Developer Tiongkok Garap Versi ‘Clone’ Overwatch?

Kurang dari dua minggu setelah Blizzard Entertainment menyingkap bahwa permainan multiplayer shooter mereka berhasil menghimpun tujuh juta player, Overwatch lagi-lagi mencetak rekor baru. Via Twitter, sang publisher mengumumkan sudah ada lebih dari 10 juta pemain Overwatch di seluruh dunia. Kesuksesannya itu ternyata turut ‘menginspirasi’ sejumlah pihak.

Di industri pengembangan game, mengadopsi, menyempurnakan dan memodifikasi ide dari kreasi orang lain bukanlah hal yang dilarang, akan tetapi fans mungkin langsung mengerutkan dahi setelah melihat potongan demonstrasi karya developer game mobile asal Tiongkok ini. Dalam sebuah video, mereka memperlihatkan permainan berjudul Legend of Titan, game yang boleh dibilang sebagai clone dari Overwatch.

Jutaan gamer Overwatch akan segera melihat pemandangan familier: Reinhardt, Tracer, Widowmaker, dan karakter-karakter lain beserta kemampuan unik mereka ada semua di sana; bahkan layout map (King’s Row sampai Hanamura) juga dipakai meski menggunakan tekstur baru. Tentu saja kualitasnya masih jauh dibanding karya Blizzard, resolusi tampak rendah dan ada penurunan frame rate drastis di sejumlah adegan. Terdapat probabilitas besar sang developer China memanfaatkan aset Overwatch.

Dari diskusi di Reddit (berdasarkan upaya terjemahan para user di sana), developer mengklaim bahwa mereka tidak memiliki rencana memublikasikan Legend of Titan. Game sekedar dibuat sebagai tech demo. Studio bilang, video dan gambar-gambar tersebut berasal dari acara internal, di mana mereka mencoba mempelajari konsep desain Blizzard terutama dari segi kontrol dan ‘feel‘; serta mencoba menerapkannya ke platform web dan mobile.

“Video ini sebetulnya direkam dari laman web,” tutur seorang juru bicara. “Kami tidak mengira seseorang akan merekam dan mengunggahnya ke internet. Saat permainan aslinya betul-betul diluncurkan, Anda tidak akan melihat kesamaannya dengan game Blizzard itu. Kami menunjukkan video tersebut demi membuktikan teknik desain browser game ciptaan tim dan sedang mencari parner untuk bekerjasama.”

Buat sekarang, game masih dalam pengembangan dan developer enggan memberikan info lain. Studio ini menjamin, di waktu rilisnya nanti, ciptaan mereka hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan Overwatch.

Memang tidak ada masalah jika ternyata alasan mereka benar adanya. Namun perlu diingat, beberapa produsen Tiongkok terbukti tidak gentar menggarap tiruan produk-produk ternama secara terang-terangan.

Via The Escapist.

Selain Overwatch, Inilah Game-Game Favorit Elon Musk

Selepas perilisannya, demam Overwatch melanda semua kalangan. Hanya dalam seminggu, tujuh juta kopi lebih telah berpindah tangan, menjadikannya sebagai salah satu game dengan peluncuran tersukses. Namun tak cuma gamer, Overwatch tampaknya merupakan permainan favorit insinyur terkenal yang mendirikan SpaceX sekaligus menahkodai Tesla Motors, Elon Musk.

Melalui Twitter miliknya, Elon Musk secara terang-terangan merekomendasikan permainan team-based multiplayer shooter garapan Blizzard itu ke semua orang, terutama pada empat juta lebih follower-nya. Merespons pertanyaan seorang user, Musk memilih untuk menikmati permainan di PC. Namun ternyata bukan hanya Overwatch yang jadi kesukaan sang figur publik, setidaknya ada empat game favorit Musk lainnya.

Elon Musk' Fav Games 5
Overwatch.

Dirangkum oleh Tech Insider dari sesi Ask Me Anything di Reddit setahun silam, permainan-permainan tersebut merupakan perwakilan dari genre berbeda. Ini dia:

Seri Warcraft dan Civilization

Di era populernya MOBA, game strategi real-time yang menjadi cikal bakal genre tersebut pelan-pelan tersingkir, namun Musk tetap dengan bangga mengaku sebagai penggemar berat seri Warcraft dan Civilization. Meski keduanya mengusung formula strategi, gameplay Civilization dan Warcraft jauh berbeda. Di Warcraft (khususnya game ketiga), elemen micromanagement sangat terasa, menuntut Anda mengelola bangunan, populasi, beserta militer.

