[Music Monday] NKOTBSB: Dorongan Bagus Untuk Membeli Musik Digital

Minggu-minggu dan hari-hari sebelum digelarnya konser NKOTBSB di Jakarta hari Jumat kemarin, para fans-nya pasti telah menonton video mereka di YouTube, dan para stasiun radio memutarkan lagu-lagu NKOTB dan Backstreet Boys untuk menyambut konser mereka. Tidak mengherankan, pada tanggal 1 Juni malam, waktu Jakarta, linimasa Twitter dibanjiri oleh orang yang tweeting dari konser dan berbagi ke teman-teman mereka. Konser kemarin berjalan sukses, namun apa yang bisa kita pelajari dan eksplorasi dari hal ini?

Satu prinsip dasar dari pemasaran musik adalah untuk meningkatkan awareness dan penjualan, sebuah band atau musisi harus melakukan pertunjukan musik langsung dihadapan penggemar mereka. Hal ini berlaku untuk artis pendatang baru atau yang sudah mapan – mendorong popularitas lagu untuk meningkatkan awareness tidak cukup dilakukan melalui TV, radio dan internet; tetapi sebuah pertunjukan musik langsung (terutama jika ditambahkan dengan acara jumpa fans dan sesi tanda tangan) memberikan sesuatu yang istimewa bagi para fans, menjaga loyalitas, dan mendapatkan awareness serta ketertarikan orang yang sebelumnya tidak pernah mendengar band/musisi terkait. Band akan menggelar tur keliling kota – dan negara – tanpa lelah, sebagai cara untuk mempromosikan diri mereka dan album baru mereka. Label musik yang bertanggung jawab juga akan mengatur waktu bagi band/musisi untuk bertemu dengan media, untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan pemberitaan yang cukup.

Continue reading [Music Monday] NKOTBSB: Dorongan Bagus Untuk Membeli Musik Digital

[Music Monday] NKOTBSB: A Great Impulse Buy For Digital Music

For weeks and days heading up to the NKOTBSB concert in Jakarta last Friday, longtime fans have been racking up YouTube views of their videos, and radio stations have been playing songs from NKOTB and Backstreet Boys to prime everybody up for enjoying the concert. Needless to say, on June 1 evening Jakarta time, Twitter was awash with people tweeting from the concert and sending whatever pics they can to share with their friends. The show was a success, but what can we learn and exploit from it?

One of the most basic principles of music marketing is to increase awareness and raise sales, a band or musician should do live shows direct in front of audiences. This applies to new or established artists – pushing a song for increased awareness is sometimes not enough through tv, radio and the internet; but a live show (especially if tied with met-and-greet sessions with fans and autograph sessions) would do a lot to reward fans, retain loyalty, and generate awareness and interest for people who have not previously heard of the band/musician. Bands would tour tirelessly around their country – and around the world – as a way to promote themselves and their most latest album. The music labels in charge would also arrange time for the band/musician to meet with the press, to make sure they get more exposure.

Continue reading [Music Monday] NKOTBSB: A Great Impulse Buy For Digital Music

[Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

Sebelumnya saya telah menuliskan tentang kita sudah perlu untuk beranjak dari pemikiran bahwa menghasilkan uang dari musik hanya bisa dari menjual hasil penggandaannya. Saya telah menjelaskan bahwa menjual file digital dari musik di Indonesia tidak akan berhasil, dan kita mungkin butuh untuk benar-benar melupakan masalah pembajakan dan mencari cara baru untuk menjangkau penggemar dengan musik. Tetapi jika Anda berpikir bahwa menjual kopi digital dari musik Anda secara internasional adalah bagian penting dari rencana band Anda, maka berikut beberapa cara untuk melakukannya, dan cara ini mungkin akan mampu memberikan banyak pemasukan bagi Anda dan band Anda.

Berangkat dari tulisan Widi Asmoro, yang merupakan tulisan balasan atas apa yang saya tulis sebelumnya, dia menjelaskan secara panjang lebar tentang bagaimana caranya untuk menyiapkan musik Anda agar bisa didistribusikan melalui aggregator musik Valleyarm untuk dijual di  iTunesSpotifyemusicAmazon Mp3, dan Nokia Music Store Valleyarm akan menjamin musik Anda akan didistribusikan secara internasional, meskipun sepertinya hanya Nokia Music yang memiliki saluran penjualan resmi di Indonesia. Tetapi, Valleyarm bukanlah satu-satunya perusahaan aggregator musik yang Anda bisa ajak kerja sama – ada banyak pilihan lain.

Continue reading [Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

[MusicMonday] Jadi Sekarang Anda Sudah Punya Band. Selanjutnya Apa? Membuat Website?

