Pitching: Pengertian, Tujuan dan Tips Melakukannya

Pernahkah kamu mendengar istilah pitching? Dalam dunia bisnis, ternyata pitching merupakan hal yang penting. Sebab, pitching dilakukan untuk mempresentasikan ide bisnis kepada pihak lain, khususnya investor.

Lantas, apa yang sebenarnya disebut dengan pitching dan mengapa hal ini cukup penting dilakukan dalam bisnis? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa Itu Pitching?

Pitching adalah sebuah istilah yang melekat pada startup. Pitching merupakan sebuah proses mempresentasikan ide bisnis kepada berbagai pihak, salah satunya investor agar mereka tertarik pada bisnis tersebut.

Pitching sendiri dimanfaatkan untuk membantu menjelaskan mengenai rencana bisnis kepada investor dengan tujuan untuk mendapat pendanaan. Tentunya, pendanaan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai sebuah startup agar tetap bertahan dan mampu berkembang.

Karena fungsinya yang cukup krusial, pitching harus melalui persiapan yang sebaik mungkin. Berbagai riset, pengumpulan data yang relevan, hingga membuat pitch deck yang menarik harus dipersiapkan. Selain itu, pitching juga membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik karena sangat berkaitan dengan proses meyakinkan beberapa pihak mengenai ide-ide bisnis yang diajukan.

Tujuan Pitching

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pitching memiliki tujuan utama untuk mempresentasikan ide bisnis ke beberapa pihak. Mengutip dari enterpriseleague, berikut adalah alasan mengapa pitching sangat penting digunakan dalam bisnis.

Mendapat Pendanaan

Tujuan utama pitching adalah untuk mendapatkan pendanaan melalui presentasi ide-ide bisnis kepada investor. Investor yang tertarik dengan bisnismu akan melakukan pendanaan yang dapat kamu gunakan untuk mengembangkan bisnismu.

Menunjukkan Kemampuan dalam Membangun Sebuah Bisnis

Seseorang yang melakukan pitching harus menguasai beberapa keterampilan, meliputi komunikasi, riset, problem solving, kreativitas dan public speaking. Dengan melakukan pitching yang baik, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk membangun sebuah bisnis hingga membuat investor tertarik pada bisnismu.

Meningkatkan Relasi

Salah satu tujuan pitching adalah untuk meningkatkan relasi bisnis. Pasalnya, pitching biasanya dilakukan dalam sebuah acara dengan banyak audiens. Kesempatan seperti ini tentu dapat dijadikan sebagai ajang dalam menarik lebih banyak pelanggan sekaligus mendapatkan investor baru.

Tips Melakukan Pitching

Ketahui Siapa Audiensmu

Sebelum melakukan pitching, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui hal-hal apa yang ingin kamu sampaikan dan siapa saja audiensnya. Mengutip dari artikel Harvard Business School, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui mengenai audiensmu, meliputi fokus bidang yang diinvestasikan, sejauh mana tahap mereka berinvestasi, dan bagaimana rekam jejak mereka.

Persiapkan Pitch Deck dengan Sebaik Mungkin

Pitch deck adalah slide presentasi yang berisi deskripsi bisnis, ide, dan potensi bisnis yang ingin dijalankan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pitch deck, meliputi pengenalan informasi dasar tentang bisnismu, permasalahan dan solusinya, peluang pasar, rincian produk, hingga rincian biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan bisnismu.

Jelaskan tentang Produk dan Layananmu

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat pitching adalah kamu harus menjelaskan mengenai produk dan layananmu dengan detail. Hal ini sangat penting untuk memberi gambaran tentan berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari produk tersebut.

Jelaskan mengenai Detail dan Peluang Bisnismu

Selain produk dan layanan, kamu juga perlu menjelaskan mengenai detail dan peluang bisnismu. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan mengenai detail bisnismu, meliputi target pasar, strategi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan, kompetitor bisnis, hingga berapa banyak modal yang dibutuhkan agar bisnis tetap berjalan.

Presentasikan dengan Sebaik Mungkin

Seluruh persiapan yang sudah kamu lakuka secara matang tentu akan sia-sia jika kamu tidak dapat mempresentasikannya dengan baik. Maka dari itu, sebelum melakukan presentasi, jangan lupa untuk mencatat waktunya. Agar lebih efektif, kamu bisa membaginya menjadi beberapa poin sehingga presentasimu tidak akan terkesan terburu-buru.

Nah, demikian penjelasan mengenai pitching yang telah dirangkum oleh Daily Social. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pitching merupakan kegiatan mempresentasikan ide bisnis kepada berbagai pihak, terutama calon konsumen dan investor.

