Jumlah Gamer di Dunia Capai 3,5 Miliar Orang

Hampir 60 persen populasi dunia telah menggunakan internet, menurut laporan Digital 2020: Global Digital Overview yang dirilis oleh DataReportal. Itu artinya, pada awal 2020, jumlah pengguna internet di dunia telah mencapai angka 4,5 miliar. Dari semua pengguna internet di umur 16-64 tahun, sebanyak 20 persen menonton live-streaming dari seseorang yang bermain game. Sementara satu dari tujuh orang menonton turnamen esports. Ini menunjukkan bahwa konten game dan esports semakin digemari. Indikasi lain yang membuktikan bahwa konten game semakin digemari adalah perang antara platform streaming — Twitch, Mixer, YouTube Gaming, dan Facebok Gaming — untuk mendapatkan streamer ternama.

Meskipun begitu, tidak semua pihak di negara-negara Barat percaya dengan potensi esports. Sebagian orang tetap merasa skeptik. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa ada pihak yang memanfaatkan hype esports untuk mendapatkan investasi cepat dengan membuat industri esports terlihat lebih besar dari kenyataannya. Untuk megatasi hal ini, pelaku industri esports, mulai dari game developer sampai organisasi esports, bekerja sama dengan perusahaan riset seperti Nielsen dan Newzoo untuk memberikan data yang valid.

Persentase pemain di masing-masing platform. | Sumber: Data Reportal
Persentase pemain di masing-masing platform. | Sumber: Data Reportal

Sementara itu, sekitar 80 persen pengguna internet pada rentang umur 16-64 tahun bermain game setiap bulannya. Jadi, jumlah gamer di dunia mencapai 3,5 miliar orang. Sebagian besar (69 persen) dari pengguna internet mengaku mereka bermain game di mobile. Sementara 41 persen bermain game di laptop atau desktop dan 25 persen bermain game di konsol. Mengingat harga perangkat mobile yang relatif lebih terjangkau dari PC gaming atau konsol, tidak heran jika jumlah pemain mobile game lebih banyak dari pemain PC dan konsol.

Bisnis mobile game juga terbukti menguntungkan. Menurut App Annie, pengguna smartphone menghabiskan US$65 miliar untuk membeli game atau item dalam game sepanjang 2019. Total belanja di game memberikan kontribusi sebesar 70 persen pada total spending konsumen di perangkat mobile sepanjang tahun lalu. Di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia, perangkat mobile memang jadi platform pilihan para gamer untuk bermain.

Jumlah waktu bermain konsol setiap harinya di masing-masing negara. | Sumber: Data Reportal
Jumlah waktu bermain konsol setiap harinya di masing-masing negara. | Sumber: Data Reportal

Kesuksesan mobile game bukan berarti orang-orang tak lagi bermain game di PC atau konsol. Faktanya, 25 persen pengguna internet membeli konsol untuk bermain game. Di dunia, waktu rata-rata yang dihabiskan oleh gamer untuk bermain di konsol mencapai 70 menit setiap harinya. Gamer Indonesia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk bermain di konsol, mencapai 83 menit atau sekitar 1 jam 23 menit. Gamer yang menghabiskan waktu paling banyak untuk bermain di konsol berasal dari Thailand, yang bisa menghabiskan 1 jam 43 menit untuk bermain konsol setiap harinya.

Industri game tampaknya memang terus berkembang. Menurut laporan Newzoo, pendapatan industri game pada tahun 2019 mencapai US$150 miliar, naik hampir 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara Statista menyebutkan bahwa total pendapatan online game pada 2019 naik 5 persen menjadi US$83 miliar.

[Pic of The Day] Infografis Pertumbuhan Internet di Indonesia

Internet bukan lagi sekedar media memperoleh informasi. Dalam perkembangannya internet menjelma menjadi ekosistem yang menjanjikan bagi berbagai kalangan baik personal maupun bisnis. Pic of the day minggu ini menyoroti infografis pertumbuhan internet serta beberapa perkembangan terkait internet di Indonesia.

Continue reading [Pic of The Day] Infografis Pertumbuhan Internet di Indonesia

Pengguna Internet di Indonesia Diperkirakan Masuk Jajaran Lima Besar Dunia Tahun 2017

eMarketer memprediksikan tahun depan total pengguna Internet di seluruh dunia akan mencapai 3 miliar, artinya 42,4% dari total populasi sudah memiliki akses terhadap Internet. Angka tersebut diperkirakan mencapai 50% di tahun 2018. Di tahun 2017, pengguna Internet di Indonesia diperkirakan akan melewati Jepang untuk menjadi negara pengakses Internet terbesar kelima di dunia.

Model yang dibangun eMarketer memperkirakan bahwa pertumbuhan pengguna Internet dunia akan terus turun hingga mencapai angka 5% sepanjang tahun 2016-2018. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang pertumbuhan pengguna Internet di tahun 2013 yang mencapai di atas 10%. Penurunan ini dipicu oleh penurunan pertumbuhan pengguna Internet di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang, karena sudah mencapai titik penetrasi hampir 100%. Meskipun demikian, sejumlah negara berkembang masih menunjukkan pertumbuhan yang pesat.

