[Review] Xiaomi Redmi Note 10 Pro: Smartphone dengan Hardware Kamera 108 MP Termurah di Indonesia

Setiap kali, Xiaomi selalu mengeluarkan smartphone yang memiliki harga yang tergolong terjangkau pada kelasnya. Xiaomi mengklaim bahwa penetapan harga tersebut tidak lepas dari pengambilan keuntungan yang hanya 5% per perangkat. Hal tersebut juga berlaku pada smartphone yang baru saja mereka luncurkan yang memiliki kamera mobile dengan resolusi paling tinggi saat ini. Perangkat tersebut adalah Xiaomi Redmi Note 10 Pro.

Dengan menyandang nama Pro, Xiaomi membenamkan kamera dengan resolusi 108 MP. Selain itu, perangkat ini juga dipasangkan layar yang mampu memberikan refresh rate 120 Hz. Penyimpanan internal pada Redmi Note 10 Pro juga menggunakan UFS 2.2. Terakhir, baterai 5020 mAh yang digunakan dapat diisi dengan cepat karena menggunakan charger 33 watt.

Menggunakan layar Super AMOLED memang memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan IPS. Dan menyajikan untuk para gamer, perangkat ini juga hadir dengan touch sampling 240 Hz yang akan merespons dengan cepat saat disentuh. Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Redmi Note 10 Pro
SoC Snapdragon 732G
CPU 2×2.3 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,67 inci Super AMOLED 2400 x 1080 120 Hz
Dimensi 164 x 76.5 x 8.1 mm
Bobot 193 gram
Baterai 5020 mAh dengan pengisian 33 watt
Kamera 108 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 5 MP Macro, 2 MP Depth, 16 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Xiaomi menggunakan chipset yang sama dengan Poco X3 NFC, sehingga membuatnya memiliki kinerja yang kurang lebih sama. Hal ini tentu saja membuatnya terlihat lebih menarik karena Redmi Note 10 Pro menawarkan fitur yang lebih menarik pada sisi kameranya.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan pada paket penjualannya. Charger yang diberikan oleh Xiaomi pada paket penjualannya memiliki kemampuan untuk menghantarkan daya hingga 33 watt.

Desain

Beda perangkat, tentu saja beda desain bagian belakang dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Hal tersebut sangat terlihat dari desain bagian kameranya yang sangat fresh dan berbeda dari saudaranya maupun pesaingnya. Logo Redmi terletak pada bagian kiri bawah dari perangkat ini dan menggunakan font yang cukup kecil. Warna yang saya dapatkan adalah Onyx Gray.

Layar Xiaomi Redmi Note 10 memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,67 inci ini. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED dan dilindungi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap goresan serta benturan. Layarnya juga sudah memiliki rasio kontras 4.500.000:1 dan mendukung DCI-P3. Xiaomi juga sudah menempelkan lapisan anti gores tambahan sehingga lebih melindungi lagi dari goresan.

Pada bagian belakangnya terdapat empat buah kamera yang tergabung dalam sebuah blok tersendiri. Bagian paling atas dengan lingkaran perak merupakan kamera 108 MP disertai dengan kamera makro pada sisi kiri, sensor depth pada bagian kanan, dan ultrawide pada bagian bawahnya. Di sebelah blok tersebut terdapat sebuah LED flash.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, port audio 3,5mm, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power yang juga merupakan pemindai sidik jari diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Bagi Anda yang membeli Xiaomi Redmi Note 10 Pro, usahakan minimal menggunakan MIUI 12.0.5 karena telah menyelesaikan bug layar berkedip saat di set ke 120 Hz dan Dark Mode. Pada MIUI 12.0.5, Xiaomi sudah menggunakan Android 11 atau R  terbaru. Hal ini membuat pengguna akan mendapatkan fitur-fitur baru seperti chat head saat menerima pesan dan lain sebagainya. Anda pun juga bisa memilih antara menggunakan launcher dengan app drawer atau full homescreen.

Jaringan

Xiaomi Redmi Note 10 Pro menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas premiumSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X15 yang sudah masuk dalam Catergory 15. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 3 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 800 Mbps.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 32, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel serta akan mendapatkan kecepatan tinggi saat menjelajah internet.

