Game Halo Berikutnya Digarap Untuk Windows Mixed Reality

Kepopularitasan seri Halo mendorong Microsoft untuk meneruskan kisahnya melewati trilogi orisinal yang dikerjakan oleh Bungie, serta mengekspansi franchise ini ke medium hiburan selain video game: buku novel, komik, film hingga mainan. Dan mungkin Anda sudah tahu, asisten digital pribadi Cortana juga diadopsi dari salah satu karakter terkenal di permainan tersebut.

Dirilis di tahun 2015, Halo 5: Guardians adalah game Halo terakhir yang fokus pada perjalanan Master Chief. Halo Wars 2 sendiri merupakan spin-off, menyajikan gameplay real-time strategy dan dilepas awal tahun ini. Microsoft memang belum mengungkap kabar apapun soal Halo 6, tapi ada kemungkinan permainan shooter yang dibintangi Master Chief selanjutnya akan hadir di Windows Mixed Reality, bukan console Xbox One.

Windows Mixed Reality

Bersamaan dengan pengumuman Microsoft terkait platform mixed reality di IFA 2017, mereka mengabarkan kolaborasinya bersama para partner untuk menghadirkan ‘pengalaman immersive‘ di Windows Store, dan salah satu mitra penting Microsoft adalah 343 Industries. Mereka ialah tim developer yang Microsoft Studios beri tanggung jawab menangani seri Halo setelah Bungie memisahkan diri dan jadi perusahaan independen.

Pertanyaan terbesarnya sekarang adalah, apakah tim Windows Mixed Reality dan 343 Industries akan menggarap penerus dari Halo 5, atau hanya sekedar menciptakan spin-off atau mem-port perrmainan yang sudah ada ke mixed reality? Buat sekarang Microsoft belum menjabarkan detailnya, mereka hanya bilang, “Akan sangat menyenangkan dapat bekerja sama dengan 343 Industries.”

Halo 5 Guardians 1

Microsoft juga menyingkap daftar 68 franchise game dan penyedia konten hiburan yang terpilih sebagai partner ‘gelombang pertama’. Beberapa nama cukup yang familier di antaranya ada Heroes of the Seven Seas, Hulu, Sony Pictures serta Obduction. Dan berita paling menggembirakan ialah, konten-konten di Steam nantinya akan kompatibel dengan headset-headset Windows Mixed Reality.

Halo Mixed Reality

Gambaran bagaimana konten hiburan disajikan di platform mixed reality Microsoft ditunjukkan dalam satu trailer baru. Silakan simak di bawah.

Mixed reality adalah masa depan, dan kami ingin mengajak semua orang berangkat ke sana,” kata technical fellow Microsoft Alex Kipman di blog Windows. “Untuk konsumen, kami menciptakan headset terbaik dan paling terjangkau demi menghidangkan pengalaman-pengalaman immersive favorit. Buat developer, kami pastikan proses pembuatannya tetap mudah, baik jika Anda ingin menggarap konten VR, AR ataupun hologram.”

Microsoft berjanji untuk mengungkap detail mengenai game Halo dan permainan-permainan MR lain dalam waktu dekat.

Microsoft Umumkan Harga Motion Controller Windows Mixed Reality

Sistem kendali andal dan intuitif ialah hal selanjutnya yang jadi perhatian setelah perangkat immersive reality tersedia. Oculus, HTC hingga Samsung masing-masih telah meramu controller untuk HMD VR mereka, dan Microsoft juga diketahui sedang menggodok unit kendali platform Mixed Reality mereka demi mendukung headset-headset yang sudah ada.

Menyusul pengenalannya di bulan Mei kemarin, controller tersebut dipamerkan untuk pertama kalinya di IFA Berlin 2017, diiringi pengumuman harganya. Kabar gembira buat kita semua adalah, Microsoft berupaya agar produk ini dapat dijangkau baik oleh pemilik versi developer headset MR Acer hingga pengguna Microsoft HoloLens, serta dijanjikan kompatibel ke seluruh tipe HMD.

