Panduan Setup Hosting untuk UMKM Pemula – UKM Go Digital Series Bagian IV

Sebelum lanjut, perlu diketahui dahulu bahwa artikel ini adalah bagian keempat dari rangkaian UMKM Go Digital Series yang akan membantu Anda mempersiapkan diri untuk go digital dari nol hingga ke tahap lanjutan. Jangan lupa juga untuk mengawali artikel ini dengan membaca terlebih dahulu artikel sebelumnya, di sini agar pemahaman Anda semakin lengkap.

Untuk bagian keempat ini, kita akan lanjut bahas bagaimana melakukan setup hosting pertama kali setelah diaktifkan.

Persiapan

  • Saya asumsikan Anda sudah membeli paket hosting, bebas dari manapun. Panduannya bisa Anda baca kembali di artikel series sebelumnya.
  • Setelah melakukan pembelian hingga pembayaran, pastikan hosting Anda sudah dalam kondisi aktif.

Langkah-langkah Setup Hosting

Setelah Anda melakukan pembelian hosting, maka Anda akan memperoleh email berisikan informasi paket hosting. Umumnya, informasi tersebut terdiri dari paket, domain, server, link untuk login ke panel, username dan juga kata sandinya. Kurang lebih akan seperti ini:

cara setup hosting

 

  • Maka selanjutnya, Anda bisa langsung masuk ke step pertama. Klik saja, tautan yang tertera di email aktivasi hosting.
  • Anda akan dihantarkan ke halaman baru, silahkan login menggunakan informasi login panel yang juga bisa Anda temukan di email yang sama. Sebagai informasi, panel yang digunakan di dalam panduan ini adalah tipe Plesk panel. Jika hosting Anda menggunakan panel yang berbeda, misalnya Cpanel, Anda bisa membaca panduannya di artikel ini.

cara setup hosting

  • Langkah selanjutnya, Anda akan dihantarkan ke panel utama Plesk, ditunjukkan dengan adanya nama domain. Domain ini secara otomatis muncul di sini dikarenakan saya membeli domain dan hosting di satu tempat yang sama. Jika Anda membeli di tempat yang berbeda, maka domain tersebut harus Anda tambahkan terlebih dahulu, selanjutnya di pengaturan manajemen domain Anda juga sudah mengarahkan ke nameserver hosting.
  • Kembali ke panduan ini, lanjutkan dengan mengklik SSL/TLS Certificate untuk mengatur fitur protokol keamanannya terlebih dahulu sebelum memasang script apapun.

cara setup hosting

  • Lalu klik tombol Install di opsi paling kiri.

cara seting hosting

  • Lanjutkan proses instal SSL sampai tuntas, Anda hanya diminta untuk memberikan konfirmasi email dan lain sebagainya. Jika sudah terpasang, maka Anda akan menemukan label “secured” yang artinya Anda sudah bisa meneruskan ke tahapan berikutnya.
  • Sekarang, di dashboard Plesk Anda klik menu WordPress manager by Softaculous.
  • Kemudian klik tombol Install.

cara seting hosting

  • Di jendela ini, ada beberapa informasi yang perlu diisi atau disesuaikan.
    • Isian protokol, pilih https
    • Choose domain, pilih domain yang ingin Anda gunakan
    • In directory dikosongkan, jika ada isian, dihapus saja.

cara seting hosting

  • Masih di jendela yang sama, scroll ke bawah.
    • Untuk nomor 1, isi dengan nama usaha, nama toko, atau brand Anda.
    • Nomor 2, isi dengan deskripsi singkat atau moto usaha.
    • Nomor 3, isi dengan nama pengguna untuk kebutuhan login ke dashboard website.
    • Nomor 4, isi dengan kata sandi.
    • Nomor 5, isi dengan email yang Anda gunakan secara aktif.
    • Nomor 6, pilih bahasa yang ingin diterapkan ke dalam website khususnya menu-menu dashboard.

cara seting hosting

  • Scroll ke bawah, sekarang klik tombol Install.
  • Dan tunggu proses instalasi tuntas.
  • Jika sudah tuntas, Anda akan melihat informasi seperti ini.

cara seting hosting

  • Ini artinya, website sudah berhasil diinstal menggunakan cms WordPress. Tautan teratas, adalah tautan menuju ke halaman depan website Anda. Sedangkan tautan kedua, merupakan tautan administrasi, tautan yang menghantarkan Anda ke halaman dashboard, tempat Anda mengatur semua isi website mulai dari menu, desain, teks, foto, produk dan lain sebagainya.

