Synology FlashStation FS2500 dan SSD Tingkat Enterprise Diperkenalkan: Cocok untuk UMKM

Synology saat ini memang dikenal dengan produknya yang berhubungan dengan penyimpanan berbasis jaringan. Di Indonesia sendiri Synology sudah terkenal dengan Network Attached Storage (NAS) baik untuk pelanggan rumahan mau pun kantoran. Saat ini, ternyata Synology sudah memiliki penyimpanan berbasis flash storage. Untuk servernya, Synology memperkenalkan FlashStation FS2500 sementara untuk penyimpanannya ada SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510.

“FS2500 terbaru ini dapat menjawab kebutuhan yang terus meningkat akan komputasi yang terdistribusi,” ujar Julien Chen, Product Manager di Synology. “Bentuk yang kompak menjadikannya solusi serbaguna yang dapat digunakan di edge atau aplikasi seluler.”

Synology FS2500 dirancang untuk menangani aplikasi IT bisnis yang membutuhkan penyimpanan dengan cepat serta latensi rendah, termasuk untuk keperluan virtual machine dan tugas paska produksi. FS2500 juga memiliki dimensi yang tipis dengan chassis 1U yang menampung 12 bay SATA 2,5″ sehingga dapat memberikan kapasitas penyimpanan yang besar yang mudah dipasang.

Sebuah storage Synology tentu saja sudah memiliki sistem operasi didalamnya. Pada FS2500 ini sudah memiliki DSM (DiskStation Manager) yang sudah dikenal dapat dioperasikan dengan sangat mudah. DSM sendiri mendukung beberapa fitur yang cukup penting untuk sebuah media penyimpanan seperti perbaikan drive otomatis, duplikasi penyimpanan, dan snapshot. Semua itu juga bisa dilakukan dengan jarak jauh melalui koneksi internet.

Selain FS2500, ada 3 buah SSD yang diperkenalkan oleh Synology. Ketiganya adalah SSD SAT5210, SNV3410, dan SNV3510. SAT5210 merupakan sebuah SSD SATA dengan kapasitas 480 GB hingga 3840 GB.  SNV3410 dan SNV 3510 merupakan SSD dengan interface NVMe 2280 dan 22110 yang menggunakan PCIe 3.0 x4 dan memiliki kapasitas 400 GB (SNV3410) serta 400 GB – 800 GB (SNV3510).

“Dengan masalah yang sedang berlangsung pada rantai persediaan stok saat ini, tidak mengherankan jika banyak vendor mulai menukar komponen,” ujar Chen. “Bagi pengguna akhir, hal ini sering berarti ketinggalan banyak peluang ketika dihadapkan dengan spesifikasi produk yang mereka terima. Hal ini tidak terjadi pada SSD kami, karena pengujian ketat yang digabungkan dengan proses validasi menjamin operasi optimal dengan sistem kami sendiri.”

Ketiga SSD ini menggunakan 3D NAND dengan jenis Triple Level Cell (TLC). Synology juga memberikan masa hidup yang panjang dengan minimal 491 TBW (Terabyte Written) dan memiliki garansi 5 tahun. Firmware-nya sendiri juga dapat langsung di upgrade melalui DSM. Analisis masa hidup dari setiap SSD yang terpasang juga tersedia pada DSM dengan versi 6.2.3-25426 atau di atasnya, sehingga pengguna akan tahu kapan harus mengganti SSD tersebut.

Synology memperkenalkan ke 4 perangkatnya ini ditujukan untuk para pelaku bisnis mulai dari UMKM hingga tingkat enterprise. Semua perangkat tersebut juga sudah bisa dipesan di Indonesia. Untuk Anda yang ingin memesannya secara B2B, bisa langsung menghubungi Synology Indonesia.

Pentingnya Pasar Indonesia di Mata Synology

Hingga detik ini, Synology telah memiliki lebih dari 800 karyawan di seluruh dunia, dimana 60% nya adalah developer atau R&D. Synology berfokus pada pengembangan software dan solusi yang lebih komprehensif. Terus menunjukkan eksistensinya, sekarang Synology sudah memiliki kantor cabang di AS, United Kingdom, Jerman, Perancis, Cina, dan Jepang. Produk Synology sendiri sudah terjual dan tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Terhitung sampai sekarang, lebih dari 50% Global Market Share Synology selalu menjadi vendor NAS yang terdepan. Banyak pengguna Synology yang awalnya menggunakan NAS untuk kebutuhan rumahan atau kebutuhan personal, namun akhirnya membawa NAS mereka ke kantor untuk bekerja. Jadi, Synology dapat dikatakan sudah memadai untuk segmen UKM. Total penjualan Synology NAS sudah mencapai 6 juta unit, dimana sebanyak satu juta itu dipakai oleh pelaku bisnis di seluruh dunia.

Simon Hwang - President APAC
Simon Hwang – President APAC

Selain banyaknya respons positif dari pengguna, Synology juga mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dari berbagai negara. Dari tahun 2016, menurut survey NAS level menengah yang diadakan oleh Tech Target (sebuah platfom media IT yang sangat populer di AS), Synology menempati peringkat pertama sistem penyimpanan. Posisinya ada di atas semua vendor besar sistem penyimpanan seperti HPE, NetApp, dan Dell EMC.

