Mobile Legends Jadi Mobile Esports Terpopuler di Asia Tenggara

Dalam beberapa tahun belakangan, publisher mobile game mulai serius untuk membangun ekosistem mobile esports. Sekarang, skena mobile esports kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Di beberapa negara — seperti negara-negara Asia Tenggara — mobile esports bahkan lebih populer daripada esports untuk PC atau konsol. Esports Charts lalu mencoba untuk memetakan popularitas dari mobile esports di Asia.

Untuk itu, mereka mengumpulkan data viewership dari kompetisi-kompetisi nasional dari berbagai judul mobile esports di negara-negara Asia. Karena mereka mendata popularitas mobile esports berdasarkan negara, mereka tidak menyertakan kompetisi internasional atau turnamen regional. Metrik utama yang mereka gunakan adalah hours watched.

Popularitas Mobile Esports di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, mobile esports yang paling populer adalah Mobile Legends: Bang Bang. Dari semua negara-negara ASEAN, Indonesia memberikan kontribusi paling besar pada total hours watched dari Mobile Legends. Memang, selama ini, Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia telah mencetak berbagai rekor dalam hal jumlah penonton. MPL Indonesia juga sering masuk dalam daftar kompetisi esports terpopuler bulanan. Pada akhir Oktober 2021, jumlah peak viewers MPL Indonesia bahkan sempat menyaingi peak viewers dari League of Legends World Championship (LWC) 2021.

Selain di Indonesia, Moonton juga mengadakan MPL di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura. Tak hanya itu, pada tahun 2021, mereka juga memulai MPL di Kamboja. Menurut Esports Charts, keberadaan MPL membuat ekosistem mobile esports di kawasan ASEAN menjadi lebih matang. Setelah sukses dengan MPL di Asia Tenggara, Moonton juga memutuskan untuk mengadakan MPL di Brasil, menjadikannya sebagai MPL pertama di luar Asia Tenggara.

Total hours watched dari lima MPL di negara yang berbeda. | Sumber data: Esports Charts

Selain Mobile Legends, mobile esports lain yang populer di Asia Tenggara adalah Arena of Valor, yang juga memiliki genre MOBA. Hanya saja, fans Arena of Valor tersebar di negara-negara yang berbeda dari Mobile Legends. Walau Arena of Valor kalah pamor dengan Mobile Legends di Indonesia, game buatan Tencent itu sangat populer di Vietnam dan Thailand. Selain itu, Arena of Valor juga menjadi mobile esports paling digemari di Taiwan dan Macau. Untuk Arena of Valor, Vietnam memberikan kontribusi paling besar soal hours watched, yaitu sebesar 14,7 juta jam. Sementara itu, Taiwan hanya berkontribusi 1,2 juta hours watched. Dengan begitu, Taiwan menjadi negara dengan kontribusi terkecil untuk total hours watched dari Arena of Valor.

Dominasi Mobile Legends di Asia Tenggara tidak membuat Riot Games gentar untuk menjajaki industri mobile game MOBA. Setelah bertahun-tahun hanya fokus pada League of Legends, Riot akhirnya meluncurkan mobile game ber-genre MOBA mereka, yaitu League of Legends: Wild Rift. Bergerak cepat, Riot juga langsung menyiapkan ekosistem esports dari game tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, salah satu kompetisi Wild Rift yang Riot gelar adalah SEA Icon Series.

Sayangnya, sejauh ini, Wild Rift belum bisa menyaingi popularitas Mobile Legends atau Arena of Valor. Hong Kong menjadi satu-satunya negara tempat Wild Rift berjaya. Hanya saja, hal ini terjadi karena memang tidak ada turnamen esports besar yang diadakan di negara tersebut. Dari Hong Kong, Wild Rift mendapatkan total hours watched sebanyak 23,5 ribu jam. Sebagian besar, viewership itu datang dari SEA Icon Series 2021 Summer.

Peta popularitas mobile esports. | Sumber: Esports Charts

Selain MOBA, genre mobile game lain yang populer di Asia Tenggara adalah battle royale. Di Brunei dan Singapura, PUBG Mobile jadi mobile esports paling populer. Kedua negara itu menyumbangkan total hours watched sebanyak 11 juta jam untuk PUBG Mobile.

Satu hal yang harus diingat, dominasi sebuah mobile game di satu negara bukan berarti game itu memonopoli pasar esports di negara tersebut. Misalnya, di Indonesia, Mobile Legends memang jadi mobile esports paling populer. Namun,  kompetisi esports dari game-game lain — seperti PUBG Mobile dan Free Fire — tetap diminati. Sebelum ini, Hybrid pernah membandingkan tren penonton liga nasional untuk Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.

Tren Mobile Esports di Asia Timur dan Selatan

Tiongkok merupakan pasar esports paling besar. Sayangnya, mencari tahu tentang mobile esports yang paling populer di negara itu tidak mudah. Alasannya, karena Tiongkok punya platform streaming game sendiri, seperti Huya dan Douyu. Selain itu, popularitas esports di Tiongkok juga diukur dengan metode yang sangat spesifik. Namun, berdasarkan data dari Esports Charts, mobile esports yang paling populer di Tiongkok adalah PUBG Mobile dan Honor of Kings alias Arena of Valor.

Sementara itu, di Korea Selatan, Clash of Clans menjadi mobile esports favorit. Meskipun game dari Supercell itu menjadi mobile game terpopuler, ia hanya mendapatkan total hours watched sebanyak 12 ribu jam. Tampaknya, walau Korea Selatan punya ekosistem esports yang matang, skena mobile esports di sana masih kurang berkembang jika dibandingkan dengan ekosistem esports untuk PC. Namun, di masa depan, ada kemungkinan ekosistem mobile esports di Korea Selatan akan tumbuh. Karena, Wild Rift cukup digemari oleh gamers di sana. Hanya saja, saat ini, belum ada kompetisi esports nasional untuk Wild Rift.

Di India, PUBG Mobile dinamai Battlegrounds Mobile India.

Di Sri Lanka dan India — dua negara dari Asia Selatan — Free Fire menjadi mobile esports yang paling digemari. Sri Lanka memberikan kontribusi sebanyak 11 ribu jam pada total hours watched untuk game buatan Garena tersebut, sementara India berkontribusi 2,5 juta jam.

Fakta bahwa Free Fire menjadi mobile esports terpopuler di India menarik. Pasalnya, sebelum ini, PUBG Mobile menjadi game esports yang paling digemari di sana. Hanya saja, pada akhir 2020, pemerintah India memutuskan untuk memblokir beberapa game dan aplikasi buatan Tiongkok, termasuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India adalah karena mereka khawatir, game dan aplikasi buatan perusahaan Tiongkok akan menjadi ancaman bagi kedaulatan dan integritas nasional. Alhasil, PUBG Corp memutuskan untuk turun tangan langsung sebagai publisher PUBG Mobile di India. Dan nama PUBG Mobile di India pun diubah menjadi Battlegrounds Mobile India.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Esports Charts.

