Kabarnya Sony Kesulitan Menekan Harga PlayStation 5

Bagi produsen console game, hanya memperoleh keuntungan kecil atau bahkan merugi dalam memasarkan produk bukanlah hal baru. Anda mungkin sempat mendengar soal ongkos produksi PlayStation 3 yang lebih mahal dari harga unitnya, lalu Sony juga tidak mendapatkan banyak laba dari penjualan PlayStation 4. Biasanya, profit baru perusahaan raih lewat software serta layanan premium seperti PlayStation Plus.

Berdasarkan laporan sejumlah narasumber kepada Bloomberg, kondisi yang Sony hadapi ketika memproduksi PlayStation 3 berpeluang akan terulang lagi di PlayStation 5. Sang console maker Jepang itu kabarnya sedang kesulitan menekan harga console next-gen mereka. Akibatnya, sejumlah fitur terpaksa ditiadakan. Dan boleh jadi inilah penyebab mengapa Sony belum mengumumkan harga PlayStation 5 dan menunggu hingga Microsoft menyingkap harga Xbox Series X.

Dari keterangan informan, biaya produksi PlayStation 5 mencapai US$ 450 per unit. Keadaan tersebut diakibatkan oleh faktor kelangkaan sejumlah komponen pendukung penting seperti DRAM dan memori flash NAND. Seandainya Sony tak mau merugi seperti di era PS3, maka mereka perlu menjual hardware next-gen  itu setidaknya di harga US$ 470. Menurut analis Damian Thong dari Macquarie Capital, angka ini memang terlihat kurang atraktif di mata konsumen.

Alasannya sederhana: konsumen akan membandingkannya PlayStation 5 dengan PS4 serta PS4 Pro. Harga yang lebih mahal dari console current-gen mengisyaratkan mahalnya material-material penyusun produk. Kondisi tersebut berpotensi mengurangi jumlah permintaan, apalagi sejauh ini judul-judul permainan terbesar (misalnya The Last of Us Part II dan Ghost of Tsushima) tetap akan hadir di PlayStation 4. Dan berkat dukungan backward compatibility, saya menduga fans malah tak akan buru-buru beralih ke PS5.

Sebagai perbandingan, PlayStation 4 dibanderol US$ 400 di momen peluncurannya dan kini varian standar bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang US$ 300 saja. Mengacu pada estimasi IHS Market, Sony memerlukan modal US$ 381 untuk menghasilkan satu unit PS4. Itu berarti meski tipis, masih ada keuntungan yang perusahaan dapatkan dari penjualan console.

DRAM dan NAND belakangan jadi sulit diperoleh karena bukan hanya produsen home console yang membutuhkannya. Perusahaan smartphone juga memerlukan komponen-komponen ini dalam memproduksi perangkat 5G, salah satu contohnya ialah Samsung yang baru saja mengungkap keluarga Galaxy S20. Smartphone-smartphone tersebut ditunjang oleh teknologi wireless generasi kelima serta RAM minimal 12GB (di kawasan Amerika Serikat).


Tentu saja bukan cuma Sony yang ‘dipaksa’ untuk memasarkan platform next-gen di harga tinggi. Analis Daniel Ahmad memperkirakan, Xbox generasi keempat akan dipatok di kisaran US$ 500 – mungkin di atas PS5 karena spesifikasi hardware yang lebih canggih dan dengan profit yang lebih tipis lagi.

Via Eurogamer.

Dampak Virus Corona, Pabrik Foxconn dan Samsung Tutup Sementara

Wabah virus Corona memang sedang menjadi satu masalah yang cukup besar belakangan ini. Apalagi mengingat Tiongkok merupakan negara yang bisa dibilang menjadi salah satu pusat ekonomi, terutama di Asia. Mengutip New York Times virus Corona dikabarkan sudah menjangkit lebih dari 4000 orang dengan 100 orang di antaranya meninggal.

Tak heran jika virus ini berdampak kepada ekonomi. Bahkan, virus corona juga memberi dampak kepada esports, membuat jadwal WESG 2019 Asia Pacific CS:GO jadi kembali ditunda. Tak hanya itu, baru-baru ini bahkan dikabarkan dua pabrik raksasa teknologi dunia ditutup gara-gara virus Corona. Dua pabrik tersebut adalah Foxconn dan Samsung Electronics.

