Mario Kart 8 Deluxe Menjadi Game Tersukses di Console Nintendo Switch

Sesaat setelah diluncurkan, minimnya jumlah permainan membuat banyak orang khawatir pelepasan Nintendo Switch akan sama seperti Wii U. Tapi produsen terus menambah koleksinya dan sudah membuktikan kepiawaian mereka lewat The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Dan belum lama ini, sebuah game remaster berhasil memecah rekor baru.

Dengan gembira Nintendo mengumumkan bahwa Mario Kart 8 Deluxe telah menjadi permainan Nintendo Switch paling sukses. Di kawasan Amerika Serikat saja, game ini terjual lebih dari 459 ribu kopi di hari pertama pelepasannya (versi fisik dan digital). Pencapaian tersebut juga menobatkan Mario Kart 8 Deluxe sebagai permainan Mario Kart terlaris sepanjang masa. Dahulu, rekor dipegang oleh Mario Kart Wii dengan penjualan day-one sebesar 433,9 ribu kopi.

Dari penjelasan Nintendo, Mario Kart 8 Deluxe berhasil memperoleh attach rate sebesar 45 persen. Artinya, hampir satu dari dua pemilik Nintendo Switch di Amerika memutuskan untuk membeli Mario Kart 8 di hari pertama game tersedia. Dan hingga sekarang, Switch kabarnya sudah terjual sebanyak lebih dari 2,7 juta unit di seluruh dunia.

Mario Kart 8 Deluxe adalah port sekaligus upgrade game racing keluarga yang dirilis Nintendo di tahun 2014 di Wii U. Seperti versi aslinya, Deluxe menyuguhkan kembali kesempatan bagi Anda buat adu balap sebagai tokoh-tokoh di jagat Mario. Di sana, Anda bisa saling mengalahkan dengan menggunakan beragam tool yang tersedia di sirkuit.

Selain konten utama, edisi Deluxe dibundel bersama seluruh DLC yang dilepas di Wii, termasuk penambahan delapan sirkuit serta mode baru. Kemudian Battle Mode mendapatkan perombakan sehingga menyerupai permainan-permainan Mario Kart terdahulu. Boo dan Feather turut dihadirkan lagi, dan kini memperkenankan Anda membawa dua item sekaligus. Nintendo juga membubuhkan lima karakter baru, yakni Bowser Jr., Dry Bones, King Boo, serta Boy dan Girl Inklings dari game Splatoon.

Seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Mario Kart 8 Deluxe merupakan salah satu permainan dengan respons paling positif di tahun 2017. Skor rata-rata review di situs Metacritic dan OpenCritic mencapai 93. Umumnya, pengulas memuji aspek gameplay dan desain sirkuit, koten yang kaya, solidnya mode multiplayer, serta cantiknya visual permainan.

Mario Kart 8 Deluxe meluncur di tanggal 28 April 2017 minggu lalu, dan sudah tersedia di toko-toko game lokal, dijual seharga Rp 700 ribuan.

Kedepannya, Nintendo berencana untuk melepas game Minecraft: Nintendo Switch Edition (11 Mei), Ultra Street Fighter II: The Final Challengers (26 Mei), ARMS (16 Juni) serta Splatoon 2 (21 Juli).

Sumber: Business Wire. Gambar header: Nintendo Everything.

Nintendo Siap Berikan $ 20.000 Bagi Siapa Saja yang Berhasil Menemukan Kelemahan di Switch

Lewat Switch, Nintendo mempunyai komitmen buat lebih menyeriusi layanan online, kini membawa mereka berkompetisi langsung dengan platform online console Microsoft dan Sony. Servis berbayar tersebut memungkinkan pemain mengakses lobby dan mode multiplayer online, menggunakan fungsi chat dan voice, serta menikmati fitur Virtual Console di waktu dekat.

