15 Startup Proptech Indonesia untuk Bantu Temukan Hunian Terbaik

Rumah atau hunian adalah kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Saat ini, banyak startup di bidang properti (proptech) Indonesia yang bisa diakses dengan mudah beserta banyak fitur yang ditawarkan.

Berikut ini daftar startup proptech yang bisa dimanfaatkan untuk menemukan hunian terbaik di Indonesia:

99.co

Startup properti Indonesia yang pertama adalah 99.co, berdiri sejak tahu 2014. Perusahaan yang satu ini berfokus pada mempermudah penggunanya untuk mencari berbagai jenis hunian. Lewat situs ataupun aplikasinya, pengguna bisa menjual ataupun membeli properti secara langsung.

Selain itu, fitur lain yang tersedia di 99.co seperti Kalkulator KPR untuk menghitung simulasi cicilan atau Pencarian Peta yang dapat mengetahui persebaran properti di seluruh Indonesia.

Beliruma

Startup yang satu ini memfasilitasi pengguna untuk pembiayaan properti yang diinginkan. Effendy Tanuwidjaya selaku CEO dari Beliruma ini mendirikan proptech ini pada tahun 2020. Beliruma juga berkolaborasi beberapa fintech agar lebih terintegrasi pada saat pembayaran dan mampu untuk membiayai property dengan menggunakan KPR.

Flokq

Flokq didirikan oleh Anand Janardhanan dan Harmeet Singh pada Agustus 2019. Startup tersebut telah mengelola ratusan unit kamar tersebar di berbagai lokasi di pusat bisnis Jakarta, seperti Mega Kuningan, Senayan, Rasuna Said, Sudirman, Semanggi, dan lainnya.

Flokq sendiri pada tahun 2021 mengakuisisi YukStay, Hal tersebut pastinya berdampak pada perushaan co-living di Indonesia. Akuisisi tersebut dilakukan flokq karena ingin membangun distribusi co-living agar lebih luas.

Jendala360

Jendela360 adalah startup property Indonesia yang menawarkan fitur Virtual Tour, yang memudahkan user untuk mengetahui aspek property tersebut dengan pengalaman yang menyenangkan. Startup proptech ini didirikan pada tahun 2016. 

Mamikos

Mamikos merupakan salah satu aplikasi pencari kos di Indonesia. Didirikan oleh Maria Regina Anggit Tut Pinilih pada 11 November 2015, Mamikos terus berkembang dan berusaha menjadi penghubung bagi pemilik kos dan pencari kos. Banyak beberapa fitur baru yang dimiliki oleh mamikos diantaranya adalah mamirooms dan singgahsini. Saat ini pendanaan mamikos berasal dari Softbank Venture Asia. 

NataProperty

NataProperty adalah startup yang didirikan oleh Benny Saputro (CEO), Sandra Vandhi (COO), dan Happy Murdianto (CMO) sejak tahun 2016 ini menawarkan solusi bagi para developer untuk mempermudah dalam mengelola penjualan proyek properti mereka. 

NataProperty menyiapkan ERP System, CRM, hingga aplikasi agen properti untuk developer. Melalui Sistem ERP yang dibangun terintegrasi dengan aplikasi, pengembang dapat menginput stok proyek properti, pembayaran konsumen, metode pembayaran, konstruksi, dan laporan keuangan.

Lamudi

Lamudi adalah situs yang membantu masyarakat yang sedang mencari informasi properti, baik yang sedang mencari rumah idaman, tanah, dan properti komersil atau lainnya.

Lamudi didirikan pada tahun 2014, Saat ini CEO Lamudi adalah Mart Polman. Fitur dari Lamudi sendiri sangat beragam ada Fitur Archive, Fitur Maps, Fitur Listing, dan Sebagainya.  

Pinhome

Pinhome adalah salah satu startup properti Indonesia yang mengeluarkan produk Pinhome-Properti, KPR, dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari hunian idaman melalui gadget mereka.

Startup property yang satu ini didirikan oleh Dayu Dara Permata & Ahmed Aljunied pada tahun 2019. Pada April 2022, Pinhome medapatakan pendanaan seri B dengan total 719 Miliar Rupiah yang dipimpin oleh Goodwater Capital, Intudo Venture, Ribbit Capital, Eurazeo Smart City, Insignia Ventures Partners, Watiga Trust, Global Founders Capital dan sebagainya.

Pintuitive

Platform pencarian properti online berbasis map yang juga dapat melayani transaksi jual beli properti sewa, menjadi salah satu solusi banyak orang untuk mencari rumah Indonesia.