Tidak berhenti sampai disitu, Synology terus menerus mengukir prestasinya. Sampai dengan tahun 2019 ini, Synology sudah memenangkan 6 kali berturut-turut ‘Business Choice’ dan 9 kali berturut-turut Reader’s Choice dari PC Mag, salah satu majalah IT terbesar di Amerika Serikat (AS). Selain di AS, Synology juga mendapatkan penghargaan dari Australia PC Award untuk kategori ‘Best SOHO NAS’ dan ‘Best Home NAS’, lebih lanjut dapat membuka situs website Australian PC awards.

Berlanjut pada manajemen data, Synology menyediakan berbagai macam solusi komprehensif mencakup banyak solusi IT yang dibutuhkan oleh pelaku bisni. Misalnya, dalam pengaturan file, Synology memiliki next generation file server, fungsinya adalah mengkombinasikan berbagai macam file management, dari yang tradisional sampai yang modern; tersedia mulai dari cloud hingga PC cloud.

 

Melihat pentingnya kebutuhan proteksi data, Synology berinovasi melalui aplikasi dan teknologi terbarunya pada NAS, supaya back-up data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

Nah, apalagi kegunaan Synology? Perangkat NAS Synologi dapat digunakan untuk host virtual machine dari server lain. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai NVR untuk system CCT atau hanya sebagai sistem penyimpanan.

 

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Meskipun Synology memiliki produk jaringan untuk networking, namun, sampai saat ini Synology masih mengupayakan sertifikasinya, sehingga belum dapat dipasarkan di Indonesia.

Selain Eropa dan AS, sampai saat ini Synology memiliki banyak klien dari Asia Tenggara, misalnya Lazada, Jetstar, Workpoint, Audi, Unilever.  Contoh studi kasus yang menarik dari klien Synology di Taiwan, yaitu Shiseido Taiwan, dimana perusahaan tersebut pernah mengalami masalah virus ransomware yang menyerang PC salah satu karyawannya. Setelah kejadian tersebut, Shiseido menyadari pentingnya proteksi data.

Dari situlah Shiseido mulai mencari solusi untuk back-up data untuk semua PC, cross-platform, virtual machine, dan server. Sayang sekali, kebanyakan solusi software itu mahal dan sulit diurus. Contohnya, ketika akan melakukan backup PC, pengguna harus memakai software lain, untuk back-up machine pun juga harus memakai software lain. Proses yang panjang ini dinilai tidak efisien dan merepotkan. Ini merupakan hal yang melatarbelakangi Shiseido yang akhirnya memutuskan untuk memakai solusi back-up dari Synology.

Cukup dengan aplikasi active back up yang dapat diunduh dan di-install langsung ke Synology NAS, semua bisa di-back-up otomatis dan diatur dengan mudah, tanpa ada biaya tambahan.

Synology Computex 2019 - Rack

Di Indonesia sendiri, software dan hardware yang menawarkan solusi IT seperti penyimpanan, pengelolaan, komunikasi dan back-up, harganya cenederung tinggi untuk skala bisnis. Menurut sensus ekonomi dari Badan Pusat Statistik Indonesia terdapat lebih dari 26,4 juta usaha yang aktif sekarang di Indonesia sampai hari ini. Melihat market UKM yang besar di Indonesia, Synology hadir dengan solusi komplit dan komprehensif serta harga yang lebih terjangkau dan juga interface yang sangat mudah digunakan pastinya akan berkembang sangat pesat di Indonesia.

Salah satu solusi yang disediakan oleh Synology adalah Next Generation File Server, yang dapat diakses dari multiple device, seperti web portal, mobile device, app, tablet, mobile device, atau laptop Mac atau Linux. Produk ini juga bisa mendukung kolaborasi untuk beberapa lokasi berbeda misalnya akses file antara pusat perusahaan dan anak perusahaan. Selain itu ada juga availability dan hyper backup untuk data proteksi.

Salah satu fitur NAS, yaitu active backup suite, dapat digunakan untuk membackup data dari berbagai macam platform, misalnya virtual machine, PC, server, dll. Sejauh ini, Synology telah memiliki dedicated sales yang ada di Indonesia, yang banyak melakukan aktivitas dan event untuk lokal, seperti training, workshop, dan kita melakukannya di berbagai macam kota seperti bandung, Bali, Jakarta dan Surabaya, selanjutnya adalah Medan.

Segala bentuk branding di Indonesia pun sudah dilokalisasikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dari mulai brosur, event page, sampai ke experience center. Selama 5 tahun terakhir, Synology sudah berkembang 6 kali lipat lebih beasr. tahun ini pertumbuhan Synology mencapai 100% year over year growth, sudah 2 kali lipat lebih besar dari tahun lalu. Momen pertumbuhan ini dipastikan akan terus berlanjut sampai tahun depan.

Selain menawarkan solusi komprehensif, Synology juga terus berupaya membangun ekosistem.dengan menghubungkan general partner user dengan vendor pelengkap lainnya. Posisi unik Synology dengan harga yang terjangkau, kualitas produk, teknologi dan solusi canggih yang ditawarkan, membuat banyak vendor bersedia untuk berkolaborasi dengan Synology, contohnya adalah Sony.