Viewerships Q3 2021, Facebook Gaming Jadi Platform Streaming Game dengan Pertumbuhan Tertinggi

Viewership dari berbagai platform streaming game pada 2020 naik pesat berkat pandemi COVID-19. Namun, sekarang, kehidupan mulai kembali normal di sejumlah negara. Masyarakat pun bisa kembali beraktivitas seperti semula. Meskipun begitu, secara keseluruhan, viewership di berbagai platform streaming game masih menunjukkan kenaikan. Hal ini membuktikan, tingkat konsumsi masyarakat akan konten streaming game memang naik. Berikut laporan viewership dari Stream Hatchet untuk Q3 2021.

Viewership dari 3 Platform Streaming Game di Q3 2021

Pada Q3 2021, total hours watched dari semua platform streaming game adalah 8,2 miliar jam. Angka ini sedikit turun jika dibandingkan dengan total hours watched pada Q2 2021, yang mencapai 9 miliar jam. Menurut Stream Hatchet, salah satu alasan mengapa viewership pada Q3 2021 sedikit turun dari kuartal sebelumnya adalah karena kantor, restoran, dan tempat hiburan telah mulai dibuka. Hal ini mendorong orang-orang untuk pergi dari keluar rumah. Jadi, waktu yang bisa mereka habiskan untuk menonton streamers berkurang.

Meskipun begitu, total hours watched dari semua platform streaming game pada Q3 2021 tetap lebih tinggi daripada Q2 2020, yang hanya mencapai 7,7 miliar jam. Artinya, masyarakat memang mengonsumsi lebih banyak konten streaming dari sebelumnya. Pada Q4 2021, kemungkinan, viewership dari berbagai platform streaming game akan kembali naik. Pasalnya, ada berbagai game baru yang akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan, seperti Age of Empires 4, Battlefield 2042, dan Halo Infinite.

Sampai saat ini, industri streaming game masih dikuasai oleh tiga platform, yaitu Twitch milik Amazon, YouTube Gaming, dan Facebook Gaming. Di antara ketiga platform tersebut, Twitch masih menjadi platform nomor satu di dunia. Sepanjang 2021, total hours watched yang didapat Twitch mencapai 18,5 miliar, naik 41% jika dibandingkan dengan 2020. Namun, pada Q3 2021, total hours watched dari Twitch menunjukkan penurunan; dari 6,5 miliar jam pada Q2 2021 menjadi 5,7 miliar jam pada Q3 2021.

Total hours watched dari Twitch pada Q3 2021. | Sumber: Stream Hatchet

Tingginya viewership Twitch bukan berarti platform tersebut bebas dari masalah. Pada 1 September 2021, sejumlah kreator konten mengadakan boikot, bertajuk A Day Off Twitch. Tujuan protes itu adalah untuk mendorong Twitch agar mereka menindaklanjuti berbagai harassment yang terjadi pada para streamers. Menggunakan data dari Gamesight, GamesBeat menyebutkan bahwa boikot itu membuat Twitch kehilangan sekitar satu juta penonton mereka. CEO Gamesight, Adam Lieb menyebutkan, pada hari boikot terjadi, jumlah penonton Twitch mencapai titik paling rendah sepanjang 2021.

Tak hanya itu, pada awal Oktober 2021, Twitch harus berurusan dengan kebocoran data. Mereka mengakui, hacker berhasil mengakses data  mereka terekspos ke internet secara tidak sengaja. Mereka menyebutkan, hal ini terjadi karena adanya perubahan konfigurasi pada server. Sejauh ini, hacker membocorkan data berupa source code untuk Twitch, rencana Amazon untuk membuat platform toko game digital layaknya Steam, dan informasi tentang bayaran para kreator, menurut laporan The Verge.

Mari beralih ke YouTube Gaming. Pada 2020, viewership dari platform tersebut meningkat pesat. Secara total, jumlah hours watched untuk YouTube Gaming pada 2020 mencapai 4,3 miliar jam, naik 95% dari tahun 2019. Namun, sekarang, angka itu mengalami penurunan. Hingga saat ini, jumlah hours watched dari YouTube Gaming hanya mencapai 3,8 miliar jam, turun 12% dari tahun lalu.

Sementara itu, dalam tiga kuartal terakhir, jumlah hours watched yang didapat oleh YouTube Gaming juga menunjukkan tren turun. Pada Q3 2021, YouTube Gaming mendapatkan 1,1 miliar jam hours watched, turun 13% dari kuartal sebelumnya. Sementara pada Q2 2021, total hours watched YouTube Gaming adalah 1,3 miliar jam, turun 5% dari Q1 2021. Namun, menurut Stream Hatchet, kemungkinan, viewership untuk YouTube Gaming akan kembali naik pada Q4 2021.

Total viewership dari YouTube Gaming. | Sumber: Stream Hatchet

Walau belum bisa menyaingi Twitch dari segi viewership, YouTube Gaming berhasil mendapatkan kontrak eksklusif dengan sejumlah streamers, seperti DrLupo dan TimTheTatman. Keberadaan streamers populer tidak hanya akan meningkatkan viewership YouTube Gaming, tapi juga mengubah persepsi kreator konten akan platform itu. Jika para kreator konten populer mau menjalin kerja sama eksklusif dengan YouTube Gaming, hal ini menunjukkan bahwa YouTube Gaming adalah platform yang cocok bagi orang-orang yang ingin membangun karir sebagai streamer atau kreator konten.

Sementara itu, total hours watched yang didapat oleh Facebook Gaming pada Q3 2021 adalah 3,5 miliar jam, naik 56% dari tahun lalu. Dengan ini, Facebook Gaming menjadi platform streaming game dengan pertumbuhan paling besar jika dibandingkan dengan Twitch dan YouTube. Dalam tiga kuartal di 2021, jumlah hours watched dari Facebook Gaming juga menunjukkan tren naik, seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah.

Viewership untuk Facebook Gaming. | Sumber: Streat Hatchet

Salah satu alasan mengapa Facebook Gaming menjadi populer adalah karena platform itu menjadi pilihan banyak streamer mobile game. Pada Q3 2021, konten PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang memberikan kontribusi sebesar 75% dari total viewership yang didapat oleh Facebook Gaming. Kedua game tersebut merupakan dua mobile game paling populer saat ini. Seiring dengan semakin populernya mobile game, maka viewership dari konten mobile game pun akan naik.

Konten Streaming Game Terpopuler di Q3 2021

Di Q3 2021, Just Chatting menjadi kategori konten yang paling banyak ditonton. Kategori itu berhasil mengumpulkan total hours watched sebanyak 708 juta jam. Salah satu alasan mengapa kategori Just Chatting populer adalah karena biasanya, para streamers akan menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan para penonton mereka setelah dan sebelum mereka melakukan siaran. Selain itu, tidak sedikit streamers yang berhasil mengumpulkan penonton hanya dengan menyediakan konten Just Chatting.