Senior Forecasting Analyst eMarketer Monica Peart menyebutkan, “Meskipun pertumbuhan pengguna Internet di negara maju sudah mendekati titik jenuh, ada ruang signifikan bagi pertumbuhan di negara-negara berkembang. India dan Indonesia misalnya, akan mencatat pertumbuhan dua digit di antara sekarang hingga 2018.”

Data eMarketer menunjukkan bahwa tahun 2014 ini pengguna Internet di Indonesia mencapai 83,7 juta. Jumlah terus menanjak dan melewati milestone 100 juta di tahun 2016. Diperkirakan tahun 2017 terdapat 112,6 juta pengguna Internet di tanah air, lebih tinggi ketimbang Jepang yang hampir mencapai titik kulminasi dan pada tahun tersebut diprediksikan memiliki 105 juta pengguna.

Screen Shot 2014-11-21 at 12.26.50 PM

Jika pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia berikutnya terus sepesat pertumbuhannya sepanjang 2014-2018, bukan tidak mungkin di tahun 2019 atau 2020 Indonesia sudah melewati Brazil untuk menjadi pengguna Internet terbesar keempat, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat yang memang memiliki jumlah populasi lebih besar.

Angka ini lebih realistis ketimbang harapan pemerintah.

Sebelumnya pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam hal ini Direktur Jenderal Aplikasi dan Teknologi Informatika Bambang Heru Tjahjono, berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.

Millennium Development Goals mensyaratkan akses Internet di negara berkembang mencapai angka 50% dari total penduduk di tahun 2015. Menurut standar tersebut, pengguna Internet di Indonesia seharusnya mencapai angka 107 juta di akhir tahun 2014 dan 139 juta pengguna di akhir tahun 2015. Angka realistis versi eMarketer bahkan belum mencatatkan angka 139 juta di tahun 2018.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Kemenkominfo Targetkan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015 Capai 150 Juta Orang

Angka yang cukup mengejutkan dipatok oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait jumlah pengguna Internet di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Teknologi Informatika Kemenkominfo Bambang Heru Tjahjono, seperti dikutip dari Antara, Kemenkominfo berharap di akhir tahun 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai angka 150 juta orang, atau sekitar 61% dari total penduduk.

Seperti disebutkan dari sumber yang sama, Kemenkominfo mengklaim bahwa saat ini jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 57% penduduk, atau kasarnya mencapai hampir 137 juta pengguna. Angka yang cukup fantastis mengingat awal tahun ini APJII mencatat jumlah pengguna Internet di tanah air baru berkisar di angka 71 juta dan perkiraan banyak pihak akhir tahun ini jumlahnya baru mencapai kisaran 80-an juta pengguna.

Memang Indonesia sedang berlomba mengejar target yang ditetapkan olehMillennium Development Goals yang mensyaratkan akses Internet di negara berkembang mencapai angka 50% dari total penduduk. Menurut standar tersebut, pengguna Internet di Indonesia seharusnya mencapai angka 107 juta di akhir tahun 2014 dan 139 juta pengguna di akhir tahun 2015.

Pergantian pemerintahan tentu saja membawa optimisme baru. Salah satunya adalah isyarat Menkominfo Rudiantara yang menantang operator seluler untuk uji coba 4G/FDD-LTE. Izin pengelolaan LTE memang belum turun dari pemerintah karena lambatnya perampungan regulasi. Sebagai negara mobile-first, sangat wajar jika pembangunan infrastruktur seluler menjadi ujung tombak dalam perluasan akses Internet ke seluruh pelosok Indonesia. Saat ini baru Bolt yang sudah secara resmi menggelar teknologi TD-LTE di kawasan Jabodetabek.

[Ilustrasi: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

MarkPlus Insight: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Capai 61 Juta Orang

Seperti tahun lalu (dan tahun sebelumnya), MarkPlus Insight merilis data tentang penggunaan Internet di Indonesia. Kesimpulan yang diambil oleh laporan ini adalah jumlah pengguna Internet di Indonesia per akhir tahun 2012 mencapai 61,08 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 10% ketimbang tahun 2011. Dibanding total populasi, penetrasi pengguna Internet mencapai 23,5%.

Continue reading MarkPlus Insight: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Capai 61 Juta Orang

Survei MarkPlus Insight: Pengguna Internet di Indonesia 55 Juta

Berapakah jumlah pengguna Internet di Indonesia? 30 juta? 40 juta? Mungkin kita tidak akan pernah tahu pasti berapa jumlahnya, tapi survei terbaru yang dilakukan oleh MarkPlus Insight menyebutkan bahwa pengguna Internet di Indonesia di tahun 2011 mencapai 55 juta orang. Dibanding penduduk Indonesia yang diperkirakan sekitar 240 juta jiwa, 23% sudah terpenetrasi koneksi Internet yang kebanyakan berpusat di kota-kota besar — hanya 4.1% yang berada rural area. Setahun yang lalu, MarkPlus Insight mencatat pengguna Internet di sini sudah mencapai 42 juta.

Disebutkan pula dalam survei bahwa yang mengakses menggunakan perangkat mobile mencapai 29 juta orang. Itu berarti lebih dari 50% pengguna Internet di Indonesia memanfaatkan mobile untuk berselancar di dunia maya. Dengan kond, isi negara kepulauan dan kontur yang tidak rata, adalah lumrah jika mobile Internet menjadi pionir.

Continue reading Survei MarkPlus Insight: Pengguna Internet di Indonesia 55 Juta