Twitter Kini Dilengkapi Fitur Sticker untuk Membuat Foto yang Lebih Ekspresif

Di tahun 2016 ini, sticker merupakan elemen pendukung yang umum kita jumpai dalam media sosial maupun aplikasi pesan instan. Facebook, LINE, bahkan iMessage di iOS 10 pun juga dibekali dengan fitur sticker. Sadar akan pentingnya sticker di mata pengguna, Twitter pun ikut menyajikan fitur tersebut.

Kendati demikian, penggunaan sticker dalam Twitter sedikit berbeda, yaitu sebagai cara baru untuk berekspresi dengan foto. Yup, sticker dalam Twitter diperlakukan layaknya tool untuk menyunting foto. Anda bisa memilih beberapa sticker sekaligus dan menambatkannya ke bagian-bagian tertentu dalam foto.

Twitter membagi sticker ke dalam beberapa kategori. Ada aksesori, binatang, makanan, atau berdasarkan event tertentu seperti libur musim panas dan sticker tentang kelulusan. Masing-masing sticker yang Anda tempatkan di atas foto bisa dibesar-kecilkan ukurannya, diputar dan dipindah posisinya sesuka hati.

Menariknya, Twitter juga memperlakukan sticker seperti hashtag, yang berarti pengguna lain akan lebih mudah menemukan foto unggahan Anda yang dihiasi oleh sticker. Saat melihat sebuah foto yang memiliki sticker, Anda bisa menyentuh sticker tersebut dan seketika itu pula muncul timeline baru yang menampilkan foto-foto dari pengguna lain yang memakai sticker yang sama tapi dengan cara yang berbeda.

Dalam beberapa minggu ke depan, fitur sticker ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna Twitter untuk Android dan iOS. Sticker juga akan muncul di twitter.com dan pengguna juga bisa mengkliknya satu per satu untuk menemukan berbagai foto ekspresif dari seluruh dunia.

Sumber: Twitter Blog. Gambar header: Twitter via freestocks.org.

Instagram Kini Memiliki Lebih dari Setengah Miliar Pengguna

Peningkatan kualitas kamera smartphone dari tahun ke tahun yang sangat signifikan membuat layanan berbagi foto dan video macam Instagram semakin naik daun. Menjalani debutnya hampir enam tahun silam, Instagram kini sudah memiliki lebih dari 500 juta pengguna, dan 300 juta di antaranya merupakan pengguna aktif yang memakai Instagram setiap harinya.

Angka setengah miliar ini cukup fenomenal, apalagi mengingat baru sembilan bulan yang lalu Instagram mengumumkan jumlah penggunanya telah menembus angka 400 juta. Sebagai perspektif, Amerika Serikat yang merupakan negara dengan populasi terbesar ketiga saja dihuni oleh sekitar 323 juta jiwa.

Meski Amerika Serikat merupakan kampung halamannya, nyatanya sebagian besar pengguna Instagram – lebih dari 80 persen – tinggal di luar Negeri Paman Sam tersebut. Yup, komunitas pengguna Instagram punya ragam budaya yang begitu luas.

Pertumbuhan jumlah penggunanya juga tergolong cepat; saat diakuisisi oleh Facebook pada bulan April 2012, jumlah pengguna Instagram waktu itu hanya berkisar 30 juta saja. Pun demikian, 500 juta masih tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan WhatsApp atau malah Facebook sendiri.

Baik WhatsApp dan Facebook sejauh ini sudah menembus angka 1 miliar pengguna. WhatsApp mencapainya di bulan Februari lalu, sedangkan Facebook mempunyai 1,65 miliar pengguna aktif per akhir Maret 2016 kemarin.

Sumber: VentureBeat dan Instagram Blog. Gambar header: Instagram via Pixabay.

Video di Twitter dan Vine Sekarang Bisa Sampai 140 Detik

Menanggapi tingginya popularitas konten video di Twitter – jumlahnya meningkat lebih dari 50 persen sejak awal 2016 – jejaring sosial berlambang burung tersebut baru-baru ini meluncurkan update yang akan memberikan pengalaman baru bagi pengguna dalam mengonsumsi konten video.