Enterprise Singapore dan Dukungannya untuk Startup di Asia Tenggara

Singapura selama ini dijadikan hub untuk ekosistem startup regional. Untuk memberikan kontribusi dan dukungan lebih kepada ekosistem startup, Enterprise Singapore menggelar SWITCH 2022. Yakni sebuah rangkaian acara pameran, konferensi, hingga networking antar penggiat startup dan stakeholder pendukungnya. Enterprise Singapore adalah agensi dari pemerintah Singapura yang didanai oleh Kementerian Perdagangan dan Industri setempat.

Rangkaian acara SWITCH tersebut  ditutup dengan SLINGSHOT, merupakan kompetisi pitching yang memberi startup platform internasional untuk memperkenalkan dirinya kepada perusahaan, veteran industri, dan investor; dengan harapan terbentuknya kolaborasi mutual.

Perluas ekosistem startup

Tugas utama Enterprise Singapore pada dasarnya menjadi enabler ekosistem startup dengan memastikan bisa melahirkan generasi founder baru dengan lancar sampai melakukan proses scale-up. Selain melayani pasar global, para startup tersebut diharapkan bisa go-global.

“Berbeda dengan kegiatan serupa lainnya, SWITCH bertindak seperti umbrella brand. Dan SLINGSHOT menjadi crown jewel yang merupakan global startup pitching competition,” kata Assistant CEO Enterprise Singapore Edwin Chow.

Terdapat sekitar peserta dari 90 negara yang bergabung dalam gelaran acara SWITCH 2022. Acara ini juga menampilkan lebih dari 350 pembicara dan lebih dari 300 peserta pameran dari penelitian global, investor, dan komunitas startup. Untuk komunitas startup Indonesia sendiri turut bergabung dalam kegiatan tersebut East Ventures yang memperkenalkan beberapa portofolio mereka.

Value proposition yang kami tawarkan adalah di Singapura semua startup dari berbagai negara bisa bertemu dan menemukan partner, investor, bahkan talenta,” kata Edwin.

Untuk pertama kalinya, SWITCH 2022 menampilkan tujuh mitra teknologi regional untuk membangun sinergi di seluruh ekosistem inovasi. Tema yang dibahas dalam acara ini di antaranya adalah inovasi keberlanjutan dan pembangunan perkotaan, teknologi ritel, dan kepercayaan digital.

Disinggung seperti apa potensi startup Indonesia di mata Enterprise Singapore, Edwin mengungkapkan dirinya sangat tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh startup asal Indonesia. Dirinya telah bertemu dengan beberapa pendiri startup yang memiliki potensi untuk tumbuh secara positif, salah satunya adalah pendiri lulusan dari ITB.

“Yang mengejutkan bagi kami adalah mereka yaitu pendiri startup asal Indonesia sudah mengetahui Enterprise Singapore dan apa yang sudah kami lakukan selama ini,” kata Edwin.

Indonesia pasar terbesar di Asia Tenggara

Dalam kesempatan tersebut Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong turut menyampaikan apreasiasinya kepada komunitas startup dan pihak pendukung lainnya yang telah hadir dalam gelaran acara SWITCH 2022. Menurutnya akan menjadi lebih baik lagi bagi ekosistem startup Singapura jika memiliki kerja sama strategis dengan pihak terkait.

Sebagai negara yang memiliki pendidikan berkualitas, sumber daya bahkan peluang untuk membangun bisnis secara global, Singapura dinilai menjadi tempat yang tepat bagi komunitas startup di Asia Tenggara untuk berkumpul dan melakukan kolaborasi bersama.

“Dalam waktu dua tahun terakhir penuh tantangan dan sekarang sudah mulai banyak negara yang membuka diri dan kegiatan dan traveling sudah kembali normal. Singapura pun ingin melakukan engagement dengan negara lainnya untuk bisa membuat ekonomi berkembang. Industri startup menjadi hal yang penting, terutama dalam area digital ekonomi, kami ingin mencari inovasi dan solusi baru untuk memecahkan semua tantangan.”

Ditambahkan olehnya acara SWITCH 2022 menjadi platform yang baik untuk kalangan korporasi dan bisnis datang bersama melakukan kolaborasi untuk mengembangkan peluang baru, bukan hanya di Singapura tapi juga di regional. Tujuannya adalah untuk menciptakan inovasi baru dan solusi digital.

Indonesia sebagai negara yang menjadi target pasar bagi startup asing untuk melancarkan bisnisnya termasuk Singapura, selama ini sudah dikenal sebagai pasar yang bisa membuktikan, apakah model bisnis dan layanan yang ditawarkan oleh startup dari berbagai negara bisa berjalan sukses atau tidak.

