan, termasuk pembayaran gaji karyawan.

Aplikasi Pendukung Produktivitas untuk Manajemen Kerja Tim yang Lebih Baik

Istilah Work from Home sebenarnya gak terlalu asing bagi mereka yang sudah terbiasa jadi freelancer. Tetapi, perubahan yang mendadakn tentu akan berdampak jika harus dilakukan oleh seluruh staff dalam satu perusahaan. Oleh karena itu, persiapan tool pendukung harus dilakukan dengan baik.

Continue reading Aplikasi Pendukung Produktivitas untuk Manajemen Kerja Tim yang Lebih Baik

Mengatur keuangan dengan aplikasi Amplop.in

Tanggal 28 Februari kemarin diluncurkan sebuah layanan yang berguna untuk membantu pengguna dalam mengatur keuangan, Amplop.in.

Layanan yang berhubungan dengan pengaturan keuangan asal Indonesia memang tidak sepenuhnya layanan baru, sebelum DailySocial pernah membahas NgaturDuit.com, yang juga memberikan layanan utama untuk membantu pengguna dalam mencatat aktivitas keuangan mereka dan membantu mengaturnya.

Amplop.in merupakan aplikasi perencana keuangan berbasis web yang menawarkan beberapa layanan antara lain, mencatat transaksi baik itu pendapatan atau pengeluaran, membantu pengguna untuk menetapkan prioritas, hasil dan proses evaluasi dari transaksi keuangan yang terjadi serta menggunakan filosofi amplop dan tampilan yang berupa kalender.

Continue reading Mengatur keuangan dengan aplikasi Amplop.in