Pembaruan yang paling utama adalah mengenai durasi maksimum dari video yang dapat diunggah. Sebelum ini, durasi maksimumnya cuma dibatasi 30 detik saja. Sekarang, pengguna dapat mengunggah video hingga 140 detik lamanya. Update ini berlaku untuk Twitter versi iOS, Android dan web, serta akan segera menyusul ke versi Mac dan Windows.

Pembaruan yang kedua menurut saya sedikit terinspirasi dari apa yang telah dilakukan Facebook, yakni video full-screen yang diikuti oleh video-video terkait di bawahnya. Jadi ketika suatu video atau Vine Anda sentuh, tampilannya akan berubah menjadi full-screen, dan Anda bisa scroll ke bawah untuk menyimak video-video lain yang relevan. Lebih jelasnya bisa Anda lihat sendiri dalam video berikut.

Selain video di Twitter, Vine juga kedapatan update serupa yaitu peningkatan durasi maksimum hingga 140 detik. Pun demikian, Twitter memastikan bahwa video berdurasi 6 detik yang sudah menjadi ciri khas Vine sejak awal tetap akan menjadi fokus utama.

Pengguna bisa menekan tombol "Watch more" untuk menonton versi panjang suatu video / Vine
Pengguna bisa menekan tombol “Watch more” untuk menonton versi panjang suatu video / Vine

Lewat update baru ini, pada dasarnya video 6 detik di Vine akan diperlakukan layaknya trailer untuk sebuah film pendek. Yang muncul di timeline pengguna masih merupakan video looping berdurasi 6 detik seperti biasa, akan tetapi pengguna juga bisa menekan tombol “Watch more” untuk menyaksikan versi lengkapnya yang ditampilkan secara full-screen.

Fitur baru Vine ini akan diluncurkan secara bertahap, diawali dengan sejumlah kreator terpilih, kemudian baru menyebar ke semua pengguna.

Sumber: Twitter Blog dan Vine Blog. Gambar header: Twitter via freestocks.org.

Extension Chrome Ini Sulap Tampilan Facebook Menjadi Lebih Rapi dan Bebas Iklan

Tampilan Facebook yang kita tahu sekarang tentunya sudah berbeda jauh daripada dulunya. Namun meski sekarang sudah terkesan rapi, masih ada saja sejumlah elemen yang membuat tampilan Facebook terasa terlalu ramai dan acak-adut. Utamanya tentu saja adalah iklan dan Suggested People atau Group yang ditempatkan di sisi kanan.

Kalau Anda menggunakan browser Chrome dan seringkali merasa terganggu oleh kedua elemen tadi, Anda bisa meminta bantuan extension bernama Flatbook. Sesuai namanya, Flatbook akan mengubah tampilan Facebook menjadi jauh lebih datar dan bersih, tapi di saat yang sama masih menyajikan akses cepat ke berbagai menu.

Usai meng-install extension, Anda bisa segera menikmati tampilan barunya dengan langsung membuka situs Facebook. Seketika itu juga Anda akan menyadari betapa bersihnya sisi kanan Facebook tanpa iklan maupun rekomendasi orang-orang yang kemungkinan kita kenal.

Tampilan messaging Facebook setelah dipermak oleh Flatbook / Chrome Web Store
Tampilan messaging Facebook setelah dipermak oleh Flatbook / Chrome Web Store

Di sebelah kiri, Flatbook menyajikan akses cepat ke berbagai fitur, termasuk halnya fitur peta interaktif untuk Facebook Live yang baru diluncurkan belum lama ini. Flatbook bahkan juga menyediakan shortcut ke koleksi foto atau video Anda pada sidebar kiri ini.

Secara keseluruhan, mungkin Flatbook terkesan kurang begitu bermanfaat buat sebagian besar pengguna. Namun kalau Anda menginginkan tampilan yang lebih bersih dan sudah kesal melihat deretan Suggested People atau Group, Anda bisa mengunduh Flatbook langsung lewat Chrome Web Store, gratis.

Sumber: Lifehacker.

[Tips] Berbagi Foto Ke Instagram Lewat Share Extension di iPhone

Instagram lagi rajin mengeluarkan update. Setelah hampir sebulan yang lalu mereka mendesain ulang aplikasi dengan logo serta tampilan baru, belum lama ini Instagram menghadirkan update di algoritma timeline.

Instagram tak lagi mengurutkan foto berdasarkan waktu posting. Sebaliknya, Instagram menggunakan algoritma khusus untuk menampilkan foto terbaik yang ada di timeline lebih dahulu.

