AKG Ara Adalah Mikrofon USB Kelas Profesional untuk Kreator dengan Dana Terbatas

Banyaknya pilihan platform podcasting dan livestreaming membuat kegiatan berkarya jadi lebih mudah. Untuk memulai, yang dibutuhkan hanyalah niat. Lalu kalau sudah jalan, barulah kita bisa memikirkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Salah satu caranya adalah dengan meng-upgrade kualitas audio.

Bagi yang selama ini masih mengandalkan mikrofon bawaan headset, opsi upgrade yang paling mudah adalah membeli mikrofon USB. Tidak perlu yang mahal-mahal, sebab dengan modal maksimum $100, kita sudah bisa mendapatkan mikrofon USB dengan kualitas jauh di atas bawaan headset. Salah satu contohnya adalah mic bernama AKG Ara berikut ini.

AKG Ara menawarkan dua pola penangkapan suara yang berbeda: cardioid dan omnidirectional. Cardioid fokus menangkap suara dari depan mikrofon, ideal untuk sesi livestreaming, sementara omnidirectional akan menangkap suara yang berasal dari segala arah, cocok untuk sesi podcasting atau rekaman dengan dua orang atau lebih.

Ara mampu menangkap audio dalam resolusi 24-bit/96kHz, sangat cukup untuk menghasilkan rekaman atau siaran langsung dengan suara yang jernih. Berbekal kabel USB-C ke USB-A, Ara kompatibel dengan perangkat apapun yang mendukung USB audio. Ara juga bisa disambungkan ke perangkat iOS maupun Android dengan bantuan adaptor (tidak termasuk dalam paket penjualannya).

Di sebelah port USB-C miliknya, pengguna juga bisa menemukan colokan headphone, berguna untuk memonitor audio yang ditangkap. Ara mempunyai dua kenop putar di sisi depannya; yang atas untuk memilih pola penangkapan suaranya tadi, yang bawah untuk mengatur volume. Kenop volumenya itu juga bisa ditekan untuk mute atau unmute.

Melihat desainnya secara keseluruhan, Ara tampak modern dengan sedikit sentuhan vintage. Selain menggunakan stand bawaannya, Ara juga mendukung sejumlah opsi mounting mikrofon yang umum dipakai dalam setup livestreaming maupun di studio.

AKG Ara saat ini telah dipasarkan dengan banderol $99. Di harga tersebut, saingan paling dekatnya adalah Yeti Nano besutan Blue Microphones.

Sumber: Engadget.

AKG N400 Adalah Sepupu Samsung Galaxy Buds+ yang Dibekali Active Noise Cancelling

Samsung Galaxy Buds+ yang diluncurkan bersamaan dengan seri Galaxy S20 dan Z Flip belum lama ini kelihatan begitu sleek. Bukan hanya itu, true wireless earphone tersebut juga menjanjikan kualitas suara yang memuaskan berkat keterlibatan AKG.

Sayang sekali fitur yang dinantikan banyak orang malah absen, yakni active noise cancelling (ANC). Kalau memang ANC yang Anda cari, mungkin Anda bisa menunggu kedatangan true wireless earphone baru besutan AKG berikut ini.

Dibanding Galaxy Buds+, perangkat bernama AKG N400 ini unggul dalam dua hal: noise cancelling dan ketahanan air. AKG N400 tercatat mengusung sertifikasi IPX7, yang berarti menyelam hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit bukan masalah baginya. Bandingkan dengan Galaxy Buds+ yang cuma bersertifikasi IPX3.

AKG N400

Kendati demikian, Galaxy Buds+ lebih superior perihal daya tahan baterai. AKG N400 diklaim bisa beroperasi sampai 6 jam (5 jam kalau fitur ANC-nya dinyalakan), dan charging case-nya cuma bisa mengisi penuh satu kali (total 12 jam). Galaxy Buds+ di sisi lain menawarkan daya baterai hingga 11 jam pemakaian, ditambah 11 jam lagi dari charging case-nya (total 22 jam).

Selebihnya, AKG N400 cukup mirip dengan Galaxy Buds+. Kedua perangkat sama-sama mengandalkan panel sentuh kapasitif sebagai metode pengoperasiannya, dan case-nya sama-sama mendukung wireless charging.

AKG N400 sejauh ini baru tersedia di Korea Selatan. Di sana, Samsung menjualnya seharga 230.000 won, hampir satu juta lebih mahal ketimbang Galaxy Buds+ jika dikurskan rupiah (± Rp 3,1 juta).

Sumber: Android Central dan The Verge.