Elon Musk' Fav Games 1
Civilization VI.

Civilization sebetulnya tidak kalah rumit, tapi gamer lebih leluasa menikmati waktu mereka karena disajikan secara turn-based. Fenomena ‘satu turn lagi’ membuat banyak orang lupa waktu.

Seri BioShock, Fallout dan Mass Effect

Alasannya sederhana, Elon Musk menyukai permainan-permainan shooter dengan jalan cerita yang kuat. BioShock dan BioShock Infinite memang masuk di daftar teratas game-game bernarasi istimewa – mereka memiliki twist tak terduga. Tapi tunggu dulu, apakah Fallout dan Mass Effect masih bisa masuk ke kategori shooter?

Elon Musk' Fav Games 4
BioShock Infinite.

Saya rasa, argumen Musk bisa kita pahami. Walaupun Fallout dan Mass Effect pada dasarnya ialah game role-playing, elemen action sudah mendarah daging di sana (terutama setelah IP Fallout dimiliki Bethesda). Dan Mass Effect kedua di trilogi sci-fi milik EA menurutnya adalah permainan terbaik sepanjang masa.

Elon Musk' Fav Games 3
Mass Effect 2.

Saints Row IV

Di sebuah tweet di tahun 2014, Elon Musk turut menyampaikan bahwa ia juga menyukai Saints Row IV. Anda kurang familier? Seri keempat permainan open world garapan developer Volition ini bahkan lebih ‘aneh’ dibanding pendahulunya. Bayangkan saja Grand Theft Auto, tapi dicampur The Matrix, Independence Day, plus karakter utama yang mempunyai kekuatan super.

Elon Musk' Fav Games 2
Saints Row IV.

Header: Tech Insider.

Sebentar Lagi, Overwatch dan Game Blizzard Lain Dapatkan Integrasi ke Facebook

Lebih dari tujuh juta gamer membuktikan sendiri apiknya Overwatch. Salah satu kejeniusan Blizzard ialah mereka membuat pemain berkesempatan menjadi ‘pahlawan’ bagi timnya, dan developer memastikan gamer lain mengetahuinya. Sayang sekali, kita masih belum bisa menyalurkan video-video highlight secara mudah ke platform video sharing atau sosial media.

Saat ini, saya harus menggunakan Fraps dan merekam secara manual jika ingin memamerkan adegan Play of the Game. Namun Blizzard berencana untuk membuat proses tersebut lebih mudah. Mereka mengumumkan agenda kolaborasi bersama Facebook, sehingga kita dapat log-in ke Battle.net via jejaring sosial. Ke depannya, developer juga akan memanfaatkan Live API buat sharing video serta menghadirkan fitur-fitur sosial lain.

Melalui integrasi tersebut, sejumlah hal jadi lebih sederhana. Pertama, akan ada kemampuan live streaming. Blizzard bilang mereka akan menambahkan fitur ‘Go Live’ dalam permainan-permainan itu. Berkat kehadirannya, gamer dapat menekan satu tombol dan men-stream gameplay langsung ke timeline Facebook, memungkinkan teman-teman menyaksikan serta berinteraksi lewat chat.

Kita tahu Facebook merupakan perintis kepopularitasan permainan-permainan sosial dan mobile, dan lewat kerjasama ini sang raksasa sosial media resmi bermain di level yang lebih tinggi. Facebook tampak perlahan-lahan membuntuti Twitch dan YouTube Gaming. Selain playerbase Overwatch, Hearthstone, Heroes of the Storm sampai World of Warcraft yang cukup banyak, kekuatan Facebook terletak pada jumlah user aktif mereka – lebih dari satu miliar pengguna.

Sebelumnya, Facebook turut membantu Blizzard di masa peluncuran Overwatch dengan menyediakan solusi marketing via Instagram, memanfaatkan kemampuan platform tersebut dalam melacak konsumen yang tepat.

Direktur global games partnership Facebook Leo Olebe menyampaikan bahwa kedua perusahaan sudah mulai mengerjakannya selama berbulan-bulan. Menurutnya, game-game Blizzard paling cocok dimainkan bersama teman, dan menjadi hal penting bagi timnya untuk mempermudah metode sharing pengalaman.