Menurut Gan Kim Yong, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat besar di Asia Tenggara. Jika startup bisa sukses di Indonesia, dipastikan akan bisa melancarkan bisnis di negara lainnya termasuk Singapura. Namun demikian dirinya menegaskan, semua tentunya tergantung dari bisnis yang ditawarkan. Beberapa bisnis mungkin lebih mudah untuk tumbuh secara positif di negara lain, di pasar yang lebih kecil atau pasar yang memang sudah ditargetkan.

“Menurut saya ada cara berbeda yang bisa dilihat, bagi startup biasanya untuk pilot project lebih mudah untuk di eksekusi, di jalankan dan di akses. Khusus untuk Indonesia saya melihat potensi besar ada di green energy, termasuk di dalamnya renewable energy, solar, hydro dan lainnya.”

Untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Singapura, telah dibangun data center di Nongsa Digital Park Batam. Dilansir dari Kompas.id, perusahaan asal Singapura, Data Center First, membangun pusat data berkapasitas 30 megawatt di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Investasi tahap pertama proyek yang diberi nama Nongsa One itu bernilai $40 juta atau sekitar Rp560 miliar. Hal itu diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mempercepat transformasi digital Indonesia.

Data center tersebut kami lancarkan untuk membangun kerja sama strategis antara Singapura dengan Indonesia. Harapannya dapat membantu kami untuk mengembangkan bisnis demikian juga untuk Indonesia, jadi win win solution.”

Tiga Startup Indonesia Siap Berkompetisi di Final StartCon di Australia

Tiga startup Indonesia akan maju ke babak final dalam kompetisi StartCon “Pitch for $1 Million” di Sydney, Australia. Mereka adalah Halal Local, DuitHape, dan Kerjaku. Ketiganya terpilih pasca memenangkan sesi pitching yang diadakan oleh UnionSPACE di FintechSPACE 26 Oktober lalu.

Sebagai pemenang Regional Final di Jakarta, Halal Local, DuitHape dan Kerjaku akan berangkat ke Sydney untuk mengikuti Grand Final Asia Pasifik pada 31 November – 1 Desember 2018. Dibantu dukungan dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia, mereka akan beradu ide dengan puluhan finalis lainnya se-Asia-Pasifik.

Di Regional Final, juri terdiri dari Stefanus Suharjono (Operation and Investment Manager GK – Plug n Play) dan Andreas Surya (VP of Investment Kejora Ventures).

“UnionSPACE mendukung penuh tumbuhnya ide-ide brilian dari pemuda Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengadakan acara ini. Selain itu juga dengan menyediakan sarana coworking space di berbagai lokasi di Indonesia dan Asia Tenggara sebagai landing pad bagi startup Indonesia bisa lebih cepat go-internasional,” sambut CEO UnionSPACE, Albert Goh.

Halal Local mendapatkan nilai tertinggi dalam sesi tersebut. Tim Halal Local mengembangkan aplikasi mobile yang memudahkan pelancong muslim untuk mendapatkan berbagai informasi seperti jadwal sholat, arah kiblat, dan informasi bahan makanan halal. Aplikasi juga bisa digunakan oleh pengguna untuk memeriksa istilah kimia kandungan makanan kemasan atau yang berbahasa asing.

Selanjutnya, peringkat kedua ada DuitHape. DuitHape merupakan aplikasi pembayaran yang ditargetkan untuk masyarakat yang belum memiliki rekening bank. Uniknya, meski aplikasi ini didasari semangat amal, secara bisnis tetaplah mendapatkan profit sehingga program yang menjangkau rakyat pedalaman ini bisa bertahan.

Aplikasi Kerjaku menempati peringkat ketiga. Aplikasi ini membantu menjodohkan penyedia lapangan kerja dengan pencari kerja di level buruh (blue collar) dan pelayanan (pink collar). Algoritma Kerjaku memungkinkan kecocokan persyaratan spesifik mulai dari karakter hingga lokasi sehingga mempermudah personalia dan juga mempertinggi kans pencari kerja untuk segera mendapatkan kesempatan panggilan.

StartCon merupakan acara startup tahunan Australia, dan kali ini bekerja sama dengan venture capital asal Australia, Right Click Capital, untuk mengadakan Pitch for $1 Million bagi startup di Asia Pacific. Pitch for $1 Million adalah kompetisi di mana startup dari 14 kota di Asia Pasifik memperebutkan dana investasi sebesar 1 juta dolar Australia.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner StartCon

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

INDODAX dan Tokenomy Akan Selenggarakan Acara Komunitas Perdananya

Melihat ketertarikan masyarakat yang semakin tinggi dengan blockchain dan cryptocurrency, INDODAX dan Tokenomy akan mengadakan pertemuan komunitas perdananya. Bertajuk “Block Community”, acara ini akan mengumpulkan praktisi dan komunitas yang mengembangkan solusi berbasis blockchain di Indonesia. Nantinya di acara tersebut juga akan diadakan sesi keynote dari berbagai pemateri, memaparkan inovasi blockchain yang sudah berjalan sejauh ini di Indonesia.