Setelah ini, kita akan bahas topik selanjutnya, masih dalam rangkaian series UMKM go digital, tentunya tahap lanjutan setelah Anda menyelesaikan tahap setup hosting ini.

Cloud server, Layanan Komputasi Data yang Wajib Diterapkan Oleh Pelaku Startup

Bergantung dengan teknologi dan internet di era sekarang adalah hal biasa, bahkan dua variabel tersebut bisa memudahkan pekerjaan apapun. Melalui kecepatan teknologi dan internet menjadi pilihan para pekerja di bidang teknologi untuk menjalankan bisnisnya dengan cepat dan efisien.

Salah satunya, dengan mengadopsi cloud server untuk menjalankan bisnis yang berbasis teknologi. Namun, saat ini cloud server tidak hanya dijalankan oleh pelaku startup saja, penggunaan cloud server sudah menjadi hal yang lumrah bagi perusahaan berskala besar, seperti industri medis dan kesehatan, hingga industri berskala kecil semacam usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau bisnis lokal.

Adapun cloud server merupakan layanan server virtual yang bergerak dalam lingkup cloud computing. Sedangkan, cloud computing adalah teknologi untuk menyimpan dan membagikan data melalui jaringan internet. Singkatnya, cloud server menjadi sebuah layanan server yang mengandalkan jaringan internet.

Cloud server menciptakan efisiensi teknologi

Sesuai dengan definisinya, cloud server akan berfungsi untuk memproses komputasi data aplikasi, data personal, hingga website. Selain itu, dengan mengadopsi cloud server juga perusahaan dapat meminimalisir kehilangan data karena cloud server tidak bergantung dengan hardisk. Sehingga, jika ada pencurian komputer, Anda tidak perlu khawatir terkait backup data.

Pemanfaatan cloud server dalam operasional perusahaan di era sekarang juga menjadi langkah yang tepat. Pasalnya, 81% perusahaan sudah menyimpan satu-dua aplikasi mereka dalam layanan cloud server.

Dilihat dari jumlah pengguna yang sudah meningkat dan mengandalkan jaringan internet, tentunya cloud server memberikan manfaat dan kemudahan yang leluasa bagi penggunanya. Salah satunya adalah anggaran yang dikeluarkan akan lebih rendah.

Selain biayanya yang murah, mengadopsi cloud server juga tidak perlu memikirkan batas limit penyimpanan data karena Anda bisa dengan mudah melakukan upgrade penyimpanan. Hal ini menjadi poin plus bagi Anda yang memiliki bisnis yang sedang berkembang.

Hadirnya cloud server juga memberikan kemudahan bagi startup untuk mendapatkan inovasi baru. Dengan cloud server, mengakses data akan jauh lebih mudah dan cepat, bahkan Anda tidak perlu khawatir dengan tingkat keamanan karena pada cloud server minim terjadinya human error. Bahkan, cloud server juga dapat membuat kolaborasi tim yang dapat memenuhi peluang untuk mencapai target.

Tidak hanya kemudahan itu saja yang akan Anda dapatkan, Anda juga bisa memilih layanan cloud server sesuai kebutuhan perusahaan. Ada empat layanan cloud server yang dapat dipilih, yakni Public Cloud, Private Cloud, Community Cloud, dan Hybrid Cloud.

Neo Virtual Compute (NVC), cloud server yang menjadi pilihan para startup tech

Memilih menggunakan cloud server juga menjadi pilihan terbaik di tahun 2022 karena perusahaan Anda tidak perlu khawatir terkait pemeliharan server hingga pemeliharaan traffic penggunaan. Akan tetapi, untuk memilih perusahaan yang menyediakan cloud server tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan startup Anda. Saat ini, banyak layanan cloud lokal yang tersedia, salah satunya Neo Virtual Compute (NVC) yang berada di bawah naungan Biznet Gio Cloud.

Layanan NEO Virtual Compute bisa menjadi pilihan terbaik untuk startup yang memiliki traffic tinggi ataupun e-commerce yang membutuhkan storage dengan kapasitas tinggi karena memiliki fitur multi availability zone dengan free bandwidth hingga 10 Gbps di 3 data center berbeda yang saling terhubung. Hal ini memudahkan user dalam merancang infrastruktur di region berbeda untuk mendukung keberlangsungan bisnis bila terjadi masalah teknis atau melakukan update layanan digitalnya pada salah satu region.