Tentu aja dengan berkecimpung di ranah online, ancaman keamanan juga semakin tinggi. PlayStation Network dan Xbox Live beberapa kali menjadi bulan-bulanan para peretas, data pribadi user tak jarang jadi korbannya. Mau tak mau, Nintendo harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Sebagai langkah awal, di bulan Desember kemarin sang perusahaan hiburan Jepang itu mengundang komunitas hacking buat mencari kelemahan Nintendo 3DS.

Dan di minggu ini, program yang dilangsungkan di situs third-party HackerOne itu Nintendo perluas ke console hybrid anyar mereka. Seperti upaya buat memperkuat keamanan 3DS sebelumnya, Nintendo menawarkan uang hingga US$ 20 ribu bagi siapa saja yang berhasil mendeteksi celah keamanan di console Switch. Jumlah uangnya tergantung dari besar atau kecilnya tingkat kelemahan.

Dua aspek yang jadi perhatian utama Nintendo ialah kelemahan pada sistem console serta aplikasi. Selain itu, sang produsen juga berusaha untuk menghentikan aktivitas pembajakan dan kecurangan (lewat modifikasi data save ataupun modifikasi aplikasi permainan), upaya memasukkan konten yang tidak pantas buat anak-anak, serta percobaan akses data tanpa izin.

“Nintendo akan membayar uang bagi orang pertama yang melaporkan informasi kelemahan [di console] senilai US$ 100 sampai US$ 20 ribu. Hanya ada satu hadiah bagi satu laporan,” tulis Nintendo di HackerOne. “Pihak Nintendo akan mempertimbangkan secara independen apakah informasi tersebut memenuhi syarat serta berapa jumlahnya. Nintendo juga tidak akan mengungkap metode perhitungan hadiah.”

Nintendo meneruskan penjelasan mereka: “Komisi tidak diberikan jika kelemahan sudah diketahui Nintendo atau publik, serta pada individu yang masuk dalam daftar sanksi.”

Sang produsen menyarankan Anda untuk turut menyediakan proof of concept ataupun exploit code. Namun jika belum tersedia, Nintendo tetap mengimbau Anda buat mengadukan secepatnya agar Anda tetap berkesempatan memperoleh hadiah. Data-datanya bisa dikirim menyusul dalam waktu tiga minggu. Langkah-langkah pengaduan serta persyaratan dapat Anda simak lengkap di situs HackerOne.

Kurang familier dengan HackerOne? Ia adalah platform bug bounty yang didirikan oleh nama-nama terkenal di industri teknologi dan internet – yaitu Facebook, Microsoft serta Google.

Nintendo Akan Presentasikan Dua Game Baru di Acara Nintendo Direct Besok

Nintendo Direct ialah presentasi online yang dilangsungkan oleh sang perusahaan hiburan Jepang untuk mengenalkan atau menjelaskan informasi lebih lengkap terkait produk mereka. Acara Direct biasanya dibawakan oleh presiden Satoru Iwata, dan setelah ia wafat, Reggie Fils-Aimé mengambil alih perannya. Di tahun ini, Nintendo Direct sudah dilangsungkan sebanyak tiga kali.

Sebulan lebih sesudah pelepasan Switch, euforia peluncuran console anyar itu serta dirilisnya The Legend of Zelda: Breath of the Wild sudah mulai memudar. Dan Nintendo punya rencana untuk mengembalikan kehebohan dengan mengadakan acara Direct di bulan April 2017. Setidaknya ada dua judul permainan baru yang kabarnya akan dibahas lengkap di sana, mereka adalah Splatoon 2 dan Arms.

Nintendo Direct Splatoon 2 $ Arms 3

Seperti yang Anda tahu, Nintendo pelan-pelan mengurangi dukungan terhadap Wii U, ditandai dengan penghentian produksi console current-gen itu di Jepang bulan November silam. Dengan begini, mereka bisa lebih fokus pada ekosistem dan penyajian game di Switch. Baik Splatoon 2 serta Arms sendiri dikembangkan secara eksklusif untuk console hybrid anyar tersebut (Splatoon pertama dirilis buat Wii U).