Acara komunitas tersebut akan diadakan di The Kasablanka (Curacao Room), pada tanggal 22 September 2018 nanti. Dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga selesai. Beberapa pemateri yang akan hadir termasuk Oscar Darmawan (CEO INDODAX), Christian Hsieh (CEO Tokenomy), Aria Rajasa (Product Head PlayGame.com), Regi Wahyu (CEO Hara) dan masih banyak lagi.

Selain itu dalam acara ini juga akan diselenggarakan diskusi panel dan sesi pitching untuk beberapa startup yang tengah melakukan ICO (Initial Coin Offering). Harapannya dengan menghadirkan sinergi bersama komunitas, perkembangan blockchain di Indonesia akan terus bertumbuh positif.

Saat ini pendaftaran ke acara masih dibuka. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman resminya melalui https://www.eventevent.com/event/2589.

Disclosure: DailySocial adalah media partner Block Community

Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk “Pitching”

Sama seperti bisnis lainnya, startup juga perlu “dijual”. Artinya di sini diperkenalkan atau ditawarkan ke banyak orang. Tidak hanya dalam konteks pelanggan, tetapi juga diperkenalkan ke investor hingga ke pemilik bisnis lain demi membuka kesempatan lebih besar, mendapat dukungan investor hingga mendapat partner baru. Untuk menawarkan startup, atau sering disebut dengan istilah pitching, butuh beberapa hal yang disiapkan dan diperhitungkan. Demi meninggalkan kesan yang baik dan tidak mudah dilupakan.

Kesalahan-kesalahan dalam melakukan pitching

Sebelum membahas apa yang bisa dilakukan akan sukses melakukan pitching, hal pertama yang harus diketahui adalah kesalahan-kesalahan yang bisa saja terjadi saat proses pitching. Dalam hal ini, pitching presentasi resmi di depan investor atau mencoba mengenalkan bisnis di depan orang-orang dalam sesi networking.

Pertama, tidak memiliki susunan cerita yang baik dalam mengenalkan bisnis. Cerita adalah bagian penting dari pengenalan bisnis kepada orang lain. Untuk bisa membuat orang lain mendengarkan penjelasan mengenai bisnis yang tengah dibangun usahakan gunakan struktur cerita yang runtut. Anda bisa belajar mengenai teknik bercerita yang baik.

Dalam beberapa kesempatan, seperti presentasi di depan para investor, waktu yang diberikan sangat terbatas. Di dalam kondisi ini Anda harus menyusun cerita atau presentasi dengan tepat, kurangi mana yang tidak terlalu penting dan kuatkan di bagian-bagian yang menjadi kekuatan bisnis Anda. Memperhatikan pemilihan kata juga menjadi salah satu cara baik untuk membuat pendengar betah .

Kedua, lakukan riset dengan cukup mendalam. Riset yang dimaksud adalah riset secara keseluruhan. Baik riset mengenai bisnis dan hal-hal terkait lainnya maupun riset mengenai calon pendengar.

Jika Anda berniat memperkenalkan startup Anda di komunitas melalui acara di event-event berarti Anda perlu menyiapkan kalimat-kalimat santai yang bisa membuat lawan bicara tertarik tetapi paham dengan apa yang Anda tawarkan atau ceritakan. Lain lagi jika Anda pitching dengan investor. Untuk kesempatan ini usahakan Anda melakukan riset yang mendalam soal data. Semakin dalam Anda memahami bisnis dan permasalahan yang coba Anda hadapi kemungkinan investor terkesan akan lebih besar.

Kesalahan ketiga adalah kurangnya latihan. Di dalam hal apa pun latihan sangat diperlukan. Selain untuk menguji materi presentasi latihan juga bisa bermanfaat untuk melatih kebiasaan berbicara di depan orang. Sesuatu yang biasanya tidak dimiliki mereka yang memiliki sifat introvert.

Apa saja yang bisa dipersiapkan

Yang harus dipersiapkan pertama kali jelas adalah data atau bahan presentasi jika diperlukan. Data digunakan sebagai penunjang Anda menjelaskan kepada lawan bicara mengenai persoalan dan potensi bisnis yang Anda kembangkan. Jika tujuan presentasi Anda untuk mencari tim atau co-founder ceritakan juga mengenai posisi Anda yang sedang membangun tim. Sedang untuk presentasi, pastikan Anda membuat presentasi yang padat, jelas dan terstruktur. Dengan penulisan yang baik dan jumlah yang tidak terlalu banyak akan mengurangi potensi membosankan. Ini memudahkan Anda menjabarkan bisnis Anda di depan para pendengar.

