Tak Lama Setelah Diumumkan, Xbox One X Project Scorpio Edition Ludes Di-Pre-Order

Melihat performa Xbox One X di atas kertas, mungkin sulit bagi Sony untuk bersaing jika hanya mengandalkan permainan eksklusif. Bagaimanapun juga, console Microsoft tersebut merupakan sistem yang sanggup menyuguhkan konten 4K secara native. Kehadirannya sangat dinanti, bukan cuma oleh fans, karena eksistensinya berpotensi mengubah alur industri console.

Rumor mengenai keinginan Microsoft menciptakan versi lebih canggih dari Xbox One sudah lama terdengar, namun baru di ajang E3 2017 kemarin mereka memperkenalkannya secara resmi. Di sana, Microsoft mengubah nickname Project Scorpio dengan nama yang lebih formal, Xbox One X. Namun meski era baru akan dimulai bulan November nanti, sang console maker asal Amerika itu tidak melupakan proses panjang yang telah mereka lalui.

Di momen pembukaan acara Gamescom Cologne 2017, Microsoft menyingkap Xbox One X Project Scorpio Edition, edisi terbatas dari ‘console game terkuat di dunia saat ini’. Varian ini menyimpan komposisi hardware serupa model standar, namun desainnya-lah yang membuat Project Scorpio Edition istimewa. Begitu diincarnya produk ini, ia segera diserbu para gamer dan saat ini stok di Target dan Best Buy sudah kosong.

Lalu apa yang membedakan Project Scorpio Edition dengan Xbox One X biasa? Pertama, console sengaja dirancang agar bisa berdiri vertikal (via stand). Kemudian Microsoft membubuhkan branding ‘Project Scorpio’ hijau di unit console serta controller, dilatarbelakangi tubuh berwarna hitam. Jika Anda lihat lebih dekat, permukaan Project Scorpio Edition memiliki pola titik-titik kecil.

Xbox One X Project Scorpio Edition 1

Di dalam, ia menyimpan CPU octa-core kustom 2,3GHz, GPU berarsitektur Polaris 40-compute unit 1,172GHz berkekuatan 6-teraflop, memori GDDR5 12GB 326GB/detik, didukung flash memory 8GB, hard disk 1TB, unit power supply internal 245W, serta optical disc drive Blu-ray UHD.

Xbox One X Project Scorpio Edition 2

Hal paling menarik, dan mungkin alasan mengapa Xbox One X Project Scorpio Edition diburu gamer adalah harganya. Microsoft membanderolnya setara versi standar, di harga US$ 500. Pelepasannya juga dilakukan berbarengan, yakni pada tanggal 7 November 2017.

Di bawah ini ialah daftar game yang rencananya akan memanfaatkan kecanggihan hardware dari Xbox One X:

  • Agents of Mayhem
  • Age of Empires Definitive Edition
  • Anthem
  • ARK: Survival Evolved
  • The Artful Escape of Francis Vendetti
  • Ashen
  • Assassin’s Creed: Origins
  • Astroneer
  • Battlefield 1
  • Black Desert
  • Brawlout
  • Chess Ultra
  • Code Vein
  • Conan Exiles
  • Crackdown 3
  • Cuphead
  • Dark and Light
  • The Darwin Project
  • Dead Rising 4
  • Deep Rock Galactic
  • Destiny 2
  • Deus Ex: Mankind Divided
  • Diablo 3: Reaper of Souls
  • Dishonored 2
  • Dishonored: Death of the Outsider
  • The Division
  • Doom
  • Dovetail Games Euro Fishing
  • The Elder Scrolls Online: Morrowind
  • Elite Dangerous
  • Everspace
  • The Evil Within 2
  • F1 2017 Special Edition
  • Fable Fortune
  • Fallout 4
  • Farming Simulator 17
  • Farming Simulator 18
  • Far Cry 5
  • FIFA 18
  • Final Fantasy 15
  • Firewatch
  • For Honor
  • Fortnite
  • Forza Horizon 3
  • Forza Motorsport 7
  • Gears of War 4
  • Ghost Recon: Wildlands
  • Ginger: Beyond The Crystal
  • Gwent: The Witcher Card Game
  • Halo 5: Guardians
  • Halo Wars 2
  • Hello Neighbour
  • Hitman Season 1
  • Homefront: The Revolution
  • Injustice 2
  • Killer Instinct
  • Killing Floor 2
  • The Last Night
  • Life is Strange: Before the Storm
  • The Long Dark
  • Madden NFL 18
  • Mafia 3
  • Mantis Burn Racing
  • Mass Effect: Andromeda
  • Metro Exodus
  • Middle-earth: Shadow of War
  • Minecraft: Xbox One Edition
  • Minecraft: Xbox One Edition Favorites Pack
  • NBA 2K17
  • NBA 2K18
  • Need for Speed Payback
  • Observer
  • Ori and the Will of the Wisps
  • Outlast 2
  • Paladins
  • Path of Exile
  • Playerunknown’s Battlegrounds
  • Portal Knights
  • Pure Chess
  • Pro Evolution Soccer 2018
  • Project Cars 2
  • Quantum Break
  • Raiders of the Broken Planet
  • ReCore
  • Real Farm Sim
  • Resident Evil 7: Biohazard
  • RiME
  • Riverbond
  • Robocraft Infinity
  • ROBLOX
  • Rocket League
  • Sea of Thieves
  • Slime Rancher
  • SMITE
  • Sniper Elite 4
  • Sniper Ghost Warrior 3
  • Sonic Forces
  • Star Wars Battlefront 2
  • State of Decay 2
  • Strange Brigade
  • Sunset Overdrive
  • Super Lucky’s Tale
  • Steep
  • SUPERHOT
  • The Surge
  • Skyrim: Special Edition
  • Titanfall 2
  • Tacoma
  • Tekken 7
  • Unruly Heroes
  • Warframe
  • Warhammer: End Times
  • We Happy Few
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Wolfenstein: The New Colossus
  • World of Tanks