10 kategori paling populer pada Q3 2021. | Sumber: Stream Hatchet

Dari 10 kategori paling populer pada Q3 2021, tiga di antaranya merupakan mobile game. Free Fire menjadi mobile game dengan konten yang paling banyak ditonton. Game dari Garena itu mendapatkan total hours watched sebanyak 325 jam. Mobile game paling populer ke-2 adalah PUBG Mobile, dengan total hours watched 247 juta jam, diikuti oleh Mobile Legends yang mendapat total hours watched sebanyak 240 juta jam. Mengingat minat akan mobile game masih menunjukkan tren naik, tidak tertutup kemungkinan, viewership dari berbagai mobile game akan tumbuh di masa depan.

Sepanjang Q3 2021, Tencent menjadi publisher terpopuler. Di Twitch, YouTube Gaming, dan Facebook Gaming, total hours watched dari game-game Tencent menembus satu miliar jam pada Q3 2021. Perusahaan asal Tiongkok menjadi satu-satunya publisher yang berhasil mencapai hal tersebut. Dua game yang memberikan kontribusi besar pada viewership untuk Tencent adalah League of Legends dan VALORANT, yang dibuat oleh Riot Games.

Lima publisher yang mendapatkan total hours watched paling banyak pada Q3 2021. | Sumber: Stream Hatchet

Setelah Tencent, Take-Two Interactive menjadi publisher paling populer kedua. Publisher tersebut berhasil mendapatkan 700 juta hours watched. Grand Theft Auto V menjadi kontributor utama dari total hours watched yang didapatkan oleh Take-Two. Pada Q3 2021, sekitar 89% dari total hours watched Take-two berasal dari GTA V.

Streamers Terpopuler di Q3 2021

Dengan total hours watched sebanyak 49 juta jam, xQcOW masih menjadi streamer paling populer pada Q3 2021. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan Q2 2021, total hours watched yang didapatkan oleh xQc lebih rendah 41 juta jam. Tidak heran, mengingat total durasi siaran dari xQc pada Q3 2021 juga turun, 167 jam lebih sedikit dari kuartal sebelumnya. Satu hal yang menarik, empat dari lima streamers paling populer pada Q3 2021 tidak menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menunjukkan, audiens untuk konten streaming game tidak terbatas pada negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris, tapi juga negara-negara lain.

Hours watched dan tingkat engagement dari para kreator konten. | Sumber: Stream Hatchet

Meskipun xQc menjadi streamer paling populer, tingkat engagement-nya di media sosial cukup rendah. Dengan tingkat engagement 0,22, jangkauan xQC di media sosial hanyalah 12,5 juta orang. Dari segi engagement, Auronplay merupakan streamer terbaik. Dia memiliki tingkat engagement sebesar 1,03 dengan jangkauan 50,4 juta orang.

Sementara itu, gelar streamer perempuan paling populer jatuh pada Amouranth, dengan total hours watched sebanyak 12,1 juta jam. Setelah memopulerkan tren Hot Tub stream, dia kini menemukan sukses dengan membuat konten ASMR. Dan seperti yang bisa Anda lihat pada daftar di bawah, tiga dari lima streamer perempuan paling populer merupakan kreator di YouTube Gaming. Hal ini mengimplikasikan, YouTube Gaming merupakan platform pilihan untuk para kreator perempuan.

Total hours watched dan tingkat engagement dari lima streamer perempuan terpopuler. | Sumber: Stream Hatchet

Sama seperti xQc, walau Amouranth mendapatkan hours watched paling banyak, tingkat engagement-nya di media sosial rendah, hanya 0,02. Jumlah jangkauannya di media sosial hanya mencapai 4,8 juta orang. Sementara Valkyrae — yang merupakan streamer perempuan paling populer ke-3 dengan total hours watched 5,8 juta jam — memiliki tingkat engagement paling tinggi, mencapai 3,3. Total jangkauan Valkyrae di media sosial mencapai 9,9 juta orang. Satu hal yang harus diingat, selain viewership, tingkat engagement menjadi salah satu metrik yang menjadi perhitungan bagi perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan seorang streamer.

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Pada Agustus 2021

Pada awal bulan, seperti biasa, Hybrid.co.id akan membuat daftar turnamen esports paling populer dari bulan sebelumnya. Salah satu hal yang menarik dalam daftar kali ini adalah kelima kompetisi hanya mengadu tiga game, yaitu Mobile Legends, PUBG Mobile, dan League of Legends. Satu hal menarik lainnya adalah dua kompetisi yang masuk dalam daftar turnamen esports terpopuler di Agustus 2021 merupakan turnamen esports yang digelar di Indonesia.

Berikut daftar turnamen esports terpopuler pada Agustus 2021, berdasarkan data dari Esports Charts.

5. PUBG Mobile Pro League Season 4 2021 Indonesia

Posisi ke-5 ditempati oleh PUBG Mobile Pro League (PMPL) Season 4 2021 Indonesia, yang berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak 567 ribu orang. Hasil kerja sama Tencent, VSPN, KRAFTON, dan Lightspeed and Quantum Studios, PMPL ID Season 4 dimulai pada 24 Agustus 2021 dan berakhir pada 19 September 2021. Secara keseluruhan, waktu siaran PMPL ID Season 4 mencapai 53 jam. Sementara jumlah hours watched dari kompetisi itu mencapai 11,8 juta jam dengan jumlah average viewers mencapai 223,5 ribu orang.

Data penonton PMPL ID Season 4. | Sumber: Esports Charts

Sepanjang PMPL ID Season 4, babak yang paling populer adalah Ronde 7 pada minggu pertama, hari ke-2. Ronde yang diadakan pada 25 Agustus 2021 itu berhasil mendapatkan peak viewers sebanyak 567 ribu orang. Ronde 12 pada Super Weekend 1 hari ke-3 menjadi babak paling populer ke-2, diikuti oleh Ronde 5 pada Super Weekend 1, hari ke-1. Jumlah peak viewers dari Ronde 12 adalah 557,3 ribu orang dan Ronde 5 550,7 ribu orang. Di YouTube, PMPL ID Season 4 berhasil mendapatkan 23,6 juta views dengan 370,4 ribu likes.