Cloud Server Neo Virtual Compute juga sangat bisa diandalkan untuk menjalankan aplikasi dengan workload yang tinggi namun tetap lancar karena menggunakan resources yang didedikasikan hingga 64 GB RAM, 16 Core vCPU dan 60 GB SSD Storage yang juga bisa di-scalable kapan saja sesuai kebutuhan.

Beralih ke akses pembayaran, NEO Virtual Compute dapat menggunakan metode pembayaran “pay-as-you-go” yang tentunya memudahkan Anda untuk menggunakan resource dengan tepat. Selain itu, biasanya Anda harus mengkonversi mata uang untuk melakukan pembayaran saat memesan cloud server luar negeri belum ditambah biaya lainnya yang tidak terduga, namun dengan kualitas produk yang sama Anda dimudahkan dengan melakukan pembayaran dalam mata uang rupiah. Biznet Gio juga sudah mendapatkan sertifikasi lengkap dari segi jaminan mutu layanan dengan ISO 9001, dan untuk keamanan dari perihal jaminan privasi transaksi daring dengan sertifikat PCI DSS, hingga sistem keamanan untuk cloud dengan 5 sertifikasi keamanan standar yang telah diakui dunia seperti SOC Type 2, ISO 27001, ISO 27701, ISO 27017, ISO 27018.

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Tasya Kania

Mengapa Uptime Server Sangat Penting Bagi Hosting?

Pada tahun 2018, raksasa e-commerce asal Amerika Serikat yakni Amazon sampai merugi hingga US$100 juta hanya karena website down dan tak bisa diakses dalam waktu satu jam. Situasi ini terjadi karena banyak hal termasuk uptime server. Lantas mengapa uptime server?

Continue reading Mengapa Uptime Server Sangat Penting Bagi Hosting?

Cara Migrasi Blog WordPress Paling Mudah, Gak Perlu Pindah Database

Cara migrasi blog WordPress umumnya dilakukan dengan menggunakan fitur backup baik aplikasi panel, melalui file manager atau terminal server. Dilakukan untuk file dan juga database.

Continue reading Cara Migrasi Blog WordPress Paling Mudah, Gak Perlu Pindah Database

Awanio Officially Launches as A PaaS to Help Developers Manage the Server Infrastructure

Cloud computing is the foundation of many digital products nowadays. From all three products of cloud computing, platform as a service (PaaS) might be the one less attractive or targeted by startup players.

It is what Iskandar Soesman, Awanio‘s Co-founder & CEO has in mind. Awanio is one of the very few PaaS startups in the country. He believes that currently global players such as Heroku, Nanobox, Engine Yard, or Nodechef still dominate the PaaS market.

“Also, due to a small number of locals who penetrated this segment, we see this as a huge opportunity for Awanio,” Soesman told DailySocial.

The increasing demand for cloud computing service in Indonesia is not followed by enough talents of software engineer and system engineer, he said. This factor is considered an added value for PaaS players such as Awanio to gain benefits.

Focus on the developer

Soesman and his colleagues have mission for Awanio to lessen the burden of developers. It is based on the developer’s loads to catch and master all variants of operational-based infrastructure technology meanwhile being agile to manage the application.

Therefore, developers must face some challenges from setup server, setup database server, and scale up the application. “The operational working, not many developers have the skill to do it. It can waste their time trying to make up for the preparation.”

In this product, Awanio intends to take over the operational job. Simply put, Awanio service allows developers to simply enter their code into the code repository such as Github, Gitlab, or Awanio.

Business Model

Similar to other cloud-based businesses, Awanio applies a pay as you go business model and a subscription system. The first method allows customers to use Awanio resources that are calculated based on CPU, RAM, storage, and network.

In addition to the infrastructure, the Awanio system will also run on top cloud service providers such as Google Cloud or Amazon Web Services (AWS). According to Iskandar, developers still often have difficulty mastering the technical aspects of cloud infrastructure. He expects Awanio could be the bridge.

Awanio’s products target several layers of consumers, such as developers who work individually, startups with no engineer teams to manage application infrastructure, and corporations with infrastructure but require a system to manage it. Soesman said that Awanio is currently operating with its own funds [bootsrap] and offering limited service due to the minimum viable product (MVP) phase. However,  Awanio has served 174 users across Indonesia and Europe.

