Izin.co.id Luncurkan Fitur “Tracking System”, Mudahkan Bisnis Pantau Proses Perizinan

Setelah menjalankan bisnis sejak tahun 2012, Izin.co.id sebagai startup yang bergerak dibidang jasa perizinan pendirian usaha seperti PT, CV/Firma, dan PMA; meluncurkan fitur Tracking System. Melalui aplikasinya, kini semua informasi terbaru mengenai perkembangan proses perizinan akan terkirim langsung ke akun WhatsApp dan e-mail milik pengguna. Sementara untuk berkas softcopy perizinan bisa langsung diunduh dengan security password.

Founder Izin.co.id Erwin Soerjadi mengungkapkan, selain membantu mengedukasi dan menyosialisasikan pemilik usaha tentang legalitas yang benar, perusahaannya juga menyediakan sistem agar pengusaha dapat dengan mudah mengecek dan terus memperbarui status pengajuan mereka.

“Bagi pengusaha yang baru mulai, banyak aspek bisnis lain yang harus dipikirkan secara matang. Sebagai info, Tracking System kami adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Belum ada perusahaan jasa perizinan lain yang menggunakan sistem ini,” tambah Erwin.

Rencana ekspansi wilayah layanan

Izin.co.id adalah bagian dari vOffice Group, yang didirikan oleh Erwin Soerjadi, Albert Goh, dan Yuki Tukiaty. Memanfaatkan 30 lokasi virtual office, pemilik usaha bisa memanfaatkan jasa perizinan dan pendirian perusahaan melalui aplikasi. Perusahaan juga bisa membantu pengusaha yang belum memiliki tempat untuk domisili perusahaan, menggunakan Kantor Virtual dan Kantor Sewa.

Untuk memudahkan pengguna, di platform telah disediakan pilihan pembayaran menggunakan bank transfer. Ke depannya akan dihadirkan pula pilihan pembayaran berlangganan per bulan. Untuk biaya layanan dan jasa yang diberikan, Izin.co.id menawarkan harga mulai dari Rp3 juta hingga Rp15 juta.

Hingga kini Izin.co.id sudah membantu lebih dari 4 ribu klien untuk mendirikan perusahaannya di Indonesia. Cakupan wilayah pengurusan perizinan baru di seputar Jakarta, Bekasi, dan Surabaya.

“Ke depan Izin.co.id akan hadir juga di Bandung dan Medan. Kami juga berencana untuk hadir di setiap kota besar di Indonesia pada tahun 2021 untuk membantu pengusaha mendirikan bisnis dengan lebih mudah,” tutup Erwin.

Application Information Will Show Up Here

Tiga Startup Indonesia Siap Berkompetisi di Final StartCon di Australia

Tiga startup Indonesia akan maju ke babak final dalam kompetisi StartCon “Pitch for $1 Million” di Sydney, Australia. Mereka adalah Halal Local, DuitHape, dan Kerjaku. Ketiganya terpilih pasca memenangkan sesi pitching yang diadakan oleh UnionSPACE di FintechSPACE 26 Oktober lalu.

Sebagai pemenang Regional Final di Jakarta, Halal Local, DuitHape dan Kerjaku akan berangkat ke Sydney untuk mengikuti Grand Final Asia Pasifik pada 31 November – 1 Desember 2018. Dibantu dukungan dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia, mereka akan beradu ide dengan puluhan finalis lainnya se-Asia-Pasifik.

Di Regional Final, juri terdiri dari Stefanus Suharjono (Operation and Investment Manager GK – Plug n Play) dan Andreas Surya (VP of Investment Kejora Ventures).

“UnionSPACE mendukung penuh tumbuhnya ide-ide brilian dari pemuda Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengadakan acara ini. Selain itu juga dengan menyediakan sarana coworking space di berbagai lokasi di Indonesia dan Asia Tenggara sebagai landing pad bagi startup Indonesia bisa lebih cepat go-internasional,” sambut CEO UnionSPACE, Albert Goh.

Halal Local mendapatkan nilai tertinggi dalam sesi tersebut. Tim Halal Local mengembangkan aplikasi mobile yang memudahkan pelancong muslim untuk mendapatkan berbagai informasi seperti jadwal sholat, arah kiblat, dan informasi bahan makanan halal. Aplikasi juga bisa digunakan oleh pengguna untuk memeriksa istilah kimia kandungan makanan kemasan atau yang berbahasa asing.