4. MPL PH Season 8

Turnamen esports terpopuler ke-4 untuk bulan Agustus 2021 adalah Mobile Legends Professional League Philippines (MPL PH) Season 8. Pada bulan lalu, jumlah peak viewers dari kompetisi tersebut mencapai 458,9 ribu orang. Pertandingan terpopuler terjadi minggu ke-2 hari ke-3, ketika Blacklist International bertemu dengan Nexplay EVOS. Baik BI dan Nexplay EVOS memang dua tim yang paling populer di MPL PH. Sepanjang liga, Nexplay EVOS berhasil mendapatkan 2,38 juta hours watched dan 272,15 ribu average viewers. Sementara BI mendapatkan 1,84 juta jam hours watched dan 229,4 ribu average viewers.

Babak dan tim esports terpopuler sepanjang MPL PH S8. | Sumber: Esports Charts

MPL PH Season 8 dimulai pada 27 Agustus 2021 dan akan berakhir pada 31 Oktober 2021 mendatang. Saat ini, total durasi siaran dari kompetisi tersebut telah mencapai 37 jam. Sejauh ini, total hours watched dari MPL PH Season 8 mencapai 6,1 juta jam dengan jumlah average viewers sebanyak 167,4 ribu orang.  Kompetisi itu disiarkan di tiga platform, yaitu YouTube, TikTok, dan Facebook. Dari ketiga platform tersebut, Facebook menjadi platform yang paling populer, diikuti oleh YouTube. Di YouTube, jumlah views dari MPL PH Season 8 mencapai 11,9 juta views dengan 97,4 ribu likes.

3. LEC Summer 2021

League of Legends European Championship (LEC) Summer 2021 mulai digelar pada Juni 2021 hingga Agustus 2021. Pada puncaknya, kompetisi ini ditonton oleh 843,5 ribu orang. Babak yang menarik paling banyak penonton adalah pertandingan antara G2 dengan Fnatic, yang terjadi pada babak Playoffs, hari ke-6. Babak grand final — yang mengadu Fnatic dengan MAD Lions — justru menjadi pertandingan terpopuler kedua. Tidak heran jika pertandingan antara G2 dan Fnatic menjadi pertandingan paling populer, bahkan mengalahkan popularritas babak final. Pasalnya, Fnatic dan G2 merupakan dua tim terpopuler pada LEC Summer 2021.

Tim dan pertandingan terpopuler pada LEC Summer 2021. | Sumber: Esports Charts

Menurut data dari Esports Charts, total hours watched dari Fnatic mencapai 14 juta jam, sementara G2 memiliki 9,26 juta jam. Dari segi average viewers, kedua tim itu juga tetap menjadi tim paling populer di LEC Summer 2021. Fnatic memiliki 341,8 ribu average viewers dan G2 punya 235,7 ribu average viewers. Di YouTube, LEC Summer 2021 mendapatkan 16,3 juta views dengan 203,7 ribu likes. Sementara di Twitch, kompetisi itu disiarkan di 14 channel dengan total views mencapai 27,8 juta views.

Mengingat LEC Summer 2021 mengadu tim-tim League of Legends asal Eropa, kompetisi itu disiarkan dalam belasan bahasa. Siaran dalam bahasa Inggris masih menjadi siaran terpopuler dengan peak viewers sebanyak 532,5 ribu orang. Selain bahasa Inggris, siaran dalam bahasa Prancis dan Spanyol juga cukup populer.

2. LCK 2021 Summer

Sebelum ini, League of Legends Champions Korea (LCK) 2021 Summer juga sempat masuk ke dalam daftar turnamen esports terpopuler pada bulan Juni dan Juli 2021. Pada bulan Juli, LCK 2021 Summer duduk di peringkat ke-3. Dan pada Agustus 2021, kompetisi itu naik satu peringkat, menjadi peringkat ke-2.

Secara total, lama waktu siaran dari LCK 2021 Summer mencapai 295 jam, dengan total hours watched sebanyak 60,5 juta jam. Pada puncaknya, ada 1,3 juta orang yang menonton liga tersebut. Peak viewers tersebut tercapai pada babak final, yang mempertemukan T1 dengan DAMWON KIA. Sementara pertandingan terpopuler kedua adalah pertandingan antara T1 dengan Gen.G, yang terjadi di babak semifinal pada hari ke-2. Pertandingan tersebut berhasil menarik 907,9 ribu orang.

Data penonton LCK 2021 Summer. | Sumber: Esports Charts

LCK 2021 Summer disiarkan di YouTube dan Twitch. Di YouTube, liga tersebut mendapatkan 20,6 juta views dengan 223,6 ribu likes. Sementara di Twitch, LCK 2021 Summer disiarkan di 21 channels dan berhasil mendapatkan 61,2 juta views serta 259,1 ribu follows. Menariknya, LCK 2021 Summer juga menarik perhatian audiens dari Tiongkok. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah view LCK 2021 Summer jika platform di Tiongkok dilibatkan.

Jika data dari platform streaming game asal Tiongkok dimasukkan, total peak viewers dari LCK 2021 Summer adalah 28,1 juta orang. Sementara total hours watched dari kompetisi itu mencapai 856 juta jam dengan jumlah average viewers mencapai 2,9 juta orang.

Data penonton LCK 2021 Summer berdasarkan platform. | Sumber: Esports Charts

Siaran LCK 2021 Summer dalam bahasa Korea masih menjadi siaran paling populer. Jumlah peak viewers dari siaran berbahasa Korea mencapai 599,9 ribu orang. Bahasa Inggris menjadi bahasa paling populer kedua dengan jumlah peak viewers mencapai 348,1 ribu orang. Dan bahasa paling populer ketiga adalah bahasa Vietnam, yang mendapatkan 293,2 ribu peak viewers.

1. MPL ID Season 8

Gelar turnamen esports paling populer pada Agustus 2021 jatuh ke Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 8. Dengan durasi siaran selama 69 jam, MPL ID Season 8 berhasil mendapatkan 23,2 juta jam hours watched, dengan jumlah average viewers sebanyak 338,7 ribu orang. Sementara itu, jumlah peak viewers dari MPL ID Season 8 adalah 1,7 juta orang. Peak viewers tersebut tercapai ketika EVOS Legends bertemu dengan RRQ Hoshi di minggu ke-3 hari ke-2. Memang, baik RRQ Hoshi dan EVOS Legends merupakan tim terpopuler di MPL ID Season 8, seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah.

Tim dan pertandingan terpopuler di MPL ID Season 8. | Sumber: Esports Charts

MPL ID disiarkan di tiga platform, yaitu YouTube, Facebook, dan NimoTV. Liga ini paling populer di YouTube, dengan jumlah peak viewers sebanyak 913,6 ribu orang. Secara keseluruhan, MPL ID Season 8 mendapatkan 82,1 juta views dan 976,7 ribu likes di YouTube. Sementara itu, NimoTV menjadi platform paling populer kedua dengan jumlah peak viewers sebanyak 727,7 ribu orang. Facebook menjadi platform dengan penonton paling sedikit. Jumlah peak viewers di platform tersebut hanya mencapai 80,6 ribu orang.