Meskipun akhir-akhir ini banyak kabar tentang masa suram di industri musik, tentang bagaimana sulitnya menjual album, sesungguhnya sekarang waktu yang tepat untuk mendirikan band atau menjadi musisi. Apapun tipe musiknya, Anda bisa saja merekam semua atau hampir semua musik Anda di komputer dengan kualitas yang memadai. Jika Anda tidak memiliki komputer, banyak studio musik kecil-menengah telah menggunakan komputer untuk kerja berat mereka dengan biaya sewa yang semakin terjangkau.

Dari sisi perangkat lunak, ada banyak perangkat lunak yang cocok untuk digunakan untuk merekam, mencampurkan, dan membuat master CD, bahkan yang gratisan pun bisa, dan Internet menawarkan berbagai audio library, baik yang gratis maupun berbayar untuk meningkatkan hasil rekaman, baik itu sound effect atau drum loop. Pastikan saja Anda bisa menggunakannya untuk musik Anda (pastikan apakah memang gratis atau setidaknya dapatkan izin dari pemilik). Anda bahkan bisa menuliskan dan membagikan notasi musik dari lagu Anda secara online.

Lalu apa yang akan Anda lakukan setelah Anda merasa puas dengan hasil rekaman, serta menyelesaikan semua liriknya? Kini waktunya dunia mendengarkan musik Anda. Saat ini Anda tidak benar-benar harus menunggu jumlah lagu tertentu yang telah diselesaikan untuk membuat album yang siap dibagikan (atau dijual), karena jika Anda merekam musiknya secara digital, maka tinggal satu langkah saja untuk mengunggahnya di internet.

Continue reading [MusicMonday] Jadi Sekarang Anda Sudah Punya Band. Selanjutnya Apa? Membuat Website?

[Music Monday] So You’ve Got A Band. Now What? Make A Website?

Despite all the doom and gloom you might hear in the music industry lately about how it’s more difficult to sell albums, it’s actually a great time to be a band or musician. Whatever the type of your music, you could probably record most or all of your music on your computer, with adequate quality also. And if you don’t have your own computer, most small-to-medium sized music studios already use a computer to do most of the heavy work, and cost less to rent.

From the software point of view, there are many software suites you can use to record, mix, and make a CD master, even free ones, and the Internet offers various paid and free audio libraries to enhance the recording, whether it be a sound effect or a drum loop. Just make sure you can use it for your own music (just make sure it’s totally free or ask permission from the owner). You can even write and share the musical notation of your songs online.

Then what are you going to do once you’re happy with the recording result, and have finalized writing all the lyrics? Then it’s time for the world to hear it. These days, you don’t really need to wait for enough songs to be finished to create an album ready to share (or sell), because if you’ve recorded the music digitally, then it’s only one upload away to be up there on the Internet.

Continue reading [Music Monday] So You’ve Got A Band. Now What? Make A Website?

[Music Monday] Mengapa Toko Unduhan Musik Tidak Akan Berhasil di Indonesia

Makin saya pikirkan, semakin yakin bahwa layanan musik – setidaknya di Indonesia – berjalan ke arah yang salah. Sejak 2008, Indonesia telah memiliki beberapa toko unduhan musik online. Berbagai model bisnis telah dijalankan – ISP mencoba pembayaran ISP, operator telekomunikasi mencoba dengan membayar via SMS, dan beberapa layanan lain bahkan menyediakan pilihan sistem pembayaran; baik lewat SMS atau voucher elektronik.

Investasi (yang cukup mahal) di-hosting dan sistem pengiriman konten dilakukan dalam usaha untuk meniru apa yang sepertinya berjalan di luar negeri – unduhan musik. Pada dasarnya, pengguna akan membayar untuk sebuah lagu yang mereka inginkan, dan hanya untuk lagu yang mereka mau saja, dan mengunduhnya ke perangkat mereka. Kebanyakan layanan membutuhkan implementasi DRM untuk menghindari proses penyalinan yang tidak sah, dan file itu sendiri biasanya terkunci hanya pada perangkat yang mengunduh file tersebut.

Tentunya, ini tidak berhasil. Pastinya praktik ini tidak pernah memberikan hasil yang diinginkan oleh industri musik.

Continue reading [Music Monday] Mengapa Toko Unduhan Musik Tidak Akan Berhasil di Indonesia

[Music Monday] Why Music Download Stores Won’t Work In Indonesia

The more I think of it, the more I think that many music services – at least in Indonesia – are going about it the wrong way. Since 2008, Indonesia has had a number of online music download stores. Various business models were tried – an ISP tried ISP billing, telcos tried charging via SMS, and some others even had a choice of payment systems; either through SMS or electronic voucher.