Blizzard dan Facebook memang belum memberi tahu kapan tepatnya Go Live bisa dinikmati. Melihat dari besarnya perhatian publik terhadap Overwatch, boleh jadi fitur akan diimplementasikan lebih dulu ke permainan tersebut.

Log-in Facebook sendiri kabarnya segera datang di akhir bulan Juni, dan melalui fitur ini, Blizzard mempunyai senjata handal dalam mengatasi masalah bullying dan penggunaan kata-kata kotor oleh sejumlah pemain.

Via Venture Beat & Polygon.

[Review] Overwatch Open Beta

Banyak developer besar membuktikan bahwa eksekusi jitu dan kematangan teknis tak kalah penting dari ide orisinil. Meskipun tak sedikit orang melihat kesamaan Overwatch dengan Team Fortress 2, Blizzard membenamkan beragam elemen unik ke dalam game sehinga formulanya terasa segar. Setidaknya inilah kesan yang saya dapatkan selama menjajal Overwatch di masa open beta.

Sebelum membahas lebih detail, saya ingin sedikit meng-highlight fenomena menarik selama periode uji coba ini berlangsung. Pertama, ada lebih banyak rekan sesama gamer menikmati Overwatch dibanding Battleborn ataupun Star Wars Battlefront. Lalu saya juga setuju pada salah satu komentar: Overwatch bukanlah permainan eksklusif para ahli bidik. Melipahnya pilihan hero memungkinkan gamer beradaptasi terhadap situasi dan bebas bermain dengan gaya mereka.

Technical & graphics

Secara teknis, Blizzard Entertainment sama sekali tidak mengecewakan. Open beta Overwatch terasa sematang versi retail. Developer mengerti bagaimana seharusnya game shooter online dibuat. Ia tidak menuntut Anda menyediakan hardware canggih, tidak pula memakan ruang terlalu banyak di hard drive, dan gamer cuma memerlukan beberapa kali klik saja untuk masuk ke pertandingan.

Review Overwatch Open Beta 11
Tampilan main menu Overwatch.

Buat pengujian, saya menggunakan versi PC di notebook MSI Prestige PX60 – menyimpan GPU GeForce GTX 950M, Intel Core i7-4720HQ dan RAM 16GB. Di setting grafis default di 1080p, Overwatch berjalan sangat mulus, mengamankan frame rate di atas 50 per detik. Seperti yang Blizzard bilang sebelumnya, hampir seluruh konten game bisa diakses, termasuk ke-21 karakter, seluruh map, mode permainan, sampai Loot Box. Dan hebatnya, Overwatch hanya mengonsumsi ruang 6GB.

Review Overwatch Open Beta 7
Versi PC Overwatch tidak menuntut hardware terlalu canggih.

Bagi saya pribadi, tak ada yang dapat dikritisi dari sisi grafis. Blizzard telah memutuskan buat mengusung arahan ala Pixar dan itulah yang kita dapatkan. Overwatch menyajikan visual cerah serta penuh warna. Petunjuk warna secara intuitif menginformasikan pemain mana lawan dan mana kawan. Tiap karakter mempunyai animasi unik, dan di sejumlah adegan (emote atau saat Reinhardt mengaktifkan shield), perspektif berubah dari orang pertama ke third-person.

Review Overwatch Open Beta 2
Tracer akan menyapa Anda di tutorial.

Kendala yang saya temui berkaitan dengan koneksi internet. Beberapa kali di dalam pertandingan, sambungan ke server (Asia) tiba-tiba terputus dan saya harus keluar dan menekan tombol Play di app Battle.net agar bisa kembali masuk ke game.

Review Overwatch Open Beta 9
Pastikan komposisi tim Anda seimbang.

Gameplay

Saat baru memulai, Overwatch akan menuntun Anda melewati tahapan: tutorial, practice (di mana Anda dapat menjajal semua hero), kemudian Play vs. AI. Sesudah itu, Anda baru ‘diperbolehkan’ memilih Quick Play. Satu dari banyak aspek yang saya puji dari Overwatch adalah cara Blizzard meramu tiap hero sehingga gamer mudah beradaptasi tanpa menghilangkan kejutan serta gaya distingtif.

Review Overwatch Open Beta 3
Di Play vs. AI, gamer dihimpun secara online buat menghadapi musuh komputer.