Untuk lebih mempermudah pelanggan, Synology mengembangkan aplikasi bernama Bravia Signage. Aplikasi ini dapat menjadi Media Server, lengkap dengan fungsi grouping, monitor, storing, dan streaming untuk media serta multimedia. Baru, baru ini, Synology juga telah membangun satu service provider di Indonesia. Misalnya, jika ada barang rusak, bisa langsung menghubungi service provider.

Synology DSM218+ - Port Belakang

Selain itu, Synology juga aktif mengumpulkan feedback dari pengguna. Hal ini bertujuan agar Synology semakin mengerti kepentingan dan kebutuhan end-user dan berupaya untuk terus mengembangkan solusi dan software yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Menjawab pertanyaan dari Daily Social mengenai perencanaan untuk mendirikan kantor cabang di Jakarta, Synology mengatakan ada rencana kedepannya. Melihat geologi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, jika membangun kantor cabang hanya di Jakarta saja, mungkin perannya akan kurang signifikan. Selain itu, Synology berharap dapat memakai sumber daya local untuk mengembangkan, mempromosikan produk Synology dengan jangkauan yang lebih luas. Dengan begini, Synology dapat lebih bekerjasama lagi dengan sistem integrasi di setiap areanya.

Sedangkan untuk strategi marketing, Synology kerap mengadakan aktivitas melalui event training yang terbuka untuk umum di beberapa kota, seperti Bali, Bandung, Jakarta, Surabaya. Kedepannya pun Synology berencana untuk menjangkau ke bagian Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Salah satu keuntungan dari Synology adalah semua solusi Synology mulai dari software dan hardware jika digabungkan akan jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan server lainnya. Kebanyakan orang akan memilih menggunakan cloud seperti Dropbox, Google Drive. Tapi jika storage gratis sudah penuh, maka penggunaannya selanjutnya akan dikenakan biaya tambahan. Jika cost ini dijumlahkan semua, maka totalnya tidak efisien jika dibandingkan dengan Synology NAS yang memberikan solusi all-in-one dengan harga terjangkau dan mudah digunakan.

Jika ditanya mengenai target penjualan, secara internal, Synology memang memiliki target, namun bukan kuantitas. Fokus Synology ada pada pertumbuhan, karena setiap market itu memiliki perkembangan dan segmen yang berbeda- beda. Di Indonesia sendiri, market lebih mengarah pada surveillance atau server.

Synology sendiri belum mengadopsi USB-C dan thunderbolt pada servernya. Hal ini karena, USB C dan thunderbolt bagi NAS bukanlah titik utama penggunaan NAS karena NAS harus menggunakan internet kabel agar lebih stabil dan cepat. Synology mengandalkan kecepatan kabel ethernet yang dapat mendukung kecepatan hingga 10 gigabyte. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk Synology berinvestasi dan melakukan upgrade kedepannya.

Cara edukasi pasar di Indonesia untuk gunakan NAS

Berdasarkan prakiraan pasar infrastruktur TI cloud di seluruh dunia oleh IDC, pangsa pasar untuk cloud publik dan cloud pribadi terus tumbuh. Dan apa pun layanan yang dipilih untuk digunakan, disarankan untuk menggunakan strategi Cadangan 3-2-1. Ini berarti pengguna memiliki setidaknya 3 salinan total data Anda, 2 disimpan secara lokal tetapi pada perangkat yang berbeda dan 1 salinan di luar kantor. Cloud pribadi dan cloud publik bekerja bersama untuk mendukung keamanan data.

Synology Computex 2019 - DiskStation

  • Kepada mereka yang sudah menggunakan cloud publik untuk menyimpan atau mencadangkan data: Jika hanya menggunakan cloud publik, itu berarti Anda menyerahkan/mempercayakan semua kepemilikan data Anda. Padahal cloud publik dapat diretas atau rusak secara tiba-tiba. Tapi cloud hybrid — yang menggunakan cloud pribadi dan cloud publik sekaligus menyelesaikan masalah ini dengan sempurna. Synology tidak hanya menyediakan layanan cloud pribadi, tapi juga memiliki cloud C2 —— cloud publik Synology
  • Untuk UKM yang belum mulai membuat cadangan data, kami akan merekomendasikan dan mendidik mereka untuk melindungi data mereka, mulai dari menggunakan Synology NAS. Cloud pribadi itu menawarkan proteksi lebih tinggi, privasi, terutama untuk UKM.
  • Salah satu hal terpenting bagi UKM adalah keamanan. Selalu ada banyak kecelakaan seperti kebocoran data yang terjadi setiap hari. Hal ini membuat semakin banyak perusahaan yang tidak mau meletakkan data mereka di cloud publik. Disinilah kami datang dengan menawarkan solusi cloud pribadi. Saat pengguna memiliki satu Synology NAS berarti pengguna memiliki ‘Hak penuh’ atas semua data Anda

Solusi cadangan untuk melindungi data Anda

Synology memberikan solusi back-up komprehensif untuk melindungi data. Cloud publik memiliki beberapa resiko, seperti: tidak aman, bencana yang tidak dapat diprediksi, kesalahan manusia, penghapusan berbahaya dan kehilangan data yang tidak direncanakan terjadi setiap saat. Back-up data menjadi hal yang sangat penting pada saat ini. Dan Synology senang melihat semakin banyak perusahaan Vietnam mulai menekankan pentingnya pencadangan data. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis Synology berkembang pesat di kalangan UKM – mereka membeli NAS kami untuk mem-back-up data.

