D3 Labs Hadirkan Infrastruktur Finansial Berbasis Blockchain untuk B2B

Konsep programmable money yang diaktifkan teknologi blockchain memiliki potensi untuk merevolusi cara transaksi, investasi, dan pengelolaan keuangan di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan automasi proses keuangan, mengurangi friksi, dan meningkatkan efisiensi.

Melihat peluang tersebut, D3 Labs hadir untuk menyediakan solusi dan infrastruktur teknologi guna merealisasikan konsep tersebut. Kepada DailySocial.id, Co-CEO D3 Lab Chung Ying dan Tigran Adiwirya menyampaikan rencana startup mereka dalam mengakuisisi lebih banyak klien dan niat mereka untuk melakukan ekspansi.

Targetkan korporasi hingga industri gaming

Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi teknologi yang bisa mengubah lanskap keuangan secara keseluruhan. Programmable money berteknologi blockchain menawarkan potensi untuk meningkatkan inklusi keuangan, menyederhanakan transaksi, dan menciptakan peluang investasi inovatif.

Meskipun secara teknis dan pengalaman platform asal Amerika Serikat seperti Paxos hingga Circle menawarkan teknologi tersebut, namun masih terkendala dengan biaya yang sangat mahal, mata uang yang fokus kepada dolar dan perihal lainnya.

D3 Labs ingin menghadirkan solusi serupa namun dengan biaya yang jauh lebih terjangkau, fokus kepada rupiah dan sistem keamanan sesuai regulasi yang berlaku. Pengalaman bekerja para pendirinya yang sudah familiar dengan para regulator sebelumnya di Tokocrypto turut dijadikan proposisi nilai.

“Pada dasarnya ide ini datang dari we’re taking a bet melalui infrastruktur token-based/blockchain-based dibandingkan dengan infrastruktur The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT). Karena saat ini sebagian besar pihak terkait masih mengandalkan SWIFT yang terbilang besar biayanya, kita coba menghadirkan infrastruktur berbeda berangkat dari kondisi tersebut,” kata Tigran.

Dalam menggali peluang bisnis, D3 Labs menargetkan segmen B2B, mulai dari korporasi, grup konglomerasi, perusahaan logistik, industri gaming, dan lain-lain. Dari sisi layanan, D3 Labs juga mencoba untuk menghadirkan layanan yang hands on, artinya siap membantu klien mereka kapan saja dan di mana saja. Konsep tersebut yang membedakan D3 Labs dengan pemain asing lainnya.

“Untuk tahap sekarang kita sebagai penyedia infrastruktur. Jika saat ini perusahaan misalnya ingin melakukan pemindahan uang melalui existing payment gateway atau infrastruktur lainnya, kita ingin menghadirkan infrastruktur melalui blockchain-based,” kata Tigran.

Produk unggulan D3Labs yang sudah dikenalkan ke publik adalah SeaSeed. SeaSeed, memungkinkan transaksi otomatis 24/7 secara real-time antara perusahaan dan ekosistem terkait lainnya, meningkatkan proses penyelesaian dan rekonsiliasi. Programmable money dapat mengurangi biaya ini dengan menghilangkan perantara dan memungkinkan transaksi peer-to-peer.

Gambaran dasbor SeaSeed dari D3 Labs

Saat ini D3 Labs juga telah bermitra dengan perbankan swasta sebagai kustodian. Bank yang telah menjalin kemitraan adalah DBS dan investor strategis mereka UOB.

Tahun ini perusahaan juga telah melancarkan inisiatif dengan Bank Indonesia (BI) bernama “Proyek Garuda”. Inisiatif ini diluncurkan untuk pengembangan Rupiah Digital. Bank Indonesia pun telah mengundang masukan atau pandangan kepada seluruh stakeholder terkait terhadap Consultative Paper (CP) untuk menyempurnakan desain pengembangan Rupiah Digital.

Dalam Consultative Paper juga membahas dampak dari penerbitan Rupiah Digital pada sistem pembayaran, stabilitas keuangan dan moneter. D3 Labs bersama dengan Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) bersinergi untuk memberikan dorongan dalam pengembangan tahap pertama Rupiah Digital.