Sumber: Microsoft.

Mengulik Console Microsoft Xbox One X Lebih Jauh

Di hari Senin pagi kemarin, Microsoft resmi mengganti nama Project Scorpio jadi Xbox One X. Seperti penjelasan sang perusahaan asal Redmond itu sebelumnya, console ini disiapkan untuk menjalankan konten-konten hiburan next-gen yang kian menuntut performa hardware tinggi. Tapi mengejutkannya, Xbox One X ternyata tidak semahal prediksi banyak orang.

Via website Xbox, Microsoft menjabarkan sejumlah fitur serta kapabilitas One X. Dari bocoran sebelumnya, Anda mungkin sudah mengetahui spesifikasi teknis console anyar itu, namun baru kali ini informasinya diungkap secara resmi oleh pihak Microsoft. Misi dari Xbox One X adalah menghidangkan game di 4K, dan hardware di dalam tentu tidak sulit menangani permainan-permainan virutal reality.

Aspek lain yang tidak kalah mengagetkan adalah penampilannya. Dibekali komponen-komponen bertenaga, kita bisa memaklumi jika ukuran Xbox One X lebih besar dari varian biasa maupun One S – apalagi jika berpatokan pada versi developer-nya. Kenyataannya tidak seperti itu. Xbox One X merupakan console terkecil ciptaan Microsoft, memiliki tubuh balok minimalis  berwarna hitam ala grafit.

Sisi depan dan atasnya sangat simpel, hanya ada sedikit tombol, slot optical drive, satu port USB, dan logo Xbox berwarna putih. Di sisi sampingnya terdapat lubang-lubang mungil, mungkin dimaksudkan sebagai ventilasi udara. Baru di sisi belakangnya Anda bisa menemukan konektivitas fisik lebih lengkap seperti HDMI in dan out, dua buat port USB SS, S/PDIF dan port LAN.

Xbox One X menyimpan CPU AMD custom 8-core, berjalan di kecepatan 2,3GHz. Kemampuan proses yang lebih gesit itu memungkinkan AI bekerja lebih optimal, lalu console bisa menampilkan detail serta menyajikan interaksi lebih baik. Sistem memiliki memori grafis GDDR5 sebesar 12GB dengan bandwith 326GB per detik, berguna untuk mendongrak performa game serta mempercepat proses loading.

Xbox One X 1

GPU tersebut mempunyai tenaga sebesar 6-teraflop, diklaim sanggup menampilkan karakter dan detail permainan secara lebih realistis, serta membuat animasi berjalan lebih mulus. Buat menyejukkan hardware, Microsoft memanfaatkan solusi pendingin berbasis cairan yang dipadu bersama kipas berstruktur sentrifugal. Dihitung secara keseluruhan, Xbox One X mempunyai kinerja 40 persen lebih tinggi dibanding console terkuat saat ini.