Penutupan pabrik tersebut dikabarkan terjadi sebagai akibat dari isolasi beberapa kota di Tiongkok yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona secara lebih luas. Alhasil, kejadian ini membuat fasilitas produksi tidak bisa berjalan dengan lancar karena banyak pekerja tidak bisa menglaju dari atau ke area pabrik.

Sumber:
Isolasi di beberapa kota Tiongkok menghambat para pekerja pabrik untuk menglaju dari ataupun ke fasilitas pabrik Foxconn dan Samsung. Sumber: Milwaukee Independent

Mengutip Medcom.id, salah satu yang kena imbas adalah fasilitas pabrik kota Suzhou sebelah barat Shanghai, tempat di mana fasilitas produksi Foxconn dan Samsung berada. Sudah hampir satu minggu pabrik di sana tutup, manajemen menginstruksikan sekitar 1000 pekerja untuk tidak kembali bekerja.

Foxconn sendiri merupakan salah satu pabrik multinasional pembuat peralatan elektronik. Pabrik tersebut dipercaya untuk membuat elektronik dari beberapa perusahaan teknologi terbesar. Beerapa produk yang dibuat di Foxconn adalah seperti produk-produk milik Apple, bahkan termasuk gaming console seperti PlayStation, ataupun Xbox.

Ini tentu akan memberi dampak kepada ekonomi dan juga kepada harga barang. Sementara permintaan terhadap produk tidak pernah berhenti, pasokan barang yang menipis karena penutupan pabrik tentu akan membuat harga barang jadi lebih mahal. Belum lagi masalah kelangkaan produk yang juga akan membuat sulit para konsumen.

Namun demikian, dikabarkan hal ini tidak akan berdampak kepada distribusi produk secara global. Mengutip dari The Verge, Foxconn memberikan pernyataan sebagai berikut: “Sebagai bagian dari kebijakan kami tidak bisa memberikan komentar terkait prosedur produksi yang dilakukan secara spesifik. Namun demikan kami bisa mengkonfirmasi bahwa kita sudah memiliki beberapa langkah-langkah pencegahan di fasilitas pabrik untuk memastikan kami bisa memenuhi kewajiban manufaktur kami secara global.”

Tim Cook

@tim_cook

As people in China and around the world celebrate the Lunar New Year, we send our love and support to the many impacted by the Coronavirus. Apple will be donating to groups on the ground helping support all of those affected.

2,327 people are talking about this

Menanggapi penyebaran virus Corona, Apple juga tidak tinggal diam begitu saja. Apple lewat cuitan sang CEO Tim Cook, mengatakan akan secara aktif membantu menanggulangi penyebaran ini. Dalam twit tersebut, Tim Cook mengatakan akan memberikan donasi kepada tim yang bertugas, serta secara aktif membantu mengobati mereka yang sudah terinfeksi.

Mengutip dari TechPowerUp, penutupan pabrik dikabarkan masih berlangsung sampai 1 atau 2 minggu ke depan. Pulihnya pabrik ini tentu tergantung dari pemerintah Tiongkok dalam mengatasi penyebaran virus Corona.

Sumber header: Think Computers

Siap-Siap Meluncurkan PlayStation 5, Sony Kembali Absen di E3 Tahun Ini

Sebagai ajang gaming terbesar di dunia, menjadi sebuah kehormatan bagi perusahaan untuk bisa ikut serta di E3. Selain dimeriahkan oleh  produsen console, konferensi pers dari sejumlah publisher seperti EA, Ubisoft, dan Bethesda juga dinanti khalayak. Tapi ada sesuatu yang kurang dari E3 2019. Karena alasan persiapan peluncuran console baru, Sony memutuskan buat melewatkannya dan membiarkan sang rival Microsoft mendominasi acara.

Di tengah-tengah penantian kabar terbaru mengenai console next-gen serta kelanjutan info mengenai The Last of Us Part II dan Ghost of Tsushima, Sony Interactive Entertainment kembali mengabarkan agenda untuk absen dari E3 2020. Sebagai kompensasinya, perusahaan berencana hadir di berbagai perhelatan konsumen lain buat memamerkan permainan-permainan PlayStation 4 dan 5 –  setidaknya itulah yang mereka ungkapkan pada Games Industry.

