Realme 7 Versi 5G Hadir dengan Dimensity 800U dan Layar 120Hz

Realme 7 series pertama kali diumumkan pada bulan September lalu. Meliputi Realme 7 original dengan chipset Mediatek Helio G95, Realme 7i dengan Qualcomm Snapdragon 662, dan Realme 7 Pro dengan Snapdragon 720G, ketiganya masih mengandalkan konektivitas 4G LTE.

Kini Realme telah mengumumkan Realme 7 versi 5G yang tetap dibanderol terjangkau dengan MediaTek Dimensity 800U. SoC yang dibuat pada fabrikasi 7nm ini membawa modem 5G terintegrasi dan mendukung fitur dual SIM 5G.

MediaTek Dimensity 800U

Soal performa, chipset Dimensity 800U mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Cortex-A76 dengan clock 2.4GHz dan hexa-core Cortex-A55 2.0GHz, serta GPU Mali-G57. Ditopang besaran RAM 6/8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Selain chipset, perbedaan utama lain yang diusung Realme 7 5G ialah penggunaan Ultra Smooth Display dengan refresh rate tinggi mencapai 120Hz. Versi 4G hanya memiliki refresh rate 90Hz, namun keduanya sama-sama punya bentang layar IPS 6,5 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9.

Realme 7 5G

Meski begitu, konfigurasi quad camera Realme 7 5G mengalami penyesuaian, kamera utamanya bukan 64MP melainkan 48MP. Tiga sisanya sama, ada 8MP dengan lensa ultawide, 2MP dengan lensa macro, dan 2MP dengan lensa monokrom.

Smartphone Android 10 dengan sentuhan Realme UI ini memiliki baterai berkapasitas 5.000 mAh dan mendukung teknologi 30W fast wired charging. Untuk harganya, Realme 7 5G akan dijual mulai £279 atau sekitar Rp5,2 jutaan untuk varian memori 6/128GB.

Sumber: GSMArena

Mediatek Perkenalkan Dua Chipset Baru: Untuk Smartphone dan ChromeBook

Tanggal 10 November 2020 merupakan waktu di mana Mediatek menyelenggarakan perhelatan akbar mereka dengan nama MediaTek Virtual Executive Summit 2020. Pada acara ini, Mediatek memperkenalkan banyak teknologi yang mereka miliki kepada para jurnalis di seluruh dunia. Kebanyakan, semua yang mereka tunjukkan berhubungan dengan 5G.

Dari sisi chipset perangkat AndroidMediatek mengumumkan cip terbaru mereka yang bernama Dimensity 700. Dimensity 700 dibangun dengan proses pabrikasi 7 nm dan memiliki kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G. Mediatek memposisikan cip ini untuk perangkat flagship, premium hingga kelas menengah.

“Dengan portofolio Dimensity yang semakin besar, kami menghadirkan kemampuan 5G terbaru ke semua lapisan smartphone sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pengalaman 5G,” kata Dr. JC Hsu, Corporate VP dan GM Wireless Communications Business Unit, MediaTek. “Dimensity 700 memiliki gabungan fitur-fitur konektivitas 5G, kemampuan kamera tingkat lanjut seperti night shot, dan dukungan untuk lebih dari satu asisten suara, seluruhnya dalam desain yang sangat irit daya.”

Dimensity 700 Infographic

Dimensity 700 memiliki fitur-fitur konektivitas seperti 5G Carrier Aggregation (2CC 5G-CA) dan 5G dual SIM dual standby (DSDS), dan Voice over New Radio (VoNR). Selain itu, cip ini juga mendukung Mediatek 5G UltraSave yang menghemat bateari saat terkoneksi ke jaringan 5G, refresh rate 90Hz, kamera hingga 64 MP, dan asisten suara lebih dari satu aplikasi.

Dimensity 700 sendiri menggunakan dua inti prosesor ARM Cortex-A76 pada cluster performa dan enam inti ARM Cortex A55 pada cluster hemat daya. Cortex A-76-nya sendiri memiliki clock hingga 2,2 GHz sedangkan pada sisi hemat daya, clock-nya bekerja pada kecepatan hingga 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz pada kapasitas sampai 12 GB.

Selain cip untuk smartphone dan tablet, Mediatek juga memperkenalkan SoC khusus untuk laptop Chromebook. Dua cip tersebut adalah MT8192 dan MT8195. Pada kedua cip ini, Mediatek menjanjikan bahwa produsen dapat memproduksi Chromebook yang lebih bertenaga namun ramping dan ringan. Selain itu juga memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Mediatek MT8192 dibuat pada proses pabrikasi 7 nm dan ditujukan untuk perangkat mainstream. SoC ini menggunakan 4 inti ARM Cortex A-76 pada cluster kinerja serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat dayanya. GPU yang digunakan adalah Mali G57 dengan 5 core. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz dan penyimpanannya hingga UFS 2.1.

MT8192 8195

Mediatek MT8195 dibuat pada proses pabrikasi 6 nm dari TSMC dan ditujukan untuk perangkat premium. MT8195 menggunakan 4 inti ARM Cortex A-78 yang baru serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat daya. GPU yang digunakan juga sama dengan MT8192 yaitu Mali G57 MC5. LPDDR4X quad channeljuga didukung sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Kedua SoC khusus Chromebook ini juga sudah memiliki dukungan terhadap PCIe Gen 3 dan USB 3.2 Gen 1. Selain itu, keduanya juga mendukung video 4K HDR. Chromebook yang menggunakan SoC MT8192 nantinya bakal dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2021. Sedangkan untuk MT8195, konsumen harus menunggu lebih lama pada awal tahun 2022.

Mampu pada Windows 10 ARM?

Dengan kemampuannya untuk menjalankan sistem operasi Chrome, saya penasaran apakah kedua cip ini mampu menjalankan Windows 10 ARM. Hal tersebut sudah dilakukan oleh pesaing mereka, yaitu Qualcomm. Hal tersebut tentu saja bakal membuat laptop dan tablet menjadi lebih beragam.

Lalu apakah MT8192 dan MT8195 bisa jalan pada Windows 10 ARM? Mohit Bhushan selaku VP & GM, MediaTek Head of US Business Development mengatakan kepada saya melalui kolom chat bahwa hal tersebut bisa saja terjadi. Namun yang saat ini diperlukan adalah driver untuk prosesor dan GPU yang berasal dari ARM. Selain itu, dukungan DirectX 12 juga harus dipastikan oleh ARM.

Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan penggunaan prosesor dan GPU dari ARM pada SoC dari Mediatek. Jika tidak ada driver yang dibuat oleh ARM, Windows 10 ARM tidak akan mengenali CPU dan GPU pada SoC buatan Mediatek ini.

Realme Narzo 20 Pro: Isi Baterai Cepat 65 watt di Harga 3 Jutaan

Setelah realme meluncurkan smartphone untuk kalangan mainstream, kini saatnya mereka untuk memanjakan para gamer mainstream-nya. Kali ini, realme mengeluarkan kembali seri Narzo yang tampaknya sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh realme fans. Seri yang kali ini diperkenalkan adalah realme Narzo 20 Pro.

Seri Narzo adalah smartphone yang berorientasi pada kinerja untuk gamer muda. Realme menghadirkan prosesor game terbaik di segmennya, baterai besar dengan pengisian daya cepat. Realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan baterai besar 4500 mAh dengan pengisian daya cepat 65W SuperDart Charge. Dan prosesor yang kembali digunakan adalah Mediatek Helio G95.

Realme Narzo 20 Pro

Tidak berbeda dengan realme 7, Narzo 20 Pro juga dilengkapi dengan layar dengan refresh rate 90Hz yang dinamakan Ultra Smooth Display. Untuk urusan pengambilan gambar, pada bagian belakang dari smartphone ini menggunakan kamera dengan resolusi 48 MP. Sedangkan untuk swafoto, Narzo 20 Pro menggunakan kamera dengan resolusi 16 MP pada bagian depannya.