Nintendo Direct Splatoon 2 $ Arms 1

Seperti pendahulunya, Splatoon 2 menyajikan formula shooter dengan perspektif orang ketiga, dirancang untuk dinikmati hingga delapan orang pemain dalam pertandingan online empat melawan empat. Setelah di-tease lewat potongan-potongan dalam video first look Nintendo Switch, Splatoon akhirnya diumumkan resmi di bulan Januari kemarin. Selain menyuguhkan peta dan senjata baru, ada indikasi Splatoon 2 juga disiapkan sebagai game eSport.

Nintendo Direct Splatoon 2 $ Arms 2

Arms sendiri adalah franchise baru Nintendo, yaitu game ber-genre fighting  yang menyimpan gameplay unik. Berbeda dari permainan sejenisnya, Arms menyuguhkan medan tempur tiga dimensi di mana Anda bisa memakai senjata berupa lengan extendable (itu alasannya ia diberi judul Arms) buat mengalahkan lawan. Dengan lengan itu, pemain dapat meninju, menangkis dan membantu mereka menghindari serangan.

Pengendalian karakter dapat dilakukan dengan dua cara: via metode konvensional, contohnya menggunakan Switch Pro Controller; atau memanfaatkan fungsi motion controller Joy-Con buat mengendalikan masing-masing lengan.

Arms rencananya akan dirilis di triwulan kedua tahun ini, sedangkan Splatoon 2 dijadwalkan untuk meluncur antara kuartal dua sampai kuartal tiga 2017.

Nintendo Direct akan di-live stream pada tanggal 12 April besok jam 15:00 waktu Pasifik, atau pukul 5:00 pagi WIB tanggal 13 April 2017. Acara ini bisa Anda saksikan di Nintendo.com.

Via VentureBeat.

Blizzard: Masih Ada Kemungkinan Overwatch Hadir di Nintendo Switch

Overwatch memang bukan game pertama yang mengombinasikan uniknya karakter dengan formula shooter multiplayer, namun perhatian Blizzard terhadap detail dan konsistensi mereka dalam memberikan update membuatnya jadi permainan favorit jutaan gamer. Overwatch bisa dinikmati di PC, Xbox One dan PS4. Satu-satunya console yang belum didukung adalah Switch.

Setelah console hybrid Nintendo itu tersedia, game director Overwatch Jeff Kaplan menyampaikan bagaimana ia sangat menyukai Switch. Namun di tengah ungkapan gembira itu, Kaplan juga menyiratkan berita kurang menyenangkan: menghadirkan Overwatch di platform tersebut tidak mudah, namun tak menutup kemungkinan game shooter populer itu akan tersedia di sana.

Keinginan Blizzard Entertainment buat membawa Overwatch ke Switch kembali diutarakan minggu lalu. Dalam wawancara eksklusif bersama Express Online, Kaplan menuturkan keinginannya untuk kembali melakukan uji performa, terutama terkait daftar spesifikasi sistem minimal, demi menghidangkan Overwatch di Nintendo Switch. Lalu tantangan berikutnya yang akan developer hadapi ialah pada dukungan platform.

Saat ini, Overwatch tersaji di tiga platform: Windows, PlayStation 4 dan Xbox One. Bagi Blizzard, menjaga ketiga versi agar tetap berjalan optimal dan menyajikan update secara bersamaan sudah cukup sulit, dan Kaplan sangat bangga terhadap kemampuan timnya. Memasukkan Switch ke daftar itu akan menambah pekerjaan developer serta membuat proses pembagian update jadi lebih susah lagi.

Kaplan menjelaskan langkah-langkah penyajian update: pertama ke PC, lalu baru dilepas buat console. Keterlambatan patch di console disebabkan oleh proses kolaborasi bersama Microsft dan Sony demi memastikan upgrade kompatibel di sistem mereka. Dengan menambahkan ekosistem console ketiga, prosedurnya akan bertambah rumit.

Namun para gamer Nintendo Switch tak perlu berkecil hati. Sekali lagi, Kaplan ialah seorang penggemar berat Switch, dan ia bilang timnya selalu siap untuk merangkul platform-platform baru. Meski saat ini mayoritas permainan Blizzard belum tersedia di console Nintendo, tidak berarti developer enggan buat meluncurkan karya digitalnya di sana di masa depan.