Sony menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah evaluasi menyeluruh. Juru bicara perusahaan menyampaikan, “Kami sangat menghargai Entertainment Software Association sebagai organisasi [penyelenggara E3], namun menurut pandangan kami, visi E3 2020 tidak sesuai dengan apa yang ingin jadi fokus Sony di tahun ini dan bukan merupakan tempat yang tepat untuk melangsungkan acara.”

Logo E3 2020.

Buat sekarang, Sony mencoba mengeksekusi strategi berbeda: perusahaan akan berpartisipasi dalam ‘ratusan acara konsumen di seluruh dunia’. Lewat cara tersebut, perusahaan ingin merangkul gamer-nya secara langsung sehingga mereka betul-betul merasa jadi anggota keluarga besar PlayStation, dan di saat yang sama memberikan akses ke beragam permainan favorit. Sony sudah menyiapkan judul-judul menarik di PlayStation 4 sembari mengajak khalayak menanti pelepasan PlayStation 5.

Sony sebetulnya punya sejarah panjang bersama E3. Sejak awal, perusahaan menggunakan E3 untuk menyingkap detail terkait hardware gaming-nya, dimulai dari PlayStation pertama di tahun 1995 sebagai persiapan perilisan console di kawasan Amerika Serikat. Lalu di E3 2013, Sony dianggap sukses membangun penantian tinggi terhadap PlayStation 4, membuat brand ini berhasil merebut kepemimpinan  pasar console dari tangan Xbox.

Absennya Sony tahun lalu memang memberi dampak besar bagi Electronic Entertainment Expo. Sejak beberapa tahun silam, angka pengunjung E3 terus menurun, apalagi dengan adanya fasilitas live stream untuk setiap konferensi pers. Dan di E3 2019, jumlahnya bahkan merosot lebih drastis lagi. ESA sendiri kini menghadapi dilema: sejumlah publisher ingin agar E3 menjadi ajang selebrasi gaming, namun pihak lain berharap agar acara tetap fokus pada aspek bisnis.

Menyusul pengumuman ini, ESA tak lama mengeluarkan pernyataan tanpa secara langsung menyebutkan Sony. Pada intinya, mereka berjanji E3 2020 akan jadi ‘acara menarik dan penuh energi, dimeriah oleh bermacam-macam pengalaman, program, mitra, dan brand baru yang dapat menghibur pengunjung, baik bagi mereka yang baru pertama kali hadir maupun para veteran’.

Via DualShockers.

Sony Umumkan Logo PS5 dan Laporan Penjualan PS4

Banyak yang menantikan momen pengumuman Sony di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2020. Pasalnya, masih sedikit informasi yang kita terima berkaitan dengan generasi baru dari console PlayStation 5. Perwakilan dari Sony yaitu Jim Ryan mengumumkan logo baru dari Sony PlayStation 5. Di luar dugaan, reaksi dari para penonton di CES 2020 seperti tidak ada yang terkejut dengan pengumuman tersebut. Memang tidak ada yang berubah drastis dari logo tersebut, hanya perubahan angka 4 menjadi 5 saja.

Jim Ryan juga menjabarkan mengenai beberapa fitur hardware yang dimiliki PlayStation 5. Yaitu mendukung 3D Audio Support, penggunaan SSD, Adaptive Triggers untuk controller yang baru, ray-tracing, dan Ultra HD blu-ray drive. Sony juga memastikan peluncuran PlayStation 5 pada musim liburan tahun 2020.

Sumber: Youtube CNET
Sumber: Youtube CNET

PS5 sudah dekat, PS4 masih merajai penjualan dan pengguna aktif konsol

Sony memang tidak memberikan banyak informasi mengenai PlayStation 5 di CES kali ini. Tetapi, Sony juga menjabarkan informasi mengenai statistik yang menunjukan seperti apa PlayStation 4 merajai pasar konsol. Sampai saat ini, ada sebanyak 106 juta PlayStation 4 yang sudah terjual. PlayStation sempat memberikan update mengenai penjualannya di bulan September 2019, saat itu PS4 memiliki penjualan sebanyak 102.8 juta unit. Yang berarti, selama musim liburan 2019 ini PS4 masih terjual sebanyak 3 juta unit. Angka ini terbilang fantastis mengingat sebentar lagi PS4 akan segera tergantikan.