Selanjutnya datang dengan semangat dan percaya diri. Materi yang baik namun tidak diimbangi dengan pembawaan yang baik juga berakibat buruk pada saat proses presentasi atau dalam pembicaraan. Karena tujuannya adalah mengenalkan bisnis yang sedang dibangun dan berharap ada ketertarikan dari lawan bicara, usahakan lakukan presentasi dengan semangat dan percaya diri. Tunjukkan bahwa Anda percaya sepenuhnya dengan apa yang sedang Anda kerjakan, karena energi positif biasanya menular. Sekali lagi, hal ini bisa mengatasi rasa kebosanan pendengar.

Apa yang harus ada dalam pemaparan bisnis

Ada banyak cara dalam mengenalkan bisnis. Ada banyak pula strategi menyusun presentasi untuk pitching. Berikut beberapa yang hal yang bisa Anda masukkan atau tambahkan dalam presentasi bisnis Anda.

  • Visi & Misi
  • Masalah
  • Target dan peluang
  • Solusi yang ditawarkan
  • Traksi
  • Anggota tim
  • Rencana pemasaran
  • Demo

Enam poin di atas mungkin bukan keharusan, tapi akan sangat membantu jika Anda sedang mempersiapkan presentasi. Terkadang mencantumkan exit strategy dan menyebut sejumlah nama partner juga bisa membantu Anda menambah “nilai jual“.


Sumber: Bplans, Forbes, Entreprenuer

Lima Ungkapan yang Wajib Dihindari Pendiri Startup Saat Pitching

Kegiatan pitching atau presentasi dihadapan investor merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh pemilik startup, saat mulai berniat untuk melakukan penggalangan dana. Selain pitch deck yang menarik, wawasan yang cukup dari pemilik startup dan tentunya produk yang baik, ada beberapa hal yang wajib dicermati oleh pemilik startup saat melakukan pitching.

Artikel berikut ini akan membahas 5 ungkapan yang wajib dihindari saat melakukan pitching di hadapan investor.

Kami akan mengalahkan Google, Facebook atau Amazon

Tidak dapat dipungkiri perusahaan ternama seperti Google, Facebook dan Amazon telah menjadi main player saat ini untuk masing-masing industri. Menjadi hal yang terlalu berlebihan ketika Anda pemilik startup menyatakan ungkapan tersebut saat melakukan pitching. Idealnya sampaikan informasi yang jelas dan masuk akal saat Anda mulai memperkenalkan produk atau layanan kepada investor.

Kami ingin menjadi layanan seperti Airbnb untuk target pasar tertentu

Ide bisnis yang memiliki potensi untuk berkembang adalah ide bisnis yang original dan belum pernah diterapkan oleh perusahaan lain. Untuk itu temukan inovasi, model bisnis baru yang memiliki potensi, dan hindari membuat produk atau layanan serupa yang telah hadir sebelumnya. Memposisikan startup Anda dengan perusahaan yang lebih dahulu hadir dan telah memiliki nama besar, akan mempengaruhi keputusan investor memberikan pendanaan kepada startup Anda.

Kami memiliki “exit Strategy

Saat startup Anda baru saja melakukan pertemuan dengan investor untuk mendapatkan pendanaan, hindari untuk mengungkapkan exit strategy dihadapan investor. Hal ini akan memberikan kesan bahwa Anda sebagai pemilik tidak memiliki cukup banyak rencana dan inovasi, dengan langsung menyampaikan strategi exit saat mencari pendanaan.

Kami memiliki teknologi yang fantastis

Saat melakukan pitching masih banyak pemilik startup yang menyampaikan teknologi terkini untuk layanan atau produk yang bakal diluncurkan. Idealnya saat pitching berlangsung, sampaikan bagaimana startup Anda bisa memberikan solusi terhadap masalah yang kerap ditemui oleh masyarakat saat ini. Teknologi bukanlah menjadi pusat perhatian diawal proses pitching dilakukan, namun lebih kepada model bisnis, rencana monetisasi dan target pengguna.

Kami memiliki lebih dari satu Founder dan co-CEO

Meskipun masih jarang terjadi adanya lebih dari satu Founder dan co-CEO dalam sebuah startup saat ini, namun disarankan jika memang Anda membangun startup bersama dengan teman baiknya tentukan siapa saja Founder dan tetapkan satu CEO saja. Hal tersebut bisa membantu jalannya startup lebih efisien dan menghindari terlalu banyak pimpinan dalam startup.