Masih berkaitan dengan Overwatch, minggu lalu Blizzard men-tease sebuah konten baru via video di Twitter. Teaser berdurasi 20 detik itu berisi tulisan ‘Overwatch Mission Archives’ dan deskripsi ‘King’s Row uprising entering into record seven years ago. Security clearance required: confidential‘. Rinciannya akan disingkap di tanggal 11 April besok.

Casing Ini Siap Berikan 12 Jam Daya Baterai Ekstra pada Nintendo Switch

Hype yang menyelimuti Nintendo Switch begitu besar. Wajar mengingat perangkat ini dibuat oleh brand di balik salah satu console paling legendaris. Namun tentu saja bukan cuma itu alasannya, premis yang ditawarkan sangat menarik: satu perangkat untuk bermain di rumah sekaligus di luar rumah.

Kendati demikian, baterainya tidak mungkin bisa bertahan terlalu lama. Enam jam kalau menurut klaim Nintendo, dan ini juga bergantung pada game yang dimainkan. Untuk Zelda: Breath of the Wild yang cukup menuntut, Switch diperkirakan hanya bisa bertahan selama kurang lebih tiga jam.

Keterbatasan daya baterai ini tentu saja bisa menjadi masalah ketika, misalnya, kita sedang berada di pesawat dalam penerbangan berdurasi lebih dari tiga jam. Kalau itu yang Anda takutkan, aksesori bernama SwitchCharge ini bisa menjadi solusi yang efektif.

Indikator LED-nya akan berkedip merah ketika baterai SwitchCharge menipis / InDemand Design
Indikator LED-nya akan berkedip merah ketika baterai SwitchCharge menipis / InDemand Design

Seperti yang sudah bisa ditebak dari namanya, SwitchCharge merupakan sebuah battery case yang secara spesifik didesain untuk Nintendo Switch. Berbekal baterai sebesar 12.000 mAh, ia diklaim bisa menyuguhkan hingga 12 jam daya baterai ekstra – sekali lagi bisa lebih atau kurang tergantung game yang dimainkan.

Semua ini dikemas dalam paket yang elegan, dengan material plastik ABS yang siap memberikan proteksi ekstra. Dimensinya juga tidak kelewat besar, dengan tebal hanya 26 mm dan bobot sekitar 390 gram; worth seandainya benar-benar bisa memperpanjang daya tahan baterainya sampai lebih dari dua kali lipat.

Kickstand milik SwitchCharge diyakini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri / InDemand Design
Kickstand milik SwitchCharge diyakini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri / InDemand Design

Namun fungsionalitas SwitchCharge rupanya masih berlanjut, dimana panel belakangnya dihuni oleh sebuah kickstand dan sepasang slot game card ekstra. Pihak pengembangnya yakin kickstand ini lebih superior ketimbang bawaan Switch sendiri.

Sampai sebulan ke depan, SwitchCharge akan dipasarkan lewat situs crowdfunding Indiegogo. Harga paling murahnya saat ini adlaah $85, sedangkan retail-nya diperkirakan berkisar $130.

Ini Dia Cara Menyambungkan Controller Nintendo Switch ke PC

Hanya beberapa hari setelah tersedia, beberapa pengguna segera mencoba mengekspos segala hal dalam Nintendo Switch. Banyak orang menemukan masalah, namun kita juga akhirnya mengetahui detail mengenai chip Nvidia Tegra yang produsen gunakan sebagai otaknya, termasuk kompatibilitas periferal Switch dengan perangkat lain.

Anda mungkin sudah sempat membaca soal kesanggupan Nintendo Joy-Con dan Switch Pro Controller buat tersambung ke device Android ataupun Windows berkat koneksi Bluetooth tanpa memerlukan software tambahan – berbeda dari controller Xbox One dan DualShock 4. Dan lewat artikel ini, saya akan mencoba membantu Anda menyambungkan Joy-Con serta Pro Controller ke PC.