Spesifikasi dari realme Narzo 20 Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Realme Narzo 20 Pro
SoC Mediatek Helio G95
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU ARM Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 8 GB
Internal 128 GB
Layar 6.5 inci 2400×1080 IPS 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 191 gram
Baterai 2x 2250 mAh (4500 mAh) dengan SuperDart Charge 65 watt

Hasil dari CPU-Z, AIDA 64, serta SensorBox adalah sebagai berikut

Satu hal lagi yang membedakannya dari realme 7 adalah absennya NFC pada Narzo 20 Pro. Selain itu, realme narzo 20 Pro dilengkapi dengan sistem pendingin serat karbon yang dapat mendinginkan suhu hingga 8,6%. Hal tersebut menandakan bahwa realme hanya memasukkan fungsi yang memang ditujukan untuk bermain game.

Unboxing

Seperti inilah isi dari kotak penjualan dari realme Narzo 20 Pro

Realme Narzo 20 Pro - Unboxing

Desain

Realme mengklaim bahwa desain Narzo 20 Pro terinspirasi dari semangat pantang menyerah dan selalu mengincar kemenangan. Oleh karena itu, bagian belakangnya akan berbentuk V (Victory) saat terkena cahaya. Bagian tersebut sendiri terbuat dari plastik polikarbonat. Warna yang saya dapatkan untuk diuji bernama White Knight.

Realme Narzo 20 Pro - Bawah

Desainnya secara keseluruhan masih sangat mirip dengan realme 7. Di bagian depan, sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Realme memang memiliki kebiasaan untuk kembali menggunakan desain model smartphone yang sama pada satu waktu. Mungkin model punch hole ini akan berubah pada smartphone mereka di tahun 2021.

Layar yang digunakan pada Narzo 20 Pro memiliki resolusi 2400×1080 dengan jenis IPS. Layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 7, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

Realme Narzo 20 Pro - Kiri

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD (triple slot). Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Sepertinya sensor sidik jari yang ada pada Narzo 20 Pro ini juga sama dengan realme 7. Keduanya memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi sehingga dapat mengenali sidik jari dengan sangat baik. Dari beberapa kali percobaan menggunakannya, saya belum pernah gagal membuka lockscreen dengan sidik jari.

Realme Narzo 20 Pro - Kanan

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme Narzo 20 Pro juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme Narzo 20 Pro, band yang didukung sama seperti realme 7 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 12 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme Narzo 20 Pro sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Saya pun dengan mudahnya bisa menghubungkan realme Narzo 20 Pro pada router di rumah yang memiliki bandwidth 5 GHz. Dengan cepat, saya bisa melakukan transfer foto dari Narzo 20 Pro ke NAS yang ada tanpa harus menunggu lama.

Kamera: 48 MP di belakang, Sony IMX di depan

Kamera pada realme Narzo 20 Pro masih menjadi nilai penjualan penting. Oleh karena itu, realme memasangkan kamera dengan resolusi hingga 48 MP pada bagian belakangnya. Kamera utamanya ini menggunakan sensor Samsung ISOCELL GM1. Untuk bagian depannya, realme menggunakan sensor Sony IMX 471.

Realme Narzo 20 Pro - Belakang

Kamera utama yang ada pada realme Narzo 20 Pro dapat mengambil gambar dengan cukup baik pada kondisi cahaya yang terang. Namun, saya menyarankan agar Chroma Boost dinyalakan untuk meningkatkan warnanya yang sedikit pudar jika dibandingkan dengan aslinya. Kinerja mode malam yang ada pada smartphone ini juga kurang baik, oleh karenanya gunakan mode ini saat berada didalam ruangan yang disinari oleh cahaya lampu saja.

Kamera wideangle yang ada juga memiliki kinerja yang biasa saja pada saat kondisi cahaya yang cukup terang. Saat kondisi cahayanya redup, ketajaman gambarnya menurun cukup drastis. Jika diperlukan, gunakan selalu lampu LED flash agar bisa meningkatkan kualitas gambarnya.

Kamera makro yang ada juga menghasilkan gambar yang tidak lebih baik dari menggunakan kamera utama dan melakukan cropping. Gambar yang didapat tidak akan sedetil dari yang ditangkap oleh kamera utamanya.

Pengujian

Chipset Helio G95 merupakan seri G terkencang yang saat ini dimiliki oleh Mediatek. Namun, kinerjanya hanya terpaut cukup kecil dengan sang pendahulunya, Helio G90T. Yang membedakan antara keduanya adalah selisih clock 100 MHz pada GPU-nya yang lebih tinggi pada Helio G95.

Mediatek Helio G95 dan G90T sama-sama memiliki clock 2.05 GHz pada dua inti Cortex A76 sebagai cluster kinerjanya. Clock pada cluster hemat daya yang menggunakan Cortex A55 juga sama-sama memiliki kecepatan 2 GHz. Kinerja keduanya tentu saja akan sangat mirip antara G95 dan G90T pada sisi prosesornya.

Dalam menguji realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan dua game yang sering dimainkan saat ini, yaitu Genshin Impact dan PUBG Mobile. Pada PUBG Mobile, Narzo 20 Pro langsung terdeteksi mampu berjalan pada setting Balanced High. Sayang memang, pilihan Ultra tidak muncul kecuali menurunkan kualitas gambarnya.

Pada Genshin Impact, secara default smartphone ini juga terdeteksi pada setting medium. Dan ternyata selama pengujian, frame rate yang didapatkan rata-rata cukup stabil pada 30 fps sehingga saya menaikkan setting frame rate ke 60 fps. Dalam menghitung frame rate-nya, saya menggunakan aplikasi GameBench (www.gamebench.net). Ternyata selama 15 menit bermain, Narzo 20 Pro mampu berjalan pada rata-rata 32 fps.

Lalu bagaimana dengan kinerja keseluruhannya? Tentunya hal tersebut dapat diketahui dengan menggunakan aplikasi benchmark. Pada pengujian kali ini, saya menghadirkan kembali smartphone realme 6, C15, dan C3 yang menggunakan cip buatan Mediatek. Berikut adalah hasilnya

Kali ini saya perdana menggunakan 3DMark Wild Life yang baru diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Benchmark yang satu ini dapat dibandingkan hasilnya antar platform, yaitu untuk Android, Windows, serta iOS. Pada pengujian kali ini, Helio G35 tidak mampu menjalankannya.

Dapat dilihat pada sebagian besar hasil benchmark, Narzo 20 Pro mampu bertengger pada urutan pertama. Hasil dari setiap benchmark juga menunjukkan bahwa kinerjanya patut diacungi jempol. Hal ini juga sejalan dengan lancarnya penggunaan realme Narzo 20 Pro.

Saat digunakan untuk bekerja, realme Narzo 20 Pro juga tidak memiliki masalah. Menggunakan aplikasi seperti Trello, Slack, dan beberapa video editor juga terasa sangat lancar. Jadi selain untuk bermain gamesmartphone yang satu ini juga cocok digunakan untuk bekerja sehari-hari.

Uji Baterai: Isi ulang kencang berkat dua baterai

Baterai dengan kapasitas besar saat ini sudah menjadi ukuran standar penggunaan smartphone. Yang saat ini menjadi perhatian adalah waktu pengisian baterai yang lebih cepat. Realme Narzo 20 Pro menggunakan SuperDart Charge yang memakai 65 watt sehingga mampu diisi dalam waktu 38 menit dari kosong ke 100% pada 4500 mAh.

Rahasia pengisian cepat tersebut ada pada penggunaan baterainya. Biasanya pada sebuah smartphone, hanya ada satu buah baterai saja didalamnya. Pada realme Narzo 20 Pro berbeda. Realme menggunakan dua buah baterai 2250 mAh yang diisi secara bersamaan sehingga dapat mempercepat waktu charging.

