Platform Edtech Doyobi Fokus Hadirkan Kurikulum STEM di Sekolah

Besarnya peranan pengajaran berbasis Science, Technology, Engineering dan Math (STEM) untuk anak menjadi salah satu alasan mengapa platform seperti Doyobi hadir. Didirikan pada tahun 2020 di Singapura, secara khusus platform ini memberdayakan para guru melalui penerapan metode pembelajaran berbasis STEM. Perusahaan di bulan Oktober ini telah menerima pendanaan Pra-Seri A yang dipimpin Monk’s Hill Ventures.

Melalui platform coding tanpa perlu dasar kemampuan pemrograman, pendidik Doyobi mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Selain di negara-negara Asia, sejumlah sekolah di negara-negara benua Afrika juga telah mengadopsi kurikulum Doyobi.

Kepada DailySocial, CEO Doyobi John Tan menyebutkan, “Kami percaya guru merupakan bagian penting untuk mengubah pengalaman anak-anak di dalam kelas. Doyobi berfokus pada pemberdayaan guru dan memberikan dukungan dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM dan keterampilan abad ke-21.”

Belajar secara langsung


Memberikan materi dari kelas 1 hingga kelas 12 (SD hingga SMA), perusahaan ingin memosisikan guru sebagai pelatih, mentor atau pemandu dari siswa saat belajar di kelas.

“Untuk itu tim Doyobi memberikan pelatihan kepada para guru agar bisa tampil lebih percaya diri saat proses belajar secara langsung dilakukan. Dengan demikian fungsi mereka bukan hanya sebagai guru namun juga pemandu siswa,” kata John.

Beberapa sekolah yang saat ini sudah menjadi mitra Doyobi adalah Leap Surabaya, Codercadamy, HighScope Indonesia, Mutiara Harapan Islamic School, dan Stella Gracia School. Strategi monetisasi yang diterapkan adalah pengenaan biaya ke sekolah. Sejak diluncurkan, lingkungan pembelajaran virtual Doyobi telah digunakan oleh hampir 2 ribu guru di lebih dari 10 negara. Indonesia dan Filipina adalah dua pasar terbesar Doyobi.

Didukung semangat pemerintah yang mulai melihat pentingnya pengembangan wawasan dan skill STEM, Doyobi berharap dalam beberapa waktu ke depan akan lebih banyak lagi mitra di Indonesia yang bergabung.

“Ke depannya jika memungkinkan Doyobi bisa menjalin kerja sama strategis dengan pemerintah Indonesia dengan memberikan kurikulum STEM di sekolah. Kami melihat Mentri Pendidikan Indonesia, yang memiliki latar belakang teknologi, bisa mendukung program dan kurikulum dari kami,” kata John.

Pendanaan Pra-Seri A

Bulan Oktober ini Doyobi telah berhasil menyelesaikan putaran pendanaan Pra-Seri A senilai $2,8 juta (Rp39 miliar) yang dipimpin Monk’s Hill Ventures. Investor lainnya yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Tresmonos Capital, Novus Paradigm Capital, dan XA Network.

Turut terlibat dalam putaran kali ini adalah angel investor terkemuka Singapura, seperti Quek Siu Rui (CEO Carousell), Oswald Yeo dan Seah Ying Cong (Co-Founder Glints), dan Reuben Lai (Head of Grab Financial Group).

Dana segar tersebut akan dimanfaatkan untuk meluncurkan kursus dan pelatihan kelompok yang bertujuan meningkatkan keterampilan guru. Inisiatif ini ditujukan untuk mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu guru mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM secara efektif. Juga menjadi fokus adalah keterampilan terkini, seperti berpikir kritis dan kreatif di kelas.

Doyobi juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung komunitas Teachers as Humans, sebuah komunitas online bagi para guru untuk saling mendukung dan mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri secara profesional.

“Pendekatan yang dilakukan John dan timnya dalam menggabungkan metode pembelajaran berbasis STEM dengan keterampilan abad ke-21 yang disampaikan melalui lingkungan pembelajaran virtual akan mendorong sistem pendidikan ke depannya,” kata Co-Founder dan Managing Partner Monk’s Hill Ventures Peng T. Ong.

Di Indonesia sendiri platform pembelajaran sains, yang kebanyakan berhubungan dengan pembelajaran ilmu pemrograman, dilakukan secara informal. Sementara platform STEM untuk anak sekolah biasanya tercakup di platform edtech secara umum.