Xbox One X 2

Selain itu, Xbox One menyimpan flash memory 8GB, penyimpanan berbasis hard disk 1TB, mendukung Blu-ray 4K, HDR 10 dan AMD FreeSync; serta ditunjang sistem audio DTS 5.1.

Beberapa game yang Microsoft pamerkan di panggung E3 2017 kemarin siap dinikmati di resolusi 4K, antara lain: Forza Motorsport 7, Crackdown 3, State of Decay 2, Sea of Thieves, Super Lucky’s Tale, Assassin’s Creed Origins dan Star Wars Battlefront II.

Xbox One X akan tersedia di bulan November 2017, dibanderol di harga US$ 500.

Begini Caranya Microsoft Bisa Tahu Project Scorpio Sanggup Sajikan 4K Gaming Sejati

Ketimbang menyediakan hardware berspesifikasi tinggi, PlayStation 4 Pro memanfaatkan kombinasi teknik render dan fitur hardaware demi menyuguhkan game di resolusi UHD karena Sony tidak mau volume console jadi membengkak. Tentu saja arahan upscale itu belum memuaskan sebagian orang yang menginginkan 4K gaming sejati. Karena alasan inilah perhatian khalayak kini beralih ke Project Scorpio.

Mendekati pelepasannya yang dijadwalkan untuk dilakukan tahun ini, sang console maker akhirnya memajang Project Scorpio di Microsoft Store, dan membiarkan perwakilan Digital Foundry membeberkan sejumlah rincian mengenai spesifikasi sistem game baru tersebut. Di sana, Richard Leadbetter sempat menjelaskan kesanggupan Scorpio menjalankan demo Forza Motorsport di 4K. Dan mungkin Anda penasaran, bagaimana cara device itu melakukannya.

Leadbetter memberikan pemaparan di artikel Eurogamer terpisah. Senior director of console marketing Xbox Albert Penello memang belum mengonfirmasi metode Scorpio menangani game di 4K, namun dari gerak-geriknya, ia sangat percaya diri pada kapabilitas console. Informasi lebih lanjut datang dari anak perusahaan Microsoft, yaitu developer di belakang franchise Forza, Turn 10 Studios.

Untuk mendemonstrasikan kemampuan Scorpio, Turn 10 dan tim Xbox menggunakan ForzaTech. Software ini bukanlah Forza Motorsport 6 ataupun permainan Forza 7 yang belum diumumkan. Kedua tim juga diketahui mempunyai peran penting dalam pengembangan console, dan hasilnya mungkin tak hanya sesuai janji Microsoft, namun boleh jadi malah melampauinya.

Chris Tector selaku studio software architect Turn 10 menerangkan fungsi dari ForzaTech, yakni sebagai platform menguji fitur-fiftur semisal Direct3D 12 di PC hingga mencoba kemampuan Scorpio – terutama untuk menguji apakah hardware sanggup melakukan apa yang pengembang inginkan. Selain itu, ForzaTech juga merupakan wadah buat merealisasikan visi-visi Turn 10 dalam menggarap game Forza berikutnya.

Di sisi Microsoft sendiri, mereka telah menciptakan tool inovatif bernama PIX (atau Performance Investigator for Xbox). Tool ini bertugas merekam proses kerja dari GPU, dan dengan data yang telah diperoleh, Microsoft menggunakannya buat mendesain prosesor baru. PIX menyediakan data untuk dimasukkan ke emulator hardware, sehingga Microsoft bisa menakar kinerja Scorpio. PIX juga memberi keleluasaan pada developer buat men-tweak dan menyempurnakan engine permainan.

Penjabaran lengkap mengenai PIX dan ForzaTech, serta bagaimana elemen-elemen ini memengaruhi proses pengembangan Project Scorpio dapat Anda baca di Eurogamer. Console spesialis 4K gaming itu kabarnya akan meluncur di kuartal keempat tahun ini.

Spesifikasi Hardware Project Scorpio Akhirnya Terungkap

Seperti Sony dengan PlayStation 4 Pro mereka, Project Scorpio merupakan jawaban Microsoft atas semakin tingginya standar penyajian konten hiburan. Eksistensinya diungkap lebih dulu dari hardware sang rival, namun console maker dari Amerika itu memutuskan untuk melepasnya di musim liburan 2017 nanti, saat ada lebih banyak orang mengadopsi TV 4K.