Sumber: Youtube CNET
Sumber: Youtube CNET

Sony juga menyebutkan ada 1.15 miliar game yang terjual untuk PlayStation 4, ada 5 juta unit PlayStation VR, 103 juta pengguna aktif setiap bulan, dan sebanyak 38.8 juta orang berlangganan PlayStation Plus.

Presentasi kali ini nampaknya memang tidak terlalu menarik bagi para penggemar yang menunggu kabar PS5 karena hanya mengungkap logo baru dan spesifikasi yang sudah diketahui oleh khalayak luas sebelumnya. Namun demikian, buat para pengamat industri, angka-angka tadi sebenarnya cukup menarik karena bisa dibandingkan dengan platform gaming lainnya.

Misalnya, pada bulan April 2019 yang lalu, Variety menuliskan angka pengguna Steam (yang bisa mewakili platfom PC gaming). Kala itu, Steam sudah memiliki 1 miliar akun dengan 90 juta pengguna aktif bulanan (MAU). Sedangkan menurut laporan dari Windows Central, pada bulan Juli 2019, Xbox One memiliki 65 juta pengguna aktif bulanan.

Dari data tersebut saja, nampaknya pengguna aktif bulanan PS4 masih memimpin sementara. Sedangkan pengguna Xbox One berada di posisi juru kunci.

Tahun Ini, Budget Iklan Industri Game Turun

Sama seperti perusahaan di industri lain, pelaku industri game juga memiliki budget tersendiri untuk iklan. Menurut data iSpot.tv, industri game diperkirakan menghabiskan US$319,6 juta untuk menayangkan iklan televisi sepanjang tahun 2019. Jika dibandingkan dengan budget tahun lalu, budget iklan industri game tahun ini mengalami penurunan sebesar 14,68 persen. Karena itu, waktu siaran iklan dan impresi iklan juga mengalami penurunan. Tiga entitas yang memiliki budget iklan terbesar adalah PlayStation, Xbox, dan Nintendo.

Dana yang PlayStation siapkan untuk iklan di televisi tahun ini turun hingga 45 persen, menjadi US$108,5 juta. Meskipun begitu, mereka tetap menjadi perusahaan game dengan budget iklan terbesar. Sementara itu, dana iklan yang Xbox keluarkan tahun ini justru meroket naik. Sepanjang 2019, mereka diperkirakan mengeluarkan US$100 juta untuk iklan, naik 232 persen dari tahun lalu. Sementara dari segi impresi iklan, Xbox mendapatkan impresi iklan terbanyak dengan 4,8 miliar impresi, naik 186 persen dari tahun lalu, lapor VentureBeat.

Nintendo menjadi perusahaan game dengan budget iklan televisi terbesar ketiga dengan dana sebesar US$46 juta. Menariknya, meskipun dana iklan perusahaan Jepang ini tidak mencapai setengah budget PlayStation dan Xbox, impresi iklan mereka mencapai 3,07 miliar. Ini menunjukkan bahwa budget dan impresi tak selalu berbanding lurus. Tampaknya, salah satu alasan Nintendo bisa menekan biaya iklan mereka adalah karena siaran yang mereka pilih untuk menayangkan iklan tak menghabiskan dana besar.

Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat
Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat

Umumnya, pelaku industri game memasang iklan pada siaran olahraga, seperti turnamen NFL (National Football League), NBA, dan pertandingan american football tingkat universitas. Siaran american football NFL menjadi program favorit bagi pelaku industri game untuk beriklan. Diperkirakan, dana iklan perusahaan game yang masuk ke NFL mencapai US$61,2 juta, naik 14 persen dari tahun lalu. Uniknya, Spongebob Squarepants menjadi salah satu program favorit untuk pelaku indusri game untuk beriklan. Nintendo menjadi pihak yang menghabiskan dana paling besar untuk memasang iklan di siaran kartun anak-anak itu dengan dana sebesar US$7,08 juta.