Untuk menghabiskan isi baterai dari realme Narzo 20 Pro, saya menggunakan sebuah video 1080p yang diputar berulang-ulang sampai perangkat ini mati. Waktu yang dibutuhkan dari 100% hingga benar-benar mati adalah 15 jam 52 menit. Hasil ini didapat dengan menggunakan setting auto pada layarnya, yang membuat sistem menentukan sendiri apakah refresh rate ada pada 60 Hz atau 90 Hz.

Verdict

Sekali lagi realme kembali memenuhi pasar smartphone dengan produk buatan mereka. Kali ini yang disasar adalah para gamer mainstream yang ingin bermain dengan dana yang terbatas. Solusi itu ditawarkan dengan mengeluarkan realme Narzo 20 Pro.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme pada Narzo 20 Pro memang sangat baik. Dengan Menggunakan Helio G95, membuat Narzo 20 Pro dapat menjalankan semua aplikasi dan game dengan cukup baik untuk kelas mainstream. Hal ini tentu saja membuat smartphone Android ini dapat diandalkan untuk segala kegiatan.

Selain kinerjanya, daya tahan baterai serta pengisian ulang cepat menjadi daya tarik tersendiri pada Narzo 20 Pro. Pada rentang tiga jutaan, belum ada satu smartphone pun yang bisa mengisi ulang dari kosong hingga penuh dalam waktu 38 menit saja. Kamera juga menjadi nilai jual tersendiri, namun alangkah baiknya jika realme membenahi kualitas fotonya ke yang lebih baik lagi.

Realme Narzo 20 Pro dijual pada rentang harga tiga jutaan, tepatnya Rp. 3.399.000. Tentu saja, hal ini akan langsung membuatnya berhadapan dengan realme 7. Pilihannya di tangan Anda, apakah ingin memiliki sebuah smartphone dengan NFC atau yang dapat mengisi ulang baterai dengan cepat.

Untuk pembelian dan keterangan lebih lanjut, Anda bisa mengklik tautan di bawah ini:

Lazada: https://www.lazada.co.id//products/i3368190845-s5809114568.html?
Website: https://event.realme.com/id/leap-to-next-gen/

Sparks

  • Kinerja yang sangat baik dengan Helio G95
  • Layar dengan refresh rate 90 Hz
  • Isi ulang baterai hanya setengah jam saja
  • Respon sidik jari yang responsif
  • Daya tahan baterai cukup panjang, hampir 16 jam

Slacks

  • Desainnya digunakan di hampir semua produk realme tahun 2020
  • Hasil kamera yang kurang kompetitif
  • Body terbuat dari bahan plastik polikarbonat

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Realme.

Realme 7 dan 7i Diluncurkan: Gunakan NFC Hingga Sensor Kamera Baru

Generasi smartphone seri angka dari realme akhirnya datang juga. Kali ini, realme memperkenalkan dua perangkat Android, yaitu realme 7 dan realme 7i. Peluncurannya diadakan pada tanggal 17 September 2020 yang secara langsung disiarkan melalui Youtube.

photo opt 64MPPowerMaster 1

Realme 7 digadang sebagai 64MP Performance King. Performa tingginya berkat penggunaan Mediatek Helio G95 yang ternyata pertama digunakan pada smartphone ini. Realme juga pertama kali menggunakan sensor Sony IMX 682 pada perangkat ini, yang biasanya selalu menggunakan ISOCELL GW1. Dan smartphone ini juga telah ditingkatkan kapasitas baterainya menjadi 5000 mAh.

Untuk mengetahui realme 7 secara mendetail, Anda bisa langsung mengklik tautan berikut ini.

Perangkat kedua yang diperkenalkan adalah realme 7i. Perangkat ini merupakan penerus langsung dari realme 5i. Ternyata, realme menunjuk Indonesia sebagai negara pertama yang meluncurkan smartphone ini. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara yang penting bagi realme.

realme 7i - Aurora Green and Polar Blue

realme 7i menggunakan prosesor baru dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 662. Dan uniknya, kali ini mereka tidak menggunakan sensor kamera ISOCELL. Mereka memilih sensor buatan Omnivision yang baru-baru ini sedang naik daun. Untuk baterainya, realme 7i juga memiliki kapasitas 5000 mAh.

Spesifikasi keduanya adalah sebagai berikut

 

Realme 7i Realme 7
SoC Snapdragon 662 Mediatek Helio G95
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 260 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 610 Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar IPS 6,5 inci 1600×720 90Hz Gorilla Glass 3  IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 164,1 x 75,5 x 8.9 mm 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 199 gram 196.5 gram
Baterai 5000 mAh 5000 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Makro, 2 MP B/W / 16 MP
OS Android 10 dengan Realme UI  Android 10 dengan Realme UI

Realme 7 dijual dengan harga Rp. 3.999.000. Untuk realme 7i akan dijual pada harga Rp. 3.199.000. Kedua smartphone ini akan dijual secara online dan offline pada tanggal 19 September 2020.

realme 7 - Mist White & Mist Blue

NFC: Mengapa baru sekarang?

Terus terang pada saat sebelum pandemi, saya merupakan orang yang selalu menanyakan kepada realme mengapa tidak ada NFC pada seri angka. Jawaban yang diberikan pun selalu sama: konsumen di Indonesia belum banyak menggunakan feature tersebut. Lalu apakah dengan munculnya NFC di realme 7 menandakan bahwa saat ini sudah banyak yang menggunakan?

Felix Christian selaku Product Manager Realme Indonesia mengatakan bahwa beberapa waktu lalu, mereka belum melihat banyaknya permintaan tentang NFC di smartphone realme. Seiring waktu berjalan, saat ini penggunaan NFC menjadi sebuah kebutuhan konsumen realme di Indonesia. Oleh sebab itu, pada peluncuran kali ini mereka membawa fitur tersebut ke Indonesia.

realme 7 - Mist White (6)

NFC: Hanya di Indonesia?

Tidak dapat dipungkiri memang, penggunaan NFC saat ini seperti sudah menjadi sebuah kebutuhan. Realme 7 yang diluncurkan di Indonesia juga merupakan versi yang memiliki NFC. Ternyata pada versi di luar Indonesia, NFC belum tentu ditemukan. Mengapa?

Alasan yang dikemukakan oleh Felix adalah karena realme sangat fans oriented. Mereka mendengarkan apa yang realme Fans inginkan, yaitu sangat menginginkan fitur NFC. Oleh sebab itu, fitur NFC hadir pada realme 7 di Indonesia. Semoga saja, fitur ini hadir di generasi setelah realme 7.

[Review] Realme 7: Smartphone Helio G95 Pertama dan Gunakan NFC di Kelas Mainstream

Mungkin hampir setiap bulan di tahun 2020 ini, realme selalu mengeluarkan produk barunya. Kali ini, realme kembali mengeluarkan perangkat baru sebagai pengganti smartphone realme 6. Realme 7 hadir sebagai upgrade bagi realme 6 dan menyediakan fitur baru yang sudah dinanti oleh banyak orang.

realme 7 - Lucky 7

Realme 7 merupakan smartphone pertama yang menggunakan chipset terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G95. Dan yang paling ditunggu adalah smartphone ini yang pertama dari realme yang menggunakan NFC untuk kelas mainstream. Selain itu, realme juga pertama kali menggunakan sensor 64 MP yang bukan ISOCELL pada smartphone ini. Jadi, ketiganya merupakan sebuah perubahan yang sangat ditunggu-tunggu.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme 6 Realme 7
SoC Mediatek Helio G90T Mediatek Helio G95
CPU 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G76 MC4 800 MHz Mali-G76 MC4 900MHz
RAM 4 / 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3  IPS 6,5 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 3
Dimensi 162.1 x 74.8 x 8.9 mm 162.3 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 191 gram 196.5 gram
Baterai 4300 mAh 5000 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP B/W / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Makro, 2 MP B/W / 16 MP
OS Android 10 dengan Realme UI  Android 10 dengan Realme UI

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut

Seperti yang kita lihat di tabel, perbedaan antara SoC yang digunakan memang ada pada clock GPU yang berbeda 100 MHz. Namun, sepertinya nilai tersebut sudah cukup untuk mendongkrak kinerjanya lebih baik dari yang digunakan pada realme 6. Selain itu, penggunaan kamera dengan sensor Sony juga mengubah kinerja keseluruhan realme 7.