Investments in (quite expensive) hosting and delivery systems were made, in an attempt to replicate what seemed to work overseas – the music download. Essentially, users will pay for a song that they want, and only the song that they want, and download it to their choice device. Most services were required to implement digital rights management (DRM) as a way to circumvent unauthorized copying, and the files themselves were usually confined to the device that downloaded the file.

Needless to say, it didn’t work. It has never delivered the results that the music industry wants, that’s for sure.

Continue reading [Music Monday] Why Music Download Stores Won’t Work In Indonesia

[Music Monday] Tunggu, Internet Dapat Menghasilkan Uang untuk Musik?

Industri (rekaman) musik ada di masa gelap akhir-akhir ini, terutama di Indonesia – saya telah menuliskan beberapa tulisan tentang situasi ini jadi saya tidak akan mengulangnya. Tetapi keambrukannya bisa dirangkum seperti ini: saat ini tidak ada cara nyata bagi industri (rekaman) musik untuk bisa menghasilkan uang dari karya mereka. Penjualan CD menurun, musik melalui perangkat bergerak akan menghadapi krisis, dan tidak ada layanan musik online di pasar lokal yang benar-benar layak untuk disebutkan. Tapi ini bukan berarti internet tidak bisa menghasilkan uang buat Anda, musisi atau label musik.

Saya mengakui bahwa pernyataan saya agak meluas tentang hal ini – saya tidak akan mengatakan bahwa ada jutaan cara untuk mendapatkan uang bagi musik langsung dari internet, tetapi jelas ada banyak cara untuk menjamin internet bekerja untuk Anda dan bisa mendatangkan uang yang Anda butuhkan. Musik mungkin secara sudah pada dasarnya gratis untuk sebagian pendengar musik, tetapi itu tidak berarti membuat musik yang Anda inginkan tidak membutuhkan uang. Bahkan mengunduh Audacity atau Gamelan butuh biaya untuk akses internet.

Continue reading [Music Monday] Tunggu, Internet Dapat Menghasilkan Uang untuk Musik?

[Music Monday] Wait, You Can Make Money For Music From The Internet?

The [recorded] music industry has been in very dark days lately, especially in Indonesia – I’ve frequently written about the current situation so I won’t revisit it. But the breakdown is this: there is currently no real way the [recorded] music industry can make money from their work. CD sales are diminishing, music through mobile is going through a crisis, and there’s not really an online music store worth mentioning for the local market. But this does not mean that the Internet cannot make money for you, the musician or music label.

I’ll admittedly be broad about this – I won’t say there are a million ways to make money for music directly from the Internet, but there are definitely a lot of ways to make sure the Internet works for you and gets you that much-needed money. Music may be virtually free for most music listeners, but it doesn’t mean making the music you want does not cost money. Even downloading Audacity or Gamelan will take some money off your Internet bill.

Trying to pitch to a music magazine to cover your band may not cost money but bringing along coffee for the journalists goes a long way. And so on. Even if you’re a self-proclaimed indie artist that does not want to spend money, eventually you’d need money for food, right?

Continue reading [Music Monday] Wait, You Can Make Money For Music From The Internet?

[Music Monday] Label Musik, Buatlah Sesuatu yang Sederhana dan Tempatkan di Web

Seperti yang telah dituliskan oleh DailySocial beberapa waktu lalu, Touchten berkolaborasi dengan Aquarius Musikindo, salah satu label ‘major independent’ (ini adalah istilah yang digunakan oleh mereka di industri untuk memberi catatan bagi label musik besar yang tidak berafiliasi dengan Big Four: Sony, Universal Music, Warner Music, dan EMI), meluncurkan aplikasi musik. Peluncuran aplikasi ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa label musik mau untuk mencoba hal baru yang belum teruji, alih-alih menemukan medium baru untuk mengulang bisnis model lama dari rekaman musik serta keuntungan dari jumlah eksemplar yang terjual.

Maksud saya, jika kita mau meninggalkan isu pembajakan, kenapa tidak sekaligus mencoba hal baru? Kecenderungan yang meningkat dari konser sebagai sumber pemasukan utama bagi musisi telah menekankan bahwa musik rekaman itu sendiri, yang diperoleh secara legal atau ilegal, adalah sebuah cara untuk menjual pengalaman musik, yang dalam beberapa kasus lebih baik untuk dinikmati secara ‘live’.

Continue reading [Music Monday] Label Musik, Buatlah Sesuatu yang Sederhana dan Tempatkan di Web