Synology menyediakan solusi cadangan lengkap, seperti Active Backup for Business, Snopshot, Cadangan Hyper, pengguna dapat menemukan apapun yang mereka cari sesuai kebutuhan. Contoh, Active Backup for Business (ABB) adalah solusi baru yang baru saja dirilis versi beta, dengan ini pengguna dapat mencadangkan PC, server, VM, G suite, dan kantor 365.

Synology DSM218+ - Samping

Banyak pertanyaan yang Synology terima setelah merilis ini, karena berdasarkan pada survei, satu perusahaan membutuhkan setidaknya 4 aplikasi untuk membuat cadangan semua PC, server, VM, G suite dan kantor 365., dan Synology hanya membutuhkan satu. Ini sangat menarik, terutama untuk UKM, karena mereka mungkin hanya memiliki satu atau dua staf TI untuk mengelola 30, 50 bahkan ratusan file staf. Ini merupakan sebuah proses panjang untuk mereka, dan kami dapat membantu mereka untuk mempercepat proses loading.

Server all-in-one yang bernilai uang. Harga Synology sangat kompetitif.

Beberapa solusi cloud publik yang dipercayai oleh UKM sebetulnya malah memberikan harga jauh dari ekspektasi mereka. Sedangkan, Synology menawarkan solusi scalable, yang sangat cocok untuk mengembangkan bisnis. Pengguna dapat membeli storage sebanyak- banyaknya yang dibutuhkan, dan hanya perlu membayar satu kali, dan dapat menggunakan penyimpanan selama yang diinginkan. Selain itu, integrasi tanpa batas Synology dengan layanan direktori yang ada, menghemat waktu dan upaya manajemen yang besar.

[Computex 2019] Wawancara dengan Presiden APAC dari Synology

Computex 2019 yang dilakukan di Taiwan memang mengundang banyak vendor untuk memamerkan produk-produk mereka. Namun, salah satu vendor yang enggan membuka booth pada perhelatan komputer terbesar di Asia ini adalah Synology. Mereka pun mengadakan pameran tersebut pada Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei

Setelah melakukan tur pada pameran yang diadakan sendiri oleh Synology, kami pun diajak masuk ke dalam kantor baru mereka. Hal tersebut tentu saja berhubungan dengan janji kami untuk mewawancarai salah satu petinggi dari Synology. Kami pun langsung dihadapkan dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai President APAC Synology.

Synology Desktop

Pada kesempatan yang sama pula, Clara Hsu selaku Synology Sales Specialist membantu kami dalam wawancara kali ini dan menterjemahkan kata-kata dari Simon. Hal tersebut tentu saja membuat kami cukup lega karena walaupun kami cukup fasih dalam berbahasa Inggris, tentu saja masih ada batasan-batasan tertentu yang akan sulit dipahami.

Wawancara yang kami lakukan beserta dua orang dari media lain memakan waktu sekitar 35 menit. Hal tersebut sudah termasuk bagian pengenalan perusahaan oleh Clara Hsu dalam bahasa Indonesia. Ternyata, tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang menggunakan solusi dari Synology.

Synology sendiri, menurut sebuah survei, sudah menduduki peringkat pertama untuk produk NAS mereka. Beberapa penghargaan juga telah diraih oleh Synology berdasarkan pilihan pembaca sebuah majalah dan pilihan para pelaku bisnis. Hal tersebut juga tidak lepas dari solusi yang ditawarkan Synology, seperti pada saat adanya ransomware yang menjangkiti sebuah perusahaan besar.

Synology juga memiliki rencana untuk membuat kantor perwakilan di Indonesia, namun tidak untuk dalam waktu dekat ini. Hal ini karena Indonesia terlalu besar, sehingga jika hanya menaruh satu cabang saja di Jakarta, sepertinya tidak bisa mewakili seluruh daerah.

Simon Hwang - President APACSimon Hwang – President APAC

Synology memiliki banyak solusi, hanya belum banyak yang mengetahui produknya. Oleh karena itu, strategi yang ada sekarang mengadakan pelatihan-pelatihan, yang sayangnya, masih di sekitar pulau Jawa saja. Ke depannya, pelatihan akan dilakukan diluar pulau Jawa. Synology ingin menggaet partner untuk melokalisasi teknologi mereka.

Clara sendiri merupakan salah satu strategi agar Synology dikenal di Indonesia. Dengan menggaet orang lokal, tentu saja perangkat dan teknologi mereka akan bisa lebih dikenal di Indonesia. Hal tersebut juga karena adanya batasan dari komunikasi.

Synology juga mengklaim bahwa mereka lebih murah dari pesaingnya. Oleh karena itu, alokasi keuangan untuk para perusahaan akan lebih bisa dihemat dengan menggunakan solusi mereka. Solusi software yang dimiliki oleh Synology juga terjangkau dan mudah dipakai.

