Podcaster: Pengertian, Jenis, dan Skill yang Harus Dikuasai

Belakangan ini, podcast adalah salah satu jenis konten yang cukup populer terutama di kalangan anak muda. Bahkan, kini podcast juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, salah satunya media pemasaran untuk bisnis.

Podcast merupakan sebuah siaran yang berupa rekaman suara dari host atau podcaster yang membahas tentang topik tertentu. Meski terdengar mudah, namun ternyata untuk menjadi seorang podcaster, kamu perlu menguasai beberapa skill khusus.

Nah, berikut adalah penjelasan tentang podcaster beserta skill yang harus dikuasai untuk kamu yang tertarik dalam bidang ini!

Pengertian Podcaster

Podcaster adalah orang yang berbicara dalam podcast. Podcaster juga sering disebut sebagai host. Sementara podcast adalah sebuah siaran yang berupa rekaman suara atau audio yang dapat diputar kapan pun oleh pendengarnya.

Secara harfiah, istilah podcast muncul dari gabungan kata “iPod” dan “broadcast”. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kata “pod” dalam istilah podcast berasal dari singkatan “play on demand”, “personal on demand” atau “portable on demand”.

Jenis-Jenis Podcast

Sebelum mengetahui skill yang harus dikuasai oleh seorang podcaster, ada baiknya jika kamu mengetahui jenis-jenis podcast terlebih dahulu.

1. Solo Podcast

Solo podcast adalah jenis rekaman yang dibawakan oleh satu orang podcaster secara monolog atau secara satu arah tanpa lawan bicara. Topik yang dibawakan pada podcast jenis ini biasanya berupa pembahasan tentang pendapat dari podcaster tersebut mengenai suatu hal, membacakan cerita dari pendengar, atau memberi informasi mengenai sesuatu.

2. Interview Podcast

Sementara interview podcast adalah jenis podcast yang berisikan dialog antara beberapa orang dengan konteks wawancara. Umumnya, narasumber yang diundang akan berbeda-beda di tiap episode, tergantung tema yang dibawakan.

3. Multihost Podcast

Multihost podcast adalah jenis podcast yang dibawakan oleh beberapa podcaster sekaligus. Jenis podcast ini biasanya berisi rekaman diskusi mengenai suatu topik yang terdiri dari beberapa perspektif.

Skill yang Harus Dikuasai oleh Podcaster

1. Memiliki Kreativitas Tinggi

Seorang podcaster harus memiliki kreativitas yang tinggi. Sebab, podcaster selalu dituntut untuk menghadirkan berbagai konten yang unik dan menarik setiap minggunya.

Selain itu, mereka juga harus menemukan ide-ide baru serta strategi agar konten yang mereka ciptakan tidak membosankan untuk didengarkan.

2. Pandai Story Telling

Seorang podcaster juga harus pandai dalam melakukan story telling. Dengan kemampuan ini, podcaster tidak hanya harus mahir berbicara, tetapi juga harus dapat menyajikan informasi yang dibawakan secara natural sehingga pendengar dapat ikut meresapi cerita yang dibawakan.

3. Mengikuti Tren

Salah satu faktor penting agar sebuah podcast menarik banyak orang untuk mendengarnya adalah dengan selalu up-to-date pada tren terkini. Dalam hal ini, seorang podcaster harus mampu mengikuti tren terkini yang kemudian bisa dibahas pada topik yang ia bawakan.

4. Pandai dalam Interview

Keahlian wawancara juga perlu dikuasai oleh seorang podcaster. Pasalnya, wawancara juga membutuhkan teknik dasar tertentu yang perlu diperhatikan agar kegiatan tanya jawab mengalir secara natural. Selain itu, etika dalam wawancara juga perlu diperhatikan agar informasi yang tersaji dapat terserap dengan baik oleh pendengar.