Mobil Bermesin Bensin Tidak Selamanya Harus Kalah Canggih dari Mobil Elektrik

Menilai suatu mobil hanya dari kelengkapan teknologi digitalnya saja jelas bukan tindakan yang bijak. Namun terkadang beberapa mobil memang begitu menonjolkan sisi canggihnya. Mayoritas adalah mobil elektrik, akan tetapi sejumlah mobil konvensional pun juga ada yang begitu. Salah satunya adalah Cadillac Escalade generasi kelima berikut ini.

Selama sekitar dua dekade, Escalade memang sudah menjadi model flagship dari pabrikan asal Amerika Serikat tersebut. “Mewah” sudah menjadi kata kunci yang selalu diasosiasikan dengan Escalade sejak awal, dan sekarang kita juga bisa menambahkan kata “canggih” pada SUV berbadan bongsor ini.

2021 Cadillac Escalade

Kita mulai dari dashboard-nya, yang langsung menyuguhkan pemandangan tidak biasa. Apalagi kalau bukan karena layar dengan bentang diagonal 38 inci yang begitu mendominasi. Layarnya juga bukan sembarangan, melainkan panel OLED yang melengkung demi menyajikan visibilitas yang optimal.

Berhubung OLED, layarnya tidak memerlukan semacam kanopi agar bisa menampilkan konten dengan tingkat kontras yang tinggi meski mobil sedang melintas di bawah terik matahari. Cadillac tidak bilang resolusinya berapa, akan tetapi mereka mengklaim kepadatan pixel-nya dua kali lebih tinggi dari TV 4K.

Layar masif ini dipisah menjadi tiga bagian: touchscreen 7,2 inci di ujung kiri, panel instrumen 14,2 inci persis di balik lingkar kemudi, dan layar infotainment 16,9 inci di tengah dashboard. Di kabin bagian tengah, sebenarnya masih ada sepasang touchscreen lagi untuk memanjakan penumpang belakang.

2021 Cadillac Escalade

Urusan audio, mobil ini tak kalah mengesankan. Sistem audionya mengandalkan 36 speaker dan 3 amplifier bikinan AKG. Menariknya, ini merupakan debut perdana AKG di ranah otomotif setelah lebih dari 70 tahun berkiprah di industri audio, dan yang perlu disoroti di sini bukan sebatas banyaknya speaker atau amplifier yang tertanam saja.

Ada tiga fitur menarik yang ditawarkan sistem audio rancangan AKG ini. Yang pertama adalah Conversation Enhancement, yang melibatkan sejumlah mikrofon dan 36 speaker itu tadi untuk memperjelas komunikasi antara penumpang di depan dan di belakang. Selanjutnya, khusus untuk kabin bagian depan, pengemudi dan penumpang dapat mengatur volume audio yang mereka dengan secara terpisah.

Yang ketiga, panduan navigasi pada mobil ini dibuat lebih intuitif berkat petunjuk lisan yang keluar dari speaker di sisi kiri atau kanan, menyesuaikan dengan arah petunjuknya. Saat sudah dekat dengan belokan, petunjuk lisannya juga akan terdengar semakin dekat dengan pengemudi.

2021 Cadillac Escalade

Masih seputar panduan navigasi, Cadillac turut menyematkan sistem berbasis augmented reality, disajikan melalui panel instrumennya. Tidak kalah menarik adalah sistem night vision yang akan diproyeksikan ke layar yang sama, sehingga visibilitas di kegelapan tetap terjaga dengan baik.

Terakhir, Cadillac tidak lupa membanggakan sistem driver assistance Super Cruise mereka, yang diklaim bahkan lebih superior ketimbang Tesla Autopilot dalam beberapa aspek. Ya, tidak selamanya mobil bermesin bensin harus kalah canggih dari mobil elektrik.

Sumber: Cadillac via New Atlas.

AKG Luncurkan Trio Headphone Wireless Baru

Salah satu atribut yang dicari dari headphone atau earphone adalah kemampuannya memblokir suara luar, baik secara pasif maupun aktif. Prioritas ini terkadang membuat kita lupa bahwa suara luar sebenarnya dapat membantu menjauhkan kita dari celaka. Itulah sebabnya belakangan banyak produsen headphone yang menerapkan teknologi noise cancelling adaptif.

Salah satunya adalah AKG, dan upaya mereka sudah bisa konsumen nikmati melalui headphone wireless terbarunya, AKG N700NC. Fitur unggulannya, seperti yang saya bilang, adalah noise cancelling adaptif; dengan satu klik tombol, pengguna bisa mengatur seberapa intens kinerja pemblokiran suaranya, atau dengan kata lain seberapa banyak suara luar yang diperbolehkan masuk.