Dari semua iklan game tahun ini, iklan untuk Gears 5, yang diiringi oleh lagu Evanescence, merupakan iklan game yang paling sering ditonton. Faktanya, iklan dari Xbox tersebut menjadi satu-satunya iklan game yang ditonton lebih dari satu miliar orang. Memang, iklan ini juga memiliki budget terbesar. Diperkirakan, Xbox menghabiskan US$22,7 juta untuk 2.948 penayangan. Iklan Gears 5 itu paling sering ditayangkan dalam siaran SportsCenter dan MLB Tonight. Namun, program yang menyumbangkan impresi paling banyak justru NFL dengan 362 juta impresi dan pertandingan liga american football tingkat universitas dengan 100 juta impresi.

Sumber header: TechRadar

Lewat Promo Incredible Deals, PlayStation Tawarkan Bundle Konsol PS4 dengan Harga Menarik

Jelang pergantian tahun dan musim liburan bulan Desember, Sony Interactive Entertainment Singapore Private Limited (SIES) mengumumkan dimulainya promo “Incredible Deals” dan sekaligus turut merayakan ulang tahun PlayStation yang ke-25. Promo ini menawarkan harga-harga menarik untuk bundle konsol dan aksesoris PlayStation 4.

Bundle ini cocok buat mereka yang belum pernah memiliki PS4 sebelumnya,” ujar Nigel Lee, PR and Marketing Executive Sony Interactive Entertainment Singapore.

Ya, ini adalah saat yang tepat bagi Anda yang tertarik ingin membeli PS4 atau berniat membeli game-game PS4 yang baru untuk mengisi liburan tahun baru. Dari 12 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020, Anda dapat membeli produk PlayStation di PlayStation Authorised Dealers dan gerai Sony Stores dengan harga lebih menarik, detailnya sebagai berikut:

PSX_20191212_181124

  • PS4 Party Bundle di harga promo Rp4.499.000 (diskon sebesar Rp 1.200.000)
  • PS4 MEGAPACK di harga promo Rp 3.999.000 (diskon sebesar Rp 1.200.000)
  • PS4 Pro Party Bundle di harga promo Rp 6.299.000 (diskon sebesar Rp 1.200.000)
  • PS4 DUALSHOCK4 Wireless Controller (hanya warna pilihan) di harga promo Rp 599.000 (diskon sebesar Rp 200.000)

Selain itu, dari mulai tanggal 15 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020, judul-judul disc software berikut akan tersedia dengan harga promo:

Print

  • Death Stranding 579,000
  • Marvel’s Spider-Man GOTY 309,000
  • Concrete Genie 309,000
  • Days Gone 309,000

Untuk informasi lebih lanjut seputar lokasi gerai PlayStaton di Indonesia, bisa klik tautan ini dan untuk keterangan lebih lanjut seputar promosi akhir tahun PlayStation bisa klik tautan ini. Bagaimana tertarik untuk membeli PS4 atau tunggu tahun depan saat yang dinanti-nantikan PS5 akan dirilis?

Paten Ungkap Wujud Controller PlayStation 5

Menyusul rentetan rumor, spekulasi dan bocoran, Sony Interactive Entertainment akhirnya mengumumkan nama resmi console game next-generation mereka dan kapan rencananya perangkat akan meluncur. PlayStation 5 kabarnya siap dilepas di musim libur 2020, menjelang akhir tahun. Meski demikian, hingga kini sang produsen masih belum memperlihatkan seperti apa wujudnya ke publik.

Namun mungkin, info baru ini bisa mengurangi dahaga Anda terhadap PlayStation 5. Berdasarkan paten yang diajukan Sony di Jepang, terungkaplah ilustrasi yang kemungkinan memperlihatkan wujud dari unit controller pendamping PS5. Sementara ini, Sony malah belum memberinya nama formal, tapi banyak orang menduga sang produsen akan melabelinya secara simpel dan menyebutnya sebagai ‘DualShock 5’.