Kamera: 108 MP kelas mainstream

Xiaomi kembali menghadirkan kamera 108 MP pada Redmi Note 10 Pro. Akan tetapi, sensornya berbeda dengan yang digunakan pada Mi Note 10 Pro dan Mi 10T Pro. Redmi Note 10 Pro menggunakan ISOCELL HM2 yang menggunakan teknologi nonapixel, menggabungkan 9 piksel menjadi sebuah piksel berukuran 2.1μm. Berbeda dengan kedua pendahulunya yang menggunakan ISOCELL HMX yang menggunakan teknologi tetrapixel.

Teknologi nonapixel akan menghasilkan gambar 12 MP (mudahnya, 108/9 = 12). Sedangkan teknologi tetrapixel menghasilkan gambar yang lebih besar, yaitu 27 MP. Produsennya sendiri menjanjikan framerate yang lebih baik serta perekaman hingga 8K pada sensornya yang lebih baru ini. Jadi teknologi yang dibawa bukan merupakan hasil interpolasi, namun benar-benar memiliki 108 juta piksel pada sensornya.

Hasil kamera 108 MP (yang diambil pada resolusi 12 MP) memang sangat bagus untuk rentang harganya. Dynamic range yang bagus, tidak overbrightness, kontras juga baik, dan noise yang dihasilkan rendah. Tingkat ketajamannya juga bagus, namun sering terlihat pula beberapa bagian yang oversharpening.

Kamera ultrawide pada Redmi Note 10 Pro ternyata dapat mengambil gambar dengan cukup baik. Dengan menggunakan sensor Sony IMX 355, hasil yang tertangkap ternyata cukup tajam dan memiliki noise yang rendah. Warnanya juga cukup akurat saat dibandingkan dengan aslinya.

Kamera makro yang ada para perangkat ini memiliki resolusi 5 MP. Sensor yang digunakan adalah OmniVision OV5675. Walaupun tidak sebaik dua sensor lainnya, hasil tangkapannya memang lebih tajam dibandingkan dengan beberapa perangkat di pasaran yang masih menggunakan kamera 2 MP. Namun, warnanya masih kurang akurat dan kurang kontras.

Kamera swafoto yang ada pada Redmi Note 10 Pro akan menangkap gambar lebih baik dan tajam pada saat siang hari. Akan tetapi pada saat tingkat cahaya menurun seperti di malam hari, siap-siap untuk mendapatkan gambar seperti lukisan cat air. Hal tersebut mungkin algoritma perangkat ini dalam menekan noise yang muncul.

Lalu bagaimana perbandingan gambar antara saat diambil pada 12 MP dan 108 MP? Tentu saja 108 MP memiliki tingkat ketajaman yang lebih baik dibandingkan dengan 12 MP. Namun, jika kita berbicara mengenai keakuratan warna dan kontras, 12 MP mendominasi. Dan ingat, 108 MP hanya boleh digunakan pada saat kondisi cahaya cukup terang agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Keduanya di zoom hingga kurang lebih menampilkan area yang sama. Pada bagian kiri merupakan hasil dari 108 MP dan yang sebelah kanan adalah dengan nonapixel 12 MP. Dapat dilihat bahwa di sebelah kiri helai daun dapat terlihat jedanya serta tulisan juga terlihat lebih tajam. Tingkat ketajaman juga bisa dilihat pada bagian atasnya.

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 10 Pro menggunakan Snapdragon 732G yang saat ini mungkin menjadi chipset 4G terakhir pada seri 700. Xiaomi pertama kali memperkenalkan chipset ini pada Poco X3 NFC, sehingga konsumen sudah bisa mengira seberapa kencang kinerjanya. Chipset ini sendiri masih kurang lebih seimbang dengan Snapdragon 720G, walaupun seringkali kinerjanya berada di bawah saudaranya tersebut.

Snapdragon 732G menggunakan dua inti prosesor Kryo 470 Gold dengan kecepatan 2,3 GHz pada cluster performa. Untuk cluster hemat daya, masih menggunakan enam inti Kryo 470 Silver yang berbasis Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz. Adreno 618 adalah graphics processing unit yang menjadi bawaan Snapdragon 732G.