“Tujuan kami adalah bagaimana Doyobi bisa merangkul lebih banyak anak untuk belajar edukasi dan skill baru untuk mendukung karier mereka di masa depan,” tutup John.

Program CSLeaders Berikan Beasiswa untuk Cetak Ahli Komputer Nasional

Sebagai negara berkembang yang turut menghadapi pesatnya laju pertumbuhan teknologi, Indonesia masih perlu banyak ahli di bidang ilmu komputer. Berangkat dari alasan tersebut Yayasan Nithya Bhaskara Widya menggagas program beasiswa Computer Science Leader (CSLeaders) dengan tujuan untuk memupuk bibit-bibit unggul yang ingin mendalami teknologi. Saat ini, ada 15 mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan Institute Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil menerima program beasiswa CSLeaders.

Program CSLeaders adalah program beasiswa yang menyediakan kesempatan bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ingin mengambil jurusan Ilmu Komputer di jenjang universitas. Tapi baru UI dan ITB yang membuka beasiswa CSLeaders ini. Program CSLeaders ini sendiri disponsori oleh Tokopedia, PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK Group), Astel Group, Monk’s Hill Ventures dan Eduardo Saverin.

Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa CSLeaders nantinya akan ditanggung uang biaya kuliah, biaya hidup, biaya riset tugas akhir, hingga mendapat kesempatan magang dan juga belajar di luar negeri. Pun begitu, hingga saat ini masih belum ada keterangan perusahaan mana saja yang menjalin kerja sama untuk program magang yang akan dijalankan.

Salah satu penggagas program CSLeaders, yang juga merupakan Managing Director Monk’s Hill Ventures, Peng T. Ong berharap program ini dapat mencetak talenta-talenta baru sebagai ahli di bidang ilmu komputer yang memiliki jiwa kepemimpinan dan bisa menularkannya kepada orang disekitar.

Dalam acara Welcoming Ceremony yang berlangsung Sabtu lalu Peng mengatakan:

“Kami memulai program beasiswa ini dengan alasan yang sederhana. Kami ingin orang-orang tidak hanya memberikan dampak [kepada lingkungan masyarakat]. Menjadi pintar itu bagus, tetapi menjadi pintar, tahu dan [bisa] mengarahkan apa yang harus dilakukan, memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu, itu jauh lebih penting.”

Setelah melalui proses seleksi dari sekitar 700 orang yang mendaftar, terpilih 15 mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa dari program CSLeaders. Mereka terdiri dari enam mahasiswa UI dan sembilan mahasiswa ITB.

Enam mahasiswa dari UI yang menerima beasiswa CSLeaders ini adalah Aldi Fahrezi, Fachrur Rozi, Fahmi, Sara Dewi Fadila, Teuku Amrul, dan Valentina Kania.

Sedangkan sembilan lainnya yang berasal dari ITB adalah Annisa Nurul Azhar, Bethea Zia Davida, Jery Octavianus, Muhammad Irfan Maulana, Juleo Nobel Pratama, Judhistira Natha Junior, Raahmad Yesa Surya, Robby Syaifullah, dan Turfa Auliarachman.

Pun baru UI dan ITB yang menerima program beasiswa CSLeaders, namun Peng juga menyebutkan bahwa tak menutup kemungkinan untuk menambah daftar universitas lainnya di kemudian hari. Tapi itu akan dilakukan setelah dua atau tiga batch program ini berjalan.

CekAja’s Group Owner Receives Series A Funding from Monk’s Hill Ventures

Investment Illustration / Shutterstock

Compare88, which owns and operates financial product comparison startup CekAja and eCompareMo (in the Philippines), announced it has secured Series A funding from Singapore-based Monk’s Hill Ventures for undisclosed amount. Monk’s Hill’s Managing Partner Peng T. Ong and Partner Stefan Jung will join Compare88’s board.

Continue reading CekAja’s Group Owner Receives Series A Funding from Monk’s Hill Ventures

Grup Pemilik CekAja Peroleh Pendanaan Seri A dari Monk’s Hill Ventures

Ilustrasi Investasi / Shutterstock

Compare88 yang menaungi layanan pembanding harga CekAja dan eCompareMo (di Filipina) mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dengan jumlah yang tak diungkapkan dari Monk’s Hill Ventures yang berbasis di Singapura. Managing Partner Monk’s Hill Peng T. Ong dan Partner Monk’s Hill Stefan Jung akan bergabung dalam dewan Compare88.

Continue reading Grup Pemilik CekAja Peroleh Pendanaan Seri A dari Monk’s Hill Ventures