Kami pun merekam wawancara yang dilakukan dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+. Berikut adalah wawancara eksklusif yang lebih lengkap yang dilakukan DailySocial dengan Simon Hwang. Yuk, mari kita simak bersama-sama video wawancara berikut ini. Video ini juga dapat langsung Anda jalankan pada kanal DailySocial TV kami.

*Foto dan video diambil dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+

[Computex 2019] Synology Perkenalkan Solusi Storage Enterprise yang Lengkap

Setiap tahunnya, Computex selalu diadakan di kota Taipei di negara Taiwan. Ajang komputer terbesar di Asia ini memang mengundang minat tidak hanya para pebisnis yang ingin menjual peripheral komputer, namun juga para wartawan yang haus akan berita baru. Di tahun 2019 ini, Dailysocial secara khusus diundang oleh Synology yang selalu dikenal dengan produk Network Attached Storage mereka di Indonesia.

Synology Computex 2019 - Computex 2019

Produk dari Synology sendiri tidak hanya berkisar pada NAS saja. Saat ini, mereka memiliki produk router serta server yang selalu siap dijual kepada perusahaan-perusahaan besar. Yang sepertinya belum diketahui oleh banyak orang adalah ternyata Synology memiliki beberapa solusi lengkap untuk perusahaan dalam menyimpan data mereka. Hal inilah yang mereka perkenalkan di ajang Computex 2019.

Computex 2019 sendiri diadakan pada beberapa lokasi di Taipei, Taiwan. Pada tahun 2019, perhelatan terbesarnya terpusat di Nangang yang saat ini sudah memiliki dua gedung besar. Infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah Taiwan pun juga sangat apik, karena selain terhubung dengan MRT jalur biru yang dikenal dengan Bannan Line, pada saat perhelatan Computex, bis-bis gratis yang dapat mengantarkan pengunjung dari hotel ke gedung pameran dan sebaliknya pun tersedia banyak.

Akan tetapi, Synology kali ini tidak membuka booth pada Computex 2019. Secara eksklusif, kami diundang oleh mereka langsung ke gedung yang menempati kantor barunya. Gedung yang bernama Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei.

Synology Computex 2019 - Auf

Untuk dapat memenuhi undangan Synology, saya pun harus datang ke sana dengan menggunakan MRT jalur biru atau Bannan. Perjalanan dari hotel saya yang terletak di bilangan Ximen memakan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai stasiun Far Eastern Hospital. Setelah itu, dari stasiun menuju ke Telecom Park membutuhkan waktu 15 menit berjalan kaki.

Sesampainya di sana, kami langsung disambut oleh Beata Chu, Marketing Specialist yang sering berkunjung ke Indonesia. Tentunya, saya cukup tergelitik untuk menanyakan mengapa Synology tidak membuka sebuah booth di Computex 2019. Beata pun menjawab dengan cukup diplomatis, “Computex 2019 sebenarnya ditujukan agar para produsen bisa menjual produknya ke seluruh dunia dengan memamerkan segala yang baru di sana. Mereka juga ingin membuka channel sebanyak mungkin. Synology sudah memiliki channel yang lengkap sehingga kami sebenarnya tidak perlu lagi membuka di sana”.

Kami pun diperkenalkan dengan seseorang yang bernama Clara Hsu, seorang Sales Specialist yang ternyata berasal dari Indonesia. Hal ini cukup melegakan karena walaupun kami dan para pegawai Synology cukup fasih berbahasa Inggris, namun masih ada kendala pada aksen yang digunakan oleh masing-masing orang. Komunikasi pun menjadi sangat lancar berkat kehadiran Clara.

Synology membuka sebuah pameran sendiri pada gedung Telecom Park tersebut yang terletak pada lantai dasar. Acara tersebut pun dinamakan Synology Solution Exhibition 2019 yang memamerkan semua hardware dan software yang dimiliki oleh Synology.

Solusi server merupakan hal yang paling ditonjolkan pada acara kali ini. Saat kami memasuki area pameran, Yang cukup menarik adalah server yang diperlihatkan kali ini menggunakan media penyimpanan berbasis flash, yaitu Solid State Drive (SSD). Tiga server yang menggunakan SSD adalah FS3400, FS3600, dan FS6400.

FS3400 menggunakan prosesor Intel Xeon D-1541 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambah hingga 128 GB. Di dalamnya terdapat 24 rak untuk dipasangkan SSD hingga 500 TB. Model ini juga mendukung penggunaan dua PSU serta penambahan laci  sehingga dapat ditambahkan hingga 48 rak.

FS3600 juga mendukung 24 rak. Akan tetapi, prosesor yang digunakan lebih kencang dari FS3400, yaitu Intel Xeon D-1567 dengan RAM 16 GB yang dapat ditambahkan hingga 128 GB. Terakhir adalah FS6400 yang menggunakan prosesor Intel Xeon Silver4110 yang dapat dipasangkan RAM hingga 512 GB. FS6400 mendukung hingga 72 rak.