Selanjutnya, peringkat kedua ada DuitHape. DuitHape merupakan aplikasi pembayaran yang ditargetkan untuk masyarakat yang belum memiliki rekening bank. Uniknya, meski aplikasi ini didasari semangat amal, secara bisnis tetaplah mendapatkan profit sehingga program yang menjangkau rakyat pedalaman ini bisa bertahan.

Aplikasi Kerjaku menempati peringkat ketiga. Aplikasi ini membantu menjodohkan penyedia lapangan kerja dengan pencari kerja di level buruh (blue collar) dan pelayanan (pink collar). Algoritma Kerjaku memungkinkan kecocokan persyaratan spesifik mulai dari karakter hingga lokasi sehingga mempermudah personalia dan juga mempertinggi kans pencari kerja untuk segera mendapatkan kesempatan panggilan.

StartCon merupakan acara startup tahunan Australia, dan kali ini bekerja sama dengan venture capital asal Australia, Right Click Capital, untuk mengadakan Pitch for $1 Million bagi startup di Asia Pacific. Pitch for $1 Million adalah kompetisi di mana startup dari 14 kota di Asia Pasifik memperebutkan dana investasi sebesar 1 juta dolar Australia.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner StartCon

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

FintechSPACE is Ready to Support Indonesia’s Fintech Startups

After launching its service in early 2018, UnionSpace coworking operator (previously Cre8) marked its presence by establishing FintechSPACE at Satrio Tower, Jakarta.

Consistent with the main mission, to provide a place for idea exchange on fintech policies and to implement new innovations and concept in fintech industry, FintechSPACE partners with fintech startups also financial institutions, such as DBS Bank, Midtrans, and Kejora VC, Gan Kapital, and Fenox.

The rapid growth of digital financial services along with massive interest from related parties leading fintech startups to have a unique landscape in Indonesia. Albert Goh, UnionSPACE’s CEO, mentioned that fintech startup has become an aggressive digital economy energy of Indonesia which capable to make a faster and easier transaction.

“The contribution is high, in addition, fintech has various innovations and technologies. Starts with peer-to-peer lending, payment system, cashless, Software as a Service (SaaS) and many more. This is a moment to continue acceleration and expansion of fintech business.”

Connecting startups with related parties

Aside from the coworking space in Satrio Tower, UnionSPACE has four other branches in Jakarta, includes the space in PIK Avenue, Metropolitan Tower, Barito Pacific Guesthouse, and also Harton Tower, with some other places in Bangkok, Manila, and Kuala Lumpur.

Some of the facilities are providing comprehensive business services, such as coworking space, private office, virtual office, corporate establishing, and many more. Currently, FintechSPACE occupies 3 floors and 55 suits that soon to be increased to 200 suites.

In supporting the startup community which targets are fintech services, FintechSPACE will hold some activities to support startup and fintech key players to develop, by connecting them with official partners as FintechSPACE commitment to make a contribution for Indonesia’s fintech development.

“FintechSPACE’s focus is to invite and serve some financial-based companies in Indonesia, to gather and facilitate the collaboration, also supporting Indonesia’s economy,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

FintechSPACE Siap Bantu Startup Fintech Indonesia

Setelah mengumumkan kehadirannya awal tahun 2018, operator coworking space UnionSpace (sebelumnya bernama Cre8) meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan mendirikan FintechSPACE di Satrio Tower, Jakarta.

Masih konsisten dengan misi utamanya, yaitu menyediakan wadah untuk bertukar pikiran merumuskan kebijakan-kebijakan fintech serta menerapkan gagasan dan konsep baru di bidang fintech, FintechSPACE menjalin kemitraan dengan startup layanan fintech hingga institusi keuangan seperti DBS Bank, Midtrans, serta venture capital Kejora VC, Gan Kapital dan Fenox.

Besarnya pertumbuhan layanan finansial keuangan digital serta minat yang cukup masif dari pihak terkait, menjadikan startup fintech memiliki lanskap yang terbilang unik di Indonesia. Menurut CEO UnionSPACE Albert Goh, perusahaan startup fintech disebut menjadi penggerak ekonomi digital Indonesia yang cukup agresif karena dapat mempercepat dan mempermudah transaksi.