Nintendo Joy-Con

Di Indonesia, sepasang Joy-Con bisa Anda miliki seharga Rp 1,25 juta, sedangakn Pro Controller dijajakan di Rp 1,28 juta. Agar bisa dibaca oleh komputer desktop, Anda juga perlu membeli aksesori Bluetooth receiver.

Prosedur selanjutnya tidak terlalu kompleks: Putuskan Joy-Con dari Switch seperti biasa, lalu nyalakan koneksi Bluetooth di PC. Selanjutnya, tekan dan tahan tombol ‘sync di Joy-Con – berada di antara tombol SR dan SL – sampai lampu LED di sisi atas mulai menyala.

Nintendo Joy-Con dalam kemasan

Silakan beralih ke layar PC, kemudian cari Joy-Con di dalam menu Bluetooth, dan pilih opsi untuk memasangkan periferal itu. Berbeda dari saat dihubungkan ke Switch, lampu pairing akan tetap berkedip meskipun controller sudah terbaca, namun Anda bisa mengetahui koneksinya langsung dari setting Bluetooth. Jika muncul notifikasi eror, Anda hanya tinggal menggerakkan posisi Joy-Con dan mencoba kembali proses pairing.

Perlu diketahui bahwa sistem akan tetap membaca sepasang komponen Joy-Con sebagai dua controller terpisah dan fitur motion tracking juga belum bekerja. Buat sekarang, Anda hanya dapat menggunakannya buat bermain game-game platformer 2D.

Switch Pro Controller 1

Untuk Pro Controller, prosedurnya tidak jauh berbeda dari Joy-Con. Anda tak perlu repot-repot mencolokkan kabel USB-nya karena gamepad tidak akan terbaca. Solusinya adalah sambungan wireless. Tombol sync berada di bagian atas controller, di sebelah port micro USB type-C.

Switch Pro Controller 2

Dibanding Joy-Con, Nintendo Pro Controller jauh lebih fungsional buat mendukung aktivitas ber-gaming di PC karena layout-nya lebih menyerupai gamepad standar. Meski demikian, ia tetap tidak lepas dari masalah. Periferal tersebut menggunakan API DirectInput, bukan XInput, membuatnya tidak kompatibel ke sejumlah permainan baru.

Solusi dari kendala ini ialah dengan menggunakan program x360ce (bisa diunduh gratis). Walaupun didesain buat controller Xbox 360, software bisa membaca Pro Controller.

Sumber: Digital Trends.

Identitas Prosesor Nintendo Switch Tersingkap, Ternyata Serupa Chip di Nvidia Shield Android TV

Hampir seluruh misteri mengenai Switch tersibak begitu console hybrid ini akhirnya tiba di tangan kita di awal Maret lalu. Hampir, karena meski Nintendo sudah menginformasikan fitur-fitur platform game anyar tersebut beserta deretan game yang disiapkan buat dirilis di sana, sang produsen belum mengungkap jenis chip Nvidia yang mereka gunakan sebagai otaknya.

Hingga saat ini, Nintendo hanya bilang bahwa Switch memanfaatkan prosesor Nvidia Tegra ‘kustom’ tanpa menyebutkan rinciannya. Hal tersebut mendorong Tech Insights untuk membedah console dan memublikasikan temuannya kira-kira dua minggu setelah Switch tersedia. Ternyata, platform baru Nintendo itu dipersenjatai oleh komponen serupa yang mengotaki perangkat Shield Android TV: Tegra X1 T210 standar.

Fakta ini cukup berbeda dari klaim Nvidia sebelumnya. Di blognya, Nvidia menjelaskan bagaimana Switch ditenagai oleh ‘prosesor Tegra kustom yang mengusung arsitektur serupa produk-produk kartu grafis GeForce buat gaming‘. Nvidia juga mengungkapkan bahwa proses pengembangannya setara upaya yang dihabiskan 500 individu dalam setahun. Namun Berdasarkan penampilan serta peletakan kapasitor, konfigurasi chip ini serupa Shield Android TV versi 2017.