Contohnya begini, Genji ialah ninja, dan sangat mematikan di jarak menengah. Gamer awam umumnya akan memanfaatkan kelincahan (ia bisa melompat dua kali di udara) serta jarak tempuh proyektil shuriken yang jauh; namun pemain veteran tak takut buat bertarung secara langsung, apalagi Genji mempunyai kemampuan memantulkan peluru serta skill menyabet katana ala Kenshin Himura.

Review Overwatch Open Beta 6
Tiap hero akan berpose saat memenangkan match.

Jika Anda masih bingung menentukan karakter, Blizzard menandai tingkat kesulitannya dengan bintang: satu artinya gampang digunakan, dan tiga maksudnya paling menantang. Sebelum memulai match, Overwatch akan menganalisis struktur tim serta memberi tahu misalnya Anda butuh lebih banyak hero defense, tidak ada support ataupun sniper, dan sebagainya. Tim jadi maksimal jika komposisinya seimbang – saya merasakan langsung bagaimana berantakannya tim yang diisi oleh tiga orang sniper.

Review Overwatch Open Beta 14
Di misi escort, karakter bertahan seperti Bastion juga bisa bermanfaat buat menyerang.

Koordinasi memang krusial, dan agar efektif, Anda disarankan memakai set headphone dan mic. Tapi Blizzard juga tak lupa menyediakan shortcut dial untuk mengaktifkan perintah-perintah penting semisal ‘regroup on me‘ atau ‘affirmative‘ demi menyederhanakan komunikasi, karena chatting mustahil dilakukan di tengah-tengah pertempuran.

Review Overwatch Open Beta 5
Sebetulnya penempatan seperti ini sangat rentan terhadap sergapan musuh.

Mudah dipelajari namun sukar dikuasai, itulah yang saya rasakan dari Overwatch. Seiring waktu bermain, Anda akan mengetahui hero terbaik untuk situasi tertentu; namun kreativitas dan improvisasi tak kalah esensial. Contoh: saya menyadari skill ultimate D.Va, yaitu meledakkan mech miliknya, sangat efektif buat membersihkan capture point dari gerombolan musuh.

Review Overwatch Open Beta 16
Taruh turret Torbjorn di tempat yang tepat dan biarkan dia ‘memanen’ lawan.

Lalu di skenario lain, turret punya Torbjorn ternyata sangat ampuh jika diposisikan di area yang tepat. Dan seringkali, pertahanan dapat menjadi metode serbu efisien: di misi escort, letakkan turret di atas payload, Reinhardt membantu melindunginya dengan shield, Mercy/Zenyatta mendukung via healing, lalu sisanya berupaya membungkam lawan sebanyak mungkin.

Review Overwatch Open Beta 17
Tiap kali pertandingan usai, Overwatch akan mengumumkan pemain terbaik.

Detail-detail kecil seperti inilah yang perlu diapresiasi dari Overwatch. Irama permainannya dinamis, dan bahkan di situasi paling genting sekalipun, pemain bisa membalikkan keadaan. Membunuh musuh sebanyak-banyaknya belum tentu Anda menang. Sejauh ini saya tidak marasakan ada hero yang terlalu kuat dan tak seimbang, tapi tentu saya punya karakter favorit: Genji, Tracer, Torbjorn, Pharah, D.Va dan Zenyatta.

Review Overwatch Open Beta 12
Isi Loot Box bisa berupa skin, spray, sampai cash in-game.

Verdict

Meskipun saya tetap menentang praktek pre-order game, saya bisa memahami jika gamer akhirnya tergoda buat memesan Overwatch sebelum tanggal tayangnya. Selama open beta berlangsung, permainan setidaknya dua kali terkena patch kecil, indikasi positif bahwa Blizzard berupaya maksimal agar peluncuran Overwatch berjalan lancar. Entah Anda menyukai FPS atau tidak, saya merekomendasikan Anda untuk mencobanya sendiri.

Review Overwatch Open Beta 13
Pharah ialah salah satu hero dengan tingkat damage paling besar.

Dan mengenai open beta-nya, Blizzard mengumumkan periode uji coba Overwatch diperpanjang hingga tanggal 10 Mei pukul 10:00 PDT atau hari Rabu tanggal 11 Mei jam 00:00, berlaku baik buat versi PC, PlayStation 4 maupun Xbox One. Setelah beta ditutup, selanjutnya permainan akan dirilis pada tanggal 24 Mei 2016.