Ekspansi Mobile Legends dan Wild Rift ke Brasil, Seberapa Masuk Akal?

Selama 2020, industri mobile esports tumbuh dengan pesat. Faktanya, gelar kompetisi esports terpopuler kedua dan ketiga berdasarkan average viewers sepanjang 2020 ditempati oleh kompetisi Free Fire. Sementara itu, jika menggunakan hours watched sebagai tolok ukur, Mobile Legends Professional League menjadi kompetisi esports terpopuler kedua di 2020. Karena itu, tidak heran jika ada publisher dari mobile game yang berencana untuk melebarkan cakupan ekosistem esports mereka. Di mata publisher, Brasil menjadi salah satu negara yang menarik. Kenapa?

Ekosistem Esports di Brasil

Jumlah populasi merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui besar pasar esports sebuah negara. Pada 2019, jumlah penduduk Brasil mencapai 211 juta orang. Menurut Statista, jumlah fans esports di Brasil pada 2017 mencapai 15,4 juta orang: 8,8 juta merupakan occasional viewers dan 6,6 juta lainnya esports enthusiasts. Angka ini naik menjadi 18,3 juta orang pada 2018, dengan pembagian 10,7 juta occassional viewers dan 7,6 juta esports enthusiasts. Pasar esports Brasil juga masih akan tumbuh. Pada tahun ini, diduga, jumlah penonton esports di Brasil akan mencapai 27,9 juta orang. Sebanyak 15,3 juta orang merupakan occasional viewers dan 12,6 juta lainnya esports enthusiasts.

Jumlah fans esports di Brasil. | Sumber: Statista

Salah satu publisher yang hendak melakukan ekspansi ekosistem esports mereka pada tahun ini adalah Moonton, publisher dari Mobile Legends: Bang Bang. Pada Juni 2021, perusahaan asal Tiongkok itu mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan liga nasional Mobile Legends di Brasil. Padahal, selama ini, Moonton hanya fokus di Asia Tenggara untuk mengembangkan ekosistem esports Mobile Legends. Sebelum membentuk MPL di Brasil, MPL hanya tersedia di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura, seperti yang disebutkan oleh Esports Charts.

MPL Brasil telah debut pada 14 Agustus 2021. Dalam liga tersebut, enam tim esports akan bertanding dengan satu sama lain untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$30 ribu. Jika dibandingkan dengan total hadiah MPL Indonesia (US$300 ribu) dan MPL Filipina (US$150 ribu), total hadiah MPL Brasil memang tidak terlalu besar. Namun, dengan mengadakan MPL Brasil, Moonton juga memberikan kesempatan pada tim-tim Mobile Legends di negara tersebut untuk bertanding di kompetisi yang lebih besar, termasuk MPL Invitational dan M3 World Championship.

Jumlah penonton MPL di Asia Tenggara. | Sumber: Esports Charts

Moonton bukan satu-satunya publisher yang melirik pasar esports Brasil. Riot Games juga menunjukkan ketertarikan pada negara tersebut. Tidak lama setelah Moonton mengumumkan keberadaan MPL Brasil, pada awal Juli 2021, Riot Games mengungkap skema dari kompetisi Wild Rift di Brasil. Perusahaan asal AS itu bakal memulai turnamen Wild Rift di Brasil dengan mengadakan turnamen pra-musim. Setelah itu, mereka akan menggelar turnamen Wild Rift Tour,yang menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu.

Sebagai bagian dari Wild Rift Tour, Riot akan mengadakan empat kualifikasi terbuka pada periode Agustus-September 2021. Dari kompetisi-kompetisi tersebut, delapan tim dengan nilai tertinggi akan maju ke babak final. Sementara itu, babak grand final dari Wild Rift Tour akan digelar pada Oktober 2021. Jika kondisi pandemi di Brasil memungkinkan, maka babak final dari Wild Rift Tour akan digelar secara offline di studio Riot Games Sao Paulo. Tim yang keluar sebagai pemenang dari Wild Rift Tour akan mewakili Brasil di Wild Rift World Championship 2021.

Apa yang Membuat Brasil Menarik di Mata Publisher?

Populasi Brasil cukup besar. Negara Amerika Latin itu merupakan negara dengan populasi terbesar ke-6 di dunia. Selain populasi yang besar, seperti yang disebutkan oleh Esports Charts, penonton esports Brasil sudah terbiasa menonton konten mobile esports. Game esports yang digemari oleh fans esports Brasil adalah Free Fire, yang merupakan mobile game esports terpopuler setelah PUBG Mobile pada 2020. Jadi, tidak heran jika para publisher mobile game mulai melirik negara tersebut.

Dafter mobile game esports terpopuler berdasar hours watched pada 2020. | Sumber: Esports Charts

Sejauh ini, audiens esports di Brasil juga sudah cukup aktif menonton kompetisi esports. Contohnya, pada Free Fire World Series 2021 Singapore, jumlah peak viewers dari siaran berbahasa Portugis — bahasa yang digunakan di Brasil — mencapai satu juta orang. Angka ini menyamai jumlah peak viewers dari beberapa kompetisi esports ternama, seperti PUBG Mobile World Invitational 2021 dan League of Legends Champions Korea Spring 2020. Dan kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali. Contoh lainnya adalah Free Fire Continental Series 2020 Americas, yang digelar pada November 2020. Jumlah peak viewers dari siaran berbahasa Portugis kompetisi tersebut mencapai 845,8 ribu orang.

Streamers punya peran penting dalam memopulerkan game esports atau organisasi esports di Brasil. LOUD adalah salah satu organisasi esports paling terkenal di Brasil. Di sana, mereka dikenal berkat konten Free Fire yang mereka buat. Saat ini, jumlah subscribers dari channel YouTube LOUD Free Fire bahkan telah mencapai 2,54 juta orang.

Alasan lain mengapa Moonton dan Riot Games tertarik untuk menjajaki pasar esports Brasil adalah karena audiens esports di Brasil cukup menyukai game MOBA. Buktinya, jumlah peak viewers dari liga League of Legends nasional Brasil, CBLOL 2021 Split 1, mencapai 416 ribu orang. Angka ini cukup besar untuk liga regional. Dan walau League of Legends cukup populer di Brasil, belum ada mobile MOBA yang masuk di negara tersebut. Setidaknya sampai beberapa bulan lalu. Pasalnya, selama ini, Mobile Legends hanya fokus pada Asia Tenggara, sementara Arena of Valor populer di Vietnam. Padahal, di Brasil, genre MOBA juga cukup populer.

Kesimpulannya, Brasil punya fans esports yang cukup banyak. Selain itu, mereka juga sudah terbiasa menonton konten mobile esports. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah penonton kompetisi Free Fire. Di Brasil, MOBA juga cukup populer. Semua hal ini membuat Moonton tertarik untuk mengembangkan skena esports Mobile Legends di Brasil dan Riot Games dengan Wild Rift.