Tak lama setelah diumumkan, Microsoft juga sudah memberikan garis besar spesifikasi hardware Project Scorpio. Kabarnya, console ditenagai APU delapan-core dengan bandwith memori 320GB per detik, serta menyimpan performa grafis sebesar 6-teraflop demi menyajikan video game di resolusi native ultra high-definition. Scorpio juga sempat disebut-sebut sebagai console terkuat yang pernah dibuat.

Berdasarkan laporan staf Digital Foundry Rich Leadbetter dari kunjungannya ke kampus Redmond, tampaknya klaim Microsoft tersebut bukanlah janji kosong semata. Pemaparannya mengenai spesifikasi menunjukkan kesanggupan Scorpio buat menghidangkan 6-teraflop, namun ia masih dilarang untuk membeberkan rincian lainnya, termasuk harga. Simak spesifikasi lengkapnya di bawah:

  • CPU delapan-core custom x86, masing-masing berkecepatan 2,3GHz.
  • GPU 40 compute unit custom berkecepatan 1172MHz.
  • RAM GDDR5 sebesar 12GB dengan bandwith memori 326GB per detik.
  • Penyimpanan berbasis hard drive 2,5-inci berkapasitas 1TB.
  • Optical disc drive UHD Blu-ray.
  • Unit power supply terintegrasi.
  • Opsi input/output-nya seperti Xbox One S. Ada HDMI in dan out, dua port USB 3.0, S/PDIF, networking dan lock port.

Dari pengakuan Leadbetter, performa hardware Scorpio sangat luar biasa. Console ini sanggup menjalankan demo Forza Motorsport 6 di resolusi 4K dengan setting grafis setara Xbox One di 60 frame rate per detik. Forza Motorsport 6 ialah salah satu permainan yang paling menuntut kinerja hardware, dan berdasarkan acuan ini, Scorpio tak akan kesulitan menyuguhkan permainan lain di 60fps.

Banyak orang mengharapkan agar Scorpio mengusung teknolog CPU next-gen, namun Microsoft masih mempertahankan arsitektur lama agar console tetap kompatibel dengan software-software Xbox One yang sudah ada.

Sebagai rangkuman: prosesor Scorpio 30 persen lebih cepat dari pendahulunya, lalu kartu grafisnya 4,6 kali lebih bertenaga dari Xbox One. Komponennya dirancang untuk menyalurkan aset-aset game berkualitas tinggi lebih cepat, sangat membantu buat menyuguhkan konten 4K.

Kabarnya, desain Project Scorpio akan mengejutkan Anda, tapi tentu saja harganya tidak murah – boleh jadi di rentang US$ 500-650. Scorpio sudah mulai dipajang di Microsoft Store sejak bulan Maret 2017 kemarin.

Sumber tambahan: Eurogamer.

Console Project Scorpio Resmi Mejeng di Microsoft Store

Euforia peluncuran The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan Nintendo Switch masih memenuhi atmosfer, namun 2017 bukan hanya tahun yang besar bagi perusahaan Jepang itu. Console maker terbesar asal Amerika juga punya agenda untuk merilis versi baru perangkat gaming mereka yang kabarnya sanggup menyuguhkan permainan di resolusi 4K native: Project Scorpio.

Microsoft memang belum mengumumkan kapan tepatnya Project Scorpio akan dirilis, hanya memberi tahu akan meluncurkannya di musim liburan 2017. Sejauh ini, proses pengembangannya tampak berjalan lancar dan belum lama, laman produk Project Scorpio resmi muncul di Microsoft Store. Tapi jangan terlalu bersemangat dulu, console tersebut masih belum bisa Anda pesan.

Terlepas dari kehadiran product page tersebut, Microsoft masih belum memberi tahu nama resmi dari Scorpio. Di sana, produsen hanya mengungkap beberapa info yang kemungkinan sudah Anda ketahui sebelumnya:

  • Merupakan console paling bertenaga dengan kemampuan proses grafis sebesar 6-teraflop.
  • Console pertama dan satu-satunya yang mampu menyajikan gaming 4K dan virtual reality di kualitas high fidelity.
  • Scorpio kompatibel dengan semua aksesori dan permainan-permainan Xbox One.
  • Di page itu, Microsoft juga mencantumkan video teaser Scorpio yang mereka publikasi di E3 2016.
  • Anda bisa mendaftarkan email untuk memperoleh notifikasi ketika console tersedia.

