Startup Femtech “Wilov” Hadirkan Aplikasi Kesehatan Khusus Wanita

Terminologi femtech sudah mulai ramai dibicarakan sejak beberapa tahun terakhir. Kini telah berkembang mencakup berbagai produk dan solusi berbasis konsumen yang didukung teknologi.

Femtech sendiri bisa diartikan sebagai bisnis yang didirikan oleh perempuan dan kebanyakan menyasar kebutuhan khusus untuk kalangan perempuan. Di Indonesia sendiri, perlahan tapi pasti, sudah mulai banyak startup yang memposisikan diri sebagai femtech, salah satunya adalah Wilov.

Inisiatif ini mulai dikembangkan sejak akhir tahun 2020 oleh Ivana Wiyono. Ketika itu, ia melihat bahwa masih banyak perempuan yang belum begitu mengenal tubuhnya, ditambah lagi beberapa hal yang kerap dianggap tabu terkait pemeliharaan kesehatan perempuan yang kemudian menimbulkan limitasi. Banyak perempuan yang pada akhirnya enggan untuk melakukan konsultasi karena takut dihakimi. Padahal, hal ini bisa berdampak signifikan pada kesehatan tubuh perempuan.

Dengan latar belakang keluarga yang bergerak di bidang healthcare, Ivana mencoba menciptakan solusi yang berfokus pada isu-isu terkait kesehatan tubuh perempuan. Dalam mengembangkan platform ini, Ivana juga dibantu oleh Co-Founder dan COO Fillian Witarsa. Pada bulan Maret 2021, mereka berhasil terpilih untuk mengikuti Demo Day yang menjadi bagian dari rangkaian acara 1000 Startup Digital.

Wilov memiliki misi yang cukup sederhana, yaitu untuk menciptakan sebuah ekosistem layanan kesehatan yang informatif, inklusif, nyaman, dan mudah diakses untuk perempuan Indonesia. Selain itu, Wilov ingin membantu wanita untuk mendapatkan layanan kesehatan lengkap dengan data yang dipersonalisasi, lingkungan yang transparan & aman, dan perawatan terstandardisasi, dimulai dari menstrual tracker atau pemantau siklus menstruasi.

Ekspansi layanan dan potensi pasar

Setelah resmi meluncur di bulan Juni 2021, Wilov terus bertumbuh dengan layanan mereka. Perusahaan mendapat profit dari setiap transaksi yang dilakukan melalui platform, mulai dari telekonsultasi, resep dan produk on the counter (OTC), juga tes laboratorium di rumah.

Perusahaan mengembangkan layanannya ke arah personalisasi program kesehatan secara holistik untuk mengatasi diabetes, PCOS, haid yang tidak teratur, dan penurunan berat badan.

Disinggung mengenai potensi pasar, Ivana juga melihat perkembangan yang cukup signifikan pada perempuan yang semakin menyadari pentingnya memelihara kesehatan tubuh dan area kewanitaan mereka. Di samping itu, semakin banyak perempuan yang sudah cukup mandiri dan memiliki alokasi dana untuk hal ini.

Belum lama ini Wilov resmi memperkenalkan model berlangganan untuk layanannya, mulai dari Rp7.300-18.300 per hari atau bisa per bulan. Layanan yang ditawarkan meliputi konseling one-on-one dengan ahli gizi, cek kondisi gizi, personalisasi menu makanan, materi gaya hidup sehat hingga panduan aktivitas fisik.

Berbicara mengenai femtech, ada berbagai solusi yang bisa ditawarkan terkait pemeliharaan kesehatan bagi wanita di sejumlah kondisi khusus, termasuk kesehatan ibu, kesehatan menstruasi, kesehatan panggul dan seksual, kesuburan, menopause, dan kontrasepsi, serta sejumlah kondisi kesehatan umum yang mempengaruhi wanita secara tidak proporsional atau berbeda (seperti osteoporosis atau penyakit kardiovaskular).

Berdasarkan data dari McKinsey & Company, perkiraan ukuran pasar femtech saat ini berkisar dari $500 juta hingga $1 miliar. Proyeksi peluang untuk pertumbuhan pendapatan telah mencapai dua digit. Di bidang healthtech, perusahaan femtech telah menerima 3% dari total pendanaan di industri. Tim mereka juga menemukan fokus dukungan pada kesehatan ibu, produk menstruasi, perangkat ginekologi, dan solusi fertilitas.

Per awal tahun 2022, Wilov sudah mendapatkan pendanaan pre-seed dari East Ventures dan Teja Ventures. Ivona juga mengungkapkan bahwa pendanaan tersebut telah dialokasikan untuk pengembangan tahap pertama (menstrual tracker) serta akuisisi pengguna. Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan layanan healthcare, bekerja sama dengan beberapa klinik terpercaya.

Di Indonesia sendiri, Wilov belum memiliki kompetitor langsung dengan model bisnis serupa. Aplikasi serupa yang telah meluncur adalah Newfemme dan Nona.

Di luar itu, layanan healthtech seperti Halodoc dan Alodokter juga sudah memiliki segmen khusus yang fokus terhadap isu-isu terkait kesehatan perempuan. Di ranah global, layanan Wilov memiliki model yang serupa dengan aplikasi Flo yang fokus pada period tracker.