Unboxing

Inilah yang ditemukan didalam paket penjualan realme 7

realme 7 - Unboxing

Desain

Realme mendesain bagian belakangnya dengan nama AG Split yang terinspirasi dari kaca. Dan ternyata desain ini membuat saya cukup terkesima pada pandangan pertama. Anda harus melihat sendiri bagaimana desain ini terlihat indah. Namun sayang, plastik yang melapisinya membuat realme 7 cukup ramah terhadap minyak sidik jari.

realme 7 - Sisi Kanan

Pada bagian depan, desainnya masih sama dengan realme 6. Sebuah punch hole ada pada bagian kiri yang merupakan kamera depan dari smartphone ini. Sepertinya karena desain ini masih tergolong baru pada tahun 2020, membuat realme kembali menggunakannya pada smartphone terbaru mereka kali ini.

Layar tersebut memiliki resolusi 2400×1080 dengan jenis IPS. Akan tetapi, layar tersebut juga sudah mendukung refresh rate 90 Hz yang membuat animasinya terlihat lebih mulus. Dan sama seperti realme 6, smartphone ini masih menggunakan Corning Gorilla Glass 3 sebagai pelindungnya.

realme 7 - Sisi Kiri

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan tombol volume naik dan turun serta slot nano SIM dengan microSD. Pada sisi kanannya terdapat sebuah tombol power yang dijadikan satu dengan sensor sidik jari. Untuk bagian bawahnya, ditemukan port audio 3,5 mm, microphoneslot USB-C, dan speaker. Dan di bagian belakang akan ditemukan empat kamera dan sebuah LED flash yang tergabung pada satu kotak di bagian kiri atas.

Pada realme 7, ternyata sensitivitas dari sidik jari tersebut dibuat cukup tinggi. Saya tidak menemukan lag yang sama dengan sensor sidik jari realme 6. Begitu tersentuh, maka sidik jari jempol saya langsung terdeteksi dengan baik. Bahkan dari 20 kali percobaan, tidak satu pun sidik jari yang terpasang gagal mendeteksi jempol saya.

realme 7 - Bawah

Realme 7 juga datang dengan near field communication atau NFC. Saya selalu vokal menanyakan kapan seri realme untuk kalangan mainstream dipasangkan NFC. Dan akhirnya setelah lama menunggu, realme mewujudkannya pada realme 7. Sensornya mampu mendeteksi semua kartu uang elektronik yang saya miliki dengan cukup cepat.

Realme 7 juga sudah dilengkapi dengan teknologi suara yang bernama Real Sound Technology. Teknologi ini sebenarnya hasil kerjasama realme dengan Dirac Research AB. Suara yang dihasilkan juga cukup baik, namun saat mendengarkan file FLAC, ada beberapa aplikasi yang sepertinya tidak terpengaruh dengan equalizer bawaan ini sehingga suaranya sama saja.

realme 7 - NFC

Sama seperti semua perangkat realme yang diluncurkan tahun 2020, realme 7 juga menggunakan antar muka realme UI yang masih versi 1. Basis dari antar muka tersebut adalah sistem operasi Android 10. Realme UI juga menghadirkan app drawer yang terdiri dari kumpulan aplikasi yang terinstal didalam perangkat ini.

Jaringan LTE dan WiFi

Dengan menggunakan Helio G95, juga berarti bahwa perangkat ini mendukung jaringan 4G LTE. Pada realme 7, band yang didukung sama seperti realme 6 yaitu pada band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Modem yang ada pada Helio G95 memiliki kelas LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Untuk urusan WiFi, realme 7 sudah mendukung 802.11ac. Teknologi tersebut saat ini sudah dikenal dengan nama WiFi 5. Dengan standar ini, mengartikan pula bahwa realme 7 sudah bisa menggunakan WiFi pada band 5 GHz yang lebih kencang.

Kamera: Akhirnya kembali ke Sony IMX

Mungkin para pengguna realme sudah cukup bosan dengan hasil kamera yang kurang lebih mirip pada kelas mainstream. Hal tersebut karena realme masih menggunakan ISOCELL GW1 pada banyak smartphone mereka, Namun perubahan pun datang pada realme 7, di mana akhirnya mereka kembali ke sensor Sony setelah realme 5 Pro dan realme X.

realme 7 - Kamera

Realme 7 menggunakan sensor Sony IMX 682 dengan resolusi 64 MP dan memiliki teknologi quad bayer. Hal tersebut berarti setelah melakukan pixel binning, resolusi terbaiknya ada pada 16 MP. Dan hal tersebut pun dibuktikan dengan hasil kamera dari realme 7.

Saya cukup terpukau dengan hasil foto pertama yang dihasilkan. Saat dalam kondisi cahaya yang terang, kameranya mampu menangkap gambar dengan detail yang baik. Saya pun tidak melihat noise yang berlebih dari hasilnya. Namun, warnanya akan terlihat over saturated pada saat Chroma Boost dinyalakan.

Berikut adalah contoh dari kamera utamanya

Kamera ultrawide yang dimiliki juga menghasilkan gambar dengan warna yang cukup bagus. Detail yang ditangkap juga cukup tajam pada bagian yang terkena cahaya. Namun, pada bagian gelap akan cukup banyak ditemukan noise. Entah apakah kamera B/W ikut difungsikan saat mengambil gambar wide atau tidak.

Berikutnya adalah kamera makro yang masih memiliki resolusi 2 MP. Terus terang, saya lebih menyukai kamera utama dan melakukan cropping karena hasilnya lebih tajam dan detail dibandingkan dengan makronya. Kamera makronya akan mengambil gambar yang kurang detail walaupun jaraknya sudah 4 cm. Contohnya seperti berikut ini

Terakhir adalah kamera selfie. Dengan resolusi 16 MP, hasil yang diperoleh ternyata cukup bagus untuk mengambil gambar diri. Hasilnya bisa diandalkan pada saat pencahayaannya cukup.

Pengujian: G95 mantap, tapi hangat

Mediatek Helio G95 merupakan versi dengan clock GPU lebih tinggi dari G90T. Keduanya hanya terpaut 100 MHz saja pada Mali-G76 MC4. Tentunya kinerjanya akan lebih baik walau hanya memiliki perbedaan clock yang cukup kecil tersebut.

Helio G95 menggunakan dua inti Cortex A76 serta enam inti Cortex A55 dan memiliki clock yang sama dengan G90T. Jadi pada sisi prosesor, kinerjanya kurang lebih akan sama dengan sang pendahulunya tersebut.

Saat bermain game, memang cukup terasa adanya peningkatan kenyamanan dalam bermain. Akan tetapi, saya cukup merasakan panas yang muncul pada bagian belakangnya. Padahal, sistem pendingin Carbon Fiber sudah terpasang didalamnya. Mungkin hal tersebut adalah penyebaran dan pelepasan panas dari satu titik yang disebabkan oleh GPU Mali yang ada.

Untuk membandingkan kinerjanya, saya kembali menghadirkan realme 6, 6 Pro, dan C3. Ketiga pendahulunya ini terbilang merupakan smartphone kencang dan terjangkau. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut

Pada hasil tersebut, pengguna sudah tidak perlu khawatir lagi dalam menggunakannya saat bekerja. Menggunakan Trello, Slack, WPS, serta aplikasi lain untuk bekerja terasa cukup mulus. Saya tidak menemukan masalah apa pun saat menggunakannya sebagai perangkat sehari-hari.

Saya juga menggunakan perangkat ini untuk melakukan rendering video. Kebetulan, tugas sekolah anak saya membutuhkan perekaman video yang harus diedit. Hasilnya, waktu render yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan yang saya lakukan pada realme 6. Tidak butuh waktu menunggu yang lama untuk membuat sebuah video pendek.