Bagi sebagian orang hal ini merupakan hal yang kurang baik, misalnya bagi online shop yang menggunakan Instagram untuk berjualan. Namun bukan hal ini yang akan saya bahas lebih lanjut, melainkan tambahan fitur di aplikasi Instagram iOS yang membuat fitur upload foto di Instagram semakin mudah.

Di versi aplikasi terbarunya, Instagram akhirnya memberikan fitur share extensions di iPhone. Singkatnya kini Anda bisa membagikan foto langsung dari aplikasi Photos ataupun aplikasi yang lain selama memiliki tombol share. Cara menggunakannya pun mudah, seperti ini:

  1. Dari aplikasi Photos misalnya, dari foto yang akan di-upload tekan tombol Share di pojok kiri bawah
  2. Pada Share sheets yang muncul, geser ke kiri hingga muncul pilihan More
  3. Aktifkan Share extension Instagram lalu tekan Done
  4. Setelah aktif, tap pada ikon Instagram yang ada di Share extension
  5. Isi caption yang diinginkan lalu tap Share

Berbagi Foto Ke Instagram Lewat Share Extension di iPhone

Berbagi Foto Ke Instagram Lewat Share Extension di iPhone

Foto tersebut akan otomatis ter-upload ke Instagram. Selain mempermudah, bagi Anda yang gemar bermain Instagram cara di atas juga salah satu cara menghemat storage di iPhone.

Anda tak perlu repot-repot lagi menyimpan foto terlebih dahulu baru meng-upload-nya di Instagram. Anda menggunakan lebih dari 1 aplikasi edit foto, bisa langsung share ke Instagram melalui share extension.

Untuk dapat berbagi menggunakan share extension Anda perlu melakukan pembaruan aplikasi Instagram ke versi terbaru. Langsung saja menuju App Store dan update untuk mendapatkan fitur ini.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Instagram adalah salah satu layanan berbagi foto yang paling populer. Meski fitur ini hanya tersedia untuk pengguna iOS saja namun kemudahan yang ditambahkan lewat fitur ini sudah saya nantikan sejak lama. Bagaimana dengan Anda?

Download – App Store – Gratis

Gambar header: Pixabay

Facebook Slideshow Permudah Akses Video Iklan Bagi Pengguna dengan Koneksi Internet yang Lambat

Dibandingkan banner iklan, iklan dalam wujud video tentunya jauh lebih menarik di mata konsumen. Akan tetapi yang kerap menjadi masalah adalah koneksi internet. Video, seperti yang kita tahu, mengonsumsi data dalam jumlah cukup besar, sehingga penerapan video iklan di negara-negara berkembang seperti Indonesia terkadang terasa kurang efektif.

Untuk itulah Facebook merilis fitur Slideshow di bulan Oktober tahun kemarin. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan berbagai macam bisnis, baik yang berskala besar seperti Coca-Cola ataupun yang kecil, untuk menyajikan video iklan yang bisa ditonton di semua perangkat – termasuk feature phone – dengan kecepatan koneksi yang beragam.

Proses yang diperlukan untuk membuat video iklan Slideshow juga sangat simpel. Slideshow sejatinya terbentuk dari beberapa gambar – bisa menggunakan aset gambar lama yang diambil dari iklan televisi – yang kemudian dikemas menjadi video dengan efek animasi yang menarik perhatian. Berbeda dari video iklan biasa, konsumsi datanya sangatlah kecil.

Contoh video iklan yang memakai format Facebook Slideshow / Facebook
Contoh video iklan yang memakai format Facebook Slideshow / Facebook

Berkat Slideshow ini pula banyak brand yang tidak lagi merasa khawatir, mengingat iklan yang mereka buat dapat ditonton oleh konsumen yang memiliki koneksi internet dengan kecepatan terbatas – cuma terbatas di 2G misalnya. Dengan demikian, pesan dari brand pun dapat diantarkan secara utuh.

Facebook sendiri menjadi medium iklan yang efektif karena jangkauannya yang sangat luas. Interaksi antara pengguna dan pelaku bisnis juga berlangsung cukup erat di Facebook, sehingga pada akhirnya Slideshow bisa membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.

Berdasarkan pengakuan Facebook, sejauh ini iklan Slideshow telah ditonton di 200 negara. Indonesia sendiri termasuk dari 10 negara berkembang dimana Slideshow terbukti efektif.