Terapkan 5 Hal Berikut Saat “Pitching” Jika Ingin Dilirik Investor

Hingga kini melakukan penggalangan dana masih menjadi kegiatan yang paling berat dan harus dilalui oleh startup. Pendekatan dengan venture capital, memperluas jaringan dengan investor hingga mempromosikan ide bisnis yang ada, menjadi salah satu kegiatan wajib oleh pemilik startup.  Meskipun melelahkan dan cenderung berakhir gagal, proses pitching hingga presentasi di hadapan investor, merupakan proses yang paling banyak dilakukan di awal untuk startup baru.

Artikel berikut akan memberikan informasi seputar hal-hal yang perlu dicermati dan dipersiapkan, ketika startup bersiap melakukan penggalangan dana kepada investor.

Percaya diri dengan produk / layanan

Salah satu hal yang menjadi sorotan dari investor adalah, ketika pemilik startup mampu memberikan penjelasan yang detil tentang ide bisnis dengan rasa percaya diri. Tidak ada salahnya untuk bersikap sedikit arrogant atau tinggi hati, selama Anda bisa meyakinkan kepada investor bahwa produk atau layanan yang dimiliki memiliki potensi untuk berkembang dan menghasilkan pendapatan.

Eksekusi

Ide bisnis yang cerdas akan berakhir dengan sukses jika dibarengi dengan eksekusi yang tepat. Intinya adalah jika tidak diterapkan eksekusi dengan baik, ide yang menurut Anda brilian akan menjadi sia-sia. Untuk itu pastikan langkah atau tahap yang akan Anda lalui tepat adanya, ketika melakukan pitching kepada calon investor.

Jalankan bisnis secara bootstrap

Sudah banyak startup baru yang menjalankan bisnis dengan cara bootstrap, ternyata cara ini sangat disarankan oleh investor. Dengan demikian Anda memiliki cukup waktu untuk mengembangkan dan memiliki secara penuh bisnis hingga royalty produk dan layanan Anda. Saat startup masih menjalankan bisnis secara bootstrap, temukan juga anggota tim yang handal dan bisa diandalkan.

Cerita startup

Perihal lain yang juga menjadi perhatian dari para investor adalah, cerita atau latar belakang yang jelas dan lengkap dari pemilik startup, terkait dengan alasan didirikannya startup. Jawaban yang jujur dan masuk akal, akan langsung diingat oleh investor. Untuk itu buatlah cerita yang menarik, singkat dan jelas, tentang latar belakang startup Anda.

Produk yang disukai pengguna

Akan menjadi nilai tambah jika pemilik startup mampu memberikan bukti, testimoni atau prestasi yang didapatkan dari target pengguna hingga pelanggan setia saat ini. Dengan demikian investor bisa melihat, produk atau layanan yang Anda tawarkan berfungsi dengan baik dan pastinya dibutuhkan oleh pengguna.

Innovfest Unbound 2017 Ingin Pertemukan Inovator Digital dengan Korporasi dan Investor Dunia

Innovfest Unbound 2017 merupakan sebuah pagelaran yang mencoba menghubungkan antara brand/korporasi dengan inovator teknologi yang bersifat “disruptive“, dalam hal ini startup digital. Adanya festival yang akan dilaksanakan selama dua hari di Marina Bay Sands Singapura pada 3-4 Mei 2017 ini diharapkan mampu menjembatani antara inovator dan korporasi sehingga terbentuk sinergi yang saling membangun.

Setidaknya ada 4 elemen yang akan dipertemukan dalam acara ini, selain pelaku startup digital dan korporasi, elemen dari pemerintahan dan investor global pun juga akan hadir. Ajang ini turut digadang-gadang sebagai kesempatan bagi invoasi di Asia bertemu dengan rekanan potensial dari seluruh dunia, karena sebanyak 8000 peserta di berbagai kalangan ditargetkan hadir di acara ini.

Korporasi yang dipastikan hadir termasuk Google, Microsoft, Facebook, intel, Samsung, Audi, Unversal, P&G, Amazon, dan lain sebagainya. Sedangkan di jajaran investor akan hadir Sequoia, Vertex, Rocket Internet, CGV Capital, Intel Capital dan Unilever Ventures.

demografi peserta

Terdapat beberapa agenda yang akan dihadirkan dalam festival dua hari ini, pertama adalah forum diskusi dengan beragam materi. Beberapa penelis yang akan menyampaikan materi termasuk Co-Founder Eventbrite, Managing Director Spotify, Chief Creative Officer Samsung, VP Media Unilever dan lain sebagainya. Selain itu akan ada forum ekslusif bagi para founder startup dan investor, termasuk di dalamnya acara speed dating dan pitching.

Turut dihadirkan juga startup bazaar bagi para pelaku startup yang ingin memamerkan karyanya. Dan ada pula hackathon dan innovation challenge sebagai perlombaan yang dihelat. Acara ini dihelat oleh NUS Enterprise, sebagai bagian dari National University of Singapore bekerja sama dengan Unbound.