 

Siap-Siap, Open Beta Overwatch Akan Digelar Akhir Minggu Ini

Semenjak diungkap, Overwatch mencuri perhatian gamer karena ia merupakan game shooter multiplayer pertama Blizzard semenjak mulai berkiprah di gaming seperempat abad silam. Tak heran banyak orang tertarik mengikuti program tes beta di akhir 2015, sayangnya diadakan secara terbatas. Dan beberapa jam lalu, developer menyingkap kabar gembira bagi fans yang penasaran.

Belum punya rencana buat menghabiskan liburan panjang minggu ini? Para gamer tak perlu pergi ke mana-mana. Blizzard Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan segera membuka gerbang open beta Overwatch, tepatnya pada tanggal 5 sampai 9 Mei 2016. Beta bisa dinikmati oleh seluruh pemilik platform current-gen, termasuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One; dihadirkan melalui dua tahapan.

Overwatch Open Beta 03
Mei dan robot punya D.Va.

Blizzard sangat dermawan dalam menyuguhkan konten open beta. Di sana Anda dapat mengakses seluruh karakter hero, peta, dan fitur-fitur semisal Custom Games, Loot Boxes serta Weekly Brawl. Anda dipersilakan memilih 21 hero Overwatch, dan dibebaskan bermain di 12 map yang terbagi dalam empat kategori mode: Assault, Escort, hybrid Assault/Escort, serta Control.

Semua mode menopang total 12 pemain, membaginya jadi dua tim. Melengkapi opsi Quick Play (segera membawa Anda masuk ke game), Anda bisa memilih Play vs. AI atau Custom Game di mana kita dapat mengutak-atik peraturan permainan buat bermain bersama kawan atau komputer. Di Weekly Brawl, pemain ditantang dengan sejumlah restriksi serta rule set berbeda. Selain itu tersedia pula Tutorial, Practice Range dan Practice vs. AI.

Overwatch Open Beta 02
Robjorn versus Lucio versus Tracer.

Untuk di PC, Overwatch disajikan melalui aplikasi Battle.net. Anda hanya berlu mengunduh dan menginstalnya (jika belum), kemudian log-in. Selanjutnya klik icon Overwatch di sebelah kiri app desktop Battle.net, tentukan region di menu drop-down, dan jangan lupa tekan Install. Setelah selesai, Overwatch siap mainkan.

Buat pemilik console PlayStation 4 atau Xbox One, langkah-langkahnya lebih sederhana. Gamer PS4 bisa melakukan search di PlayStation Store dengan keyword ‘Overwatch’. Di Xbox One: masuk ke akun Xbox Live, kunjungi Xbox One Store, pilih Games kemudian Search All Games. Masukkan kata ‘Overwatch’ dan akan keluar Overwatch Open Beta. Tinggal klik Download.

Sempat disebut di atas, ada dua tahapan beta Overwatch. Early Access tersaji secara eksklusif untuk mereka yang sudah pre-order, sudah terbuka mulai hari ini. All Access sendiri baru menyusul tanggal 5 Mei besok. Setelah open beta rampung, Overwatch akan meluncur pada tanggal 24 Mei 2016.

Rasakan Sensasi ala Pixar Dalam Film Pendek Overwatch Pertama dari Blizzard Ini

Overwatch boleh dibilang sebagai judul terunik Blizzard. Ia merupakan game shooter multiplayer pertama mereka dan banyak orang mengomparasinya dengan Team Fortress 2. Developer meninggalkan tema kelam yang ada di Diablo serta Warcraft, dan mengusung art direction lebih ceria. Lewat pendekatan ini, trailer debut Overwatch terasa seperti film Pixar.

Setelah masa closed beta khusus gamer Amerika di penghujung tahun lalu, Blizzard belum lama menyingkap tanggal rilis Overwatch. Mungkin Anda sudah tahu, sejak diperkenalkan, Blizzard Entertainment mempunyai rencana besar buatnya. Mereka mengumumkan agenda untuk meluncurkan komik serta film pendek. Dan lewat channel Xbox di YouTube, dilepaslah film pendek Overwatch episode pertama.