Menguji untuk bermain

Menggunakan prosesor Snapdragon 732G mengartikan bahwa SoC ini memang ditujukan untuk bermain game (G pada akhiran 732 memang berarti game). Walaupun begitu, bukan berarti bahwa kita bisa bermain pada setting paling tinggi.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 732G, saya menggunakan setting low dengan frame rate yang paling tinggi (60 fps) yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Di lain pihak, PUBG Mobile belum mendeteksi refresh rate tinggi dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Hal tersebut membuat frame rate yang dapat dimainkan hanya tertahan di 30 fps. Semoga saja Xiaomi bekerja sama dengan developer PUBG Mobile untuk menghadirkan frame rate 90 Hz dan 120 Hz pada setiap perangkatnya.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Terus terang, bermain kedua game yang saya uji bisa berjalan dengan lancar. Memang ditemukan sedikit lag pada Genshin Impact, namun tidak sampai membuat motion sickness saat bermain. Untuk membuat frame rate-nya menjadi lebih tinggi lagi, turunkan saja profile-nya menjadi lowest.

Untuk bekerja

Dengan menggunakan SoC yang khusus ditujukan untuk bermain game, membuat perangkat ini menjadi cukup andal jika digunakan untuk bekerja. Pasalnya, aplikasi-aplikasi untuk bekerja yang ada di perangkat Android tidak memerlukan resource yang sangat tinggi. Jadi, aplikasi seperti Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome yang menggunakan banyak tab tidak akan terasa lambat.

Bagi Anda yang memiliki seorang anak, pada masa WFH ini tentu saja akan banyak tugas yang harus dikumpulkan melalui aplikasi tukar pesan. Untuk melakukan editing gambar dan video, diperlukan smartphone yang memiliki processing power yang cukup tinggi. Dalam pengujian yang saya lakukan, Snapdragon 732G sudah lebih dari cukup untuk menangani pekerjaan tersebut.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya kembali menghadirkan SoC Snapdragon 730G, 720G, serta 678 yang baru digunakan pada sang “adik” dari Redmi Note 10 Pro. Hal ini tentu saja hanya sekedar untuk membandingkan kinerja dari tiap-tiap chipset. Walaupun konfigurasi tiap perangkat berbeda, namun pada akhirnya pengguna akan mendapatkan gambaran bagaimana kinerja dari sebuah smartphone secara utuh.

Berikut adalah hasil benchmark-nya

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Snapdragon 732G akan bersaing ketat dengan 720G, meninggalkan 730G dan 678 di belakang. Namun, rentang kinerja ini tentu saja tidak akan terlalu terasa karena tergolong cukup kecil. Hasil seperti ini tentu saja sudah lebih dari cukup dalam menjalankan setiap aplikasi dan game pada sistem operasi Android.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi Note 10 Pro yang memiliki kapasitas sebesar 5020 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi Note 10 bisa bertahan hingga 17 jam 40 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 75 menit dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Kamera sampai saat ini masih merupakan salah satu fitur yang paling dicari pada sebuah smartphone. Oleh karena itu, produsen smartphone selalu saja membuat perangkat yang memiliki hasil kamera yang menakjubkan. Teknologi terbaru pun dipasangkan pada perangkat-perangkat mereka diluar kelas premium dan flagship. Salah satunya adalah smartphone mainstream Xiaomi Redmi Note 10 Pro.

Dengan menggunakan Snapdragon 732G, Redmi Note 10 Pro memiliki kinerja yang kencang. Semua pekerjaan yang dilakukan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Ditambah dengan menggunakan baterai yang bisa bertahan lebih dari satu hari kerja dan cepat saat diisi ulang, membuat perangkat ini nyaman digunakan.

Kamera yang menjadi poin penting dalam penjualan perangkat ini juga dapat diandalkan. Dengan ISOCELL HM2, membuat Redmi Note 10 Pro dapat mengambil momen dengan nyaman di mana saja, termasuk saat lebaran nanti. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Saat rendah cahaya, gunakan saja mode malamnya.

Perangkat yang saya dapatkan memiliki spesifikasi 8/128 GB. Untuk varian ini, Xiaomi menjualnya dengan harga Rp. 3.999.000 dan akan didiskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Varian di bawahnya, 6/64 dijual dengan harga Rp. 3.599.00 dan bisa mendapatkan diskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Hal ini tentu saja membuat Xiaomi Redmi Note 10 Pro menjadi smartphone dengan hardware kamera 108 MP termurah di Indonesia.