Transparansi lokasi properti yang belum didapatkan saat mencari rumah secara online di Indonesia telah dijawab dengan menggunakan layanan Pintuitive.

Pintuitive didiriakan oleh Irvan Ariesdhana pada tahun 2021, Fitur Pintuitive ini sangat terampil dan akurat untuk mencari lokasi perumahan atau properti.

Rentfix 

Rentfix adalah marketplace properti yang memungkinkan pemilik properti untuk menyewakan ruang dan mencari penyewa dengan kebutuhan sewa yang fleksibel dalam satu platform online terintegrasi.

Startup proptech yang satu ini didirikan pada tahun 2017 oleh Effendy Tanuwidjaya. Rentfix juga menggandeng Cicilsewa untuk memberikan pembayaran yang lebih terjangkau dan menarik.

Rukita

Rukita adalah startup property yang dibentuk untuk mendapatkan informasi co-living, baik yang berlokasi dekat kampus atau di tengah kota metropolitan. Mereka juga memiliki layanan RuOptions untuk membantu pemilik properti melakukan pengelolaan terpadu. Startup proptech ini didirikan pada tahun 2019 oleh Sabrina Soewatdy (Co-founder & CEO) dan Sarah Soewatdy (Co-founder & COO). 

Beberapa waktu lalu, Rukita juga baru saja mengakuisisi Infokost yang merupakan startup yang bergerak di bidang online listing untuk sewa hunian seperti indekos dan sejenisnya. Dalam keterangannya, melalui pengakuisisian ini Rukita menargetkan bakal memperluas cakupan bisnisnya untuk semakin memantapkan kiprahnya di industri proptech tanah air.

Ringkas

Startup proptech selanjutnya adalah ringkas, startup yang satu ini  menyederhanakan proses kepemilikan rumah adalah misi dari proptech yang satu ini. Prosesnya lebih cepat dan dapat diakses oleh semua orang. Tunggu kami untuk membantu Anda mewujudkan rumah impian.

Ringkas sendiri didirkan oleh Leroy Pinto bersama teman – temannya pada tahun 2019. Platform kredit hunian yang satu ini mendapatkan seed funding senilai 33 miliar Rupiah untuk mengekspansi bisnisnya yaitu proses kredit rumah berbasis digital. 

Rumah.com

Rumah.com adalah media online yang merupakan bagian dari PropertyGuru Group yang berkantor pusat di Singapura. Rumah.com memiliki komitmen yang kuat untuk membantu masyarakat Indonesia mewujudkan impian mereka memiliki rumah serta perumahan dan investasi.

Startup proptech ini didirikan oleh Lê Xuân Trường pada Agustus 2006 dan situs webnya mulai berjalan secara resmi di internet mulai tahun 2008. 

Rumah123.com

Rumah123.com adalah situs teknologi jual beli properti terdepan di Indonesia yang telah melayani jutaan orang sejak 2007, dan kini hadir dengan tagline baru, “Jual Beli Properti Lebih Mudah”. Startup proptech ini memiliki beberapa ragam fitur yang menarik di antaranya simulasi KPR dan cek kemampuan KPR.

Travelio

Travelio adalah perusahaan teknologi di Indonesia yang memungkinkan pengguna untuk menyewa dan melakukan transaksi jual beli properti. Travelio menawarkan beragam properti mulai dari apartemen, rumah, dan vila. Inventaris properti kami tersedia di berbagai kota di Indonesia.

Startup proptech yang satu ini didirikan pada tahun2014 oleh Hendry Rusli. Untuk pendanaan terakhir. Travelio sendiri mendapatkan total dana senilai 253 Miliar Rupiah dalam putaran samsung venture pada tahun 2018.

Platform Proptech “Pintuitive” Hadirkan Layanan Berbasis Lokasi untuk Pencarian Properti

Bertujuan untuk memberikan pilihan baru kepada pencari properti, platform proptech yang berbasis lokasi Pintuitive telah resmi meluncur. Co-Founder & Co-CEO Pintuitive Irvan Ariesdhana menyebutkan, platform yang ada konsepnya kebanyakan adalah memberikan layanan kepada agen hingga broker saja. Pintuitive ingin memberikan lebih dari itu.

Irvan sendiri sebelumnya sempat menjabat sebagai Country Manager untuk 99.co di Indonesia, khususnya di awal debut platform tersebut di Indonesia.