Ketiga produk ini nantinya akan tersedia mulai kuartal ke tiga tahun 2019. Namun saat ditanyakan, belum ada kepastian apakah Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mendapatkan ketiga server tersebut.

Synology Desktop

Setelah memperkenalkan server,  Synology pun memperkenalkan kemampuan server mereka saat menjalankan virtual machine. Saat ini, Synology merekomendasikan untuk menggunakan maksimal 24 VM agar sistem dapat dioperasikan bersamaan secara optimal. Jika ingin lebih dari itu, Synology menyarankan untuk melakukan clustering agar lebih maksimal.

Selain untuk menggunakannya sebagai penyimpanan VM, Synology pun juga memiliki solusi untuk keamanan. Tidak hanya dari penggunaan storage saja, ternyata Synology memiliki software dan hardware canggih untuk keamanan. Saat ini Synology telah memiliki CCTV untuk dapat melakukan deteksi kasus-kasus tertentu.

Software pengawasan dari Synology dapat dipasang sesuai dengan profile-profile tertentu. Misalkan saja menggunakan kamera pengawasan untuk menjadi sebuah alat penghitung berapa orang yang sudah masuk ke sebuah pintu. Contoh lainnya, Synology mendemokan adanya orang yang sedang berjalan di trotoar depan sebuah rumah, di mana parameter untuk keamanan telah dipasang tepat di depan pintu. Pada saat orang tidak menginjak area yang sudah ditetapkan, alarm tidak akan berbunyi. Cukup canggih bukan?

Synology Computex 2019 - VisualStation

Alat untuk keamanan ini salah satunya adalah VisualStation VS960HD yang bisa memproses hingga 96 kamera dengan kualitas 720p. Kamera yang digunakan pun diklaim dapat menggunakan merek apa saja, bahkan yang sudah ada dipasaran. Nantinya video dapat dihasilkan dengan menggunakan H.265. Synology pun juga menekankan bahwa VS960HD dapat bekerja pada rentang suhu -20 derajat sampai 50 derajat celcius.

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Tidak hanya untuk perusahaan besar saja, pada acara kali ini Synology juga memperlihatkan beberapa DiskStation NAS terbaru mereka. Dua di antaranya adalah DS620 Slim dan DS419 Slim. DS620 Slim menggunakan prosesor Intel Celeron J3355 yang berkecepatan 2 GHz serta memiliki enam bay yang dapat menampung hard disk hingga kapasitas 24TB. DS419 Slim menggunakan empat bay dan menggunakan prosesor Marvell Armada.

Synology Computex 2019 - DiskStation

Belum jelas apakah Synology akan langsung memboyong solusi mereka ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Synology saat ini sudah menjadi pilihan solusi bagi beberapa perusahaan ternama, seperti kosmetik Shiseido dan lain sebagainya. Di Indonesia sendiri, Synology mengklaim bahwa solusi mereka telah dipakai di beberapa bank dan perusahaan. Sayangnya, Synology tidak dapat menyebutkan perusahaan mana saja yang sudah menggunakan solusi mereka. Setelah itu, selesailah tur dari pameran Synology.

Synology juga memiliki sebuah topologi tentang bagaimana mereka menyimpan data dan melakukan backup agar data yang ada aman. Cukup rumit memang untuk dijelaskan. Oleh karenanya, kami akan menjelaskannya pada artikel yang terpisah.

Kami juga melakukan wawancara dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai Synology APAC President. Ada beberapa pertanyaan menarik yang kami utarakan kepada beliau mengenai produk dan strateginya di Indonesia. Hal tersebut juga akan kami sajikan pada artikel yang terpisah juga.

*Semua foto diambil dengan menggunakan Samsung Galaxy S10+.

[Review] Synology DS218+: NAS Lengkap untuk Usaha Kecil dan Rumahan

Beberapa dari para pembaca DS bisa jadi masih asing atau tidak mengenal lebih dalam dengan istilah NAS. NAS merupakan kependekan dari Network Attached Storage. NAS memiliki fungsi sebagai sebuah media penyimpanan eksternal yang terhubung dengan kabel jaringan RJ45. Nantinya, jika dihubungkan dengan sebuah router, perangkat penyimpan ini bisa diakses melalui WiFi dan oleh beberapa pengguna sekaligus.

Synology DSM218+

Perkembangan NAS tidak berhenti sampai disitu saja. Saat ini, NAS sudah dilengkapi dengan fasilitas cloud, sehingga pengguna dapat mengakses data mereka dari mana pun, asal ada koneksi internet. NAS pun sudah mampu menggantikan sebuah server. Contohnya adalah NAS buatan Synology yang bernama DS218+.

DailySocial kedatangan Synology DS218+. Tidak seperti kebanyakan NAS, DS218+ sudah tertanam sistem operasi buatan mereka sendiri yang memudahkan pengguna untuk melakukan setting NAS mereka. Synology pun juga memiliki sebuah toko aplikasi sendiri yang dapat melakukan instalasi aplikasi buatan mereka sendiri. Aplikasi yang umum digunakan bisa diunduh secara gratis.