Uji baterai dengan MP4

Pengujian daya tahan baterai memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi, realme 7 memiliki baterai dengan kapasitas 5000 mAh. Untungnya, perangkat ini menggunakan resolusi tinggi serta prosesor yang lebih boros daya sehingga sedikit menyingkat waktu pengujian.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, realme 7 mencatat waktu sekitar 15 jam 29 menit. Saat sudah mati, saya mengisi ulang dengan charger bawaan yang mendukung DART Charge 30 watt. Hasilnya, perangkat ini dapat terisi ulang dalam waktu sekitar 67 menit saja.

Verdict

Dengan hadirnya realme 7 di pasar Indonesia, tentu saja membuat pertarungan di kelas mainstream menjadi lebih ramai. Realme datang menantang para pesaingnya dengan fitur yang lebih lengkap, yaitu hadirnya NFC pada kelas mainstream. Selain itu, kinerja yang diberikan juga tidak bisa dianggap remeh.

realme 7 - The Phone

Dengan menggunakan Mediatek Helio G95, membuat kinerjanya semakin tinggi, terutama untuk bermain game. Untuk bekerja dan melakukan rendering secara mobile, perangkat ini juga bisa diandalkan. Tidak ada masalah yang ditemukan dalam hal kinerja dari realme 7.

Kamera juga menjadi salah satu perbaikan dari realme 7. Menggunakan Sony IMX 682 membuat smartphone ini memiliki hasil gambar yang bahkan lebih baik dari versi flagship-nya. Namun, realme masih memiliki PR pada bagian night mode-nya yang seharusnya bisa ditingkatkan lagi hasilnya.

Realme 7 yang saya dapatkan memiliki konfigurasi 8/128 GB. Perangkat ini bakal dijual pada harga Rp. 3.999.000. Harga ini tentu saja lebih tinggi dari realme 6 pada saat peluncurannya. Namun dengan kinerja dan fitur yang lebih baik, sepertinya harga tersebut cukup pas dalam bersaing pada pasar mainstream.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Helio G95
  • Respon sidik jari sangat baik
  • Desain premium
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Layar dengan 90 Hz
  • Hasil kamera yang lebih baik dari pendahulunya
  • Isi ulang baterai yang cepat

Slacks

  • Sedikit panas saat bermain game
  • Body masih menggunakan plastik
  • Hasil kamera malam kurang bagus

Mediatek Umumkan SoC untuk Perangkat 4G dan 5G Terbaru

Walaupun di Indonesia belum menggelar jaringan 5G, namun sepertinya para produsen chipset sudah siap untuk mendukungnya. Salah satu yang saat ini sudah siap untuk mendukung jaringan 5G adalah MediaTek. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya cip Dimensity pada beberapa merek smartphone yang disinggung pada acara Virtual Coffee Session with MediaTek. MediaTek pun juga mengeluarkan dua cip 5G baru dan sebuah SoC gaming 4G.

Dua cip 5G yang dimaksud adalah MediaTek Dimensity 720 dan 800U. Dua chipset ini nantinya bakal menemani Dimensity 1000, 800, dan 820 untuk dipasangkan pada beberapa perangkat smartphone. Kedua SoC ini sudah memiliki modem 5G yang memiliki dua fitur unggulan.

Fitur unggulan yang pertama adalah 5G 2CC CA atau 5G Carrier Component Carrier Aggregation. Fitur yang satu ini bakal mempercepat transfer dari 5G sebesar 30%. Hal tersebut membuat cip yang menggunakan fitur ini bakal bisa melakukan download dengan kecepatan 4,7 Gbps serta upload dengan kecepatan 2,5 Gbps.

Fitur unggulan kedua adalah 5G Ultra Save yang membuat koneksi 5G menjadi lebih ramah terhadap baterai. Fitur ini bakal menggunakan algoritma AI yang secara dinamis akan menyesuaikan daya dan frekuensi pengoperasian berdasarkan lingkungan dan kualitas transmisi data. Tentu saja, tujuannya agar penggunaan internet 5G tidak menjadi boros.

Presentation_deck_for_coffee_talk_in_Q3_0908_Indonesia media version-08

 

MediaTek juga mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Intel. Nantinya, setiap perangkat yang diproduksi oleh Intel yang mendukung jaringan 5G bakal menggunakan modem dari MediaTek. Tentunya, dua fitur pendukung tersebut bakal tersedia juga. Rencananya, pada tahun 2021 nanti, laptop yang menggunakan prosesor Intel dan modem MediaTek akan dirilis.

Selain itu, Mediatek juga mengumumkan sebuah chip gaming terkencang versi mereka. Chipset tersebut adalah MediaTek Helio G95. Spesifikasi yang dimiliki juga terpaut cukup kecil dengan Helio G90T.

Yang membedakan antara keduanya adalah Helio G95 memiliki clock GPU 100 MHz lebih kencang. Lalu dukungan RAM LPDDR4X ditingkatkan dari 10 GB menjadi 12 GB. Terakhir, dukungan resolusi layar dari G95 meningkat menjadi 2520 x 1080 @90 Hz dari 2400 x 1080 @90 Hz yang ada di G90T.

Helio G95 vs G90T

 

Dengan perbedaan tersebut, membuat Helio G95 memiliki kinerja 8% lebih kencang dari G90T. Kedua cip ini juga mengandalkan HyperEngine dalam meningkatkan kinerjanya.

SoC Mediatek Helio G95 sendiri rencananya bakal digunakan pada smartphone Realme 7. Smartphone tersebut pun juga bakal hadir di Indonesia pada minggu ke 3 bulan September 2020 ini. Jadi, kita tunggu saja kehadiran cip terbaru dari MediaTek ini.

Mediatek Helio G95 Diluncurkan, Beda 100 MHz pada GPU

Segmen gaming saat ini sedang mendapatkan sebuah chipset baru dari Mediatek. Masih ditujukan untuk segmen smartphone gaming 4G premium, Mediatek memperkenalkan G95. Hal ini membuat G90T harus turun tahta sebagai cip gaming 4G terkencang dari Mediatek.

Bagi para penggemar game, MediaTek Helio G95 menawarkan kinerja lebih cepat dan fitur-fitur high-end seperti fotografi multi-kamera tingkat lanjut – maksimal 4 kamera, dengan AI processing unit (APU) terintegrasi. Chip ini menyediakan dukungan wake-up word ganda dan tampilan standar HDR 10, yang bisa ditingkatkan untuk mendekati kualitas HDR10+ secara real-time.

 “Segmen smartphone gaming memperlihatkan pertumbuhan yang stabil, dengan para pembuat perangkat yang terus menawarkan berbagai teknologi yang lebih baru dan lebih canggih bagi para penggemar game. MediaTek terus meningkatkan chip seri G miliknya untuk menawarkan kinerja hebat dan mediaTek Helio G95 merupakan chip gaming kami yang paling canggih saat ini,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

MediaTek_Helio_G95 info

Mediatek Helio G95 dibuat dengan proses pabrikasi 12 nm oleh TSMC. Spesifikasi yang dimiliki ternyata mirip dengan Helio G90T. Keduanya menggunakan prosesor dua inti Cortex A76 dengan clock 2.05 GHz bersama enam core Cortex A55 berkecepatan 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X dengan penyimpanan internal UFS 2.1.

Perbedaan yang mendasar ditemukan pada kecepatan dari GPU-nya. Mediatek Helio G90T menggunakan GPU Mali G76 MC4 yang memiliki kecepatan 800 MHz. Untuk Helio G95, kecepatannya sedikit dipercepat menjadi 900 MHz. Tentunya, hal ini akan cukup membuat kinerja game sedikit terdongkrak.