Kualifikasi Amerika Utara untuk M3 World Championship Mengusung Caster Dota 2

Pemain Mobile Legends di Amerika Utara dan Kanada siap bertanding memperebutkan slot menuju gelaran M3 World Championship.

Fase kualifikasi untuk M3 World Amerika Utara sendiri akan berlangsung pada bulan September mendatang. Moonton resmi mengeluarkan tanggal pertandingan yang akan berlangsung pada 12, 13, 18, dan 19 September.

Sebelumnya, ada wakil Amerika Utara yang sudah bertanding di gelaran level dunia milik Mobile Legends yaitu Team Gosu. Namun tim tersebut tidak mampu berbuat banyak di hadapan para wakil-wakil Asia Tenggara.

Untuk menambah sengitnya pertandingan, Moonton juga menyiapkan total hadiah senilai US$6,500 beserta Diamonds yang bisa digunakan para pemain untuk membeli barang-barang in-game di Mobile Legends.

Sumber: Moonton

Hadiah Kualifikasi M3 World Amerika Utara

Berikut pembagian hadiah untuk pemenang kualifikas regional Amerika Utara untuk ajang M3 World Championship:

  • Juara Pertama: US$3.500 & 60.000 Diamonds
  • Posisi Kedua: US$2.000 & 30.000 Diamonds
  • Posisi Ketiga: US$1.000 & 18.000 Diamonds
  • Posisi 4-7: 18.000 Diamonds
  • Posisi 8-16: 12.000 Diamonds
  • Posisi 17-32: 7.500 Diamonds

Diamond yang disediakan juga tidak hanya diperuntukkan untuk peserta tetapi juga untuk penonton saat live streaming.

Nichoas Chang, Esports Manager Moonton di Amerika Utara mengatakan bahwa menggelar turnamen Mobile Legends di regional ini merupakan langkah ke depan untuk melakukan ekspansi pemain.

“Dengan Mobile Legends: Bang Bang menjadi salah satu judul game esports yang paling banyak ditonton di dunia, kami melihat peningkatan pemain yang luar biasa di level global, termasuk Amerika Utara,” ujarnya.

Selain pengumuman kualifikasi, Moonton juga mengumumkan kehadiran Jake “SirActionSlacks” Kanner. Sosok yang lekat dengan Dota 2 tersebut akan menjadi talent untuk kualifikasi M3 World regional Amerika Utara.

Sumber: WePlay

Ada juga beberapa talent lain seperti konten kreator game Mobile Legends asal Amerika Utara, David “Assassin Dave” Mao dan tandem Slacks di Dota 2, Austin “Capitalist” Walsh, juga akan menjadi shoutcaster.

Keseruan kemungkinan besar akan terjadi mengingat SirActionSlacks merupakan salah satu talent yang lucu, mudah mencairkan suasana, dan lihai memandu jalannya acara.

Bagi Anda yang ingin menonton acara kualifikasi M3 World Championship regional Amerika Utara bisa menonton langsung melalui beberapa tautan di bawah ini:

31 Kampus Lolos Babak Kualifikasi TikTok FIGHT Campus Legend 2021

Turnamen atau kompetisi esports skala universitas dengan tajuk TikTok | FIGHT Campus Legend telah merampungkan fase kualifikasinya. Sebanyak 31 tim berhasil lolos ke babak grup dari total 40 tim yang terdaftar.

Fase kualifikasi berakhir tepat pada Jumat (13/08) lalu yang melewati proses seleksi sangat ketat. Setidaknya, ada 320 tim dari 293 kampus yang terdaftar dengan 31 kampus yang lolos untuk kembali bertanding di babak grup ajang FIGHT Campus Legend 2021.

Operation and Marketing Manager Forest Interactive, Vita Paulina selaku penyelenggara juga bercerita bahwa proses pertandingan di babak kualifikasi sangat sengit. Para peserta juga sangat suportif dalam menjalani rangkaian acara turnamen antar kampus yang pertama dari FIGHT Esports, platform esports di bawah naungan Forest Interactive. 

“Kami mengapresiasi semangat dan antusiasme peserta turnamen maupun suporter tim yang telah bertanding. Seluruh peserta menunjukkan sikap suportif. Mereka selalu hadir tepat waktu di setiap pertandingan dan technical meeting. Bahkan penonton yang tidak ikut pertandingan pun menantikan livestream dan aktif berkomentar setiap minggunya,” pungkas Vita. 

Sumber: Forest Interactive

Pertandingan kualifikasi di ajang kali ini juga menujukkan hal-hal menarik, seperti dominasi tim esports dari kampus luar area pulau Jawa. Salah satu tim tersebut adalah Poltek Negeri Pontianak yang mampu melaju ke babak grup setelah menyingkirkan Universitas Surabaya.

“Salah satu momen yang paling mengesankan ada di minggu keenam saat tim Univeristas Trisakti melawan Universitas Langlangbuana. Pertandingannya berlangsung sengit! Keduanya piawai dalam pertandingan. Pertandingan tersebut layak untuk ditonton ulang sebagai referensi bagi tim esports kampus lainnya,” ujar Axel Arkenzo, Caster Livestream TikTok | FIGHT Campus Legend.

Berikut daftar nama Universitas yang berhak melaju ke babak grup yang akan berlangsung 19 Agustus sampai 7 Oktober:

  • Universitas Gadjah Mada 
  • Institut Pertanian Bogor 
  • UPN Veteran Jawa Timur 
  • Universitas Sumatera Utara 
  • Universitas Tanjungpura 
  • Universitas Hassanudin 
  • Binus University 
  • Universitas Negeri Makassar 
  • Univeristas Pasundan 
  • Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai 
  • Universitas Gunadarma 
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 
  • Universitas Surabaya 
  • Politeknik Negeri Pontianak 
  • Telkom University 
  • Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 
  • Politeknik Negeri Malang 
  • Universitas Pekalongan 
  • Universitas Tarumanagara 
  • Universitas Jenderal Achmad Yani 
  • Universitas Halu Oleo 
  • Universitas Budi Luhur 
  • Trisakti School of Management 
  • Universitas Langlangbuana 
  • IAIN Surakarta 
  • Universitas Kristen Indonesia 
  • Universitas Syiah Kuala 
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta 
  • UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 
  • UPN Veteran Jakarta 
  • Universitas Udayana 

Angga Anugrah Putra, Head of Operations, TikTok Indonesia mengatakan, “Antusiasme peserta maupun penonton pada turnamen TikTok | FIGHT Campus Legend ini menunjukan komunitas gamers dan pecinta esports di TikTok tumbuh dan berkembang. Kami berharap TikTok dapat terus menjadi platform yang membuka kesempatan bagi komunitas ini untuk menjangkau audiens baru yang lebih luas, ditemukan bakatnya, dan tetap terhibur.” 