Synology DSM218+ - Spec

NAS yang satu ini menggunakan prosesor Intel Celeron J3355 dengan kecepatan 2 GHz dan memiliki kecepatan Turbo 2.5 GHz. RAM DDR 3 yang terpasang memiliki kapasitas 2 GB dan dapat ditingkatkan sampai 6 GB. Ruang yang tersedia untuk memasang hard disk ada dua buah. Untuk tambahannya, DS218+ juga menyediakan tiga buah port USB 3.0 dan sebuah eSATA.

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Synology DS218+:

Synology DSM218+ - Unboxing

Desain

NAS Synology DS218+ ini menggunakan casing dengan bahan plastik berwarna hitam. Namun, rangka dalamnya menggunakan bahan metal sehingga mampu menahan dua hard disk secara bersamaan. Di sisi depannya pun tersedia penutup dengan bahan plastik pula.

Synology DSM218+ - Bay

Pada bagian belakangnya terdapat sebuah kipas dengan dimensi 92 x 92 mm yang dapat membuat dua hard disk yang berada di dalam NAS ini tidak kepanasan. Bunyi dari kipasnya sendiri juga tidak mengganggu dan cukup sunyi. Pada bagian bawahnya terdapat kaki-kaki yang terbuat dari bahan karet yang membuat tidak licin saat NAS ini ditaruh di atas meja.

Synology DSM218+ - Port Belakang

Pada bagian depannya, terdapat tombol power untuk menyalakan NAS, tombol Copy untuk menyalin isi flash disk ke NAS, sebuah port USB 3.0, dan empat buah lampu indikator LED. Pada bagian belakangnya terdapat dua port USB 3.0, sebuah slot eSATA, tombol resetport LAN RJ45, dan port daya.

Software

Tidak lengkap rasanya jika kami tidak membahas mengenai software yang ada didalam DS218+ ini. Setiap NAS yang dikeluarkan oleh Synology sudah dilengkapi dengan OS dan desktop buatan sendiri yang dinamakan DiskStation Manager. Sistem operasi ini pun berbasis Linux yang saat ini sudah dipakai di semua perangkat, termasuk smartphone dan tablet.

Synology DSM218+ - Desktop

Sistem operasi ini pun juga sudah dilengkapi menu-menu yang dapat membantu pengguna awam untuk mengatur DS218+nya. Selain itu, ada Control Panel yang mampu melakukan setting apa pun yang ada pada NAS ini. Akan tetapi, mari kita tuju pada Package Center, sebuah toko aplikasi yang ada untuk Synology.

Synology DSM218+ - Package Center

Sama seperti Google Play atau Apple App Store, Package Center membutuhkan sebuah koneksi internet untuk melakukan pengunduhan paket untuk dipasang pada NAS. Jadi tanpa internet, pengguna pun tidak bisa mendapatkan aplikasi-aplikasi yang ada pada NAS ini.

Dengan aplikasi yang ada, NAS ini pun akan memiliki fungsi lebih dari sebuah perangkat penyimpan data. Misalnya saja jika pengguna melakukan instalasi Office pada NAS ini. Dengan begitu, semua perangkat yang menggunakan NAS ini tidak lagi harus menginstall aplikasi sejenis seperti Microsoft Office atau WPS lagi pada perangkatnya.

Synology DSM218+ - Office

Selain itu, Anda yang memiliki koneksi internet kencang juga bisa menggunakan fasilitas dari NAS ini untuk membuat server email pribadi, sehingga lebih aman dan lebih mudah saat diakses. Semua email akan disimpan pada hard disk yang terpasang pada NAS ini.

Pengguna yang sering melakukan download juga bisa melakukan instalasi aplikasi untuk mengunduh otomatis. Dan masih banyak lagi aplikasi yang bisa diinstal pada NAS ini. Akan tetapi, beberapa aplikasi memang masih ada yang berbayar, namun tidak semua orang membutuhkannya.

Performa

Menguji kinerja sebuah NAS memang selalu akan terbatas pada koneksi yang digunakan. Pada saat terhubung langsung ke PC, tentu saja kinerjanya akan semakin baik karena keduanya menggunakan 1 Gbit LAN. Namun saat terhubung pada router WiFi, akan sangat tergantung pada tipe jaringan yang digunakan.

Kami pun menguji dengan menggunakan NASPT yang sampai saat ini masih belum tergantikan. Walaupun Intel, sang pemilik software sudah menghentikan dukungannya, tetapi saat ini belum ada satu pun yang memiliki fungsi sama. Selain itu, kami juga menggunakan Crystal Disk Mark saat terhubung dengan LAN dan Router agar tergambar dengan baik kinerja dari NAS ini.

Sebagai informasi, dua hard disk yang terpasang pada NAS ini adalah Seagate IronWolf 10 TB yang tergabung pada mode RAID-0. Kami ingin mengetahui seberapa kencang transfer data yang mampu dilakukan oleh NAS ini. Ternyata, terbukti bahwa NAS ini mampu mengirimkan data dengan bandwidth penuh sebuah Gigabit LAN.

Kesimpulan

Dalam memilih sebuah perangkat penyimpanan yang dapat menyala selama 24 jam memang terdapat banyak alternatif. Tentu saja, perangkat seperti ini sangat dibutuhkan untuk sebuah UKM maupun pengguna rumahan yang selalu menyimpan banyak data. Akan tetapi, sebuah NAS yang lengkap dan mampu dibuat sebuah perangkat dengan banyak fungsi tidaklah banyak, seperti Synology DS218+.