AKG N700NC

Selain membantu menghindarkan kita dari marabahaya, fitur ini juga sangat memudahkan apabila pengguna tiba-tiba diajak bicara oleh seseorang; mengklik tombol jelas lebih praktis daripada harus melepas headphone, apalagi untuk headphone jenis over-ear yang berukuran cukup besar seperti ini.

Dalam satu kali charge, N700NC diyakini bisa beroperasi sampai 20 jam nonstop. Di Amerika Serikat, Samsung (pemilik Harman yang merupakan induk perusahaan AKG) telah memasarkannya seharga $350. Di rentang harga ini, ia bersaing langsung dengan Sony WH–1000XM3 yang juga dirilis belum lama ini.

AKG Y500

Selain N700NC, AKG turut menghadirkan dua headphone wireless lain, yakni Y500 yang bergaya on-ear serta Y100 yang bermodel in-ear. Keduanya tidak dibekali fitur noise cancelling dan hanya bisa mengisolasi suara secara pasif. Kendati demikian, keduanya dilengkapi fitur Ambient Aware untuk memudahkan pengguna mendengar suara luar.

Khusus AKG Y500, ia juga dibekali fitur pause dan play otomatis, yang akan aktif dengan sendirinya ketika headphone dilepas atau dipakai. Pengguna Y500 juga dapat menghubungkan dua perangkat sekaligus via Bluetooth jika perlu.

AKG Y100

Soal baterai, Y500 bisa tahan sampai 33 jam nonstop, sedangkan Y100 hingga 8 jam. Keduanya juga telah dipasarkan, masing-masing seharga $150 (Y500) dan $100 (Y100), dan variasi warnanya juga lebih beragam dibanding N700NC tadi.

Sumber: Samsung.

Samsung Galaxy Home Bakal Ramaikan Pasar Smart Speaker

Reputasi Bixby boleh kalah dari Alexa, Google Assistant maupun Siri, akan tetapi hal itu tidak mencegah Samsung memperluas integrasi asisten virtual-nya ke banyak perangkat sekaligus; mulai dari Galaxy Note 9 (tentu saja), sampai ke TV dan kulkas. Namun tahun lalu beredar rumor bahwa Samsung sedang menyiapkan ‘rumah’ yang proper buat Bixby, yakni sebuah smart speaker, dan kabar itu rupanya tidak meleset.

Pada acara peluncuran Note 9, Samsung turut mengumumkan perangkat bernama Galaxy Home. Dari namanya sudah bisa ditebak kalau perangkat ini siap menantang smart speaker lain macam Apple HomePod dan Google Home Max, dan tentu saja Bixby telah ditunjuk menjadi ‘nyawanya’.

Samsung Galaxy Home

Desainnya kelihatan simpel, tapi mungkin bukan untuk semua orang. Beberapa bahkan bilang bentuknya mirip kaldron atau panci besar yang biasanya digunakan oleh penyihir jahat di film-film kartun. Tiga buah kaki di bagian dasarnya mengindikasikan kalau ia tak harus diletakkan di atas meja. Sekujur tubuhnya mulus, dan seluruh tombol kontrolnya diposisikan di atas.

Di dalam ‘gentong’ berlapis fabric itu bernaung enam buah speaker dan sebuah subwoofer, plus delapan mikrofon far-field. Samsung menjanjikan kualitas suara yang superior dibandingkan produk kompetitor, dan pernyataan itu diperkuat oleh campur tangan AKG dalam proses pengembangan komponen audionya. Seperti yang kita tahu, AKG adalah anak perusahaan Harman, dan Harman sendiri sudah diakuisisi oleh Samsung.

Samsung Galaxy Home

Kualitas suara yang superior ini krusial kalau mempertimbangkan segala kekurangan Bixby (jika dibandingkan dengan asisten virtual lain). Kasusnya kurang lebih sama seperti Apple HomePod, yang dipuji banyak reviewer perihal kualitas suaranya, sehingga kekurangan Siri jadi bisa sedikit tertutupi.

Soal layanan streaming musik, Samsung rupanya memutuskan untuk menggandeng rajanya, yaitu Spotify. Tebakan saya, konsumen Galaxy Home nanti bakal mendapatkan akses Spotify Premium gratis selama beberapa waktu.

Samsung Galaxy Home

Selebihnya masih belum banyak detail mengenai Samsung Galaxy Home karena ini memang bukanlah peluncuran resminya. Samsung berjanji untuk membeberkan lebih banyak pada ajang konferensi developer mereka pada awal bulan November mendatang.