Turnamen kali ini juga terselenggara atas kerjasama FIGHT Esports dengan TikTok, serta didukung oleh Axis, Top Coffee, Lazada, Wallet Codes, Moonton Indonesia, Yamaha, NYK Nemesis, dan EVOS Esports.

Jika tertarik untuk mengikuti keseruan jalannya pertandingan, Anda bisa ditonton langsung secara eksklusif via Tiktok @fightesportsid. 

Melalui livestream eksklusif di TikTok @fightesportsid, penonton atau supporter juga berkesempatan memenangkan beragam hadiah seperti Wallet Codes Points rewards yang dapat ditukar dengan voucher game di aplikasi Wallet Codes dan pulsa serta paket data dari Axis. 

Selain itu, di akhir pertandingan akan diumumkan tiga tim pemenang dengan pembagian sebagai berikut:

  1. Juara Pertama: Rp 15 juta
  2. Pemenang Kedua: Rp 12 juta,
  3. Pemenang Ketiga: Rp 10 juta.  

Informasi lengkap tentang tata cara mendaftar dan proses perlombaan bisa dilihat di Instagram mapun TikTok @fightesportsid atau www.fightesports.com. 

Rekap MPL ID Season 8 Week 2: Alter Ego Kokoh Dipuncak, Aura Fire Raih Kemenangan Perdana

MPL Indonesia Season 8 sudah memasuki minggu yang kedua. Tim-tim peserta berusaha untuk mengamankan keunggulannya dan memperbaiki kegagalannya. Pada minggu kedua ini terjadi beberapa kejutan yang menarik dalam pertandingan lanjutan MPL. Mulai dari Alter Ego yang semakin perkasa hingga kemenangan pertama untuk Aura Fire.

Berikut ini rekap MPL ID Season 8 minggu kedua:

Image Credit: MPL ID

Alter Ego Dipuncak, ONIC Esports Siap Menyusul

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Alter Ego e-Sports (@alteregoesports)

Alter Ego masih dapat menjaga tren positif dari minggu pertama kemarin. Pada minggu kedua Alter Ego hanya bermain 1 kali yakni melawan Rebellion Genflix. Skor akhir 2-0 kembali membuat Alter Ego mengamankan posisi puncak klasemen sementara MPL Indonesia Season 8.

Di sisi lain ONIC Esports berusaha untuk mengejar posisi puncak. ONIC Esports berhasil memenangkan 2 pertandingannya pada minggu kedua ini. ONIC Esports sukses mengalahkan Aura Fire dengan skor 2-0 dan RRQ Hoshi dengan skor 2-1. Dengan 3 kemenangan, ONIC Esports mempunyai poin yang sama dengan Alter Ego.

EVOS Legends Berusaha Bangkit

 

View this post on Instagram

 

A post shared by EVOS ESPORTS (@evosesports)

Sang juara bertahan MPL Indonesia, yakni EVOS Legends, berusaha bangkit dari start yang kurang baik di minggu pertama kemarin. Pada minggu kedua ini EVOS Legends juga hanya bermain 1 kali saja. Kemenangan atas Geek Fam dengan skor 2-0 menghantarkannya ke posisi 3 klasemen sementara MPL ID Season 8.

Aura Fire Raih Kemenangan Perdana, Bigetron Alpha Terjungkal

 

View this post on Instagram

 

A post shared by MPL Indonesia (@mpl.id.official)

Aura Fire yang pada season 7 lalu tidak pernah menang sekalipun akhirnya menghentikan keterpurukannya. Aura Fire berhasil meraih kemenangan perdana di MPL ID Season 8 ini atas Bigetron Alpha dengan skor 2-1. Sayangnya pertandingan Aura Fire lainnya di minggu kedua ini berakhir dengan kekalahan saat melawan ONIC Esports.

Sementara itu Bigetron Alpha tidak mampu mempertahankan performanya di minggu pertama. Pada minggu kedua ini Bigetron Alpha menelan 2 kekalahan sekaligus saat melawan Aura Fire dan RRQ Hoshi.

Image Credit: MPL ID

Rebellion Genflix sebagai pendatang baru di MPL ID Season 8 ini masih belum mampu memperbaiki performa mereka. Rebellion Genflix terbenam di dasar klasemen sementara MPL ID Season 8 karena 2 kekalahan di minggu kedua ini. 2 kekalahan tersebut atas Alter Ego dengan skor 2-0 dan Geek Fam dengan skor 2-1.

Meskipun begitu tim-tim yang saat ini berada di papan bawah MPL ID Season 8 tidak boleh putus asa. Masih ada waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka di awal musim. Kita lihat saja apakah tim-tim papan bawah MPL ID Season 8 ini seperti Aura Fire, Geek Fam, dan Rebellion Genflix dapat memenangkan pertandingan mereka di minggu ketiga nantinya.

EVOS Lynx Resmi Lepas 2 Rosternya, Earl dan Funi

Salah satu tim Mobile Legends perempuan terbaik di Indonesia yakni EVOS Lynx mengumumkan resmi melepas 2 rosternya. Tim yang berhasil menjuarai Woman Star League selama 2 musim berturut-turut (season 1 dan 2) tersebut memutuskan untuk melepas Fanny “Funi” Cynthia dan Winda “Earl” Lunardi. Kabar tersebut diberitakan langsung oleh EVOS Esports melalui akun media sosial resminya.

Baik Funi maupun Earl sudah bergabung bersama tim berjuluk macan putih ini selama 2 tahun terakhir. Kedua pemain tersebut turut membawa EVOS Lynx menjadi tim Mobile Legends terbaik di Indonesia dan menjuarai beberapa turnamen bergengsi termasuk WSL. Tentunya kepergian 2 punggawanya yang sudah lama berada di tim menjadi momen sedih bagi tim ataupun fansnya.

Meski sebelumnya berjaya, pada pagelaran WSL Season 3 yang digelar pertengahan tahun 2021 lalu, EVOS Lynx harus mengakhiri dominasinya. EVOS Lynx harus puas berada di posisi 3 setelah dikalahkan oleh RRQ Mika pada final lower bracket. Sementara tim yang menjuarai WSL Season 3 dan menjadi jagoan baru Mobile Legends di Indonesia adalah Belletron ERA.

Image Credit: WSL

Kepergian 2 roster EVOS Lynx ini menimbulkan tanda tanya besar. Teka-teki ke tim manakah keduanya akan berlabuh semakin mencuat. Banyak rumor yang beredar bahwa Fanny “Funi” Cynthia dan Winda “Earl” Lunardi sebelumnya telah mengikuti trial dengan GPX atau Geng Kapak bersama beberapa pemain profesional Mobile Legends lainnya seperti Momobami dari Morph Akasha dan Lalanyx dari Lord of Heist.