Sedikit merangkum fakta-fakta mengenai Project Scorpio: console merupakan sebuah upgrade besar-besaran dari Xbox One, diklaim menyimpan APU delapan-core yang menyuguhkan bandwith memori 320GBPS (tiga kali lipat dibanding Xbox One standar) dengan dongkrakan kapabilitas olah grafis empat kali lipat. Scorpio dijanjikan bisa menjalankan sejumlah game di ultra-HD tanpa metode upscaling.

Microsoft juga bilang bahwa tidak ada game eksklusif Scorpio. Semua judul-judul Xbox One dapat dimainkan di sana. Meski demikian, GM game publishing Microsoft Shannon Loftis sempat mengungkapkan keraguannya dan bilang ‘semua itu tergantung dari komunitas developer‘.

Dibandingkan kompetitor utamanya, PlayStation 4 Pro, Scorpio memang jauh lebih perkasa. GPU PS4 Pro hanya menyimpan tenaga 4,2-teraflop. Berbeda dari Sony dengan PlayStation VR mereka, divisi Xbox memang tidak punya head-mounted display dedicated buat console mereka. Maka dari itu sangat penting bagi Scorpio untuk bisa menunjang headset-headset kelas high-end seperti HTC Vive dan Oculus Rift.

Harga Project Scorpio hingga kini juga masih belum diketahui, boleh jadi dibanderol antara US$ 600-800.

Via Trusted Reviews.

Microsoft Bicara Soal Scorpio, Beri Petunjuk Mengenai Harga

Di antara berbagai versi home console generasi kedelapan, Project Scorpio-lah yang boleh dibilang masih misterius meski Microsoft telah mengungkapnya berbulan-bulan silam dan sudah ada banyak bocoran mengenai kemampuannya. Dengan hardware high-end dan segala kecanggihan fiturnya, kemungkinan besar cara penyajian Scorpio akan berbeda dari platform game lain.

Salah satu faktor dari Scorpio yang jadi bahan spekulasi dan yang menyebabkan konsumen merasa khawatir adalah harganya. Membeli home console biasanya merupakan jalan keluar terbaik ketika gamer menginginkan keseimbangan antara pengalaman gaming teroptimal dan harga, namun janji kapabilitas 4K gaming sejati berpotensi mengubahnya. Kini pertanyaan terbesar terkait Scorpio ialah, kira-kira berapa harganya?

Dalam wawancara bersama NZGamer belum lama ini, head of Xbox Phil Spencer sempat memberikan gambaran soal berapa Scorpio akan dibanderol. Tentu saja ia tidak menyebutkan angkanya secara rinci, hanya bilang bahwa timnya mendesain Xbox One S dan Scorpio secara paralel, di mana masing-masing perangkat difokuskan untuk menyuguhkan titik harga yang sesuai dengan performanya.

Bagi Mircrosoft, Scorpio adalah sebuah console premium dan Spencer tidak merasa cemas konsumen akan menganggapnya berbeda. Ia menggunakan Xbox One S sebagai tolak ukur: versi slim platform current-gen Microsoft tersebut ditawarkan dalam beberapa pilihan ukuran penyimpanan dan tersedianya opsi merupakan aspek penting dari cara Microsoft menghidangkan produknya. Scorpio disiapkan sebagai tambahan pilihan, bukan sekedar pembuktian bahwa produknya lebih canggih dari sang rival.

Spencer menjelaskan, Scorpio bukan diciptakan untuk berkompetisi dengan produk andalan Sony. Microsoft cuma mencoba membuat platform terbaik untuk developer dan gamer. Itulah alasan mereka mulai membubuhkan beragam fitur seperti cross-platform play, dukungan mod, game preview serta memperkenalkan Xbox Play Anywhere. Dari perspektif pencipta konten, developer diharapkan melihat Xbox sebagai tempat terbaik mengembangkan game dan menghasilkan uang.

Tak seperti generasi sebelumnya, di era console saat ini Microsoft tampak mulai membongkar sekat-sekat yang membatasi platform current-gen dan last-gen. Pertama-tama, mereka menerapkan fitur backward compatibility game Xbox 360 di Xbox One, serta menambah jumlahnya tiap bulan. Dan untuk Scorpio sendiri, sistem sanggup menjalankan semua permainan Xbox One (dari era awal perilisannya) tanpa memerlukan backward compatibility lagi.

“Tujuan kami bukanlah mendorong seseorang membeli console baru tiap satu atau dua tahun sekali. Kami ingin perangkat ini menjadi bagian dari furnitur di rumah Anda,” tutur Spencer.