“Kontribusinya tinggi, ditambah lagi, fintech itu punya inovasi dan teknologi yang beragam. Mulai dari peer-to-peer lending, payment system, cashless, Software as a Service (SaaS) dan masih banyak lagi. Ini jadi momentum untuk bisa terus mengakselerasi dan memperluas bisnis fintech.”

Menghubungkan startup dan pihak terkait

Selain coworking space yang terletak di Satrio Tower, UnionSPACE juga memiliki empat cabang lain di Jakarta, seperti di PIK Avenue, Metropolitan Tower, Wisma Barito Pacific, dan juga Harton Tower serta beberapa lokasi lain di Bangkok, Manila dan Kuala Lumpur.

Fasilitas yang disediakan di antaranya adalah, memberikan layanan bisnis menyeluruh seperti coworking space, ruang kantor pribadi, virtual office, pendirian PT dan masih banyak lagi. Saat ini total space yang dimiliki FintechSPACE sebesar 3 lantai dan tersedia 55 ruangan suites yang akan bertambah lagi menjadi 200 ruangan suites.

Untuk mendukung komunitas startup yang menyasar layanan fintech, nantinya FintechSPACE juga akan menggelar kegiatan-kegiatan yang mendukung para pelaku startup dan fintech key players untuk berkembang, dengan mendekatkan mereka bersama mitra resmi, sesuai dengan komitmen FintechSPACE memberikan kontribusi untuk kemajuan fintech di Indonesia.

“Fokus FintechSPACE ingin terus mengajak dan melayani beberapa pelopor perusahaan berbasis keuangan di Indonesia, agar bersama dapat membantu mempermudah kolaborasi dan turut membangun perekonomian Indonesia,” kata Albert.

Gaet Stone & Chalk Australia, UnionSpace Resmikan FintechSpace

Operator co-working space UnionSpace meresmikan kehadiran co-working khusus industri fintech, FintechSpace. Dalam kehadirannya, UnionSpace mengundang Stone & Chalk sebagai pakar co-working space khusus fintech asal Australia.

CEO UnionSpace Albert Goh mengatakan kerja sama antara dua penyedia co-working space besar ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para pelaku fintech di Indonesia dan Australia. Hal ini termasuk meningkatkan kualitas bisnis serta memperluas jangkauan perusahaan ke penjuru Asia Tenggara dan juga Australia.

“UnionSpace merasa perlu memperkuat fondasi fintech dalam negeri. Oleh karena itu kami menggandeng Stone & Chalk Australia untuk mendukung pertumbuhan dan kualitas bisnis fintech,” terang Albert, Jumat (23/2).

Bentuk dukungan yang akan diberikan untuk para penggunanya, sambung Albert, adalah pemberian akses untuk menggunakan co-working space di lokasi UnionSpace dan Stone & Chalk. Selain itu, pengguna juga akan mendapat kesempatan pitching di hadapan para pemain modal ventura atau pemodal lainnya yang sudah tergabung dalam jaringan keduanya.

Untuk para anggota Asosiasi Fintech Indonesia diberikan sejumlah hak istimewa apabila ingin bergabung dalam co-working space tersebut, misalnya potongan harga.

“Hal ini dimaksudkan agar semua anggota dapat membangun network di negara yang dikunjungi, serta mempelajari berbagai hal mengenai kewirausahaan dan fintech demi perkembangan bisnis yang dimiliki.”

Peluncuran ini juga turut dihadiri Menteri Perdagangan Australia The Hon. Niall Mark Blair MLC, Ketua BPP Hipmi Bidang Organisasi Dr Anggawira ST MM, Founding Partner Kejora Venture Andy Zain, dan Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Indonesia M Ajisatria Suleiman.

Andy Zain menuturkan Indonesia butuh jaringan yang terkoneksi dengan para ahli dari berbagai negara. Pasalnya, Indonesia adalah pasar terbesar namun sayangnya belum didukung oleh kualitas talenta yang memadai.