Sumber: The Verge dan CNET.

Dihargai $1.000, Earphone AKG N5005 Andalkan Lima Unit Driver Sekaligus

Berbahagialah Anda yang menggunakan smartphone yang masih memiliki jack headphone, sebab Anda masih bisa menikmati headphone atau earphone premium dengan nyaman, alias tanpa harus mengandalkan bantuan adapter. Contoh earphone yang saya maksud adalah AKG N5005 berikut ini, yang rencananya bakal dipasarkan seharga $1.000 pada musim semi mendatang.

Modal sebesar itu pastinya akan memberikan Anda sebuah earphone yang sanggup memutar audio berkualitas hi-res, yang diyakini bahkan lebih baik lagi dari yang berkualitas CD. N5005 juga menjanjikan reproduksi suara kelas reference lewat lima unit driver yang tertanam di dalam masing-masing earpiece-nya.

Di antara kelima driver tersebut, satu merupakan tipe dynamic berdiameter 9,2 mm, sedangkan sisanya bertipe balanced armature, yang sudah menjadi langganan deretan earphone premium selama ini. Kombinasinya menjanjikan reproduksi frekuensi mid yang akurat, high yang amat jernih, serta distorsi yang sangat minimal.

AKG N5005

Namun yang cukup unik adalah aksesori bernama Sound Filter yang dirancang untuk sedikit mengubah karakteristik suara yang dihasilkan N5005. Total ada empat filter yang berbeda, yang masing-masing berfungsi sesuai namanya: Bass Boost, Reference Sound, Semi-High Boost dan High Boost.

AKG sebenarnya bukan yang pertama menerapkan inovasi semacam ini. Hampir tiga tahun yang lalu, RHA Audio sempat meluncurkan earphone berfitur serupa, yakni RHA T20. Yang membedakan, harganya tidak semahal dan konfigurasi driver-nya pun tidak sekompleks penawaran AKG ini.

Melihat harganya, wajar apabila yang tertarik sekaligus sanggup membeli adalah mereka yang juga menggunakan smartphone kelas flagship. Namun bagaimana seandainya ponsel seharga $1.000 Anda tidak dilengkapi jack headphone dan adapter-nya hilang? Jangan khawatir, sebab AKG juga menyertakan sebuah Bluetooth dongle untuk N5005.

Sederhananya, aksesori ini bakal mengubah N5005 menjadi wireless, lengkap dengan remote control tiga tombol beserta mikrofon untuk menerima dan melakukan panggilan telepon. Dongle-nya sendiri diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 8 jam penggunaan sebelum perlu diisi ulang baterainya.

Sumber: Business Wire.

Samsung Dirumorkan Sedang Menyiapkan Headset Windows Mixed Reality

Samsung Gear VR merupakan salah satu headset virtual reality terpopuler di pasaran. Namun headset mixed reality yang belakangan muncul dinilai berpotensi mengusik pasar VR. Apakah Samsung bakal diam saja? Tentu tidak.

Belum lama ini, beredar bocoran gambar headset Windows Mixed Reality dengan logo Samsung di belakangnya. Akun Twitter @h0x0d mengunggah empat gambar yang menunjukkan penampakan headset tersebut dari berbagai perspektif, termasuk salah satunya yang ditemani oleh sepasang motion controller besutan Microsoft.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Meski sama sekali tidak ada rincian spesifikasi yang disertakan, besar kemungkinan spesifikasi yang diusung identik dengan milik Acer, HP, Asus, Dell dan Lenovo. Dari gambarnya sepertinya headset besutan Samsung ini turut dilengkapi engsel pada bagian goggle-nya sehingga pengguna dapat melihat sekitarnya tanpa perlu melepas headset ketika diperlukan.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Satu elemen unik dari headset Windows Mixed Reality milik Samsung ini adalah kehadiran sepasang headphone dengan logo AKG di atasnya. AKG, seperti yang kita tahu, adalah anak perusahaan dari Harman, dan Harman sendiri sudah diakuisisi oleh Samsung.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Sayang informasinya baru sebatas itu untuk sekarang. Belum ada sama sekali yang menyinggung jadwal rilis maupun harganya, atau apakah perangkat ini benar-benar ada atau tidak. Namun kalau melihat rekam jejak @h0x0d selama ini dalam membocorkan produk untuk platform Microsoft, tampaknya kita tinggal menunggu waktu sebelum Samsung memperkenalkannya secara resmi.

Sumber: Neowin.