5. Memiliki Manajemen Waktu

Seorang podcaster juga harus pandai dalam mengatur manajemen waktu yang baik. Tujuannya, agar podcast dapat berjalan secara rutin dan konsisten pada jadwal tayangnya. Podcast yang memiliki jadwal tayang yang tidak konsisten berpotensi akan kehilangan pendengar tetapnya.

6. Memiliki Kemampuan Mendengar dengan Empati

Terakhir, selain harus memiliki kemampuan story telling yang baik, seorang podcaster juga harus memiliki kemampuan medengar dengan empati. Maksudnya, seorang podcaster harus memuat konten yang sesuai dengan aspirasi pendengarnya agar dapat tetap bertahan.

Nah, itulah penjelasan mengenai podcaster yang telah dirangkum untukmu. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat untukmu!

12 Ide Bisnis Online untuk Pelajar, Yuk Coba!

Usia dan status pelajar bukanlah sebuah halangan untuk seseorang memulai bisnis. Dengan adanya digitalisasi, memulai bisnis kini semakin mudah dilakukan, termasuk bagi pelajar. Pada artikel ini akan dibahas 12 ide bisnis online yang mudah direalisasikan dan cocok untuk pelajar.

12 Bisnis untuk Pelajar yang Bisa Dijalankan Secara Online

Beberapa ide bisnis yang akan dipaparkan satu per satu di bawah ini merupakan ide bisnis dengan modal kecil yang sangat cocok untuk para pelajar. Penasaran ada apa saja? Langsung simak informasinya di bawah ini.

Influencer

Saat ini, sudah banyak sekali anak muda, bahkan pelajar, yang mulai menghasilkan uang dengan menjadi influencer. Menjadi influencer dapat dimulai dengan membuat konten secara konsisten, entah itu konten berbentuk gambar, video, atau tulisan.

Seperti namanya, influencer bertugas mempengaruhi audience melalui kontennya yang nantinya akan menarik banyak endorsement. Dari situlah Anda dapat mendapatkan penghasilan sebagai influencer.

Podcaster

Podcast merupakan konten suara yang kini banyak disukai orang. Tak heran, banyak orang yang juga mulai menekuni pembuatan konten podcast ini. Sebagai pelajar, Anda juga bisa menjadi podcaster untuk mendapatkan penghasilan.

Sama seperti influencer, Anda juga perlu untuk konsisten dalam membuat konten. Anda bisa membahas hal-hal yang tengah trending saat ini. Kemudian, saat nantinya podcast Anda telah terkenal, Anda bisa mendapatkan sponsor ataupun endorsement.

Vlogger/Blogger

Masih dari dunia konten, menjadi vlogger atau blogger juga bisa menjadi ide yang bagus untuk para pelajar seperti Anda mendapatkan penghasilan.

Vlogger adalah sebutan untuk content creator yang bentuk kontennya berupa video dan umumnya menggunakan platform YouTube. Sedangkan blogger merupakan penyedia konten berupa tulisan di blog atau website-nya sendiri. Keduanya memberikan kemungkinan untuk Anda mendapatkan penghasilan melalui AdSense.

Affiliate

Affiliate merupakan bisnis yang mengharuskan Anda mengajak orang lain untuk membeli produk dari link affiliate yang Anda bagikan. Untuk bisa memulai bisnis ini dengan baik, Anda bisa mengenal terlebih dahulu bisnis apa itu affiliate marketing dan platform-platform yang menyediakan program affiliate, seperti Shopee atau TikTok.

Jual Alat Tulis

Alat tulis merupakan barang yang masih dibutuhkan oleh pelajar. Untuk itu, membuka online shop yang menjual alat tulis bisa menjadi ide bisnis yang tepat. Anda bisa menyediakan berbagai macam alat tulis, mulai dari pulpen, pensil, buku, sticky note, dan lain sebagainya.

Jual Makanan Ringan

Makanan ringan ada banyak sekali jenisnya, seperti keripik, coklat, biskuit, atau camilan-camilan yang viral di media sosial. Jika bisa, Anda juga bisa menciptakan camilan unik mbuatan Anda sendiri dan memviralkannya di media sosial.