“Currently, we cover two regions, Indonesia with a data center in Jakarta and the European Union, which data center is in Hamburg,” Soesman said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Awanio Meluncur sebagai PaaS, Bantu Pengembang Kelola Infrastruktur Server

Komputasi awan adalah “semen dan bata bagi banyak produk digital saat ini. Dari tiga jenis produk komputasi awan, platform as a service (PaaS) bisa disebut sebagai yang paling jarang dibicarakan ataupun disasar para pegiat startup.

Hal itu setidaknya diyakini oleh Iskandar Soesman, Co-founder & CEO Awanio. Awanio adalah satu dari sedikit startup PaaS di tanah air. Ia berpendapat saat ini pemain global seperti Heroku, Nanobox, Engine Yard, atau Nodechef masih mendominasi pasar PaaS.

“Dan karena di lokal belum banyak yang masuk ke segmen ini, kami melihat ini menjadi peluang besar yang bisa diambil oleh Awanio,” ujar Iskandar kepada DailySocial.

Kebutuhan layanan komputasi awan yang terus meningkat di Indonesia menurut Iskandar belum diikuti oleh suplai software engineer dan system engineer yang memadai. Faktor ini yang kemudian dianggap sebagai kesempatan tambahan bagi pemain PaaS seperti Awanio untuk meraih peruntungan.

Fokus pada developer

Misi Iskandar dan kawan-kawannya di Awanio adalah memudahkan kerja para developer. Hal ini didasari oleh beban kerja para developer dalam mengejar dan menguasai berbagai teknologi infrastruktur yang bersifat operasional namun di saat yang bersamaan harus cermat mengelola aplikasi mereka.

Akibat hal itu, pengembang harus berpacu menghadapi bermacam tantangan mulai dari setup server, setup database server, hingga scale up aplikasi. “Pekerjaan operasional seperti ini, kadang tidak semua developer mempunyai skill untuk melakukannya. Akibatnya akan ada banyak waktu yang terbuang hanya untuk melakukan persiapan ini.”

Lewat produknya, Awanio berusaha mengambil alih tugas-tugas operasional tersebut. Dalam kalimat lebih sederhana, layanan Awanio memungkinkan para developer cukup memasukkan code mereka ke dalam code repository seperti di Github, Gitlab, atau Awanio sendiri.

Model bisnis

Tak jauh berbeda dengan pelaku bisnis berbasis komputasi awan lain, Awanio menerapkan model bisnis pay as you go dan sistem berlangganan. Metode pertama memungkinkan pelanggan menggunakan sumber daya Awanio yang dihitung berdasarkan CPU, RAM, storage, dan network.

Selain infrastruktur yang mereka kelola sendiri, sistem Awanio juga akan berjalan di atas penyedia layanan cloud terkemuka seperti Google Cloud ataupun Amazon Web Services (AWS). Menurut Iskandar para pengembang masih kerap kesulitan menguasai aspek teknis dari infrastruktur cloud. Ia berharap Awanio menjadi jembatannya.

Produk Awanio menyasar beberapa lapis konsumen yakni developer yang bekerja secara individu, startup yang tidak memilik tim untuk mengurus infrastruktur aplikasi, serta korporasi yang sudah punya infrastruktur namun memerlukan sistem untuk mengelolanya. Iskandar menyebut Awanio saat ini masih beroperasi dengan dana sendiri dan melayani secara terbatas karena masih berada di fase minimum viable product (MVP). Meski begitu Awanio saat ini sudah memiliki 174 pengguna yang tersebar di Indonesia dan Eropa.

“Jadi untuk saat ini kami punya dua region yaitu Indonsia yang data center-nya ada di Jakarta dan wilayah Uni Eropa yang data center-nya ada di Hamburg,” pungkas Iskandar.

Maksimalkan Performa Website dengan Pilihan Layanan Hosting Tepat

Berbisnis tidak selalu berarti membangun perusahaan bonafide dengan modal dana yang besar. Saat ini membangun bisnis bisa dilakukan dengan langkah sederhana seperti membangun startup teknologi, UMKM, atau hanya sekadar menjadi reseller dan membuka toko online.

Di era modern, pemanfaatan teknologi dalam mengembangkan bisnis sudah menjadi sebuah keharusan. Sebab, masyarakat saat ini menghabiskan banyak waktu di dunia maya. Menurut data Statista yang dihimpun oleh Katadata, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2018 mencapai 95,2 juta dan diproyeksikan tumbuh 12,6% menjadi 107,2 juta pengguna di 2019.