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran acara ini dapat melalui situs resminya di https://unbound.live.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Innovfest Unbound 2017 Singapura.

Tips Melakukan Presentasi di Depan Investor

Persiapan utama yang harus dilakukan dari jauh-jauh hari sebelum seorang founder melakukan pitching ke calon investor adalah mempersiapkan presentasi penjualan. Sebab pada tahapan ini bisa jadi penentu dari kegiatan penggalangan dana tersebut, apakah layak mendapat investasi atau tidak.

Sebenarnya bentuk presentasi penjualan sederhana, hanya menggunakan PowerPoint, Keynote atau aplikasi sejenis, dan berisi rangkuman singkat dari bisnis yang sedang Anda jalani untuk disampaikan ke audiens. Tapi tidak sembarang informasi harus Anda cantumkan ke dalam poin-poin dalam slide tersebut, bentuknya pun tidak bisa hanya tulisan saja atau gambar saja.

Untuk membantu Anda dalam membuat presentasi penjualan yang dapat menggiring bisnis Anda dapat pendanaan, Immad Akhund selaku CEO dan Co-Founder HeyZap, perusahaan platform distribusi game sosial untuk Facebook, menyampaikan bahwa ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan.

Menurut Akhund, ada dua aspek utama saat pitching di hadapan calon investor, yakni percaya diri dan menyampaikan cerita yang kuat dan konsisten. Namun ada hal lain yang penting untuk diperhatikan. Untuk lebih jelasnya, berikut rangkumannya:

Percaya diri

Anda harus tegas bahwa sedang melakukan hal yang besar bagi investor potensial. Anda tidak meminta uang dari mereka. Malah sebaliknya, Anda membantu mereka menghasilkan uang baru. Pernyataan ini mungkin tampak berani, tetapi jika Anda tidak percaya dengan produk sendiri akan berpengaruh ke investor. Presentasi ini adalah langkah utama untuk menyampaikan visi ide ke mereka.

Buat cerita

Menyampaikan cerita adalah bagian terpenting saat presentasi. Anda harus menceritakan siapa diri Anda dan bagaimana ide Anda bisa mengubah dunia. Setiap slide presentasi harus mendukung isi cerita Anda. Menurut Akhund, cerita itu adalah tulang punggung dari ide, sebab membantu dalam membiasakan diri dengan konsep baru dan menciptakan arah cerita hingga akhir slide.

Atur struktur

Presentasi penjualan umumnya tidak lebih dari enam hingga sepuluh slide, dengan tiga sampai lima poin penting per halaman. Serta dikombinasikan dengan banyak gambar dan beberapa grafik. Bentuk slide harus sederhana dan Anda harus secara lisan menyampaikan seluruh hal tersebut.

Latih terus-menerus

Membuat slide presentasi, sambung Akhund, butuh waktu sekitar satu sampai dua hari. Sebaiknya Anda jangan terjebak untuk cepat puas pada versi pertama slide, Anda butuh beberapa versi slide. Perlu diketahui, HeyZap memiliki enam versi slide sebelum menemui calon investor mereka.

Setelah draft versi pertama selesai, coba Anda minta masukan dari rekan bisnis. Berlatih presentasi di hadapan orang yang Anda kenal, niscaya akan membantu Anda jadi lebih rileks dan respons mereka harus memberitahu bahwa ide Anda layak masuk ke reality show Shark Tank.

Tidak semua masukan harus Anda terima, sebaiknya pilah-pilah kembali. Hindari kesalahan umum yang biasa terjadi dan pikirkan cara memperbaikinya. Kemudian, buat lampiran untuk mengantisipasi pertanyaan yang biasanya muncul.

Hafalkan pitch

Sebelum merencanakan pertemuan dengan calon investor, Anda harus menyiapkan alur presentasi dan menghafalkannya. Ingat setiap kali pertanyaan di ucapkan oleh investor, harus Anda arahkan jawabannya dengan menunjukkan slide yang relevan dan kembali menjelaskan dengan cerita yang sebelumnya sudah Anda katakan.

Edukasi Komunikasi Startup dan Investor Jadi Fokus Puncak Startup Pitch Day BEKRAF

Pada akhir pekan lalu, selama 3 hari, dimulai pada tanggal 5 November 2016, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bekerja sama dengan Kinara Indonesia mengadakan program puncak Startup Pitch Day. Dalam acara ini hadir 24 startup yang disaring dari 5 kota, meliputi kota Medan, Depok, Malang, Bandung dan Denpasar. Penyaringan startup dari 5 kota itu sendiri sudah berjalan sejak dua bulan lalu. Turut hadir pula sekurangnya 14 investor yang terdiri dari venture capital, angel investor dan juga perkumpulan filantropi Indonesia.