Application Information Will Show Up Here

Platform “Nona” Resmi Meluncur, Permudah Akses Informasi Seputar Femcare

Masih rendahnya pengetahuan di kalangan perempuan Indonesia tentang informasi dan akses untuk mendapatkan produk kebutuhan femcare yang relevan atau yang dikenal period poverty, menjadi alasan yang kuat platform Nona diluncurkan. Didirikan oleh Nicole Jizhar dan Monica Pranatajaya, salah satu tujuannya ingin menjadi aplikasi kalender siklus menstruasi atau period tracker pertama di Indonesia.

Aplikasi yang diberi nama “Nona Woman” sudah dapat diunduh oleh pengguna iOS dan Android. Melalui aplikasi ini, Nona ingin para penggunanya dapat kembali selaras dengan perubahan hormonal sepanjang siklus menstruasi dan mendengarkan apa yang tubuh mereka butuhkan. Pengguna dapat memantau siklus menstruasi, mengidentifikasi pola-pola yang terjadi dalam tubuh, memahami dan memelihara tubuh serta berbagi cerita juga pengalaman dengan sesama perempuan di Indonesia.

“Yang mengejutkan bagi kami adalah sebagian besar perempuan Indonesia dari kelas ekonomi yang berbeda belum memahami benar edukasi serta pentingnya menggunakan produk femcare yang tepat. Sejak dulu memang tidak ada informasi secara formal yang diajarkan kepada perempuan tentang menstruasi, Nona ingin menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Nicole.

Nona ingin menjadi lifestyle app yang digunakan setiap harinya oleh pengguna. Dengan demikian fungsinya juga bisa menjadi femtech untuk perempuan Indonesia. Saat ini Nona telah menjalin kolaborasi dengan universitas hingga yayasan untuk kegiatan edukasi. Demikian juga dengan memanfaatkan influencer untuk kegiatan pemasaran di media sosial.

“Dengan memanfaatkan influencer yang memiliki pengikut dalam jumlah yang besar di media sosial, kami lihat cukup efektif untuk kegiatan pemasaran. Dengan demikian pengguna atau pengikut dari influencer tersebut bisa lebih mudah mengetahui tentang Nona,” imbuh Monica.

Ke depannya Nona sudah mempersiapkan inovasi dalam bentuk produk-produk femcare yang dibuat untuk mendukung visi dan misi mereka dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya edukasi dan informasi tentang kesehatan perempuan.

Rencana luncurkan produk

Aplikasi Nona Woman

Selain hadir sebagai aplikasi kalender siklus menstruasi, ke depannya Nona memiliki rencana untuk menjadi platform terpadu yang bisa membantu kebutuhan  perempuan Indonesia. Mulai dari info seputar menstruasi/kesehatan hingga menawarkan produk femcare. Salah satunya adalah meluncurkan produk femcare buatan sendiri. Menyasar segmen premium, nantinya produk tersebut akan memiliki kualitas terbaik untuk para pengguna.

“Untuk produk ke depannya akan premium karena kita ingin memberikan produk berkualitas tapi kita juga ingin social impact focus. Jadi kita ingin memastikan memiliki margin yang cukup untuk give back ke lingkungan,” kata Nicole.

Meskipun saat ini belum ada platform yang menawarkan layanan seperti Nona, namun brand besar yang saat ini mendominasi pasar merupakan kompetitor bagi mereka.

Namun demikian kebanyakan dari brand besar tersebut belum menawarkan solusi terbaik dari sisi kualitas dan layanan yang personal kepada pengguna. Pada akhirnya produk femcare tersebut banyak yang menimbulkan iritasi dan kurang nyaman untuk digunakan oleh perempuan. Nona mencatat dari sisi kualitas produk buatan luar negeri memiliki kualitas lebih baik.

“Kami memiliki fitur Nona Tries yang merupakan kanal ulasan produk femcare yang bisa dibagikan langsung oleh pengguna. Dengan demikian bisa memberikan rekomendasi dan feedback dari pengguna, terkait kualitas masing-masing produk femcare yang telah mereka gunakan,” kata Nicole.

Tahun 2022 mendatang ada beberapa target yang dimiliki oleh Nona, di antaranya adalah mengembangkan teknologi, menambah jumlah pengguna hingga melakukan penggalangan dana. Saat ini Nona masih menjalankan bisnis secara bootstrap.

Memanfaatkan hadiah berupa uang yang mereka terima saat mengikuti berbagai kompetisi, diklaim sudah cukup bisa menjalankan bisnis. Masih dijalankan oleh dua orang Co-founder dan belum memiliki tim, sebagian besar informasi yang dikelola dan teknologi yang dihadirkan merupakan inisiatif dari mereka berdua.

“Saat ini aplikasi kita sudah cukup sempurna, namun kami juga ingin mengembangkan produk dan fitur baru ke depannya untuk memberikan kemudahan pengguna. Namun untuk saat ini semua bisa diakses secara gratis,” kata Monica.

Application Information Will Show Up Here