Overwatch Animated Short Recall 01

Film ini diberi judul Recall, menceritakan kisah karakter Overwatch bernama Winston. Ia adalah gorilla hasil rekayasa genetika, bekerja sebagai peneliti. Recall fokus pada masa lalu Winston. Kurang familier dengan latar belakang game? Overwatch ialah nama sebuah perkumpulan yang didirikan oleh PBB untuk melindungi manusia dari pemberontakan robot.

Berkat Overwatch, krisis dapat dihentikan, namun karena terjadinya berbagai insiden kriminal, orang-orang mulai curiga dan memusuhi prakarsa ini. Suatu hari, markas utama Overwatch dihancurkan, merenggut nyawa sang pemimpin dan letnan kepercayaannya. Semenjak itu, Overwatch resmi dibubarkan. Di animated short movie, Winston terlihat ingin sekali memanggil kembali para agen Overwatch, hingga laboratoriumnya diserang.

Winston, Overwatch

Kualitas visual film sama seperti trailer sinematik panjang yang Blizzard pamerkan di event BlizzCon 2014, meski tidak terlalu ‘meriah’. Di sana, Reaper lagi-lagi menjadi tokoh antagonis. Recall kembali menunjukkan pada kita bahwa Blizzard sangat mahir dalam menyampaikan cerita, walaupun durasi video tidak sampai delapan menit. Film pendek juga berperan sebagai potongan pertama sisi penyajian narasi permainan.

Di dalam game, Winston ialah salah satu dari empat hero dengan spesialisasi ‘tank‘. Ia bertugas membantu kawan-kawannya memimpin penyerangan, dan sanggup menerima banyak gempuran. Ia dapat lompat melewati penghalang untuk membungkam healer atau penembak jitu tim lawan yang seringkali menyusahkan. Winston juga bisa membantu tim dengan mengeluarkan perisai kubah.

Jika agenda Blizzard berjalan sesuai rencana, periode open beta akan dibuka pada tanggal 3 Mei khusus bagi mereka yang melakukan pre-order. Versi rampung Overwatch sendiri dijadwalkan buat meluncur di tanggal 24 Mei 2016 nanti, di platform Windows PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Simak Overwatch animated short Recall di bawah:

Via Xbox Wire.

Sembilan Tahun Dirilis, Team Fortress 2 Segera Dapatkan Mode Kompetitif

Ketika disebutkan, nama Team Fortress 2 pasti akan mengembalikan kenangan manis di benak gamer. Ia merupakan bagian dari bundel The Orange Box, dirilis bersama Half-Life 2: Episode 2 dan Portal. Sembilan tahun setelah pelepasannya, TF2 masih dinikmati oleh puluhan ribu pemain. Dan dari laporan terkini, Valve tampaknya ‘mencoba mengarahkan’ Team Fortress 2 ke ranah esport.

Melalui laman Steam Community, Valve membuat sebuah pengumuman singkat. Mereka menyingkap program Team Fortress 2 Competitive Beta, sembari mengabarkan bahwa grup itu akan digunakan Valve Corp. untuk merilis informasi terkait beta kompetitif, termasuk undangan bagi user yang ingin berpartisipasi. Buat sekarang, belum ada rincian apapun dari developer, namun info lebih lanjut bisa dipastikan akan segera mengalir begitu gamer mulai mencicipi beta.

Sebetulnya rencana Valve untuk membubuhkan bumbu kompetitif di Team Fortress 2 telah terdengar sejak sembilan bulan silam. Beberapa aspek yang jadi agenda mereka meliputi penambahan fitur stream list ala CS:GO, matchmaking, serta perbaikan di sejumlah aspek permainan. Pertanyaannya kini adalah, apakah mode kompetitif tersebut juga Valve terapkan pada versi non-Windows?

Team Fortress 2 sangat disukai karena developer terus-menerus memberikan update konten, berupa item, mode serta map baru. Ia dipuji kritik terkait art direction, humor, dan gameplay yang cenderung ringan. Meski berawal sebagai judul premium, ia berubah menjadi permainan free-to-play di tahun 2011, ditopang microtransaction. Supaya user free tetap berkesempatan untuk mendapatkan item baru, Valve menyediakan sistem drop acak.

Menariknya, terdapat spekulasi bahwa strategi ‘kompetitif’ ini diambil Valve buat merespons kehadiran Overwatch. Game baru Blizzard Entertainment itu kabarnya akan dilepas antara triwulan satu atau dua tahun ini. Banyak orang melihat kesamaan di antara kedua judul, contohnya pemanfaatan sistem kelas, dan penggunaan karakter-karakter unik serta visual yang penuh warna.