Rangkaian acara Pitch Day tersebut memang memfokuskan pada edukasi untuk membekali kemampuan pitching terhadap startup di tahap early stage (BEKRAF menyebutnya dengan cockroach startup). Disampaikan Fajar Anugerah, Senior. Partner Kinara Indonesia, salah satu hal yang ingin diraih dari acara ini adalah kemampuan founder untuk mengkomunikasikan berbagai aspek di startupnya kepada investor. Selama ini komunikasi adalah kendala yang paling krusial. Selain itu pematangan aspek teknis seperti model bisnis dan tatanan finansial turut menjadi bagian dalam kerangka workshop.

Dimulai dengan workshop terpadu, dipraktikkan langsung dengan investor

Semua startup yang tergabung memang benar-benar masih di tahap baru. Hal ini senada dengan program BEKUP (BEKRAF for Pre-Startup) yang memfokuskan pada edukasi pengembangan startup di fase awal. Rangkaian acara ini menyajikan materi terpadu untuk para founder startup, meliputi manajemen finansial, memahami perjanjian investasi, perlindungan HKI dan kiat mendesain serta penyampaian sebuah pitch deck kepada investor.

Selama dua hari materi workshop dijejalkan pada para peserta. Dan di hari terakhir, para peserta ditantang untuk melakukan pitching selama 3 menit bergantian dengan 14 investor yang dihadirkan. Acara ini memang tidak menargetkan adanya investasi yang dikucurkan, bukan yang utama, karena misinya terletak pada edukasi.

Deputi Akses Permodalan BEKRAF Fadjar Hutomo mengatakan:

“…usaha kreatif (dalam hal ini startup) berkembang begitu pesat. Namun, diakui banyak dari pendiri usaha tersebut masih sangat muda, dan sebagian besar belum memiliki pengetahuan lebih untuk mengembangkan bisnis serta menggaet investor. Menurut kami, di sinilah tanggung jawab BEKRAF harus dijalankan. Acara ini diselenggarakan bukan sebagai ajang bersaing antar startup, tetapi sebagai kesempatan belajar bagi mereka agar semakin mumpuni dalam mengembangkan bisnis.”

Harapan utama dari penyelenggaraan acara ini adalah berkembangnya ekosistem permodalan bagi para startup, terutama dari permodalan non-perbankan, serta menghubungkan pemilik industri kreatif lokal dengan jajaran investor yang lebih luas.

Startup dengan pendanaan atau bootstrapping

Di sela-sela acara, Fajar menyampaikan ketika dihadapkan pada realitas saat ini dalam kaitannya dengan cara startup berkembang, maka pilihannya ada model bootstrapping atau akselerasi melalui pendanaan. Menariknya dari startup yang kian heterogen di Indonesia, polanya tidak bisa disama-ratakan. Menurut Fajar, ini akan sangat bergantung pada apa yang dikerjakan oleh startup tersebut.

“Dari sudut pandang saya sebagai bagian dari investor, jalan scale-up startup masing-masing berbeda. Ada startup dengan produk yang bisa langsung menghasilkan keuntungan, karena sejak awal bisnisnya sudah menekankan ekonomi transaksional (menghasilkan untung). Ada pula yang perlu pendanaan untuk bisa melakukan scale-up, contohnya startup pengembang produk kesehatan atau yang lebih mengarah ke riset mendalam.”

Tren startup Indonesia yang perlu diperbaiki

Menurut Fajar, berbagai macam hal perlu untuk ditanamkan sejak awal di startup-startup baru di Indonesia saat ini. Trennya ada dua hal, terkait dengan networking dan dedikasi. Disampaikan bahwa perbedaan startup dengan UMKM pada umumnya adalah pada mode berpikir cepat. Startup terbiasa dengan dinamika yang sangat cepat, dan digitalisasi membuat bisa berlari untuk mengimbangi, karena sekarang eranya sudah “online” tanpa batas.

Networking ialah tentang kemauan para founder atau punggawa startup untuk lebih banyak bertemu calon pengguna dan rekanan strategis. Tak cukup hanya berfokus pada produk, karena mendengarkan umpan balik kadang memberikan bermacam insight yang sebelumnya tidak terpikirkan saat perancangan produk. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi bisnis oleh founder startup baru menjadi salah satu isu yang ingin dibenahi oleh BEKRAF.

Berikutnya adalah soal dedikasi. Dibangun secara mandiri, tak jarang startup justru ditaruh pada opsi ke sekian dalam rutinitas bekerja harian. Banyak para founder startup yang bekerja paruh waktu untuk startupnya. Desakan pendapatan umumnya jadi alasan. Padahal, menurut Fajar, dedikasi full-time untuk membangun startup menjadi hal yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan startup itu sendiri. Totalitas menjadi kuncinya.