Kedua cip juga sudah mendukung HyperEngine yang selama ini akan meningkatkan kinerjanya pada saat bermain game. Teknologi ini dapat memicu konkurensi Wi-Fi dan LTE, membuat koneksi menjadi lancar dan bebas-lag ketika bermain game. Teknologi ini juga memungkinkan opsi untuk menunda panggilan ketika bermain game tanpa hilangnya koneksi dan memastikan pengelolaan dinamis untuk CPU, GPU, dan memori

Helio G95 bakal pertama kali hadir pada seri Realme 7 yang akan diluncurkan pada bulan September. Tentunya, cip ini juga bakal hadir pada perangkat-perangkat mainstream lainnya di tahun 2020 ini.

Lini MediaTek Helio G Series yang berfokus di game terdiri dari G90 Series dan G95 yang baru ini, ditujukan bagi pengguna premium. Untuk perangkat game menengah, MediaTek memiliki chipset G85, G80 dan G70. MediaTek Helio G25 dan G35 difokuskan pada kategori smartphone mainstream.

[Review] Realme Smart TV 43″: Kinerja Mumpuni dengan Fitur Lengkap dan Harga Terjangkau

Setelah meluncurkan begitu banyak produk smartphone dan beberapa perangkat IoT lainnya, realme mulai merambah ke pasar TV. DailySocial pun kedatangan sebuah TV berukuran 43 inci dari realme. Realme Smart TV adalah nama dari perangkat dengan sistem operasi Android yang berslogan “Real Picture Real Sound” tersebut.

TV berukuran 43 inci ini memiliki resolusi 1920 x 1080. Realme Smart TV juga sudah mendukung HDR10 yang saat ini sepertinya merupakan keharusan pada setiap TV di tahun 2020. TV pintar ini juga sudah disematkan Dolby Audio MS12B dengan speaker 24 Watt sehingga suaranya cukup menggelegar. Tidak heran kalau realme memposisikan TV ini sebagai “Best Audio & Visual Smart TV in the price segment” atau TV pintar dengan tampilan dan suara terbaik pada segmen harganya.

Realme Smart TV - TV

Penjualan TV pintar ini juga sebagai strategi 1+4+N yang dimiliki oleh realme. Strategi ini akan membuat realme untuk menjual Smart TV, Smart Earphone, Smart Watch dan Smart Speaker. Dan karena ini merupakan TV pertama yang mereka jual, realme pun menargetkan para konsumen yang menginginkan sebuah TV pintar untuk pertama kalinya.

Menggunakan sistem operasi Android, tentu saja mengharuskan TV ini untuk memakai sebuah SoC. Berikut adalah spesifikasi dari realme Smart TV yang saya dapatkan. Oh ya, realme Smart TV juga hadir dalam dimensi 32 inci.

SoC MediaTek MStar T16
CPU 4 x Cortex A53 1,1 GHz
GPU Mali 470 MP
RAM 1 GB
Internal 8 GB
Layar 43 inci VA 1920×1080
Speaker 24 watt (2 speaker, 1 tweeter, 1 full range speaker)
Dimensi 967.5 × 604 × 233 mm
Bobot 6,8 kg
OS Android 9 dengan AI Pont

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut:

Ada beberapa hal yang unik pada TV pintar dari realme ini. Hal pertama adalah AI Pont yang terdapat pada menu aplikasinya yang sangat dikenal pada TV buatan Changhong. Selain itu, CPU-Z serta AIDA 64 juga mendeteksi bahwa TV dengan nama Ikebukuro ini diproduksi oleh Changhong. Terakhir, stiker yang ada di belakang TV pintar ini juga menandakan bahwa PT. Changhong Electric Indonesia yang memproduksinya.

SoC yang digunakan juga kurang terdengar, namun banyak digunakan pada produk TV pintar. SoC T16 MSD6683 merupakan buatan anak perusahaan MediaTek bernama Mstar Semiconductor yang diakuisisi pada tahun 2012 silam. Sayangnya, tidak banyak informasi yang bisa didapat mengenai SoC yang satu ini.

Desain

Sepertinya TV dengan bingkai yang tipis sudah menjadi tren saat ini. Hal tersebut pula yang dimiliki oleh realme Smart TV. Tentunya hal tersebut membuat TV pintar ini lebih indah untuk dipakai menonton video. Selain itu, tipisnya bingkai yang hanya 8,7 mm tersebut juga membuat layar yang ada muat dalam dimensi yang lebih ringkas.

Realme Smart TV - Tombol Fisik

TV pintar ini hanya memiliki satu buah tombol power saja pada bagian tengah bawah. Blok tombol ini juga berfungsi sebagai alat penerima infra merah yang dipancarkan dari remote-nya. Setelah TV dinyalakan, nantinya pengguna akan diarahkan untuk menggunakan koneksi Bluetooth pada remote tersebut. Jadi, remote ini memiliki dua konektivitas.

Berbicara mengenai desain remote-nya memang membuat nyaman dalam memakainya. Hal tersebut dikarenakan hadirnya tombol menu serta channel TV yang memudahkan pengguna dalam melakukan setting. Selain kedua tombol tadi, ada tombol daya, Google Assistant, direksional, OK, mutebackhome untuk menampilkan launcher Android TV, Netflix, Amazon Prime, Youtube, dan volume naik turun. Remote ini juga berfungsi sebagai microphone untuk melakukan perintah suara melalui Google Assistant.

Realme Smart TV - Extension 2

Dengan resolusi 1080p, TV ini ternyata sudah mendukung standar HDR10 bit. Untuk suaranya, realme menggunakan solusi Dolby Audio MS12B. Untuk mendukung suara tersebut, realme menyediakan dua buah speaker pada TV ini berukuran 183.3×46.8×45.2 mm. Setiap pasangnya terdiri dari satu speaker full-range dan satu tweeter.

TV ini juga memiliki port untuk video, audio, serta kelengkapan lainnya di bagian belakangnya. Semua port tersebut dibagi menjadi dua tempat. Untuk tempat pertama, TV ini menyediakan sebuah port HDMI, antenna, Digital Output, AV to RCA, USB 2.0, dan Audio 3,5mm. Selanjutnya pada kotak kedua, tersedia port LAN, dua port HDMI, dan USB 2.0.

Realme Smart TV - Extension 1

TV ini menggunakan launcher standar bawaan Android TV dengan basis Android 9 Pie. Namun, pada daftar aplikasinya terdapat AI Pont yang merupakan sebuah application drawer untuk semua yang terinstal pada TV ini. Tidak seperti beberapa Android TV, semua APK yang dipasang melalui sideloading akan muncul pada AI Pont. Tidak ketinggalan, hadir pula Google Play pada TV ini.

Pengalaman Menggunakan realme Smart TV

Seperti biasa, sebuah Android TV memerlukan waktu untuk melakukan boot saat dinyalakan. Realme Smart TV dapat langsung dinyalakan melalui remote-nya dengan menggunakan koneksi infra merah. Pengguna juga bisa langsung menyalakannya melalui tombol yang ada pada bagian bawah TV tersebut.

Saat pertama kali dinyalakan, saya sangat menyarankan untuk menunggu beberapa saat. Hal ini karena realme Smart TV melakukan proses initialization terlebih dahulu seperti membuat icon dan melakukan indexing. Saya pun bisa melihat prosesnya dari awal, di mana semua icon akan muncul satu per satu. Jangan melakukan apa pun pada saat proses ini karena akan membuat lebih lambat.

Realme Smart TV - Remote

Setelah menunggu beberapa saat, TV ini pun memunculkan sebuah pop-upPop-up tersebut merupakan sebuah panduan untuk melakukan setting remote-nya untuk dapat terhubung dengan bluetooth. Jadi saat TV menyala, koneksi yang digunakan adalah bluetooth. Sedangkan infra merah akan digunakan untuk menyalakan TV saat sedang dalam keadaan mati.

Pada TV ini, sudah terpasang aplikasi hiburan seperti Netflix, Prime, dan yang pasti, Youtube. Untuk dapat menonton siaran TV tanpa antenna, pengguna harus melakukan pemasangan aplikasi seperti Vidio, yang nantinya secara otomatis akan membuat icon channel untuk beberapa stasiun TV. Pengguna pun juga bisa melakukan instalasi untuk aplikasi hiburan lainnya melalui Google Play Store.