Tersedianya mode kompetitif belum tentu serta-merta mengubah Team Fortress 2 menjadi permainan esport; tapi berbicara olahraga elektronik, Valve berada di atas Blizzard dari sisi pengalaman, penerapan dan fanbase. Blizzard sendiri cukup gamblang ingin mengembangkan Overwatch sebagai judul kompetitif, namun TF2 dapat jadi penghalang terbesar buat mereka.

Jika belum familier dengan Team Fortress 2, saya sangat menyarankan Anda untuk mencobanya sendiri. Game bisa dimainkan gratis melalui layanan Steam.

Via GameSpot. Sumber: Reddit.

Ini Dia Game-Game Paling Dinanti di Tahun 2016

Bersama-sama kita telah melewati 2015, dan banyak orang setuju, ia adalah salah satu tahun gaming terbaik. Rasanya sulit menandingi judul-judul kuat seperti The Witcher 3, Bloodborne dan Metal Gear Solid V. Tapi sebaiknya kita tak usah terlalu pesimis. Ada peluang besar 2016 sanggup ‘mengalahkan’ 2015, apalagi beragam permainan menarik mulai disingkap para developer.

Jika berkenan mengoprek internet dan membaca artikel-artikel preview di sana, Anda bisa menemukan banyak sekali permainan yang berpotensi menjadi judul epik di tahun 2016 – atau bahkan merebut gelar Game of the Year. Tentu Anda tidak perlu repot-repot melakukan itu. Saya sudah menyiapkan 20 judul yang perlu Anda awasi, beberapa di antaranya akan dirilis tidak lama lagi.

Ini dia daftar game paling dinanti di 2016:

 

1. Homeworld: Deserts of Kharak

(PC) 20 Januari

2. XCOM 2

(PC) 5 Februari

3. Mighty No. 9

(hampir semua platform game) 9 Februari

4. Street Fighter V

(PC, PS4) 16 Februari

5. Deus Ex: Mankind Divided

(PC, Xbox One, PS4) 23 Februari

6. Far Cry Primal

(PC, Xbox One, PS4) 23 Februari

7. Hitman

(PC, Xbox One, PS4) 11 Maret

8. Quantum Break

(Xbox One) 5 April

9. Uncharted 4: A Thief’s End

(PS4) 26 April

10. Battleborn

(PC, Xbox One, PS4) 3 Mei

11. Mirror’s Edge: Catalyst

(PC, Xbox One, PS4) 24 Mei

12. No Man’s Sky

(PC, PS4) Juni 2016

13. ReCore

(PC, Xbox One) 2016

14. Ratchet & Clank

(PS4) 2016

15. Doom

(PC, Xbox One, PS4) 2016

16. Overwatch

(PC, Xbox One, PS4) 2016

17. Dishonored 2

(PC, Xbox One, PS4) 2016

18. Horizon Zero Dawn

(PS4) 2016

19. Final Fantasy XV

(Xbox One, PS4) TBC

20. Tom Clancy’s The Division

(PC, Xbox One, PS4) TBC

Header: DeusEx.com.

Pendaftaran Closed Beta Game Overwatch Dibuka

Sejak awal pengembangannya, Overwatch berpeluang menjadi game Blizzard paling unik. Ia diungkap dengan trailer panjang ala animasi Pixar, dan akhirnya diketahui bahwa Overwatch adalah judul shooter perdana dari sang developer veteran yang menitikberatkan kerja sama tim. Banyak gamer mendeskripsikannya sebagai adaptasi dari Team Fortress 2 buatan Valve. Continue reading Pendaftaran Closed Beta Game Overwatch Dibuka

Ini Dia 5 Trailer Video Game Paling Keren

Di akhir tahun 90-an hingga awal milenium baru, publisher mulai serius menggarap trailer karena video game perlahan berkembang menjadi salah satu medium hiburan utama. Seperti film layar lebar dan serial TV, trailer game berfungsi untuk memikat konsumen atau sekedar ‘menggoda’ agar mereka lebih penasaran. Kini trailer merupakan faktor esensial di bidang pemasaran. Continue reading Ini Dia 5 Trailer Video Game Paling Keren