Sparks

  • Kinerja baik dengan Snapdragon 732G
  • Layar 120 Hz yang sangat responsif
  • Speaker stereo
  • Daya tahan baterai mencapai 17 jam
  • Hasil kamera yang sangat bagus untuk rentang harganya
  • NFC sudah menjadi standar
  • Pengisian baterai yang cepat, hanya 75 menit

Slacks

  • Hasil kamera saat cahaya rendah kurang bagus jika tidak menggunakan night mode
  • Bagian kamera terlalu menonjol
  • Sayangnya, masih belum 5G

[Review] Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Ber-Smartphone 108 MP dengan Baterai Besar

Pergantian pemimpin dari Xiaomi Indonesia memang membawa angin segar untuk para Mi Fans dan pengguna perangkatnya di Indonesia. Pasalnya, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia berani memasukkan seri flagship di Indonesia. Sebelumnya, Steven Shi sepertinya tidak berani memasukkan seri flagship dan hanya perangkat value saja.

Di bawah kepimipinan Alvin, Xiaomi memasukkan BlackShark 2 Pro dan Mi Note 10 Pro atau Mi CC9 Pro. Perangkat yang pertama disebut tentu saja sudah kami review pada tautan yang satu ini. Kali ini, perangkat Xiaomi Mi Note 10 Pro yang disebut sebagai flagship camera masuk ke pasar Indonesia, menantang para pesaingnya yang sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan untuk sisi kameranya.

Xiaomi Mi Note 10

Xiaomi sendiri menggunakan sensor terbaru dari Samsung dengan nama ISOCELL Bright HMX. Dengan sensor terbarunya ini, Mi Note 10 Pro bisa mengambil gambar dengan resolusi tertinggi yang ada pada sebuah smartphone, yaitu 108 MP. Hasilnya bisa dilihat sendiri pada artikel kami sebelumnya di tautan ini.

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Untuk hasil dari CPU-Z serta Sensor-Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Xiaomi Mi Note 10 Pro

Xiaomi Mi Note 10 - Unboxing

Desain

Xiaomi Mi Note 10 Pro memiliki rasa yang kokoh saat saya pegang untuk pertama kalinya. Bagian belakang dari Mi Note 10 Pro sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, rangka dari perangkat ini juga sudah menggunakan aluminium yang membuatnya kokoh. Warna yang saya dapatkan untuk pengujian kali ini adalah Glacier White.

Xiaomi Mi Note 10 - Atas

Mi Note 10 Pro memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk sebuah smartphone, yaitu 2340×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, Xiaomi juga memasangkan layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya.

Xiaomi kembali mengusung desain berponi dengan model Dot drop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 32 MP untuk mengambil swafoto. Namun karena layarnya yang melengkung, tentu saja membuat desainnya menjadi lain dibandingkan merek lain.

Xiaomi Mi Note 10 - Kanan

Layar dengan dimensi 6.47 inci ini menggunakan jenis Super AMOLED. Dan seperti biasanya, dengan layar jenis ini bisa disematkan sensor sidik jari di bawah layar. Sayang memang, pemindaiannya memakan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan para pesaingnya.

Xiaomi mendesain bagian belakangnya dengan sederet kamera. Ada lima buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.

Xiaomi Mi Note 10 - Kiri

Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi Note 10 Pro. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Pada sisi sebelah kirinya hanya ditemukan slot nano SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot audio 3.5 mm.

Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Sayangnya, perangkat ini masih menggunakan Android 9.0 Pie. Padahal, Android 10 saat ini sudah mulai digelontorkan oleh para vendor smartphone. Hal ini membuat Mi Note 10 Pro hanya akan mendapatkan pembaruan sistem operasi sampai Android 11 saja.

Xiaomi Mi Note 10 - Bawah

Jaringan

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi Note 10 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Mi Note 10 Pro  menggunakan modem x15 yang mendukung LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Kamera

Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia dengan sebutan Flagship Camera. Oleh karena itu, Xiaomi pun ingin menghadirkan pengalaman mengambil gambar dan video terbaik versi mereka dengan perangkat yang satu ini. Uniknya, Xiaomi adalah yang pertama menggunakan sensor dengan resolusi paling tinggi yang ada saat ini.

Sensor tersebut merupakan buatan Samsung dengan ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi 108 MP. Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan.