Realme Smart TV - AI Pont

Aplikasi yang ada pada Google Play Store sudah disesuaikan dengan spesifikasi dari TV ini. Saya melihat begitu banyak game yang bisa dipasang pada realme Smart TV. Selain itu, aplikasi-aplikasi yang ada juga dengan mudah dicari karena sudah dikategorikan satu per satu.

Yang sangat menarik dari realme Smart TV adalah hadirnya Pango Browser. Hal tersebut membuat para pemilik TV ini bisa melakukan penjelajahan internet seperti sebuah perangkat Android. Namun, jangan berharap bisa melakukan download karena hal tersebut sudah dikunci dari sistem Android-nya. Pango Browser sendiri berbasiskan Chromium dengan, sayangnya,  versi 58.

Realme Smart TV - Pango Browser

Browser yang satu ini membuat saya tidak lagi harus memasang aplikasi Puffin yang juga gratis tersedia di Play Store. Saya menggunakan bluetooth keyboard untuk mencoba menjelajah internet dengan Pango. Hasilnya memang cukup nyaman dalam mencari informasi. Remote yang ada sendiri memiliki fungsi sebagai mouse-nya.

Satu hal yang cukup membantu adalah hadirnya AI Pont pada realme Smart TV. Pada kebanyakan TV Android, jika aplikasi yang dipasang tidak kompatibel maka Anda harus mengaksesnya melalui daftar aplikasi yang ada pada setting. AI Pont pun membantu para penggunanya dengan membuatkan icon shortcut sehingga pengguna tidak perlu membuka setting terlebih dahulu. Anda juga tidak perlu lagi memasang launcher pihak ketiga untuk fungsi yang sama dengan AI Pont.

Hal pertama yang saya coba adalah menonton dengan menggunakan Netflix. Saya pun mencoba untuk menggunakan film dengan aksi yang cepat. Sayangnya, yang terjadi adalah ghosting yang sangat terlihat dalam setiap adegannya. Selain itu dalam menjalankan video, Netflix juga sepertinya melakukan loading dengan resolusi yang rendah dulu dan lama kelamaan baru memainkan resolusi tertinggi.

Saya pun menuju setting untuk gambar pada TV ini. Hal yang cukup menyenangkan adalah lengkapnya seting yang ada pada TV ini. Anda bisa mengubah brightness, contrast, gamma, dan lain sebagainya dengan cukup mudah. Dan saya menemukan dua hal yang cukup menarik pada TV ini, yaitu Game mode dan PC mode.

Realme Smart TV - Menu Sound

Dengan menyalakan game mode membuat response time pada TV ini lebih baik. Saya sangat menyarankan Anda untuk menyalakan mode ini setiap saat sehingga terhindar dari ghosting yang lebih parah. Anda juga dapat memainkan beberapa seting lain seperti DNR untuk mengurangi noise, DI Film untuk upscale frame sebuah film, dan Adaptive Luma Control untuk secara otomatis menyesuaikan kontras dan kecerahan dari TV ini.

Lalu apa itu PC Mode? Hal ini pun saya ketahui pada saat realme Smart TV dipasang untuk menjadi monitor Mini PC melalui kabel HDMI. Saat terpasang, skala layar yang ditampilkan Windows seperti lebih lebar dibandingkan dimensi TV ini. Hal tersebut seperti logo Windows yang terpotong pada sisi kiri bawah. PC Mode membuat tampilan terskala dengan baik sehingga pas dengan dimensi layarnya.

Ada hal aneh yang saya rasakan pada saat mendengarkan lagu via Spotify. Pada saat mendengarkan melalui Spotify yang terpasang pada realme Smart TV, saya mendengar suaranya pecah pada volume yang tinggi. Hampir semua lagu dan musik yang terdengar via Spotify suaranya pecah.

Akan tetapi, pada saat saya mendengarkan musik melalui Spotify yang ada pada Mini PC yang terhubung melalui HDMI, tidak ada masalah pada suaranya. Suara dapat terdengar dengan “bulat” dan tidak pecah. Namun bagi para penggemar bass, Anda harus membeli sebuah speaker terpisah karena terdengar cukup kecil pada speaker bawaannya.

Saat menonton video dan mendengarkan musik melalui HDMI, tentu saja kita harus berpindah mode dari Android ke kanal yang tersedia untuk sambungan luar. Satu lagi hal yang menyenangkan adalah kita hanya perlu menekan tombol channel saja pada remote yang ada. Jadi kita tidak perlu dengan susah payah melihat kursor yang ada dan memilih lambang channel di bagian atas.

Mengganti setting saat ada pada mode HDMI juga sangat mudah. Tombol menu yang ada pada remote akan membuka shortcut untuk profile layar dan suara. Anda juga bisa langsung masuk ke setting Android TV dengan menekan tombol yang satu ini.

Selain dari kabel HDMI, TV ini juga sudah memiliki Chromecast. Hal ini dapat membuat sebuah smartphone atau tablet untuk menggandakan tampilannya pada realme Smart TV melalui koneksi WiFi. Sayang memang, realme Smart TV tidak mendukung penggunaan WiFi 5 GHz, sehingga penerimaan tampilan dan suara rentan lag dan terputus.

Bermain game yang tersedia pada Google Play Store juga masih dalam batas yang wajar. Saya menggunakan game Asphalt yang ternyata tidak lag saat dimainkan. Jangan lupa menggunakan Game mode saat bermain agar terhindar dari gambar berbayang yang cukup parah terlihat. Ternyata 4x Cortex A53 berkecepatan 1,1 GHz serta Mali 470 masih mampu memainkan game tersebut.

Dengan RAM hanya 1 GB, jangan berharap bahwa TV ini bisa menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan dengan lancar. Tutuplah aplikasi yang baru dijalankan jika ingin menggunakan aplikasi yang lainnya. Dengan begitu, RAM 1 GB juga akan cukup dalam mengoperasikan TV ini.

Masalah lain yang timbul adalah internal 8 GB yang hanya tersisakan sekitar 4 GB. Tentu saja untuk melakukan pemasangan aplikasi game yang lebih dari satu, membutuhkan ruang yang lebih lebar. Saya sangat menyarankan Anda untuk membeli sebuah USB-3.0 flash disk berkapasitas minimal 8 GB agar dapat berjalan dengan optimal. Jangan menggunakan flash disk USB 2.0 karena kecepatannya belum tentu akan sampai pada kinerja tertingginya, 33 MB/s.

Lalu bagaimana dengan kinerjanya? Saya pun sudah melakukan dua benchmark pada TV ini. Sayang memang, Antutu tidak bisa digunakan pada TV yang satu ini karena realme Smart TV tidak bisa melakukan render aplikasi yang ada pada orientasi portrait dan hanya landscape. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Kinerja tersebut sudah cukup untuk mengoperasikan sistem operasi Android TV dengan cukup lancar. Namun, untuk bermain game, hasil seperti ini hanya akan menghadirkan kinerja yang seadanya. Untuk bermain game yang lebih baik, gunakan konsol seperti PS4 atau komputer desktop.

Verdict

Langkah awal realme untuk masuk ke pasar Smart TV memang sudah benar. Dengan menggandeng pemain lama seperti Changhong, membuat produk Smart TV pertama mereka hadir tanpa mengecewakan. Hal tersebut terlihat dari beberapa feature yang ditawarkan sehingga nyaman saat digunakan.

Seperti kebanyakan Android TV yang ada di pasaran, realme Smart TV memiliki fungsi yang cukup baik. Layar dengan resolusi full HD ini lengkap dengan HDR10. Suara yang ada juga memiliki sertifikasi Dolby Audio yang membuatnya lebih baik dari kebanyakan TV dengan harga yang sama. Selain itu, TV ini mampu ditambahkan aplikasi dari Google Play Store.