Package Center dari Synology merupakan salah satu kunci penjualan dari setiap NAS yang mereka jual. Oleh karena itu, kemudahan pengoperasian memang menjadi sebuah keharusan. Walaupun orang awam harus sedikit belajar, tetapi pengguna mainstream dengan sangat mudah melakukan setting pada NAS ini.

Kinerja yang dimiliki NAS ini memang sangat baik. Namun semua itu tergantung hard disk yang ada pada bay tersebut, apakah mampu menerima perintah dari banyak pengguna. Pada saat menggunakan mode RAID-0, tentu saja kinerjanya akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pastikan menggunakan hard disk yang khusus ditujukan untuk NAS.

Dengan harga Rp. 4.999.000 tanpa hard disk di dalamnya, tentu saja terlihat cukup mahal. Namun, dengan kemampuan yang dimiliki oleh DS218+, harga tersebut memang terasa pantas. NAS lainnya pun ada yang memiliki harga sama namun tidak memiliki sistem operasi tersendiri dan yang pasti, toko aplikasi gratis.

Sparks

  • Kinerja baik
  • Fasilitas lengkap
  • Pengoperasian mudah
  • Port dan slot ekspansi lengkap
  • Pemasangan mudah tanpa obeng

Slacks

  • Harga memang cukup tinggi
  • Casing masih terbuat dari plastik
  • Beberapa aplikasi masih berbayar

Synology Kenalkan NAS Terbarunya untuk UMKM dan Perusahaan Besar

Selama ini, tidak banyak orang atau perusahaan yang mengerti fungsi dari Network Attached Storage. NAS merupakan sebuah perangkat penyimpanan berbasis jaringan yang dapat berjalan tanpa bantuan komputer seperti desktop atau pun laptop. Kebutuhan sebuah penyimpanan yang selalu tersedia 24 jam pun bakal terpenuhi dengan adanya NAS.

Synology - launch

Pesan tersebut pula yang ingin disampaikan oleh Synology dalam pertemuannya dengan para jurnalis pada tanggal 7 November 2018 lalu. Bertempat di GoWork Chubb Square, Synology berharap bahwa perusahaan besar dan UMKM sadar akan pentingnya sebuah penyimpanan yang selalu tersedia 24 jam dan dapat terhubung secara cloud di mana pun.

Synology - DS dan RS

Synology memperkenalkan DS218+ untuk pengguna rumahan maupun UMKM yang memiliki fitur cukup lengkap. NAS yang satu ini memiliki dua bay untuk diisikan dua hard disk yang bakal menjadi media penyimpanan utamanya. NAS ini juga menyediakan tiga buah port USB 3.0 dan sebuah eSATA. Uniknya, NAS ini berdesain toolless, sehingga tidak lagi memerlukan obeng untuk membuka dan memasangnya.

Synology - DS218Plus

Selain itu, Synology juga memperkenalkan NAS untuk pengguna enterprise. Perangkat yang diperkenalkan adalah RS 1219+. NAS ini memiliki delapan bay yang juga tidak memerlukan obeng untuk menempelkan hard disk di dalamnya. NAS ini pun baru diproduksi pada bulan Oktober 2018 lalu.

Synology - RS1219

Synology juga memiliki fitur menarik yang merupakan aplikasi gratis buatan mereka sendiri. Pengguna NAS dari Synology dapat melakukan instalasi langsung dari sistem operasi yang berjalan pada NAS ini. Aplikasi yang ditawarkan pun macam-macam, mulai dari download manageroffice, hingga server email pribadi.

Synology - on Phone

Synology menghadirkan banyak aplikasi yang juga bisa dipakai pada smartphone, sehingga bisa langsung mengambil file dari NAS melalui internet di mana saja kita berada. Bahkan NAS ini juga mampu menjadi server streaming untuk video dan musik. Jadi, pengguna hanya memerlukan koneksi internet berkecepatan tinggi untuk NAS dan internet pada smartphone untuk mengakses file mereka.

DS218+ dijual dengan harga Rp. 4.999.000 tidak termasuk hard disk didalamnya. Untuk RS1219+ dijual dengan harga Rp. 16.999.000 dan dipasarkan untuk perusahaan-perusahaan besar. Dailysocial sendiri juga sudah mendapatkan sampel review untuk DS218+. Tentunya, kami akan melakukan review yang lebih mendalam pada perangkat yang satu ini.

Tunggu, ya!

Western Digital Hadirkan Hard Disk 6 Terabyte Untuk Sistem NAS

NAS atau networkd-attached storage adalah sistem penyimpanan terkoneksi jaringan dimana file dapat diakses banyak pengguna. Kepopularitasan NAS naik semenjak tahun 2010-an, karena bukan hanya fungsional di ruang lingkup rumahan dan kantor kecil, ia ternyata juga memberikan solusi produktif bagi khalayak bisnis menengah dan besar. Continue reading Western Digital Hadirkan Hard Disk 6 Terabyte Untuk Sistem NAS