DS5 2

Berdasarkan gambar di paten Sony, controller PlayStation 5 mempunyai penampilan yang hampir tak berbeda dari DualShock 4. Semua pernak-pernik familier ada di sana: Directional pad berada di sebelah kiri dengan rangkaian action button di kanan. Kemudian dua buah thumb stick kembali diposisikan secara sejajar di bawahnya, dan tim desainer Sony juga sama sekali tidak mengubah letak keempat trigger button.

DS5 1

Selain itu, Sony lagi-lagi membubuhkan tombol lingkaran di bawah lubang speaker. Di DualShock 4, tombol ini ditandai oleh logo PS dan berfungsi untuk mengaktifkan console dari jauh, lalu tombol Share dan Options juga berada di area familier. Satu aspek unik yang saya identifikasi dari ilustrasi controller PS5 ini adalah bagian touchpad tampaknya sedikit lebih tinggi dan rata. Pertanyaannya, apakah Sony akan mempertahankan pemakaian touchpad atau mereka berniat untuk menggantinya dengan sesuatu yang baru – misalnya layar sentuh?

Saya juga tidak melihat eksistensi dari lightbar di bagian depan, lalu sepertinya ada dua colokan audio di sisi belakang. Untuk mengisi ulang baterai internalnya, kita dipersilakan mencolokkan kabel ke port di depan, namun kali ini controller memanfaatkan konektivitas USB type-C.

Perlu kita ingat bahwa Sony sewaktu-waktu bisa saja mengubah atau memodifikasi desain controller PlayStation 5 tersebut, membuat produk jadinya berbeda dengan yang ada di gambar.

Walau begitu, ada sejumlah hal yang sudah dikonformasi Sony terkait unit gamepad. Pertama, mereka mengganti sistem rumble (efek vibrasi lewat putaran) dengan haptic feedback. Dan kedua, produsen menanamkan teknologi ‘adaptive trigger‘ di tombol L2 dan R2 agar mampu mensimulasikan adegan di game secara lebih realistis – misalnya ketika karakter Anda sedang menarik busur panah atau menekan pedal gas di kendaraan.

Via The Verge.

Sony Resmi Umumkan PlayStation 5, Akan Meluncur di Musim Libur 2020

Ketersediaan layanan cloud dan makin siapnya infrastruktur pendukung perlahan tapi pasti mengubah cara video game disajikan. Dan kini banyak orang penasaran bagaimana kondisi tersebut memengaruhi perancangan dan penyajian home console selanjutnya. Antisipasi khalayak kian menjadi ketika pihak Microsoft dan Sony mengonfirmasi pengembangan hardware gaming next-gen.

Eksistensi console game kelima Sony disingkap resmi di bulan April 2019 kemarin. Dan baru saja lewat blognya, Sony Interactive Entertainment mengumumkan nama formal produk dan kapan rencananya ia akan meluncur. Meneruskan tradisi perusahaan (dan sudah bisa kita tebak), perangkat gaming tersebut diberi nama ‘PlayStation 5’ dan dijadwalkan untuk mulai dipasarkan di musim liburan tahun depan (prediksi analis Hideki Yasuda dari Ace Research Institute terbukti akurat).

Sony belum menyingkap seperti apa penampakan dari PlayStation 5 dan berapa harganya, namun CEO Jim Ryan mengungkap cukup banyak informasi baru mengenai unit controller pendampingnya (dugaan saya akan disebut DualShock 5). Gamepad itu dirancang agar mampu memberikan level immersion lebih baik ketika Anda sedang bermain dengan upgrade yang difokuskan pada aspek sentuhan.

Ada dua inovasi besar pada periferal kendali tersebut. Pertama, Sony kini memanfaatkan teknologi haptic feedback untuk menggantikan sistem rumble – umumnya menggunakaan putaran komponen mirip cincin di dalam buat menghasilkan getaran. Dengan metode haptic, sensasi feedback dapat dihidangkan secara lebih variatif. Contoh kecilnya: pengalaman bermain game balap via kendaraan virtual akan berbeda dari ketika menikmati permainan sepak bola.

Terobosan kedua adalah kehadiran pelatuk (trigger) adaptif – diterapkan pada tombol R2 dan L2. Sistem ini memperkenankan developer untuk memprogram tombol agar mampu memberikan sensasi tactile dalam permainan, misalnya ketika Anda sedang menarik busur panah atau mempercepat laju kendaraan di sirkuit off-road.

