Doktersiaga Tawarkan Kemudahan Membuat Janji dengan Dokter

Persaingan startup dengan niche pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit semakin ramai. Belum adanya pemain besar di sektor ini membuat siapa saja masih berpeluang untuk mendominasi. Doktersiaga, startup yang belum genap berusia satu tahun ini mencoba hadir untuk meramaikan persaingan. Dengan mengedepankan fitur Smart Reservation Doctor miliknya Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

Layanan yang diusung Doktersiaga sebetulnya bukan konsep yang baru. Nama-nama seperti Practo, Doktermana, dan Dokter.id bahkan memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan Doktersiaga. Namun Fatah Iskandar Akbar, Founder Doktersiaga, kepada DailySocial mengatakan pihaknya tetap optimis mampu diterima masyarakat karena mereka sangat paham permasalahan dalam dunia kedokteran.

“Sebelum kami memulai membuat Doktersiaga, kami sering berkunjung ke beberapa rumah sakit di Jakarta. Karena sebelumnya rumah sakit tersebut sudah menjadi customer kami pada saat kami membuat software house Asacreative. Dan kami sering berdiskusi dengan mereka mengenai problem mereka sehingga kami mengerti dan merasakan problem yang dihadapi dalam dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan,” terang Fatah.

Fatah melanjutkan, ia juga optimis karena Doktersiaga saat ini dihuni oleh tim yang solid dan terus melakukan pembenahan dengan mencoba mendapatkan feedback dari survei yang mereka lakukan.

Doktersiaga menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai salah satu fitur unggulan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

Saat ini Doktersiaga baru bisa diakses melalui platform web, sedangkan untuk platform mobile masih dalam tahap pengembangan. Fatah menjelaskan, meski baru enam bulan beroperasi Doktersiaga menunjukan tren yang positif.

“Walaupun doktersiaga baru live selama 6 bln (juli – des 205) kami sudah  memiliki revenue dan beberapa user yang reservasi melaui web. nilainya sih memang masih kecil. Transaksi member untuk event telah mencapai nominal Rp 14 juta. Secara umum grafik pertumbuhanya sangat bagus dan beberapa target KPI berhasil dicapai,” papar Fatah.

Doktersiaga sekarang masih berfokus untuk meningkatkan performa sistem dan pengembangan aplikasi mobile. Promosi melalui media sosial juga masih terus dilakukan untuk menarik pengguna. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target Doktersiaga yang menginginkan 50.000 pengguna dalam waktu dekat dan satu juta pengguna untuk target jangka panjang.

Mediku Bertekad Menjadi Layanan Kesehatan Virtual Terlengkap di Indonesia

Berawal dari ide yang didapat saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play dalam versi beta. Pada awal tahun 2016, versi penuhnya akan segera dirilis.

Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.

Medical History berisi catatan kesehatan yang pernah diinputkan oleh pengguna. Dengan mencatatkan keluhan penyakit yang pernah diderita, sistem akan memberikan analisis dan mengingatkan pengobatan yang harus diambil ketika mengalamai gejala yang sama.

Fitur selanjutnya ialah Hospital Finder. Tidak hanya mampu menemukan rumah sakit besar, namun juga menjangkau klinik kesehatan di seputaran lokasi pengguna. Fasilitas ini tidak hanya memberikan POI (Point of Interest) namun termasuk fitur navigasi dan informasi kontak. Dan terakhir adalah Pill Remider, sebuah pengingat otomatis untuk mengatur jadwal minum obat.

Dalam pengembangan Mediku, tim VistoWorks Studio yang terdiri dari 6 orang (saat ini semua masih dalam status mahasiswa) turut menggandeng pakar kesehatan. Mereka menggandeng tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia untuk mendapatkan insight seputar dunia kesehatan. Mediku ingin diciptakan untuk mampu menjadi perawat virtual yang benar-benar bisa memberikan alternatif solusi kesehatan.

Rencana pengembangan pada versi penuh aplikasi

Pada versi penuh yang akan dirilis mendatang, terdapat sebuah layanan esensial yang akan ditambahkan, yakni klinik konsultasi dokter virtual. Mediku telah merekrut bebeapa dokter yang akan siap sedia memberikan pelayanan kesehatan secara virtual melalui aplikasi.

Layanan tersebut akan menjadikan Mediku bersifat freemium. Nantinya penggunaan layanan konsultasi kesehatan akan dikenakan biaya. Proses pembayaran menggunakan sistem kredit pada aplikasi yang dapat dibeli secara virtual, mirip dengan berbagai layanan berbasis aplikasi yang ada saat ini.

“Kami sangat optimis layanan ini akan bisa membuat Mediku berkembang. Saat ini kebanyakan aplikasi kesehatan yang ada di Indonesia sifatnya baru satu arah. Kami ingin menghadirkan penyegaran dengan memungkinkan pengguna dapat berinteraksi seperti layaknya saat mereka mendatangi dokter pribadi,” ujar Product Manager Mediku Velta Azizah Destiana.