Jual Gift Box

Gift box adalah paket kado yang berisi berbagai macam barang. Belakangan ini, gift box banyak dicari dan menjadi pilihan kado oleh pelanggan usia muda hingga dewasa.

Karena bentuknya yang berupa paket, maka setiap penjual bisa menyediakan isi yang berbeda-beda. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa menyediakan isi paket yang bervariasi dengan harga yang juga bervariasi.

Jual Bouquet

Selain gift box, bouquet berisi barang, uang, dan bunga kertas juga bisa menjadi pilihan bisnis yang menarik. Proses pembuatannya yang bisa dipelajari dengan mudah membuat ide bisnis satu ini cocok untuk para pelajar. Peminatnya pun cukup banyak, terlebih lagi jika sedang masuk musim kelulusan.

Pulsa dan Kuota

Pulsa dan kuota kini sudah menjadi kebutuhan semua orang, mulai dari usia pelajar hingga dewasa. Fakta ini bisa Anda manfaatkan sebagai pelajar untuk bisa mendapatkan penghasilan. Untuk memulainya, Anda bisa menggunakan aplikasi-aplikasi jualan pulsa online melihat artikel cara berjualan pulsa.

Reseller & Dropship

Ide bisnis online untuk pelajar berikutnya adalah dengan menjadi reseller dan dropship. Menjadi reseller atau dropship dapat menjadi alternatif bagi Anda yang tidak ingin melakukan produksi atau ingin memulai bisnis dengan modal kecil. Anda bisa melihat tips-tips menjadi dropship dan reseller untuk membantu Anda memulainya.

Foto Editing

Jika memiliki kemampuan mengedit foto, membuka jasa edit foto bisa menjadi ide bisnis yang tepat. Selain mudah dilakukan, membuka bisnis jasa foto editing juga tidak memerlukan modal yang besar. Anda mungkin hanya perlu mengeluarkan modal untuk membuat iklan berbayar.

Jasa Gambar (Open Commission)

Selain kemampuan mengedit foto, kemampuan menggambar juga berpotensi untuk membantu Anda mendapatkan penghasilan. Anda bisa membuka jasa pembuatan commission art. Anda bisa menawarkan jasa ini melalui media sosial dan platform jualan jasa lainnya.

Demikian 12 ide bisnis yang cocok dijalankan untuk pelajar karena mudah dan hanya butuh sedikit modal. Jadi, bisnis mana yang akan Anda coba?

Header by Pixabay.

Spotify Buka Akses Video Podcast ke Lebih Banyak Kreator

Video podcast bukanlah hal baru buat Spotify, dan jenis konten tersebut sebenarnya sudah eksis di platform streaming audio terbesar itu sejak tahun lalu. Kendati demikian, yang bisa mengunggah konten video podcast selama ini hanyalah para kreator terpilih saja.

Kabar baiknya, dalam waktu dekat ini Spotify bakal membuka aksesnya ke lebih banyak kreator melalui platform publikasi podcast-nya, Anchor. Prosesnya akan berlangsung secara bertahap, dan untuk sekarang Spotify lebih mengutamakan podcaster yang menawarkan konten video hanya sebagai pelengkap ketimbang sajian utama.

Kalau dalam kamus Spotify sendiri, konten videonya harus yang “easily backgroundable”. Artinya, kapanpun konsumen ingin berhenti menonton videonya, mereka bisa langsung melakukannya selagi masih mendengarkan audionya.

Ini krusial karena kalau berdasarkan hasil pengamatan Spotify selama ini, banyak pengguna yang menginginkan opsi untuk berganti antara audio saja atau video; tergantung di mana mereka berada, apa yang sedang mereka lakukan, dan konten apa yang sedang mereka nikmati. Selagi berada di dalam mobil misalnya, tentu akan lebih ideal jika podcast-nya dinikmati dalam bentuk audio saja.