Masyarakat rata-rata mencari informasi, review, hingga membeli produk dengan cara browsing terlebih dahulu di mesin mencari. Untuk itulah kehadiran online sebuah bisnis sangat diperlukan, salah satunya dengan memiliki website. Selain menambah kredibilitas sebuah perusahaan, memiliki website juga artinya Anda sudah mengamankan kehadiran online Anda di Google.

Salah satu langkah awal dan menjadi pertimbangan utama ketika membuat website adalah memilih hosting yang tepat dengan bisnis yang Anda miliki. Pemilihan ini penting untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan kapasitas website yang dimiliki dengan dana yang dimiliki. Berikut adalah beberapa jenis hosting yang dapat dipilih dalam membuat website bagi bisnis Anda.

Shared Hosting

Dari segi biaya, hosting jenis ini tergolong sangat murah. Bahkan dapat Anda gunakan dengan biaya mulai dari Rp10 ribu per bulan. Dalam shared hosting, sebuah server digunakan bersama oleh banyak pengguna. Setting server juga ditentukan oleh pengelola, sehingga pengguna layanan ini memiliki hak akses yang terbatas ke server.

Jika Anda adalah pemula, pilihan menggunakan shared hosting sangat cocok untuk belajar mengelola website berupa blog, toko online, atau website perusahaan dengan traffic kecil hingga menengah (misalnya hanya untuk menampilkan company profile atau portofolio).

VPS Hosting

Bagi perusahaan dengan traffic website yang cukup tinggi, Virtual Private Server (VPS) hosting dapat menjadi pilihan yang baik. Dalam jenis layanan ini terdapat satu server fisik dan terbagi menjadi beberapa server virtual dengan kapasitas tertentu dan setiap server virtual berjalan layaknya dedicated server. Dengan akses root dan fleksibilitas yang tinggi, Anda dapat melakukan konfigurasi secara bebas terhadap server dan menyesuaikannya dengan kebutuhan website Anda.

Namun, biaya layanan untuk VPS hosting juga lebih besar. Selain itu, karena pengaturan server berada di tangan pengguna, maka Anda perlu memiliki tim IT yang memahami cara melakukan pengaturan tersebut, serta dapat melakukan penanganan ketika terjadi gangguan atau kerusakan.

Cloud Hosting

Cloud hosting menggunakan teknologi cluster, yaitu beberapa server fisik terpusat yang berjalan secara bersama-sama. Keunggulan dari jenis hosting ini adalah jika salah satu server mengalami down atau mati, maka server lainnya akan menggantikan dan mengambil alih. Jadi, kemungkinan bagi website Anda untuk mengalami server down sangat kecil. Sebab selalu ada backup dari server lainnya.

Layanan cloud hosting saat ini sangat populer dan cocok digunakan untuk website dengan traffic tinggi, namun dengan kemudahan penggunaan layaknya shared hosting. Layanan cloud hosting dapat digunakan dengan biaya mulai dari Rp150 ribu per bulan.

Setelah memilih tipe atau jenis layanan hosting yang tepat, Anda perlu memilih pula penyedia layanan hosting yang dapat dipercaya. Salah satu penyedia layanan hosting yang dapat menjadi pertimbangan Anda adalah Niagahoster, yang menyediakan berbagai layanan web hosting murah berkualitas untuk berbagai kebutuhan. Selain itu Anda juga dapat membeli domain dengan harga murah dari berbagai pilihan ekstensi domain. Selamat membangun bisnis dan meraih kesuksesan online Anda.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Niagahoster.

Pentingnya Pasar Indonesia di Mata Synology

Hingga detik ini, Synology telah memiliki lebih dari 800 karyawan di seluruh dunia, dimana 60% nya adalah developer atau R&D. Synology berfokus pada pengembangan software dan solusi yang lebih komprehensif. Terus menunjukkan eksistensinya, sekarang Synology sudah memiliki kantor cabang di AS, United Kingdom, Jerman, Perancis, Cina, dan Jepang. Produk Synology sendiri sudah terjual dan tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Terhitung sampai sekarang, lebih dari 50% Global Market Share Synology selalu menjadi vendor NAS yang terdepan. Banyak pengguna Synology yang awalnya menggunakan NAS untuk kebutuhan rumahan atau kebutuhan personal, namun akhirnya membawa NAS mereka ke kantor untuk bekerja. Jadi, Synology dapat dikatakan sudah memadai untuk segmen UKM. Total penjualan Synology NAS sudah mencapai 6 juta unit, dimana sebanyak satu juta itu dipakai oleh pelaku bisnis di seluruh dunia.