SoC Switch 1

Sebelum diluncurkan, sejumlah laporan menyatakan bahwa Switch akan menggunakan arsitektur ‘Parker’. Nyatanya, Nvidia Tegra X1 T210 di dalam Switch menyimpan CPU quad-core ARM Cortex-A57 dipadu CPU quad-core Cortex-A53 dengan GPU GM20B berbasis Maxwell 3256-core. Komponen ini dibantu oleh RAM LPDDR4 4GB dan flash memory sebesar 32GB.

SoC Switch 2

Tapi jangan buru-buru berprasangka buruk pada Nvidia. Di blog tersebut, perusahaan spesialis teknologi grafis itu sebetulnya tidak hanya membahas sisi hardware saja, namun meliputi desain sistem, software, API, engine game serta periferal. Mungkin yang mereka maksud dengan ‘kustom’ adalah hasil dari adaptasi teknologi itu ke ranah console. Dan melihat dari perspektif itu, Switch merupakan sebuah pencapaian besar.

Terhitung di tanggal 14 Maret kemarin, Nintendo sukses mengapalkan 1,5 juta unit Switch ke seluruh dunia. Dan melihat tingginya permintaan konsumen, sang produsen kabarnya berencana untuk menggandakan produksinya, dimulai di bulan April 2017. Nintendo memiliki agenda buat merakit 16 juta console Switch, dan mereka percaya diri sanggup menjual 10 juta unit dalam periode 12 bulan.

Jika estimasi tersebut akurat, maka penjualan Switch berpeluang melampaui Wii U dalam waktu singkat. Hingga kini, console last-gen Nintendo itu baru terjual sebanyak 13,5 juta unit, jauh lebih kecil dibanding PlayStation 4 dan Xbox One.

Via WCCFTech.

Nintendo: Dead Pixel di Nintendo Switch Itu ‘Normal’

Lewat Switch, Nintendo menawarkan sebuah console yang bisa Anda bawa saat bepergian. Dan melihat perspektif portable gaming, device ini meninggalkan sistem handheld lain jauh di belakang berkat layar berkualitas, sistem kendali yang fleksibel, hingga dukungan kompatibilitas ke layar televisi. Meski demikian, peluncuran Nintendo Switch masih jauh dari kata mulus.

Selain minimnya dukungan launch title, pelepasan console hybrid yang tadinya diharapkan berlangsung lancar ternyata dinodai banyak kendala, baik teknis maupun pada build quality: file save tidak bisa ditransfer ke kartu microSD, permukaan Joy-Con dapat rusak akibat tempelan stiker, sampai gangguan koneksi wireless antara controller dengan console. Sayang sekali, daftar masalahnya tak berhenti sampai di sana.

Via Reddit, banyak pengguna mengeluhkan kehadiran dead pixel di layar Nintendo Switch mereka – yaitu kondisi di mana satu atau sejumlah area di panel tidak merespons output, biasanya hanya menampilkan warna hitam. Dan yang mengecewakan adalah reaksi dari Nintendo. Sang perusahaan raksasa hiburan dari Jepang itu tidak menganggapnya sebagai masalah serius.

Di laman support Nintendo Inggris dalam dokumen bertajuk ‘Terdapat titik-titik atau area terang dan gelap yang tidak bisa hilang di layar’, sang produsen console menyampaikan: “Beberapa titik pixel terkadang tidak aktif dan tersangkut, ini merupakan karakteristik dari layar LCD. Hal tersebut normal dan tidak dianggap sebagai kerusakan.”

Penjelasan di atas memperlihatkan bahwa Nintendo tidak mempunyai kebijakan refund terkait kehadiran dead pixel. Ketidaksempurnaan pada layar merupakan hal yang sering terjadi di era awal pemanfaatan LCD di perangkat bergerak, tapi persentasenya semakin mengecil seiring kian canggihnya teknologi produksi panel. Problem tersebut dahulu juga ditemukan di Nintendo DS, dan reaski sang produsen tidak jauh berbeda dari saat ini.