Secara default, konten video di Spotify bakal aktif pada podcast yang menyediakannya. Namun pengguna juga dapat mengaktifkan opsi di menu data saver supaya yang dijalankan secara default hanyalah audionya saja.

Selagi podcast diputar, videonya bisa ditutup dan dibuka kapan saja pengguna mau. Sejauh yang saya coba, ini berlaku baik di aplikasi mobile maupun desktop Spotify. Di ponsel, kalau aplikasinya kita tutup, maka video juga otomatis akan berhenti di-stream, tapi audionya tetap akan berjalan seperti biasa.

Videonya tentu bisa ditampilkan secara full-screen jika perlu. Spotify turut menyediakan subtitle yang di-generate secara otomatis, mirip seperti yang biasa kita dapati di YouTube.

Selain membuat podcast jadi makin interaktif, video juga bisa dijadikan salah satu opsi monetisasi bagi para kreator. Jadi seandainya kreator mau, mereka bisa saja menjadikan video podcast sebagai konten eksklusif yang hanya bisa dinikmati oleh para subscriber-nya. Seperti yang kita tahu, Spotify memang sudah menyiapkan program subscription dengan sistem bagi hasil yang sangat menarik bagi para kreator.

Sumber: Spotify.

AKG Ara Adalah Mikrofon USB Kelas Profesional untuk Kreator dengan Dana Terbatas

Banyaknya pilihan platform podcasting dan livestreaming membuat kegiatan berkarya jadi lebih mudah. Untuk memulai, yang dibutuhkan hanyalah niat. Lalu kalau sudah jalan, barulah kita bisa memikirkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Salah satu caranya adalah dengan meng-upgrade kualitas audio.

Bagi yang selama ini masih mengandalkan mikrofon bawaan headset, opsi upgrade yang paling mudah adalah membeli mikrofon USB. Tidak perlu yang mahal-mahal, sebab dengan modal maksimum $100, kita sudah bisa mendapatkan mikrofon USB dengan kualitas jauh di atas bawaan headset. Salah satu contohnya adalah mic bernama AKG Ara berikut ini.

AKG Ara menawarkan dua pola penangkapan suara yang berbeda: cardioid dan omnidirectional. Cardioid fokus menangkap suara dari depan mikrofon, ideal untuk sesi livestreaming, sementara omnidirectional akan menangkap suara yang berasal dari segala arah, cocok untuk sesi podcasting atau rekaman dengan dua orang atau lebih.

Ara mampu menangkap audio dalam resolusi 24-bit/96kHz, sangat cukup untuk menghasilkan rekaman atau siaran langsung dengan suara yang jernih. Berbekal kabel USB-C ke USB-A, Ara kompatibel dengan perangkat apapun yang mendukung USB audio. Ara juga bisa disambungkan ke perangkat iOS maupun Android dengan bantuan adaptor (tidak termasuk dalam paket penjualannya).

Di sebelah port USB-C miliknya, pengguna juga bisa menemukan colokan headphone, berguna untuk memonitor audio yang ditangkap. Ara mempunyai dua kenop putar di sisi depannya; yang atas untuk memilih pola penangkapan suaranya tadi, yang bawah untuk mengatur volume. Kenop volumenya itu juga bisa ditekan untuk mute atau unmute.

Melihat desainnya secara keseluruhan, Ara tampak modern dengan sedikit sentuhan vintage. Selain menggunakan stand bawaannya, Ara juga mendukung sejumlah opsi mounting mikrofon yang umum dipakai dalam setup livestreaming maupun di studio.

AKG Ara saat ini telah dipasarkan dengan banderol $99. Di harga tersebut, saingan paling dekatnya adalah Yeti Nano besutan Blue Microphones.

Sumber: Engadget.

Kreator Podcast di Spotify Kini Bisa Menawarkan Program Subscription Buat Para Pendengarnya

Perang platform podcasting tengah memanas. Hanya selang beberapa hari setelah Apple memperkenalkan layanan Apple Podcasts Subscriptions, sekarang giliran Spotify yang meluncurkan layanan serupa. Spotify memang sudah merencanakannya sejak Februari lalu, akan tetapi timing peluncurannya bisa dipastikan bukan kebetulan.