Rencana ekspansi ke Singapura tahun depan

Meskipun baru meluncur awal tahun ini, namun perusahaan telah memberikan layanan kepada dua perusahaan dan sedang melalui proses dengan beberapa klien baru lainnya.

Bulan April 2023 lalu D3 Labs juga telah mengantongi pendanaan pra-awal dengan nominal dirahasiakan dari sejumlah investor, di antaranya Saison Capital, Kinesys Capital, Arkana Capital, EX Capital, Qredo, DS/X Ventures, serta UOB Venture Management dan Signum Capital melalui UVM Signum Blockchain Fund.

Disinggung apa rencana perusahaan hingga akhir tahun ini, Chung Ying menegaskan perusahaan masih ingin menambah jumlah klien mereka. Tahun depan jika sesuai rencana, D3 Labs juga ingin melakukan ekspansi ke Singapura. Masih dalam tahap penjajakan, rencana ekspansi lainnya yang bakal dilakukan oleh D3 Labs adalah Korea Selatan dan Australia.

“Kami ingin melakukan ekspansi di negara yang sering melakukan bisnis di Indonesia dan memiliki hubungan yang dekat dengan Indonesia. Singapura kami pilih karena sudah sangat familiar dengan bisnis di sana,” kata Chung Ying.

Meskipun saat ini mulai banyak fokus investor bergeser kepada profitabilitas, namun menurut Chung Ying penting juga bagi startup untuk mendapatkan growth yang seimbang. Untuk bisa menjaga runway yang ada, perusahaan berupaya untuk fokus kepada sustainable growth dan tidak melakukan kegiatan bakar uang yang berlebihan.

“Buat saya penting untuk bisa fokus kepada growth, namun demikian menurut saya jika tidak ada growth bagaimana bisa mendapatkan profit yang decent. Bukan berarti tidak adanya growth maka profitability tidak bisa tercapai, namun yang ideal adalah bisa menggabungkan keduanya,” kata Chung Ying.

Untuk bisa melakukan scale-up, ke depannya mereka berharap bisa mempercepat proses yang ada saat ini. Jika pada umumnya dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk implementasi proses, nantinya jika perusahaan makin berkembang, diharapkan proses tersebut bisa berjalan lebih cepat lagi. Selain itu industri yang disasar juga ke depannya bisa lebih bervariasi.

“Saat ini menjadi waktu yang tepat bagi kami untuk masuk menawarkan teknologi ini. Dilihat dari sudah banyaknya enterprise di Indonesia yang mencoba teknologi blockchain, dan saat ini sudah ada blockchain expert, menjadi waktu yang tepat bagi kami untuk hadir,” kata Chung Ying.

Disclosure: DS/X Ventures merupakan bagian dari grup DailySocial.id

Startup Web3 D3 Labs Kantongi Pendanaan Pra-Awal dari Sejumlah Investor

Startup web3 D3 Labs mengumumkan telah mengantongi pendanaan pra-awal dengan nominal dirahasiakan dari sejumlah investor, di antaranya Saison Capital, Kinesys Capital, Arkana Capital, EX Capital, Qredo, DS/X Ventures, serta UOB Venture Management dan Signum Capital melalui UVM Signum Blockchain Fund.

Penggunaan dana segar yang telah diperoleh pada Januari 2023 ini difokuskan untuk pengembangan produk MVP yang akan diluncurkan pada Mei ini. Bersamaan dengan itu pula, perusahaan akan menggalang tambahan dana untuk putaran yang sama.

“Dengan dukungan dari para investor yang percaya pada visi D3 Labs, perusahaan ini siap untuk mengubah wajah industri keuangan di Asia Tenggara melalui solusi infrastruktur programmable money yang inovatif dan efisien,” ucap CEO D3 Labs Chung Ying Lai dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.id, Rabu (19/4).

D3 Labs menyediakan solusi dan infrastruktur teknologi programmable money bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan otomatisasi dan efisiensi dalam sistem keuangan internal mereka.

Programmable money adalah konsep yang menggunakan teknologi blockchain dan smart contracts untuk menciptakan mata uang digital yang dapat diprogram untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara otomatis. Dengan programmable money, transaksi yang lebih aman, efisien, dan otomatis dapat terjadi.