Simon Hwang - President APAC
Simon Hwang – President APAC

Selain banyaknya respons positif dari pengguna, Synology juga mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dari berbagai negara. Dari tahun 2016, menurut survey NAS level menengah yang diadakan oleh Tech Target (sebuah platfom media IT yang sangat populer di AS), Synology menempati peringkat pertama sistem penyimpanan. Posisinya ada di atas semua vendor besar sistem penyimpanan seperti HPE, NetApp, dan Dell EMC.

Tidak berhenti sampai disitu, Synology terus menerus mengukir prestasinya. Sampai dengan tahun 2019 ini, Synology sudah memenangkan 6 kali berturut-turut ‘Business Choice’ dan 9 kali berturut-turut Reader’s Choice dari PC Mag, salah satu majalah IT terbesar di Amerika Serikat (AS). Selain di AS, Synology juga mendapatkan penghargaan dari Australia PC Award untuk kategori ‘Best SOHO NAS’ dan ‘Best Home NAS’, lebih lanjut dapat membuka situs website Australian PC awards.

Berlanjut pada manajemen data, Synology menyediakan berbagai macam solusi komprehensif mencakup banyak solusi IT yang dibutuhkan oleh pelaku bisni. Misalnya, dalam pengaturan file, Synology memiliki next generation file server, fungsinya adalah mengkombinasikan berbagai macam file management, dari yang tradisional sampai yang modern; tersedia mulai dari cloud hingga PC cloud.

 

Melihat pentingnya kebutuhan proteksi data, Synology berinovasi melalui aplikasi dan teknologi terbarunya pada NAS, supaya back-up data dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

Nah, apalagi kegunaan Synology? Perangkat NAS Synologi dapat digunakan untuk host virtual machine dari server lain. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai NVR untuk system CCT atau hanya sebagai sistem penyimpanan.

 

Synology Computex 2019 - VS with Camera

Meskipun Synology memiliki produk jaringan untuk networking, namun, sampai saat ini Synology masih mengupayakan sertifikasinya, sehingga belum dapat dipasarkan di Indonesia.

Selain Eropa dan AS, sampai saat ini Synology memiliki banyak klien dari Asia Tenggara, misalnya Lazada, Jetstar, Workpoint, Audi, Unilever.  Contoh studi kasus yang menarik dari klien Synology di Taiwan, yaitu Shiseido Taiwan, dimana perusahaan tersebut pernah mengalami masalah virus ransomware yang menyerang PC salah satu karyawannya. Setelah kejadian tersebut, Shiseido menyadari pentingnya proteksi data.

Dari situlah Shiseido mulai mencari solusi untuk back-up data untuk semua PC, cross-platform, virtual machine, dan server. Sayang sekali, kebanyakan solusi software itu mahal dan sulit diurus. Contohnya, ketika akan melakukan backup PC, pengguna harus memakai software lain, untuk back-up machine pun juga harus memakai software lain. Proses yang panjang ini dinilai tidak efisien dan merepotkan. Ini merupakan hal yang melatarbelakangi Shiseido yang akhirnya memutuskan untuk memakai solusi back-up dari Synology.

Cukup dengan aplikasi active back up yang dapat diunduh dan di-install langsung ke Synology NAS, semua bisa di-back-up otomatis dan diatur dengan mudah, tanpa ada biaya tambahan.

Synology Computex 2019 - Rack

Di Indonesia sendiri, software dan hardware yang menawarkan solusi IT seperti penyimpanan, pengelolaan, komunikasi dan back-up, harganya cenederung tinggi untuk skala bisnis. Menurut sensus ekonomi dari Badan Pusat Statistik Indonesia terdapat lebih dari 26,4 juta usaha yang aktif sekarang di Indonesia sampai hari ini. Melihat market UKM yang besar di Indonesia, Synology hadir dengan solusi komplit dan komprehensif serta harga yang lebih terjangkau dan juga interface yang sangat mudah digunakan pastinya akan berkembang sangat pesat di Indonesia.