Sama seperti yang Apple lakukan, layanan ini pada dasarnya Spotify rancang agar para kreator podcast bisa menawarkan program paid subscription kepada para audiensnya. Harapannya tentu supaya kreator bisa mendapatkan pemasukan tambahan, dan Spotify benar-benar tidak mau main-main soal itu.

Di saat Apple menarik komisi 30% dari total pemasukan subscription yang dihasilkan oleh masing-masing kreator — mulai tahun kedua turun menjadi 15% — Spotify memutuskan untuk tidak mengambil apa-apa. Dengan kata lain, 100% biaya berlangganan yang dibayarkan oleh para pendengar bakal masuk ke kantong masing-masing kreator — kecuali biaya penanganan kecil yang akan dibayarkan ke Stripe selaku pihak yang menangani proses transaksinya.

Kebijakan ini akan terus berlanjut sampai sekitar dua tahun. Di tahun 2023, Spotify berniat untuk menarik komisi sebesar 5%, tetap jauh lebih kecil daripada yang Apple tetapkan. Mengenai tarifnya, kreator bisa memilih satu dari tiga opsi tarif bulanan: $3, $5, atau $8. Untuk sekarang, program ini memang baru tersedia buat para kreator di Amerika Serikat saja, tapi dipastikan menyusul ke negara-negara lain dalam beberapa bulan mendatang.

Semua episode podcast yang hanya bisa diakses oleh para subscriber akan ditandai dengan icon gembok. Untuk berlangganan, cukup disayangkan para pendengar tidak bisa melakukannya langsung dari aplikasi Spotify, melainkan harus lewat situs Anchor, spesifiknya laman profil masing-masing kreator di Anchor. Ini juga berarti kreator hanya bisa mengatur program subscription-nya melalui platform Anchor.

Dalam kesempatan yang sama, Spotify juga mengumumkan bahwa mereka tengah mengembangkan teknologi untuk memfasilitasi kreator podcast yang sudah memiliki program subscription di platform lain. Tujuannya adalah supaya mereka bisa mendistribusikan konten berbayarnya di Spotify selagi melibatkan sistem login-nya sendiri. Berhubung masih dikembangkan, cara kerja pastinya seperti apa pun masih tanda tanya.

Sumber: Spotify dan Anchor. Gambar header: Depositphotos.com.

5 Alat Tempur yang Wajib Disiapkan untuk Menjadi Podcaster

Setelah paham betul apa yang harus dipersiapkan di awal perencanaan pembuatan podcast yang kita bahas pekan lalu. Sekarang, kita akan bahas beberapa peralatan yang sekiranya dipersiapkan juga saat mulai serius menggeluti dunia siaran podcast.

Mikrofon

Yap, jelas dong. Mikrofon adalah senjata wajib pertama yang harus Anda siapkan sebelum memulai podcast. Tak peduli peralatan apa yang Anda gunakan untuk merekam, mikrofon harus tetap ada. Tujuannya satu, agar suara yang keluar dari Anda dan rekan tertangkap dengan jelas oleh perekam dan pada akhirnya dapat didengarkan dengan baik oleh audiens.

mic-4250217_960_720
image via Pixabay.com

Untuk jenisnya ada banyak sekali, tapi pastikan Anda membeli mikrofon USB supaya suara secara otomatis akan terkonversi ke bentuk digital. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membeli konektor XLR. Untuk modelnya, Anda bisa membeli misalnya mikrofon USB dari Snowball. Atau jika kesulitan mendapatakannya, Anda bisa membeli salah satu dari tiga opsi ini: Rode NT-USB, Audio Technica AT2020USB+ atau Blue Yeti.