Xiaomi Mi Note 10 - Kamera

Hasil 108 MP nya tersebut pun juga bukan sebuah gimmick yang patut ditertawakan. Hasil 108 MP memang bisa mengambil gambar lebih tajam yang bahkan sensor 64 MP buatan Samsung sendiri tidak bisa ambil. Megapiksel memang bukanlah segalanya, namun dengan tingkat kerapatan megapiksel yang tinggi mampu membuat hasil dari kamera Mi Note 10 Pro menjadi bagus.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah karena hasil yang diambil membuat file yang cukup besar, pengolahan gambarnya membutuhkan waktu. Jadi, sering kali setelah mengambil gambar pertama, akan membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk mengambil gambar kedua.

Ada lima buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 5 MP 5x zoom, 12 MP 2x zoom, 108 MP, 20 MP wideangle, 2 MP makro. Yang pasti, semuanya mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.

Kamera utamanya yang menggunakan sensor 108 MP memang mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Walaupun begitu, entah mengapa pada beberapa kasus terjadi over exposure. Saya pun mendapatkan tingkat ketajaman yang tinggi serta noise yang rendah.

Kamera zoom juga mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sepertinya kamera zoom 5x yang ada pada Mi Note 10 Pro tidak sepenuhnya benar. Mi Note 10 Pro akan terlihat berganti kamera pada saat melakukan zoom di 3.7x. Walaupun begitu, hasilnya memang masih terlihat cukup baik pada 5x.

Yang cukup mengagetkan adalah kamera makro yang hanya 2 MP mampu menangkap gambar dengan cukup tajam. Pada beberapa smartphone, kamera 2 MP nya bisa menangkap gambar dengan cukup buram. Berbeda dengan Mi Note 10 Pro.

Kamera depannya dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Dibekali dengan kamera 32 MP membuat hasil selfie-nya bisa diandalkan pada kondisi cahaya yang terang. Sayangnya, ketajamannya akan sangat berkurang pada saat kondisinya gelap.

Beberapa foto lainnya juga bisa Anda lihat pada artikel yang satu ini.

Pengujian

Salah satu hal yang cukup disayangkan oleh berbagai pihak adalah penggunaan SoC Snapdragon 730G pada sebuah perangkat flagship. Walaupun begitu, Xiaomi sering berjanji bahwa keuntungan mereka dalam menjual perangkat hanya 5% saja. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah penggunaan kamera 108 MP dan keempat kamera lainnya beserta lensanya.

Snapdragon 730G sendiri menggunakan 4 core Kryo 470 Gold dan 4 core Kryo 470 Silver. Mungkin Anda akan menganggap bahwa menggunakan Snapdragon 855 akan membuat perangkat ini menjadi kencang, namun dengan SD 730G, membuat selain cukup kencang, baterainya juga lebih tahan lama. Hal ini cukup terasa dengan bermain game selama beberapa jam.

Cukup disayangkan pada saat ingin melakukan benchmarking game, aplikasi yang saya gunakan crash pada sekitar 10 menit. Hal ini membuat saya tidak bisa melihat berapa frame rate yang ada pada game tersebut. Namun, semua game yang saya uji bisa berjalan pada setting tertinggi tanpa lag.

Untuk benchmark sintetis, berikut adalah hasilnya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 11 Pengujian berlangsung selama 20 jam 3 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 5260 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 90 menit saja. Namun, dengan charger yang mendukung Quick Charge 3, baterainya bisa penuh dalam waktu hanya 135 menit saja.

Verdict

Akhirnya Xiaomi mengeluarkan flagship mereka di Indonesia. Dengan menyandang nama flagship camera, tentu saja Xiaomi Mi Note 10 Pro langsung ditujukan kepada para penggemar fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar ketajaman gambarnya, Xiaomi menyematkan kamera dengan resolusi 108 MP.

Xiaomi Mi Note 10 - Belakang

Kamera tersebut memang sangat apik untuk sebuah smartphone, yang walaupun belum bisa disandingkan dengan kamera mirrorless atau DSLR. Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone yang memiliki kamera terbaik pada harga enam jutaan rupiah. Hal ini tentu saja membuatnya cocok untuk digunakan dalam pengambilan gambar apa pun sehari-hari.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro memang bukan yang paling kencang, namun pada saat ini, semua pekerjaan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Dengan Snapdragon 730G, membuat bermain game terasa lebih lama dibandingkan dengan perangkat gaming yang menggunakan Snapdragon 855 ke atas. Jadi, penggunaan SoC tersebut dirasa pas jika kita melihat kinerja berbanding daya tahan baterainya.