“Jika dilihat di negara lain konsep ini sudah banyak diterapkan, hanya di Indonesia kebanyakan masih menerapkan cara lama yaitu menawarkan pilihan kepada agen dan broker untuk memasang listing mereka dengan cara berlangganan. Konsep ini dinilai kurang memberikan keuntungan dari sisi pencari properti,” kata Irvan.

Dengan Pintuitive, pencari properti bisa dengan mudah menemukan properti sesuai titik peta yang tersedia dalam platform. Untuk mendapatkan titik lokasi yang tepat, Pintuitive melakukan survei secara langsung yang dilakukan tim internal. Selain memberikan kesempatan pemilik properti dan agen untuk memasarkan properti mereka, mereka juga menyediakan layanan yang dikelola oleh tim dengan komisi. Dengan demikian semua proses mulai dari pemasangan listing hingga proses lainnya ditangani oleh tim Pintuitive.

“Untuk saat ini revenue stream kita baru dengan cara tersebut. Sejak meluncur kami cukup dikejutkan dengan antusiasme dari para agen dan pemilik properti untuk bergabung dengan kami. Untuk agen properti sendiri dulunya enggan untuk membagikan informasi listing properti yang mereka miliki,” kata Irvan.

Fitur unggulan

Di dalam platform disediakan pilihan untuk jual, beli, dan sewa berbagai jenis properti. Ketika mereka telah memberikan informasi seputar properti, nantinya tim Pintuitive akan melakukan proses kurasi secara ketat. Jika memang benar lokasi titik tersebut maka dinyatakan lolos. Namun jika titik properti tidak sesuai atau ternyata properti tersebut sudah terjual, maka tidak bisa masuk dalam daftar properti di Pintuitive.

“Harapannya pencari properti tidak menemukan adanya listing palsu. Secara teknologi Pintuitive bisa melayani di seluruh Indonesia. Namun karena proses verifikasi, kami saat ini masih fokus kepada Jabodetabek saja,” kata Irvan.

Untuk saat ini teknologi yang masih ingin dikembangkan oleh Pintiuitive adalah titik lokasi saja, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dikembangkan teknologi lainnya yang relevan. Seperti arah atau informasi how to get there hingga pilihan untuk mengunjungi titik terdekat dan yang relevan, jika adanya beberapa titik properti yang berdekatan.

“Bukan hanya dari agen dan pemilik properti yang menyambut baik Pintuitive, namun tentunya dari pencari properti yang baru merasakan pilihan seperti ini. Selain efektif, apa yang kami tawarkan kepada pencari properti bisa memudahkan mereka mencari properti yang akurat,” kata Irvan

Disinggung apakah konsep location based yang ditawarkan oleh Pintuitive akan diaplikasikan oleh pemain proptech lainnya, Irvan menyebutkan dengan konsep berlangganan yang dikenakan oleh platform proptech agregator dan marketplace lainnya, tampaknya belum bisa diterapkan oleh mereka. Kebanyakan agen yang sudah berlangganan keberatan untuk membagikan listing mereka kepada publik.

Saat ini Pintuitive masih menjalankan bisnis secara boostrap. Belum ada rencana bagi mereka untuk melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat. Meskipun baru satu tahun berdiri, namun ada beberapa rencana yang ingin mereka lancarkan tahun ini. Di antaranya adalah terus menambah listing properti dan juga mengajak lebih banyak pencari properti menggunakan platform.

“Fokus kami saat ini adalah bagaimana Pintuitive bisa menjadi platform bukan sekedar sebagai pusat informasi properti berbasis lokasi, namun juga bisa menghasilkan transaksi penjualan properti dalam platform,” kata Irvan.

Platform listing properti di Indonesia

Di Indonesia, layanan proptech yang mengakomodasi listing properti sudah cukup beragam. Beberapa pemain juga memiliki dukungan kapital yang kuat dari induk perusahaan atau investornya. Didasarkan pada analisis trafik bulanannya, saat ini terdapat empat pemain yang mendominasi pasar lokal, meliputi:

 

Selain menyajikan listing, sejumlah platform hadir dengan model bisnis yang lebih luas. Misalnya yang dilakukan Travelio, mereka turut mengelola beberapa jenis properti dan membantu pemilik properti dalam melakukan tata kelola — fokus bisnis Travelio sendiri pada penyewaan, kendati juga melayani listing penjualan.

Adanya value added dari sisi fitur seperti yang disuguhkan Travelio atau Pintuitive bisa dijadikan alternatif bagi pengguna. Di sisi bisnis juga bisa menjadi strategi mereka untuk bisa bertahan di tengah kompetisi bisnis proptech yang ketat.