Periscope Hadirkan Fitur Moderasi Komentar Berdasarkan Input Penonton

Sebuah media sosial tidak akan bisa sukses tanpa komunitas, sehingga sudah menjadi tanggung jawab media sosial untuk menjaga dan mempertahankan rasa kebersamaan dalam komunitasnya. Kondisi serupa turut dialami Periscope, dimana mereka terus memperkenalkan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Salah satu yang terbaru adalah fitur moderasi komentar. Keputusan ini didasari oleh meningkatnya jumlah komentar spam atau yang terkesan kasar pada sejumlah siaran. Kenapa ini bisa terjadi? Well, karena dari awal Periscope memang ingin menyediakan platform live streaming yang bersifat terbuka, dan keterbukaan ini pastinya datang dengan konsekuensi tersendiri.

Moderasi komentar dalam Periscope berjalan secara transparan dan mengandalkan input dari para penonton. Jadi ketika sedang menonton, kita bisa melaporkan komentar-komentar yang muncul sebagai spam atau abuse. Setelahnya, proses voting akan dilakukan dengan sejumlah penonton lain dengan tujuan menanyakan pendapatnya mengenai komentar tersebut; apakah benar spam, abuse, atau malah tidak ada masalah.

Hasil voting akan ditampilkan ke semua pemilih. Jika mayoritas voter benar memilih spam atau abuse, maka sang pembuat komentar akan menerima notifikasi bahwa ia tak bisa ikut berpartisipasi dalam kolom chat untuk sementara waktu. Dihukum supaya jera, gampangnya begitu.

Menurut Periscope, sistem moderasi ini dipastikan tidak akan mengganggu jalannya broadcast, baik bagi pihak penonton maupun penyiar. Sang penyiar pun juga bisa memilih jikalau ia tak mau ada moderasi komentar pada siarannya, sedangkan penonton juga bisa mengabaikan voting dengan memilih opsinya pada menu pengaturan terlebih dulu.

Sumber: Periscope Blog.

Tiga Hal yang Bisa Dilakukan untuk Optimalkan Pengalaman Pengguna dari Data Media Sosial

Fenomena media sosial dan big data dalam pemanfaatannya untuk keperluan bisnis diprediksi akan terus meningkat. Ini tak lepas dari mulai diperhatikannya informasi pengalaman pengguna yang didapat dari media sosial dan dipelajari untuk semakin meningkatkan pengalaman pengguna. Tapi volume data saja tidak akan berarti apa-apa, harus ada strategi khusus untuk memanfaatkan data dari media sosial.

Berikut ini adalah tiga hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan  pengalaman pengguna melalui media sosial:

Pertama, adalah dengan melakukan posting pada waktu yang tepat untuk mendapatkan ekspos maksimum. Kebanyakan pelanggan atau pembeli memutuskan untuk mengikuti atau berteman dengan akun sebuah brand atau produk di dasarkan pada keaslian konten yang mereka terbitkan. Namun, salah satu keterlibatan pengguna terbesar adalah visibilitas posting. Harus ada jadwal di mana “lalu lintas” padat yang tepat untuk mendapatkan ekspos yang maksimal.

Kedua, adalah dengan melakukan monitoring sepanjang waktu dan tiap saat. Percakapan di media sosial harus dipantau sepanjang waktu. Ini seperti “menguping” pembicaraan orang lain untuk mendapatkan data pengalaman pengguna yang komplet. Informasi ini juga bisa menjadi salah satu hal untuk mendukung keputusan improvement di kemudian hari.

Ketiga, adalah mencoba untuk tidak menggunakan survei. Di era media sosial pendapat seseorang bisa dilihat di lini masa mereka. Perusahaan harus menyadari informasi pengalaman dan kebiasaan pengguna sekarang ini sudah bisa didapat dengan menganalisis media sosial.

Cara-cara tadi bisa dimanfaatkan jika memang diperlukan, tetapi jangan lupakan aturan pertama dan terpenting. Selalu kenali pengguna maupun target pasar sebuah produk dan selalu minta feedback mereka untuk melakukan pembenahan di kemudian hari.