Salah satu solusi yang disediakan oleh Synology adalah Next Generation File Server, yang dapat diakses dari multiple device, seperti web portal, mobile device, app, tablet, mobile device, atau laptop Mac atau Linux. Produk ini juga bisa mendukung kolaborasi untuk beberapa lokasi berbeda misalnya akses file antara pusat perusahaan dan anak perusahaan. Selain itu ada juga availability dan hyper backup untuk data proteksi.

Salah satu fitur NAS, yaitu active backup suite, dapat digunakan untuk membackup data dari berbagai macam platform, misalnya virtual machine, PC, server, dll. Sejauh ini, Synology telah memiliki dedicated sales yang ada di Indonesia, yang banyak melakukan aktivitas dan event untuk lokal, seperti training, workshop, dan kita melakukannya di berbagai macam kota seperti bandung, Bali, Jakarta dan Surabaya, selanjutnya adalah Medan.

Segala bentuk branding di Indonesia pun sudah dilokalisasikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dari mulai brosur, event page, sampai ke experience center. Selama 5 tahun terakhir, Synology sudah berkembang 6 kali lipat lebih beasr. tahun ini pertumbuhan Synology mencapai 100% year over year growth, sudah 2 kali lipat lebih besar dari tahun lalu. Momen pertumbuhan ini dipastikan akan terus berlanjut sampai tahun depan.

Selain menawarkan solusi komprehensif, Synology juga terus berupaya membangun ekosistem.dengan menghubungkan general partner user dengan vendor pelengkap lainnya. Posisi unik Synology dengan harga yang terjangkau, kualitas produk, teknologi dan solusi canggih yang ditawarkan, membuat banyak vendor bersedia untuk berkolaborasi dengan Synology, contohnya adalah Sony.

Untuk lebih mempermudah pelanggan, Synology mengembangkan aplikasi bernama Bravia Signage. Aplikasi ini dapat menjadi Media Server, lengkap dengan fungsi grouping, monitor, storing, dan streaming untuk media serta multimedia. Baru, baru ini, Synology juga telah membangun satu service provider di Indonesia. Misalnya, jika ada barang rusak, bisa langsung menghubungi service provider.

Synology DSM218+ - Port Belakang

Selain itu, Synology juga aktif mengumpulkan feedback dari pengguna. Hal ini bertujuan agar Synology semakin mengerti kepentingan dan kebutuhan end-user dan berupaya untuk terus mengembangkan solusi dan software yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Menjawab pertanyaan dari Daily Social mengenai perencanaan untuk mendirikan kantor cabang di Jakarta, Synology mengatakan ada rencana kedepannya. Melihat geologi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, jika membangun kantor cabang hanya di Jakarta saja, mungkin perannya akan kurang signifikan. Selain itu, Synology berharap dapat memakai sumber daya local untuk mengembangkan, mempromosikan produk Synology dengan jangkauan yang lebih luas. Dengan begini, Synology dapat lebih bekerjasama lagi dengan sistem integrasi di setiap areanya.

Sedangkan untuk strategi marketing, Synology kerap mengadakan aktivitas melalui event training yang terbuka untuk umum di beberapa kota, seperti Bali, Bandung, Jakarta, Surabaya. Kedepannya pun Synology berencana untuk menjangkau ke bagian Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

Salah satu keuntungan dari Synology adalah semua solusi Synology mulai dari software dan hardware jika digabungkan akan jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan server lainnya. Kebanyakan orang akan memilih menggunakan cloud seperti Dropbox, Google Drive. Tapi jika storage gratis sudah penuh, maka penggunaannya selanjutnya akan dikenakan biaya tambahan. Jika cost ini dijumlahkan semua, maka totalnya tidak efisien jika dibandingkan dengan Synology NAS yang memberikan solusi all-in-one dengan harga terjangkau dan mudah digunakan.

Jika ditanya mengenai target penjualan, secara internal, Synology memang memiliki target, namun bukan kuantitas. Fokus Synology ada pada pertumbuhan, karena setiap market itu memiliki perkembangan dan segmen yang berbeda- beda. Di Indonesia sendiri, market lebih mengarah pada surveillance atau server.

Synology sendiri belum mengadopsi USB-C dan thunderbolt pada servernya. Hal ini karena, USB C dan thunderbolt bagi NAS bukanlah titik utama penggunaan NAS karena NAS harus menggunakan internet kabel agar lebih stabil dan cepat. Synology mengandalkan kecepatan kabel ethernet yang dapat mendukung kecepatan hingga 10 gigabyte. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk Synology berinvestasi dan melakukan upgrade kedepannya.