Kinerja yang ditawarkan oleh TV ini memang terlihat seperti seadanya. Jika dibandingkan, akan sama dengan perangkat Android sekitar 5-6 tahun yang lalu. Kinerja tersebut tentu sudah lebih dari cukup dalam menjalankan konten hingga resolusi full HD. Hasil pengujian saya menunjukkan kinerjanya bisa diandalkan saat menonton dan bermain game.

Sayang memang, seperti kebiasaan dari realme saya harus menunda pemberian harganya. Informasi yang saya dapatkan adalah bahwa versi 32″ akan dijual pada harga dua jutaan dan 43″ yang saya uji akan ada pada harga tiga jutaan. Harga yang cukup bersaing ini membuat banyak pilihan untuk konsumen dalam membeli sebuah Smart TV.

Sparks

  • Kinerja mumpuni tanpa lag dalam memainkan video
  • HDR 10 untuk memainkan video HDR pada Netflix
  • Setting tampilan dan suara yang cukup lengkap
  • Mendukung pemasangan flash disk sebagai perluasan penyimpanan internal
  • Tombol remote yang cukup lengkap
  • AI Pont yang memudahkan pengguna saat instalasi di luar Google Play

Slacks

  • Ghosting
  • Suara pecah pada kondisi tertentu
  • Tidak mendukung WiFi 5 GHz

Realme C12 Diluncurkan dengan Baterai 6000 mAh dan (Masih) Helio G35

Tampaknya tidak perlu menunggu lama lagi untuk realme dalam mengeluarkan produk barunya. Produk yang kali ini diluncurkan adalah perangkat yang dipasarkan untuk kelas entry level. Produk tersebut adalah smartphone realme C12.

Realme C12 kembali hadir dengan baterai besar, yaitu 6000 mAh.  Realme C12 juga menghadirkan layar besar 6,5 inci dan tiga kamera. Pangsa pasar yang mereka tuju adalah sebagai smartphone sempurna bagi anak muda yang gemar berkreasi dan mengeksplor diri.

realme C12 adalah kejutan besar pertama yang kami siapkan bagi penggemar di Indonesia bersamaan dengan rangkaian acara realme Fan Fest kedua kami. Anak muda di Indonesia mengutamakan baterai besar seperti 6000mAh untuk bisa menemani aktivitas sehari-hari mereka tanpa perlu sering mencari colokan untuk mengisi daya smartphone. Kami meluncurkan realme C12 untuk memberikan mereka pilihan baru smartphone 6000mAh di segmen harga entry-level. Selain baterai 6000mAh, realme C12 juga hadir dengan trendsetting design dan triple camera dengan kemasan box yang trendi dan di desain khusus untuk penggemar realme di Indonesia,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme menjanjikan bahwa perangkat ini mampu bertahan secara stand by hingga 57 hari. Selain itu, perangkat ini juga membawa tiga buah kamera yang terdiri dari kamera utama, makro, dan hitam putih. Realme C12 juga menggunakan layar mini drop dengan dimensi 6.5 inci dan rasio layar 88,7 %.

Jika diperhatikan, realme C12 merupakan saudara kembar dari C15. Jika kita lihat dari bagian depan dan belakangnya, keduanya hampir tidak bisa dibedakan. Hal itu berlaku juga untuk desain back case dari kedua smartphone tersebut yang memiliki motif sama.

Palson Yi - Marketing Director realme Indonesia (kiri) & Krisva Angnieszca - PR Manager realme Indonesia (kanan) Umumkan realme C12

System on Chip yang digunakan juga ternyata sama. C12 masih menggunakan Mediatek Helio G35 yang menggunakan delapan inti prosesor Cortex A53. Hal ini membuat kinerja keduanya akan cukup mirip. Namun, realme C12 hanya dijual dengan konfigurasi RAM 3 GB dan internal 64 GB saja.

Realme C12 sudah langsung tersedia di pasar Indonesia dari tanggal 16 Agustus 2020. Harga yang dipatok untuk perangkat yang satu ini adalah Rp. 1.899.000.

Kembar dengan realme C15?

Seperti yang sudah saya singgung di atas, perangkat yang satu ini memang mirip dengan C15. Hal ini juga nantinya bisa membuat konsumen bingung untuk memilih antara C12 dan C15. Apa tanggapan realme Indonesia mengenai hal ini?

Krisva Angnieszca selaku manajer Public Relation realme Indonesia mengatakan bahwa fans realme memang menginginkan banyak opsi. Realme menghadirkan C12 memang untuk menjadikan opsi pada batera 6000 mAh di entry level. Krisva juga mengaku bahwa keduanya mirip dan tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, C12 hadir untuk melengkapi opsi tersebut, namun mengisi harga di antara C11 dan C15.

Palson Yi juga mengatakan bahwa mereka meluncurkan C12 karena menggelar Realme FanFest 2020. Ketiga produk yang ada pada kelas entry level itu tidak akan melawan satu sama lainnya di pasar karena diluncurkan untuk kebutuhan yang beragam. Peluncuran C12 ini juga membuat realme C3 sudah discontinue.

Realme C15 dan C12 memiliki perbedaan pada sisi konfigurasi kamera, di mana C12 tidak memiliki kamera retro. Selain itu, C12 juga tidak dilengkapi dengan charger 18 watt dan hanya 10 watt saja. Terakhir, C12 hanya memiliki internal 64 GB saja serta RAM 3 GB.

 

MediaTek Umumkan Dimensity 720, Chipset 5G Untuk Smartphone Kelas Menengah

Smartphone dengan teknologi 5G akan semakin bertebaran. Sebab, para pembuat chipset utama seperti MediaTek, Qualcomm, dan Samsung juga telah menghadirkan chipset kelas menengah yang dilengkapi dengan modem 5G.

MediaTek sendiri memiliki lini produk untuk chipset dengan konektivitas 5G yang disebut Dimensity. Mereka punya Dimensity 1000 series untuk smartphone 5G flagship, Dimensity 820 dan 800, serta yang baru diperkenalkan ialah Dimensity 720 untuk perangkat 5G kelas menengah yang lebih terjangkau.

mediatek-umumkan-dimensity-720-2

Dimensity 720 menetapkan standar baru, menghasilkan pengalaman dan teknologi 5G lengkap untuk perangkat-perangkat yang lebih terjangkau bagi konsumen pasar yang lebih luas,” kata Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager, Wireless Communications Business Unit, MediaTek.

Chipset Dimensity 720 dibangun pada proses manufaktur 7nm dan terintegrasi dengan modem 5G paling irit daya di kelasnya. Dilengkapi teknologi Mediatek 5G UltraSave yang menggunakan kecerdasan kemawasan jaringan dan konten untuk mengelola modus operasional modem secara real-time untuk memperpanjang umur baterai. Fitur-fitur Dimensity 720 antara lain:

– Dukungan layar dengan frame-rate 90Hz
– Kemampuan streaming video lebih baik dengan pemutaran video MiraVision HDR10+ yang mendukung berbagai fitur video termasuk pemetaan ulang dynamic range
– Opsi konfigurasi fleksibel untuk kamera dengan dukungan hingga 64MP atau kamera ganda 20+16MP, ditambah rangkaian peningkatan kamera-AI yang diperkuat APU (AI Processing Unit) terintegrasi dari MediaTek
Voice Wakeup (VoW) teintergrasi untuk meminimalkan konsumsi daya dari asisten suara yang always-on dan penekanan kebisingan mikropon ganda sehingga asisten suara bisa mendengar pengguna dengan lebih baik.

Untuk prosesornya, Dimensity 720 mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dua inti Cortex-A76 2GHz dan enam inti Cortex-A55. Didukung GPU Arm mali G57, berkombinasi RAM LPDRR4X dan storage UFS 2.1. Dimensity 720 dirancang untuk jaringan-jaringan 5G sub-6GHz global di Asia, Amerika Utara dan Eropa. Mendukung jaringan sub-6GHz standalone (SA) dan non-standalone (NSA).