_

Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Permudah Proses Sharing, Twitch Perkenalkan Fitur Clips

Mengajak teman untuk ikut menikmati sesi gaming seru di Twitch memang sudah bisa dilakukan dengan mudah. Akan tetapi terkadang kita baru kepikiran mengajak setelah menyaksikan suatu momen yang tak terlupakan. Sayangnya, begitu kita membagikan link ke teman kita, momen tersebut sudah terlewat dan siaran pun terus berlanjut.

Beruntung Twitch sekarang punya solusi bernama Clips. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan para penonton untuk mengabadikan momen fenomenal yang baru saja terjadi dalam sebuah livestream, lalu membagikannya ke teman-temannya via media sosial supaya mereka juga bisa ikut menikmati keseruannya.

Jadi ketika Anda baru saja menyaksikan sang aksi lucu dari seorang broadcaster, Anda bisa langsung menekan tombol Clip dan Twitch pun akan merekam 25 detik sebelum Anda menekan tombol dan 5 detik sesudahnya. Hasilnya adalah klip video berdurasi 30 detik yang muncul dalam tab baru.

Tampilan tab baru yang muncul sesaat setelah Anda menekan tombol Clip / Twitch
Tampilan tab baru yang muncul sesaat setelah Anda menekan tombol Clip / Twitch

Dari tab baru tersebut Anda bisa menyalin link-nya, atau membagikannya langsung ke media sosial. Twitch akan mencantumkan ID pengguna sebagai bentuk kredit bagi sang pembuat klip. Setelah tab Anda tutup, klip tersebut akan hilang dan Anda beserta teman-teman Anda hanya bisa mengaksesnya lewat link yang tadi dibagikan.

Untuk sekarang fitur Clips ini baru tersedia pada sejumlah channel dan pengguna terpilih. Namun Twitch berjanji untuk membuka aksesnya ke semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Twitch Blog.

Batasan 140 Karakter di Twitter Tidak Lagi Mencakup Link, Lampiran Media Maupun Username

Seiring perkembangannya, Twitter telah berevolusi dari sekadar sarana bertukar pesan menjadi medium untuk mengekspresikan diri dalam beragam cara. Penambahan berbagai fitur seperti jajak pendapat, pencarian GIF sampai integrasi Periscope adalah beberapa contoh dari evolusi Twitter hingga ke titik ini.

Akan tetapi di saat yang sama tidak sedikit pengguna yang merasa kebebasannya berekspresi sedikit terbatasi. Seperti yang kita tahu, satu Tweet hanya bisa mencakup 140 karakter, dan itu sudah termasuk tautan, lampiran media maupun nama akun pengguna lain dalam Tweet balasan. Untuk itu, Twitter akan membuat perubahan besar dalam beberapa bulan ke depan.

Nantinya, batasan 140 karakter ini tidak lagi mencakup link, username maupun lampiran media seperti foto, video, GIF, jajak pendapat ataupun Quote Tweet. Dengan kata lain, 140 karakter itu murni hanya untuk pesan yang ingin Anda sampaikan, dan konten ekstra yang disebutkan tadi tidak lagi masuk dalam hitungan.

Batasan 140 karakter di Twitter nantinya murni hanya untuk pesan yang ingin Anda sampaikan / Twitter
Batasan 140 karakter di Twitter nantinya murni hanya untuk pesan yang ingin Anda sampaikan / Twitter

Perubahan ini tentu saja akan membuat percakapan dalam Twitter berjalan lebih lancar. Kalau sebelumnya pengguna harus banyak menyingkat-nyingkat kata karena me-mention beberapa akun sekaligus, nantinya tidak lagi demikian. Lebih lanjut, pengguna tak perlu lagi menggunakan “.@” kalau ingin Tweet balasan muncul di timeline.

Tidak cuma itu saja, Twitter nantinya juga bakal menyediakan tombol Retweet untuk Tweet Anda sendiri. Jadi seandainya Anda merasa ada Tweet bagus yang terlewatkan oleh para follower, Anda tinggal melakukan Retweet atau Quote Tweet.

Lalu kenapa Twitter harus menunggu sampai beberapa bulan mendatang? Well, perubahan ini tentunya akan memiliki dampak yang signifikan, sehingga Twitter pun merasa para mitra pengembangnya butuh waktu yang cukup untuk melakukan penyesuaian terhadap beraneka produk yang dibuat menggunakan API Twitter.

Sumber: Twitter Blog. Gambar header: Twitter – Flickr.