Cara edukasi pasar di Indonesia untuk gunakan NAS

Berdasarkan prakiraan pasar infrastruktur TI cloud di seluruh dunia oleh IDC, pangsa pasar untuk cloud publik dan cloud pribadi terus tumbuh. Dan apa pun layanan yang dipilih untuk digunakan, disarankan untuk menggunakan strategi Cadangan 3-2-1. Ini berarti pengguna memiliki setidaknya 3 salinan total data Anda, 2 disimpan secara lokal tetapi pada perangkat yang berbeda dan 1 salinan di luar kantor. Cloud pribadi dan cloud publik bekerja bersama untuk mendukung keamanan data.

Synology Computex 2019 - DiskStation

  • Kepada mereka yang sudah menggunakan cloud publik untuk menyimpan atau mencadangkan data: Jika hanya menggunakan cloud publik, itu berarti Anda menyerahkan/mempercayakan semua kepemilikan data Anda. Padahal cloud publik dapat diretas atau rusak secara tiba-tiba. Tapi cloud hybrid — yang menggunakan cloud pribadi dan cloud publik sekaligus menyelesaikan masalah ini dengan sempurna. Synology tidak hanya menyediakan layanan cloud pribadi, tapi juga memiliki cloud C2 —— cloud publik Synology
  • Untuk UKM yang belum mulai membuat cadangan data, kami akan merekomendasikan dan mendidik mereka untuk melindungi data mereka, mulai dari menggunakan Synology NAS. Cloud pribadi itu menawarkan proteksi lebih tinggi, privasi, terutama untuk UKM.
  • Salah satu hal terpenting bagi UKM adalah keamanan. Selalu ada banyak kecelakaan seperti kebocoran data yang terjadi setiap hari. Hal ini membuat semakin banyak perusahaan yang tidak mau meletakkan data mereka di cloud publik. Disinilah kami datang dengan menawarkan solusi cloud pribadi. Saat pengguna memiliki satu Synology NAS berarti pengguna memiliki ‘Hak penuh’ atas semua data Anda

Solusi cadangan untuk melindungi data Anda

Synology memberikan solusi back-up komprehensif untuk melindungi data. Cloud publik memiliki beberapa resiko, seperti: tidak aman, bencana yang tidak dapat diprediksi, kesalahan manusia, penghapusan berbahaya dan kehilangan data yang tidak direncanakan terjadi setiap saat. Back-up data menjadi hal yang sangat penting pada saat ini. Dan Synology senang melihat semakin banyak perusahaan Vietnam mulai menekankan pentingnya pencadangan data. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis Synology berkembang pesat di kalangan UKM – mereka membeli NAS kami untuk mem-back-up data.

Synology menyediakan solusi cadangan lengkap, seperti Active Backup for Business, Snopshot, Cadangan Hyper, pengguna dapat menemukan apapun yang mereka cari sesuai kebutuhan. Contoh, Active Backup for Business (ABB) adalah solusi baru yang baru saja dirilis versi beta, dengan ini pengguna dapat mencadangkan PC, server, VM, G suite, dan kantor 365.

Synology DSM218+ - Samping

Banyak pertanyaan yang Synology terima setelah merilis ini, karena berdasarkan pada survei, satu perusahaan membutuhkan setidaknya 4 aplikasi untuk membuat cadangan semua PC, server, VM, G suite dan kantor 365., dan Synology hanya membutuhkan satu. Ini sangat menarik, terutama untuk UKM, karena mereka mungkin hanya memiliki satu atau dua staf TI untuk mengelola 30, 50 bahkan ratusan file staf. Ini merupakan sebuah proses panjang untuk mereka, dan kami dapat membantu mereka untuk mempercepat proses loading.

Server all-in-one yang bernilai uang. Harga Synology sangat kompetitif.

Beberapa solusi cloud publik yang dipercayai oleh UKM sebetulnya malah memberikan harga jauh dari ekspektasi mereka. Sedangkan, Synology menawarkan solusi scalable, yang sangat cocok untuk mengembangkan bisnis. Pengguna dapat membeli storage sebanyak- banyaknya yang dibutuhkan, dan hanya perlu membayar satu kali, dan dapat menggunakan penyimpanan selama yang diinginkan. Selain itu, integrasi tanpa batas Synology dengan layanan direktori yang ada, menghemat waktu dan upaya manajemen yang besar.