Waktu itu, Nintendo cuma bilang: “Kami menyarankan Anda untuk menggunakan sistem [handheld] ini selama beberapa minggu untuk mencari tahu apakah masalah [dead pixel] memengaruhi kenikmatan bermain. Jika, setelah memakainya, Anda merasa satu titik kecil itu terlalu mengganggu, Nintendo DS turut didukung garansi satu tahun. Kami dengan senang hati memeriksa, dan jika diperlukan, memperbaiki hardware Anda secara gratis dalam rentang waktu tersebut.”

Kebijakan serupa juga diterapkan untuk Nintendo Switch. Di Indonesia, sejumlah penawaran di toko online turut dibekali garansi resmi selama setahun, namun saya belum bisa memastikan apakah jaminan tersebut diberikan secara merata untuk tiap unit Switch yang dijual di tanah air atau tidak.

Sumber Eurogamer.

Unit Controller Nintendo Switch Ternyata Bisa Tersambung ke PC, Mac dan Android

Hal terunik dari Nintendo Switch ialah kemampuan platform menyediakan cara interaksi berbeda – dapat dinikmati ala home console ataupun sistem game handheld. Satu aspek yang memung-kinkan hal itu tercapai adalah kecanggihan Joy-Con. Terdiri atas dua unit kendali, ia bisa dipasang-kan di grip ataupun di layar/tablet Switch, dan masing-masing sanggup berkerja secara mandiri.

Nintendo membundel Joy-Con di bundel penjualan Switch, namun seperti aksesori lainnya, Anda bisa membelinya secara terpisah. Dan ada berita gembira bagi Anda yang ingin mencicipi sensasi menikmati Switch namun belum yakin untuk membeli satu paket console-nya: berdasarkan laporan dari beberapa narasumber, aksesori-aksesori Switch seperti Joy-Con dan Pro Controller ternyata dapat tersambung ke perangkat lain.

Nintendo Switch Pro Controller

Lewat video, seorang YouTuber bernama DreWoof mendemonstrasikan kemampuan Switch Pro Controller untuk terinskronisasi ke PC melalui menu Bluetooth Setting di Widows, dan klaim ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak IGN. Menariknya lagi, DreWoof sempat menguji gamepad di platform lain, dan kabarnya Pro Controller bisa terkoneksi ke device Android dan kompatibel dengan Steam Big Picture.

Hal serupa berlaku buat Joy-Con. Bagitu dikeluarkan dari bungkusnya, aksesori tersebut juga bisa dibaca baik oleh PC dan Mac via Bluetooth tanpa memerlukan software tambahan apapun – berbeda dari controller Xbox One dan DualShock 4. Tentu saja, meski dapat tersambung, gamepad belum bisa berfungsi secara optimal. PC berbasis Windows mendeteksi pasangan Joy-Con sebagai controller terpisah, tidak bisa ‘disatukan’ walaupun ditempatkan di unit grip.

Selain itu, controller juga belum bisa tersinkronisasi ke device PC lewat USB type-C, hanya via Bluetooth. Dan walaupun dapat dikenali oleh perangkat Android, respons input-nya sangat lambat. Lalu di Steam, banyak permainan tidak menunjang seluruh fungsinya. Solusi untuk kendala-kendala ini sebetulnya tidak terlalu sulit, bisa diatasi dengan penyediaan software yang tepat.

Nintendo Joy-Con dalam kemasan

Menurut pengamatan TechCrunch, ada kemungkinan keputusan Nintendo buat mengandalkan teknologi Bluetooth di Joy-Con dan Pro Controller merupakan sumber masalah koneksi yang dirasakan banyak pengguna Switch di hari perilisannya. Dan itu sebabnya Nintendo sangat menyarankan para pemilik console untuk menjauhkan perangkat-perangkat berkonektivitas wireless lain saat bermain game demi menghindari interferensi.

Nintendo Switch sudah tersedia di Indonesia, saat ini ditawarkan di harga yang tergolong mahal, sekitar Rp 6,5 jutaan.