Stand Mikrofon

61009kH5wEL._SL1500_
image via Amazon.com

Sebagian besar mikrofon yang khusus dirancang untuk podcast sudah disertai dengan stand, tapi mayoritas ukurannya kecil atau pendek. Sehingga Anda tidak dapat melakukan penyesuaian tinggi dan jarak semaunya. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu membeli stand mikrofon yang ukuraanya tepat dan fleksibel.

Pop Filter Mikrofon

Pop Filter Mikrofon
image via Pixabay.com

Alat ini ukurannya kecil, dan kadang terkesan tidak punya manfaat. Tapi, jangan salah. Benda kecil ini justru mampu meningkatkan kualitas suara yang masuk ke dalam alat perekam. Pop filter ini berfungsi meredam suara yang dihasilkan oleh hembusan suara ketika Anda mengucapkan beberapa kata yang secara natural menyebabkan hembusan angin, misalnya kata berawalan P, B, M dan lain sebagainya.

Software

AudacityPortable

Keempat, Anda juga butuh peralatan non-fisik berupa software perekam suara yang biasanya berfungsi sebagai mixer. Ada banyak pilihan, dari yang murah hingga jutaan. Untuk pemula, pilihannya jatuh ke beberapa opsi antara lain:

  • Audacity
  • Wavepad
  • IndovoiceOver
  • Ocenaudio
  • GarageBand untuk pengguna Mac.

Tetapi jika Anda punya modal lebih, Anda bisa menggunakan Adobe Audition dengan biaya berlangganan sebesar $20 per bulan. Atau Anda juga bisa membeli lisensi Digital Audio Workstation (DAW) dengan kisaran biaya di kisaran $300 hingga $900.

Smartphone

1414692_14fc_4
image via udemy.com

Smartphone memang bukan alat yang ideal untuk membuat podcast, tapi ini adalah pilihan paling nyaman ketika Anda harus membuat podcast di luar ruangan, misalnya mewawancarai seseorang di tempat kerjanya atau di tempat lain yang tidak memungkinkan membawa semua peralatan.

Bahkan di studio khusus yang sudah Anda siapkan pun, smartphone bisa dimanfaatkan untuk alat pendukung atau backup.

Selain kelimat peralatan di atas, Anda juga butuh tambahan laptop atau desktop. Rasanya ini tidak bisa disingkirkan dan memang sudah semestinya dipersiapkan.

Gambar header Pixabay.

Sasar Kreator Konten, Skype Uji Fitur Perekaman Percakapan

Skype tidak hanya populer di kalangan konsumen umum maupun pekerja saja. Kreator konten juga banyak yang memakainya untuk berkolaborasi, atau sekadar melakukan wawancara jarak jauh dengan beberapa narasumber sekaligus. Yang kerap menjadi masalah, merekam percakapan untuk kemudian disiarkan bukanlah pekerjaan mudah.

Itulah yang mendorong Microsoft untuk mengembangkan fitur khusus pada aplikasi Skype versi desktop-nya. Dinamai Skype for Content Creators, fitur ini memungkinkan para podcaster, vlogger dan lain sebagainya untuk merekam dan menyiarkan percakapan yang berlangsung di Skype tanpa bantuan perlengkapan yang mahal.

Yang diperlukan hanyalah software seperti Wirecast, Xsplit, Vmix, atau yang lain yang mendukung teknologi NDI besutan NewTek. Fitur baru ini memungkinkan Skype untuk meneruskan percakapan video ke salah satu software tersebut, sehingga kemudian bisa disiarkan secara langsung, dengan kualitas audio dan video yang tetap bagus.

Tampilan siarannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera, contohnya seperti gambar di atas. Andai live streaming tidak diperlukan, percakapan yang direkam bisa langsung dipindah ke software seperti Adobe Premiere Pro atau Adobe Audition untuk diedit lebih lanjut.

Tersedia pada aplikasi Skype untuk Windows 10 dan Mac, fitur ini sekarang masih berstatus preview dan sedang diuji bersama pengguna dalam jumlah terbatas. Perilisan publiknya dijadwalkan berlangsung pada musim panas mendatang.

Sumber: Skype.