Anda bisa menyimak hasil interview lengkapnya di artikel NZGamer ini.

Gambar: Telegraph.

Project Scorpio Menandai Akhir Era Console yang Kita Kenal

PlayStation 4 Pro dan Project Scorpio merupakan langkah para console maker memenuhi tuntutan terhadap semakin tingginya kualitas konten. Rivalitas kedua perusahaan tersebut memang seru dan sangat menarik disimak, tapi kita juga melihat sebuah revolusi besar tengah terjadi di ranah home console. Buktinya, siklus hidup hardware kini terasa berputar lebih cepat.

Meski berbeda ekosistem, performa hardware, serta koleksi permainan, Scorpio dan PS4 Pro mempunyai basis gagasan serupa mengenai mengapa mereka disiapkan. Microsoft sendiri mengklaim Scorpio sebagai console terkuat yang pernah ada, menjanjikan kinerja grafis sebesar 6-teraflop, memungkinkan sistem menjalankan permainan di resolusi 4K sejati. Meski demikian, ada alasan mengapa Microsoft tidak menamainya Xbox ‘Two’, hal ini juga boleh jadi menandai sebuah akhir dari era console.

Berbicara pada TechRadar, Albert Pinello dari Microsoft menjelaskan argumentasi mereka. Buat meramu sistem, sang produsen fokus pada prinsip kontinuitas. Maksudnya, tidak ada perbedaan sama sekali dalam penyuguhan secara retail. Bedanya hanya ketika game dihidangkan: saat disc dimasukkan ke Xbox One S, Anda akan memperoleh kualitas current-gen; kemudian saat permainan ditangani Scorpio, maka kita mendapatkan konten high-end.

Mirip seperti yang pernah disampaikan Shuhei Yoshida soal PS4 Pro, Scorpio masih merupakan bagian dari keluarga Xbox One, mendukung seluruh aksesori, periferal, game, serta dibekali fungsi serupa. Hanya saja, berkat Scorpio, gamer memperoleh lompatan mutu visual. Lalu untuk segmen pembuatan konten, Microsoft yakin developer dapat memanfaatkan tingginya kapabilitas hardware sehingga mereka lebih leluasa berkreasi.

Dengan agenda melepas dua produk dalam dua tahun (One S dan Scorpio tahun depan), TechRadar bertanya apakah pasar console nantinya akan menyerupai siklus smartphone. Pinello membenarkan bahwa banyak orang menggunakan analogi ini, namun ia menegaskan terdapat banyak perbedaan substansial antara console dan smartphone, misalnya dari penyajian produk sampai pendanaan. Tak serupa seperti perangkat bergerak, console maker tidak bisa seenaknya merilis versi baru hanya karena ada update kecil.

Menariknya lagi, Microsoft menyadari hadirnya versi refresh dan model high-end platform current-gen berpotensi membuat kesal dan membebani gamer. Solusinya adalah Microsoft mengungkap detail informasi dari awal dan mengutarakannya secara gamblang agar tidak menyesatkan. Misalnya seperti yang dituturkan Phil Spencer, Scorpio tidak memberi banyak manfaat jika Anda tidak mempunyai TV 4K.

Peluncuran Scorpio yang ditetapkan pada ‘musim liburan’ 2017 juga sengaja dilaksanakan ketika sudah ada lebih banyak orang memiliki TV 4K. Dan bagi Microsoft, Scorpio adalah sebuah pilihan tambahan untuk konsumen.

Header: VideoGamer.

Microsoft Konfirmasi Kemampuan Project Scorpio Jalankan Game di Resolusi 4K

Bagi PlayStation 4 Pro, 4K gaming sedikit berada di luar kemampuannya. Memang betul console high-end Sony tersebut memberi dongkrakan performa besar untuk PSVR dan dapat jalankan permainan di resolusi UHD, namun pada dasarnya ia hanya meng-upscale dari 1080p. Kabarnya, malah hardware baru sang rivalnya-lah yang betul-betul dibekali kapabilitas 4K gaming sejati.

Meski detail masih minim, dari informasi yang telah diungkap Microsoft, Project Scorpio mengusung chip AMD integrated bertenaga 6-teraflop. Secara teori, angka ini memperlihatkan kesanggupan mengangkat game di ultra-HD dengan 60Hz. Sang produsen bahkan menjanjikan kesempatan bagi user buat menikmati Fallout 4 di mode VR. Dan memang belum lama Microsoft mengonfirmasi klaim tersebut.