Sebelum Membeli, Simak Dulu Sejumlah Masalah yang Ditemui di Nintendo Switch

Meluncur secara global akhir minggu kemarin, banyak penggemar berat Nintendo di Indonesia tak segan-segan meminang Switch terlepas dari harganya yang terbilang mahal. Switch merupakan sistem game unik, perpaduan dari home console dan console handheld, dan hype-nya diperpanas dengan respons sangat positif terhadap permainan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Memang bisa dimaklumi jika Anda tidak mau membuang-buang waktu untuk mengadopsi Nintendo Switch, meskipun ada baiknya jika kita menunggu hingga harganya turun serta ada lebih banyak game tersedia. Namun entah apakah Anda berniat membelinya sekarang atau nanti saat Natal tiba, peluncuran Switch faktanya tidak bebas dari masalah – baik kekurangan secara teknis, build quality, ataupun pada proses distribusi. Ini dia rinciannya:

1. Nintendo Switch Anda tak kunjung tiba padahal teman-teman telah mulai menikmatinya? Hal tersebut mungkin disebabkan oleh keterlambatan distribusi bagi mereka yang melakukan pre-order melalui Amazon. Banyak orang mengeluhkannya lewat Twitter dan Reddit, termasuk salah satu staf Polygon. Kendala ini, termasuk ketidakpastian kapan perangkat itu tiba, kabarnya berlaku secara merata di wilayah Amerika Serikat.

2. Jika Switch kebetulan sudah berada di tangan Anda, perlakukan device dengan lemah lembut. Bukan cuma mahal (untuk sekarang), Nintendo mengonfirmasi bahwa console menyimpan semua data – termasuk file save – di storage internal dan tidak bisa dipindahkan ke kartu microSD. Detailnya seperti ini: device mempunyai memori 32GB yang tidak bisa diekspansi. Jika ruang penyimpanannya habis, Anda harus menghapus data sebelumnya. Dan dari 32GB, 6,1GB terpakai untuk OS, menyisakan 25,9GB.

3. Tak seperti console PlayStation 4, Anda sangat tidak disarankan untuk menempel Switch dan aksesorinya dengan stiker/skin. Dilaporkan oleh Dbrand di Twitter (via Polygon), perekat di stiker bisa merusak permukaan controller Joy-Con mereka tunjukkan lewat foto-foto close-up. Produsen skin gadget itu menjelaskan bahwa zat adhesif di stiker ternyata tidak kompatibel dengan coating Joy-Con, walaupun sebelumnya tak pernah ada masalah di produk lain.

Switch Problem 1

4. Dengan menyelipkan unit tablet Switch di dock, Anda dapat menikmati mode ‘home console‘. Tapi sekali lagi, Anda harus melakukannya dengan sangat hati-hati. Situs Glixel (proyek baru Rolling Stone) menggunggah foto yang memperlihatkan baretan-baretan pada layar Switch akibat tergores oleh bagian plastik di dalam. Ketiadaan perlindungan Corning Gorilla di sana memang sangat disayangkan. Solusinya: pastikan Anda memasukkannya secara tepat agar connector USB type-C-nya tidak luput, lakukan pelan-pelan, dan tambahkan screen protector.

Switch Problem 2

5. Dan ada satu masalah lagi yang memperkuat argumen untuk tidak buru-buru membeli Nintendo Switch, kali ini terkait koneksi Joy-Con. Baik Polygon dan Jason Schreier dari Kotaku mengabarkan bahwa unit controller itu beberapa kali terputus dari console saat konten Switch dimainkan dari TV. Sebelum Nintendo memberikan solusinya, satu-satunya cara terbaik untuk menikmati game adalah lewat mode handheld.

Di Indonesia, saat ini Nintendo Switch dijual di harga yang terbilang tinggi, yaitu di kisaran Rp 6,5 jutaan, bisa Anda dapatkan di di situs-situs eCommerce dan online store seperti Blibli, Lazada serta PSE Enterprise.