“Kami percaya bahwa programmable money akan menjadi kunci dalam menghadirkan efisiensi dan fleksibilitas bagi perusahaan di kawasan ini. D3 Labs berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang dapat membantu perusahaan lokal beradaptasi dan bersaing di pasar global yang semakin digital. Programmable money dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dan mengakses layanan keuangan,” kata Ying.

Produk D3 Labs

Salah satu produk pertama dari D3 Labs adalah SeaSeed, platform programmable money yang dirancang khusus untuk bisnis. SeaSeed memungkinkan transaksi otomatis 24/7 secara real-time antara perusahaan dan ekosistem terkait lainnya, meningkatkan proses penyelesaian dan rekonsiliasi. Programmable money dapat mengurangi biaya ini dengan menghilangkan perantara dan memungkinkan transaksi peer-to-peer.

“Dengan SeaSeed, D3 Labs membawa perubahan signifikan di Asia Tenggara dengan menjadi pelopor solusi infrastruktur programmable money. Programmable money dapat membuka peluang untuk pengembangan produk dan layanan keuangan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan individu atau perusahaan, seperti asuransi berbasis blockchain atau instrumen investasi yang dipersonalisasi.”

Produk ini terinspirasi oleh Onyx by J.P. Morgan, platform teknologi blockchain yang dikembangkan oleh J.P. Morgan. Platform ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi blockchain guna meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi dalam berbagai layanan dan produk perbankan. Salah satu produk yang paling terkenal di bawah platform Onyx adalah JPM Coin, merupakan mata uang digital yang dirancang untuk memfasilitasi transfer dana instan dan real-time antara klien J.P. Morgan.

Dia melanjutkan, inklusi keuangan masih menjadi tantangan besar dan faktor krisis dalam ekonomi di negara-negara Asia Tenggara. Data Global Findex 2021 menunjukkan, rata-rata tingkat inklusi keuangan di kawasan ASEAN mencapai 41%. Namun di balik angka rata-rata tersebut, terdapat disparitas atau kesenjangan tingkat inklusi keuangan yang sangat lebar.

Banyak orang di Asia Tenggara masih menghadapi hambatan dalam mengakses layanan keuangan. Penyebab utama akses keuangan yang terbatas di kawasan ini meliputi biaya tinggi untuk membuka dan menjaga rekening bank, jarak yang jauh dari institusi keuangan, kurangnya dokumentasi yang diperlukan, dan tingkat pendidikan keuangan yang rendah.

Menurut Ying, penggunaan teknologi seperti programmable money dan solusi keuangan digital lainnya dapat membantu mengatasi beberapa masalah ini dengan mengurangi biaya dan memudahkan akses ke layanan keuangan, terutama untuk populasi yang tidak atau kurang dilayani oleh sistem perbankan tradisional.

Tantangan

Pengembangan programmable money di Asia Tenggara menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan adopsi yang sukses dan luas. Mulai dari edukasi, infrastruktur hingga integrasi dengan sistem keuangan tradisional.

“Kurangnya pemahaman dan edukasi tentang programmable money di kalangan masyarakat dan perusahaan dapat menghambat adopsi teknologi ini. Upaya yang lebih besar diperlukan untuk mendidik masyarakat tentang manfaat dan cara kerja programmable money. Di samping itu, integrasi programmable money dengan sistem perbankan dan keuangan tradisional dapat menjadi tantangan, terutama karena beberapa bank dan institusi keuangan mungkin enggan untuk bekerja sama dengan teknologi baru ini.”

Untuk mengatasi hal tersebut, D3 Labs melakukan upaya yang signifikan dalam promosi, pemasaran, dan peningkatan kesadaran tentang manfaat programmable money. Perusahaan juga menjalankan penelitian mendalam dan proses eksplorasi dengan klien, meluncurkan proyek percontohan bersama untuk menunjukkan manfaatnya.

Saat ini D3 Labs masih fokus pada pasar Asia Tenggara, memulai ekspansinya di Indonesia. Rencananya, dalam waktu dekat akan menjangkau negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Dislcosure: DS/X Ventures merupakan unit investasi milik DailySocial.id