Kabarnya, Sony telah membagikan controller baru itu (beserta PS5 versi developer kit) pada sejumlah studio game dan mempersilakan mereka buat berkreasi. Controller memiliki port berjenis USB type-C serta menyimpan baterai berkapasitas lebih besar dari DualShock 4.

Berdasarkan info yang sudah dikonfirmasi sebelumnya, PlayStation 5 dipersenjatai CPU berbasis chip AMD Ryzen dan GPU Navi, ditopang teknologi ray-tracing (berbekal hardware, bukan sekadar software) serta ditunjang penyimpanan berjenis SSD demi mempersingkat waktu load permainan. Selain itu, Sony menyiapkan UI baru yang lebih informatif serta membubuhkan fitur backward compatibility ke game-game PS4.

Demi memeriahkan pelepasan PlayStation 5, Sony mempercayapakan Bluepoint Games buat me-remake Shadow of the Colossus serta Uncharted: The Nathan Drake Collection (plus satu permainan baru khusus untuk PS5). Sementara itu, judul-judul besar eksklusif seperti Death Stranding, The Last of Us Part II serta Ghost of Tsushima baru akan hadir di PlayStation 4.

Tambahan: Wired.

Seperti Game-nya, PlayStation 4 Pro Edisi Death Stranding Punya Wujud yang Unik dan Misterius

PlayStation 4 (dan rivalnya, Xbox One) telah memasuki usia senja. Pihak Sony sudah mengonfirmasi pengembangan perangkat next-gen, dan tak lama lagi kita akan berkenalan dengan ‘PlayStation 5‘. Meski demikian, perusahaan Jepang itu berkali-kali menegaskan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk bermain sembari terus memperkenalkan versi terbatas dari produk current generation mereka.

Beberapa bulan setelah mengumumkan PlayStation 4 edisi Days of Play 2019, Sony Interactive Entertainment menyingkap PS4 Pro Death Stranding Limited Edition di acara State of Play kemarin. Produk ini dipersembahkan bagi siapapun yang tengah mengantisipasi peluncuran permainan action baru garapan Hideo Kojima, sangat cocok bagi kolektor serta juga bisa jadi pertimbangan buat mereka yang sama sekali belum memiliki PlayStation 4.

Sony menjelaskan bagaimana perancangan PlayStation 4 Pro ini terinspirasi dari tema permainan. Tubuh console mengusung kombinasi warna putih matte dan hitam pada area tengah. Di sisi atasnya, tim desainer membubuhkan dua handprint (telapak tangan) hitam ‘beached things‘, makhluk-makhluk misterius yang jadi antagonis di game tersebut. Sony juga mencantumkan teks bertuliskan ‘Death Stranding’ emas di bagian depan tengah.

Salah satu hal paling menarik dari PS4 Pro Death Stranding Limited Edition ialah controller DualShock 4 yang menemaninya. Penampakkannya terlihat kontras dengan unit console karena periferal ini malah memanfaatkan tubuh berwarna kuning-oranye semi-transparan (plus branding ‘Death Stranding’ di touchpad). Penampilannya tersebut mewakilkan unit penyimpanan Bridge Baby yang menemani tokoh utama Sam (diperankan oleh aktor Norman Reedus) dalam perjalanannya menyatukan kembali Amerika.

(Segala hal mengenai Death Stranding memang aneh. Agar lebih memahaminya, saya menyarankan Anda untuk menyimak penjelasan dan analisis lengkap dari GameSpot – terkait latar belakang dunia game, musuh, serta mengapa Anda harus membawa-bawa bayi selama bertualang.)

PS4 Pro Death Stranding Limited Edition 1

Sony menjelaskan bahwa PlayStation 4 Pro merupakan perangkat terbaik untuk menikmati Death Stranding. Sambungkan ke televisi 4K, dan Anda akan disuguhkan konten beresolusi ultra-HD via metode upscaling. Lalu jika kebetulan Anda hanya mempunyai TV HD, game mampu menghidangkan gambar yang lebih jernih via teknik supersampling. Tentu saja, Death Stranding juga mendukung penuh fitur HDR demi menyajikan output visual yang lebih cerah dan detail.