Bundel headset dan motion controller akan dijajakan di harga mulai dari US$ 400, dan kompatibel dengan semua varian PC yang dibanderol mulai dari US$ 500. Microsoft menjelaskan bahwa ini merupakan wujud dari komitmen mereka dalam memastikan kemudahan akses mixed reality bagi semua orang.

Windows Mixed Reality

Wujud dari controller mixed reality Microsoft hampir menyerupai Oculus Touch, apalagi dengan bagian sensor membulatnya. Di area jempol, Anda bisa menemukan touchpad bulat, thumbstick, tombol menu, tombol buat ‘menggenggam’ objek virtual, serta ada satu tombol trigger untuk memilih. Menurut Microsoft, keunggulan motion controller dibanding sistem gesture biasa terletak pada tingkat akurasinya.

Motion controller Windows Mixed Reality mempunyai kemampuan melacak gerakan di area penglihatan Anda dengan memanfaatkan rangkaian sensor build-in. Device tidak memerlukan kamera eksternal. Selanjutnya, proses setup headset dan controller juga sederhana. Perangkat ini ditenagai oleh empat buah baterai AA, tersambung ke PC melalui Bluetooth 4.0. Microsoft tentu saja tak lupa menyiapkan panduan pemasangannya di situs mereka.

Beralih ke hardware pendukung MR, Microsoft membagi perangkat jadi dua kategori, yaitu ‘Windows Mixed Reality PC’ dan ‘Windows Mixed Reality Ultra PC’. Kelompok pertama adalah laptop dan desktop yang ditenagai kartu grafis integrated. Saat HMD MR disambungkan ke sana, konten akan tersuguh di 60 frame rate per detik. Kategori kedua adalah PC bersenjata GPU discrete, sanggup menghidangkan 90 frame per detik.

Kedua konfigurasi tersebut mampu menunjang konten mixed reality berupa video maupun game; memberikan kita kesempatan untuk mengunjungi negara lain, menyelami laut, memberantas zombie, hingga menjelajahi luar angkasa secara virtual.

Controller Windows Mixed Reality akan tersedia di ‘musim liburan’ 2017 untuk headset MR HP, Lenovo, Dell, dan Acer.

Sumber: Microsoft.

Headset Mixed Reality Acer Mulai Dijual ke Developer

Sempat dinamai Windows Holographic di momen pengenalannya, Windows Mixed Reality adalah upaya Microsoft membangun platform immersive reality untuk membantu bidang desain, pengembangan teknologi, hingga akademi. Perbedaan MR dan augmented reality terletak pada integrasi elemen-elemen di dunia nyata dengan objek-objek di alam virtual.

Setelah Microsoft meramu headset mixed reality pertama yang mereka namai HoloLens, raksasa teknologi asal Redmond itu mulai mempersilakan produsen hardware lain menggarap device serupa. Di bulan Mei kemarin, Anda mungkin sudah mendengar kabar soal pengembangan HMD mixed reality oleh Acer serta HP. Progresnya terlihat berjalan cukup cepat karena kita tak perlu menunggu terlalu lama untuk bisa menjajalnya.

Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition 1

Di awal bulan Agustus ini, Acer mulai memasarkan versi awal dari perangkat Windows Mixed Reality Headset. Kabar paling menggembirakan dari headset Acer itu adalah faktor aksesibilitasnya. Ketika HoloLens Development Edition dibanderol di harga US$ 3.000, Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition dijajakan sepuluh kali lebih murah.

Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition 3

Sesuai namanya, headset ini merupakan versi pengembangan, disiapkan untuk mempercepat pematangan ekosistem konten Windows Mixed Reality. Microsoft dan para partnernya mengingatkan bahwa desain, spesifikasi, serta fitur pada model development kemungkinan akan berbeda dari versi retail-nya; lalu unit yang sudah Anda beli tidak dapat di-refund.

Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition 2

Headset mixed reality Acer ini mempunyai desain hampir serupa punya HP. Device terpasang di kepala via headband adjustable. Setelah pas, Anda hanya tinggal menarik bagian visor ke bawah. Metode penggunaan ini jauh lebih simpel dibanding HMD VR seperti Vive dan Rift. Anda disuguhkan dua display LCD 2,89-inci beresolusi 1440×1440 dengan field of view horisontal 95 derajat dan refresh rate 90Hz.

Selain itu, head-mounted display juga sudah dibekali modul audio dan dapat disambung ke mic lewat jack 3,5-milimeter. Agar bisa beroperasi, ia memerlukan sambungan fisik ke PC via kabel HDMI 2.0 (display) dan USB 3.0 (data) sepanjang 4-meter.

Tentu saja, Anda juga harus memastikan PC Anda siap mendukung Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition. Berikut adalah daftar yang harus dipenuhi:

  • Sistem operasi Windows 10 Creators Update (Developer Mode diaktifkan)
    Prosesor Intel Desktop i7 (6-core lebih) atau AMD Ryzen 7 1700 (8-Core, 16-thread)
  • Kartu grafis NVIDIA GTX 980/1060 atau AMD Radeon RX 480 (8GB) atau GPU DX12 yang lebih bertenaga
  • Driver grafis Windows Display Driver Model (WDDM) 2.2
  • RAM 16GB atau lebih
  • Ruang penyimpanan 10GB atau lebih
  • Konektivitas HDMI 1.4 atau DisplayPort 1.2 untuk 60Hz, HDMI 2.0 atau Display Port 1.2 untuk 90Hz, satu port USB 3.0 type-A yang mampu memasok 900mA, Bluetooth 4.0 buat menyambungkan aksesori

Acer Windows Mixed Reality Headset Developer Edition dapat Anda beli di Microsoft Store seharga US$ 300.

Microsoft HoloLens 2 Bakal Dibekali Prosesor Khusus untuk Artificial Intelligence

Sampai detik ini, HoloLens memang belum merambah konsumen secara umum, namun Microsoft rupanya sudah menyiapkan ide-ide jitu untuk menyempurnakan headset mixed reality tersebut lewat versi keduanya nanti. Microsoft baru-baru ini buka omongan mengenai pembaruan yang bakal diusung HoloLens 2, salah satunya adalah artificial intelligence (AI) terintegrasi.

Integrasi ini dimungkinkan berkat kehadiran AI coprocessor yang bakal mendampingi prosesor utama HoloLens. Tugasnya adalah menganalisa data secara lokal, tanpa perlu melibatkan komunikasi dengan jaringan cloud seperti yang ada pada versi pertama HoloLens sekarang.

Lalu apa manfaat yang bisa dirasakan konsumen dari integrasi AI ini? Yang paling utama adalah kinerja perangkat yang lebih cepat, sebab semua data akan diolah langsung di perangkat. Manfaat lain adalah peningkatan mobilitas karena perangkat jadi tidak harus online terus-menerus, plus privasi pengguna yang lebih terjaga sebab tidak ada data yang meninggalkan perangkat.

Untuk bisa mewujudkannya, Microsoft sendiri yang akan merancang AI coprocessor ini. Mereka rela menginvestasikan dana dan waktunya karena mereka percaya bahwa ini merupakan cara terbaik untuk memaksimalkan potensi augmented reality dan mixed reality.

Tentu saja integrasi AI baru satu dari sederet pembaruan yang sudah disiapkan untuk HoloLens 2. Hal lain yang perlu dibenahi pastinya melibatkan display, dimana untuk sekarang banyak pihak yang menganggap ini sebagai kelemahan utama HoloLens, sebab sudut pandang konten yang ditampilkan tergolong sempit.

Sumber: TechCrunch dan Microsoft.