Berita tersebut datang dari tweet direktur Program Management Xbox, Mike Ybarra. Merespons komentar seorang pengguna Twitter, Ybarra menjawab singkat bahwa Scorpio mendukung native 3840×2160. Tentu saja untuk mencapai hal itu, console anyar ini harus memperoleh upgrade hardware besar-besaran; dan tidak seperti Sony, CPU AMD jaguar kemungkinan besar tidak lagi mencukupi.

Menelaah hardware Project Scorpio lebih dalam, rencananya console memanfaatkan CPU delapan-core dan GPU 6,5-TFLOP. TweakTown memprediksi, Microsoft boleh jadi mempersenjatainya dengan system-on-chip high-end AMD berteknologi fabrikasi FinFET 16-nanometer – performanya berada di antara Polaris kelas menengah dan chip berarsitektur Vega buat kalangan antusias. TweakTown juga memperkirakan, Microsoft turut menyematkan memori GDDR5 unified system sebesar 12GB berkecepatan 320GBps.

Meskipun Scorpio sanggup me-render permainan secara native di 4K, developer tetap harus rela berkompromi. Mereka perlu menurunkan setting grafis seperti ketajaman tekstur, depth of field, pencahayaan, dan lain sebagainya. Lalu saat menjalankan game di 3840×2160, Anda harus bisa puas dengan 30 frame rate per detik di setupmedium‘. Untuk perbandingan, PlayStation 4 Pro menyajikan resolusi UHD berbasis settinghigh‘ di 1080p. Laporan lain bilang, kinerja grafis Scorpio hampir setara GPU Nvidia GeForce GTX 1070.

Jika pemaparan di atas benar adanya, Scorpio akan menjadi console generasi kedelapan dengan kinerja hardware paling canggih, melampaui PS4 Pro. Tapi karena dijadwalkan buat dilepas sebelum 2016 berakhir, Sony berpeluang menjual console spesialis virtual reality ini lebih banyak.

Microsoft mempunyai agenda untuk merilis Project Scorpio di musim liburan 2017. Harganya belum diketahui, tapi mengingat ia adalah produk high-end, tidak heran seandainya dibanderol cukup mahal. TweakTown mengestimasi, Scorpio akan dijual di kisaran US$ 600.

Gambar header: Digital Trends.

Microsoft Sedang Garap Game Untuk Scorpio, Sedangkan PS Neo Akan Diungkap Bulan Depan

Potensi 4K gaming dan virtual reality boleh dibilang merupakan faktor yang kembali memicu duel sengit di antara kedua pemain besar di ranah console. Berawal dari rumor dan bocoran, kini perhatian khalayak tertuju pada Project Scorpio Microsoft serta Sony PlayStation Neo. Dan belum lama ini, terungkaplah kabar penting terkait kedua sistem gaming high-end tersebut.

Pertama-tama mari kita bahas apa yang sedang Microsoft siapkan. Merespons pertanyaan seorang pengguna Twitter, bos Xbox Phil Spencer mengonfirmasi bahwa timnya saat ini sedang sibuk menggodok Project Scorpio di sisi ‘hardware, platform dan game‘.

Diumumkan resmi pada E3 2016 silam, produsen kabarnya membekali Scorpio dengan CPU octa-core dan kartu grafis berkekuatan enam teraflop, menyajikan lompatan performa sangat besar dibanding Xbox One tipe standar dan juga One S yang baru saja meluncur. Meskipun sistem diklaim menyuguhkan bandwith memori 320GB per detik, Scorpio tidak dibuat untuk menggantikan current-gen console mereka.

Scorpio tetap kompatibel ke permainan, aksesori, serta unit controller versi sebelumnya. Tapi meski premisnya menarik, Spencer juga sempat bilang, Scorpio tidak banyak memberikan manfaat jika Anda tak mempunyai televisi 4K.

Menariknya, sang rival dari Jepang sendiri tampak tenang menghadapi lawan mainnya. Walaupun ada indikasi kuat Sony berencana melepas Neo sebelum Scorpio, mereka belum mengumumkannya secara resmi.

Setelah E3 2016, tampaknya Neo juga tidak disingkap di Gamescom ataupun Tokyo Game Show. Berdasarkan laporan situs Gameblog, Sony memilih untuk melangsungkannya di event terpisah. Penyajian acara tersebut mungkin akan sama seperti pengungkapan PlayStation 4 tiga tahun silam – dilakukan di kota New York pada tanggal 7 September 2016.