Untuk merealisasikan visi Mediku, pengembang begitu berkonsentrasi pada pembuatan user experiences yang pas. Disadari bahwa solusi kesehatan erat kaitannya “cocok-tidak cocok”, oleh karenanya desain intuitif dinilai sangat esensial untuk menciptakan sebuah value yang proporsional bagi pengguna.

“Untuk target dalam waktu dekat tidak muluk-muluk, kami ingin segera merilis aplikasi versi penuh. Dan kami ingin merangkul semua pengguna smarphone di Indonesia untuk mencicipi layanan ini, karena Mediku memang diciptakan spesial untuk masyarakat Indonesia. UX yang mudah diterima, kami rasa akan menjadi nilai plus, karena tak harus terbiasa dengan aplikasi kompleks untuk dapat menikmati layanan yang ada di Mediku,” pungkas Velta.

Saat ini Mediku juga sedang mencari funding untuk membantu memaksimalkan suksesi produk, termasuk untuk memperluas kemitraan dengan tim dokter. Beberapa waktu lalu Mediku juga sempat membuat sebuah kanal crowdfunding namun belum mendapat antusias yang baik dari masyarakat.

Swalayan Kesehatan Online ProSehat Hadirkan Aplikasi Mobile

Layanan ProSehat yang memposisikan diri sebagai swalayan kesehatan online di Indonesia baru-baru ini mengumumkan peluncurkan aplikasi mobile. Melalui aplikasi mobile tersebut pengguna dapat lebih mudah untuk menebus resep dokter dan membeli obat bebas seperti vitamin dan suplemen kesehatan. Saat ini aplikasi mobile ProSehat baru tersedia untuk platform Android. Continue reading Swalayan Kesehatan Online ProSehat Hadirkan Aplikasi Mobile

Platform Layanan Kesehatan Asal India Practo Perkuat Basis Layanan di Indonesia

Platform layanan kesehatan terbesar di Asia Practo kembali melakukan terobosan baru sebagai bagian dari ekspansi layanannya di Indonesia. Setelah memiliki tim lokal yang bertugas melakukan pencarian dan verifikasi seluruh dokter di Jakarta, Practo berencana akan memperluas jangkauannya hingga ke Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Selain itu Practo juga akan memperluas penawaran bagi konsumen mencakup segmen-segmen layanan kesehatan yang lebih luas seperti wellness, fitness, apotek hingga obat-obatan yang bertujuan untuk membantu mengobati gangguan kesehatan pengguna.

“Sejak awal visi dan misi dari Practo adalah mengedepankan kesejahteraan pasien, untuk itu kami ingin memberikan layanan yang terpadu melalui aplikasi Practo hanya dalam satu genggaman,” kata Founder dan CEO Practo Shashank ND.

Fitur yang menjadi andalan dari Practo saat ini dan telah dilengkapi data yang dibutuhkan oleh pengguna adalah Practo Search, fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian melalui database dokter yang sudah diverifikasi. Ketika hasil pencarian telah diperoleh, pengguna dapat mengklik Practo Profile untuk setiap profesional atau institusinya untuk mengetahui informasi yang lebih rinci, termasuk tahun pengalaman, kualifikasi, afiliasi, dan spesialisasi serta foto-foto klinik terkait serta mendapatkan koordinat GPS lokasi untuk navigasi yang memudahkan menuju lokasi hanya melalui aplikasi Practo.

“Dengan cara mudah kami ingin membantu para pengguna menemukan informasi yang akurat melalui database Practo dan menemukan dokter yang ada di kawasan sekitar, jam praktek dan masih banyak lagi agar secara cerdas pengguna bisa menemukan dokter yang sesuai,” kata Shashank.

Practo mengklaim saat ini telah memiliki 200 ribu database dokter di 15 negara sementara di Indonesia sendiri database yang sudah terdaftar di Practo berjumlah 4200 dokter yang sudah diverifikasi di lebih dari 60% klinik di seluruh DKI Jakarta dengan menggunakan situs Practo atau aplikasi yang secara khusus dibangun untuk kawasan tersebut.

Secara agresif tim lokal Practo masih mengumpulkan database dokter setiap harinya. Sementara itu untuk dokter yang belum terdaftar oleh tim Practo bisa mengirimkan data diri melalui situs atau email yang ada untuk selanjutnya dilakukan proses verifikasi.

Fitur rekam medis pasien

Saat ini di India negara asal Practo, melalui aplikasi Practo pasien yang ingin mengetahui lebih detil catatan rekam medis selama melakukan pengobatan di rumah sakit, bisa mengakses langsung melalui aplikasi Practo. Dengan demikian secara terbuka hubungan antara pasien dan dokter dapat tercipta dan tentunya meringankan tugas dari dokter itu sendiri.

Melalui aplikasi Practo pengguna juga dapat melihat resep yang diberikan, jumlah perawatan yang dibebankan dan masih banyak lagi, dengan menggunakan teknologi dari Insta Health, penyedia  solusi pengelolaan informasi rumah sakit berbasis cloud (HIMS) yang pada bulan September lalu diakuisisi oleh Practo.

Saat ini Insta telah digunakan oleh sekitar 500 klinik hingga rumah sakit di 15 negara di India, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Akuisisi ini akan membantu mempercepat partner program Practo yang dirancang untuk memungkinkan penyedia HIMS di dunia untuk terintegrasi dengan platform Practo.