“Ini jadi hub [FintechSpace] untuk belajar tentang fintech. Jadi ketika ada pemain startup dari luar negeri yang ingin ke Indonesia, mereka bisa belajar di sini. Begitupun orang Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri, mereka bisa bertanya dengan orang-orang di sini.”

CEO Stone Chalk Alex Scandurra menambahkan kerja sama ini tentunya adalah solusi win win baik bagi pemain fintech di Indonesia maupun Australia. Pasalnya kedua negara bisa saling mengedukasi satu sama lain mengenai pasar dan regulasi yang berlaku. Dengan pemahaman yang dikuasai, tentunya akan memudahkan para pemain saat ingin ekspansi.

Sejatinya, FintechSpace bakal berlokasi di seluruh jaringan co-working space UnionSpace, namun terpusat di Satrio Tower (Jakarta). Saat ini, UnionSpace memiliki lima lokasi di Indonesia, yaitu PIK Tower, Metropolitan Tower, dan Telkom Landmark Tower, dan Wisma Barito Pacific.

UnionSpace dalam waktu dekat akan hadir ke luar Jakarta, seperti Bandung, Surabaya, dan Bali. Untuk skala regional, UnionSpace sudah ada di tiga lokasi di Filipina dan satu lokasi di Malaysia. Ke depannya mereka berencana berekspansi ke Thailand dan Vietnam.

Tiga Perusahaan Coworking Space Jakarta Bergabung!

Menjamurnya usaha coworking space di Indonesia ini menandakan ketartarikan akan masyarakat terhadap tren untuk membuat perusahaan startup dan juga munculnya freelancer-freelancer. Itulah manfaat dari coworking space adalah untuk menopang wirausaha-wirausaha yang ada di negeri ini dengan menyediakan alternatif berkantor yang lebih flexibel untuk perusahaan-perusahaan baru dan juga memberikan komunitas entrepreneurship dan support-support bisnis lainnya guna memberikan semangat dan bantuan terhadap perintis-perintis tersebut.

Berita yang menarik hari ini adalah diumumkannya penggabungan dari tiga coworking space Jakarta favorit, yaitu Conclave, Cre8, dan Freeware Spaces. Ketiga perusahaan ini merupakan beberapa pemain coworking space pertama di Indonesia. Conclave berdiri pada tahun 2015, Cre8 baru pada tahun 2016 (Tetapi brand VOffice sudah ada sejak 2013), dan Freeware Spaces sejak tahun 2013. Masing-masing mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga membuat proses merger ini terlihat menarik dan patut diikuti.

Apa sebenarnya alasan di balik ini semua? CEO & Founder dari Freeware Spaces, Aryo Ariotedjo menyebutkan bahwa dengan adanya isu WeWork (perusahaan coworking space terbesar dari Amerika Serikat), akan memasuki pasar Indonesia. Oleh sebab itu, ketiga perusahaan ini merasa bahwa ini merupakan kesempatan yang baik untuk menggabungkan menjadi kerajaan yang lebih besar lagi.

WhatsApp Image 2017-03-31 at 7.19.12 PM

Pada saat ini, merger ini menghasilkan suatu perusahaan coworking space baru yang memiliki 8 cabang yang berada di daerah2 strategis di Jakarta. Conclave mempunyai 2 cabang di daerah Wijaya & Gatot Subroto, Cre8 di Cilandak & Pantai Indah Kapuk dan juga ada 2 di Malaysia dan Filipina, dan Freeware Spaces ada 4 cabang di Ampera, Kemang, dan Sudirman Commercial & Business District atau SCBD (Energy Building & Equity Tower). Mereka berniat untuk membuka setidaknya 4-5 lokasi dalam tahun ini selama merger.

Aditya Hadiputra (Conclave), Albert Goh (Cre8 & Voffice), dan Aryo Ariotedjo (Freeware Spaces) mengungkapkan bahwa merger ini akan menghasilkan nama baru, USWORK, yang artinya “Kita Bekerja”.

“Pokoknya harus ada kata Work biar bagus untuk SEO mungkin,” ungkap mereka bertiga sambil tersenyum seru.

Mereka juga mengabarkan bahwa setelah merger ini ingin melakukan fund raising besar-besaran untuk mengalahkan WeWork di kawasan Asia Tenggara.