Bundel PlayStation 4 Pro Deaath Stranding Limited Edition rencananya akan mulai dipasarkan di kawasan Amerika dan Kanada terlebih dulu pada tanggal 8 November 2019 – bersamaan dengan momen peluncuran game secara global. Produk dibanderol di harga serupa varian PS4 Pro standar yaitu, US$ 400. Meski begitu, ada peluang harganya jadi lebih tinggi ketika sampai di Indonesia menakar dari faktor keterbatasan produk.

Sumber: Blog PlayStation.

Yakuza 7 Perkenalkan Tokoh Utama Baru dan Sajikan Gameplay yang Berbeda

Seri Yakuza terlahir dari keinginan produser Toshihiro Nagoshi untuk menciptakan permainan video yang mengisahkan kehidupan yakuza. Toshihiro sempat kesulitan menemukan platform buat menggarap proyek tersebut hingga Sony menunjukkan ketertarikan. Permainan pertama dirilis pada tahun 2005 dan sejak saat itu, franchise ini melahirkan tujuh sekuel, empat remake dan delapan spin-off.

Kelanjutan seri ini, Yakuza 7, diumumkan Sega di penghujung bulan Agustus kemarin. Dan di perhelatan Tokyo Game Show 2019, sang publisher Jepang mengungkap informasi lebih detail terkait permainan plus memublikasikan trailer anyar. Game bertajuk lengkap Yakuza 7: Whereabouts of Light and Darkness itu nantinya akan diperkenalkan sebagai Yakuza: Like a Dragon di negara-negara Barat. Aspek paling menarik dari Yakuza 7 adalah, arahan gameplay-nya sangat berbeda dari permainan Yakuza terdahulu.

Lalu apa perbedaannya? Sebagai awalnya, Yakuza 7 difokuskan pada karakter baru karena kisah Kazuma Kiryu sudah berakhir di Yakuza 6. Permainan ini memperkenalkan tokoh proragonis bernama Ichiban Kasuga. Ceritanya dimulai di tahun 2001, ketika Kasuga diminta oleh sang boss yang ia anggap seperti ayahnya sendiri untuk jadi kambing hitam dan mengorbankan diri buat dijebloskan ke penjara. Tapi setelah terkurung selama 18 tahun, yang Kasuga dapatkan hanyalah pengkhianatan.

Yakuza: Like a Dragon akan membawa pemain bertualang ke daerah baru, yaitu Isezaki Ijincho di Yokomaha. Wilayahnya tiga kali lipat lebih luas dari Kamurocho di Tokyo (setting lokasi di permainan-permainan sebelumnya), dan masing-masing daerah di Isezaki Ijincho punya karakteristik serta sejarahnya sendiri. Namun kejutan yang Sega bubuhkan di Yakuza 7 tidak berhenti sampai di sana.

Dengan menghadirkan karakter utama baru, Sega turut memutuskan buat memanfaatkan formula gameplay yang distingtif pula. Elemen pertarungan bergaya arcade yang diusung di permainan Yakuza lawas kini digantikan oleh sistem pertempuran turn-based ala game role-playing khas Jepang.

Yakuza 7.

Melalui pendekatan ini, developer berharap agar gamer bisa lebih menikmati Yakuza 7. Sistem turn-based di sana memperkenankan Anda memilih teknik bertempur (kemungkinan kita harus menyesuaikannya dengan jenis lawan yang dihadapi), serta mengatur secara tepat kapan Ichiban Kasuga dan timnya harus menyerang, bertahan atau saling mendukung.

Yakuza 7: Whereabouts of Light and Darkness rencananya akan dirilis terlebih dahulu di kawasan Jepang pada tanggal 16 Januari 2020 di PlayStation 4. Selanjutnya, game baru akan didistribusikan ke negara-negara lain di bawah judul Yakuza: Like a Dragon beberapa bulan setelahnya. Saya pribadi berharap agar seperti Yakuza 0, serta Kiwami 1 dan 2, Yakuza 7 juga dirilis di PC.

Via Eurogamer. Sumber tambahan: Gematsu.