Seperti Scorpio, Neo diprediksi mampu kompatibel ke TV 4K serta mendukung PlayStatioin VR secara optimal – platform virtual reality eksklusif console PlayStation. Pelan-pelan, detail mengenai Neo mulai terungkap berkat bocoran-bocoran informan, tetapi satu hal yang belum bisa dipastikan adalah: apakah Neo sanggup menangani 4K gaming sejati atau hanya sekedar upscale video ke 4K.

Bulan lalu, ICXM memublikasikan potongan dokumen yang menyatakan bahwa Neo boleh jadi mempunyai FLOP 2,3 kali lebih besar dari PlayStation 4, menempatkannya di kisaran 4 teraflop. Jika angka tersebut akurat, maka kinerja Neo tentu lebih tinggi dibanding versi slim Xbox One, tetapi masih berada di bawah Project Scorpio.

Seperti pendekatan Microsoft terharap Scorpio, PlayStation Neo turut mendukung permainan-permaian PS4 plus ‘mode Neo’ sehingga visual tampil lebih cantik.

Via Digital Trends & BGR.

Microsoft Jelaskan Alasan Mereka Garap Project Scorpio

Meski rumor mengenai PlayStation Neo lebih sampai di telinga kita, ternyata Microsoft-lah yang melakukan pengumuman lebih dulu terkait console baru. Dengan agenda peluncuran Xbox One S di penghujung 2016, Project Scorpio secepat-cepatnya baru hadir tahun depan. Tapi tetap saja penyingkapan resmi ini membuat fans bersemangat, apalagi mendengar kabar soal kemampuan gaming di 4K.

Namun apa sebetulnya sistem yang disebut-sebut sebagai ‘super console‘ itu dan apa bedanya ia dengan platform current-gen? Di E3 2016, bos Xbox Phil Spencer akhirnya memberi penjelasan lebih rinci soal Project Scorpio lewat wawancara bersama Eurogamer, Gamespot dan PCGamesN. Melalui hardware anyar ini, Microsoft berupaya ‘menghilangkan upgrade serta meruntuhkan sekat antar generasi console‘.

Microsoft mengawali proses pengembangan Scorpio dengan berdiskusi bersama para kreator mengenai hal apa yang akan segera hadir dan aspek-aspek apa yang ingin mereka manfaatkan, dan alhasil, diliriklah tema 4K gaming. Sejauh ini, menikmati permainan di empat kali resolusi full-HD adalah kemewahan. Spencer bilang, itulah alasan mengapa kartu grafis GTX 980 jadi populer di kalangan gamer PC. Dan dari sana, Microsoft termotivasi menciptakan console pendukung 4K.

Menariknya, walaupun nantinya ada beberapa tingkatan Xbox One (standar, S, dan Scorpio), pemilik hardware lawas tidak perlu khawatir akan tertinggal karena kontennya tetap sama. Performa enam teraflop di Scorpio sengaja ditujukan buat mengangkat konten 4K, dan kita bisa melihat arahan pengembangan Scorpio. Pelepasan hardware baru tersebut sengaja dijadwalkan saat sudah lebih banyak konsumen mempunyai TV 4K.

Phil Spencer menekankan, tanpa memiliki TV 4K, Scorpio tidak memberi banyak manfaat untuk kita. Itu mengapa Microsoft turut menyediakan Xbox One S (alternatif lebih kecil plus sejumlah tambahan fitur), dan menurunkan harga Xbox One biasa, karena harga ialah aspek sensitif. Pertanyaannya, bukankah developer akan tergoda pada prospek enam teraflop dan terdorong menciptakan kreasi yang lebih ambisius?

Sang bos Xbox mengkomparasinya dengan PC. Di platform ini, UHD bukan lagi hal baru. Microsoft telah menyiapkan fitur 4K di Forza Motorsport Apex dan bahkan tidak sedikit orang mulai bermain-main di 6K. Scorpio dibuat sebagai ‘sweet spot‘, sebuah standar 4K buat console. Microsoft yakin, puluhan juta gamer Xbox One akan meyakinkan developer untuk menghadirkan konten di seluruh hardware – bukan di satu tipe saja.

Untuk sekarang, Microsoft belum mau menyingkap seperti apa wujud dan harga Scorpio. Yang jelas, console baru tersedia di ‘musim liburan’ 2017.