“Dengan mengakuisisi Insta Health diharapkan dapat mengembangkan produk kami serta memberikan pengalaman konsumen yang terpadu dengan mendigitalkan catatan, menghilangkan waktu tunggu antrian menyederhanakan pembayaran dan masih banyak lagi,” kata Shashank.

Di Indonesia sendiri fitur rekam medis yang dinilai sangat efektif bagi para pengguna masih belum tersedia, namun demikian dalam waktu dekat Practo akan menghadirkan software Insta Health ke Indonesia dan segera melakukan pendekatan ke rumah sakit hingga klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan software tersebut nantinya bagi pengguna dan rumah sakit atau klinik terkait yang menggunakan Practo bisa mengakses semua fitur yang ada.

Monetisasi dan pemasaran

Practo tidak pernah membebankan biaya atau menawarkan fitur premium tertentu kepada pengguna. Semua fitur bisa diakses secara gratis oleh pengguna selama rumah sakit atau klinik terkait sudah terintegrasi dengan layanan dari Practo. Untuk monetisasi Practo lebih menyasar kepada rumah sakit atau klinik hingga dokter dengan menawarkan software untuk menjangkau lebih banyak pasien dengan menggunakan aplikasi Practo.

“Kami menyediakan fitur Practo reach, Practo ray dan masih banyak lagi yang bisa dimanfaatkan oleh dokter hingga rumah sakit untuk meringankan tugas dan tentunya mengakuisisi lebih banyak pasien hanya dengan menggunakan aplikasi Practo,” kata Shashank.

Sementara itu untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang manfaat dari Practo, sejumlah kegiatan serta informasi lengkap juga akan disebarkan di rumah sakit, klinik, fitness center dan tempat kesehatan lainnya.

Tahun 2016 mendatang Shashank dan tim akan mengembangkan produk, mendapatkan lebih banyak database dan mencoba untuk meluncurkan fitur rekam medis khusus untuk Indonesia. Dengan harapan pengguna bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam Practo untuk mendapatkan informasi dokter, rekomendasi rumah sakit, hingga klinik yang tepat lengkap dan informasi yang dibutuhkan.

“Practo ingin membantu ekosistem layanan kesehatan dengan meringankan tugas dokter dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien terkait tentang layanan kesehatan yang mereka dapatkan,” tutupnya.

Startup Medis Hong Kong Prenetics Peroleh Pendanaan dari Venturra Capital

Prenetics, startup medis yang bergerak di sektor pengetesan DNA dan berbasis di Hong Kong telah memperoleh pendanaan dari Venturra Capital, perusahaan pemodalan independen yang didukung oleh Lippo Group. Dengan perolehan jutaan dollar, meski angka detilnya tidak disebutkan, kerja sama ini akan menjadi langkah awal Prenetics memasuki pasar Indonesia.

Dengan pendanaan ini Lippo Group akan menjadi mitra strategi di lima tahun pertama Prenetics di Indonesia. Prenetics akan meluncurkan “iGenes pharmacogenomics test”. Hasil iGenes ini diharapkan akan membantu dokter mengidentifikasi bagaimana gen mempengaruhi respon seseorang terhadap obat. iGenes sendiri termasuk dalam kategori non invasif. Dengan melakukan tes terhadap air liur, iGenes mampu menghasilkan laporan yang dapat mengidentifikasi obat yang tepat, pada dosis yang tepat, disesuaikan dengan pasien.

Pada intinya iGenes ini akan menghasilkan obat yang presisi (precision medicine) dan terpersonalisasi, dikustomisasi berdasarkan keputusan medis, best practice, dan kesesuaian dengan pasien tersebut. Menurut John Riady, Direktur Lippo Group dan Managing Partner Venturra Capital, obat presisi adalah masa dengan dari kesehatan. Untuk itu pihaknya berniat menggandeng Prenetics di Indonesia.

Healthcare hari ini membutuhkan reformasi karena mahal, reaktif, tidak efisien, dan fokus terutama pada satu ukuran cocok untuk semua pengobatan untuk penyakit kronis dan kanker. Jawaban adalah pribadi, prediksi, dan obat pencegahan,” terang Riady.

Luncurkan Layanan Premium, Aplikasi Medis Virtual “Doctor Gratis Plus” Gandeng Microsoft

Doctor Gratis Plus Launch_004

Doctor Gratis Plus ialah aplikasi mobile yang dirancang agar para pengguna aplikasi tersebut melakukan konsultasi medis virtual secara real-time dengan dokter dan spesialis bersertifikat melalui teleconference di jalur yang aman. Layanan ini merupakan layanan berbayar hasil pengembangan bisnis Health2i di Indonesia. Sebelumnya juga tersedia Doctor Gratis yang benar-benar tanpa biaya. Pihaknya menggandeng Microsoft untuk menyajikan solusi komputasi awan.

Continue reading Luncurkan Layanan Premium, Aplikasi Medis Virtual “Doctor Gratis Plus” Gandeng Microsoft