GPX merupakan tim baru Mobile Legends buatan mantan pemain profesional  Yurino “Donkey” Putra yang saat ini berlaga dalam MDL ID Season 4. Mereka juga berencana akan membuat tim Mobile Legends perempuan. Ditambah lagi, ada rumor juga bahwa Moonton sedang berencana menggelar turnamen MPL khusus tim-tim Mobile Legends perempuan.

Namun demikian, keduanya dikabarkan memilih untuk rehat dari ajang kompetitif Mobile Legends. Funi sendiri sering dicadangkan oleh EVOS Lynx pada WSL Season 3 kemarin. Selain itu baik Funi dan juga Earl sepertinya lebih memilih untuk berfokus pada live streaming saja.

Mobile Legends Lakukan Kolaborasi dengan Transformers

Mobile Legends Bang Bang (MLBB) tetap jadi game MOBA paling laris di Indonesia hingga saat ini. Di tengah tren kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai game, game buatan Moonton ini mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan franchise Transformer.

Melanjutkan kolaborasi yang sebelumnya berhasil dengan Star Wars, Moonton kini membawa karakter-karakter ikonik dari serialnya untuk bertempur di Land of Dawn. Moonton juga merilis trailer yang menunjukkan karakter seperti Optimus Prime, Bumblebee, dan juga Megatron.

Di dalam trailer berjudul “Legends of Two Worlds” tersebut diceritakan bahwa Autobot yaitu Optimus dan Bumblebee yang bekerja sama dengan Johnson untuk menghentikan Decepticon yang dipimpin oleh Megatron dan bekerja sama dengan X.borg.

Image Credit: Moonton

Di akhir trailer-nya Granger juga muncul untuk membantu Optimus dan Johnson hingga mampu memojokkan Megatron. Namun sesaat kemudian muncul sosok misterius bermata merah dari dalam pesawat yang diikuti dengan senyuman licik dari Megatron.

Sayangnya, trailer sinematik tersebut tidak menjelaskan banyak tentang bagaimana para Transformer tersebut bisa masuk ke Land of Dawn atau apa yang ingin mereka lakukan di sana. Namun Moonton menjanjikan bahwa penjelasan cerita tersebut akan datang melalui komik “Visitor From Cybertron” yang akan dirilis pada 21 Agustus mendatang.

Moonton juga akhirnya menunjukkan beberapa skin eksklusif Transformer untuk karakter-karakter dalam game-nya. Lewat trailer lainnya, mereka menunjukkan Johnson akan mendapatkan skin Optimus Prime. Granger mendapatkan skin Megatron, dan X.Borg mendapatkan skin Bumblebee.

Sayangnya pengumuman skin tersebut membuat para pemain bingung. Karena adanya ketidaksesuaian apa yang diperlihatkan di trailer sinematik dengan skin yang didapatkan oleh Granger dan X.Borg. Di dalam trailer sinematiknya Granger diperlihatkan membantu Optimus, Bumblebee, dan Johnson, namun malah mendapat skin Megatron.

Image Credit: Moonton

Sedangkan X.Borg yang terlihat membantu Megatron malah mendapatkan skin Bumblebee. Banyak fans yang akhirnya mempertanyakan keputusan tersebut. Meskipun ada juga fans yang menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan karena X.Borg lebih memiliki skill yang mirip dengan Bumblebee ketimbang Granger.

Event kolaborasi MLBB X Transformer ini akan dimulai pada 24 Agustus 2021 mendatang yang akan memuat berbagai item bertema Transformer mulai skin hingga avatar untuk didapatkan para pemain.

Rekap MPL ID Season 8 Week 1: Alter Ego Dipuncak, EVOS Legends Tertahan

MPL Indonesia Season 8 sudah memasuki minggu yang pertama. Setiap tim sudah menyelesaikan 1 hingga 2 pertandingannya. Pada minggu pertama ini terdapat beberapa kejutan yang terjadi dalam pertandingan. Mulai dari sang juara bertahan EVOS Legends yang tumbang di laga pembuka hingga Aura Fire yang lupa menggunakan spell retribution saat bertanding melawan EVOS Legends.

Berikut ini rekap MPL ID Season 8 minggu pertama:

Alter Ego & Bigetron Alpha Curi Start

Image Credit: Alter Ego

Alter Ego dan Bigetron Alpha mengawali musim 8 ini dengan 2 buah kemenangan dari 2 match yang mereka jalani. Alter Ego berhasil mengalahkan Geek Fam dan RRQ Hoshi. Sementara Bigetron Alpha berhasil mengakhiri perlawanan dari Rebellion Genflix dan EVOS Legends. Dengan poin 2 kemenangan tersebut Alter Ego dan Bigetron Alpha berhasil bertengger di posisi 2 teratas klasemen.

EVOS Legends & RRQ Hoshi Tertahan

Image Credit: MPL Indonesia

2 tim Mobile Legends yang digadang-gadang akan menjuarai MPL ID Season 8 ini yakni EVOS Legends dan RRQ Hoshi tampil kurang maksimal di minggu pertamanya. Kedua tim tersebut hanya mampu memenangkan 1 dari 2 pertandingan yang mereka jalani. EVOS Legends menang melawan Aura Fire ketika Aura Fire tidak menggukan spell retribution yang sangat berdampak pada pertandingan. Sedangkan RRQ Hoshi hanya mampu mengalahkan Geek Fam di hari pertama minggu pertama. Hasil ini membuat EVOS Legends dan RRQ Hoshi berada di posisi 4 dan 5 klasemen sementara MPL ID Season 8.

Debut Buruk Rebellion Genflix

Image Credit: Rebellion Genflix

Satu-satunya tim baru di MPL ID Season 8 ini, yaitu Rebellion Genflix, mengawali debutnya dengan hasil yang buruk. Rebellion Genflix tidak mampu memenangkan 2 pertandingan yang mereka jalani. Rebellion Genflix kalah melawan Bigetron Alpha dan ONIC Esports. Dengan hasil ini, maka Rebellion Genflix berada di dasar klasemen dengan skor 0-2 di bawah Geek Fam — meski dengan skor yang sama.

Image Credit: MPL Indonesia

Tim lainnya yang berhasil mengawali minggu pertama dengan cukup baik adalah ONIC Esports. Meskipun baru bermain 1 kali saja, tim ini mampu memenangkan pertandingannya dan berada di posisi 3 klasemen MPL ID Season 8.

Meskipun begitu, perjalanan menuju tangga juara MPL ID Season 8 masih panjang. Masih akan ada banyak pertandingan yang dijalani. EVOS Legends dan RRQ Hoshi mungkin terlambat panas. Sedangkan Rebellion Genflix perlu beradaptasi. Selain itu Bigetron Alpha dan Alter Ego tidak boleh jemawa atas start bagus di awal musim ini. Banyak hal masih bisa terjadi di MPL ID Season 8.