Berbicara mengenai harga, mungkin tidak semua orang bakal bisa membelinya. Namun, dengan feature kamera yang dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, membuat harga Rp. 6.999.000 menjadi tidak terlalu mahal. Hal ini juga membuat Xiaomi Mi Note 10 Pro cocok untuk para pengguna yang suka bermain game sekaligus gemar mengambil foto-foto setiap hari.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera yang sangat baik
  • Daya tahan baterai yang lama
  • Layar edge
  • Zoom 5x
  • Pengisian baterai cepat
  • Tidak panas
  • Harga berbanding kinerja yang baik

Slacks

  • Hasil kameranya walaupun bagus, namun sering over exposure
  • Pemindai sidik jari tidak cepat
  • Pengambilan gambar membutuhkan jeda waktu
  • Proximity ada bug: Layar tidak mati saat menelpon
  • Ujung layar edge tidak responsif

Smartphone Android 108 MP Xiaomi Mi Note 10 Pro Resmi Hadir di Indonesia: Kamera Resolusi Tinggi!

Para pengguna smartphone Xiaomi tentu saja sudah lama merindukan seri Mi untuk masuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan selama ini Xiaomi kerap memasukkan seri Redmi dan seri Mi Android One saja ke Indonesia. Orang pun kerap menilai Xiaomi hanya menjual seri murah saja di Indonesia.

Xiaomi Mi Note 10 - Launch

Di bawah kepemimpinan Alvin Tse, akhirnya Xiaomi meluncurkan smartphone flagship di Indonesia. Pada tanggal 4 Januari 2020 kemarin, Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia yang termasuk dalam flagship camera dari Xiaomi. Ini merupakan flagship kedua yang Xiaomi luncurkan setelah seri Blackshark 2.

Xiaomi Mi Note 10 Pro merupakan smartphone pertama yang menggunakan sensor kamera ISOCELL HMX dengan resolusi hingga 108 MP. Dengan menggunakan algoritma Quad Bayer, smartphone ini dapat menghasilkan gambar dengan resolusi 27 MP dengan melakukan pemilihan piksel terbaik secara hardware. Hal ini pula yang membuat Xiaomi digadang sebagai ponsel kamera terbaik kedua pada salah satu situs review.

Xiaomi Mi Note 10 -

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Xiaomi Mi Note 10 Pro dijual di Indonesia dengan harga Rp. 6.999.000. Alvin mengatakan bahwa harga ini memang terlihat mahal. Namun beliau mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan sensor baru tersebut juga memang mahal. Perangkat ini dijual pertama dengan cara pre order pada website Blibli dan Mi.com.

Xiaomi Mi Note 10 - Camera

Iklan pada perangkat Mi Note 10 Pro

Tidak hanya pada perangkat Redmi saja, Mi Note 10 Pro juga memiliki iklan pada MIUI 11 nya. Bagi sebagian orang, pemasangan iklan pada perangkat Xiaomi cukup menyebalkan. Hal ini membuat tidak sedikit pengguna Xiaomi yang mencari cara supaya iklan tersebut tidak lagi tampil pada beberapa bagian aplikasi bawaan Xiaomi.

Alvin Tse pun membeberkan penggunaan iklan pada perangkat Xiaomi. Beliau mengatakan bahwa Xiaomi tidak hanya perusahaan pembuat smartphone. Xiaomi merupakan perusahaan internet dengan model bisnis internet. Model bisnis seperti ini seperti penggunaan iklan, keharusan untuk mendaftar seperti ojek online, internet finance, dan lain sebagainya.

Xiaomi Mi Note 10 - Alvin Tse

Karena Xiaomi hanya mengambil untung 5% dari setiap smartphone mereka, tentu saja mereka harus mengambil cara lain untuk meraup keuntungan. Menurut Alvin, hal ini akan menjaga kelangsungan pemberian harga “jujur” pada setiap perangkat yang mereka hasilkan. Lagi pula, Xiaomi bukanlah perusahaan non profit.

Menurut Alvin, jika pengguna senang menggunakan perangkat mereka, pemasangan iklan tersebut seperti seseorang yang puas makan di restoran dan memberikan tip kepada pelayan yang ada di restoran tersebut. Hal tersebut membuat Xiaomi harus bekerja keras agar iklan yang ada harus personalized dan tidak ngawur.